Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stenly
"ABSTRAK
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh kemunculan hunian ruko yang tertutup dengan
jendela berteralis besi, pintu berlapis ganda, dan berkerangkeng milik masyarakat Tionghoa di pusat
kota Medan. Penampilan ruko yang demikian memberikan kesan tertutup dan sepertinya ada upaya
menghindar atau bersembunyi dari sesuatu yang mengancam (ketakutan – ‘Fear’). Tujuan dari
skripsi ini adalah untuk mengungkapkan alasan di balik tampilan menutup diri (memagari –
‘Fence’) pada hunian ruko masyarakat Tionghoa kota Medan itu. Adapun pertanyaan yang muncul adalah
apakah ada hubungan antara kehidupan masyarakat Tionghoa dengan hunian ruko yang tertutup semacam
itu khususnya sesudah tahun 1966 (pasca peristiwa G30SPKI) hingga saat ini? Apakah ada hubungannya
antara tampilan ruko dengan jendela berteralis besi, pintu berlapis ganda, dan berkerangkeng
sebagai ‘fence’ dengan ‘fear’? Untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaan tersebut di atas,
penulis melakukan metoda pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara, dokumentasi,
dan permintaan data dari badan pemerintahan, yang semuanya lalu dibahas secara analisis-kritikal.
Penulis mendapatkan temuan bahwa faktor ‘fear’ sangat mempengaruhi tampilan hunian ruko masyarakat
Tionghoa. ‘Fence’ menjadi strategi hunian yang terbentuk untuk meminimalisir/meresponse munculnya
‘fear’ akibat kehidupan yang keras (tingkat kriminalitas yang tinggi) di kota Medan.

ABSTRACT
This undergraduate thesis was triggered
with iron-fenced-windows, double layer Medan. The appearance of these such sh expression of
avoidance or hiding fro writing is to reveal the reason behind th shop-houses. There are some
question between Chinese cultural life and the cl
1966 (after G30SPKI) until present? Is t of Chinese shop-houses with iron-fence and iron-fenced
cage as ‘fence’ and t questions, some methods are applied in interviews, photo documentation, an
government; which all of them are anal finds that ‘fear’ factor is very influenti
of Chinese shop-houses in Medan. ‘ minimize / response to ‘fear’ on the sho by its high criminal
ratings) in Medan.This undergraduate thesis was triggered by the appearance of Chinese shop-houses
with iron-fenced-windows, double layered and barred doors, and iron-fenced cages in
Medan. The appearance of these such shop-houses gives impression of closeness and
expression of avoidance or hiding from something (‘fear’). The purpose of this
writing is to reveal the reason behind the ‘closed’ or ‘fenced’ appearance of Chinese
shop-houses. There are some questions to raise whether there is a relationship
between Chinese cultural life and the closed shop-houses phenomena especially after
1966 (after G30SPKI) until present? Is there any relationship between the appearance
of Chinese shop-houses with iron-fenced-window, double layered and barred doors,
and iron-fenced cage as ‘fence’ and the impact of ‘fear’ itself? To answer these
questions, some methods are applied into this writing including literature studies,
interviews, photo documentation, and also important statistical datas from
government; which all of them are analytically and critically discussed. This study
finds that ‘fear’ factor is very influential in the formation of ‘defensive’ appearance
of Chinese shop-houses in Medan. ‘Fence’ becomes a strategy for Chinese to
minimize / response to ‘fear’ on the shop houses caused by the hard life (conditioned
by its high criminal ratings) in Medan."
2014
S55297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Priliana
"Pasar Baru merupakan salah satu pasar di Batavia yang berjaya di era kolonialisme, terutama di antara akhir tahun 1800 dan awal tahun 1900. Pasar ini mampu mencerminkan perubahan sosial di Batavia, yang di mana orang-orang mulai mengadaptasikan ide modernisasi yang kental dengan kebudayaan Eropa. Banyak orang mulai meniru kehidupan orang Eropa, mulai dari mengganti pemakaian pakaian tradisional menjadi pakaian Eropa, hingga mengkonsumsi komoditas-komoditas lainnya yang kental dengan modernism. Perubahan ini dapat dipenuhi oleh Pasar Baru, sehingga Pasar Baru menjadi pasar yang terkenal akan komoditas modern. Perubahan ini tidak hanya terjadi secara sosial maupun pada perubahan komoditas, tetapi juga terjadi pada tampak fisik bangunan dari Pasar Baru. Pasar yang identik dengan etnis Tionghoa ini dipenuhi dengan ruko-ruko di sepanjang jalan Pasar Baru. Ruko yang merupakan tempat utama perdagangan tersebut secara tidak langsung mengikuti perubahan yang terjadi dan melakukan adaptasi. Secara fisik, perubahan tersebut dapat diidentifikasi melalui fasad ruko, yang merupakan ‘wajah’ dari sebuah ruko. Perubahan pada fasad ruko dapat dilihat dari perubahan gaya arsitektural ruko. Perubahan fisik lainnya juga bisa dilihat dari penggunaan papan nama. Papan nama dapat memberi nformasi tambahan terhadap identitas serta fungsi dari ruko. Dengan ini, skripsi ini bertujuan melihat perubahan fisik pada ruko di Pasar Baru, terutama pada fasad dan penggunaan papan nama, serta relasinya dengan situasi yang menyebabkan perubahan tersebut.

