Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Zaidan Jauhari
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kesenjangan antara jumlah penduduk Cianjur yang sebesar 2.171.281, dengan supply atau pemenuhan layanan kesehatan berupa Rumah Sakit, dimana di Cianjur hanya terdapat 3 rumah sakit. Untuk membangun Rumah Sakit baru di Kabupaten Cianjur diperlukan rencana pemasaran yang tepat yang didasarkan pada usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari masyarakat Kabupaten Cianjur. Rencana pemasaran yang tepat penting untuk mengembangkan Rumah Sakit yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan masyarakat tapi juga mampu memenuhi kepentingan ekonomi daripada penyandang modal dan para pihak yang berkepentingan terhadap rumah sakit tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan rencana pemasaran yang tepat untuk RS. Dokter Hafiz sebagai rumah sakit baru Tipe C di Cianjur, secara khusus melakukan analisa konsumen dilihat dari kebutuhan dan keinginan masyarakat Cianjur akan layanan kesehatan, melakukan analisa perusahaan, dan melakukan analisa pesaing RS Dr. Hafiz Cianjur.
Jenis penelitian merupakan mixed method dengan desain penelitian deskriptif eksploratori melibatkan pengumpulan dan analisa data kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian yang siginifikan antara rencana pemasaran RS Dr. Hafiz terhadap situasi riil di wilayah Cianjur berdasarkan analisa konsumen, analisa pesaing, analisa perusahaan serta terhadap ekspektasi karakteristik layanan kesehatan yang diharapkan oleh masyarakat Cianjur.
Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah dalam upaya menjalankan usaha RS agar senantiasa memperhatikan kesesuaian rencana pemasarannya terhadap kondisi kebutuhan konsumen, kemampuan dan target perusahaan serta kondisi pesaing yang ada di wilayah tersebut.

This study is motivated by the gaps between the size of the total population of Cianjur 2,171,281, and the supply fulfillment of the health service hospital, where there are only 3 in Cianjur hospital. To build a new hospital in Cianjur Regency needs the right marketing plan based on efforts to meet the needs and desires of Cianjur Regency society. The importance of the right marketing plan to expand the hospital that are not only able to meet the needs of public service of the community, but will also be able to meet the economic importance of defending the capital and the stakeholders of the hospital.
The purpose of this study was to establish a marketing plan that is right for RS. Doctor Hafiz as a new hospital Type C in Cianjur, specifically seen from analyzing consumer needs and desires of society for Cianjur health services, the company analysis, and analyzing competitors of RS Dr. Hafiz Cianjur.
This study uses a mixed method research, with design exploratory descriptive study that involved the collection and analysis of quantitative and qualitative data.
The results showed that there is good compatibility between RS Dr. Hafiz marketing plan with the real situation in Cianjur region based on analysis of consumer, competitor analysis, industry analysis as well as the expectations of the characteristics of the health service expected by the Cianjur citizen.
Suggestions that is given from the research is in order to run a hospital continually observe the suitability of its marketing plan for the situation of the needs of consumers, the ability and the enterprise?s target and the condition of existing competitors in the region."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renyta Amelia
"Peralatan medis merupakan syarat utama yang harus dipenuhi rumah sakit untuk operasional. Namun seringkali pengadaan peralatan medis menjadi berlebihan atau bahkan sebaliknya peralatan medis tidak sesuai dengan fungsi pelayanan. Di Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang memiliki banyak kendala bagi pemilik atau investor dalam membeli peralatan medis. Kurangnya informasi mengenai spesifikasi, kelebihan, kekurangan dan harga peralatan medis. Tidak adanya standar harga yang jelas, dan sangat bergantung kepada distributor. Penelitian ini bertujuan menyusun kebutuhan peralatan medis RS Dr Hafiz di Cianjur tahun 2014 dengan mengambil model perencanaan peralatan kesehatan berdasarkan analisis komparasi antara RS Anna Medika dengan pedoman peralatan kesehatan rumah sakit kelas C yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Hasil komparasi jumlah peralatan medis RS Anna Medika sudah memenuhi standar minimal pelayanan rumah sakit kelas C meski belum sesuai dengan Pedoman Peralatan Kesehatan Rumah Sakit Kelas C, sehingga Rumah Sakit Dr Hafiz dapat mengacu pada perencanaan pengadaan peralatan medis RS Anna Medika.

