Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihite, Sabar
"Kepuasan pelanggan rumah sakit merupakan cermin dari kualitas pelayanan. Kepuasan adalah perbandingan antara harapan dengan kenyataan yang dipersepsikan. Pelayanan dikatakan memuaskan jika kenyataan sebanding atau lebih dari yang diharapkan. Sebaliknya pelayanan dikatakan tidak memuaskan jika pelayanan yang diterima kurang dari yang diharapkan oleh konsumen/pelanggan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien di IRNA Prof.DR Soelarto RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden adalah 97 dengan menggunakan random sampel. Hasil penelitian adalah sangat memuaskan dengan nilai customer satisfaction indeks (CSI) 82,5% atau 0.83. Saran untuk rumah sakit adalah agar memberikan pelatihan keperawatan mengenai pentingnya komunikasi dan empati kepada perawat yang berperan sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit .

Customer of hospital satisfaction is a reflection of quality of care. Satisfaction is the comparison between perceived expectations with reality. The service is said satisfy if the fact comparable or better than the expected. Instead, the service is said unsatisfy if the service that received is less than expected by the consumer or customer. This study was conducted to determine patient satisfaction at IRNA Prof.Dr Soelarto Fatmawati Jakarta. The study design was a descriptive cross sectional approach. The number of respondent is 97 by using random sampling. The result shows the value of patient satisfaction with nursing care is very satisfied with the value of customer satisfaction index (SCI) 0.83. Suggestions for the hospital is to provide primary care to nursing as the spearhead of service in hospitals."
Depok: [Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;;, ], 2014
S56277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shintia Silvana
"Sebagian besar pasien yang mengalami kondisi kritis atau henti jantung menunjukkan minimal satu tanda klinis abnormal pada 6?8 jam sebelumnya. Karakteristik tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mortalitas pasien di rumah sakit. Pengetahuan perawat mempengaruhi kemampuannya dalam mengidentifikasi pasien dengan perburukan kondisi.
Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan cross-sectional untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik perawat, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, beban kerja dan pengalaman seminar atau pelatihan, dengan tingkat pengetahuan tentang Early Warning Score. Sebanyak 110 perawat dipilih secara total sampling.
Hasil penelitian menujukkan sebagian besar perawat memiliki pengetahuan cukup (66,7%) dan terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan (p = 0,009; CI = 95%; α = 0,05). Penelitian selanjutnya diharapkan agar meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas penerapan Early Warning Score. Pelatihan dan evaluasi rutin perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan perawat. Materi Early Warning Score sebaiknya mulai diperkenalkan kepada mahasiswa di institusi pendidikan keperawatan.

