Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mary A.A.M.
"Tulisan ini mengkaji efektifitas dari ruang khusus perempuan dalam meredakan fear of crime pada perempuan di moda transportasi Commuter Line. Tulisan akan membahas pentingnya kehadiran ruang khusus perempuan bagi perempuan yang menggunakan transportasi massal. Lalu akan mengkaji bagaimana sebuah ruang khusus perempuan dapat terbentuk dan berlangsung sebagai sebuah ruang yang defensible secara kolektif. Akan dilihat unsur-unsur fisik dan non-fisiknya apa saja yang paling berperan dalam keberlangsungan ruang ini.

The writing is intended to look at the effectivity of the women-only space in lowering fear of crime in women using Commuter Line. This writting will begin with assessing the importance of women-only space in mass public transportation. Next it will look at how a women-only space is shaped and works as a collective defensible space. Last of all it will look at which physical and nonphysical elements have the most role in the working of this space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Bararah Nurhaqiyati
"ABSTRAK
Gerbong khusus wanita memberikan pelaju wanita keamanan & kenyamanan dari
potensi kejahatan di ruang publik. Namun, berdasarkan pengakuan beberapa
pelaju wanita, acap kali terjadi perilaku tidak menyenangkan. Skripsi ini bertujuan
untuk memahami perilaku pelaju wanita akibat hadirnya gerbong khusus wanita.
Untuk itu dilakukan observasi kondisi gerbong khusus wanita, wawancara, serta
pengumpulan data melalui kuisioner. Temuan skripsi ini mengungkapkan bahwa
pelaju wanita menunjukkan respon berbeda terhadap ketersediaan hal-hal yang
dibutuhkan pelaju untuk bertahan terhadap pengaruh mobilitas kereta selama
perjalanan (sumber daya). Ketersediaan sumber daya ini juga dipengaruhi oleh
dominasi ruang akibat pembedaan gerbong berdasarkan jenis kelamin. Karena itu
ketersediaan sumber daya, dan dominasi ruang penting menjadi pertimbangan
dalam desain gerbong untuk wanita.

ABSTRACT
Women-only carriage provides women commuters a safer and comfortable feeling
against the feared crime in public space. However, several women commuters
confess that annoying behavior frequently happened in women-only carriage. This
thesis objective is to understand women commuters behavior that appear to be the
effect of women-only carriage present. Methods of this research are observations,
interviews, and collecting datas from online questionaires. The findings show that
women commuters respond to the adequacy of resources around them. The
resources adequacy is influenced by the space domination as the effect of genderbased
carriage distinction. From this findings it is clear that resources adequacy
and space domination are important consideration for designing carriage for
women."
2014
S56103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linga Luana Zhafirah
"Ruang publik yang baik merupakan hak setiap penduduk kota. Namun, perempuan seringkali mengalami ketidakadilan di ruang publik. Para feminis berpendapat bahwa kota dirancang oleh pria untuk pria, dan mengabaikan kebutuhan perempuan, salah satunya ketersediaan toilet publik. Sedangkan, di jaman sekarang perempuan memiliki partisipasi besar di ruang publik. Maka itu, tersedianya toilet publik bagi mereka penting untuk menunjang kegiatannya. Perempuan memiliki rasa takut akan kejahatan yang lebih tinggi dari pria akibat banyaknya kasus kekerasan terhadap mereka. Toilet publik menjadi salah satu tempat yang berbahaya bagi perempuan. Hal ini membatasi kebebasan mereka bergerak di ruang publik. Maka itu, defensible space penting untuk mencegah terjadinya kejahatan, karena defensible space berperan sebagai pencegahan terjadinya kejahatan melalui desain. Kota Tua adalah kawasan wisata populer di Jakarta yang merupakan peninggalan jaman penjajahan Belanda. Namun, Kota Tua kurang aman karena angka kejahatan di sana relatif tinggi. Ini bertolak belakang dengan upaya pemerintah untuk menjadikan Kota Tua destinasi wisata. Maka, skripsi ini bertujuan untuk melihat apakah toilet publik di Kota Tua rawan kejahatan dan memicu rasa takut akan kejahatan pada perempuan, dan apakah ada konsep defensible space disana untuk mencegah terjadinya kejahatan?

