Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Suryadinata Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis adanya hubungan faktor predisposisi, penguat dan pemungkin dengan kebiasaan merokok siswa-siswi SMK Bunda Kandung di Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yang bersifat cross sectional. Uji statistik chisquare yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara faktor predisposisi, penguat dan pemungkin dengan kebiasaan merokok siswa-siswi SMK Bunda Kandung Jakarta Selatan. Uji statistik chisquare digunakan untuk melihat variabel independen mana yang berhubungan dengan kebiasaan merokok siswa-siswi SMK Bunda Kandung Jakarta Selatan. Sampel penelitian berjumlah 87 orang siswa-siswi dari 660 orang siswa-siswi SMK Bunda Kandung Jakarta Selatan. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling yaitu jumlah sampel penelitian yang diambil pada masing-masing kelompok kelas berdasarkan rumus cluster sampling. Instrumen dikembangkan dari teori perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pengetahuan tentang merokok, sikap terhadap merokok, keterpaparan iklan rokok oleh media cetak dan elektronik, keterpaparan kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh perusahaan rokok, kemudahan untuk memperoleh rokok, praktek merokok teman sebaya, perilaku merokok dari orang tua dan kontrol guru. Dari hasil penelitian, uji statistik chisquare menghasilkan lima variabel independen yang mempunyai hubungan bermakna dengan kebiasaan merokok, yaitu ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p = 0,002) < 0,05 (OR = 10,214), pengetahuan tentang merokok (p = 0,042) < 0,05 (OR = 3,122), sikap terhadap merokok (p = 0,000) < 0,05 (OR = 10,074), praktek merokok teman sebaya (p = 0,000) < 0,05 (OR = 7,422) dan perilaku merokok dari orang tua (p = 0,028) < 0,05 (OR = 3,030). Sedangkan variabel umur, keterpaparan iklan rokok oleh media cetak dan elektronik, keterpaparan kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh perusahaan rokok, kemudahan untuk memperoleh rokok dan kontrol guru. tidak mempunyai hubungan yang bermakna.

This study aims to prove the hypothesis of an association of predisposing factors, reinforcing and enabling the smoking habits of vocational school students Bunda Kandung in South Jakarta. The method used was a descriptive analysis cross sectional. Chi-square statistical test used to analyze the relationship between predisposing, reinforcing and enabling the smoking habits of vocational school students Bunda Kandung in South Jakarta. Chi-square statistical test is used to see where the independent variables related to smoking habits of vocational school students Bunda Kandung in South Jakarta. Sample was 87 students from 660 vocational school students Bunda Kandung in South Jakarta. Sampling using a cluster sampling method, namely the amount of sample taken at each class group by cluster sampling formula. The instrument was developed from the theory of health related behaviors. The variables examined in this study were age, gender, smoking knowledge, attitudes toward smoking, exposure to cigarette advertising by print and electronic media, activity events sponsored by tobacco companies, the ease of obtaining cigarettes, the practice of smoking peers, behavior smoking from parents and teachers control. From the research, the chi-square statistical test yielded five independent variables that have a significant relationship with smoking behavior, ie there is a significant association between the sexes (p = 0.002) < 0.05 (OR = 10.214), smoking knowledge (p = 0.042) < 0,05 (OR = 3.122), attitudes towards smoking (p = 0.000) < 0.05 (OR = 10.074), the practice of smoking peers (p = 0.000) < 0.05 (OR = 7.422) and smoking behavior of parents (p = 0.028) < 0.05 (OR = 3.030). While the variables of age, exposure to cigarette advertising by print and electronic media, activity events sponsored by tobacco companies, the ease of obtaining cigarettes and teacher control. not have a meaningful relationship."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristin Emanuella
"Perilaku fad diets (FD) berdampak pada berbagai risiko kesehatan, seperti gangguan metabolisme, meningkatnya risiko anemia, meningkatnya risiko paparan infeksi, dan mempengaruhi kinerja kognitif. Lebih lanjut, dapat menurunkan performa dan prestasi belajar di sekolah dan mempengaruhi gangguan perilaku makan sehingga meningkatkan risiko perilaku makan menyimpang. Beberapa penelitian terdahulu di Indonesia menunjukkan angka remaja putri di Indonesia yang berisiko terlibat dalam perilaku FD termasuk tinggi, namun jumlah penelitian yang mengkaji faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku tersebut masih jarang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan terhadap perilaku FD pada siswa-siswi SMAS Bunda Mulia Jakarta tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional melibatkan sebanyak 212 siswa-siswi kelas X dan XI SMA. Data diambil dengan melakukan proses pengukuran tinggi badan dan berat badan serta pengisian kuesioner online. Data diolah secara univariat dan bivariat (chi square). Prevalensi perilaku FD sebesar 43,9%. Faktor yang berhubungan dengan perilaku FD adalah jenis kelamin, status gizi, distorsi citra tubuh, dorongan keluarga, dorongan teman, dan pengaruh media sosial. Siswa perempuan, yang berstatus gizi gemuk, dan mengalami distorsi citra tubuh berisiko masing-masing 1,9 kali; 4,8 kali; dan 2,5 kali lebih besar untuk melakukan perilaku FD. Siswa yang mendapat dorongan dari keluarga, dorongan teman, dan pengaruh media sosial berisiko masing-masing 2,6 kali; 2,2 kali; dan 3,2 kali untuk menerapkan FD. Perlu dilakukan upaya edukasi perilaku makan yang tepat dan sehat untuk siswa serta promosi PGS di sekolah dan media sosial.

