Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85640 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Namira Rahmania Putri
"Skripsi ini membahas tradisi pelayanan Jepang yaitu semangat omotenashi dan pandangan okyaku sama wa kami sama desu yang dibawa oleh kombini, salah satunya Lawson, ke Indonesia. Tradisi pelayanan adalah hal yang tidak dapat dipindahkan ke negara lain tetapi sangat penting bagi sebuah perusahaan. Budaya yang berbeda akan memberikan respons yang berbeda terhadap sebuah tradisi pelayanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa adanya penyesuaian dalam penggunaan kata ganti dan ragam bahasa terhadap pelanggan kombini Lawson di Depok, Jawa Barat, Indonesia.

This research discusses about Japanese service tradition, which is the spirit of omotenashi and okyaku sama wa kami sama desu that is brought by kombini, Lawson as one of it, to Indonesia. Service tradition is intangible and can not be transferred to other countries, in the other hand it is so important for a company. Different cultures will give different responses to a service tradition. This research is a qualitative research with descriptive design. The result of this study found that there are some adjustment in how customer being called and language style used to approach customer in Lawson kombini in Depok, West Java, Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Rahimsyah
"Penelitian ini berujuan untuk menganalisis hubungan antara suci dan kotor dengan misogi sebagai sebuah purifikasi yang dapat menghilangkan kegare. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari buku referensi, jurnal penelitian, maupun informasi elekronik seperti internet yang berhubungan dengan misogi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara dikumpulkan, dibaca, dipahami, dianalisis, kemudian dinterpretasikan melalui kerangka teori. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada dasarnya misogi adalah suatu proses yang dilakukan orang Jepang untuk menghilangkan kegare dan mencapai kesucian.

The focus of this study is to analize the relation between holy and uncleanness with misogi as sub purification which can erase kegare. This study is qualitative research. Referance books, journal, or electronic information as internet that is linked with misogi are main resources of the data. Then, datas is collected, readed, understanded, analized, and interpreted by the theory. The result of analizing shows that fundamentaly misogi is Japanese's process to erase kegare and to aim the holy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatisya Ilani Yusuf
"Kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pelayanan jasa bengkel untuk kendaraan pribadi seperti mobil semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan pribadi. Pada umumnya, masyarakat memilih bengkel yang terpercaya dan terjamin kualitasnya, salah satunya adalah Toko Model Bridgestone. Fasilitas dan pelayanan yang baik mendorong seseorang untuk pergi lebih jauh untuk mendapatkan pelayanan. Hal ini akan menyebabkan jangkauan pelayanan yang dimiliki oleh bengkel melebihi daerah dimana bengkel itu berada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jangkauan pelayanan bengkel di Kota Depok berdasarkan karakteristik lokasi, karakteristik toko model, dan karakteristik konsumen.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan komparatif keruangan. Hasil menunjukkan bahwa toko model yang memiliki karakteristik lokasi, yaitu berada di jaringan jalan kolektor dan berada pada penggunaan tanah wilayah usaha yang besar dan juga karakteristik toko model yang berupa fasilitas yang lebih lengkap dan kapasitas mobil yang lebih banyak, memiliki jangkauan pelayanan yang lebih jauh dan jumlah konsumen yang lebih banyak. Sedangkan toko model yang memiliki karakteristik lokasi, yaitu berada di jalan lokal dan berada pada penggunaan tanah wilayah usaha kecil, dan juga memiliki fasilitas dan kapasitas mobil yang lebih sedikit, ternyata memiliki jangkauan pelayanan yang lebih dekat dan jumlah konsumen yang lebih sedikit.

