Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrid Pinkan Andries
2004
T38450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roosalina Wulandari
"Kekerasan seksual dewasa ini menjadi suatu fenomena yang banyak ditemui terjadi dalam berbagai Lapisan masyarakat. Statistik mencatat adanya peningkatan angka korban kekerasan seksual yang semakin tajam dari hari ke hari. Data yang diperoleh tersebut hanya merupakan sebagian dari sekian banyak kasus kekerasan seksual yang tidak dilaporkan kepada. pihak yang berwajib. Lemahnya perlindungan hukum pun memperkuat peningkatan angka kejahatan seksualitas secara signifikan. Banyaknya kasus kekerasan seksual yang tidak dilaporkan tersebut umumnya disebabkan oleh mitos yang berlaku pada masyarakat dimana suatu kekerasan seksual diasumsi kan terjadi bila korban mengalami penyerangan dan perkosaan oleh orang yang tidak dikenal. Para pelaku yang dilaporkan bervariasi mulai dari lingkungan keluarga terdekat seperti ayah, kakak, paman, sepupu, maupun dari lingkungan yang lebih eksternal seperti teman sekolah, tetangga, dan rekan kerja (http:/www.aardyac.org/rape/about.shtml).
Menembus berbagai batas dimensi, kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa pun, kapan pun, dan dimanapun. Kekerasan seksual dapat menimbulkan trauma seumur hidup. Kejadian traumatis ini tentunya dapat mempengaruhi kehidupan korban dalam berbagai tahapan perkembangan yang masih harus dilaluinya kemudian Salah satu dari tugas perkembangan yang vital tersebut adalah menikah dan memulai suatu kehidupan berkeluarga Alasan utamanya adalah kekerasan seksual yang dialami oleh korban menimbulkan rasa tidak aman dan tidak percaya dalam bentuk relasi apapun terhadap lawan jenisnya. Selain itu, dalam suatu tatanan masyarakat yang sangat normatif, kekerasan seksual yang dialami oleh korban telah merenggut kemurnian mereka sehingga mereka merasa kotor, berdosa, dan karenanya tidak pantas untuk memperoleh kebahagiaan. Efek jangka panjang dari peristiwa traumatis perkosaan sangat berbeda pada setiap korbannya. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan model treatment yang relatif berbeda. pula untuk masing-masing individu tergantung dari derajat keparahan trauma yang dialami oleh korban.
Dalam rangka menyikapi fenomena tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengkonstruksi suatu inventori yang dapat mengukur keparahan trauma untuk korban kekerasan seksual ini. Penyusunan inventori ini berfokus utama untuk melihat gambaran kerusakan (amassing the damage) dalam berbagai aspek kehidupan yang dialami oleh masing-masing korban. Alasan dari pemilihan inventori sebagai alat ukur adalah karena inventori dengan bentuk self-report dapat mewakili gambaran perasaan, pendapat dan sikap yang dimiliki oleh subjek penelitian yaitu para korban yang mengalami kekerasan seksual.
Dalam penyusunan inventori ini jenis validitas yang digunakan adalah content validation. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan mean dan masukan yang diberikan oleh ketiga subjek, secara umum item-item yang disusun telah mewakili perasaan dan pengalaman subjek yang ingin diukur dalam inventori ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswardani
"Abstrak
Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan/menjelaskan undang-undang pidana yang mengatur kejahatan/kekerasan di wilayah domestic, dan permasalahan yang muncul di Indonesia. Kajian ini menggunakan metode perbandingan yaitu membandingkan substansi hukum pidana Indonesia dengan hukum pidana Malaysia. Focus kajian pada masalah pokok hukum pidana substantive, khususnya perbuatan, sanksi pidana dan permasalahan yang terjadi. Hasilnya menunjukkan bahwa Malaysia dan Indonesia telah memiliki peraturan hukum pidana tentang kekerasan domestic, Indonesia diatur dalam UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT), dan Malaysia diatur dalam Domestic Violence Act 1994 amademen 20 Februari 2012. Perbandingan yang singkat ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembaharuan hukum pidana."
Depok: Badan Penerbit FHUI, 2017
340 JHP 47:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswardani
"Abstrak
Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan/menjelaskan undang-undang pidana yang mengatur kejahatan/kekerasan di wilayah domestic, dan permasalahan yang muncul di Indonesia. Kajian ini menggunakan metode perbandingan yaitu membandingkan substansi hukum pidana Indonesia dengan hukum pidana Malaysia. Focus kajian pada masalah pokok hukum pidana substantive, khususnya perbuatan, sanksi pidana dan permasalahan yang terjadi. Hasilnya menunjukkan bahwa Malaysia dan Indonesia telah memiliki peraturan hukum pidana tentang kekerasan domestic, Indonesia diatur dalam UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT), dan Malaysia diatur dalam Domestic Violence Act 1994 amademen 20 Februari 2012. Perbandingan yang singkat ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembaharuan hukum pidana."
