Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mamora, Rumintang Elisabeth Constantya
"Status gizi anak usia sekolah dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang nutrisi yang seimbang. Tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku dan sikap anak dalam mengkonsumsi makanan yang seimbang. Asupan nutrisi yang cukup pada anak dapat mempengaruhi konsentrasi anak dalam belajar, tingkat kecerdasan, serta anak tidak mudah terserang penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan anak sekolah tentang asupan nutrisi yang seimbang. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi sederhana pada anak kelas IV dan V di SD Negeri Bintara V dengan jumlah sampel 170 responden dengan teknik sampel acak stratifikasi (stratified random sampling) dan sampel acak sederhana (simple random sampling). Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas pengetahuan anak sekolah dasar di Bintara memiliki pengetahuan baik 27,5%, pengetahuan cukup 67,2% dan pengetahuan kurang 5,3% . Promosi kesehatan penting dilakukan di lingkungan sekolah, agar dapat meningkatkan wawasan pengetahuan anak tentang asupan nutrisi yang seimbang. Selain itu, perlunya ada pemeriksaan rutin untuk memantau status nutrisi anak di sekolah.

Nutritional status of school-age children are affected by the level of knowledge about balanced nutrition. The level of knowledge and attitudes influence behavior in a child eat a balanced diet. Adequate nutrition in children can affect the concentration of children in learning, intelligence level, and children are not susceptible to disease. This study aims to describe the level of knowledge of school children about a balanced nutritional intake. This research is a simple description of the child classes IV and V in Elementary School with a sample of 170 respondents with a stratified random sampling technique (stratified random sampling) and random sampling (simple random sampling). This study found that the majority of primary school children in the knowledge have good knowledge of 27.5%, 67.2% sufficient knowledge and knowledge is less 5.3%. Important health promotion in the school environment, in order to enhance the child's insight knowledge about balanced nutrition. In addition, the need for regular checkups to monitor the nutritional status of children in school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Dewayani
"Perilaku makan anak sekolah didominasi dengan jajan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang pedoman umum gizi seimbang dengan perilaku anak sekolah dalam pemilihan jajanan sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dan menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang pedoman umum gizi seimbang dengan perilaku anak sekolah dalam pemilihan jajanan sekolah (p value=0,108). Anak usia sekolah dapat mengatur sendiri pola makannya dan berkurangnya pengawasan langsung oleh orang tua. Hasil penelitian menyarankan pentingnya edukasi pangan jajanan anak sekolah yang sehat dan aman untuk anak sekolah.

Eating behaviour of school-aged children was dominated by street foods. This study aimed to analyze the relationship between mother's knowledge on Pedoman Umum Gizi Seimbang (Balanced Nutritional Guidelines) towards the behaviour of school-aged children in school foods selection. This study used descriptive correlational design and used simple random sampling techniques.
The result showed that there was no significant relationship between mother?s knowledge on Pedoman Umum Gizi Seimbang (Balanced Nutritional Guidelines) towards the behaviour of school-aged children in school foods selection (p value=0,108). School-aged children can regulate their own food choices and have less direct supervision by parents during school. This study suggested the importance of education on healthy and safe school foods for school-aged children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Globalisasi membawa beberapa konsekuensi negatif berupa penyimpangan pola makan yang dapat menyebabkan terjadinya gizi lebih. Gizi seimbang adalah pedoman dalam mengonsumsi makanan untuk mempertahankan gizi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FK tentang pola makan gizi seimbang serta faktor-faktor yang berhubungan. Metode penelitian adalah deskriptif dengan desain cross-sectional. Data umum (nama, usia, jenis kelamin, asal pulau, pendidikan dan pekerjaan orang tua) dan data teknis (pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa FKUI tentang pola makan gizi seimbang) diperoleh dengan kuisioner. Kemudian dilakukan pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut). Analisis data menggunakan uji Chi-square test, kolmogorov-smirnov dan uji fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata berusia 18-22 tahun, perempuan lebih dominan (63%), mayoritas berasal dari pulau Jawa (71,3%), mayoritas pendidikan orang tua tinggi (66,7%-81,5%) dan mayoritas orang tua bekerja (50,9%-89,8%). Mayoritas pengetahuan baik (81,5%), sikap positif (81,5%) dan perilaku baik (16,7%). Mayoritas mahasiswa memiliki status gizi yang normal (60,2%). Walaupun demikian, masih ditemukan mahasiswa yang memiliki status gizi lebih (36,1%). Dari hasil analisis menggunakan uji Chi-square didapatkan nilai p>0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku subyek tentang pola makan gizi seimbang; antara karakteristik sosio demografi dengan pengetahuan, sikap dan perilaku; dan antara pengetahuan, sikap dan perilaku dengan status gizi. Perlu disosialisasikan kepada mahasiswa tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan dibutuhkan rolemodel sehingga dapat mengubah perilaku mahasiswa menjadi lebih baik agar kebutuhan harian mahasiswa dapat terpenuhi.