Society's demand for motor vehicle repair service—such as car service station—increase simultaneously with the escalating number of private vehicle. Generally, people choose trustworthy service station with guaranteed quality, e.g. Bridgestone Authorized Outlet. Good facility and service pull a customer from a distance to come to the shop. This factor will cause the service station’s service reach to extend beyond the district it is located in. This research’s objective is to understand the car service station catchment area in Depok based on locational characteristic, authorized outlet characteristic, and consumer characteristic.
Descriptive and spatial comparative analyses were used in this research. The result has shown that authorized outlet with locational characteristic namely, situated in the collector roads network and use a bigger land for its business complex, and also with authorized outlet characteristic namely more complete facility and larger capacity for cars, had reach more consumers including those who live within considerably long distance. Meanwhile, authorized outlet with locational characteristic namely situated in the local street network and use smaller land with less facility and car capacity, had shorter reach and less consumer.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Nadhif
"Kota Depok termasuk dalam model perwilayahan transportasi yang berarti wilayah ini mempunyai karakteristik sistem transportasi bersifat modern, berciri perkotaan yang dikaitkan dengan keterkaitan yang erat dengan sistem transportasi metropolitan Jakarta. Konsekuensi dari adanya pola komuter yang tinggi adalah dibutuhkannya sistem transportasi terpadu antara jalan rel dan jalan raya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan wilayah jangkauan pelayanan stasiun KRL Kereta Rel Listrik di kota Depok Stasiun Depok, Stasiun Depok Baru, Stasiun Pondok Cina dan Stasiun Universitas Indonesia.
Analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif dan analisis data deskriptif secara spasial. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Stasiun dengan karakteristik sangat strategis-fasilitas sangat baik memiliki aksesibilitas tinggi dan fasilitas terlengkap terdapat pada stasiun Depok Baru. Perubahan wilayah jangkauan pelayanan stasiun di Kota Depok yang signifikan dari wilayah pelayanan dan jangkauan pekerjaan penumpang memiliki karakteristik stasiun strategis-fasilitas baik dan stasiun sangat strategis-fasilitas sangat baik yaitu stasiun Pondok Cina dan stasiun Depok Baru.

Depok become a part of transportation region model that means has transportation system characteristic that modern. This urban transport system link with Jakarta metropolitan transportation system. The consequence of commuter pattern that high is the need of integrated transportation system between rail and road. The purpose of this research is to know the change of service coverage area of KRL Railway Station in Depok city Depok Station, Depok Baru Station, Pondok Cina Station and University of Indonesia Station.
Data analysis that used are comparative analysis and spatial descriptive data analysis. The results of this study indicate that stations with very good strategic facility characteristic have high accessibility and the most complete facilities. That characteristic of station is in Depok Baru station. The change of service coverage area in Depok significantly from the service area and the range of passenger occupations that have the characteristics of strategic facility station is good and strategic facility is very good are Pondok China Station and Depok Baru Station.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karatoruan Angelique Steffanie
"Ofuro adalah bak mandi khas Jepang. Budaya mandi dalam ofuro tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Jepang hingga saat ini. Mandi bagi orang Jepang bukan hanya kegiatan membersihkan diri, tetapi juga menenangkan pikiran. Yang ingin dicapai melalui mandi dalam ofuro adalah relaksasi dan kedekatan dengan orang lain yang mandi bersama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya mandi di Jepang mengalami perubahan dari masa ke masa, namun tetap dipertahankan dan menjadi sarana interaksi sosial serta pembelajaran.

