Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rani Agusti Kurniawardhani
"Salah satu hal yang mendasari motivasi karyawan adalah persepsi, misalnya persepsi mengenai penilaian kinerja perusahaan. Hasil penilaian kinerja sangat penting karena digunakan untuk berbagai keputusan organisasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi mengenai penilaian kinerja terhadap motivasi karyawan PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 76 orang karyawan office PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok baik yang berstatus tetap maupun kontrak, dimana teknik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi mengenai penilaian kinerja memiliki pengaruh terhadap motivasi karyawan PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok.

One of the things that underlie employee?s motivation is perception, such as perception about company's performance appraisal. The results of performance appraisal is very important because it is used for a variety of organizational decisions. The objective of this research is to analyze the influence of perception about performance appraisal on employee?s motivation at PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office. The sample of this research is 76 office employees of PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office, both permanent and contractual status, wherein the sample collection technique using total sampling. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with simple regression. The result of this research indicate that perception about performance appraisal has an influence on employee?s motivation at PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruri Dea Vione
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh antara variabel motivasi (X1) dan variabel budaya organisasi (X2) sebagai variabel bebas terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat di perusahaan. Populasi penelitian ini adalah karyawan tetap Bank Jawa Barat dan Banten kantor cabang Depok yang berjumlah 137 orang, dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Metode pengumpulan data untuk penelitian ini adalah kuesioner. Skala pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert. Analisa pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa variabel bebas motivasi dan budaya organisasi memiliki pengaruh yang sifatnya positif terhadap kinerja karyawan Bank Jawa Barat dan Banten cabang Depok, dengan signifikansi 0.000 baik untuk variabel motivasi maupun variabel budaya organisasi. Dari hasil ini didapat kesimpulan bahwa di Bank Jawa Barat dan Banten terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

This research discuss about the influence between motivation variable (X1) and organizational culture variable (X2) as independent variables on the employee performance as the dependent variable (Y) in Bank of Jawa Barat and Banten branch office Depok, in the amount of 137 people, where the sampling technique being used in this research is total sampling. Data collecting methods used in this research is questioners. Research measurement scale is using likert scale. Influence analysis between independent and dependent variables in this research is using regression analysis. This research concludes that motivation and organizational culture independent variable had given positive influences to employee performances of Bank of Jawa Barat and Banten branch office Depok, with significances of 0.000 for motivation and organizational culture variables. This resulting in conclusion that in Bank of Jawa Barat and Banten branch office Depok, there is significance influence between motivation and organizational culture with employee performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Huntal Parulian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan kompetensi dengan kinerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang DKI Jakarta. Untuk sampai pada tujuan ini digunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan 86 responden yang diambil secara sensus, dimana semua anggota populasi semuanya dijadikan sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Rank Spearmans dan uji t yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 11.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kondisi kinerja para karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang DKI Jakarta secara umum tergolong sangat baik, iklim komunikasi organisasi tergolong kurang baik, dan kompetensi karyawan tergolong baik. Sementara itu, dari hasil analisis statistik diketahui bahwa iklim komunikasi organisasi dan kompetensi memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja karyawan.
Karena iklim komunikasi dan kompetensi terbukti memiliki hubungan positif dengan kinerja karyawan, maka perlu adanya upaya untuk memperbaiki keduanya, di antaranya dengan cara: (1) mengoptimalkan fungsi supervisi pimpinan, (2) mengoptimalkan penilaian kinerja yang diantaranya dengan cara melakukan penilaian kinerja secara seobyektif dan ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, dan (3) memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, sebagai upaya untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kompetensinya yang dapat diberikan secara finansial maupun nonfinansial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah
"Sumber daya manusia sebagai aset utama dalam organisasi memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam mewujudkan tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang produktif dan memiliki kinerja baik akan dapat memberikan sumbangan yang besar bagi pencapaian tujuan organisasi.
