Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septia Kurniasari
"Persepsi positif atau negatif ibu tentang perkembangan sosial dan emosional anak berbeda-beda disetiap wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi ibu tentang perkembangan sosial dan emosional pada anak di PAUD. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner kepada 96 responden yang memiliki anak usia 3-5 tahun di PAUD di Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya, Depok dengan teknik purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 55,2% responden memiliki persepsi positif tentang perkembangan sosial dan emosional pada anak. Dengan demikian, persepsi ibu tentang perkembangan sosial dan emosional hampir seimbang karena selisih persentase persepsi positif dan negatif hanya 10,4%. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah mengidentifikasi hubungan karakteristik ibu dengan persepsi tentang perkembangan sosial dan emosional anak usia prasekolah di PAUD.

Mother's perception positive or negative about the child's social and emotional development is different in each region. The method used is a simple descriptive cross sectional approach. Data were collected using a questionnaire to the 96 respondents of children aged 3-5 years in early childhood in Abadijaya Village Sukmajaya Subdistrict, Depok of purposive sampling technique. The results showed that as many as 55.2% of respondents have a positive perception about the social and emotional development in children. Thereby, mother's perception almost balance because the difference percentage of positive and negative only 10,4%. Recommendations for futher research is to identify the relationship between mother characteristcs with perception about social and emotional development preschooler in early childhood.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meisa Firdaus
"Skripsi ini mendeskripsikan tentang sisi lain PAUD di balik perannya sebagai pranata pendidikan yang saat ini telah mengalami sejumlah pergeseran. Lokasi penelitian dilakukan di kelurahan Rangkapan Jaya kota Depok, yakni melibatkan tujuh PAUD di wilayah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang menggambarkan suasana di lokasi penelitian untuk membangun konteks bagi masalah yang diangkat. Skripsi ini pun menjelaskan secara rinci bentuk-bentuk pergeseran dari penyelenggaraan PAUD yang pada akhirnya menciptakan sejumlah masalah berbau penyimpangan. Adanya pergeseran atas penyelenggaraan PAUD tersebut tidak lain dipicu oleh kepentingan ekonomi, kepentingan kelompok, maupun kepentingan negara yang akhirnya merubah arah tujuan PAUD itu sendiri. PAUD yang semula ditujukan sebagai wadah pendidikan anak, kini tidak ubahnya seperti pasar yang segala sesuatunya berlandas pada nilai tukar dan keuntungan. Kemudian adanya unsur kepentingan dalam pelaksanaan PAUD juga menimbulkan sejumlah dampak, yakni dampak sosial dan kultural. Kondisi tersebut terus dibiarkan seiring posisi PAUD yang semakin hari semakin digaungkan sebagai jenjang pendidikan pra-sekolah yang wajib dienyam setiap anak.

This thesis describes and analyzes the other side of Early Childhood behind it role as an education institutions that now sifted. The research take place in Rangkapan Jaya Villages, Depok City, involving seven Early Childhood in the region. The research used descriptive as the method to describes the situation at the location to establish the context for the issues raised. This thesis also describes in detail the forms of organization of Early Childhood shifted, that ultimately creates a number of deviation problems. The deviation problems about the execution of Early Childhood education is triggered by groups interest, economic interests, and also state interest, that changed the goal of Early Childhood itself. Early Childhood which was originally intended as a company for the children’s education, is no different than the market as everything is based on exchange rate and profit. Then, there is an element of interest in the Early Childhood program also raises a number of effects, such as social and cultural impact. The condition was allowed together with the position of Early Childhood which is reffered to, as pre-school education that is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhekti Setya Ningrum
"Anak usia dini perlu mendapat asupan nutrisi yang baik dan adekuat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu upaya pemenuhan asupan nutrisi adalah melalui sarapan. Kebiasaan sarapan yang ditanamkan sejak anak dalam usia dini dapat mendukung pola pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kebiasaan sarapan pada anak usia dini yang berada di Pendidikan Anak Usia Dini Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur. Desain penelitian ini adalah deskriptive dengan menggunakan sampel anak usia dini yang berada di Pendidikan Anak Usia Dini Cijantung Jakarta Timur dan berusia 3-5 tahun. Responden berjumlah 103 anak yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen untuk menggambarkan kebiasaan sarapan pada anak usia dini yang dikembangkan sendiri. Hasil penelitian ini menggambarkan sebagian besar responden memiliki frekuensi sarapan 6-7 kali dalam seminggu, 62,1% responden menyatakan malas untuk sarapan, dan 82,5% waktu sarapan pada saat sebelum berangkat sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya yang memiliki fokus kebiasaan sarapan anak usia dini.

