Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Hardy
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat gambaran manajemen program penanggulagan penyakit HIV/AIDS di Kota Bogor tahun 2013. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan penjangkauan populasi kunci belum mencapai target. Target penggunaan jarum suntik sudah mencapai target dan target penggunaan kondom belum bisa dihitung. Pada penggunaan sumber daya sebagai input dapat disimpulkan bahwa jumlah belum sesuai untuk petugas penjangkauan, petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan. Kebutuhan sarana sangat seperti logistik laboatorium belum mencukupi dalam segi jumlah. Kesedian Dana dari pemerintah belum mencapai 70% target kesedian. Proses perencanaan dibagi menjadi perencanaan APBD dan perencanaan GF namun belum terintegrasi di musrembang. Proses pengawasan yang menjadi tugas KPAD belum berfungsi dengan maksimal. Rekomendasi penyelesaian permasalahan adalah peningkatan fungsi KPAD, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya, dan peningkatan program.

This scriture aims to look at the describe of HIV/AIDS Prevention Program Management in Bogor City 2013. This research are descriptive qualitative research. The results showed that the scope of outreach has not reached the target key populations. Targeted use of sterile needles has reached the target, but the target of condom use can not be calculated. Inputs that used as program resources can be concluded that the amount is not appropriate for outreacher, puskesmas's staff and the Department of Health?s staff. The need for facilities such as logistics laboatorium very inadequate in terms of quantity. Willingness of government funds have not reached the 70% target of willingness. The planning process is divided into the APBD budget planning and GF budget planning, but did not integrated yet in musrembang. Monitoring and evaluation as KPAD control not functioning optimally. Recommendations for solving the problems is an increasing function KPAD, increasing the quantity and quality of resources, and program improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka
"Penelitian ini membahas tentang manajemen program penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok tahun 2015. Data dicari menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan informan berjumlah enam orang yang berasal dari petugas program penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok. Variabel yang diteliti adalah input (petugas HIV/AIDS, dana, sarana, logistik, kebijakan), proses (perencanaan, pengorganisasian, kemitraan, penggerakkan/pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi). Hasil penelitian ini menunjukkan penyebab tidak tercapainya target pada program penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok adalah jumlah tenaga pelaksana kurang, kelancaran pencairan dana sering terlambat, sarana yang dibutuhkan masih belum lengkap, belum baiknya perencanaan di Puskesmas, kurang optimalnya kerja sama dengan mitra yang dekat dengan masyarakat, kurangnya
penggerakkan dari pimpinan, belum optimalnya pengawasan dan evaluasi dari pimpinan.

This study discusses about the management of HIV/AIDS in the health center of Sukmajaya, Depok in 2015. The data are obtained by using the guidelines depth interviews with informants of six people who come from the clerk of HIV/AIDS in health centers Sukmajaya, Depok. The variables observed were from (attendant HIV / AIDS, funds, facilities, logistics, methods), processes (planning, organizing,
partnerships, mobilizing / implementation, monitoring and evaluation). The result of this research showed the cause of the unachieved target HIV/AIDS tackling program at the health center of Sukmajaya, Depok, these failures are caused by lack of number of human resources for example, incomplete infrastructure, Notwell prepared plan, the cooperation which is not optimum with the sociality, the leader who does not lead and monitoring and evaluation are not optimum from
leader.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rizka Romadaniah
"Kerentanan perempuan untuk tertular HIV/AIDS umumnya disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan akses untuk mendapatkan informasi mengenai HIV/AIDS. Laporan Riskesdas tahun 2010, menunjukkan bahwa persentase tingkat pengetahuan komprehensif perempuan masih sangat rendah, yakni sebesar 9,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang HIV/AIDS dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, sebagian besar ibu berpengetahuan kurang, yaitu sebesar 58,1%. Pada penelitian ini, pengetahuan ibu tentang HIV/AIDS berhubungan dengan keterpaparan informasi melalui media cetak. Disarankan adanya upaya peningkatan promosi kesehatan, baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas, serta melalui media cetak, dan juga mendorong peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS.

