Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulya Akbar
"Perilaku kekerasan adalah gejala positif dari skizofrenia yang menjadi penyebab utama klien dirawat. Di RSJ Tampan priode tahun 2011 - 2012 ditemukan 1218 klien yang dirawat kembali dengan diagnosa perilaku kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan askep sesuai standar dengan kemampuan keluarga dan klien yang di rawat diruang MPKP RSJ Tampan. Penelitiaan ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel 45 perawat, 30 klien prilaku kekerasan dan 30 keluarga. Data wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi hasil. Responden untuk wawancara 10 orang dari klien dan keluarga klien. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Pearson Corelation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan erat antara penerapan MPKP oleh perawat terhadap tanda, gejala dan kemampuan pasien pada klien perilaku kekerasan. Pemberian asuhan keperawatan yang sesuai standar meningkatkan pelayanan kepada klien dan keluarga.

Violent behavior is the positive symptoms of schizophrenia are a major cause of the client being treated. Handsome RSJ years in the period 2011 - 2012 found that clients were treated back in 1218 with the diagnosis of violent behavior. This study aims to determine the relationship of the implementation of nursing standards in accordance with the ability of families and clients are treated in PNPM RSJ Handsome. This penelitiaan using crosssectional design with a total sample of 45 nurses, 30 clients and 30 family violent behavior. Interview data is used to confirm the results. Respondents to interview 10 people from the client and the client's family. Test analysis used in this study is the Pearson Correlation test. The results showed a significant correlation between the implementation of PNPM and closely by nurses on signs, symptoms and the patient's ability violent behavior on the client. Appropriate nursing care standards improve services to clients and families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retty Octi Syafrini
"Asuhan keperawatan (askep) isolasi sosial merupakan kegiatan MPKP Jiwa yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan fungsi sosial klien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi askep isolasi sosial dalam MPKP Jiwa dengan hasil askep pada klien isolasi sosial dan keluarganya, dan mengetahui sustainability implementasi askep isolasi sosial.
Metode penelitian cross sectional. Sampel adalah 58 perawat pelaksana, 32 klien, dan 12 keluarga.
Hasil penelitian : ada hubungan signifikan antara kemampuan perawat pelaksana dalam pemberian askep dengan penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien. Ada hubungan signifikan kemampuan perawat pelaksana dalam implementasi pendekatan manajemen MPKP Jiwa dengan peningkatan kemampuan klien dan keluarganya. Sustainability implementasi askep isolasi sosial telah berjalan dari komponen proses dan staf.

Nursing care (askep) social isolation are soul PNPM activities, is expected to enhance the client's ability to social function.
Aims : to know the relationship of nursing implementation of social isolation in PNPM Soul with the results of nursing on client social isolation and family, and know the implementation of nursing sustainability of social isolation.
Cross-sectional research methods. The sample was 58 nurses, 32 clients, and 12 families.
RESULTS: there was significant relationship between the ability of nurses in the delivery of care with a reduction in signs and symptoms of client upgrades. There was a significant association ability of nurses in Mental PNPM implementation management approach to the upgrading of the client and his family. Sustainability implementation askep social isolation has been running from the component processes and staff."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sigit Santoso
Jakarta: EGC, 2012
610.730 68 ACH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Erviana
"Halusinasi merupakan pemasalahan yang paling sering muncul pada diagnosa keperawatan penderita gangguan jiwa. Halusinasi adalah distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respons neurobiologis maladaptif. Halusinasi biasanya muncul pada pasien gangguan jiwa diakibatkan terjadinya perubahan orientasi realita, pasien merasakan stimulasi yang sebetulnya tidak ada. Pada program profesi ini penulis memiliki kesempatan untuk mengelola langsung, dengan memberikan asuhan keperawatan dan menganalisis hasil akhir yang akan didokumentasikan dalam bentuk karya ilmiah akhir ners. Asuhan keperawatan pada klien gangguan sensori persepsi: halusinasi penglihatan dan pendengaran yang merupakan gejala dari early psychosis, yang sebagian besar terjadi pada usia remaja akhir atau dewasa awal, bingung peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga terjadi gangguan konsep diri dan menarik diri dari lingkungan sosial yang lambat laun membuat remaja menjadi asik dengan hayalan dan menyebabkan timbulnya halusinasi. Proses keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama 9 hari rawat, dimulai dari tanggal 2mei -10 mei 2018. Hasil yang didapatkan yaitu masalah keperawatan utama gangguan sensori persepsi: halusinasi. Implementasi yang berfokus pada usaha mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan juga terapi modalitas: psikoreligius. Intervensi keperawatan yang diberikan memberikan hasil yang baik kepada klien di tandai dengan tidak lagi mendengar suara-suara yang sering mengejek klien serta semakin berkurangnya intensitas hadirnya bayangan dajal yang dilihat.