Medical equipment is a major requirement that must be met for hospital operations. But often the procurement of medical equipment to be excessive or even medical equipment is inappropriate with the service function. In Indonesia, which is one of the developing countries have a lot of obstacles for owners or investors in the purchase of medical equipment. Lack of information about the specifications, advantages, disadvantages and prices of medical equipment. The absence of a clear standard price, and very dependent on the distributor. This study aims to develop a need for medical equipment Hospital Dr Hafiz in Cianjur 2014 by taking medical equipment planning models based on comparative analysis between Anna Medika Hospital with medical equipment guidelines hospital grade C issued by the Ministry of Health. The results of the comparative amount of medical equipment Anna Medika Hospital has met the minimum standard C-class hospital services, although not in accordance with the Guidelines for Hospital Medical Equipment Class C, so that the Dr hafiz Hospital can refer to medical equipment procurement planning Anna Medika Hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T41489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Widiastuti
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Dr.Hafiz RSDH Cianjur berdasarkan empat variabel masukan yaitu man, material, machine, dan methode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional, yaitu penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder dengan observasi dan kualitatif untuk pendalaman dari penelitian kuantitatif dengan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan bahwa rata-rata kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap adalah 92,18, dan dari nilai tersebut 79,52 lengkap terisi sedangkan 20,48 tidak lengkap, 7,82 yang tidak ada atau tidak didokumentasikan. Gambaran kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Dr.Hafiz RSDH Cianjur secara kuantitas sudah bagus namun secara kualitas masih buruk karena ada beberapa variabel penting seperti pengisian diagnosa dan tandatangan tenaga kesehatan dokter nilainya masih di bawah 50. Adapun faktor yang paling mempengaruhi kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap adalah metode Standar Prosedur Operasional/SPO tentang Kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap yang masih belum dipatuhi oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit Dr. Hafiz RSDH Cianjur, perlu adanya induksi Standar Prosedur Operasional/SPO tentang kelengkapan pengisisan dokumen rekam medis rawat inap dan prosedur safety secara berkala kepada pegawai baru maupun lama sehingga selalu terpapar dan dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang ada.

ABSTRACT
This study discusses the Factors Affecting the Completeness of Inpatient Medical Record Documents at Dr.Hafiz RSDH Hospital Cianjur based on four input variables namely man, material, machine, and method. This research uses descriptive observational method, that is quantitative research using secondary data with observation and qualitative for deepening of quantitative research with in depth interview technique. The result of quantitative research shows that the average of in patient medical record document is 92,18, and from 79,52 complete value is filled while 20,48 is incomplete, 7.82 is missing or not documented. The description of the completeness of the in patient medical record document at Dr.Hafiz Hospital RSDH Cianjur in quantity is good but the quality is still bad because there are some important variables such as filling diagnosis and signature of health personnel doctor the value is still below 50 . The factors that most affect the completeness of inpatient medical record document is the method Standard Operating Procedure SOP about the completeness of inpatient medical record document which still has not been obeyed by the health workers at Dr. Hafiz Hospital RSDH Cianjur, it is necessary to have induction of Standard Operating Procedure SOP on completeness of document medical record in patient medical record and safety procedures periodically to new and old employees so that always exposed and can work in accordance with existing procedures. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erie Dharma Irawan
"Tesis ini membahas tentang kebijakan layanan kesehatan umum di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dianalisis memakai analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menyarankan agar dalam pelayanan rumah sakit jiwa dikembangkan layanan Consultation Liaison Psychiatry (CLP) sebagai center of excellent yang menunjukkan layanan kesehatan jiwa dan umum yang komprehensif dan terintegrasi.