Fad diets lead to various health risks, such as the increased risk of metabolic disorders, increased risk of anemia, increased risk of exposure to infection, and affect cognitive performance which in turn can reduce performance and learning achievement in school. The further impact that can also arise from FD is that it can aggravate eating disorders which increases the risk of eating disorder. Data regarding eating behavior on a national basis in Indonesia is still not available. Several studies conducted in several regions in Indonesia show the high number of young women in Indonesia who are involved and who are at risk of being involved in FD behavior, however, the number of studies that examine the factors associated with these behaviors is still limited. The main objective of this study was to find out the factors related to FD on students at Bunda Mulia Jakarta Senior High School in 2019. The research design used was cross sectional. The number of respondents involved was 212 students of grade X and XI in high school. The data was taken by measuring body height and weight as well as filling in the online questionnaire. The collected data will be processed in univariate and bivariate (chi square). FD prevalence in Bunda Mulia Jakarta Senior High School in 2019 is 43.9%. Factors related to FD behavior are gender, nutritional status, body image distortion, family’s encouragement, friend's encouragement, and social media influence. Female students, who are overweight or obese, with body image distortion are 1.9 times; 4.8 times; and 2.5 times more likely to carry out FD behavior. Students who are encouraged by families, friends, and social media are 2.6 times; 2.2 times; and 3.2 times at risk to FD. Efforts to educate appropriate and healthy eating behaviors as well as promotion of PGS in schools and through social media are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raehana
"Penelitian ini membahas salah satu masalah kesehatan di kalangan remaja yaitu perilaku merokok. Fenomena ini diteliti untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan merokok siswa/i yang merokok di SMP Negeri 36, Jakarta Timur tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel 220 responden dan pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Berdasarkan hasil analisis univariat, terdapat 75.5% responden yang tidak merokok. Faktor-faktor yang berhubungan dengan siswa/i yang merokok di SMP Negeri 36 adalah jenis kelamin, keterjangkauan terhadap rokok, keterpaparan iklan promosi rokok, merokok pada guru, dan merokok pada teman.

This study addresses one of the health problems among teenager is the phenomenon of smoking behavior. This phenomenon is examined to look at the factors associated with smoking students at SMPN 36, East Jakarta in 2014. This study uses quantitative methods with cross-sectional study design (cross sectional) with a sample of 220 respondents and uses proportional stratified random sampling sampling. Based on the results of the univariate analysis, there were 75.5% of respondents who don’t smoke. Factors associated with smoking behavior is gender, affordability of cigarettes, cigarette promotional advertising exposure, smoking of teachers, and smoking of friends."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Farida Novanti
"Sarapan merupakan waktu makan terpenting dari kebiasaan makan seharihari. Kebisaan sarapan yang baik dapat mempengaruhi prestasi belajar pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan sarapan, prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan sarapan serta kaitannya dengan prestasi belajar pada siswa-siswi SMPN 68 Jakarta Tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan penghitungan sampel menggunakan rumus uji hipotesis dua proporsi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas 7 dan 8 SMPN 68 Jakarta yang diambil menggunakan metode random klaster dengan total sampel berjumlah 187 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 48.1% siswa memiliki kebiasaan sarapan yang baik dan 49.2% siswa memiliki prestasi belajar yang baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan Ibu dengan kebiasaan sarapan siswa. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar, akan tetapi siswa-siswi yang terbisa sarapan memiliki prestasi belajar yang lebih baik.

