Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ummi Azizah Rachmawati
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Fu`adi
"Buana Niaga adalah sebuah UMKM yang bergerak di bisnis ritel. Pada awal pendirian perusahaan, pemilik mentargetkan payback period maksimal dalam waktu satu tahun. Namun tren laba operasional yang diperoleh menunjukkan bahwa target tersebut tidak akan tercapai. Penelitian ini mengkaji bagaimana strategi Buana Niaga untuk menerapkan e-commerce dengan tujuan memperluas jangkauan pasar untuk meningkatkan laba operasional.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi kualitatif. Dalam proses penyusunan strategi, penelitian ini menggunakan pendekatan perumusan strategi e-commerce Dave Chaffey yang terdiri dari empat tahap. Tahap analisis strategis dilakukan terhadap kondisi internal dan eksternal secara mikro maupun makro melalui analisis SWOT. Data dikumpulkan melalui proses observasi, wawancara, dan studi literatur. Tahap perumusan tujuan strategis dilakukan dengan merumuskan misi, nilai-nilai, dan visi. Tahap formulasi strategi dilakukan dengan membuat 8 keputusan keputusan e-commerce. Tahap penyusunan rencana kerja dilakukan dengan mengikuti kerangka kerja Balanced Scorecard.
Penelitian ini menemukan 3 kekuatan, 5 kelemahan, 18 peluang, 5 ancaman yang dimiliki oleh Buana Niaga. Analisis terhadap beragam faktor tersebut menghasilkan 15 sasaran strategis, 21 indikator kinerja, dan 14 inisiatif strategis. Inisiatif strategis selanjutnya dijabarkan dengan acuan 8 keputusan strategi ecommerce dan disusun dalam sebuah rencana kerja tahunan.

Buana Niaga is an SME engaged in the retail business. At the beginning of the establishment of the company, the owner expects a maximum payback period within one year. However, operating profit trends obtained indicate that the target will not be achieved. This study examines how Buana Niaga strategy for implementing e-commerce in order to expand the reach of the market to increase operating profit.
The research was conducted using qualitative methodology. In the process of strategy formulation, this research was used an e-commerce strategy formulation approach developed by Dave Chaffey which consists of four stages. Strategic analysis phase carried out on the internal and external conditions in micro and macro through a SWOT analysis. Data were collected through a process of observation, interviews, and literature study. Strategic objectives phase is done by formulating the mission, values, and vision. Strategy formulation phase is done by making 8 decision of e-commerce. Strategic implementation phase is done by following the Balanced Scorecard framework.
This research found 3 strengths, 5 weaknesses, 18 opportunities, 5 threats owned by Buana Niaga. Analysis of the various factors that produce 15 strategic objectives, 21 performance indicators, and 14 strategic initiatives. Further strategic initiatives outlined with reference 8 decisions of e-commerce and compiled in an annual work plan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haqiqi Masnatin
"ABSTRAK
Platform e-commerce di Indonesia -seperti Bukalapak, Tokopedia, dll- sedang berada di fase pertumbuhan yang tinggi. Pemerintah pun mulai mendorong UMKM untuk berpartisipasi ke dalam platform e-commerce karena adanya sebuah conventional wisdom bahwa hal tersebut dapat meningkatkan skala usaha dan memperluas cakupan wilayah pemasaran UMKM. Skripsi ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran conventional wisdom tersebut. Dengan menggunakan data primer dari 170 sampel UMKM, baik yang berpartisipasi di e-commerce maupun tidak, penelitian ini juga memasukkan online marketing channel lainnya - media sosial atau website mandiri- sebagai interest variable.
Dengan menggunakan estimasi logit, jumlah tenaga kerja dan omzet digunakan untuk merepresentasikan skala usaha, sedangkan jumlah wilayah pemasaran merepresentasikan cakupan wilayah pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-commerce memiliki signifikansi yang rendah terhadap peningkatan omzet, sementara online marketing channel lainnya memiliki signifikansi yang tinggi. Terhadap cakupan wilayah pemasaran, partisipasi e-commerce memiliki signifikansi lebih kuat daripada online marketing channel lainnya. Namun demikian, baik partisipasi e-commerce maupun online marketing channel lainnya tidak signifikan terhadap peningkatan tenaga kerja. Secara umum, penelitian ini menyimpulkan bahwa conventional wisdom tentang e-commerce hanya sebagian saja yang benar karena efek positif pada skala usaha lebih rendah daripada online marketing channel lainnya.

