Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizska Meitica
"Nadler, Shapira, dan Ben-Itzhak (1982) serta Alain (1985) melakukan penelitian mengenai pengaruh physical attractiveness terhadap perilaku help-seeking. Tidak jauh berbeda dengan kedua penelitian tersebut, skripsi ini membahas tentang perilaku help-seeking pada laki-laki dewasa muda yang dipengaruhi oleh facial attractiveness. Partisipan akan menemui lima gambaran situasi yang membuat partisipan harus meminta pertolongan kepada orang lain. Di bawah gambaran situasi terdapat foto wajah perempuan yang menarik dan tidak menarik, yang tersedia untuk dimintai pertolongan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari facial attractiveness perempuan terhadap perilaku help-seeking pada laki-laki dewasa muda.

Nadler, Shapira, and Ben-Itzhak (1982) and Alain (1985) conducted a study on the effect of physical attractiveness on help-seeking behavior. In line with past studies, this thesis discusses about the male’s help-seeking behavior which affected by facial attractiveness. Participants were encountered with five situation in which they must seeking help from others. There was two photographs of attractive female’s face and unattractive female’s face, that available to giving help. This study is quantitative research with experimental design. The results showed that there was no significant effect of female’s facial attractiveness on male young adults help-seeking behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Aprilia Permata Kusumah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh atraktivitas wajah laki-laki pemberi pertolongan terhadap perilaku help-seeking perempuan pada masa emerging adult. Atraktivitas wajah laki-laki ditentukan berdasarkan total skor yang didapat pada pilot study. Lima wajah dengan skor tertinggi dijadikan sebagai stimulus untuk wajah atraktif, sementara lima wajah dengan skor terendah dijadikan sebagai stimulus untuk wajah tidak atraktif. Untuk mengukur perilaku help-seeking, peneliti memberikan lima gambaran situasi bermasalah pada partisipan.
Partisipan harus memilih satu di antara dua foto wajah laki-laki yang ditampilkan untuk dijadikan pemberi pertolongan. Dua foto tersebut terdiri dari foto wajah laki-laki yang atraktif dan tidak atraktif. Kriteria partisipan penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Indonesia, berusia 18-25 tahun, dan memiliki daya penglihatan cukup baik untuk membaca tiap item dalam alat ukur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atraktivitas wajah laki-laki yang berpotensi memberi pertolongan memengaruhi perilaku help-seeking pada perempuan dewasa muda secara signifikan dengan t(2,667) = 11,841, p = 0,000, r2 = 0,773 dan estimated d = 1,828. Dengan kata lain, perempuan akan cenderung meminta pertolongan pada laki-laki dengan wajah yang atraktif dibandingkan laki-laki dengan wajah yang tidak atraktif.

This study examines the effect of male seeking behavior in emerging adult female. The male facial attractiveness is defined by total score that was obtained in pilot study. Five photos with the highest score are used for the stimulus of attractive face, while five photos with the lowest score are used for the stimulus of unattractive face. To measure helpseeking behavior, the researcher gave five description of troubled situations to the participant.
The participant should choose one from two photos of male face which was presented to be her helper. The two photos are consisted of a photo of attractive male face and a photo of unattractive male face. The criteria of participant in this study are female student of Universitas Indonesia, 18-25 years old, and having good enough vision to read each item in the measurement.
This study result shows that facial attractiveness of male potential helper affect helpseeking behavior in young adult female significantly, with t(2,667) = 11,841, p = 0,000, r2 = 0,773 and estimated d = 1,828. In other words, female will prefer to seek help from facially attractive male than from facially unattractive male.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadianty Gazadinda
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh body attractiveness perempuan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki dewasa muda yang bertempat tinggal dari daerah rural dan urban. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan sudut pandang psikologi evolusi. Peneliti memberikan manipulasi body attractiveness kepada partisipan dengan cara menampilkan tubuh perempuan dengan variasi ukuran tubuh normal dan tidak normal. Variasi ukuran tubuh normal dan tidak normal ditentukan berdasarkan hasil pilot study. Partisipan penelitian ini adalah laki-laki berusia 18-25 tahun, heteroseksual, tidak sedang berpacaran, dan bertempat tinggal di wilayah rural atau urban. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel partisipan sebanyak 160 orang yang bertempat tinggal di wilayah urban dan rural. Peneliti mengukur pemilihan pasangan dengan cara melihat respon partisipan pada alat ukur pemilihan pasangan yang telah dikonstruksikan oleh peneliti, yaitu keinginan atau ketidakinginannya menjadikan perempuan pada gambar tersebut sebagai pasangannya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh body attractiveness perempuan yang signifikan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki dewasa muda di daerah rural dengan X2 (1, 80) = 0.045, p < 0.05, tetapi tidak pada laki-laki dewasa muda di daerah urban. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh body attractiveness perempuan terhadap pemilihan pasangan pada laki-laki.