Kinerja sebagai hasil dari upaya yang ditunjukkan oleh seorang pegawai haris terus dikembangkan dan diupayakan peningkatannya dengan memberikan peluang dan dukungan bagi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi peningkatannya.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Diantara faktor yang memiliki pengaruh terhadap kinerja tersebut adalah kepemimpinan dan kecerdasan emosional.
Kepemimpinan dalam hal ini adalah situasi kepemimpinan dalam sebuah unit kerja memiliki peranan sebagai faktor ekstemal yang dapat mendorong pegawai untuk menampilkan kinerja yang baik. Seorang pemimpin yang mampu membina hubungan yang baik dengan bawahannya dan memiliki pemahaman yang baik tentang posisi kekuasaan dan tugasnya akan dapat menciptakan situasi yang mendukung terwujudnya kinerja pegawai secara optimal.
Kecerdasan emosional merupakan faktor internal dari setiap individu. Dalam konteks pekerjaan Kecerdasan emosional dapat ditunjukkan melalui kemampuan seseorang untuk menyadari apa yang dia dan orang lain rasakan. Kesadaran ini selanjutnya akan mampu melahirkan bentuk kerjasama dan sinergi yang dapat meningkatkan kinerja organisasi secara lebih luas.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mengenai pengaruh kepemimpinan dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai sebagaimana dipersepsikan pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI, khususnya pada Biro Administrasi dan Kepegawaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah pegawai Sekretariat Jenderal DPR RI yang bertugas di lingkungan Biro Administrasi dan Kepegawaian dengan jumlah 310 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Pemilihan sampel dari populasi ini dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan (kuesioner) yang dibagikan kepada responder dan didukung pula dengan pengamatan langsung di lapangan. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas data penelitian dilanjutkan dengan pengotahan dan analisa dengan menggunakan teknik analisis korelasi Spearman Rank dan korelasi berganda.
Dari data terkumpul diperoleh hasil analisis :
1. Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara persepsi tentang kepemimpinan terhadap persepsi tentang kinerja pegawai, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar : 0,436.
2. Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara persepsi tentang kecerdasan emosional pegawai terhadap persepsi tentang kinerja pegawai, dengan nilai koefisien korelasi ( r) sebesar : 0,723.
3. Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara persepsi tentang kepemimpinan dan persepsi tentang kecerdasan emosional pegawai terhadap persepsi tentang kinerja pegawai, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,754.
Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang dipelajari dalam penelitian ini memiliki hubungan yang saling terkait.
Saran yang disampaikan berkaitan dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah :
1. Perlu adanya upaya peningkatan pola hubungan kepemimpinan yang sinergi antara atasan dengan para bawahannya. Mengingat peran pemimpin sebagai penggerak sumber daya manusia dalam organisasi sangat berpengaruh dalam mendorong peningkatan kinerja pegawai.
2. Perlu untuk terus dilakukan upaya peningkatan kecerdasan emosional pegawai melalui penciptaan situasi kerja yang memungkinkan para pegawai untuk dapat lebih menyadari dan mampu mengelola diri dan Iingkungannya agar dapat saling berinteraksi guna mencapai kinerja organisasi yang lebih baik.
xiv + 103 halaman + 8 label + 1 gambar + 16 lampiran
Daftar Pustaka : 38 buku + 2 artikel + 1 Jumal

Human resources as the organization's major asset have a strong influence in realizing organization purposes. Productive and good performance of human resources will be a big contribution in achieving organization aim.
Performance as result of employee's activity has to be developed and improved by giving the big opportunity and support.
Many research showed there are many factors that influenced the employee performance. Some of the factors are leadership and emotional intelligence.
In this case, leadership become an external factor that support employee to give their best performance. A leader, who can maintain good relations with their staff, aware of their own power and responsibility, will be able to create a supportive situation for their employee to give their best performance.
Emotional intelligence is an internal factor for each person. Empathy can show us an emotional intelligence of person. This conscience will rise cooperation between employee and improve the performance of an organization.
