Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130910 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sundari Budiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi putus sekolah pada anak di Sulawesi dengan menggunakan data Susenas 2012 dan data lain yang menunjukkan fasilitas sekolah. Berdasarkan analisis deskriptif dan inferensial (regresi Cox) diketahui bahwa jumlah anggota rumah tangga, jenis kelamin, umur, status bekerja KRT, pendidikan ibu, status ekonomi, klasifikasi daerah tempat tinggal, keberadaaan sekolah dan ketersediaan sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap risiko anak untuk putus sekolah di Sulawesi. Akan tetapi, pada analisis regresi logistik biner faktor status bekerja KRT tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Faktor terkuat yang mempengaruhi putus sekolah anak dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, jenis kelamin, umur dan status ekonomi. Temuan lain dari penelitian ini adalah anak laki-laki memiliki risiko putus sekolah yang lebih besar dibandingkan anak perempuan.

The aim of this research is to study the factors that influence dropout children in Sulawesi using Susenas 2012 and the other data sources that describes school facilities. Based on descriptive and inferential analysis (Cox regression) showed that the number of household members, sex, children?s age, parent's employment status, mother?s level of education, economic status, region, school facility, and school capacity has a significant effect on a child?s risk for dropping out of school in Sulawesi. Neverthless, based on binary logistic regression, parent?s employment status has no significant effect on a child?s risk for dropping out of school in Sulawesi. The strongest factors that affecting dropout children are mother's level of education, sex, age, and economic status. Another finding is that the boys have a higher risk of dropping out of school than girls.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianus John Richard
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi anak putus sekolah usia 16-18 tahun tingkat pendidikan SMA/SMK sederajat, terdiri dari faktor demografi, sosial dan ekonomi rumah tangga menggunakan data Susenas 2013 di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik biner diketahui bahwa jenis kelamin dan urutan kelahiran turut memengaruhi anak putus sekolah usia 16-18 tahun. Faktor terkuat dalam memengaruhi anak putus sekolah usia 16-18 tahun dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, daerah tempat tinggal desa-kota, dan status ekonomi rumah tangga. Temuan lain yang menarik adalah anak laki-laki memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk peluang putus sekolah dibandingkan anak perempuan.

The aim of this research is to study the factors that influence school dropouts aged 16 18 years the level of high school education SMA vocational equivalent SMK , consisting of demographic factors, social and economic households use on Susenas 2013 in Indonesia. Based on the results of binary logistic regression analysis known that the sex and birth order also affect school dropouts aged 16 18 years. The strongest factor in influencing school dropouts aged 16 18 in this study is the mother 39 s education, area of residence rural urban, and economic status of the household. Other interesting result is that boys have a higher tendency to drop out of school opportunities than girls.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Amir
"Kebahagiaan umumnya dianggap sebagai hal penting. Dalam arti yang paling rasional, mengejar kebahagiaan adalah tujuan akhir dari semua tindakan kita. Ekonomi kontemporer telah menekankan peranan pendapatan dalam meningkatkan kebahagiaan seseorang. Meskipun teori ini umumnya benar, pendapatan hanyalah alat untuk mencapai tujuan dan bukan tujuan itu sendiri. Menggunakan data Susenas 2012, menganalisis beberapa faktor penentu lain yang memengaruhi kebahagiaan. Saya menemukan bahwa meskipun pendapatan berkontribusi besar pada kebahagiaan, faktor sosial demografi sama penting dari pendapatan itu sendiri.

Happiness is generally considered an important. In the most rational sense, the pursuit of happiness is the end goal of all our actions. Contemporary economics have overemphasized the role income plays in increasing a person’s happiness. Although this theory is generally true, income is merely a means to an end rather than an end in itself. Using data from the National Socioeconomic Survey 2012, analyse some of the other determinants of happiness. I find that although income is a substantial contributor to happiness, socio-demographic factors are as important as income in itself."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Kindri Bahar
"Penelitian ini merupakan studi yang membahas determinan kemiskinan dengan menggunakan data Susenas 2012 dan kemudian akan dilihat hubungan antara variable karakteristik rumah tangga tersebut serta dibandingkan dampak masing masing variabel di masing masing wilayah tersebut terhadap kemiskinan Penelitian ini menggunakan metode logistik pada data cross section Hal ini memiliki tujuan dan harapan agar kemiskinan semakin dapat diatasi serta Indonesia akan semakin membaik dalam jangka panjang Kata kunci Kemiskinan Perkotaan Pedesaan Karakteristik Socio economic dan Susenas 2012.

This study is a study that addresses the determinants of poverty using data Susenas 2012 Study aims to know the factors that affect poverty in urban and rural household level This study using logistic method on cross section data Demographic characteristics of households indicates the direction of education in accordance with previous studies while the manufacturing and agricultural sectors shows the probability to be poor compared to the trade and educational services Keywords Poverty Urban rural Household Characteristics and Susenas 2012.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Reza Maharani
"Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang menjadi determinan partisipasi sekolah penyandang disabilitas usia 5-18 tahun di Indonesia, menggunakan data Susenas MSBP tahun 2012. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa status disabilitas, umur, daerah tempat tinggal, tingkat disabilitas, jenis disabilitas, status kerja kepala rumah tangga dan pendidikan tinggi kepala rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan sekolah anak penyandang disabilitas. Sedangkan jenis kelamin, status kemiskinan, pendidikan rendah kepala rumah tangga dan jumlah anak dalam rumah tangga tidak memiliki pengaruh signifikan. Hasil analisis deskriptif dan inferensial terhadap status disabilitas semakin mempertegas bahwa terdapat perbedaan kesempatan bersekolah antara anak dengan disabilitas dan tanpa disabilitas.