ABSTRACT
E-commerce platforms in Indonesia -such as Bukalapak, Tokopedia, etc- are at its high growth phase. The government begin to encourage MSMEs to participate in e-commerce platform as there is conventional wisdom that it could expand MSME's business scale and scope of market. This paper aims to prove whether the conventional wisdom is true. By having primary data with a sample of 170 MSMEs that participate and do not participate in e-commerce, this study also has other online marketing channels -social media or personal website- as variable of interest.
Using logit model, this study uses number of employee and sales to represent business scale and number of marketing area to represent scope of market. The results show that e-commerce has lower significance to sales enhancement, whilst online marketing channel has higher significance. Towards market scope, ecommerce participation has stronger significance than other online marketing channels. Nevertheless, both e-commerce and other online marketing channels participate on are not significant in increasing employment. Generally, this study conclude that the conventional wisdom about e-commerce is only partially true, since its positive effect on business scale is lower than the other online marketing channels.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Swandayani
"Studi ini bermula dari melihat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang cepat yang membawa pengaruh ke hampir semua bidang kehidupan termasuk ekonomi, pertanian, sosial, kedokteran, dll. Serta kenyataan bahwa lapangan kerja bidang pertanian di Indonesia menyerap sebanyak 58.3% (1998) dari seluruh tenaga kerja. Begitu banyak yang menggantungkan diri pada lapangan pertanian ini. Dapatkah manfaat kemajuan teknologi informasi ini dinikmati oleh para pekerja di lapangan pertanian tersebut ?, atau dengan kata lain dinikmati oleh para petani yang tersebar di berbagai daerah dan wilayah Indonesia ini. Jika dilihat secara sepintas tampaknya tidak mungkin karena teknologi ini memerlukan perangkat dan jalur komunikasi yang khusus, yaitu komputer dan jaringan internet. Tetapi jika dilihat dalam kacamata agribisnis hal ini dapat dilacak. Karena agribisnis sendiri adalah bisnis di bidang pertanian yang proses kerjanya merupakan kesatuan sistem dari penyediaan sarana produksi, kegiatan on farm (produksi primer), pengolahan produksi (produksi sekunder), jasa dan pemasaran (produksi tarsier) sampai pihak konsumen.
Penelitian ini ingin mendapat kejelasan mengenai pemanfaatan jaringan internet bisnis yang diwujudkan dengan adanya website pada bidang agribisnis, terutama pemanfaatan dalam proses kerja sehari-hari. Permasalahan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui pemanfaatan jaringan pasar elektronik (e-commerce) oleh pelaku usaha agribisnis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan dapat mendorong proses pemberdayaan komunitas petani.
Sedang tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai pemanfaatan jaringan perdagangan elektronik dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha agribisnis dan gambaran mengenai jaringan perdagangan elektronik yang paling sesuai dalam memperdayakan komunitas petani, serta merumuskan satu model pemberdayaan komunitas petani.
Penelitian ini memfokuskan pada kegiatan agribisnis mulai dari proses pengadaan/on farm (produksi primer); pengolahan produksi (produksi sekunder), jasa dan pemasaran (produksi tersier). Informan yang dipilih sebagai sample ada 4 orang, mewakili 4 perusahaan agribisnis yang memanfaatkan jaringan intemet bisnis/e-commerce dalam kegiatan usahanya sehari-hari.
Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif, wawancara mendalam (indepth interview) dilakukan, baik bertemu secara langsung ataupun berhubungan atau diteruskan melalui email. sebagai pelengkap, dipergunakan pula data kuantitatif sebagai data sekunder, didapat dari website pelaku usaha agribisnis, laporan-laporan hasil survei yang pernah dilakukan dan kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan e-commerce terutama adalah sebagai media promosi, komunikasi dan informasi. Pemanfaatan ini sangat berpengaruh pada keefektifan dan keefisienan proses kerja, jika secara intens dan maksimal dilakukan.
