Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wigati Ambar Pertiwi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting self-efficacy dan konflik peran pada ibu bekerja dari toddler. Pengukuran parenting self-efficacy dilakukan dengan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index - Toddler Scale (SEPTI-TS) yang dikembangkan oleh Coleman (1998), sedangkan konflik peran diukur melalui Wave V Role Conflict Scale yang dikembangkan oleh Markle (1998). Partisipan dalam penelitian ini adalah 142 ibu bekerja dari toddler yang bekerja minimal selama 40 jam per minggunya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara parenting self-efficacy dan konflik peran (r= -0.390, n=142, p< 0.01, two tail). Artinya, semakin tinggi parenting self-efficacy ibu, semakin rendah konflik peran yang dialami, begitupun sebaliknya.

This study examined the relationship between parenting self-efficacy and role conflict among working mothers of toddler. Parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy Parenting for Tasks Index - Toddler Scale (SEPTI-TS) developed by Coleman (1998), whereas role conflict was measured by Wave V Role Conflict Scale developed by Markle (1998). The participants of this study were 142 working mothers of toddler who work at leat 40 hours per week.
The result of this study shows that there is a significant, negative relationship, between parenting self-efficacy and role conflict (r= -0.390, n=142, p< 0.01, two tail). It indicates that the higher mothers’ parenting self-efficacy, the lower their role conflict, and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayi Annisa
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting self-efficacy dan work-family conflict pada ibu dari toddler yang bekerja sebagai perawat. Pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index ? Toddler Scale yang dikembangkan oleh Coleman (1998), sedangkan work-family conflict diukur melalui Work Family Conflict Scale yang dikembangkan oleh Carlson, dkk (2000). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 51 ibu dari anak yang berada pada tahap toddler dan bekerja sebagai perawat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara parenting self-efficacy dan work-family conflict (r=-0.512, n=51, p< 0.01, two-tail). Hal tersebut berarti bahwa semakin tinggi parenting selfefficacy pada ibu dari toddler, maka semakin rendah work-family conflict yang dialami ibu; begitu pula sebaliknya.

This study examined the correlation between parenting self-efficacy and workfamily conflict among mothers of toddler who work as nurses. Parenting selfefficacy was measured by Self-Efficacy Parenting for Tasks Index ? Toddler Scale developed by Coleman (1998), whereas work-family conflict was measured by Work Family Conflict Scale developed by Carlson et al (2000). The participants of this study was 51 mothers of toddler and work as nurses.
The result of this study showed that there is a significant, negative correlation, between parenting self-efficacy and wprk-family conflict (r=-0.512, n=51, p< 0.01, twotail). That is, the higher mother?s parenting self-efficacy, lower work-family conflict; and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Ayu Karlina
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting selfefficacy dan family functioning pada ibu dari toddler. Untuk mengukur parenting self-efficacy digunakan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index- Toddler Scale yang dikembangkan oleh Coleman (1998), sedangkan family functioning diukur melalui Family Assessment Devices version 3 yang dikembangkan oleh Epstein, dkk. (1983). Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu dari toddler yang terikat dalam ikatan pernikahan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara parenting selfefficacy dan family functioning (r=-0.567, n=83, p< 0.01, two tail). Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi parenting self-efficacy pada ibu dari toddler, maka semakin tinggi pula family functioning yang ia miliki; begitu pula sebaliknya.