Most patients in critical condition or that experienced cardiac arrest showed at least one abnormal clinical signs in 6-8 hours before the events. Health care providers? characteristic is one of several factors that influences in-hospital patients mortality. Nurses? knowledge affects their ability to recognize the deteriorating patients.
This research is a correlation study with cross-sectional method to identify the relationship between nurses? characteristics, which are age, gender, level of education, word duration, workload and experience in training and attending workshop, with level of knowledge on Early Warning Score. 110 nurses were selected by total sampling.
The results showed most nurses have enough knowledge (66,7%) and there is relationship between gender with level of knowledge (p = 0,009; CI = 95%; α = 0,05). Next researches are expected to identify the other factors that affect the effectiveness of Early Warning Score implementation. Training and evaluation should be conducted to improve nurses knowledge. Early Warning Score should be introduced to students in nursing schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Herawati
"Beban kerja perawat mempunyai pengaruh terhadap mutu pelayanan keperawatan dan berdampak pada kepuasan klien. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan tingkat kepuasan klien akan pelayanan keperawatan di IRNA B RSUP Fatmawati. Populasi adalah seluruh perawat RSUP Fatmawati dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksan IRNA B yang berjumlah 147 perawat dengan tehnjk pengambilan sampel sfratified random sampling berdasarkan strata pendidikan sebanyak 15 perawat. Populasi klien diambil berdasarkan BOR rata-rata di IRNA B, diperkirakan jumlah populasi sebanyak 177 klien, sedangkan jumlah sampel yang diambil beljumlah 123 dengan cara random sampling proparsional yang terdistribusi pada 6 ruang rawat inap B RSUP Fatmawati. Untuk menguji hubungan beban kerja dengan kepuasan klien menggunakan chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik sederhana dengan tingkat kepercayaan a = 0,05 Hasil penelitian didapatkan variabel tindakan keperawatan langsung yang mempunyai hubungan adalah aspek keandalan ( p= 0,031) dan aspek keyakinan (p = 0020), Tindakan keperawatan tidak langsung yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek ketanggapan ( p= 0,097 ) dan keyakinan (p = 0,004) sedangkan Tindakan non keperawatan yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,005), aspck keyakinan (p= 0,001) dan aspelc empati (p= 0,000) Bebau kerja yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,01), keyakinan ( p= 0,0006), dan empati (P=0,048) Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji logistik sederhana diperoleh hasil bahwa jenis tindakan keperawatan langsung merupakan yang dominan pengaruhnya terhadap kepuasan Klien, Rekomendasi dan temuan ini adalah perlunya kebijakan untuk memperlakukan standar praktek yang telah ada dan membuat uraian tugas perawat yang jelas, menghitung kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan beberapa formula yang dapat dipakai di RSUP Fatmawati, mengembangkan sistem jenjang karir perawat, meningkatkan pengetahuan perawat baik melalui jalur formal maupun informal.

This is a descriptive correlation research which is aimed at testing the duty burden of acting nurses with the extent of satisfaction received by the client for the nursing care services at IRNA B RSUP Fatmawati. The population is all nurses employed at "RSUP Fatmawati" Hospital and the population of this research is all acting nurses at IRNA B totaling 147 nurses with the sampling technique of stratified random sampling, In this resarch, the strata is taken according to the level of education of the nurses with the criteria of sample as follows: acting nurse, minimum education is SPK/SPR (School of Nursing Care), Akper (Academy of Nursing Care and Sl of Nursing Care, still attending the education/training. Population of clients is determined based on the average BOR at IRNA B, it is expected that total population is 177 client, while total samples is 123 clients which were obtained through random sampling proportional which is distributed at 6 Overnight Care Room B RSUP Fatrnawati. In order to measure chi square test and multivariate with simple logistic regression test with the confidence level of ac = 0,05. Result ofthe research reveal. The direct nursing actions having the correlation is the sensitivity aspect (p=0,097) and confidence (p = 0,004), while the non-nursing measures having the correlation with the client satisfaction aspect is the reliability aspect (p = 0,005), confidence aspect (p = 0,001) and empathy aspect (p = 0,000). The duty burden having the correlation with the client satisfaction aspect is reliability aspect (p=001), confidence (p = 0,0006), and empathy (p = 0,048. For frequency variable, there is no any significant correlation with the client satisfaction. Based on the results of multivariate analysis with the simple logistic testing, it is obtained the result that the type of direct nursing measures have the dominant impact on the client's satisfaction. Recommendation of this findings that by establishing the policy of treating the existing standard of practice and providing the clear outline for nursing care activities, calculating the need for nurses by using some formula which may be used at RSUP Fatmawati, to develop the nurse career path system, to improve the knowledge of the nurses, either through formal path and informal path."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif sendi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup terutama pada pasien lansia. Lansia yang mengalami osteoarthritis mengeluh nyeri pada lutut sehingga sulit digunakan untuk berjalan. Salah satu tindakan pembedahan untuk mengurangi nyeri pada osteoarthritis yaitu Total Knee Replacement TKR . Peran keperawatan sebelum dan sesudah pembedahan TKR mengutamakan pada promosi kesehatan. Perawat memberikan asuhan keperawatan dengan melakukan latihan ambulasi dini. Hasil latihan ini klien mampu melakukan ambulasi dari tempat tidur hingga jalan menggunakan walker pada hari kedua. Salah satu faktor yang mendukung klien mampu melakukan mobilisasi dengan cepat dikarenakan rasa nyeri yang sudah berkurang dan adanya dukungan keluarga