City needs to provide public space with good quality. It is every residents rights to have access to physical space in the city. However, women still experience inequalities in public spaces when it comes to living in a city. Feminists often argue that cities are made for men by men, and tend to neglect the needs of womens public toilet provision. Whereas women have more complicated mobilization in a city than men, hence public toilets are necessary to support their activities. Women have a higher fear of crime in public space than men due to widespread of violence against them. Public toilets are one of the places that can be dangerous for women. This hinders them from using public space in a city freely. Hence, defensible space concept is necessary to prevent possible unwanted incidents. Kota Tua (Jakarta Old Town) is a neighborhood in Jakarta that traces back to the Dutch colonial era in the 17th century. It is now one of Jakartas heritage sites and is restored and revitalized to be one of Jakartas popular tourism site since 2006. However, research found that Kota Tua is not a friendly place for its high crime rate. This contradicts with the governments attempt to promote Kota Tua as Jakartas tourism destination. Therefore, this paper tried to see if public toilets in Kota Tua provide safety for women or not, and whether it is defensible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloisius David
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh keberadaan kejahatan yang terjadi di dalam angkutan umum terhadap perilaku seseorang ketika menggunakan angkutan umum tersebut. keberadaan kejahatan tersebut menimbulkan perasaan takut akan kejahatan dan kemudian memberikan pengaruh kepada perilaku seseorang yang menggunakan angkutan umum. Penelitian ini mengambil perempuan pekerja sebagai sampel penelitian dengan asumsi bahwa kerentanan perempuan terhadap kejahatan lebih besar dibandingkan laki-laki. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan survey sebagai sarana pengumpulan data primer. Hasil penelitian menemukan bahwa rasa takut memberikan pengaruh signifikan pada respons seseorang untuk mengasuransikan barang-barangnya dan juga menyebarkan berita akan kejahatan tersebut.
This research is a study about finding the influences between the fear of crime and the behavior response among the passengers. Crime that happens inside the public transportation such as pickpocket, robbery, threaten, sexual harrasment, and hypnosis creating fear that stimulating responses from the passengers. This research is try to find whether it?s true or not that fear of crime have an influence with the behavior or act based on response that coming from the passenger. This study take women that work and using public transportation in Depok city as the research sample based on the assumptions that women is more vulnerable to crime than men. The research done with quantitative method with survey as the primary data collecting tools."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Avni Humaira
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai Arisan, sebuah group chat di platform pesan instan WhatsApp yang diusung sebagai ruang aman online yang dibuat oleh dan untuk para perempuan pecinta film di Indonesia. Melalui metode pengumpulan data observasi partisipan online dan offline serta wawancara tatap muka, penelitian ini berupaya mencari tahu bagaimana Arisan berperan dalam kehidupan para anggotanya yang menavigasi komunitas film Indonesia yang didominasi budaya patriarki. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Arisan memberikan para anggotanya kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lebih bebas dibandingkan dengan ruang-ruang mayoritas laki-laki di komunitas film Indonesia. Ini disebabkan oleh rasa aman yang disediakan oleh Arisan serta adanya standpoint (seperangkat pengetahuan dan pengalaman) kolektif yaitu standpoint feminis yang dimiliki oleh para perempuan anggota Arisan. Arisan yang berperan sebagai sistem pendukung dapat mendorong para anggota perempuannya untuk lebih mampu menyirkulasi kontra wacana di dalam dan ke luar Arisan. Penelitian ini berargumentasi bahwa Arisan berpotensi untuk mendukung perkembangan counterpublic feminis di komunitas film Indonesia.