Children in early childhood phase need a good and adequate intake of nutrition to support their growth and development. One way to fulfill the intake of nutrition is by giving them breakfast. Breakfast habits that is planted since early childhood phase can support the next pattern of children's growth and development. This study aimed to describe the breakfast habits of children in early childhood phase in Early Childhood Education at Cijantung District, East Jakarta. The design of this study was simple descriptive research design. The sample was children in early childhood phase in Early Childhood Education at Cijantung district East Jakarta whose aged 3 until 5 years old. The respondents used were chosen by stratified random sampling technique, were 103 in number. Instrument which developed by researcher was used to describe breakfast habits of early childhood. The result of this study showed that the majority respondents had breakfast 6-7 times in a week, 62,1% respondent did not have breakfast because of feeling lazy, and 82,5% respondent had breakfast before go to school. The result of this study can be used as a reference for the next study focusing on breakfast habits of children in early childhood phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesmita Regar
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas metode math talk untuk
meningkatkan kemampuan numerasi pada anak usia 5-6 tahun. Desain penelitian
adalah nonrandomized pretest – posttest control group design pada 15 orang anak
PAUD AKI. Terdapat dua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok kontrol
dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberikan pengajaran sembilan
aspek numerasi. Analisis data secara kuantitatif dengan membandingkan
kemampuan numerasi kelompok intervensi dan kelompok kontrol serta analisis
kualitatif setiap aspek dan subjek kelompok intervensi. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan numerasi
kelompok intervensi yang menggunakan metode math talk dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Dengan demikian, metode ini diharapkan dapat membantu
guru dalam pembelajaran numerasi di dalam kelas.

ABSTRACT
The study is aimed to seek effectiveness math talk method for improving
numeracy ability 5-6 years children. Research desain was used nonrandomized
pretest – posttest control group for 15 PAUD AKI students. There are two group
in this study, control group and intervention group. Intervention group was taught
nine numeracy aspects with math talk method. Data were analyzed quantitatively
and qualitatively . Result of this study showed there was significance numeracy
ability in intervention group which used math talk method than control group. As
result, this method can help teacher teach numeracy lesson in class later., The study is aimed to seek effectiveness math talk method for improving
numeracy ability 5-6 years children. Research desain was used nonrandomized
pretest – posttest control group for 15 PAUD AKI students. There are two group
in this study, control group and intervention group. Intervention group was taught
nine numeracy aspects with math talk method. Data were analyzed quantitatively
and qualitatively . Result of this study showed there was significance numeracy
ability in intervention group which used math talk method than control group. As
result, this method can help teacher teach numeracy lesson in class later.]"
2015
T44159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
An Nisaa Nur Citra Dien
"Kerjasama ayah dan ibu sebagai orangtua memiliki peran penting dalam memberikan stimulus yang optimal terhadap perkembangan anak. Namun, dalam kultur patriaki di Indonesia, seringkali terdapat pandangan yang memisahkan peran ayah dan ibu dalam pengasuhan. Ayah cenderung hanya berperan sebagai pencari nafkah, sementara tugas-tugas domestik termasuk pengasuhan anak lebih sering diberikan pada perempuan. Padahal, dalam berbagai penelitian keterlibatan ayah memiliki dampak positif tehadap perkembangan anak. Kondisi ini memicu peneliti untuk membuat intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak khususnya usia 3- 5 tahun. Program intervensi yang dilakukan adalah pelatihan fathering dengan metode participatory training dan mengacu pada teori three-steps change model yang dikemukakan oleh Lewin. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-exeperimental dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent group design. Pretest akan dilakukan sebelum pelatihan dimulai, sedangkan posttest dilakukan langsung setelah selesai pelatihan dan seminggu setelah pelatihan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan fathering terhadap peningkatan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia 3- 5 tahun ditunjukkan dengan nilai uji signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil intervensi ini dapat digunakan untuk mengembangakan modul pelatihan sejenis selanjutnya.