Globalization brings some negative consequences of eating disorders that lead to excessive nutrition. The balanced nutrition is a guide of food consumption to maintain the optimal nutrition. This research aims to determine the relationship of knowledge, attitudes, and behavior of medical students about nutrition balanced diet and related factors. The method was descriptive with cross-sectional design. General data (name, age, gender, island of origin, parental education and occupation) and technical data (knowledge, attitudes and behaviors about nutrition balanced diet) were obtained by questionnaire, then their weight, height, and abdominal circumference were measured. Datas are analyzed by using Chi-square, Kolmogorov-Smirnov and fisher test. The average age is 18-22 years, women are more dominant (63%), so does the Java island of origin (71.3%), the parental education which is in high category are 66.7%-81.5% and so does parental occupation (50.9% -89.8%). The numbers of students who has good knowledge are 81.5%, positive attitudes are 81.5% and good behavior (16.7%), and has normal nutritional status are 60.2%. However, there is students who has excessive nutritional status (36.1%). After the datas being analyzed by using chi-square, there is no significant relationship between knowledge, attitudes and behavior of the subjects of nutrition balanced diet; socio demographic with their knowledge, attitudes and behaviour; and knowledge, attitudes, and behaviour with nutritional status. It should be disseminated to the students about the General Guidelines for Balanced Nutrition (PUGS) and rolemodel is needed for students, so that the behavioural changes will be better in students and their daily needs can be fulfilled."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin
"Obesitas anak meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir dan terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia Pengaruh pengetahuan gizi terhadap asupan remaja masih dalam perdebatan Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri hubungan tingkat pengetahuan gizi dengan asupan energi dan makronutrien Pengambilan data berlangsung pada Februari hingga April 2012 pada salah satu fakultas kedokteran di Jakarta Seluruh mahasiswa berusia 15 18 tahun diikutsertakan dalam penelitian potong lintang ini Pengetahuan gizi diukur melalui kuesioner isian Asupan energi dan makronutrien ditelusuri melalui wawancara gizi dengan panduan kuesioner FFQ Sebanyak 75 subyek ikut serta dalam penelitian dengan 62 di antaranya memiliki tingkat pengetahuan gizi sedang dengan rerata skor 21 00 12 00 27 00 Konsumsi rerata energi karbohidrat protein dan lemak harian responden adalah 2443 60 761 30 ndash 5109 00 kkal 316 10 106 50 ndash 734 20 gram 88 89 37 02 gram dan 82 00 14 80 211 30 gram Proporsi karbohidrat protein dan lemak pada responden adalah 53 97 9 31 13 31 7 67 ndash 22 45 dan 31 95 12 59 ndash 53 47 Laki laki mengonsumsi total energi dan makronutrien yang lebih tinggi tetapi komposisi yang serupa dengan perempuan Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan gizi dengan asupan energi p 0 415 jumlah dan komposisi karbohidrat p 0 715 p 0 323 protein p 0 634 p 0 387 serta lemak p 0 116 p 0 398 Oleh karena itu peningkatan pengetahuan gizi tidak berhubungan dengan asupan energi dan makronutrien yang lebih baik.