BSTRACT
This is a qualitative study on Arisan, a WhatsApp group chat that is constructed by its initiators as an online safe space made by and for Indonesian women film lovers. Through online and offline participation observation and interview data collection methods, this study aims to know the role Arisan plays within the lives of its members who are navigating the patriarchal Indonesian film community. Research findings show that Arisan offers its members a license to express themselves more freely compared to male majority spaces in the Indonesian film community. This is possible due to the sense of security that Arisan as a safe space provides and a collective feminist standpoint (set of knowledge and experiences) that the women of Arisan possess. Furthermore, this study argues that Arisan has the potential to help develop the feminist counterpublic in the Indonesian film community by helping its members circulate counterdiscourses within and outside a space that also acts as a support system."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Rahmah Kurniawati
"KRL Commuter Line merupakan angkutan umum massal khususnya angkutan kereta api yang beroperasi melalui jalur DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) merupakan moda transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Meningkatkan pelayanan angkutan umum dan menyediakan rangkaian transportasi yang berkelanjutan merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pemakaian kendaraan pribadi. Salah satu tantangan dalam mengingkatkan jumlah penumpang angkutan umum khususnya angkutan kereta api adalah mengatasi masalah first-mile dan last-mile dari perjalanan kereta api. Lokasi penelitian dilakukan di stasiun Bogor dimana stasiun tersebut merupakan stasiun dengan jumlah penumpang KRL Commuter Line terbanyak di area Jabodetabek. Metode pengumpulan data dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu studi literatur dan survey. Hasil analisis menunjukkan pada kondisi cuaca cerah, preferensi moda pengumpan didominasi oleh moda sepeda motor. Namun pada saat kondisi cuaca hujan gerimis maupun hujan deras, terjadi pergeseran preferensi pemilihan moda pengumpan menjadi memilih taksi online/taksi konvensional. Pada moda angkutan umum (bus BRT Transpakuan, angkot) menunjukkan bahwa ketika tersedia fasilitas halte beratap, maka probabilitas pemilihannya juga semakin meningkat dibandingkan dengan kondisi saat halte tanpa atap, baik dalam kondisi cuaca cerah, hujan gerimis, dan hujan deras.

KRL Commuter Line is a mass public transportation, especially rail transportation, that operates through DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek) routes, which are modes of transportation that are in great demand by the public. Improving public transport services and providing a sustainable transport network are important steps to reduce dependency on private vehicle use. One of the challenges in increasing the number of passengers on public transport, especially rail transport, is overcoming the first-mile and last-mile problems of train travel. The research was conducted at the Bogor station, which is the station with the highest number of KRL commuter line passengers in the Jabodetabek area. Data collection methods from this study are divided into two categories: literature studies and surveys. According to the analysis's findings, the motorcycle mode predominates in the feeder mode preference when the weather is sunny. However, when the weather conditions are drizzling or heavy rain, there is a shift in preference from selecting the feeder mode to choosing online taxis or conventional taxis. The public transportation modes (BRT Transpakuan buses, angkots) show that when there are roofed bus stops, the probability of choosing them also increases compared to conditions without roof stops, both in sunny weather, drizzling, and heavy rain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melva Rizqiana
"Studi kualitatif ini menganalisis sistem toleransi yang ada pada tingkat interaksional dalam transportasi publik. Berdasarkan studi terdahulu, analisis interaksi dalam transportasi publik telah dilakukan pada level mikro atau makro. Berangkat dari pemikiran strukturasi Anthony Giddens, studi ini mengeksplorasi bagaimana agen mereproduksi toleransi di KRL Commuter Line dengan menekankan analisis hubungan agen dan struktur. Penelitian ini menemukan bahwa agen melihat aturan memberikan kursi kepada penumpang yang membutuhkan sebagai bentuk toleransi dalam transportasi publik. Adapun agensi tersebut direproduksi berdasarkan refleksivitas agen melalui perilaku pemanfaatan tata ruang, aturan, dan sumber daya secara spasial. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan adanya keunikan dalam dualitas peran Petugas Pengawalan Kereta (Walka) yang merupakan salah satu instrumen struktural KRL sekaligus agen penting yang terlibat dalam reproduksi toleransi melalui agensi mereka. Berkaitan dengan teori strukturasi, studi juga menjelaskan faktor-faktor pendukung dan penghambat beserta bentuk tindakan agen yang menentang praktik berkaitan dengan toleransi. Selain itu, meskipun jarang dibahas dalam wacana publik, sistem tersebut nyatanya hadir sebagai konsekuensi penerapan aturan yang dilembagakan oleh PT. KCI dari tingkat agensi ke level sistem sosial.