This research intends to analyze the influence of leaderships and emotional intelligence toward employee performance at the Secretariat General of House of Representatives of Republic Indonesia, particularly in Bureau of Personnel and Administration. The method for this research is correlation descriptive method.
The populations of this research are employees of Bureau of Personnel and Administration of the Secretariat General of House of Representatives of Republic Indonesia. The amounts of populations are 310 persons with sample of 1 00 persons. This research using simple random sampling technique.
The research using questioner list and direct observation for collecting the data. After passed the validity and reliability test, the data has to be analyzing by using Spearman Rank and double correlations technique.
From the data analyze, there were some result as follows:
1. There was a significant positive influence between leaderships perception towards employee performance perception, with correlation coefficient value (r) : 0.436.
2. There was a significant positive influence between employee emotional intelligence perception towards employee performance perception, with correlation coefficient value (r) : 0.723.
3. There was a significant positive influence between leadership perception and employee emotional intelligence perception towards employee performance perception, with correlation coefficient value (r) : 0.754.
According this result, it is assumed that all variables in this research are related to one another.
Some suggestions are proposed relating to the results reflected in the research, among others:
1. The relations between leader and staff have to be improved. The leader of the organization is a motivator and has very important role in improving employee performance.
2. The establishing of working atmosphere will be able to improve employee emotional intelligence in attempting organization good performance.
xiv + 103 pages + 8 tables + 1 picture + 16 annexes
Bibliography: 38 books + 2 articles + 1 Journal
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri. S. Sunoko
"Berkembangnya teknologi transportasi menyebabkan angkutan kereta api menjadi tulang punggung pergerakan orang di banyak negara maju, justru kereta api di Indonesia semakin menurun keperkasaannya karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sisi cakupan jaringan pelayanan, panjang jalur kereta api justru menurun bila dibandingkan dengan awal keberadaannya, hal yang sama dialami pada sisi kualitas dan kapasitas pelayanan.
Sejak kehadirannya hanya satu institusi yang melaksanakan penyediaan jasa kereta api yang dikenal sekarang dengan PT. (Persero) Kereta Api. PT. KA bukan tanpa masalah, banyak hal yang menghadang perjalanan usahanya. Secara prinsip, PT. KA menghadapi dua kelompok besar masalah yang mempengaruhi kinerjanya yaitu faktor eksternal dan internal. Namun bahasan penelitian ini akan memfokuskan lebih lanjut pada faktor internal manajemen yang dianggap relatif lebih mudah dikendalikan (aspek terkendali).
Berdasarkan data tahun 1996 hingga tahun 2001, laba usaha menunjukkan merugi kecuali pada tahun 1999. Sarana dan prasarana operasi banyak yang tua dan secara teknis memprihatinkan, padahal jumlah penumpang justru meningkat. Dalam 3 tahun terakhir ini tercatat 884 kecelakaan, sedangkan dari aspek ketepatan waktu juga masih jauh dari harapan. Keadaan yang paling memprihatinkan adalah menyangkut SDM yang didominasi pegawai dengan tingkat pendidikan SD/SLTP (66%). Oleh karena itulah, kualitas pelayanannya banyak mendapat sorotan dan kritikan. Sungguh ironis, PT. KA yang memonopoli pelayanan angkutan kereta api, hingga saat ini belum dapat menunjukkan kinerjanya yang baik.
Untuk dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dihadapi PT.KA, maka aspek kinerja yang perlu ditelaah adalah aspek pengelolaan keuangan, kompetensi SDM, pengelolaan operasional dan kepuasan pelanggan (pengguna jasa). Dari hasil analisis menggunakan AHP, faktor keuangan ditemukan sebagai faktor dominan yang dapat berfungsi sebagai leverage (pengungkit) terhadap faktor kinerja lainnya yang kemudian dikaji dengan menggunakan metode Sistem Dinamis dibantu dengan model persamaan Power Sim. Setelah dilakukan proses validasi model, tahap selanjutnya dilakukan uji sensitivitas dan hasil yang dicapai menyatakan bahwa aspek in-efisiensi merupakan faktor yang paling signifikan pengaruhnya terhadap peningkatan laba usaha.