This study examined the effects of female body attractiveness and males’ living area on males’ young adults mate choice. This study is an experimental study which is based on evolutionary psychology theory. To examine the effects of females’ body attractiveness on males’ young adults mate choice, researchcer gave a manipulation of body attractiveness by using a woman’s picture which showed a variation of body size characteristic, which is normal and not normal. Variation of body size characteristic has been got before in pilot study. Participants of this study are man who’s about 18 to 25 years old, heterosexual, not in a romantic relationship with someone, and living in urban or rural area.Total participants in this study are 160 subjects. Researcher examined males’ mate choice by asking the participants about their willingness to mate with woman who’s in the picture. The results of this study shows that there’s a significant influence between females’ body attractiveness and males’ young adults mate choice who’s living in rural area on chi square test X2 (1, 80) = 0.045, p < 0.05, but not on the males’ young adults mate choice who’s coming from urban area. Researcher still can’t conclude the interaction effect between female body attractiveness and the origin place of male on males’ young adults mate choice because of the limitation of statistical test analysis. Overall, this study shows that there’s a significant effect between female body attractiveness on males’ young adults mate choice.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Abednego Kristariyanto
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemilihan pasangan pada perempuan dewasa muda dilihat dari sudut pandang psikologi evolusi. Ahli psikologi evolusi telah mengemukakan bahwa sexual attractiveness yang dimiliki seseorang merupakan penunjuk potensi reproduksinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan partisipan memilih stimulus gambar ukuran tubuh normal dan tidak normal untuk dijadikan pasangannya. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa perempuan berusia 18 - 25 tahun, yang berasal dari daerah rural dan daerah urban.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara kelompok yang mendapat stimulus gambar laki-laki dengan body attractiveness ukuran tubuh normal dengan kelompok yang mendapatkan stimulus gambar laki-laki dengan body attractiveness ukuran tubuh tidak normal pada pemilihan pasangan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa body attractiveness laki-laki dengan ukuran tubuh normal lebih banyak dipilih pada daerah urban.

This study was conducted to determine the mate selection of young adult women from the perspective of evolutionary psychology. Evolutionary psychologists have suggested that sexual attractiveness is an indicator of one's own reproductive potential. This research was conducted with an experimental method with participants selecting the stimulus image body size is normal and not normal to be a partner. Participants in this study were female students aged 18-25 years, who come from rural areas and urban areas.
The results showed that there were significant differences between the groups that received stimulus pictures of men with body attractiveness normal body size with the group receiving the stimulus pictures of men with body attractiveness abnormal body size in mate selection. The results also showed that body attractiveness of men with normal body size were chosen in urban areas.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solita Tiolina
"Penelitian ini mengenai persepsi attractiveness perempuan terhadap nada suara laki-laki. Suara laki-laki mengalami perubahan pada masa pubertas. Perubahan itu disebabkan oleh pertubuhan ukuran pangkal pita suara yang disebabkan oleh kerja hormon testosteron. Didukung oleh tugas perkembangannya, suara merupakan salah satu aspek yang dinilai oleh dewasa muda dalam memilih lawan jenis yang terbaik sebagai pasangannnya. Penelitian dilakukan pada populasi perempuan di negara dengan kebuadayaan kolektivis.
Eksperimen di desain dengan memanipulasi nada suara laki-laki sebagai stimulus yang kemudian diperdengarkan kepada partisipan untuk di rating tingkat attractiveness-nya. Hasil analisis repeated measures ANOVA menunjukkan bahwa benar adanya pengaruh nada suara terhadap persepsi attractiveness. Penelitian diperkaya dengan diskusi temuan baru yang berbeda dari penelitian sebelummnya. Perempuan heteroseksual dewasa muda mempersepsikan nada suara kisaran sedang (rata-rata 119 Hz) sebagai kisaran nada suara yang paling attractive dengan asumsi terdapat pengaruh budaya yang turut berperan.