Manfaat yang dirasakan oleh para pelaku bisnis secara langsung dan tidak langsung memberi pengaruh positif pada komunitas petani yang terkait, terutama dari semakin luasnya jalur pemasaran pelaku bisnis yang meningkatkan permintaan produksi dan memacu pengadaan produksi di kalangan komunitas petani, dimana selalu diharapkan untuk meningkatkan produksi dengan standar kualitas yang ditentukan. Dengan lebih terpacunya kegiatan pengadaan, kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup para petani dan keluarganya terbuka lebar. Perumusan model pemberdayaan pada komunitas petani merupakan program kemitraan dengan kerjasama dalam bidang usaha yang melibatkan tiga unsur, yaitu : komunitas/ kelompok tani sebagai pemasok bahan baku dan penerima modal usaha, perusahaan agribisnis sebagai pembeli produksi kelompok tani dan penjamin kredit (avalist), dan pihak bank sebagai pemberi modal dalam bentuk kredit."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafied Nur Siddiqi
"Adopsi e-commerce oleh usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu faktor kunci kesuksesan bisnis. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui manfaat adopsi e-commerce serta faktor penghambat dan pendorong adopsi e-commerce untuk UKM. Laporan ini merupakan hasil penelitian mengenai adopsi e-commerce bagi UKM.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa survei yaitu menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data kuantitatif dan wawancara langsung untuk mendapatkan data kualitatif mengenai adopsi e-commerce oleh UKM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UKM sudah mulai melakukan adopsi e-commerce untuk menunjang proses bisnisnya. Meskipun tingkat pemanfaatannya berbeda-beda namun secara umum adopsi e-commerce mampu memberi manfaat positif bagi peningkatan kinerja UKM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor biaya masih menjadi kendala utama dalam adopsi e-commerce. Sedangkan pelayanan pelanggan merupakan faktor pendorong utama bagi UKM untuk melakukan adopsi e-commerce. Dengan mengambil studi kasus UKM sektor perbankan di kota Depok, penelitian ini mampu memberi gambaran tentang adopsi e-commerce oleh UKM khususnya di sektor perbankan.

E-Commerce adoption by Small and Medium Enterprises (SMEs) is one of the key factors of business. Therefore, it is essential for us to know the impacts of e-commerce adoption, as well as the deferring and driving factors of e-commerce adoption for the SMEs. This report is a result of research about e-commerce adoption for the SMEs.
This is a descriptive research that used survey through questioner as its method to collect quantitative data and direct interview as its method to collect qualitative data about e-commerce adoption by the SMEs.
The result of the research shows that SMEs have already starting to apply e-commerce adoption to maintain their business process. Although the degree of adoption is different from one SME to another, it is still generally accepted that ecommerce adoption will bring positive impacts towards SMEs development. The result of this research also shows that financing is still a major deferring factor in adopting e-commerce, whilst, customer service is one of the driving factor in ecommerce adoption. By using banking sectors in Depok as its research subject, this research is able to give actual illustration on e-commerce adoption by and for the SMEs."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Wahyuni
"Tesis ini menjelaskan tentang proses adopsi inovasi penggunaan aplikasi pemasaran e-commerce oleh komunitas usahawan. Adanya jarak yang jauh antara kemampuan pelaku Usaha Kecil Menengan UKM dengan teknologi yang akan diadopsi membuat penelitian ini menarik untuk diteliti. Ditambah lagi, karakteristik pelaku UKM dalam berinovasi dan mencari peluang yang masih rendah. Sehingga, banyak ditemukan pelaku UKM yang hanya ikut-ikutan dalam membuat sebuah keputusan.
Penelitian ini mengaitkan proses adopsi inovasi dengan konsep pelaku UKM dalam proses pengambilan keputusan penggunaan aplikasi pemasaran e-commerce dan menggunakan paradigma post-positivisme, serta pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data didapatkan secara mendalam untuk menjelaskan dan menggambarkan proses adopsi inovasi penggunaan aplikasi pemasaran e-commerce oleh komunitas UKM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses keputusan adopsi inovasi aplikasi pemasaran e-commerce pada anggota komunitas UKM melalui berbagai tahapan, sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi tersebut. Selain itu, dalam mengadopsian e-commerce diperlukan komunikasi yang tepat untuk mengubah perilaku penjual dari menjual produk di toko konvensional menjadi menjual produk di toko daring. Proses penyebaran informasi, selain dilakukan melalui sosialisasi dan komunikasi interpersonal secara langsung adanya peran komunitas , juga dilakukan melalui saluran komunikasi yang termediasi oleh media daring yaitu WhatsApp, Facebook dan Instagram.

The focus of this study is about the process of innovation adoption in using e commerce marketing application by the entrepreneur community. The gap between the users 39 capability in using technology and the technology itself makes this research appealing to be examined. Furthermore, the characteristics of the SME entrepreneur in innovating and looking for opportunities still low lead to some figured issues. Myriads of SME entrepreneurs tend to duplicate each other in decision making.