Adolescent's obesity increased two times in recent two decades and existed in developing countries like Indonesia Effect of nutrition knowledge on nutrition intake is still debated We investigated the relationship between nutrient knowledge levels and energy and macronutrient intake Data was collected from February to April 2012 at a medical school in Jakarta All students aged 15 to 18 years old enrolled in this cross sectional study Nutrition knowledge was assessed by open ended questions Energy and macronutrient intake was estimated by guidance of FFQ in the interview Among 75 subjects out of 62 students scored lsquo average'in nutrition knowledge with mean of 21 00 12 00 27 00 Mean consumption of energy carbohydrate protein and fat were 2443 60 761 30 ndash 5109 00 kcal 316 10 106 50 ndash 734 20 grams 88 89 37 02 grams and 82 00 14 80 ndash 211 30 grams respectively Proportion of carbohydrate protein and fat in the diet were 53 97 9 31 13 31 7 67 ndash 22 45 and 31 95 12 59 ndash 53 47 Males consumed higher energy and macronutrients intake but had similar diet composition There were no significant correlations between nutrition knowledge levels and energy intake p 0 415 number and composition of carbohydrate p 0 715 p 0 323 protein p 0 634 p 0 387 and fat p 0 116 p 0 398 intake Therefore better nutrition knowledge did not correspond to better energy and macronutrient intake.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umaima Kamila
"Latar Belakang : Masalah status gizi kurang masih menjadi salah satu problem kesehatan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia hingga saat ini. Berbagai program telah dicanangkan oleh pemerintah untuk menanggulanginya namun belum membuahkan hasil. Untuk menyelesaikan masalah status gizi diperlukan pemahaman yang mendalam atas faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi, dimana salah satunya adalah asupan kalori harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan asupan kalori harian.
Metode : Penelitian ini dilakukan terhadap 73 orang anak usia sekolah di Yayasan Kampung Kids dengan menggunakan desain cross-sectional. Data yang diambil meliputi jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh dan asupan nutrisi harian. Status gizi diukur dengan menggunakan persentil kurva Center for Disease Control (CDC) sedangkan asupan nutrisi harian dengan metode wawancara. Selanjutnya dicari hubungan antara keduanya dengan menggunakan software SPSS 11.5.
Hasil : Rerata tinggi badan (132,09cm) dan berat badan (27,07kg) responden tidak ideal berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2004. Responden umumnya memiliki status gizi normal berdasarkan ketiga status gizi yaitu 50,7% (BB/U), 71,2% (TB/U), dan 63 % (IMT). Mayoritas responden mendapatkan asupan nutrisi harian yang normal (60,3%). Analisis variabel dengan menggunakan two sample Kolmogorov-Smirnov test untuk menentukan hubungan antara status gizi dan asupan nutrisi harian adalah p=1,000 (BB/U)., p=0,461(TB/U), dan p=0,799 (IMT).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan bermakna antara asupan kalori harian dan status gizi pada anak usia sekolah di Yayasan Kampung Kids.

Background : Nutritional Problem has been one of many health problems which are faced by Indonesian people until now. Various programmes have been launched by the government to overcome this problem but still have not get significant result. To handle this nutritional problem, we need to understand completely about all factors influnce the nutritional status. One of those key factors is daily calorie intake.
Method: This research conducted on 73 schoolaged children who were registered in KampungKids Foundation using crosssectional method. Data collected were gender, age, weight, height, body mass index (BMI) and daily calorie intake. Nutritional status was measured by using CDC percentile curve. In other hand, daily calorie intake data were collected by interviewing. The data then were analyzed with SPSS 11.5 software.
Result : The height average (132,09cm) and weight average (27,07kg) were not ideal according to Nutritional Sufficiency Value (AKG) 2004. Most of the respondent had normal nutritional status for all indicators : 50,7% for (Body Weight/Age), 71,2% for (Body Height/ Age), and 63% for (BMI/Age). Most of respondents had normal daily calorie intake (60,3%). Analysis of variables using two sample Kolmogorov-Smirnov test to find the association between daily calorie intake and nutritional status gave results, p=1,000 (BW/A), p=0,461(BH/A), and 0,799 (BMI).
Conclusion : There is no significant association between daily calorie intake and nutritional status among school-aged children in Kampung Kids Foundation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hernaningtyas Indah Khoerunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang pada siswa SMPN setelah mendapatkan intervensi dengan menggunakan jingle, leaflet, dan video. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan leaflet sebagai kontrol. Penelitian ini dilakukan kepada 71 siswa kelas VIII di SMPN terpilih. Kelompok jingle berjumlah 22 siswa, kelompok video berjumlah 24 siswa, dan kelompok leaflet sebanyak 25 siswa. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan 5 kali pada setiap kelompok selama 6 minggu yang terdiri dari 1 kali pre test dan 4 kali post test untuk melihat pola dan retensinya.
Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis perubahan di dalam masing-masing kelompok maupun perbedaan diantara kelompok menggunakan ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku di dalam masing-masing kelompok. Sementara untuk peningkatan rata-rata skor pengetahuan setelah intervensi pada kelompok video lebih tinggi dibandingkan kelompok yang lain. Peningkatan rata-rata skor sikap setelah intervensi pada kelompok jingle paling tinggi diantara ketiga kelompok, sedangkan untuk peningkatan rata-rata skor perilaku diantara ketiga kelompok tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05).

