Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108801 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Hendro Prasetyo
"Perekonomian Kabupaten Kudus memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap industri rokok/pengolahan tembakau. Perkembangan industri ini kedepan kurang bagus, karena menjngkatnya kesadaran hidup sehat tanpa rokok, dan campur tangan pemerintah dalam menentukan harga jual eceran, penetapan cukai yang tinggi bahkan cukai ganda, dan perkiraan rencana stagnasi produksi tahun 2015-2020.
Penelitian ini bcrtujuan mengidentifikasi sektor/sub sektor lmggulan di Kabupaten Kudus selain industri pengolahan tembakau, sebagai langkah antisipasi untuk menentukan stmtsgi pembangunan ekonomi dimasa datang. Analisis dilakukan terhadap PDRB riil Kabupaten Kudus dan Provinsi Jawa Tcngah tahun 2000-2006,tanpa komponen industri pengolahan tembakau. Dengan mengglmakan metodc Klassen T}po!og)4 Shy?-Share dan Location Quotient (LQ), dihasilkan enam (6) klasifikasi yang berbeda yaitu unggulan, potensial, berkembang, tumbdh, tenekan dan tertinggal. Terbukti sebagai unggulan adalah (i) sektor perdagangan, hotel dan restoran (sub sektor perdagangan besar dan eoeran), 69 sektor industri pengolahan (sub sektor industri tanpa migas khususnya industri makanan dan minuman; kertas dan barang cetakan; alat angkutan, mesin, dan peralatan; barang lainnya), dan sub-sub sektorjasa swasta sosial kemasyarakatan.
Hasil ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pcrtimbangan bagi pemerintah Kabupaten Kudus dalam menentukan strategi kebijakan ekonomi yang lebih naemprioritaskan sektor/sub sektor unggulan
Kudus economy was highly dependens on tobacco industry. But whitc the increase of awareness for healthy life and government interference on retail selling price, through high and double tax, make the growt of tobacco industry seems have no prospect in the future. Production stagnancy forecast in 2015-2020 also contribute to its slower growth.
This research aims to identify base sector/sub sector other than tobacco , industry, as an anticipation to determine Kudus district strategy on economic I development in the future. The analysis use on real GRDP 2000-2006 of Kudus l and Central Java, excluding tobacco industry component.
Typology, Shift-Share and Location Quotient (LQ) methods, give six different 4; classification of sectors as follows : excel, potent, develop, growth, depress, and 5 undeveloped. Trading, hotel & restaurant sector (wholesale and retail sub sector), Q manufactur (non oil & gas industry, especially food and beverages; printing and paper; transportation, apparatus and machinery; others product), and social &. E community service is proven to be the exceled sector in Kudus.
The result of this research could be use for Kudus government in a determine strategic economic policy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ignasius Steve W. W.
"ABSTRAK
Kinerja PT Astra Otoparts Tbk Unit Niaga Divisi Internasional pada tahun 1999 mempunyai total penjualan sebesar US$ 32.991.430 di mana 44% -nya berasal dari penjualan unit sepeda motor Honda ke Greece. Produk unggulan lainnya adalah battery dengan pasar utama di Timur Tengah (27%).
Strategic Planning dilakukan sebagai sarana untuk menghadapi persaingan global , menghadapi perubahan di pasar dan mengurangi ketergantungan pada salah satu produk I customer /pasar tertentu.
Hasil dari Strategic Planning ini adalah formulasi program untuk level Divisi meliputi Survey Pasar, Pengembangan Produk Baru, Penyusunan Organisasi Matrix, Penjajakan Branch Office di Dubai dan Pemanfaatan E Commerce.
Untuk level Departemen meliputi Departmen Autoparts perlu melakukan fokus dan utilisasi data survey pasar , Departemen Battery/ Motorcycle perlu memperkenalkan produknya ke pasar-pasar baru (MC) dan produk baru ke pasar baru (Battery), department Tyre/ Tube perlu memperkenalkan produk baru ke pasar yang baru.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Helda
"ABSTRAK
Tingkat pertumbuhan perdagangan negara-negara berkembang melaju lebih cepat dari pertumbuhan perdagangan dunia. Pangsa pasar dunia negara-negara berkembang selama perioda 1988-1992 meningkat dari 26% menjadi 28%. Pertumbuhan ekonomi yang pesat, khususnya di negara-negara Asia Timur yang m.encapai 7, 2% pada tahun 1993, disebabkan terutama oleh peningkatan ekspor dan investasi.