This case study associates the SME entrepreneur 39 s innovation adoption process with their decision making process in using e commerce marketing application by implementing the post positive paradigm and the qualitative approach. The in depth data gathered to describe the process of innovation adoption in using e commerce marketing applications by the SME community.
The result of this study showed that the process of adoption of the decision of innovation marketing e commerce applications on the SME community members through various stages, before finally deciding to accept or reject the innovation. Moreover, adopting e commerce system requires communication process that will enable the users to change their selling behaviour, from offline to online. The process of information dissemination is not only by face to face communication as the part of the community 39 s role but also through online communication channels such as WhatsApp, Facebook and Instagram.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Robert Oktavianus
"Penelitian ini bermula dari fenomena UMKM yang menggunakan E-commerce serta sedang berkembang saat ini. Penelitian ini menguji pengaruh antara aspek pemasaran dan aspek operasi terhadap kinerja usaha pada UMKM di Indonesia. Penelitian ini juga menyelidiki peran E-commerce experience dan firm size dalam memoderasi hubungan antara dampak penggunaan E-commerce pada aspek operasi dan pemasaran terhadap kinerja UMKM di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data survei sebanyak 120 responden yaitu UMKM yang menggunakan E-commerce di Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh aspek operasi dan aspek pemasaran terhadap kinerja. Serta, untuk mengetahui peran moderat firm size dan E-commerce experience dengan menggunakan analisis regresi moderat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek operasi dan aspek pemasaran memberi pengaruh yang signifikan pada kinerja UMKM yang menggunakan Ecommerce. Sedangkan, firm size dan E-commerce experience dalam memoderasi aspek operasi dan aspek pemasaran terhadap kinerja, masing-masing menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh secara signifikan.

This study is initially from Indonesian SMEs which using E-commerce phenomenon. This study is to distinguish the impacts of E-commerce on marketing and operations aspects and investigate how these impacts have affected performance. This study also investigates moderating roles of firm size and Ecommerce experience between operations and marketing effect on business performance.
This study using survey data from 120 responses of Indonesian SMEs in adopting E-commerce. The analysis used a multiple linear regression to determine the effect of operations and marketing effect on performance. And verified the roles of size and E-commerce experience using moderated regression analysis.
The results show that operations and marketing aspects of E-commerce have strong impacts significantly on performance of SMEs while firm size and Ecommerce experience have no impact significantly between operations and marketing effect on business performances.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mayang Sari
"Penggunaan sistem informasi (SI) oleh usaha kecil menengah (UMKM) merupakan suatu hal yang menarik untuk diketahui. Sistem dan teknologi tersebut disebutkan sebagai penggerak pembangunan yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan berkelanjutan suatu organisasi bisnis. Perangkat lunak akuntansi dan e-commerce merupakan bentuk dari penggunaan sistem informasi yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat.
Skripsi ini membahas pengaruh perangkat lunak akuntansi dan e-commerce terhadap kinerja perusahaan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah UMKM yang berada di Jabodetabek. Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah nonprobabilitas dengan cara convenience sampling. Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ada sebanyak 30 UMKM.
Hasil dari penelitian ini adalah perangkat lunak akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, baik diukur melalui ROA dan ROS. Sedangkan e-commerce berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja bila diukur dengan ROA dan berpengaruh positif tidak signifikan bila diukur dengan ROS.

The use of information system (IS) by small and medium enterprises (SMEs) are an interesting thing to be known. The system and technology play an important role in the sustainable growth of a business organization. Accounting software and e-commerce is a form of information systems that are widely known by the public.
This thesis discusses the impact of accounting software and e-commerce on firm performance in micro, small and medium enterprises (SMEs). SMEs located in Jabodetabek area to be sampled in this study. The method used in the selection of sample is non-probability sampling (convenience sampling). There are 30 SMEs who become the sample in this study.
The results of this study are accounting software has significant positive impact on performance, whether measured by ROA and ROS. While e-commerce has no significant negative impact on performance when measured with the ROA and e-commerce has no significant positive impact on performance when measured with the ROS.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Dyah Agustiyanthi
"ABSTRAK
Pioneers (yaitu first mover yang pertama kali masuk ke suatu pasar sebelum para imitators), seringkali digambarkan sebagai mesin-mesin penggerak peliumbuhan ekonomi. Sebaliknya, imitators dipandang tidak lebih sebagai copycats yang malas melakukan inovasi. Namun, siapakah yang seringkali menguasai pasar? Fakta memperlihatkan bahwa tidak sedikit imitators yang mampu mengungguli pioneer-nya dan menjadi market leader.