This thesis discusses about general health care policy (non psychiatri) at dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital Bogor. This is a qualitative study were analyzed using content analysis (content analysis). The results of study suggest that develoving of psychiatri care in dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital should be focussed to developed Consultation Liaison Psychiatry (CLP) program as a centers of excellence. to realize a comprehensive and integrated service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Hermawan
"Skripsi ini membahas usulan perbaikan unit kerja laundry, unit ini merupakan unit. pendukung layanan RSCM, perbaikan proses bisnis dilakukan guna meningkatkan kinerja unit setelah terjadi pemindahan pengelolaan dari pihak luar (outsourcing) ke pihak RSCM pada bulan Nopember 2005. Perbaikan proses bisnis bertujuan untuk mendukung misi organisasi, meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
Untuk alasan tersebut, perbaikan berfokus pada mendesain ulang proses secara keseluruhan guna mendapatkan keuntungan bagi organisasi dan konsumen laundry serta menjaga agar optimasi sub-sub proses melakukan kinerja yang optimal. Hasil perbandingan antara proses sekarang dengan proses usulan menunjukan bahwa proses usulan mampu memperbaiki proses sekarang, Ini dapat dilihat dari penurunan jumlah aktivitas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu sirklus proses. Peningkatkan efisiensi waktu minimum penyelesaian proses pencucian infeksius sekitar 11,13%, pencucian non infeksius sekitar 8,98%.

The skripsi is studying improvement at unit laundry. This unit is the part one of is support unit RSCM medical service. Improve ment of process business is doing to 'increase performance work this unit after contract with outsourcing company has been end in November 2005. The aims of improvement are to get better support the organizations mission, increase eifectiveness and efficiency.
For that reason, improvement focuses on redesigning the core process as a whole in order to achieve the greatest possible benefits to organization, their laundry customers and maintains optimizing sub processes performance. The comparison between the current process according to the number decreased of activity and the length of time needed for completing one cycle of process. The improvement on the minimum washing infection process time efficiency about 11.13% and non infection about 8.98 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanni Elfiana
"Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit) disemua tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk proses manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian penulis pada kegiatan praktikum kesehatan masyarakat di RS Bogor Medical Center tahun 2013 terkait analisa mutu kelengkapan dokumen rekam medis, didapatkan permasalahan yakni proses analisis yang masih manual sehingga kurang efisien waktu. Untuk itu diperlukan rancangan dan pembuatan aplikasi sistem informasi monitoring dan evaluasi kelengkapan dokumen rekam medis di rumah sakit sebagai alternatif pemecahan masalah analisis mutu DRM yang efektif dan efisien.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi sistim informasi monitoring dan evaluasi kelengkapan data dalam dokumen rekam medis rumah sakit tipe C, studi kasus: Rumah Sakit Bogor Medical Center tahun 2013 yang bermanfaat untuk memperoleh fungsi aplikasi yang lebih efektif dan efisien digunakan dalam kegiatan analisis monitoring dan evaluasi kelengkapan data dokumen rekam medis, serta untuk medukung peningkatan kualitas mutu Rumah Sakit.
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bogor Medical Center Jl. Pajajaran Indah V No.97 Bogor, pada instalasi rekam medis. Metode yang digunakan Penelitian yang dilaksanakan bersifat kualitatif observasional. Pada pembuatan aplikasi, mahasiswa menggunakan teknik perancangan data base dan sistem informasi kesehatan dengan Javascript. Hasil dari penelitian berupa prototype aplikasi sistem informasi monitoring dan evaluasi kelengkapan dokumen rekam medis.

Hospital Information System Management (HISM) is a series of activities which include all health services (hospitals) in all levels of administration that can provide information to managers the management of health services unit at the hospital. Based on the research results of the authors field work experience in Bogor Hospital Medical Center at 2013 related to the analysis of the quality of the completed medical records document, it that found the problems are the analysis processes still manual so timeless efficiency. It required the design and manufacturing information system application monitoring and evaluation of the completeness of the medical record documents in hospitals as an alternative to problem solving for analysis DRM quality effective and efficient.