Ofuro is the Japanese bathtub. This habit of bathing inside the ofuro has been developed in Japanese society through the ages. Bathing, for the Japanese, is not only the act of cleansing the body, but also to create tranquility and peace of mind. What is expected from taking a bath in the ofuro is the relaxation and sense of closeness towards others who bathe inside the same ofuro. This is a qualitative descriptive analytic research. From this research, researcher knows that Japanese bathing culture has evolved from time to time, but is still practiced and become a way for people to interact and learn in a community. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S416
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zani Yustina
"Iryono Iitsutae atau tradisi pengobatan rakyat yang terdapat pada masyarakat Jepang terwujud dalam bentuk berbagai pepatah dan cara-cara pengobatan tradisional. Tradisi ini yang sering dianggap sebagai pengobatan bentuk meishin atau takhyul ternyata didalam kenyataan benar-benar berfungsi dalam pengobatan penyakit, pencegahan maupun perawatan. Sedangkan pepatah dan berbagai macam ungkapan diantaranya berperan sebagai sarana pendidikan moral atau etika didalam kehidupan mereka.
Dari sudut ilmu pengetahuan kedokteran modern tradisi ini seakan-akan diartikan sebagai irasional sebaliknya ilmu pengetahuan kedokteran berdasarkan logika atau pemikiran rasional. Hal ini menimbulkan tanda tanya dan keraguan apakah penerapan tradisi ini dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan kerugian dan berbahaya. Keraguan terhadap eksistensi cara pengobatan tersebut menjadi motivasi dari himpunan ibu-ibu di Propinsi Miyagi untuk mengumpulkan berbagai macam tradisi lisan yang berhubungan dengan cara pengobatan dan berbagai petuah tentang cars hidup sehat tradisional.
Dari 1.044 buah cara dan pepatah tersebut dibagi dalam bidang-bidang kedokteran untuk dianalisa secara ilmiah dan diberi pendapat, dengan cara menggolongkan kedalam kategori-kategori tertentu. Pendapat para ahli tersebut ternyata menunjukkan sebagian besar tradisi pengobatan tersebut dapat diakui oleh ilmu kedokteran atau dianggap berdasarkan pemikiran yang logis/rasional. Sedangkan penelaahan terhadap bentuk meishin (takhyul) yang terdapat dalam tradisi ini menunjukan prosentase kurang dari l5% dari jumlah keseluruhan pepatah tersebut.
Kepercayaan terhadap hal-hal yang magis atau takhyul nyatanya tetap ditemui dalam masyarakat yang telah maju ilmu pengetahuannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Maryori
"Salah satu sarana penyaluran sediaan farmasi dan tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian adalah Apotek. Acuan yang menjadi pedoman dalam pengelolaan pelayanan kefarmasian di Apotek selama ini adalah Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor1332/Menkes/SK/X/2002.
Data hasil pemeriksaan pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek Kota Depok tahun 2004 - 2006 menunjukkan lebih banyak Apotek yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) daripada yang Memenuhi Syarat (MS) berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1332 / Menkes / SK I X / 2002 sehingga perlu diteliti dan dianalisis faktor yang menjadi penyebabnya.
Rancangan penelitian ini merupakan kombinasi studi kuantitatif dan kualitatif. Desain cross sectional dipakai untuk studi kuantitatif sedangkan untuk studi kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan interpretasi data dalam bentuk matrik hasil wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan pengamatan langsung di Apotek. Responden adalah 96 orang Apoteker Pengelola Apotek di Kota Depok yang izinnya telah dikeluarkan sebelum tahun 2006. Penilaian pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek berpedoman pada pertanyaan yang ada pada bagian pengelolaan pelayanan lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1332 / Menkes/ SK/ X / 2002 dan dicocokkan dengan pengamatan di Apotek. Uji statistik digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek berdasarkan variabel pengetahuan, umur, pekerjaan lain, alamat Apoteker, jasa profesi, jumlah Asisten Apoteker, kepemilikan Apotek, lama kerja, kehadiran Apoteker dan supervisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek Kota Depok tahun 2006 Iebih banyak Tidak Memenuhi Syarat (TMS) daripada Memenuhi Syarat (MS). Dari sepuluh variabel yang diteliti dengan menggunakan uji t independen dan didukung dengan wawancara mendalam terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek yaitu umur, jumlah Asisten Apoteker, kehadiran Apoteker dan supervisi.
Untuk meningkatkan pelaksanaan pelayanan pengelolaan di Apotek berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bagi Depanemen Kesehatan untuk mengkaji ulang aturan pelaksanaan pengelolaan pelayanan di Apotek khususnya Keputusan Menteri Kesehatan Rf Nomor 1332 / Menkes / SK / X / 2002 dan membuat petunjuk pelaksanaan. Bagi Dinas Kesehatan disarankan menambahkan syarat untuk perizinan Apotek yaitu Apoteker Pengelola Apotek sebaiknya berusia di atas 35 tahun, jumlah minimal Asisten Apoteker 2 orang, dan Apoteker harus hadir setiap hari di Apotek. Perlu peningkatan kualitas supervisi, menindak lanjuti hasil supenfisi, sosiaiisasi kembali aturan pengelolaan pelayanan di Apotek kepada Apoteker Pengelola Apotek, Asisten Apoteker dan Pemilik Sarana Apotek, dan pembekalan kepada Apoteker Pengeloia Apotek baru khususnya tentang aturan di Apotek. Bagi Apoteker disarankan menindaklanjuti hasil supervisi, menambah pengetahuan dan ilmu terutama aturan-aturan baru yang berhubungan dengan profesinya sebagai Apoteker."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldeo Arifin
"Hak atas pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan termasuk sebagai salah satu komponen kesejahteraan sebagaimana diamanatkan dalam UUD Tahun 1945. Salah satu wujud perlindungan terhadap hak asasi manusia terhadap kesehatan diiwujudkan dengan menetapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Konsumsi rokok yang terus meningkat dari tahun ke tahun menjadi permasalahan yang mengancam kesehatan, terlebih Indonesia telah menduduki peringkat ketiga dengan jumlah perokok tertinggi setelah Tiongkok dan India. Sebagai bentuk pengendalian dampak konsumsi rokok, penetapan KTR oleh pemerintah daerah di wilayah masing-masing, baik tingkat provinsi maupun tingkat kota/kabupaten, dilakukan untuk tetap melindungi hak asasi terhadap kesehatan bagi masyarakat umum. Berangkat dari latar belakang berikut, skripsi ini berfokus pada pembahasan dari konsep KTR sebagai kebijakan pelayanan publik di bidang kesehatan dan pada pelaksanaan peraturan daerah di Kota Depok yang mengatur mengenai KTR. Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah yuridis-normatif yang menekankan pada norma hukum tertulis dan hasil penelitian yang disajikan secara deskriptif. Berangkat dari tujuan ini, didapatkan suatu simpulan komprehensif bahwa Pemerintah Kota Depok telah menjalankan kewajibannya dalam melindungi hak asasi atas kesehatan di Kota Depok dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Lalu, terhadap pelaksanaan KTR di Kota Depok sendiri, Pemerintah Kota Depok telah menetapkan Tim Pembinaan dan Pengawasan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Depok. Namun, pada pelaksanaannya, Pemerintah Kota Depok masih membutuhkan anggaran yang lebih besar karena pengawasan yang dilakukan dalam mengimplementasikan KTR di Kota Depok masih terbilang kurang. Selain itu, tingkat kepatuhan KTR di Kota Depok masih tergolong rendah atau belum memenuhi target sehingga membutuhkan pengembangan aturan yang lebih tegas dan terukur dari segi kebijakan pelayanan publik.