Imitasi merupakan strategi yang umum dipakai oleh banyak perusahaan, dimana pada strategi ini imitators cukup meniru atau meng-copy beberapa aspek (baik produk, proses atau prosedur) yang telah dilakukan oleh pioneer. Banyak kemudahan yang didapat oleh suatu perusahaan!produsen dengan melakukan imitasi. Sementara pioneer dihadapkan pada sejumlah kendala dan tantangan, seperti: pengembangan produk bese1ia pasarnya, resiko kegagalan dan kerugian serta kesulitan dana; imitators justru menikmati sejumlah kemudahan, seperti: cepat, murah dan produk-produk yang dihasilkan juga telah lebih sesuai keinginan konsumen.
Ada tiga strategi imitasi yang lazim dilakukan imitators . Pertama, beberapa imitators menjual generic version dari produk-produk pioneer dengan harga yang jauh lebih murah, seperti yang dilakukan oleh pulpen Bic. Kedua, imitators dapat meniru dan mengembangkan (imitate and improve) produk pioneer, seperti pada kasus Boeing. Dan terakhir, banyak imitator yang mengalahkan smaller pioneer dengan memanfaatkan kekuatan pasar, kekuatan dana atau jalur distribusi yang telah dimiliki. Hal ini dapat dilihat pada kasus IBM yang mengalahkan sang pioneer (Apple II).
Industri yang terbilang raJm mengadaptasi strategi imitasi ini adalah industri sepatu kulit. Sebagai salah satu atribut penting dari fashion, sepatu kulit senantiasa mengalami perubahan. Berbeda dengan barang-barang elektronik (dimana perubahan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama), pada sepatu kulit perubahan trend dapat terjadi hanya dalam hitungan bulan. Sehingga mau tidak mau, produsen harus terus dapat mengimbangi perubahan trend yang terjadi di masyarakat.
Maraknya praktek peniruan terlihat j elas disalah satu sentra industri sepatu kulit, yaitu di PIK Penggilingan. Hampir seluruh toko (dari sekitar 75 toko yang berada di sana) memproduksi serta menjual sepatu/sandal imitasi. Mereka tidak hanya sekedar mencontek atau meniru model-model sepatu/sandal yang ada di pasaran, namun lebih jauh lagi mereka menggunakan beberapa merek sepatu/sandal temama, seperti: Buccheri, Charles Jourdan, Nike, Reebok, Eagle, Spotec dan masih banyak lagi untuk memasarkan sepatu/sandalnya.
Sebagai salah satu toko yang beroperasi di sana, Al Kausar pun tidak menabukan praktek imitasi ini. Di dalam tokonya dapat ditemui model-model sepatu/sandal yang memakai beragam merek. Untuk sepatu olahraga, terlihat beragam merek temama terpajang di rak, seperti: Nike, Reebok, Nekerman, Spotec atau Eagle. Bedangkan untuk sepatu kulit selain menggunakan nama tokonya, AI Kausar juga menggunakan beberapa merek lain, seperti: Yongki Komaladi Shoes dan Pierre Cardin. Penggunaan merek-merek yang telah dikenal masyarakat tadi terbukti ampuh untuk memasarkan sepatu/sandai imitasi. Keinginan memiliki sepatu/sandal bermerek nampaknya telah mendorong konsumen untuk membeli produk-produk bajakan ini. ''Beda rasauya memakai sepatu bermerek", demikian alasan umum yang mcrcka kemukakan.
Dalam memasarkan sepatu/sandal imitasinya, Al Kausar menerapkan lower-price strategy. Artinya, harga sepatu/sandal bajakan ini tidak semahal produk aslinya yang biasa dijual di toko-toko besar atau di mal. Selain bahan baku yang dipakai memang tidak terlalu baik, muralmya sepatu/sandal produksi Al Kausar juga dikarenakan belum memiliki brand name sebaik original product.
Kerasnya persaingan di industri sepatu kulit (khususnya di PIK Penggilingan) serta usia perusahaan yang memang belum terlalu lama, nampaknya telah menjadi pertimbangan utama Al Kausar untuk mengadopsi strategi imitasi. Ada beberapa keuntungan yang didapat Al Kausar dengan memproduksi dan menjual sepatu/sandal imitasi, diantaranya: cukup mudah dilakukan, tidak mengeluarkan banyak biaya promosi, menghemat waktu, lebih menguntungkan dan masih banyak lagi.