Dari temuan-temuan sebagaimana uraian di atas, penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa berdasarkan hasil analisis dengan bantuan literatur-literatur terkait yang dipertajam dengan pisau analisis AHP dan Sistem Dinamis, mampu mwngungkap kelemahan-kelemahan kinerja PT. KA selama ini yaitu:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yang menentukan kinerja adalah faktor keuangan, operasional, sumber daya manusia dan kepuasan pelanggan (pengguna jasa). Data selama 5 tahun terakhir menunjukan: kondisi laba usaha merugi sejak tahun 1996 -2001 kecuali tahun 1999, operasi kereta (khususnya kelas ekonomi) tidak memadai, tingkat kecelakaan cukup tinggi, kompetensi SDM memprihatinkan dan pelayanan menurun dibandingkan dengan tahun 1939.
b. Posisi manajemen dan operasional PT. KA selama ini belum menerapkan prinsip-prinsip good coorporate governance visi, misi dan tujuan organisasi belum akuntabel, komitmen manajeman dan karyawan belum selaras, belum membudaya profesionalisme dan kepentingan pengguna jasa dan proses internal bisnis antar divisi belum berjalan secara sinergi.
c. Model pengukuran yang mampu mewujudkan unsur-unsur pokok kinerja adalah metode AHP mengungkap bahwa kinerja keuangan merupakan faktor dominan, hasil metode Sistem Dinamis menyatakan bahwa faktor in-efesiensi pemanfaatan aset merupakan faktor signifikan untuk mengungkit labs usaha.
d. Pilihan kebijakan terbaik untuk mencapai optimalisasi kinerja adalah skenario moderat dan skenario optimistik (dramatik)
Untuk mengembangkan PT. KA, maka disarankan skenario kedepan sebagai berikut:
a. Bila resources terbatas, ditempuh Skenario Madera' sebagai strategi jangka pendek dengan upaya melakukan transparansi, konsolidasi berjenjang, efisiensi di segala lini (aspek keuangan, SDM, Pelayanan dan Operasi), adaptasi terhadap perubahan masa depan, mengaplikasikan konsep kontrak terprogram dan terukur dengan efisiensi tinggi oleh setiap Divisi SBU.
b. Bila resources memungkinkan, ditempuh Skenario optimistik sebagai strategi jangka panjang dengan upaya melakukan program restrukturisasi organisasi sehingga PT. KA akan diarahkan untuk operasional sarana, sedangkan Badan Usaha baru akan menangani operasional prasarana secara terpisah."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Rahmayanti
"Berdasarkan pengamatan sederhana didapatkan bahwa terdapat adanya ketidaksinambungan yang terjadi mengenai persepsi karyawan di Rumah Sakit Hermina Depok dalam hal pekerjaan yang dilakukan dan yang tercantum dalam uraian jabatan serta penilaian kinerja yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi perawat pelaksana rawat inap mengenai analisis jabatan dengan penilaian kinerja di Rumah Sakit Hermina Depok tahun 2014 Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan jenis penelitian kuantitatif Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana rawat inap dengan sampling jenuh Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan pada variabel persepsi standard SKAs dan qualifications dengan persepsi penilaian kinerja yakni p 0 000 p 0 006 p 0 011 p0 05 Kesimpulannya adalah secara garis besar persepsi perawat pelaksana rawat inap di Rumah Sakit Hermina Depok tahun 2014 sudah mengetahui dengan baik mengenai analisis jabatan dan penilaian kinerja yang dilakukan oleh rumah sakit.