The purpose of this research is to understand the changement of knowledge, attitude, and behaviour of balance nutrition on junior high school students after being intervened by jingle, leaflet, and video. Quasy experiment method is the research plan that has been choosen with leaflet become control group. This experiment is done to 71 student of the 8th grade in the several junior high schools. There are 22 students who receive jingle, 25 students with leaflet, and 24 students with video. The data is taken five times in each group, included 1 pre test and 4 post test to see the pattern and retention.
The statistic experiment used to analyse the changement within or between in each group is ANOVA. The research shows that there is changement of knowledge, attitude, and behaviour in each group. In the end the development of knowledge score?s average after being intervened in the video group is higher than another groups. The average of attitude score is higher in the jingle group. There is no difference in the average of behaviour score in three groups (p>0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meitriana Pangestuti
"Gejala konstipasi fungsional merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan proprosi beberapa faktor risiko dengan gejala konstipasi fungsional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran antropometri, wawancara dan pengisian kuesioner. Disain studi yang digunakan crosssectional, dilakukan bulan April hingga Mei 2015,dengan 129 responden, terdiri dari 96 perempuan (74,4%) dan 33 laki-laki 25,6%). Prevalensi gejala konstipasi fungsional adalah 47,3%. Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan proporsi antara IMT (p value = 0,021), pengetahuan gizi (p value = 0,020), asupan serat (p value = 0,012), dan aktivitas fisik (p value = 0,029) dengan gejala konstipasi fungsional. Diharapkan guru sekolah dasar dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan olahraga teratur dan mengonsumsi cukup serat untuk mencegah gejala konstipasi fungsional.

Functional constipation symptom is one for risk factors of decreasing
quality of life. The purpose of the study was to determine differences in the proportion of multiple risk factors with functinal constipation symptom to perform anthropometry measurement, interview and admission questionnaire. This study was conducted with cross sectional design at April until May 2015. Study consisted of 129 respondent consisted of 96 women (74,4%) and 33 men (25,6%).
The prevalence of functional constipation symptom were 47,3%. Bivariate analysis showeed there to the difference betweeen BMI (p value = 0,021), knowledge of nutrition (p value = 0,020), fiber intake (p value = 0,012), and physical activity (p value = 0,029) with functional constipation symptom.
Elementary school teacher was expected to further improve the quality of health, by doing regularly exercise and consumpt adequat fiber intake to prevent functional constipation symptom."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizal Hidayatullah
"Indonesia merupakan salah satu negara yang memilki penduduk dengan status gizi rendah. Data Riskesdas menunjukkan bahwa 13,3% anak laki-laki dan 10,9% anak perempuan berada dalam status gizi kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah status gizi tersebut berhubungan dengan asupan lemak yang dikonsumsi. Penelitian ini dilakukan pada kelompok remaja yang berusia 13-18 tahun. Quesioner food-record diisi oleh responden selama 3 hari dalam 1 minggu yaitu dari tanggal 15 Januari 2011 sampai 22 Januari 2011 digunakan untuk mengetahui asupan lemak dan data pengukuran Indeks Massa Tubuh digunakan untuk menentukan status gizi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 90 orang. Dari 90 responden tersebut, terdapat 1 (1,1%) responden dengan status gizi kurang, 64 (71,1%) responden dengan status gizi cukup, dan 25 (27,8%) responden dengan status gizi lebih. Dengan uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan hasil bahwa dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara asupan lemak dengan status gizi (p=0,736).