Pasar Baru was one of the shopping districts in Batavia that was flourishing during the era of colonialism, especially during late 1800 to early 1900. This shopping district reflected Batavia's social changes, where people began to adapt to the idea of modernism that is often associated with European culture. Many people started to mimic the European lifestyle and consume commodities that are often related to European and deemed as modern. Furthermore, Pasar Baru was able to fulfill the market’s demand, leading to Pasar Baru being known for its modern commodities. These changes did not only happen socially and affect the commodity, but it also changes the physical appearance of buildings in Pasar Baru. This shopping district is identic with Chinese descendant; thus, we can find many shophouses along the straits of Pasar Baru street. As the place of trade, shophouses indirectly went along to the changes and adapted to the situation. Physically, the changes can be identified through the façade, which is the ‘face’ of a shophouse. Changes on façade can be seen through the changes of its style. And other physical changes can be identified, through the usage of signage. Signage can give additional information on the identity and the function of a shophouse. This thesis aims to identify the physical changes of Pasar Baru shophouses through façade and signage and the relation to the situation that causes these changes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Nancy Adjani
"ABSTRAK
Ruko di Palembang muncul sejak era kolonialisme di daerah perdagangan di kota Palembang. Makalah ini membahas bagaimana ruko di Palembang sebagai salah satu area komersial terpenting dalam berbagai ekspresi dan transformasi dari waktu ke waktu, terlibat dalam sejarah, dan budaya lingkungan perkotaan di Kota Palembang. Masyrakat Cina memperkenalkan bangunan ruko di tempat pertama yang dibawa dari tanah asalnya dan telah ada beberapa adaptasi dengan kondisi setempat. Ada perubahan yang signifikan di bagian interior, namun perubahan yang lebih lambat di bagian luar ruko. Analisis ini berfokus pada penataan ruang yang menghasilkan orientasi ke dalam-ke luar, organisasi linier, dan kedekatan-keterbukaan terlepas dari bentuk bangunan. Makalah ini lebih jauh menganalisis pentingnya ruko di kota Palembang dan bagaimana hal itu menopang perubahan kota, termasuk fasad yang menciptakan kesinambungan visual di daerah tersebut. Makalah ini menyimpulkan bahwa perubahan ruko di Palembang terkait dengan gagasan fungsionalitas, serta mempertahankan budaya dan lingkungan perkotaan, dan citra kota atau kawasannya.