This research aims to create an application for information system monitoring and evaluation data completeness of medical record document in C type hospital, a case study: Bogor Medical Center Hospital year 2013 useful to obtain an application function more effective and efficient used in the analysis of monitoring and evaluation activities data completeness of medical record documents, as well as to endorse the quality of hospital improvement.
This research was conducted at the medical record installation of Bogor Medical Center Hospital Padjadjaran Indah Street V 97 Bogor. The methods used are qualitative research conducted observational. In the application development, the students use software engineering for design data base and the health information system with Javascript. The result of the research is a prototype application monitoring and evaluation information system completeness of the medical record documents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Nur Rosana
"Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan obat-obatan, antibiotik, dan bahan kimia. Hal tersebut menyebabkan air limbah yang dihasilkan cenderung bersifat infeksius sehingga diperlukan pengolahan terlebih dahulu agar memenuhi baku mutu yang ditetapkan dalam Pergub DKI Jakarta No. 69 Tahun 2013. Namun, IPAL juga dapat menjadi sumber pencemaran lain, berupa pencemaran udara mikrobiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi bakteri dan fungi akibat keberadaan IPAL serta menganalisis jeni bakteri yang ada melalui pewarnaan Gram. Pengambilan sampel udara menggunakan alat EMS E6 sesuai pedoman AIHA. Hasil pengukuran menunjukan konsentrasi rata-rata bioaerosol pada IPAL rumah sakit sekitar 1.100-3.200 CFU/m3 untuk bakteri dan 1.500-2.700 CFU/m3 untuk fungi dengan konsentrasi bakteri dan fungi tertinggi pada bak ekualisasi, sekitar 3.200 CFU/m3, dan pada bak aerasi, sekitar 2.680 CFU/m3. Hasil tersebut telah melebihi nilai background, yaitu 80 CFU/m3 untuk bakteri dan 440 CFU/m3 untuk fungi. Tingginya konsentrasi bioaerosol dapat dipengaruhi oleh faktor teknis IPAL maupun lingkungan disekitarnya. Selain itu, hasil pewarnaan Gram menunjukan 94% merupakan bakteri Gram negatif yang cenderung bersifat patogen. Oleh karenanya, diperlukan upaya pencegahan paparan bioaerosol bagi kesehatan maupun lingkungan, seperti mengisolasi IPAL dengan membangun dinding beton dan ventilasi, pemilihan teknologi unit pengolahan yang digunakan, dan penggunaan APD untuk pekerja di IPAL.

Hospital is one of health facilities associated to drugs, antibiotics, and chemicals. Those cause wastewater tends to be infectious so that must be processed to comply with the quality standard based on DKI Jakarta Governor Regulation No. 65 of 2013. However, WWTP can also be other sources of pollution, such as microbiology air pollution. The objective of this research are to determine bacteria and fungi concentration due to the presence of the WWTP and to analyze the types of bacteria that exist through Gram staining. Microbial air samples were taken by using EMS E6 according to AIHA guideline. The measurements showed that the average of bioaerosol concentration at hospital WWTP about 1.100-3.200 CFU/m3 for bacteria and 1.500-2.700 CFU/m3 for fungi, with the highest concentration of bacteria and fungi is found in equalization tank, about 3.200 CFU/m3, and aeration tank, about 2.680 CFU/m3. These results exceed the background value, about 80 CFU/m3 for bacteria and 440 CFU/m3 for fungi. The high concentration of bioaerosol can be affected by technical factors of WWTP and the surrounding area. Identification of Gram staining showed that 94% of bacteria found are Gram-negative that tend to be pathogenic. Therefore, it is necessary to prevent bioaerosol exposure to health and the surrounding environment, such as to build concrete walls and ventilation which surround WWTP, to specify technology of treatment plant used, and the use of PPE for workers at WWTP."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Dian Saraswati
"Latar belakang: Tenaga kesehatan berpotensi untuk terkena Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HepatitIs C, dan Virus Hepatitis B yang penularannya lewat darah. Tertusuk jarum suntik dapat membahayakan tenaga kesehatan di rumah sakit.