Based on a simple observation it was found that there is a disconnection on employee perceptions in Hermina Depok Hospital between work which the employee did and which is listed in job description as well as appraisal performance carried out by the hospital management Therefore this study is aimed to determine the correlation between ward nurses rsquo perception about job analysis and performance appraisal in Hermina Depok Hospital in 2014 This study is a cross sectional and quantitative study The population of this study are all nurses whom work in wards The sample number is same with population number because this study using saturation sampling The results showed a significant correlation between standard SKAs and qualifications perception with appraisal performance perception Each of those correlation has p 0 000 p 0 006 p 0 011 p0 05 The conclusion is nurses who work at wards in Hermina Depok Hospital in 2014 is already know well about the job analysis and performance assessment which is did by the hospital"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyaningsih Restina Murod
"Penilaian kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi dan juga harapan dari setiap individu karena dengan adanya penilaian kinerja, maka setiap individu merasa bahwa hasil usaha atau hasil kerja kerasnya dihargai oleh perusahaan. Penghargaan atas prestasi kerja tersebut dapat menjadi umpan balik atas kinerjanya dan dapat mendorong semangat kerja untuk menjadi lebih optimal dan antusias untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pada penilaian kinerja dengan motivasi kerja dan persepsi pada produktivitas kerjanya sendiri di Perusahaan AJB Bumiputera 1912.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor pusat pada perusahaan tersebut yang dipilih secara acak sebanyak 100 responden yang keseluruhannya adalah karyawan yang ada di Kantor Pusat Jakarta.
Teknik pengumpulan data menggunakan data primer melalui angket/ kuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan program statistik SPSS, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui analisis korelasi dan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi karyawan pada penilaian kinerja dengan motivasi kerja karyawan dan koefisien korelasi sebesar 0,372, dan terdapat hubungan yang positif antara motivasi kerja karyawan dengan persepsi karyawan pada produktivitas kerja dan koefisien korelasi sebesar 0,701. Sementara itu, antara persepsi karyawan pada penilaian kinerja dan motivasi kerja karyawan secara bersama-sama juga mempunyai hubungan yang signifikan dan ditunjukan dengan korelasi sebesar 0,751.
Secara umum hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penilaian kinerja mempunyai hubungan dengan motivasi kerja karyawan dan ternyata dengan meningkatnya motivasi kerja karyawan, maka produktivitas kerjanya juga meningkat. Oleh karena itu, maka berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar didalam melakukan penilaian kinerja karyawan agar lebih memperhatikan kaitan penilaian kinerja dengan motivasi kerja karyawan sehingga produktivitas kerja karyawan menjadi meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Wijaya
"Pemerintah melalui SK Menteri Keuangan No. 826/KMK.013/1992 telah menetapkan cara melakukan pengukuran tingkat kesehatan BUMN, menurut Keputusan Menteri Keuangan ini kinerja BUMN hanya diukur berdasarkan indikator keuangan saja yaitu berdasarkan rentabilitas, likuiditas, solvabilitas dan tiga indikator tambahan lainnya. Penilaian kinerja dengan cara seperti ini dinilai oleh kalangan BUMN termasuk PT (Persero) JIEP dianggap sangat memberatkan karena BUMN selain ditugaskan mencara laba juga mengemban tugas sebagai agen pembangunan. Guna memberikan dasar pengukuran kinerja yang lebih memadai, penulis menerapkan pendekatan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja PT (Persero) JIEP. Pendekatan ini mengukur kinerja perusahaan bukan hanya dari aspek keuangan saja melainkan pula dari aspek non keuangan. Aspek non keuangan ini terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu : aspek pertumbuhan dan pembelajaran, aspek proses bisnis internal dan aspek pelanggan. Penelitian mengenai pengukuran kinerja PT (Persero) JIEP ini dilakukan secara deskriptif analitis untuk mendeskripsikan bagaimana mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard dan bagaimana pula cara pengukuran menurut SK Menteri Keuangan No. 826/KMK.013/1992 serta menganalisis faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya dimasa yang akan datang. Dari hasil penelitan diketahui bahwa tingkat kesehatan PT (Persero) JIEP dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard adalah berada dalam kondisi Baik dengan total skor 74 dengan perincian sebagai berikut : kinerja pertumbuhan dan pembelajaran perusahaan pada saat ini berada dalam kondisi baik dengan total skor 22 sedangkan kinerja proses bisnis internal perusahaan pada saat ini berada dalam kondisi baik dengan total skor 12 dan kinerja pelanggan berada dalam kondisi baik dengan total skor 11 serta kinerja yang terakhir adalah kinerja keuangan perusahaan berada dalam kondisi sehat sekali dengan total skor 29 dan bobot nilai berdasarkan keputusan Menkeu sebesar 164,57. Untuk lebih meningkatkan kinerjanya dimasa mendatang PT (Persero) JIEP harus lebih meningkatkan kinerja khususnya pada aspek tingkat kepuasan pegawai, peningkatan sistem informasi perusahaan, peningkatan layanan purna jual dan kualitas layanan perusahaan harus lebih ditingkatkan lagi khususnya untuk penanganan masalah banjir di lingkungan kawasan, keamanan dan ketertiban, kebersihan dan kemacetan serta secara rutin melakukan evaluasi untuk mengukur kinerjanya untuk setiap aspeknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Herbert Rudolf
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan (korelasi) Pelatihan, Motivasi Kerja, Budaya Kerja terhadap Produktivitas Kerja karyawan. Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan industri garmen PT. Yuditya Mitra Usaha, di mana penelitian ini ini bertujuan untuk membuktikan adanya : (a). Hubungan pelatihan ISO 9002 dengan produktivitas kerja, (b). hubungan Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja, (c). hubungan Budaya Kerja dengan Produktivitas Kerja, (d). seberapa kuat hubungan Pelatihan, Motivasi Kerja, Budaya Kerja secara bersama-sama terhadap Produktivitas Kerja. Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel di atas dalam penelitian ini dilakukan penyebaran daftar pernyataan (kuesioner) kepada 48 orang responden yang berlatar belakang pendidikan sekolah menengah umum. Dalam menganalisis data digunakan:
1). Analisis korelasi parsial
2). Analisis korelasi sederhana
3). Analisis regresi sederhana
4). Analisis regresi berganda dan analisis stepwise
5). Analisis sumbangan relatif dan efektif.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa :
1. Terdapat hubungan yang signifrkan antara variabel pelatihan (X1) dengan produktivitas kerjanya sebesar (r1y - 23) sebesar 0,6109.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel motivasi kerja (X2) dengan produktivitas kerja (r2y -13) sebesar 0,5338.
3_ Terdapat hubungan yang signifikan antara Budaya Kerja (X3) dengan produktivitas kerja (r3y - 12) sebesar 0,5018.
4. Terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama sebesar 0,946.
Dari hasil analisis korelasi ganda diperoleh harga R = 0,946 dan R2 = 0,849,hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pelatihan, motivasi kerja, budaya kerja dengan produktivitas kerja. Akan tetapi dalam analisis stepwise bahwa motivasi kerja memberikan kontribusi yang deminan terhadap peningkatan produktivitas kerja yaitu sebesat 76,4% dan pelatihan memberikan kontribusi 9,1% serta budaya kerja 3,9%. Begitu juga jika kita lihat pada sumbangan efektif variabel pelatihan, motivasi kerja dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja. Sumbangan ketiga variabel independen sebesar 89,40 persen terhadap produktivitas kerja, di mana sumbangan pelatihan 28,63 persen, motivasi kerja sebesar 32,09 persen, dan budaya kerja sebesar 28,86 persen terhadap produktivitas kerja.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Rasdiana
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis kinerja karyawan pada PT. Excelcomindo Pratama, Jakarta. Menurut Rummler dan Brache dalam sistim organisasi terdapat tiga variabel yang akan menentukan kinerja karyawan yaitu sasaran kerja, disain kerja dan pengelolaan kerja di mana pengelolaan kerja terdiri komponen spesifikasi kinerja, dukungan terhadap kerja, konsekuensi, umpan balik , pengetahun dan ketrampilan, dan kapabilitas individu.