Right to Health is a human right and is included as one of the components of welfare as mandated in the 1945 Constitution. One of the forms of protection of human rights to health is realized by establishing a Non-Smoking Area (KTR). Cigarette consumption, which continues to increase from year to year, is a problem that threatens health. Indonesia has been ranked third with the highest number of smokers after China and India. As a form of controlling the impact of cigarette consumption, the determination of KTR by local governments in their respective regions, both at the provincial and city/district levels, is carried out to continue to protect human rights to health for the general public. KTR as a public service policy in the health sector and in the implementation of regional regulations in Depok City which regulates KTR. The research method used in this thesis is juridical-normative which emphasizes written legal norms and the research results are presented descriptively. Departing from this goal, a comprehensive conclusion was obtained that the Depok City Government has carried out its obligations in protecting human rights to health in Depok City by stipulating Regional Regulation Number 3 of 2014 concerning Non-Smoking Areas as amended by Depok City Regional Regulation Number 2 of 2020 concerning Amendments to Regional Regulation Number 3 of 2014 concerning Non-Smoking Areas. Then, regarding the implementation of KTR in Depok City itself, the Depok City Government has established a Development and Supervision Team for Non-Smoking Areas in Depok City. However, in practice, the Depok City Government still requires a larger budget because the supervision carried out in implementing KTR in Depok City is still relatively lacking. In addition, the level of KTR compliance in Depok City is still relatively low or has not met the target so that it requires the development of regulations that are more firm and measurable in terms of public service policies."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lawson, Henry, 1867-1922
Sydney: John Ferguson, 1979
828.99 LAW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Adzani Adri Rahmanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai banyaknya produk makanan dan minuman berbahasa Jepang yang sudah masuk ke pasar Indonesia, yang diteliti melalui toko swalayan berskala nasional di kawasan Jalan Raya Margonda, Depok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dengan menggunakan teori hegemoni budaya oleh Antonio Gramsci, hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kerja sama ekonomi dan Cool Japan Initiative, Jepang menanamkan budayanya melalui produk makanan dan minuman. Kemudian, masuknya produk-produk makanan dan minuman yang menggunakan bahasa Jepang tersebut merupakan bentuk dari hegemoni budaya Jepang di Indonesia.

ABSTRACT
This study discusses the number of Japanese food and beverage products that have entered the Indonesian market, which is examined through a national scale supermarket in Margonda Highway, Depok. This research is qualitative and quantitative research. Using the theory of cultural hegemony by Antonio Gramsci, research results show that through economic cooperation and Cool Japan Initiative, Japan cultivates its culture through food and beverage products. Then, the entry of Japanese food and beverage products is a form of Japanese cultural hegemony in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>