This study is about the perception of female attractiveness for male voices. Male's voice change during puberty. The change was caused by the size of the vocal cords as an influence of the hormone testosterone. Supported by the task of development, noise is one aspect which was considered by young adults in choosing the best of the opposite sex as their partner. The study was conducted on a population of women in collectivism country.
The experiment was designed to manipulate the male voice as the stimulus which is then played back to the participants for the rating of his level of attractiveness. The results of the analysis of the study, using repeated measures ANOVA method showed that men's voice pitch do have influence women's perception of attractiveness. The study is enriched by an interesting discussion of new founding. Young adult heterosexual women perceived men with middle range voice pitch (119 Hz on average).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Rebecca Octavia
"Adult attachment yang telah dibangun sejak kecil berpotensi mendasari bagaimana individu memandang orang lain sebagai sumber bantuan, termasuk di dalamnya pihak profesional. Penelitian ini menguji perbedaan sikap terhadap pencarian bantuan psikologis profesional berdasarkan tipe-tipe adult attachment pada laki-laki dewasa awal, mengingat kebutuhan laki-laki dewasa awal yang tinggi akan bantuan psikologis. Penelitian serupa yang dilakukan sebelumnya masih menunjukkan adanya inkonsistensi hasil dan masih sangat sedikit penelitian terkait yang berfokus pada laki-laki dewasa awal. Pengukuran terhadap variabel dilakukan menggunakan Attitude Toward Seeking Professional Psychological Help-Short Form (ATSPPH-SF) dan Experience in Close Relationship Scale-Short Form (ECR-S). Penelitian dilakukan terhadap 194 partisipan dan menunjukkan tidak adanya perbedaan sikap terhadap pencarian bantuan psikologis profesional yang signifikan pada laki-laki dewasa awal berdasarkan tipe-tipe adult attachment. Laki-laki dewasa awal dengan tipe fearful ditemukan memiliki rata-rata skor sikap terhadap pencarian bantuan psikologis profesional tertinggi. Penelitian ini berimplikasi pada pentingnya memfokuskan intervensi pada faktor yang telah diketahui berkontribusi pada sikap laki-laki dewasa awal terhadap pencarian bantuan.

Adult attachment evolved since childhood can potentially explain how individuals view other people, including professional parties, as a source of assistance. This study examines differences in attitudes towards seeking professional psychological help based on adult attachment types in emerging adult males, taking into account the significance of this type of assistance among adult males. Previous studies have shown inconsistencies in results and merely a few of those addressed the focus on emerging adult males. The measurement was carried out using the Attitude Toward Seeking Professional Psychological Help-Short Form (ATSPPH-SF) and the Experience in Close Relationship Scale-Short Form (ECR-S). The study was conducted on 194 participants. The results show that there is no significant difference in attitudes towards seeking professional psychological help among emerging adult males based on the types of adult attachments. Emerging adult males with fearful adult attachment are found to have the highest mean score of attitudes toward seeking professional psychological help. These research findings imply the importance of focusing the interventions on some contributing factors considered as strong predictors of emerging adult males’ attitude towards seeking professional psychological help."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigasari
"Kehamilan tidak diinginkan (KTD) diistilahkan dengan unintended pregnancy, unplanned pregnancy, unwanted pregnancy. Kehamilan yang tidak diinginkan menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling banyak terjadi di dunia dan merupakan masalah kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi yang utama yang membawa risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi bagi perempuan (sering kali karena praktik aborsi yang tidak aman). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan wawancara mendalam kepada perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan atas dasar suka sama suka atau konsensual, perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan karena paksaan atau kekerasan seksual, tidak dalam status pernikahan. Penelitian dilakukan di Yayasan RUTH. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui perilaku pencarian bantuan (help seeking behavior) pada perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan yang meliputi pengenalan masalah, keputusan untuk mencari bantuan dan pemilihan layanan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa semua informan meneruskan kehamilannya, memutuskan mengasuh bayinya dengan dibantu ibu dan saudaranya, satu informan belum menentukan apakah bayinya akan dibawa pulang atau ditinggal untuk nantinya diadopsi. Dua informan belum memberitahukan kehamilannya kepada orang tua, satu informan memberitahu ibunya namun ibunya cuek tidak membantu, satu informan memberi tahu ibunya. Semua informan mengakses dukungan informal juga dari teman dan saudara kemudian mengakses layanan formal berupa rumah singgah atau penampungan bagi perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan. Semua informan mengetahui layanan rumah singgah melalui penelusuran lewat internet.