ABSTRACT
Shophouses in Palembang appearing since the colonialism era at the trading area in Palembang city. This paper discusses how shophouses in Palembang as one of the most important commercial area in its various expressions and transformations over time, involves in the history, and culture of urban environments of the Palembang City. Chinese introduced shop house building at the first place that were brought from their original land and there has been some adaptation to local conditions. There had been rapid changes in the interior, yet slower change in the exterior of shophouses. The analysis focuses on the spatial arrangement which resulted in the inward-outward orientation, linear organization, and closeness-openness regardless of the shape of the building. This paper further analyzes the importance of shophouses in Palembang city and how it sustains the change of the city, including the façade that create a visual continuity in the area. The paper concludes that changes of shophouse in Palembang are related to the idea of functionality, as well as sustaining the culture and urban environment, especially though maintaining the images of city or the district."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Indira Dwika Lestari
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk evaluasi penerapan keselamatan kebakaran pada bangunan rumah toko/rumah kantor PT ABC, mengetahui nilai ketahanan bangunan rumah toko/rumah kantor PT ABC jika terjadi kebakaran pada bangunan tersebut, memberikan rekomendasi perbaikan fasilitas kebakaran pada bangunan rumah toko/rumah kantor PT ABC, serta mengetahui nilai keselamatan kebakaran bangunan rumah toko/rumah kantor berdasarkan berdasarkan kesesuaian 12 safety parameter dan persyaratan tambahan pada NFPA 101A: Alternative Approaches to Life Safety dan standar NFPA 101: Life Safety Code. Penelitian mengambil sampel kluster rumah toko/rumah kantor di koridor jalan KH Soleh iskandar,berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan bantuan tools CFSES. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan unsur keselamatan kebakaran pada bangunan rumah toko/rumah kantor yang ditempati oleh PT ABC dikawasan X belum sesuai dengan standar NFPA 101 berdasarkan tools CFSES. Rekomendasi yang diberikan diharapkan bangunan rumah toko/rumah kantor dimasa yang akan datang dapat memenuhi aspek sarana penyelamatan dengan berbagai alternatif jalur keselamatan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa saat kebakaran serta unsur keselamatan

ABSTRACT
The point of this study is to evaluate the implementation of fire safety at the shophouses building of PT.ABC, to measure the resistency of the building to fire, to provide recommendation of repairment fire facility in the building, and also to measure the value of fire safety at shophouse building PT ABC is based on the basis of suitability 12 safety parameters and additional requirements in NFPA 101A: Alternative Approaches to Life Safety and standard NFPA 101: Life Safety Code. The writer set a cluster shophouse at KH Soleh Iskandar street corridor as sample for this study based on the criteria that have been set. Data were analyzed using qualitative descriptive analysis with the help of tools CFSES. The results showed that the availability of fire safety on the shophouse building occupied Is not comply with NFPA 101 standar.Design shophouse building for the future must apply the standard means of rescue with a variety of alternative safety measure to prevent the loss of lives when fires and other safety elements."
2016
T46249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdianti
"Kota Batam adalah penyumbang terbanyak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kepulauan Riau. Salah satu tantangan terbesar dalam penularan DBD di Kota Batam adalah keberadaan rumah toko (ruko) dan permukiman kumuh yang tidak pada peruntukkannya (squatter). Tujuan penelitian ini adalah menyusun model pengendalian DBD pada lingkungan ruko dan squatter di Kota Batam. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan studi ekologi. Populasi dan sampel untuk analisis spasial yakni 44 kelurahan dan populasi untuk uji statistik yaitu penderita DBD tahun 2022 sebanyak 767 kasus dengan 88 sampel. Data dianalisis dengan univariat, bivariat, pemetaan dan model. Hasil analisis menunjukkan variabel yang merupakan faktor risiko antara lain kepadatan vektor (ruko: OR=6,2, squatter: OR=11,2), mobilitas penduduk (ruko: OR=6,2, squatter: OR=6,5), suhu (ruko: OR=6,0, squatter: OR=7,3), curah hujan (ruko: OR=6,5, squatter: OR=8,4), kelembaban (ruko: OR=7,1, squatter: OR=5,7), dan konstruksi rumah (ruko: OR=5,0). Luaran penelitian ini adalah model GWR yang menunjukkan variabel Proporsi Perumahan Squatter, Suhu, Kepadatan Vektor dan Kepadatan Penduduk berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Kasus DBD di Kota Batam (R2=77,13%). Model pengendalian yang dapat dilakukan adalah manajemen DBD berbasis relung ekologi antara lain peraturan daerah terkait penatalaksanaan lingkungan dengan mengatur barang bekas disekitar squatter serta memberdayakan anak sekolah dalam pemberantasan jentik.