Collaboration between father and mother as parents has an important role in providing optimal stimulus for child development. However, in a patriarchal culture like in Indonesia, there is often a view that separates the role of father and mother in caring children. Fathers tend to only act as breadwinners, while domestic tasks including child care are more often given to women. In various studies, father involvement has a positive impact on children's development. This condition triggered researcher to make interventions aimed at increasing father involvement in parenting children especially those aged 3- 5 years. The intervention program carried out was fathering training with participatory training methods and referring to the three-step change model proposed by Lewin. This research is a quasi- experimental research with a pretest- posttest nonequivalent group design research design. The pretest will be conducted before the training begins, while the posttest will be conducted immediately after the training is finished and a week after the training. The conclusion of the results of this study is that there is a significant effect of fathering training on increasing father involvement in the care of children aged 3- 5 years indicated by a significance test value of 0,000 (<0.05). The results of this intervention can be used to develop the next type of training module."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Windiastri
"Pola asuh ibu merupakan faktor yang memengaruhi perkembangan anak, khususnya perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial emosional dapat mengidentifikasi kemampuan sosial, emosional, intelektual, dan perilaku positif lainnya pada anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dan perkembangan sosial emosional anak usia prasekolah di PAUD Desa Parakan Jaya, Bogor. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 103 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner parenting styles and dimentions questionnare dan kuesioner perkembangan sosial emosional anak usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan perkembangan sosial emosional anak usia prasekolah 4-5 tahun dan 5-6 tahun p value = 0,225; 0,108 . Faktor lain seperti usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan jenis kelamin anak tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan perkembangan sosial emosional anak. Namun demikian, pada penelitian ini ditemukan bahwa mayoritas perkembangan sosial emosional anak meragukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan screening sejak dini untuk mendeteksi adanya penyimpangan perkembangan sosial emosional anak.

Parenting style is a factor that influences a children's development, especially for social emotional development. Social emotional development begun to identify social, emotional, intellectual, and other positive behaviors in preschoolers. This research aims to know the correlation between mother's parenting style and social emotional development of preschool aged children 4 6 years old in PAUD at Parakan Jaya Village of Bogor. Design research use analytic descriptive approach cross sectional at 103 respondents. Data collection by parenting styles and dimentions questionnare and social emotional development questionnare for 4 5 years old and 5 6 years old.
The results of this research show there is a no relationship of the correlation between mother's parenting style and social emotional development of preschool aged children 4 5 years old and 5 6 years old p value i.e. 0.225 0.108 . Other factors such as age, education, employment, and sex show there is a no relationship with the children's social emotional development. However, this research found that majority of the children's social emotional development is questionable. So, screening is necessary to indentify the deviation of the children's social emotional development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neti Hartaty
"ABSTRAK
Kurangnya stimulasi akan berdampak pada keterlambatan perkembangan balita.
Keluarga memegang peranan penting dalam memberikan stimulasi sedini
mungkin agar mental, emosional, sosial dan kemandirian balita berkembang
secara optimal. Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi arti dan makna dari
pengalaman keluarga dalam menstimulasi perkembangan balita. Desain penelitian yang
digunakan adalah fenomenologi deskriptif, menggunakan kriteria sampling purposive,
saturasi pada partisipan keenam. Analisa data menggunakan metode Collaizi.
Penelitian menghasilkan enam tema yaitu metode stimulasi, waktu stimulasi, sumber
peran dalam menstimulasi, perasaan dalam proses stimulasi, masalah pada sifat balita dan
anak lebih baik dari orangtua. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan stimulasi perkembangan balita oleh keluarga