Breakfast is the most important meal in a day. Having good breakfast habits can improve academic achievement for adolescent. The purpose of this study is to determine the picture of breakfast habits, academic achievement, factors associated with breakfast habits and its relation with academic achievement in 68 Jakarta Junior High School Year 2013.
This study used cross sectional study design with sample calculation using the hypothesis of two proportion formula. The subject in this study was grade 7th and 8th students selected by random cluster sampling method with total sample 187 students.
The result in this study showed 48.1% of the students have a good breakfast habits and 49.2% of the students also have a good academic achievement. There was significant association between mother?s occupation with breakfast habits. Even though there was no significant association between breakfast habits with academic achievement, students with a good breakfast habits have better academic achievement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eneng Vini Widianti
"Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan kematian. Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Selain itu, usia memulai kebiasaan merokok di Indonesia relatif tergolong muda. Penelitian ini berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Siswa SMP Negeri 'X' di Kota Bogor Tahun 2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor (umur, jenis kelamin, pengetahuan, sikap, ketersediaan rokok, keterjangkauan terhadap rokok, perilaku merokok keluarga, perilaku merokok teman, perilaku merokok guru, dan paparan iklan rokok) dengan perilaku merokok remaja di SMP Negeri 'X' Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 siswa. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 23,2% responden pernah merokok, 38,1% berjenis kelamin laki-laki dan 12,4% berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil uji khai kuadrat terdapat empat variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 'X' Kota Bogor diantaranya jenis kelamin dengan OR 4,342, keterjangkauan terhadap rokok dengan OR 0,242, ketersediaan rokok dengan OR 3,624 dan perilaku merokok teman dengan OR 5,559. Dengan tingkat kepercayaan 95% untuk semua variabel.

Smoking is a public health concern because it lead to variety of illnesses and even death. The number of smokers in Indonesia from year to year tends to increase. In addition, age started smoking in Indonesia is relatively young. This study entitled Factors Associated with Smoking Behavior Junior High School "X" Students in the city of Bogor in 2014.
Purpose of this study was to determine the relationship between the factors (age, sex, knowledge, attitudes, cigarette availability, affordability of cigarettes, family smoking behavior, smoking behavior of friends, teachers smoking behavior and exposure to cigarette advertising) with adolescent smoking behavior in Junior High School "X" Bogor. This research is a quantitative study using cross-sectional design. The sample in this study amounted to 250 students. This study used a questionnaire as a measure of research.
The results of this study showed that 23,2% of respondents had ever smoked 38,1% were male and 12,4% female. Based on the test results khai squares are four variables have a significant association with smoking behavior in students of SMP Negeri "X" Bogor including sex with OR 4,342, affordability of cigarettes with OR 0,242, availability of cigarettes with OR 3,624 and smoking behavior of friends with OR 5,559. With a confidence level of 95% for all variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah
"Kemajuan di bidang ekonomi dan teknologi di negara maju maupun negara berkembang menyebabkan terjadinya transisi pola gaya hidup termasuk pola makan. Hal ini juga berdampak pada meningkatnya masalah gizi lebih yang pada akhimya akan semakin meningkatkan kejadian penyakit degeneratif. Penelitian yang dilakukan oleh Riana (2004) pada- siswi Jakarta memperlihatkan bahwa prevalensi gizi lebih sebesar 25,3%. Hasil yang harnpir sama juga diperoleh oleh Arnaliah (2005) pada siswa SMA di Jakarta yang rnenunjukkan angka prevalensi gizi lebih sebesar 25,5%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran IMT (Indeks Massa Tubuh/Body Mass Index) pada remaja SMA sebagai variabel dependen _dan variabel independen seperti jenis kelamin, frekuensi konsumsi fast food, banyalawa jenis konsumsi fast food, konsumsi sayur, konsumsi energi dan lemak, dan aktifitas fisik. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat bagaimana hubungan antara IMT dengan variabel-variabel independen tersebut dan mencari variabel yang paling dominan berhubungan dengan INTT menurut umur.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Labschool Rawamangun Jakarta Tirnur dengan sampel sebesar 204 responden. pengambilan data dilakukan pada akhir bulan Mei 2007. Analisis yang digunakan yaitu analisis uvariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi gizi lebih (overweight) di SMA Labschool Rawarnangun Jakarta Timur sebesar 27.9%. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsumsi fast food, konsumsi energi dan lemak dengan 11VIT menurut umur. Setelah dilakukan analisis multivariat, diperoleh hasil bahwa konsumsi energi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan 1MT menurut umur.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, disarankan untuk dilakukan pencegahan sercara dini dalam mengendalikan kecenderungan peningkatan kejadian gizi lebih pada remaja. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya penilaian status gizi dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara rutin sebulan sekali. Selain itu, pemberian pengetahuan gizi kepada siswa dan orang tua siswa mengenai konsumsi energi dan hubungannya dengan gizi lebih menjadi salah satu bentuk upaya pencegahan terjadinya gizi lebih.