Women’s vulnerability to contracting HIV/AIDS is generally caused due to lack of knowledge and access to information about HIV/AIDS. Basic Health Research in 2010, reported that the percentage of comprehensive knowledge of women is still very low, with number 9,8%. This research is aimed to know the description of women’s knowledge of HIV/AIDS and related factors.This is quantitative research with cross sectional design.
The result showed that most women have poor knowledge, with number 58,1%. In this research shown that there is conjuction between women’s knowledge of HIV/AIDS and information exposure through printed media. Its recommended to increase the number of health promotion, inside and outside “Puskesmas”, and also through printed media, by increasing the number of poster and leaflet about HIV/AIDS, and also by encourage society role for increasing the knowledge about HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winasty Amilia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26720
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Radhiska Anggiana
"Tesis ini membahas program kampanye perubahan sosial di DKT Indonesia, yaitu Pekan Kondom Nasional 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana evaluasi proses dan perencanaan dengan menganalisa sembilan elemen inti kampanye, efek yang diharapkan (intended effect), persaingan komunikasi (competing communication), objek komunikasi (communication object), populasi target (target population), kelompok penerima (receiving group), pesan (the message), saluran (the medium), komunikator (the communicator) dan pelaksanaan kegiatan kampanye penanggulangan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, metode penelitian studi kasus, dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa perencanaan kampanye belum memperhatikan elemen persaingan komunikasi dan belum lengkap dalam melakukan identifikasi saluran komunikasi.

This thesis discusses DKT Indonesia’s social change campaign, the National Condom Week 2013. The aim of this research is to describe the evaluation of process and implementation of the HIV/AIDS prevention campaign using nine campaign elements: intended effect, competing communication, communication object, target population, receiving group, the message, the medium, and the communicator. This research uses qualitative approach, study case method, and in depth interview for data collection techniques. The result of this research shows that the campaign organizer haven’t considered competing communication elements and continues needing improvements to identify its campaign’s communication medium.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Risma Fadillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang PMS dan HIV/AIDS terhadap perilaku berisiko PMS dan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Wundulako, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2013. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif pada 189 remaja SMA. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja memiliki perilaku tidak berisiko, berumur 16,22 tahun, perempuan, beragama Islam, pengetahuan cukup baik (mean), sikap negatif (mean), terpapar informasi media, dan kontak personal yang kurang aktif. Hasil uji statistik membuktikan terdapat hubungan bermakna antara umur, jenis kelamin (OR=2,18), pengetahuan (OR=2,16), sikap (OR=2,19), sumber informasi media (OR=2,5) dan kontak personal (OR=2,19) dengan perilaku berisiko PMS dan HIV/AIDS.

This research aim to know the description of the knowledge and attitudes of teenagers about PMS and HIV/AIDS with risk behavior of PMS and HIV/AIDS. Research conducted in SMA Negeri 1 Wundulako, Kolaka, Southeast Sulawesi in 2013. Design research was a cross-sectional with a quantitative approach in high school teenagers (189). The results showed most of the teens have no behavior was risk, 16,22 years, male, Moslem, knowledge is quite good (mean), negative attitude (mean), exposure to media information, and personal contacts that are less active. Results of statistical tests proved there was a meaningful relationship between age, sex (OR = 2.18), knowledge (OR = 2.16), attitude (OR = 2,19), sources of information media (OR = 2.5) and personal contacts (OR = 2,19) with risk behavior of PMS and HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riezky Yulviani Armanita
"Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini disebabkan pergeseran cara penularan penyakit AIDS. Pada saat sekarang telah bergeser dari hubungan seks yang tidak aman ke pemakaian narkoba, psiktropika, dan zat adiktif lainnya (Napza), terutama bagi mereka yang menggunakan jarum suntik Injecting Drug Use (IDU). Masalah HIV/AIDS saat ini bukan hanya masalah kesehatan dari penyakit menular saja, tetapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang luas. Berbagai upaya telah dilakukan, salah satu upaya tersebut adalah deteksi dini untuk mengetahui status seseorang sudah terinfeksi HIV atau belum melalui konseling dan testing HIV/AIDS secara sukarela, yaitu VCT (Voluntary and Counselling Testing).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran manajemen program VCT HIV/AIDS Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif untuk mendapatkan informasi secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai 4 orang yang terlibat dalam layanan VCT dan melakukan FGD pada 5 orang pasien yang pernah menggunakan layanan VCT serta melakukan telaah data sekunder. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa program VCT HIV/AIDS di RSKO Jakarta memiliki input : SDM yang tersedia sudah mencukupi, sarana yang sudah ada belum mencukupi, dana yang diperoleh untuk programVCT hanya untuk operasional kegiatan serta kegiatan layanan VCT dilakukan berdasarkan buku pedoman pelayanan VCT Depkes RI. Process pada program VCT ini adalah perencanaan dilakukan oleh POKJA HIV/AIDS dan terintegrasi dengan perencanaan RSKO secara keseluruhan. Sedangkan pengorganisasian belum terlaksana dengan baik sehingga pembagian tugas melebihi beban kerja. Layanan VCT di RSKO sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan buku pedoman pelayanan VCT Depkes RI. Kegiatan kendali mutu tidak dilakukan tetapi yang dilakukan hanyalah evaluasi kegiatan setiap bulan. Evaluasi yang dilakukan adalah berupa pendataan pasien yang melakukan tes VCT. Adapun output dari kegiatan layanan VCT adalah jumlah pasien yang mengunjungi layanan VCT di RSKO Saran yang diajukan untuk mengembangkan dan meningkatkan manfaat dari program VCT ini adalah mengadakan pelatihan VCT terutama bagi petugas yang belum pernah mendapatkan pelatihan VCT, menyediakan reward yang pantas agar motivasi petugas meningkat. Selain itu, mengusulkan bantuan dana kepada pemerintah, menyediakan ruangan khusus untuk VCT, dan membentuk struktur organisasi yang jelas serta melaksanakan kegiatan kendali mutu untuk menjamin tersedianya layanan VCT yang terjamin kualitas dan mutu."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maiyusrita
"AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Sejak ditemukannya kasus AIDS pertama kali pada tahun 1987 sampai dengan 30 Juni 2011 jumlah kumulatif pengidap infeksi HIV/AIDS yang dilaporkan mencapai 26.483 kasus. Bahaya Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) ternyata bukan hanya berada di kalangan masyarakat umum, namun telah merambah ke berbagai lingkungan institusi negara. Berdasarkan hasil Praktek Kesehatan Masyarakat (Prakesmas) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. Esnawan Antariksa tercatat angka kejadian HIV/AIDS dimana terjadi peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pencegahan HIV/AIDS pada TNI AU di Batalyon 467 Wing 1 Paskhasau tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan pemilihan sampel dilakukan dengan cara Non Probably Sample (Selected Sample) dalam hal ini cara pengambilan sampelnya disebut sampel berjatah (Quota Sampling). Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner terstruktur yang dilaksanakan pada bulan Desember 2011 di Batalyon 467 Wing 1 Paskhasau. Gambaran perilaku pencegahan HIV/AIDS yang baik pada TNI AU di Batalyon 467 Wing 1 Paskhasau tahun 2011 sebesar 46,4%.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, keterpaparan sumber informasi, dan peran teman sejawat mempunyai hubungan yang bermakna terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada TNI AU di Batalyon 467 Wing 1 Paskhasau tahun 2011 dengan OR sebesar 3,130 dan 95% CI 1,431-6,848untuk pengetahuan, OR sebesar 2,870 dan 95% CI 1,320-6,240 untuk keterpaparan sumber informasi, dan OR sebesar 2,585 dan 95% CI 1,195-5,595 untuk peran teman sejawat. Hasil penelitian tersebut pemberian informasi perlu ditingkatkan di kalangan TNI AU baik dalam bentuk kegiatan rutin ataupun acara tahunan terutama difokuskan pada tanda dan gejala HIV/AIDS serta stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) is a syndrom of symptoms or diseases caused by declining immunity due to infection by the virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). From the discovery of the first AIDS cases in 1987 up to June 30, 2011 the cumulative number of people living with HIV / AIDS infections are reported to reach 26 483 cases. Danger of Human Immunodeficiency Virus (HIV) or Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) was not only being among the general public, but has penetrated into the various environments of state institutions. Based on the results of the Public Health Practice (Prakesmas) at the Air Force Central Hospital (RSPAU) dr. Esnawan Antariksa recorded the incidence of HIV / AIDS which was increasing every year. This study aims to know the description of the behavior of the prevention of HIV / AIDS in the Air Force in Battalion 467 Wing 1 Paskhasau in 2011.