Tujuan: Diketahuinya riwayat tertusuk jarum suntik yang berhubungan dengan terjadinya kejadian Hepatitis B atau C pada tenaga kesehatan di RS Dr.Kariadi Semarang Tahun 2008.
Metode: Desain cross sectional dengan melakukan wawancara dan pengambilan darah pada 225 kelompok terpapar (kelompok riwayat tertusuk jarum suntik >2 kali) dan 225 kelompok riwayat tertusuk jarum suntik < 2 kali). Analisis data univariat, bivariat dan multivariat dengan interaksi dan confounding.
Hasil dan diskusi: Riwayat tertusuk jarum suntik >2 kali berisiko 48,99 kali untuk mengalami Hepatitis B atau C dibandingkan dengan riwayat tertusuk jarum suntik < 2 kali dengan POR sebesar 48,99 95%CI (9,494-252,85) P value 0,000 dan terdapat satu variabel confounding yaitu frekuensi menyuntik yang dapat mendistorsi efek riwayat tertusuk jarum suntik dengan kejadian Hepatitis B atau C.
Kesimpulan dan saran: Tenaga kesehatan yang riwayat tertusuk jarum suntik >2 kali dalam 6 bulan memperbesar risiko mengalami kejadian Hepatitis B atau C bila dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang riwayat tertusuk jarum suntik < 2 kali dalam 6 bulan, setelah dikendalikan oleh Riwayat Medis, Paparan Pekerjaan Modis, Unit kerja, Lama Kerja, Jenis Kelamin, Frekuensi Menyuntik, dan Kewaspadaan Universal di RS Dr. Katiadi Tabun 2008. Di anjurkan supaya tenaga kesehatan di RS Dr. Kariadi tidak sampai tertusuk lebih dari satu kali agar tidak terkena Hepatitis B atau C dengan cara meningkatkan praktek pencegahan infeksi, melakukan general check up dimana pemeriksaan Hepatitis B atau C termasuk didalamnya dan dilakukan setahun sekali, bagi tenaga kesehatan yang tertusuk jarum suntik lebih dan sekali sebaiknya segera memeriksakan diri secepatnya untuk mengetahui lebih dini apakah mengalami Hepatitis B atau C, dan sebaiknya tenaga kesehatan dalam sebulan menyuntik tidak lebih dari 8 kali agar tidak mengalami hepetitis B atau C.

Background: Healthcare workers (HCWs) are potentially at risk for human immunodefiCiency virus (HIV), Hepatitis B virus (HBV) and Hepatitis C virus (HeV) infection through occupational exposures to blood and bloody body fluids. Needle stick injuries put healthcare workers at risk of life-threatening infections such as Hepatitis C and Hepatitis B.
Aims: A study was designed to determine the risk of needle stick injuries of Hepatitis B Virus (HBV) or Hepatitis C virus (HCV) infections among health care workers in Dr. Kariadi Hospital 2008.
Method: Designed cross sectional by interview and blood examination on 225 exposed group (had needle stick injuries more than once in. 6 month ago) and on 225 unexposed group (had needle stick injuries less than twice in 6 month ago). Analysis of data univariate, bivariate and multivariate with interaction and confounding.
Results: Needle stick injuries more than once related to Hepatitis B or C with POR 48,99 95%CI (9,494-252,85) P value 0,000 and frequencies of suturing is a confounder.