ABSTRACT
The lack of stimulation will have an impact on the delay in development of
toddlers. Family plays an important role in providing stimulation as early as
possible so that mental, emotional, social and survival skills of toddlers would
develop optimally. This study was designed to identify the meaning and
significance of the family experience in stimulating the development of toddlers.
The research method used was descriptive phenomenological approach, using
purposeful or purposive sampling criteria of six participants. Data analysis used
Collaizi methods. The results produced six themes namely the method of
stimulation, stimulation time, resources role in stimulating, feeling the stimulation
process, the nature of the problem in toddlers and children better than their
parents. The results are expected to improve the ability of the family in
stimulating the development of their toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damayanto
"Tingkat partisipasi anak prasekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih terbilang rendah, di mana lebih dari 70% anak Indonesia belum berpartisipasi. Padahal, perkembangan psikososial anak pada tahap prasekolah akan menjadi dasar kondisi psikososial seseorang ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keikutsertaan anak dalam PAUD dengan perkembangan psikososial anak prasekolah.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jatirahayu, Bekasi dengan jumalh responden 130 orang anak prasekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% anak yang mengikuti PAUD memiliki perkembangan psikososial yang baik. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keikutsertaan anak dalam PAUD dan perkembangan psikososial anak prasekolah (p= 0.014, α= 0.05).

Pre-school aged children participation in Early Childhood Education (ECE) is still relatively low in Indonesia, in which more than 70% of them have not yet participated. Whereas, psychosocial development during the preschool aged will be the foundation of their psychosocial condition in adulthood. The aim of this research is to discover the corelationship between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development.
The descriptivecorrelative method was used in this research, with the cross sectional approach. This research was conducted in Jatirahayu, Bekasi, with 130 preschool aged children respondents.
The result shows that 66.7% of them who participated in ECE have good psychosocial development. The result of Chi Square shows that there is a significant correlation between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development (p= 0.014, α= 0.05).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Arifiyaturrohmah
"ABSTRAK
Anak usia dini berada pada usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Karakter yang positif akan berpengaruh pada kemandirian, kemampuan untuk bekerjasama, dan kesadaran untuk bertanggung jawab. Lembaga PAUD menjadi salah satu upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini. Dalam PAUD dengan metode pembelajaran BCCT (Beyond Center and Circle Time), ruang bermain anak yang memiliki tujuan pembelajaran tertentu sebagai pusat kegiatan bermain disebut dengan sentra. Melalui pengamatan pada studi kasus di dua PAUD, ditemukan bahwa sentra, sebagai lingkungan fisik ruang bermain anak akan mendukung pembangunan karakter melalui penataan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Aspek keruangan yang timbul dari penataan tersebut akan menstimulasi dan melatih sense of control anak terhadap lingkungan serta meningkatkan self-esteem anak. Keduanya penting dalam pembangunan karakter anak usia dini.

ABSTRACT
Children in early childhood are in the most important age in the development of the character and personality. Positive character will influence on the independence, cooperative behaviour, and awareness to be responsible. PAUD (ECD) is an institution that make an effort to optimalize the growth and development of early childhood. In PAUD with BCCT (Beyond Centres and Circle Time) learning method, children?s playroom is called sentra. Through the observation in case study at two PAUD institutions, it was found that sentra, as a physical environment of playing space for children, would support character development by it setting which is suitable with the children?s growth development. Space aspect that appeared from the setting would stimulate and train children?s sense of control towards the environment and increase children?s self-esteem. Both of them are important in the character development of early childhood."
2016
S64084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billman, Jean
Boston: Allyn and Bacon, 1997
305.23 BIL o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>