Unintended pregnancy is termed as unplanned pregnancy, unwanted pregnancy. Unintended pregnancy is one of the most prevalent health problems in the world and is a major sexual and reproductive health problem that carries a higher risk of morbidity and mortality for women (often due to unsafe abortion practices). This research is qualitative research with a case study approach conducted by in-depth interviews with women who experience unwanted pregnancies on a consensual basis, women who experience unwanted pregnancies due to coercion or sexual violence, not in marital status. The research was conducted at the RUTH Foundation. The purpose of this study is to determine help seeking behavior in women who experience unwanted pregnancy which includes problem recognition, decision to seek help and service selection. From the results of the study, it was found that all informants continued their pregnancy, decided to take care of their babies with the help of their mothers and relatives, one informant had not yet determined whether the baby would be taken home or left for later adoption. Two informants have not told their parents about their pregnancy, one informant told her mother but her mother was indifferent and did not help, one informant told her mother. All informants accessed informal support also from friends and relatives and then accessed formal services in the form of halfway houses or shelters for women who experienced unwanted pregnancies. All informants found out about the halfway house service through internet searches."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risky Dwi Rahayu
"Prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di dunia meningkat dalam tiga dekade terakhir. Pada usia muda, lebih banyak laki-laki yang mengalami kelebihan berat badan daripada wanita. High-Intensity Interval Training adalah alternatif latihan fisik yang membutuhkan komitmen waktu lebih singkat. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi protokol untuk mengetahui efektivitas latihan dalam memperbaiki komposisi tubuh dan kebugaran kardiorespirasi serta tingkat keamanan dan kesenangan yang ditimbulkan pada laki-laki dewasa muda dengan kelebihan berat badan. Penelitian ini memiliki desain eksperimental dengan uji pre-post. Subyek adalah laki-laki dengan berat badan berlebih sesuai klasifikasi WHO berusia 18-30 tahun yang sehat dan tidak terlatih. Durasi intervensi 12 minggu dengan jumlah latihan 3 kali per minggu. Dalam satu set, subyek melakukan 5 gerakan (lari lurus, zigzag, dan kotak serta jumping jackdan burpees) dalam waktu masing-masing 8 detik. Waktu istirahat aktif antar gerakan 25 detik dan antar set 2 menit. Jumlah set ditingkatkan per minggu dari 3 hingga 14 set. Hasil penelitian menunjukkan penurunan persentase lemak, lemak viseral, lingkar pinggang namun tidak bermakna. Indeks Massa Tubuh meningkat tidak bermakna dan massa otot meningkat bermakna {p-value 0,03; CI -1,7 (-3,21 – [- 0,19]}. VO2max meningkat namun tidak bermakna. Terdapat laporan 3 insiden yang digolongkan sebagai cedera musculoskeletal ringan dan intoleransi latihan. Rerata skor PACES adalah 83,79 ± 8,14 dengan tren skor yang menurun seiring peningkatan jumlah set. Kesimpulannya, High-Intensity Interval Training efektif dalam memperbaiki komposisi tubuh dan kebugaran kardiorespirasi pada laki-laki dewasa muda dan overweight, aman, dan menyenangkan.