The advancement of economy and technology within both developed and developing countries is resulting in life style alteration, which include meal pattern. This alteration also influences the escalation of malnutrition which finally lead to degenerative diseases. Riana's study (2004) shows 25% high school students are overweight. Similar result are shown by AmaIiah (2005) which prevaiens of
overweight is 25.3%.
This research aimed to capture the outline of IIVIT as dependent variable compare to independent variables; namely sex, fast food consumption, vegetables intake, fat intake, and physical activity. Besides that, we also want to observe the relation between [MT and all the independent variables and to find the most dominant independent variable to DAT according age group.
This is a quantitative research in which using cross sectional design study. The research, which was conducted in Labschool Senior High School Jakarta, is followed by 204 respondents. Data collection occurred in May 2007. As for data analysis, we employ univariate, bivariate, and multivariate.
This research documented that the prevalence of overweight amongst students of Labschool Senior High School is 27.9%. To be notice, most of our respondents are female students. Bivariate analysis showed that there is a significant relation between fast food intake, many of fast food, energy, and fat intake with IMT according age group. Afterward, multivariate analysis took place. It showed that energy intake is the most dominant factor that influences IMT.
Based on the result of this research, it is necessary to perform an early prevention from overweight status in order to reduce the event amongst young people. Nutritional assessment using MIT indicator can be taken as a committed routine action by school providers. Besides, nutritional education to students and their parents considers as mutual step of prevention deed of the event. We can provide information of the importance of controlling dietary intake on young people, notably energy intake to them. It is not the only responsibility of school providers to prevent the event from emerging, but it is our responsibility as parents and as part of education system also. Together we can help our young generation from outrageous nutritional status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsanu Rofiq
"Rokok menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar di dunia yang pernah dihadapi, dan membunuh hampir enam juta orang dalam setahun. Pada tahun 2013 Indonesia berada di peringkat pertama sebagai negara dengan konsumen rokok terbanyak di Asia Tenggara, dengan jumlah konsumen mencapai 46,16%. Berdasarkan data Susenas (2001) dan Riskesdas (2010), prevalensi merokok pada kelompok usia 10-14 tahun mengalami peningkatan hampir dua kali lipat, dimana pada tahun 2001 trend usia merokok kelompok 10-14 tahun sebesar 9,5%, dan pada tahun 2010 menjadi 17,5%.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok siswa SMP/MTs di Kecamatan Mojoagung. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan, bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku merokok siswa adalah sikap, keterjangkauan rokok, teman sebaya, dan iklan rokok.