Depok: Badan Penerbit FHUI, 2017
340 JHP 47:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sawitri Sjah
"Dalam penelitian ini, yang dimaksud kekerasan domestik adalah tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya. Di Indonesia, saat ini, masalah kekerasan domestik telah menjadi masalah sosial yang serius yang ditandai dengan semakin meningkatnya laporan statistik mengenai kasus tersebut, dan banyaknya pemberitaan di media massa yang mengungkap mengenai masalah kekerasan domestik.
Akibat dari kekerasan domestik tentu saja dialami oleh para istri yang menderita baik secara fisik maupun psikologis. Disamping itu, anak-anak merekapun tidak luput dari akibat kekerasan domestik tersebut. Namun demikian, banyak istri yang bertahan atau harus bertahan dalam perkawinan rnereka karena berbagai sebab. Untuk itu, mereka harus melakukan coping terhadap tindak kekerasan yang dilakukan oleh suami mereka.
Ada tiga belas jenis strategi coping yang dikembangkan oleh Carver, Scheier, dan Weintraub (1989) yang dapat digunakan oleh istri dalam menangani masalah kekerasan domestik tersebut, yang dapat dibagi atas strategi coping Problem- Focused Emotion-Focused (yang termasuk dalam strategi coping yang efektif) dan strategi coping maladaptif (yang mempakan strategi coping yang kurang efektif). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai perilaku coping istri dalam menghadapi tindak kekerasan yang dilakukan oleh suami.
Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai istri yang teIah mengalami tindak kekerasan fisik dari suaminya dan masih bertahan dalam perkawinannya. Pemilihan subyek penelitian menggunakan metode purposif sampling.
Dari penelitian kualitatif ini diperoleh hasil bahwa keempat orang istri dalam penelitian ini umumnya melakukan strategi coping yang termasuk dalam Problem-Focused Coping dan Emotion-Focused Coping. Namun pada awalnya, tiga orang istri sernpat melakukan strategi coping yang maladaptif selama beberapa waktu. Jadi ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan oleh istri dalam menangani tindak kekerasan suami. Karena istri memutuskan untuk bertahan daiam perkawinannya, istri tetap dapat berusaha untuk mengurangi atau bila mungkin, menghentikan tindak kekerasan suami. Jadi istri tidak secara pasif menerima saja segala perlakuan suami tanpa berusaha mencari cara untuk menanganinya.
Penelitian lanjutan dapat dilakukan terhadap subyek istri yang mengalami kekerasan domestik dan masih bertahan dalam perkawinannya, dengan lebih memperhatikan jangkauan lapisan sosial ekonomi, sehingga diharapkan dapat lebih terlihat keanekaragaman cara penanganan yang dilakukan istri, yang mungkin berbeda-beda, karena adanya perbedaan status sosial ekonomi.
Dapat pula dilakukan penelitian terhadap pasangan (suami-istri) yang telah berhasil mengatasi masalah kekerasan domestik dalam rumah tangganya, untuk melihat tindakan-tindakan/langkah-langkah apa saja yang telah mereka lakukan dalam menangani rnasalah mereka, yang mungkin dapat ditiru/diikuti oleh pasangan-pasangan lain yang memiliki masalah yang sama."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaas, Andries
Amsterdam: Nijgh & Van Ditmar, 1990
BLD 839.36 KAA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Yushfi Munif
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoanita Eliseba
"ABSTRAK
Kekerasan merupakan wacana yang sudah sangat umum belakangan ini.