Osteoarthritis is a degenerative disease of joints that can affect the quality of life, especially in elderly patients. Elderly people with osteoarthritis complain of knee pain, making it difficult to walk. One of the surgical measures to reduce pain in osteoarthritis is Total Knee Replacement TKR . The role of nursing before and after TKR surgery is prioritized on health promotion. Nurses provide nursing care by doing early ambulation exercises. The results of this exercise the client is able to ambulate from bed to walkway using the walk on the second day. One factor that supports the client is able to mobilize quickly due to the pain that has been reduced and the support of the family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Avia
"Kepuasan pasien merupakan indikator dari mutu pelayanan keperawatan. Kepuasan di RS M dan RS P belum mencapai standar indikator kepuasan. Hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan komunikasi perawat MPP yang mempengaruhi kepuasan pasien. Kepuasan pasien pun belum mengukur kepuasan pasien terhadap manajemen pelayanan pasien.
Tujuan: menganalisis hubungan kemampuan komunikasi perawat manajer pelayanan pasien dengan kepuasan pasien terhadap manajemen pelayanan pasien.
Metode: crossectional dan purposive sampling, pada 110 pasien dan 20 perawat.
Hasil: ada perbedaan karakteristik pada kedua rumah sakit pada variabel diagnosa penyakit, lama rawat, pendidikan perawat, dan lama kerja perawat. Pasien menilai kemampuan komunikasi perawat baik dan puas terhadap pelayanan (skor 70 < 85). Hasil bivariat dengan chi square yaitu ada hubungan signifikan antara kemampuan komunikasi dengan pelayanan (p 0,001 < 0,05). Faktor konfonding tidak signifikan berhubungan dengan kepuasan pasien (p > 0,05). Hasil regresi logistik berganda yaitu komunikasi perawat (OR: 15,45), bahasa sehari-hari perawat (OR: 4,43), dan pendidikan pasien (OR: 2,43).
Kesimpulan: pasien menilai bahwa kemampuan komunikasi perawat baik dan merasa puas terhadap manajemen pelayanan pasien. Faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pasien yaitu kemampuan komunikasi perawat.
Saran: bidang pelayanan keperawatan bersama dengan bidang pelayanan medik serta keperawatan meningkatkan kepuasan pasien hingga mencapai standar skor 85. Penelitian serupa pada rumah sakit yang lebih banyak dan penelitian intervensi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi sangat diperlukan.

Patient satisfaction is an indicator of the quality of nursing service. Patient satisfaction in hospitals M and P has not reached the standard of satisfaction indicators. This is due to the low communication skill of the case manager. Patient satisfaction has not measured patient satisfaction of case management.
Purpose: to analyze the correlation between communication skill`s case manager with patient satisfaction of case management.
Method: crossectional and purposive sampling, with 110 patient and 20 nurse case manager.
Result: There were differences in the characteristics of the two hospitals on the variables of disease diagnosis, length of stay, nurse education, and length of time for nurses. Patients assess good for nurse`s communication skill and are satisfied with services (score 70 < 85). Chi square results, there is a significant relationship between communication skills and patient satisfaction (p 0,001 < 0,05). Confonding factors were not  significantly related to patient satisfaction (p > 0,05). The results of multiple logistic regression are nurse  communication skill  (OR: 15,45), nurse`s daily language (OR: 4,43), and patient education (OR: 2,43).
Conclssion: patients assess good for nurse`s communication skills and feel satisfied with patient service management. The factor that most influence patient satisfaction are nurse`s communication skill.
Suggestion: The division of hospital services, along with the division of medical services, and the division of nursing increases patient satisfaction to achieve satisfaction standards score 85. More similar research in hospitals and intervention studies to tie nurse`s communication skills are needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Solihati
"ABSTRAK
Model Praktik Keperawatan Profesional merupakan suatu penataan dalam
pemberian asuhan keperawatan,yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran penerapan
MPKP menurut persepsi perawat pelaksana di RSUP Fatmawati Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel penelitian
berjumlah 102 responden yang diambil menggunakan teknik Disproportionate
Stratified Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan persepsi perawat
mengenai ketenagaan masih kurang, jenis tenaga keperawatan tidak efektif,
standar rencana perawatan efektif , pengelolaan metode pemberian askep tidak
efektif, nilai- nilai profesional baik, hubungan profesional baik, pendekatan
manajemen baik, serta sistem kompensasi dan penghargaan seimbang.