This study examined the relationship between parenting self-efficacy and family functioning among mothers of toddler. Parenting self efficacy was measured by Self-Efficacy Parenting for Tasks Index-Toddler Scale developed by Coleman (1998), whereas the family functioning was measured by Family Assessment Devices Version 3 developed by Epstein, Baldwin, and Bishop (1983). The participants of this study were 83 mothers of toddler who married.
The results of this study showed that there is a significant, negative relationship, between parenting self-efficacy and family functioning (r=-0.567, n=83, p< 0.01, two tail). It indicates that the higher parenting self-efficacy from mothers of toddler, the higher family functioning; and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Najmi
"Coleman & Karraker (2000) menyebutkan elemen kognitif utama yang potensial dari kompetensi pengasuhan salah satunya adalah parenting self-efficacy. Salah satu faktor yang mempengaruhi parenting self-efficacy tersebut adalah dukungan sociomarital. Belsky's juga menyatakan bahwa hubungan pernikahan adalah dukungan social utama dalam mekanisme kompetensi parenting (dalam Bogenschneider, Small, Tsay, 1997). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai perbedaan parenting self-efficacy pada ibu tunggal bekerja dan ibu menikah bekerja penuh waktu dengan anak usia kanak-kanak madya. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan alat ukur "Self-Efficacy for Parenting Task Index" (Coleman & Karraker, 2000). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan parenting self-efficacy antara ibu tunggal dan ibu menikah bekerja dengan anak usia kanak-kanak madya dengan nilai (t = 2.019, p = 0.048, signifikan pada L.o.S 0.05).

Coleman & Karraker (2000) states that one of the potential main cognitive element of parenting competence is parenting self-efficacy. Sociomarital support is one of the factors that affects parenting self-efficacy. Belsky's also explains that marital relation is the focal social support in parenting competence mechanism (in Bogenschneider, Small, Tsay, 1997). The research aims to know the difference between single working mother and married working mother who both working full time and having middle-aged children. The research is conducted using the "Self-Efficacy for Parenting Task Index" measuring instrument (Coleman & Karraker, 2000). The result concludes there is significant difference in parenting self-efficacy between single working mother and married working mother who both have middle-aged children with score (t = 2.019, p = 0.048, significant in L.o.S 0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hanggoro Putro
"Penelitian skripsi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara father involvement dengan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak usia kanak-kanak madya. Pada penelitian ini, pengukuran father involvement menggunakan alat ukur Inventory of Father Involvement (IFI) yang disusun oleh Hawkins dkk (2002), sedangkan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) yang disusun oleh Coleman & Karakker (2000). Partisipan dalam penelitian ini adalah 79 ibu yang memiliki anak usia 5 - 12 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara father involvement dengan parenting selfefficacy (r = + 0,431; n = 79; p < 0,01; one tail). Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi keterlibatan suami dalam proses parenting, maka semakin tinggi pula parenting self-efficacy ibu. Berdasarkan hasil tersebut keterlibatan ayah dalam proses parenting perlu ditingkatkan karena dapat meningkatkan keyakinan ibu akan kemampuannya untuk menjalankan peran sebagai orangtua bagi anak-anaknya.

This research was conducted to determine the relationship between father involvement and parenting self-efficacy among mothers of middle childhood. Father involvement was measured by Inventory of Father Involvement (IFI) (Hawkins et.al, 2002), parenting self-efficacy was measured by Self -Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) (Coleman & Karakker, 2000). Participants in this study were 79 mothers of children aged 5 - 12 years.
The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between father involvement and parenting self-efficacy (r = + 0,431; n = 79; p < 0,01; one tail). From these results it can be said that the higher the father’s involvement in the parenting process, the higher the mother's parenting self-efficacy. Based on these results the involvement of fathers in the parenting process needs to be improved because the mother will have increased confidence in their ability to perform the role of a parent for their children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Putri Anandiva
"Regulasi diri merupakan keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh anak usia prasekolah. Walaupun sejumlah penelitian membuktikan bahwa regulasi diri anak dapat diprediksi oleh parenting self-efficacy melalui peran mediasi oleh faktor-faktor yang melekat pada orang tua, namun apakah hubungan keduanya diperantarai oleh faktor-faktor yang dimiliki anak masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran salah satu faktor kognitif anak, yaitu executive function, sebagai mediator hubungan antara parenting self-efficacy dan regulasi diri anak. Sebanyak 441 orangtua yang memiliki anak usia 48 hingga 72 bulan tanpa riwayat masalah perkembangan maupun psikologis mengikuti penelitian ini. Adapun alat ukur yang digunakan, yaitu Me as a Parent (MaaP) untuk mengukur parenting self-efficacy, Childhood Executive Functioning Inventory (CHEXI) untuk mengukur masalah executive function anak yang dipersepsikan orangtua, dan Self-Regulation Questionnaire (SRQ) untuk mengukur regulasi diri anak yang juga dipersepsikan oleh orangtua. Analisis PROCESS Hayes menunjukkan hasil bahwa executive function anak secara partial memediasi hubungan antara parenting self-efficacy dan regulasi diri anak usia 48 hingga 72 bulan. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa upaya untuk meningkatkan parenting self-efficacy dan executive function anak penting untuk dilakukan agar regulasi diri anak dapat berkembang secara optimal.