Batam City is the largest contributor to Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) cases in the Riau Islands. One of the biggest challenges in the transmission of dengue fever in Batam City is the existence of shophouses and slum areas that are not intended for use (squatters). The aim of this research was to develop a model for controlling dengue fever in shophouses and squatter environments in Batam City. This research was quantitative analytical research with an ecological study approach. The research period started from August 2022 - May 2023. The population and samples for spatial analysis were 44 sub-districts and for statistical tests were 767 dengue fever with 88 samples. The results of the analysis showed that variables which were risk factors include vector density (shophouses: OR=6,2, squatters: OR=11,2), population mobility (shophouses: OR=6,2, squatters: OR=6,5), temperature (shophouses: OR=6,0, squatters: OR=7,3), rainfall (shophouses: OR=6,5, squatters: OR=8,4), humidity (shophouses: OR=7,1, squatters: OR=5,7), and house construction (shophouses: OR=5,0). The output of this research was the GWR model which showed that the variables Squatters Proportion, Temperature, Vector Density and Population Density had a significant effect on the number of dengue fever cases in Batam City (R2=77.13%). The model for controlling dengue fever that can be implemented are dengue management based on niche, including regional regulations requiring arranging used goods around squatters and empowering school children in eradicating larvae."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: World Scientific Publishing, 2015
711.4 REC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent
"Skripsi ini membahas mengenai hukum perkawinan adat masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia khususnya pada masyarakat etnis Tionghoa di Kota Medan. Hukum perkawinan adat masyarakat etnis Tionghoa di Kota Medan kemudian dianalisis keberlakuannya menurut undang-undang perkawinan nasional. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris yang dilakukan dengan studi kepustakaan data sekunder lalu diikuti dengan penyajian dengan data lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan hukum perkawinan adat masih dijalankan oleh masyarakat etnis Tionghoa di Kota Medan. Selain itu, hukum perkawinan adat masih memiliki beberapa peranan dalam undang-undang perkawinan nasional.

This thesis describes adat marriage law practiced by Chinese people in Indonesia, particulary Chinese people living in Medan. The enforcability of the aforementioned Chinese adat marriage law is then being analyzed using the national marriage law. This research uses empirical-juridical apporach, which is done through studying secondary data, then presenting and analyzing the field data. The results of the research shows that adat marriage law are still practiced by Chinese people living in Medan. However, the adat marriage law practiced by the Chinese people living in Medan isn?t legally recognized by national marriage law, although the national marriage law only acknowledge several parts of adat marriage law."
Universitas Indonesia, 2016
S61759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Kurniawan
"Skripsi ini membahas tentang pemaknaan yang dilakukan masyarakat Tionghoa terhadap ruko sebagai hunian. Pilihan untuk tinggal di ruko tersebut terkait dengan sejarah panjang masyarakat Tionghoa yang memiliki peran sebagai pedagang di Indonesia. Pemaknaan ruko sebagai hunian bagi masyarakat Tionghoa juga tidak bisa dilepaskan dari ruko sebagai transformasi rumah Cina yang merupakan akar kebudayaan mereka sebagai kelompok masyarakat diaspora di Indonesia. Saat ini ruko mengalami evolusi seiring dengan perkembangan dunia perdagangan dan seolah tidak menunjukan karakteristik masyarakat Tionghoa, namun nyatanya masyarakat Tionghoa tetap memiliki kecenderungan untuk tinggal di ruko. Karena itu, tujuan dari studi ini adalah menemukan konsep mendasar yang membuat masyarakat Tionghoa tetap tinggal di ruko, dan melihat apakah perkembangan/evolusi ruko mempengaruhi pemaknaan ruko sebagai hunian bagi masyarakat Tionghoa atau sebaliknya. Hasil studi menunjukan bahwa perbedaan identitas diaspora masyarakat Tionghoa di Indonesia telah mengakibatkan perbedaan pemaknaan rumah sehingga memunculkan beberapa pendekatan tipe ruko yang berbeda.