Volume perdagangan luar negeri Indonesia meningkat dalam periode 1988-1992, tetapi laju pertumbuhan cenderung menurun pada tahun 1993. Potensi Indonesia meningkatkan ekspor cukup baik dengan melihat jumlah komoditi ekspor dan pasar tujuan ekspor yang belum dicapai. Pemerintah menetapkan target nilai ekspor non migas pada akhir Pelita VI, yang lebih tinggi 72% dari tahun 1992, karena peningkatan ekspor merupakan satu-satunya alternatif untuk mengurangi Debt Service Ratio yang telah mencapai 33% pada tahun 1992.
Kajian pustaka dan data mengenai peranan sogo shosha dalam perdagangan luar negeri Jepang dan dunia menunjukkan bahwa general trading house merupakan badan usaha yang efektif untuk meningkatkan arus ekspor dan impor. Fungsi dan pelayanan utamanya adalah jasa perdagangan terpadu, pengurangan resiko, jasa informasi dan pendanaan.
Analisa terhadap kinerja dan prospek perdagangan luar negeri, kebijaksanaan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan perdagangan dan strategi pemasaran ekspor yang ditempuh pengusaha Indonesia menunjukkan bahwa trading house memiliki potensi untuk meningkatkan arus perdagangan luar negeri Indonesia, khususnya ekspor. Peranan BUMN niaga selama ini relatif kecil, dan penilaian terhadap kinerjanya pun tidak memperlihatkan hasil yang baik.
Pemilihan bentuk trading house berdasarkan analisa terhadap potensi untuk menjalankan fungsi utamanya dan kendala yang harus diatasi dalam. pembentukannya menunjukkan bahwa trading house swasta lebih potensial daripada merger BUMN Niaga dan akuisisi atau penyertaan saham dalam badan usaha sejenis di luar negeri. Sedangkan analisa terhadap komodi tas andalan Indonesia menunjukkan bahwa komoditas ekspor Indonesia yang memiliki market power dan relatif konstan di pasar dunia masih didominasi oleh komoditas primer, seperti kopi, kayu, rempah-rempah dan timah."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Syabandi Ismayadi; Handy Starman
"ABSTRAK
Dengan peraturan deregulasi yang bertujuan lebih mengga
lakkan perdagangan luar negeri di sektor non migas, PT. Moya
Zamzami Utama (MZU) ikut berpartisipasi dalam kegiatan
mengekspor sebesar 65 % hasil produksinya yakni air mineral
ke beberapa negara tujuan antara lain : Australia, Timur
tengah, Malaysia, , Sirigapura dan lain sebagainya. Prospek
ekspor cukup bagus karena diimbangi dengan banyaknya permin
taan luar negeri terhadap air mineral termasuk Singapura.
Dalam memasuki pasaran internasional PT MZU mempunyai
beberapa kebijaksanaan pemasaran yang cukup dapat diandalkan
baik menyangkut mutu produk yang baik maupun penetapan
harga, namun masih menghadapi kendala dengan adanya per
saingan yang cukup tinggi dalam segmen pasar termasuk Singa
pura antara lain pada saluran distribusi yang digunakan
dalam memasarkan produk dan sarana maupun prasarana yang
tersedia untuk menunjang aktivitas tersebut.
Oleh karena itu kami sebagai penulis tertarik untuk
menelaah dengan, menganalisis situasi eksternal, internal,
strateji alternatif dan pemilihan cara terobosan melalui
penulisan Karya akhir. Dengan memanfaatkan sarana dan prasa
rana yang dapat menunjang aktivitas pemasaran internasional
tersebut, PT. MZU dapat mengantisipasi permintaan pasar
Singapura.
Dalam melakukan penulisan karya akhir ini digunakan
kerangka yang menganalisis pasar eksternal, internal perusa
haan, serta faktor?faktor yang digunakan untuk memilih cara
terobosan yang efektif.
Industri air mineral di Indonesia dalam kurun waktu
beberapa tahun terakhir tumbuh dengan pesat dan meningkatkan
kapasitas produksi dengan ekspansi melalui pendirian pabrik
pabrik baru. Realisasi eskpor PT. MZU sebagai salah satu
produsen air mineral di Indonesia berfluktuasi, tergantung
pada kondisi perekonomian dunia dan banyaknya memenuhi
permintaaan pasar di negara-negara Timur tengah melalui
rumah degang (trading house) di Singapura.