Balikan di dalam keluarga, yang seharusnya menyediakan rasa aman bagi para
anggotanya, pun dapat menjadi tempat yang paling tidak aman. Kasus kekerasan
dalam rumah tangga yang disebut juga kekerasan domestik ini tidaklah sedikit
jumlahnya, walaupun pada kenyataannya hal ini seringkah dipungkiri. Kekerasan
domestik banyak dialami oleh wanita. Kekerasan domestik yang terjadi dapat
berupa kekerasan fisik, finansial, seksual, maupun emosional dan psikologis. Di
dalam keluarga wanita berperan sebagai istri dan sebagai ibu. Wanita sebagai ibu,
memiliki fungsi penting dalam melakukan pengasuhan anak. Ibu adalah primary
care giver bagi anak. Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah, apalagi bila
harus ditambah dengan tekanan berupa perilaku kekerasan dari orang yang
seharusnya paling memberikan dukungan. Oleh karena itu penelitian ini
dimaksudkan untuk melihat gambaran parenting style yang dikembangkan ibu,
dalam konteks dimana ibu menjadi korban kekerasan domestik. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, melalui metode wawancara
mendalam. Subjek penelitian adalah tiga orang ibu yang menjadi korban
kekerasan domestik
Kerangka teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang
menyangkut konteks kekerasan, dalam hal ini kekerasan domestik; teori
parenting; teori molhering\ teori parenting style.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dari tiga subjek, dua
subjek mengembangkan parenting style jenis authoritative / authoritative
reciprocal (democratic), dan satu subjek lainnya mengembangkan parenting style
jenis authoritarian / authoritarian power assertive (autocratic). Kekerasan
domestik yang dialami para subjek diakui merupakan tekanan yang sangat berat
dan berpengaruh pada subjek, termasuk dalam hal mengasuh anak. Namun
tampak adanya perbedaan jenis parenting style yang dikembangkan. Hal ini
dikarenakan faktor karakteristik subjek sebagai ibu, dan karakteristik anak yang diasuh terlihat memiliki pengaruh yang lebih besar dalam menentukan perilaku
pengasuhan seperti apa yang dikembangkan oleh ibu. Tekanan lain yang cukup
signifikan dirasakan oleh para subjek adalah masalah finansial. Para subjek jelas
sangat membutuhkan dukungan. Dukungan dapat berupa dukungan langsung
maupun dukungan tidak langsung. Keluarga luas tampak cukup berperan dalam
memberikan dukungan bagi para subjek.
Melakukan observasi dalam setting sehari-hari terhadap interaksi dan
perilaku pengasuhan ibu sangat disarankan, untuk mendapatkan konfirmasi
terhadap hasil wawancara dan memperkaya data."
2004
S3304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S7185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zulfan Reza
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan inventori lapor diri tentang memaafkan yang memiliki nilai reliabilitas dan validitas yang memenuhi persyaratan alat ukur yang baik pada
sampel mahasiswa Fakultas Psikologi UI. Alat ukur yang dikembangkan mengacu kepada teori memaafkan dan inventor TRIM dari McCullough. Item-item dalam alat ukur yang dikembangkan
bersumber dari item-item Inventori TRIM dan hasil elisitasi respons yang Ie1ah dianalisis isinya.
Masalah dalam penentian ini adaIah: 1) Apakah Item-item dan inventori TRIM memiliki nilai
validitas item yang memenuhi syarat bila diujikan pada sampel mahasiswa Fakultas Psikologi UI
? 2) Apakah inventori memaafkan yang dibentuk memiliki nilai reilabilitas dan validitas tes yang memenuhi syarat bila diuikan pada sampel mahasiswa Fakulias Psikologi UI ?
Untuk menjawab masalah tersebut diatas dipilih mahasiswa dan mahasiswi program S1 Fakultas Psikologi UI yang 172 orang dengan teknik stratified samping. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa item-lem TRIM memenuhi persyaratan validitas item. Hasil uji validitas konstruk dengan Ieknik analisa faktor menemukan adanya tempat faktor dalam inventori
memaafkan yakni menghindar, membalas dendam, memperbaiki hubungan dan membianran.
Faktor menghindar dan membalas dendam sama dengan faktor dalam inventori TRIM. Maslng-masing faktor memiliki nilai reliabilitas yang cukup tinggi. Semua item yang berasal dari inventori
TRIM memiliki nilai validitas item yang memenuhi syarat. Tiga item dari inventori memaafkan tidak memenuhi persyaratan validitas item.
Dari pertanyaan terbuka tentang memaafkan yang terdapat di dalam inventon memaafkan diketahui bahwa 73,3 % subjek memaafkan pelaku yang pernah menyakitinya, 16,9 % tidak memaatkan dan 9.9 % menyatakan mungkin memaafkan. Alasan mereka yang memaafkan adalah karena ajaran agama dan moral, untuk menghilangkan ketidaknyamanan
emosi dan ruminasi, karena hubungan dekat dengan pelaku, peristiwa dianggap masa lalu,karena sifat pemaaf korban dan karena pelaku meminta maaf dan berubah. Sementara alasan
subjek tidak memaafkan adalah karena masih merasa sakit hati, perbuatan pelaku terlalu berlebihan, pelaku belum meminta maaf, pelaku mengulangi perbuatannya dan pelaku merasa
tak bersalah. Alasan subjek yang menyatakan mungkin memaafkan adalah karena ingin melihat
perubahan perilaku pelaku terlebih dahulu, masih ada rasa sakit hati meskipun ingin memaafkan,karena peristiwa yang dialami sudah terialu lama. Dari hasil olahan data kontrol diperoleh hasil
yang menunjukkan tidak ada hubungan antara memaafkan dengan keikutsertaan dalam organisasi keagamaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>