Malnutrition continues to be a primary cause of ill health and mortality among children in developing countries like Indonesia. Riskesdas showed that 13.3% males and 10.9% females under 18 years of age in Indonesia were under-nutrition. In the present study, an attempt was made to find the prevalence of under-nutrition among school children 13-18 year age group and its association with fat intake. Nutritional status of the children was assessed by measuring Body Mass Index (BMI) and their fat intake for three day (Januari 15-22, 2011) was recorded using food-record questionnaire. A total 90 students were randomly selected from the study area. Among 90 students, 1.1% students were found to be undernutrition, 71.1% normal, and 27.8% overnutrition. There was no significant difference (Kolmogorov-Smirnov p>0.05) between prevalence of under-nutrition and fat intake. It was concluded that the prevalence of under-nutrition among school children 13-18 year age group was not associated with fat intake."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Setyarini
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan sikap mahasiswa keperawatan dalam melakukan pemenuhan
nutrisi. Penelitian ini melibatkan 96 mahasiswa reguler keperawatan angkatan
2010 dan 2011 UPN ?Veteran? Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan 59%
responden berada pada tingkat pengetahuan sedang dan lebih banyak responden
yang memiliki sikap positif daripada responden yang memiliki sikap negatif
dalam pemenuhan nutrisi. Hasil penelitian juga menunjukkan seluruh responden
telah mendapatkan informasi mengenai nutrisi. Peneliti merekomendasikan agar
peneliti lain dapat melakukan penelitian yang serupa dengan cakupan populasi
yang lebih luas sehingga lebih menggambarkan pengetahuan dan sikap mahasiswa
keperawatan dalam melakukan pemenuhan nutrisi.

ABSTRACT
The aim of this study was to know the knowledge and attitudes of nursing
students in . The study included 96 regular nursing students
in class of 2010 and 2011 UPN "Veteran" Jakarta. The results of this study
indicated that the level of 59% respondents? knowledge was moderate and more
respondents had positive attitude than respondents who had negative attitude in
nutrition compliance. The results also indicated that all respondents ever got
information about nutrition. Researcher recommended that other researchers did
the similar study with the wider population so that more described the knowledge
and attitudes of nursing students in nutrition compliance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43717
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Rahayu S.
"Di Indonesia, banyak yang menderita gizi kurang. Kekurangan zat gizi selain dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan peningkatan angka kesakitan juga dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku untuk mencegah terjadinya gizi kurang, status gizi dan sebaran sosiodemografi mahasiswa FKUI. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 108 sampel mahasiswa FKUI yang diambil secara random. Identitas umum diperoleh dengan meminta sampel penelitian mengisi lembar identitas umum yang berisikan sebaran sosiodemografi (nama, jenis kelamin, usia, asal pulau, pendidikan dan pekerjaan orangtua) serta berat badan dan tinggi badan hasil pengukuran langsung dimana tim peneliti berperan sebagai pengukur. Setelah itu subyek mengisi kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang gizi kurang. Seluruh data yang telah terisi lengkap akan diuji menggunakan SPSS for windows versi 16 untuk diteliti hubungan diantaranya.
Penelitian tentang gizi kurang menunjukkan terdapat hubungan antara sikap terhadap status gizi (p=0,002), terdapat hubungan antara pekerjaan ayah terhadap sikap (p=0,045), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, usia, jenis kelamin, asal pulau, pendidikan ayah, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu terhadap perilaku (p>0,05), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sebaran sosiodemografi terhadap sikap (p>0,05), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku terhadap status gizi (p>0,05). Terdapat hubungan antara sikap tentang gizi kurang terhadap status gizi. Terdapat hubungan antara pekerjaan ayah terhadap sikap responden tentang gizi kurang. Dan tidak terdapat hubungan antara variabel lainnya.

In Indonesia, there have been many cases of people suffering from undernourishment. Nutrient deficiency may result not only in a decrease in body weight and the rise of the number of those suffering from it, but may also result in the lowering of the quality of living and work productivity. This research is aimed at linking students' knowledge, attitude, and behavior to avoid undernourishment, and to obtain the nutritional status and socio-demographic distribution among FMUI students. This research used a cross-sectional survey design with 108 selected samples of FMUI students taken by means of a random sampling method. The general identity was obtained by filling in a questionnaire on the subjects' socio-demographic distribution (name, gender, age, island of origin, parents’ education and parents' occupations), and their body weights and heights measured on the spot by the research team. Then, the subject filled in a questionnaire on their knowledge, attitude and behavior about undernourishment. The completed data whose interrelationship was to be determined was tested using SPSS for Windows version 16.
This research on undernourishment shows the evidence of a link between attitude and nutritional status (p=0.002), between father’s occupation and attitude (p=0.045), no evidence of a link between students' knowledge, attitude, age, gender, island of origin, parents’ education and occupation and their behavior (p>0.05), no evidence of a link between students' knowledge and socio-demographic distribution and their attitude (p>0.05), no evidence of a link between students' knowledge and behavior and their nutritional status (p>0.05). There is evidence of a link between students' attitude toward undernourishment and their nutritional status. There is also evidence of a link between respondents' fathers' occupations and their attitude towards undernourishment. No link is discovered between any of the other variables.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>