Walaupun penerapan Undang-Undang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Indonesia tidak berj alan sebagaimana mestinya, namun praktek saling tiru dan saling contek tetap riskan untuk dilakukan. Maka alangkah lebih baik jika dalam perjaianmmya, Al Kausar secara perlahan-lahan merubah strategi imitasi yang dilakukannya. Jika saat ini strategi yang dilakukannya adalah lower-price strategy (yaitu dengan meniru produk yang ada di pasaran serta menjualnya dengan harga yang lebih rriurah), maka dalam perkembangannya Al Kausar dapat melakukan strategi imitate and improve. Pada strategi imitate and improve, Al Kausar tidak lagi sekedar hanya meniru model atau desain sepatu/sandal yang telah ada di pasaran. Lebih jauh lagi, AI Kausar juga melakukan pengembangan dan inovasi atas sepatu/sandal yang telah ada di pasaran. Sehingga natinya sepatu/sandal produksi Al Kausar akan memiliki kualitas dan model/desain yang lebih bagus dibandingkan dengan yang produk aslinya (second but better)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyarso Kasikoen
"ABSTRAK
Kebutuhan akan kecepatan dan ketepatan untuk mendapatkan serta menyampaikan dokumen maupun informasi menjadikan teknologi informasi sebagai bagian penting dan tidak terpisahkan dari kegiatan dunia usaha. E-commerce sebagai bentuk penerapan teknologi informasi merupakan isu yang terus bcrkembang sebagai solusi dalam menciptakan efisiensi pada kegiatan usaha. Adanya pilihan dalam menerapkan e-commerce menjadikan perlunya mengkaji media yang tersedia.
Pada hakikatnya kelayakan penggunaan teknologi informasi dapat dievaluasi terhadap pemenuhan kebutuhan serta dampak ekonomis yang dihasilkannya. Hal tersebut dilakukan dengan melihat manfaat dari teknologi informasi yang digunakan. Demikian pula dengan penggunaan electronic data interchange (EDI) yang dilakukan sebagai strategi penerapan e-commerce dalam mendukung kegiatan usaha industri terminal petikemas.
Metode product performance merupakan bentuk evaluasi yang diberikan terhadap produk/layanan teknologi informasi didasarkan pada sudut pandang pengguna (customer's viewpoint) dalam memenuhi kebutuhannya.
Pengukuran dampak ekonomis biasanya dilakukan dengan menggunakan cost-benefit analysis tradisional, di mana hal tersebut hanya didasarkan pada model ROI (return on investment). Penerapan metode information economics memberikan konsep baru dalam mengevaluasi kelayakan penggunaan teknologi informasi. Adanya hal-hal yang tidak terperhatikan dalam cost-benefit analysis tradisional dapat diantisipasi dcngan metode information economics.
Sebagai obyek penelitian dipilih kasus KCT (Terminal Petikemas Koja), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa layanan terminal petikemas. Penerapan e-commerce pada KCT dilakukan dengan menggunakan EDI sebagai sarana dalam melakukan pertukaran dokumen maupun informasi pada kegiatan usahanya.
Dengan mengkombinasikan penerapan metode product performance dan metode information economics diharapkan evaluasi yang dilakukan terhadap penggunaan teknologi informasi akan dapat lebih memberikan kontribusi bagi perusahaan.

ABSTRACT
The need for speed and accuracy in exchange of information has made information technology to become one of the vital and inseparable parts of the business activity. E-commerce, being one of the forms of information technology application, has become a rapidly growing issue as a solution for enhancing efficiency in conducting business. The existence of choices in applying ecommerce demands a thorough study for comparing the available media.
Basically, feasibility of implementing information technology in business is directly proportional with the effectiveness of the technology in fulfilling the need and economical impacts that can be achieved. The purpose of this paper is to study the effectiveness of electronic data interchange (EDI), one form of information technology implementation, in supporting container terminal industry.
Product performance method is used for evaluating effectiveness of information technology products/services in fulfilling the needs viewed from the customer interest. Measurement of the economical impact is usually performed using the traditional cost-benefit analysis which is based on ROI (return on investment) model. Application of information economics method introduces a new concept in the evaluation of feasibility of utilizing information technology. The things that are beyond cost-benefit analysis discussion can now be better anticipated by information economics method, such as : value linking, value acceleration, value restructuring and innovation valuation.
The object of this study is taken from Kaja Container Terminal (KCT), a company which provides container terminal services and applies EDI for document and information transfer. This study combines product performance and information economics methods for measuring effectiveness of the utilization of EDI at KCT."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>