This study aims to find out factors those determine school participation of person with disabilities in Indonesia age between 5-18 years, using the Susenas MSBP 2012 data. The result of binary logistic regression showed that the disability status, age, area of residence, level of disability, type of disability, family head?s working status, and higher education of family head?s significantly influence the tendency school participation of children with disability. Whereas gender, poverty status, lower education of household head and the number of children in the household does not have a significant effect. Result of descriptive and inferential analysis of the disability status emphasized that there is a different school opportunity between children with disabilities and without disabilities.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Haryanty
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi, sosial, ekonomi, lingkungan, perilaku dan disabilitas penduduk lansia di Indonesia. Status kesehatan buruk ditunjukkan oleh apakah memiliki efek negative pada kegiatan lansia (aktifitas terganggu) dengan menggunakan data Susenas 2012. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa faktor demografi, sosial, ekonomi, lingkungan, perilaku dan disabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan terganggu pada lansia. Selain itu, faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi risiko kesehatan terganggu lansia. Lansia dalam kelompok umur tua, berstatus tidak kawin/lainnya, tidak bekerja, pengeluaran menengah keatas, tinggal di kota, mengkonsumsi lainnya air bersih, menggunakan mck tidak sendiri, menggunakan bukan listrik PLN dan mempunyai disabilitas, memiliki peluang lebih tinggi terhadap risiko mengalami kesehatan terganggu.

This study aimed to determine the demographic, social, economic, environmental, behavioral and disability of elderly health status in Indonesia. Poor health status is indicated by whether is has negative effect on elderly activities (activitas terganggu) is using Susenas 2012 Data. The results of binary logistic regression showed that demographic factors, social, economic, environmental , behaviors and disabilities have a significant influence on poor health of elderly. In addition, these factors also affect the risk of impaired health of the elderly. Elderly in older age groups, status not married / other, not working, middle and upper expenditure, live in cities, consuming more water, using MCK did not own, using instead PLN and have disabilities, have the opportunity higher against the risk of having poor health."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan pencapaian pendidikan anak migran dan non migran. Hasil analisis regresi logistik biner dengan data Susenas 2012 menunjukkan bahwa peluang anak migran berpendidikan SMA ke atas lebih tinggi daripada anak non migran berdasarkan karakteristik orang tua, anak, dan wilayah. Beberapa kelompok anak yang lebih diuntungkan oleh status migrasi orang tua adalah anak perempuan dan anak dari KRT perempuan, KRT yang tidak bekerja, KRT yang berpendidikan SMA ke atas, yang status ekonomi rumah tangganya teratas, dan yang berada di wilayah Indonesia Timur. Ditemukan pula bahwa terdapat ketimpangan pencapaian pendidikan yang paling tinggi antara anak migran dan nonmigran di wilayah Indonesia Timur.

This research aims to study the educational attainment of migrants? and non-migrants children in Indonesia. The results of binary logistic regression show that the migrants children are more likely to attain at least high school education than the non-migrants children based on the characteristics of parents, children and areas. The children who are more benefited by parents migration are daughters and children with heads of households who are female, not working, at least high school educated, belong to the highest economic status, and are located in Eastern Indonesia. The highest inequality of educational attainment between the migrants and non-migrants children are found in Eastern Indonesia migrants, non-migrants, children?s educational attainment.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruly Wahyuni
"Pemanfaatan pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh dalam meningkatkan status kesehatan lanjut usia. Jumlah lanjut usia di Indonesia tahun 2012 merupakan nomor lima terbesar di dunia dan jika dibandingkan dengan tahun 1990 jumlah tersebut diprediksikan akan meningkat 414% pada tahun 2025 namun tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan lansia di Indonesia paling rendah di antara tetangga di Asia Tenggara, sedangkan angka kesakitan lansia tahun 2005 29,98% dan tahun 2007 meningkat menjadi 31,11%.
Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Susenas tahun 2012 yang merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan menggunakan uji chi square. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di rawat jalan (RJTP/RJTL) dan rawat inap pada lanjut usia di Indonesia. Unit analisis adalah lanjut usia berumur ≥ 60 tahun yang mengalami keluhan kesehatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan yankes pada lansia memang sangat rendah dengan masih banyaknya lansia dengan keluhan kesehatan namun tidak memanfaatkan yankes (unmet need), faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP): pendidikan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, variabel urban/rural, gangguan aktivitas; sedangkan di rawat jalan tingkat lanjut(RJTL) yaitu: status kawin, pendidikan, pekerjaan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, urban/rural serta gangguan aktivitas; Serta di rawat inap(ranap): pendidikan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, gangguan aktivitas.
Saran dari studi ini adalah Untuk meningkatkan utilisasi/pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas maka diharapkan adanya sosialisasi yang berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan lansia, meningkatkan akses informasi pelayanan kesehatan bagi lansia, mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memberi dukungan anggaran dalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisi lansia, diantaranya Home Care bagi lansia, menambah dan memperkuat serta pemerataan tenaga kesehatan yang terlatih dalam menangani lansia, memperluas cakupan jaminan kesehatan yang menjamin seluruh biaya pengobatan para lansia termasuk lansia dengan kasus multipatologis, mendorong Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk mensosialisasikan ke para dokter di pelayanan kesehatan tingkat Pertama seperti Puskesmas, Dokter praktek Umum supaya lebih memahami konsep dan penerapan SJSN.