ABSTRACT
Professional Nursing Practice Model is an arrangement in the provision of nursing
care, the purpose is to improve the quality of health services. The research was
held to determine the application of the image PNPM perceived by the nurse in
Fatmawati Hospital Jakarta. This research used descriptive method and
disproportionate Stratified Random Sampling. This research used 102
respondents. The results of nurses perception showed nurses are lacking, this type
of nursing personnel is non effective almost balanced, management of plan of care
is uneffective, the values of professional is good, the professional relationship is
good, management approach is good, and compensation and reward systems is
balance."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maryam
"ABSTRAK
Penelitian ini dengan jenis deskriptif korelatif dengan pendekatan cross seksional ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran “Hubungan penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana dengan kepuasan pasien di Irna Bedah dan Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya”. Populasi penelitian ini adalah pasien yang dirawat di Irna Bedah dan Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya berjumlah 112
responden berdasarkan rumus uji beda proporsi. Analisis data menggunakan langkah-langkah univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perhatian pada rupa dan nama obat (p=0,633), pengendalian cairan elektrolit pekat (p=0,803), kebersihan tangan (p=0,298), pencegahan salah sambung slang (0,153), dan kepastian tindakan yang benar pada sisi yang benar (p=0,056) dengan
kepuasan pasien. Terdapat hubungan yang bermakna antara identifikasi pasien (p=0,001), komunikasi saat operan (p=0,024), injeksi (p=0,030), dan akurasi ketepatan pemberian obat (p=0,000) dengan kepuasan pasien. Faktor yang paling berhubungan pada penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat dengan
kepuasan pasien adalah akurasi ketepatan pemberian obat (p=0,000 O R=34,818 CI 95% 4,819-224,870). Usulan penelitian selanjutnya diantaranya merekomendasikan untuk penelitian lanjutan yang bertujuan menggali lebih dalam penerapan program keselamatan pasien di rumah sakit.

ABSTRACT
This research is merely a descriptive correlative design with a cross sectional approach which has purposed to identify “The relationship between Patient Safety Implementation conducted by Nurses and Patient’s Satisfaction at Irna Medical and Surgical at RSU Dr.Soetomo Surabaya”. The population of this research was patient, who stayed at Irna Surgical and Medical ward at RSU Dr.Soetomo Surabaya. A hundred and twelve respondents were involved in the study. The
univariat, bivariat and multivariat were used to analyze the data. The results revealed that there are no significant correlation between color and names of the drugs, control of concentrated electrolyte solution, hand hygiene, prevention of catheter and tubing mis-connections, and ensuring the correct procedure on correct body location site with patient’s satisfaction. There is a significant
correlation between patient identification, communication during patient hand overs, single use of injection devices, and drug accuracy and patient’s satisfaction. The most correlating factor in applying patient safety intervention conducted by nurses toward patient’s satisfaction is drug accuracy. Further, recommendation is directed to have further research in order to explore deeper on the implementation of patient safety program.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Febriana
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh nursing round terhadap kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan di ruang rawat inap RS MMC Jakarta. Desai penelitian ini menggunakan desain quasi experimental with post test only. Hipotesa yang ingin dibuktikan adalah ada perbedaan kepuasan pasien antara kelompok kontrol dan intervensi. Jumlah sampel yang digunakan 84 pasien yang dibagi dalam kelompok intervensi dan kontrol, penelitian dilakukan bulan Mey sampai dengan Juni 2009. Hasil analisis memperlihatkan bahwa ada pengaruh kepuasan antara kelompok yang mendapat nursing round dengan menggunakan panduan terhadap kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan (P = 0,02) dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian maka nursing round disarankan untuk dijadikan sebagai salah satu cara untuk memenuhi kepuasan pasien.