Self-regulation is an important skill for preschoolers to have. Although a number of studies have proven that children's self-regulation can be predicted by parenting self-efficacy through the mediation role of factors attached to parents, whether the relationship between the two is mediated by factors owned by children is still unknown. This study aims to look at the role of one of the children's cognitive factors, namely executive function, as a mediator of the relationship between parenting self-efficacy and children's self-regulation. A total of 441 parents of children aged 48 to 72 months without a history of developmental or psychological problems participated in this study. The measurement tools used are Me as a Parent (MaaP) to measure parenting self-efficacy, the Childhood Executive Functioning Inventory (CHEXI) to measure children's executive function problems perceived by parents, and the Self-Regulation Questionnaire (SRQ) to measure self-regulation. children who are also perceived by parents. Hayes' PROCESS analysis showed that children's executive function partially mediates the relationship between parenting self-efficacy and self-regulation in children aged 48 to 72 months. The results of this study imply that efforts to increase parenting self-efficacy and executive function of children are important so that children's self-regulation can develop optimally."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nurul Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran perfeksionisme orientasi diri dalam memediasi pengaruh gaya pengasuhan ayah dan ibu terhadap CDSE siswa kelas XI SMA. Sebanyak 178 partisipan terkumpul melalui teknik convenience sampling dalam pengisian tiga macam skala, yaitu Career Decision Self-Efficacy Short Form, Parental Authority Questionnaire, dan Multidimensional Perfectionism Scale yang sudah dilakukan adaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan macro PROCESS dari Hayes. Secara umum, hasil uji menemukan bahwa gaya pengasuhan permisif dari ayah dan gaya pengasuhan otoriter dari ibu berpengaruh terhadap tingkat CDSE siswa melalui perfeksionisme orientasi diri. Sementara itu, pengaruh dari gaya pengasuhan otoritatif ayah terhadap tingkat CDSE siswa hanya terjadi secara langsung. Adapun pengaruh dari gaya pengasuhan otoritatif ibu terhadap tingkat CDSE siswa dapat terjadi baik secara langsung atau tidak langsung melalui mediasi perfeksionisme orientasi diri. Implikasi, limitasi, serta saran dari penelitian ini berikutnya telah didiskusikan.

ABSTRACT
This present study aimed to analyze the role of self-oriented perfectionism in mediating the effect of fathers and mothers parenting styles on CDSE among students in Grade XI Senior High School. Total participants of the study comprised 179 students under convenience sampling method. This study involved three instruments, namely, Career Decision Self-Efficacy Short Form, Parental Authority Questionnaire, and Multidimensional Perfectionism Scale. Data was analyzed by using Macro PROCESS from Hayes. Generally, the results show that permissive parenting from fathers and authoritarian parenting from mothers influence the degree of CDSE among students through self-oriented perfectionism. Moreover, the effect of authoritative parenting from fathers predicts CDSE directly without the mediation effect of self-oriented perfectionism, whilst authoritative parenting from mothers influences CDSE both directly and indirectly. Implications, limitations, and recommendations are discussed.