Cigarettes become one of the biggest public health threats in the world that have ever faced, and killed nearly six million people a year. In 2013 Indonesia was placed in first rank as the state with the highest cigarette consumers in Southeast Asia, the number of consumers reached 46,16%. Based on Susenas (2001) and Riskesdas (2011), the prevalence of smoking in the age group 10-14 years has increased nearly double, where in 2001 the trend of smoking age group 10-14 years is 9,5%, and it became 17,5% in 2010.
This research used crosssectional study design with the objective to understand the factors related with smoking behavior of Junior High School student in Mojoagung District. Based on research results, the variables which have a significant correlation with smoking behavior of students are attitude, cigarette affordability, peers, and cigarette advertising.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Fauziah
"Masih buruknya praktik higiene menstruasi remaja dan rendahnya tingkat pengetahuan terkait higiene menstruasi di sekolah menengah pertama melatarbelakangi penelitian dengan desain studi potong lintang ini. Tujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik higiene menstruasi di SMP Negeri dan MTS Negeri di Kota Jakarta Selatan tahun 2014. Data primer diambil pada bulan Mei 2014 menggunakan kuesioner sampel pada 194 orang. Hasil penelitian proporsi praktik higiene menstruasi yang baik pada siswi SMPN adalah 47.4% dan pada siswi MTSN 33%. Pada siswi SMPN dan MTSN terdapat hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi (sikap dengan OR 1.963 dan kepercayaan dengan OR 2.465) faktor pemungkin (ketersediaan pembalut di rumah dengan OR = 5.325 dan keterpaparan informasi dengan OR= 1.810), faktor penguat (dukungan teman sebaya dengan OR = 3.085 dan dukungan petugas kesehatan dengan OR = 2.377) dengan praktik higiene menstruasi di SMPN dan MTSN kota Jakarta Selatan tahun 2014. Disarankan kepada sekolah untuk mengoptimalkan penyuluhan kesehatan reproduksi dengan bantuan dukungan guru dan orang tua.

Still poor menstrual hygiene practices of adolescents and low level of knowledge related to menstrual hygiene in middle school with a research background Design cross-sectional study. Objectives determine the factors associated with menstrual hygiene practices in SMP and MTS in South Jakarta in 2014. Primary data taken in May 2014 using a sample questionnaire in 194 people. The results of the study the proportion of good menstrual hygiene practices on SMPN students are 47.4% and 33% in girls MTSN. At SMPN ant MTSN student relationship exists menstrual hygiene practices with predisposing factors, namely attitude (OR = 1.963), trust (OR = 3,733), enabling factor is the availability of sanitary napkins at home (OR = 5,325), information exposure (OR=1.810), reinforcing factors peers support (OR = 3.085) and support health workers (OR = 1,810). Suggested to the school to optimize reproductive health education with the help of teacher support and parents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Farina Amalia
"Menurut RISKESDAS 2007, angka penderita Diabetes Melitus di wilayah Jawa yang tertinggi berada di DKI Jakarta dengan prevalensi sebesar 2,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian Diabetes Melitus tipe 2 pada lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan jumlah responden kelompok kasus adalah 28 orang dan kelompok kontrol 76 orang. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa riwayat keluarga DM merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kejadian DM tipe 2 pada lansia (p= 0,001).
Orang yang memiliki riwayat keluarga DM mempunyai risiko sebesar 6,48 kali lebih besar terkena Diabetes Melitus dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat keluarga DM (OR: 6,48; 95% CI: 2,08 - 20,21). Perlunya pengurangan pola makan yang kurang sehat dan peningkatan aktivitas fisik yang cukup bagi masyarakat khususnya yang memiliki riwayat keluarga DM untuk mencegah terjadinya kejadian DM.

According to RISKESDAS 2007, diabetician in Java that have the highest rate are in DKI Jakarta with the prevalence 2,6%. The objective of this research is to identify risk factors that influence the occurrence of type 2 diabetes mellitus in elderly. Research design is case control with the number of case group respondent are 28 people and control group respondent are 76 people. Bivariat analysis showed that family history of DM is a risk factor that influence the occurrence of type 2 DM in elderly (p= 0,001).
Those with a family history of DM had 6,48-fold greater chance of getting the disease as compared to those without a family history of DM (OR: 6,48; 95% CI: 2,08 - 20,21). It's recommended to reduce the habit of eating junk food and increase the amount of activity for people especially who have family history of DM to prevent the disease.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Syifa Suaidah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang gambaran remaja yang mengakses pornografi dan alasannya
mengakses pornografi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan praktek
mengakses pornografi pada siswa SMK Yayasan Padindi. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada
hubungan antara umur, jenis kelamin, penghasilan orang hta, sikap dan niat dengan praktek
mengakses pornografi pada siswa SMK Yayasan Padindi tahun 20tr3.

ABSTRACT
This thesis discusses an overview teenagers accessing pomography and why accessing
pornography. This research is a quantitative sfudy with cross-sectional design. The purpose ofthis
study is to investigate various matters relating to the practice of vocational sfudents accessing
pornography on Padindi Foundation in 2013. The results showed that there was a relationship
between age, sex, parental income, attitudes and intentions to practice vocational students
accessing pornography on Padindi Foundation."
Universitas Indonesia, 2014
S53535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>