Worldwide prevalence of overweight and obesity is increasing in the last three decades. Prevalence overweight in young males is higher than females at the same age. High-intensity interval training is an alternative of exercise which need less time commitment. We modify the protocol to identify the its effect on body composition and cardiorespiratory fitness, its safety and enjoyment in overweight young males. This is an experimental study with pre-post assessment. Subjects are healthy untrained male aged 18 – 30 years old with overweight according to WHO classification. Duration of intervention is 12 weeks, 3 times per week. During one set, the subjects perform 5 movements (straight running, zig zag running, squared running, jumping jack, burpees) in 8 seconds interval, active recovery 25 seconds between movements and 2 minutes between sets. The number of sets is increased weekly from 3 to 14 sets. The fat percentage, visceral fat, and waist circumference are decreased after intervention. Body mass index is increased and muscle mass is increased significantly (p-value 0,03; CI -1,7 (-3,21 – (- 0,19)) after intervention. VO2max is increased but not significant. There are 3 reports of minor musculoskeletal injuries and exercise intolerance, all categorized as mild injuries. The average PACES score is 83,79 ± 8,14 and the score tends to decrease with weekly set increments. High-Intensity Interval Training is effective to improve body composition and cardiorespiratory fitness in overweight young males. It is also safe and provide enjoyment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Dewi Pamungkas
"Pregnant adolescent often get violent cases that have a negative impact on them and their babies. Considering the importance of this problem, it is necessary to make a health promotion intervention as an effort to prevent and control violence against pregnant adolescents. The purpose of this study is to identify the influence of Protect Me interventions on knowledge, self-efficacy about violence against women and help seeking behavior in pregnant adolescents. Research with a pre experimental design: one group pretest posttest using a total sampling of 30 pregnant adolescents who experienced violence. The results showed that 100% of pregnant adolescents experienced psychological violence, 6.7% experienced physical and economic violence, and 13.3% experienced sexual violence and there were significant increase on the level of knowledge and help seeking behavior of pregnant adolescents after being given the Protect Me intervention (p = 0,000 and p = 0.002). Based on the results of the study, it can be concluded that efforts to prevent and handle violence can be carried out through the Protect Me intervention, which is an education-based intervention to increase knowledge and help seeking behavior of pregnant adolescents.

Remaja hamil sering mendapatkan kasus kekerasan yang memberikan dampak negatif bagi remaja dan bayinya. Mengingat pentingnya permasalahan ini perlu dibuat suatu intervensi promosi kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian kekerasan terhadap remaja hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pengaruh intervensi Protect Me terhadap pengetahuan, self-efficacy tentang kekerasan perempuan dan help seeking behaviour pada remaja hamil. Penelitian dengan desain pra eksperimen: one grup pretest posttest yang menggunakan total sampling sebanyak 30 remaja hamil yang mengalami kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 100% remaja hamil mengalami kekerasan psikologi, kekerasan fisik dan ekonomi sebanyak 6,7%, dan kekerasan seksual sebanyak 13,3% dan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan help seeking behaviour remaja hamil setelah diberi intervensi Protect Me (p= 0.000 dan p= 0.002). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya pencegahan dan penanganan kekerasan dapat dilakukan melalui intervensi Protect Me, yaitu intervensi berbasis edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan help seeking behaviour remaja hamil"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Zacharis Diandrio
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami perkembangan identitas homoseksual dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk melela pada laki-laki homoseksual di Indonesia. Melalui metode penelitian kualitatif, dilakukan wawancara terhadap laki-laki homoseksual dewasa muda (usia 23-29 tahun), dengan menggunakan panduan berdasarkan Model Formasi Identitas Homoseksual oleh Cass (1979). Dalam analisis tematik terhadap wawancara delapan partisipan, ditemukan bahwa perkembangan identitas homoseksual dimulai ketika seluruh responden merasakan ketertarikan terhadap sesama jenis sejak kecil. Perkembangan identitas melewati fase penolakan di suatu tahap dalam hidup individu homoseksual sebelum akhirnya bisa diterima secara penuh. Penerimaan diri dan keputusan untuk melela di tengah perkembangan identitas memiliki arah hubungan yang kompleks dan tidak pasti terkait mana yang lebih dulu antara penerimaan atau melela identitas. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa keputusan untuk melela tidak hanya dipengaruhi oleh faktor perkembangan identitas yang koheren dan sehat, namun juga faktor-faktor situasional seperti dukungan orang-orang terdekat dan sikap masyarakat secara umum terhadap eksistensi kelompok seksual non-normatif, risiko akan diskriminasi dan persekusi, serta sumber daya individu homoseksual untuk bisa berdiri sendiri ketika risiko yang dipersepsikan terjadi saat mereka memtusukan untuk melela.

This research seeks to understand how homosexual identity develops and what factors influence the decisions of gay men in Indonesia to come out. Using qualitative research methods, interviews were conducted with young adult gay men (aged 23-29) following Cass's (1979) Model of Homosexual Identity Formation. By analyzing the interviews of eight participants, it was found that the journey of homosexual identity begins when individuals feel attracted to the same sex from a young age. The process involves overcoming denial and eventually accepting themselves fully. The relationship between self-acceptance and coming out is complex, as it is unclear which comes first. The decision to come out is influenced not only by personal development but also by situational factors such as support from significant others, societal attitudes towards non-normative sexual orientations, the fear of discrimination and persecution, and the personal resources needed to face these challenges when deciding to come out."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>