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. Excelcomindo Pratama pada tiga departemen yang melakukan penjualan, yaitu departemen Corporate Sales, Retail Operations & OTA - Direct Sales dan Regional Sales Operations - Indirect Sales dengan jumlah karyawan 144 orang. Sampel ditetapkan melalui teknik pengambilan sampel purposif (purposive sampling) sebanyak 61 orang, yaitu hanya pada karyawan yang bertanggung jawab untuk melakukan penjualan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner teitutup yang terdiri dari 11 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi sebanyak 6 butir pertanyaan. Bagian kedua, pertanyaan yang berkaitan dengan sasaran kerja (X1) berjumlah 8 butir pertanyaan. Bagian ketiga, pertanyaan yang berkaitan dengan disian kerja (X2) berjumlah 7 butir pertanyaan. Bagian keempat adalah pertanyaan yang berkaitan dengan spesifikasi kinerja (X3) berjumlah 6 butir pertanyaan. Bagian kelima adalah pertanyaan yang berkaitan dengan dukungan terhadap kerja (X4) berjumlah 5 butir pertanyaan Bagian keenam adalah pertanyaan yang berkaitan dengan konsekuensi kerja (X5) berjumlah 6 butir pertanyaan Bagian ketujuh adalah pertanyaan yang berkaitan dengan umpan balik (X6) berjumlah 11 butir pertanyaan Bagian kedelapan adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan persuasive dan pengaruh did (X7) berjumlah 10 butir pertanyaan Bagian kesembilan adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan bernegosiasi (X8) berjumlah 7 butir pertanyaan. Bagian kesepuluh adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi dan menjalin hubungan (X9) berjumlah 6 butir pertanyaan Akhirnya, bagian kesebelas adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi dan presentasi (X10) berjumlah 11 butir pertanyaan Untuk variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) merupakan hasil penilaian kerja tengah tahunan.
Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 10.0. Untuk mengetahui kecenderungan beberapa variabel sosio demografi dengan kinerja karyawan digunakan tabulasi silang (crosstab), sedangkan untuk menguji hubungan (korelasi) antara sasaran kerja, disain kerja, spesifikasi kinerja, dukungan terhadap kerja, konsekuensi kerja, umpak balik, kemampaun persuasive dan pengaruh diri, kemampuan bemegosiasi, kemampuan bersosialisasi dan menjalin hubungan, kemampuan berkomunikasi dan presentasi digunakan korelasi tingkat Spearman.
Hasil penelitian dengan menggunakan korelasi tingkat Spearman menunjukkan hubungan antara sasaran kerja (XI) dengan kinerja karyawan (Y) diperoleh nilai rs = 0,881. Hasil analisis korelasi antara variabel disain kerja (X2) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5-0,891. Hasil analisis korelasi antara variabel spesifikasi kinerja (X3) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai rs=0,837. Hasil analisis korelasi antara variabel dukungan terhadap kerja (Xa) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai rs 0,892. Hasil analisis korelasi antara variabel konsekuensi kerja (X5) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5=0,883. Hasil analisis korelasi antara variabel umpan balik (X6) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5~,885. Hasil analisis korelasi antara variabel kemampuan ersuasive dan pengaruh din (X7) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r=0,728. Hasil analisis korelasi antara variabel kemampuan bemegosiasi (Xs) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai 1-= 0,281. Hasil .analisis korelasi antara variabel bersosialisasi dan menjalin hubungan (X9) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai 1-50,318. Hasil analisis korelasi antara variabel berkomunikasi dan presentasi (Xto) dengan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai r5 0,589.
Dengan demikian hubungan (korelasi) yang paling signifikan antara penerapan variabel-variabel dad sistim kinerja (human performance system) terhadap kinerja karyawan adalah variabel sasaran kerja, disain kerja, spesifikasi kinerja, dukungan kerja, konsekuensi kerja, umpan balik dan variabel kemampuan persuasive dan pengaruh dari Variabel-variabel kemampuan bersosialisasi dan menjalin hubungan dan variabel berkomunikasi dan presentasi mempunyai hubungan yang cukup signifikan terhadap kinerja karyawan. Sementara variabel bernegosiasi tidak mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>