This study uses cross-sectional method and sample selection done by way of non Probably Sample (Selected Sample) in this way of taking the sample is called sample berjatah (Quota Sampling). This study uses primary data through structured questionnaires conducted in December 2011 in a Battalion 467 Wing 1 Paskhasau. Description of the behavior of HIV / AIDS both at the Air Force in Battalion 467 Wing 1 Paskhasau in 2011 at 46.4%.
The analysis showed that the variables of knowledge, exposure to sources of information, and the role of peers has a significant relationship to the behavior of HIV / AIDS in the Air Force in 2011 with OR of 3.130 and 95% CI 1.431 to 6.848 for knowledge, OR of 2.870 and 95% CI 1.320 to 6.240 for exposure to sources of information, and OR of 2.585 and 95% CI 1.195 to 5.595 for the role of peers. From the results of these studies need to be improved provision of information among the Air Force in the form of routine or annual event is primarily focused on signs and symptoms of HIV / AIDS and the negative stigma against people living with HIV / AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nevi Arifiyanti
"HIV/AIDS merupakan penyakit mematikan yang hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkannya. Pemerintah perlu melakukan program untuk mencegah kasus HIV supaya tidak semakin banyak. Untuk mendukung program tersebut diperlukan data dan informasi yang akurat tentang HIV/AIDS melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Kota Bogor menempati peringkat ketiga terbanyak kasus HIV/AIDS di Provinsi Jawa Barat. Dinas Kesehatan Kota Bogor telah melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS namun masih terdapat kekurangan diantaranya UPK yang belum mengirimkan laporan dengan tepat waktu. Petugas pelaporan di dinas kesehatan masih merekapitulasi laporan secara manual. Oleh karena itu diperlukan evaluasi untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pihak pembuat keputusan untuk menentukan kebijakan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara kepada petugas pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS, observasi dan studi dokumentasi. Hasil menunjukan bahwa terdapat komponen yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS diantaranya determinan organisasi berupa tidak tersedia admin pelaporan di 3 puskesmas, tidak tersedia SOP mengenai pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS; determinan teknis yaitu terdapat ketidaksesuaian antara input dan output, tidak ada fitur analisis di dalam SIHA. Dari output yang dihasilkan, ketepatan pengiriman laporan masih belum tepat waktu.

HIV/AIDS is a deadly disease that has not found a cure that can cure it. The government needs to do a program to prevent HIV problems. To support this program, accurate data and information about HIV/ AIDS is needed through a system of recording and approval. The city of Bogor has the highest ranking in cases of HIV/AIDS in West Java Province. The Bogor City Health Office has implemented a system of recording and reporting on HIV / AIDS but still needs a lot of funds from UPK who have not sent reports in a timely manner. Reporting officers at the health office still recapitulate reports manually. Therefore an evaluation is needed to provide information that is useful for decision makers to determine policy. This research is a qualitative research by taking data through interviews with HIV/AIDS recording and reporting officers, observation and documentation studies. The results showed that there were components that affected the HIV/AIDS recording and reporting system, including organizational determinants in the form of not available tadmin reporting in 3 puskesmas, not available Standard Operating Procedures on HIV/AIDS recording and reporting, no policy or decree regarding recording HIV/AIDS reporting; technical determinant, that is there is a discrepancy between input and output, there is no analysis feature in SIHA. From the resulting output, the accuracy of the report submission is still not timely."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>