The study discuss about the conception of shop-house as home from the view point of Chinese. The decision to live in the shop-house is related to the long history of Chinese as the major trader in Indonesia. The conception of shop-house as home for Chinese also related to shop-house as the transformation of Chinese-house, as well as their root of culture as diaspora people in Indonesia. These days, the form of shop-house is transforming and it doesn't symbolize the character of Chinese people anymore. However, Chinese keep prefer to live in the shop-house. The purpose of this study focus on tracing the main concept that keep the Chinese to live in the shop-house, and to see if the transformation would change the conception of shop-house as home. The study shows that Chinese in Indonesia have different diaspora identities, that it makes different concepts of home. This also leads to several adaptations that form several type of shop-houses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52255
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soetoyo Hadi Saputro
"ABSTRAK
Tesis ini membahas potensi konflik antara Masyarakat Pribumi Indonesia (MPI)
dengan etnis Tionghoa di Kota Medan, serta mengajukan konsep pencegahan
potensi konflik dan penanganan paska konflik. Penelitian ini menggunakan
qualitative method, diawali pendekatan deskriptif menganalisis potensi konflik,
dilanjutkan analisa penanganan intelijen dengan pendekatan trend analysist untuk
menganalisis jaringan dan kecenderungan potensi konflik dimasa depan. Hasil
penelitian menunjukkan potensi konflik yang terjadi antara MPI dan etnis
Tionghoa cukup besar dan kerawanannya tinggi, hal ini dipicu oleh faktor
ekonomi, budaya dan juga politik. Pencegahan potensi konflik inipun dapat
dilakukan dengan strategi penguatan institusi kelembagaan dan sistem deteksi dini
sementara penanganan konflik dapat dilakukan dengan strategi kolaborasi dan
strategi kompromi-negosiasi

ABSTRACT
This thesis discusses the potential conflict between the Indonesian Indigenous
Peoples (MPI) with ethnic Chinese in Medan, and proposed the concept of the
potential for conflict prevention and post-conflict management. This study uses a
qualitative method, starting descriptive approach to analyze the potential for
conflict,continued handling of intelligence analysist with analysist approach to
analyze network trends and tendencies of potential conflict in the future. The
results show the potential for conflict between MPI and the ethnic Chinese are
quite large and high vulnerability, it is triggered by economic factors, culture and
politics. Preventing potential conflict has to do with the institutional strengthening
of institutional strategies and early warning systems while handling the conflict to
do with the strategy of collaboration and compromise-negotiation strategy"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Meirisa Anggia
"ABSTRAK
Kota Medan adalah kota multietnik dengan keragaman yang unik, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar etnik dalam kehidupan bermasyarakat. Perbedaan budaya memiliki potensi akan terjadinya konflik. Konflik antar etnik, berangkat dari konflik antar pribadi yang kemudian memunculkan latar belakang budaya individu yang berkonflik. Persoalan pemaknaan dan koordinasi makna dalam interaksi antara dua individu dijelaskan oleh teori Coordinated Management of Meaning yang dirumuskan oleh Barnett Pearce dan Vernon Cronen.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan manajemen makna dan koordinasi yang berlangsung secara hirarki dalam interaksi antar etnik dan menjelaskan bagaimana aturan mempengaruhi proses koordinasi dan manajemen makna dalam interaksi antar etnik di Kota Medan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa hirarki makna dapat menjelaskan pemaknaan dan koordinasi prilaku individu dalam setiap interaksi. Level hirarki makna dalam setiap bentuk tutur kata dalam interaksi antar etnik dengan pembahasan yang sensitif, dapat berbeda-beda. Dalam berinteraksi antar etnik diketahui bahwa aturan dapat menjadi berbeda dalam percakapan antara individu. Artinya terdapat penyesuaian aturan saat terjadi interaksi antar etnik.

ABSTRACT
Medan City is a multiethnic city with unique diversity. Cultural differences have the potential for conflictThat is, to solve interethnic problems, it is also necessary to look at the process of interpersonal communication from individuals of different ethnicities. The issue of meaning and coordination of meaning in the interaction between two individuals is explained by the Coordinated Management of Meaning theory formulated by Barnett Pearce and Vernon Cronen. This study aims to explain the management of meaning and coordination that takes place in a hierarchical between ethnic interactions and explain how rules influence the process of coordination and management of meaning in inter-ethnic interactions in Medan City. The results of this study explain that the hierarchy of meanings can explain the meaning and coordination of individual behavior in each interaction. The level of meaning hierarchy in each form of speech in ethnic interactions with sensitive discussion can vary. In interacting between ethnicities it is known that rules can be different in conversations between individuals. This means that there are adjustments to the rules when ethnic interactions occur."
2019
D2651
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>