"
2019
T54218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlita Dewi
"Pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak memiliki hubungan dengan pengalaman keterlibatan orangtua di masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan orangtua (ayah dan ibu) yaitu instrumental, ekspresif, dan mentoring/advising terhadap parenting self-efficacy pada orangtua dengan anak usia kanak-kanak madya. Persepsi keterlibatan orangtua merupakan sejauh mana orangtua menunjukkan perilaku yang menandakan bahwa mereka ikut berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan anak. Parenting self-efficacy merupakan persepsi dalam memandang kemampuannya yang dapat memengaruhi perilaku dan perkembangan anak secara positif. Pada penelitian ini, pengukuran persepsi keterlibatan orangtua menggunakan alat ukur Reported Father Involvement Scales (Finley & Schwartz, 2004) dan Reported Mother Involvement Scales (Finley, Mira, & Schwartz, 2008), sedangkan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan dalam penelitian ini adalah 302 orangtua dengan anak usia kanak-kanak madya dan berada di rentang usia 25-45 tahun yang diperoleh dengan teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan ayah yang signifikan secara bersama-sama terhadap parenting self-efficacy F(3,298)= 3,959, p<0,01. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan ibu yang signifikan secara bersama-sama terhadap parenting self-efficacy F(3,298)= 2,858, p<0,05. Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu diharapkan orangtua meningkatkan keterlibatannya dalam berbagai aspek kehidupan anak dan memberikan pengasuhan yang positif bagi anak-anak mereka.

Parenting correlates with how ones parent involve in childhood experience. This research was conducted to determine the influence of the three dimensions of perceived parental involvement (father and mother) that is instrumental, expressive, and mentoring/advising on parenting self-efficacy among parents with middle childhood children. Perceived parental involvement refers to the extent to which parents participate in various aspects of their children?s lives. Parenting self-efficacy is parents perceptions of their ability to positively influence the behavior and development of their children. Perceived parental involvement was measured by Reported Father Involvement Scales (Finley & Schwartz, 2004) and Reported Mother Involvement Scales (Finley, Mira, & Schwartz, 2008), parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) (Coleman & Karraker, 2000). Participants in this study were 302 parents aged 25-45 years with middle childhood children are obtained through convenience sampling technique. This research used quantitive method. The results showed that there was a significant influence of three dimensions of perceived father involvement on parenting self-efficacy F(3,298)= 3,959, p<0,01, also there was a significant influences of three dimensions of perceived mother involvement on parenting self-efficacy F(3,298)= 2,858, p<0,05. The implication of this research is parent are expected to increase their involvement in various aspects of their children's lives and provide positive parenting to their children."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Ramadhani
"

Penelitian ini menguji peran kepribadian proaktif sebagai mediator dalam hubungan antara keterlibatan orang tua (parental support dan parental action) dan efikasi diri dalam keputusan karier peserta didik SMA. Penelitian ini dilakukan pada 758 peserta didik SMA di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Efikasi diri dalam keputusan karier diukur dengan Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form (CDSES-SF), keterlibatan orang tua diukur oleh Parent Career Behavior Checklist (PCBC), dan kepribadian proaktif diukur dengan Proactive Personality Scale (PPS). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis mediasi melalui PROCESS oleh Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian proaktif berperan secara parsial memediasi pengaruh parental support dan parental action terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Keterbatasan pada penelitian ini adalah perlu adanya perbaikan pada beberapa aitem alat ukur CDSE-SF. Penelitian ini memberikan impilikasi, untuk konselor sekolah maupun orang tua yang memiliki anak pada tahapan eksplorasi, bahwa penting orang tua dalam terlibat dalam mendorong anak untuk menjadi lebih proaktif sehingga peserta didik dapat lebih yakin dengan pilihan kariernya.


This study examines the role of proactive personality as a mediator in the relationship between parental involvement (parental support and parental action) and career decision self-efficacy among high school student. The study was conducted on 758 high school students in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (Jabodetabek). Career decision self-efficacy is measured by the Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form (CDSES-SF), parental involvement is measured by the Parent Career Behavior Checklist (PCBC), and proactive personality is measured by Proactive Personality Scale (PPS). The mediation analysis technique was used PROCESS by Hayes. The results show that the proactive personality mediating partially the relationship between parental support and parental action with career decision self-efficacy among high school student. A limitation in this study need to improve several items on the CDSE-SF. Implications for school counselors and parents who have children at the exploration stage, it is important for parents to be involved in encouraging children to be more proactive. So, students can be more confident with their career choices.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>