This qualitative study analyzes the existing system of tolerance on the interactional level in public transportation. Over the course of interaction studies in public transportation, many of them have explained interaction analysis between micro or macro analysis. Building from Anthony Giddens structuration theory, the study explores how agents reproduce tolerance in the KRL Commuter Line based on the analysis of both agents and structure relation. Based on the findings, the author found that agents perceived the rule of yielding the seat to passengers in need as a form of tolerance in the shared space of public transportation. Respective to the circumstances passengers find themselves in, the agency was reproduced based on the agents reflexivity through spatial conduct of rules and resources. However, uniquely exist in the latter findings is Petugas Pengawalan Kereta (Walka), one of the structural instruments of the KRL had become an important agent involved in the reproduction of tolerance through their agencies. Appraising the structuration theory, this study also explains the enabling and constraining factors and how agents challenge the practice associated with tolerance. Although it is not apparent in public discourse, the system is an unintended consequence of the institutionalized rules applied by PT. KCI from the agency to the social system level."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zubair
"ABSTRAK

Salah satu moda transportasi yang sedang berkembang pesat di wilayah Jabodetabek adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Saat ini, Commuter Line menjadi best choice for urban transport. Tren peningkatan jumlah penumpang setiap tahun membuat PT. KCI selaku pengelola KRL Commuter Line kerap memperbaiki pelayanan yang diberikan. Sayangnya, proses peningkatan pelayanan yang dilakukan tidak diiringi dengan perubahan perilaku penumpang. Observasi menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan perilaku menyimpang penumpang di dalam ruangruang stasiun dan gerbong kereta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan faktor-faktor perilaku menyimpang penumpang Commuter Line serta untuk mengkaji pola ruang perilaku melalui pendekatan sosiologi perkotaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed methods baik secara kuantiatif maupun kualitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis triangluasi yang dilengkapi oleh analisis keruangan serta regresi linier berganda. Hasil penelitian ini berupa kajian mendalam mengenai bentuk dan faktor perilaku penumpang serta visualisasi pola penyebaran ruang perilaku tersebut dalam ruang stasiun dan gerbong kereta.


ABSTRACT


One of the fastest growing modes of transportation in the Jabodetabek area is the Commuter Line Electric Rail (KRL). At present, Commuter Line is the best choice for urban transport. The trend of increasing passengers number every year makes PT. KCI as the manager of the Commuter Line often improves the services provided. Unfortunately, the service improvement process carried out is not accompanied by changes in passenger behavior. Observations indicate that there are still many deviant behaviors found in station spaces and train cars. Therefore, the purpose of this study is to determine the processes and factors of commuter line passenger deviant behavior and to examine patterns of behavior through urban sociology approaches. This research was carried out with a mixed methods approach both quantitatively and qualitatively. The analysis used in this study is a triangulation analysis technique that is complemented by spatial analysis and multiple linear regression. The results of this study are in the form of an in-depth study of the shape and factors of passenger behavior and visualization of the patterns of behavior distribution in the station space and train cars.

"
2019
T54117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cakrawala Singka Ismail
"Kereta api adalah salah satu moda transportasi publik yang banyak diminati warga commuter untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. PT KAI Commuter Jabodetabek menetapkan kebijakan Gerbong Khusus Wanita untuk menghindari kekerasaan dan pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi dan situasi penyelenggaraan gerbong khusus wanita pada angkutan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan wawancara mendalam (indepth interview).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengadaan gerbong khusus wanita telah terciptanya suasana transportasi yang ramah perempuan namun hanya tersedia dua gerbong, hal ini sangat tidak sebanding dengan jumlah penumpang perempuan. Dan belum mencerminkan kota ramah perempuan seperti pemikiran Kevin Lynch dan UN Women Habitat fo a better urban future.

Rail Transportaion is one of the many modes of public transportation used by urban resident to run their daily lives. PT KAI Commuter Jabodetabek established policies about ?Special Coaches Woman? to avoid violence and sexual harassment. The objective this study is to analyze the condition and situation of "Special Coaches Woman". The approach used in this study was qualitative, with in-depth interviews.
The results showed that the policy for special coaches women can create an atmosphere of friendly transportation for women, but with only two special coaches for women provided by the PT KAI this situation is for more than enough and expeded by Kevin Lynch is "good city form" and "UN Women Habitat fo a better urban future".
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>