The research goal in aimed to gain the description on the effect of nursing round with rounding protocols to patient satisfaction on nursing care in RS MMC hospital Jakarta. The design of this research was quasi experimental post test only with control. The proof in this research was difference patient satisfaction of nursing services at patient ward in RS MMC Jakarta 2009 between intervention group and control. Number of respondent are 84 patient treated in May until June 2009 divided into intervention a form of nursing round protocols of patient satisfaction of nursing services and control. The research demonstrated there was a significant difference satisfaction that nursing round with rounding protocols has a significant effect to patient satisfaction (P = 0,002) to the level significant 95%. Base on these result nursing round is recommended to improve patient satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiawan
"Tingkat kepuasan merupakan cermin dari kualitas pelayanan di rumah sakit. Tingkat kepuasan adalah perbandingan antara harapan dan kenyataan. Dikatakan puas jika harapan lebih dari kenyataan dan dikatakan tidak puas jika harapan kurang dari kenyataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien di unit gawat darurat Rumah Sakit Haji Jakarta.
Desain penelitian ini adalah deskriftif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 100 dengan menggunakan tehnik simple rondom sampling.
Hasil menunjukkan gambaran tingkat kepuasan pasien adalah 90%. Saran untuk rumah sakit adalah untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan cara mengadakan kegiatan seperti in house training / pelatihan tentang komunikasi teraupetik dan caring dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

The level of satisfaction is a reflection of the quality of care in hospitals. The level of satisfaction is a comparison between expectations and reality. Said to be satisfied if the expectation over reality and said none were satisfied if the expectation is less than reality. This study aims to describe the level of patient satisfaction in the emergency department Haji Hospital Jakarta.
The study design was a descriptive cross sectional approach. Number of respondents is 100 by using simple rondom sampling techniques.
Results show an overview of patient satisfaction was 90%. Suggest for the hospital is to further improve services by doing such as in-house training / training on theraupetic communication and caring in providing services to patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S53064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindini Winda Amalia
"Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang profesional sudah selayaknya memiliki pengetahuan yang baik tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik perawat dengan pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif pada 86 perawat di IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA mencapai 61,34 % (kategori cukup baik). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan, dan pelatihan) dengan pengetahuan perawat. Namun ada kecendrungan dalam penelitian ini bahwa pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat. Oleh karenanya penelitian ini menyarankan peningkatan pengetahuan tentang proses keperawatan dan diagnosis NANDA dengan peningkatan pendidikan perawat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengupayakan pemberikan pelatihan secara berkala.

Nurse as a professional care giver must have good knowledge about nursing process and NANDA diagnosis. The purpose of this research was to identify the relationship between nurses’ characteristics and nurses’ knowledge about nursing process and NANDA diagnosis at IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta. The research used descriptive correlation method with 86 nurse at care unit.
The result showed that the level of nurses knowledge in nursing process and NANDA diagnosis reached 61,34% (adequate category). The result of this research showed that nurse characteristics (age, gender, working period, level of education, and training) did not have any significantly relation with nurses knowledge. However, there was a tendency that the level of education and training could increase nurses’ knowledge. Therefor, this research suggested that there should have been increase for nurses’ level of education and periodical training to improve the nurses knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>