Utilization of health services have an influence in improving the health status of the elderly. The number of elderly people in Indonesia in 2012 is the fifth largest in the world and when compared with 1990 that number is projected to be increased 414% by the year 2025, but the level of utilization of health services in the Indonesian elderly is the lowest among Southeast Asian countries, while the morbidity of elderly in 2005 is 29.98% and increased in 2007 which reached 31.11%.
This study is a secondary data analysis of Susenas Panel in 2012 which is a quantitative study with cross-sectional design and the use of chi square test. This study aims to look at the determinant related to the utilization of health services in outpatient (RJTP / RJTL) and hospitalization in the sick elderly in Indonesia. The unit of analysis is the elderly aged ≥ 60 years who had health complaints.
The analysis showed that the utilization of health services is very low in the sick elderly because still many elderly with health complaints but does not utilize health services (unmet need), factors related to the utilization of outpatient health services first level (RJTP): education, ownership health insurance, economic status, variable urban / rural, impaired activity; while in outpatient settings (RJTL) ie: marital status, education, occupation, ownership health insurance, economic status, urban / rural and impaired activity; in the facility of hospitalization (ranap): education, ownership health insurance, economic status, impaired activity.
Suggestions of this study is to increase the utilization of health services at the health center, it is expected that continuous socialization to the community about the importance of elderly health maintenance, improving access to health care information for the elderly, encourage the Central and Local Government to provide budget support in providing health care facilities in accordance with the conditions of the elderly such as home care service, add and strengthend the equity of health personnel trained in handling elderly, expanding health insurance coverage that ensures the entire cost of treatment of the elderly including elderly with multipatologis case, encourage central and regional government to socialize the doctors at first level health services such as health centers, physician practices, so that the health personel at the first level better understand the concept and application of the Social Security System.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Krisnata
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh urutan kelahiran serta faktor-faktor sosial, ekonomi dan demografi lainnya terhadap pencapaian pendidikan SMA anak umur 16-18 tahun di Indonesia. Hasil analisis regresi logistik biner dengan data Susenas 2012 menunjukkan bahwa anak dengan urutan kelahiran pertama dan urutan kelahiran ketiga dan seterusnya tidak memiliki perbedaan kecenderungan untuk mencapai SMA, sedangkan anak urutan kelahiran kedua memiliki kecenderungan lebih rendah dalam mencapai SMA. Faktor yang paling besar memengaruhi pencapaian pendidikan SMA adalah pendidikan ibu. Berdasarkan hasil deskriptif dan inferensial diketahui bahwa anak perempuan memiliki kecenderungan lebih besar untuk mencapai SMA daripada anak laki-laki.

This research aims to study the effect of birth order and social, economic and demographic factors on the high school attainment of children aged 16-18 years in Indonesia. The results of binary logistic regression using the 2012 Indonesian National Socio-economic Survey data show that first child and third and higher order children are not significantly different in the tendency to reach high school while second child have lower tendency to attain high school. The most dominant factor influencing educational attainment is mother?s education. The results of descriptive and inferential analyses also show that girls have a greater tendency to reach high school than boys."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf-
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Nurul Zahra
"Studi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi status pengangguran usia muda di perkotaan dan di pedesaan. Selain itu, studi ini juga berusaha mencari tahu apakah terdapat perbedaan pengaruh variabel independen terhadap status pengangguran usia muda antara di perkotaan dan pedesaan. Variabel yang digunakan dalam studi ini terdiri dari karakteristik individu, karakteristik rumah tangga, dan karakteristik wilayah. Data yang digunakan adalah data survei SUSENAS untuk periode tahun 2012 dan juga data PDRB, Jumlah penduduk, dan Upah Minimum. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari karakteristik individu, rumah tangga, dan wilayah secara bersamaan berpengaruh terhadap status pengangguran usia muda di perkotaan dan pedesaan.

This research studied factors that affect youth unemployment status in urban and rural areas. This study also aims to find out whether the independent variables have different effect on youth unemployment status in urban and rural areas. The variables used in this study consists of individual, household, and region characteristics. The Data used are the SUSENAS survey data for the period 2012 and also data on GDP, population, and the minimum wage. The results obtained indicate that the independent variables which consists of individual, household, and region characteristics simultaneously affecting the unemployment status of youth in urban and rural areas.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>