Kegiatan ekspor yang dilakukan oleh PT MZU adalah ekspor
tidak langsung berdasarkan pesanan dalam jumlah tertentu
dengan negara tujuan ekspornya adalah Singapura. Pasar
sasaran ini dipilih berlandaskan pada karakteristik pasar
Singapura yang merupakan negara dengan luas relatif kecil,
tingkat bunga simpanan relatif tinggi dan tingginya inves
tasi asing serta memiliki pelabuhan persinggahan yang baik
dengan dukungan perekonomian nasional yang terus meningkat.
Perdagangan internasional di Singapura juga diperkuat oleh
banyaknya rumah dagang yang berfungsi sebagai perantara
pemasaran. Nilai ekspor Singapura sebagian besar merupakan
hasil dari kegiatan mengekspor kembali (re-ekspor) dan
produk?produk yang sebelumnva di impor dan negara lain.
Dalam hal Perdagangan air mineral dunia, Singapura memiliki
nilai dan volume impor yang lebih besar dan nilai dan
volume ekspornya, karena keadaan terbatasnya sumber daya.
air yang dimiliki bila dibandingkan dengan negara?negara
lain. Maka dengan metode Indeks Spesialisasi Perdagangan
(ISP) yang memperoleh hasil daur hidup produk air mineral
di Singapura berada pada tahap pengenalan produk.
Dalam melakukan analisis terhadap suatu cara terobosan
yang efektif dilakukan analisis tentang potensi penjualan
pasar sasaran, infrastruktur pemasaran, pertumbuhan ekonomi,
resiko politik negara sasaran, dan analisis terhadap adapta
si produk serta komitmen manajemen perusahaan. Dari hasil
analisis dalam kasus produk air mineral PT. MZU di Singapu
ra, ternyata strateji terobosan yang selama ini dilakukannya
adalah melalui ekspor tidak langsung. Untuk selanjutnya,
kegiatan ekspor langsung seyogyanya dilakukan oleh PT. MZU
karena memiliki manfaat antara lain :
? Mampu mengontrol sebagian /seluruh perencanaan pemasaran
internasional.
? Konsentrasi baik terhadap upaya pemasaran.
? Memperoleh informasi yang cepat dan pasar Singapura serta
umpan balik (feed back) untuk mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakukan.
;"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignas Tosan Satyaji
"Bagi bisnis, pemasaran selalu menjadi hal yang krusial. Branding (pemasaran merek), sebagai salah satu bagian integral dari pemasaran, juga berperan penting untuk menentukan kesuksesan suatu merek. Sebagai instrumen perubahan, pemasaran merek berkaitan erat dengan konsumen dan tertanam kuat dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari mereka. Konsumen mengungkapkan penghargaan mereka terhadap suatu bisnis dengan mendukung ideologi yang tertanam dalam filosofi dan identitas merek barang yang mereka miliki. Oleh karena itu, bisnis yang memegang merek populer dengan basis peminat yang cukup besar memiliki kemampuan untuk memengaruhi perubahan, atau bahkan mengubah gaya hidup, sistem nilai, sikap, maupun perilaku konsumen.
Studi ini akan mendalami strategi pemasaran merek heavyweight denim di pasar Indonesia. Brand Positioning, Points of Parity, dan strategi pasca pembelian akan ditelaah dalam laporan ini. Penentu merek yang signifikan termasuk penetapan harga, saluran, dan merek digital juga akan ditelusuri. Untuk menganalisis penggunaan optimal merek Swashbuckler, sejumlah teori terkenal juga akan digunakan.

For businesses, marketing has always been a key factor. Branding, as one of the integral parts of marketing, also plays an important role in determining brand’s success. As an instrument of change, brands are closely linked to customers and deeply embedded in their daily activities and decisions. Customers express their appreciation for businesses by supporting the ideologies that are ingrained in their philosophies and brand identities. As a result, businesses that hold popular brands with sizable fan bases have the ability to influence changes to, or even a whole transformation of, consumer lifestyle, value systems, attitudes, and behavior.
This study will look at a brand strategy for heavyweight denim amidst Indonesian market. Brand positioning, Points of Parity, and post-purchase brand strategy will be highlighted in the report. Significant brand determinants include pricing, channel, and digital branding are examined. To analyze the optimal usage for brands, a number of well-known theories will be utilized as well.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>