Conclusion: Needle stick injuries more than once related to Hepatitis B or C after controlled by medical history, duration of working, exposure on medical occupation, workplace, sex, universal precautions. and frequencies of suturing. Suggested to health care workers in Dr. Kariadi Hospital do not get needle stick injuries more than once in order to prevent Hepatitis B or C by increasing universal precautions, do general check up including Hepatitis B and C, health care workers who had needle stick injuries more than once are supposed to immediately check up for early diagnostic Hepatitis B or C, and suggested to saturing not more than eight times in a month.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21186
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiani Septika Sari
"Indonesia merupakan negara terbanyak keempat kematian akibat diabetes Mellitus dan penyakit jantung diantara negara-negara Asia Tenggara. Penelitian dengan desain studi cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya akibat sakit serta kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit jantung dengan sampel 110 orang di RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu. Rata-rata biaya pasien akibat sakit diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit jantung selama setahun adalah Rp. 6.081.572 dimana komposisi biaya langsung adalah (81,54%) dan biaya tidak langsung (18,46%). Proporsi terbesar adalah biaya obat (37,05%). Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya akibat penyakit tersebut adalah Lama Hari Rawat (LHR) dan jenis pekerjaan sedangkan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien adalah Lama/durasi sakit. Disarankan agar RSUD.dr.M.Yunus Bengkulu menyusun clinical pathway dan formularium rumah sakit. Pemerintah perlu merevisi formularium nasional dengan memperhatikan kondisi lokal dan mengembangkan program peningkatan kualitas hidup pasien.

Indonesia is the fourth most deaths due diabetes mellitus and heart disease among south Asia countries. This study with cross-sectional design is aiming to describing the cost of illness and quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus with heart disease in dr.M.Yunus public hospital. Number of samples was110 patients. The annual cost of illness due to type 2 diabetes mellitus with heart disease perpatient was Rp. 6,081,572, with direct cost is reached (81.54%) and indirect cost (18.46%). The largest proportion of the cost was drug (37.05%). Factors that affect COI were Length of Stay (LOS) and the type of work, and factor affect quality of life was duration of illness. It is recommended that dr.M.Yunus Public Hospital Bengkulu should prepare clinical pathways and hospital formulary. The central government needs to revise national formulary with considering variability of country situation and develop program to improve quality of DM patient."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Dasilva
"Terpeliharanya sarana dan prasarana rumah sakit dengan baik sesuai standar yang berlaku merupakan faktor pendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit berupa bangunan dan utilitas di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo melaui komponen input, proses, dan output. Desain penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, pengamatan dan analisis. Penelitian menggunakan pendekatan sistem dengan memasukkan sarana manajemen pada unsur input, pendekatan siklus manajemen kualitas berupa PPEPP pada unsur proses, dan keterselesaian kegiatan pada unsur outputnya, serta melakukan penilaian efektivitas kegiatan menggunakan pendekatan hasil. Informan penelitian terdiri pejabat serta personel yang terkait langsung dengan kegiatan pemeliharaan. Hasil penelitian menyatakan bahwa kegiatan pemeliharaan rutin dianggap efektif dengan nilai perbandingan OS/OA ≥ 1, dan kegiatan pemeliharaan insidentil belum efektif dengan nilai OS/OA < 1. Hal yang berpotensi menurunkan efektivitas adalah kurangnya SDM, pengalihan anggaran, manajemen stok material belum optimal, tahap penetapan belum detail, aktivitas pengendalian masih pasif, serta tahap peningkatan hasil belum signifikan. Rekomendasi solusi dapat dilakukan koreksi terhadap SDM, anggaran, bahan material. Untuk kegiatan pemeliharaan yang telah efektif sebaiknya dilakukan aksi peningkatan kegiatan baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga dapat menghasilkan output dengan mutu yang semakin baik

Facilities and infrastructure hospital maintanance properly according to applicable standards is a supporting factor for health sevices implementation. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the hospital buildings and utilities maintenance at Dr.Mintohardjo Navy Hospital, through the components of input, process, and output. The research design is a case study with a qualitative approach through in-depth interviews, document review, observation and analysis. The research uses a systems approach by including management facilities on the input element, a quality management cycle approach in the form of PPEPP on the process element, and the completion of activities on the output element, as well as assessing the effectiveness of activities using the goal oriented approach. The results of the study stated that routine maintenance activities are considered effective with a comparison value of OS/OA 1, and incidental maintenance activities have not been effective with a value of OS/OA < 1. The potential things which reduce effectiveness are lack of human resources, budget transfer, problem at material management, the determination stage is not yet detailed, control activities are still passive, and the yield improvement stage is not yet significant. Recommendations for solutions can be corrected for human resources, budgets, materials. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>