Hallucinations are the most common problems in nursing diagnoses of mental disordes. Hallucinations are the distortions of false perceptions that occur in maladaptive neurobiological responses. Hallucinations usually appear in patients with mental disorders the result of the change in reality orientation, patients feel the stimulation that actually does not exist. In this profession program the author has the opportunity to manage directly, by providing nursing care and analyzing the final results that will be documented in the form of final scientific work ners. The care of nursing for a client a of sensory perception disorder: sight and hearing hallucinations that is a symptom of an early psychosis, the majority of this case which happened in the end of adolescenceor early adulthood, confuse is the role which have affect to the fragile personality disorder so that there is the disorder of self-concept and pulling themselves from a social environment that gradually get the teenager become too deep in fantasy and cause the emergence of hallucinations. The nursing process is performed based on generalist nursing care standard for 9 days of hospitalization, Started from the date of 2 and 10 of May 2018. Theobtained results are the main nursing problems which is perception sensory disorder: hallucinations. The Implementations that focus on controlling hallucinatory efforts by rebuking and also modalities of therapy: psychoreligious. The nursing order that is provided give good results to the clients on the mark by no longer hearing the voices that often mock clients and the diminishing intensity of dajjal's presence that be seen by the clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adek Setiyani
"Perilaku kekerasan adalah suatu respons inividu terhadap perasaan terancam di mana individu mengekspresikannya dengan melakukan tindakan mengancam, mencederai orang lain atau mengganggu lingkungan. Program pencegahan penularan Covid-19 yang menyebabkan pembatasan akses pelayanan RS dapat menjadi penyebab kekambuhan pada klien RPK, sehingga pemberian asuhan keperawatan melalui daring menjadi alternatif yang efektif untuk tetap dapat memberikan pelayanan kepada klien RPK. Tujuan penulisan ini adalah memaparkan hasil pemberian asuhan keperawatan jiwa spesialistik pada klien risiko perilaku kekerasan dengan menggunakan metode daring. Metode penulisan menggunakan metode deskriptif analitik dengan 8 klien yang mendapatkan asuhan keperawatan jiwa spesialistik berupa latihan asertif dan psikoedukasi pada keluarga secara daring. Hasil evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa spesialistik menunjukan penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, yang disertai dengan peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol perilaku kekerasan. Hasil evaluasi juga menunjukkan adanya peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien RPK setelah mendapatkan psikoedukasi keluarga. Pemberian asuhan keperawatan spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dengan metode daring sama efektifnya dengan metode tatap muka.

Violent behavior is an individual's response psychological response of being threatened which is expressed it by threatening, injuring others, or disturbing the environment. Restricted hospital service accessability due to Covid-19 pandemic can stimulate the risk of violent behavior required ioither effective alternative to access mental health services for clients in need. The purpose of this paper was to describe effectiveness of mental health nursing care provided to the violent behavior’s clients using online therapeutic methods. A descriptive-analysis method was used to explore eight clients who received online assertiveness training and psychoeducation to their family. The results revealed a decrease in signs and symptoms of violent behavior risk, which was accompanied by an increase in the client's ability to control their violent behavior. The results also showed an increase in the family's ability to care for clients with violent behavior after receiving family psychoeducation. The delivery of specialist nursing care with assertiveness training and family psychoeducation using the online method is as effective as the face-to-face method."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari
"Gangguan sensori persepsi: halusinasi merupakan merupakan gejala positif dari skizofrenia yang timbul dari respon maladaptif. Faktor predisposisi terjadinya halusinasi dapat disebabkan oleh keluarga yang tidak harmonis, pemberian pola asuh yang tidak efektif, dan kegagalan dalam menjalankan tugas pekembangan. Faktor presipitasi berasal dari ketidakpatuhan mengkonsumsi obat, larangan orang tua untuk tidak keluar rumah, dan pemasungan. Tujuan laporan kasus untuk menyampaikan asuhan keperawatan gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran pada Tn. R yang berusia 24 tahun. Pelaksanaan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan model adaptasi stres menurut Stuart sebagai landasan dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa. Tindakan keperawatan yang dilakukan menggunakan pendekatan strategi pelaksanaan. Staretegi pelaksanaan yang dilakukan adalah mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, patuh minum obat, bercakap-cakap, dan membuat jadwal kegiatan. Alternatif pemecahan masalah menggunakan pendekatan strategi modifikasi perilaku. Strategi modifikasi perilaku sangat efektif dilakukan untuk membantu klien mengendalikan tanda dan gejala halusinasi pendengaran.

Perceptual sensory disorders: hallucinations are a positive symptom of schizophrenia arising from maladaptive responses. Predisposing factors of hallucinations can be caused by a family that is not harmonious, giving ineffective parenting, and failure in carrying out pekembangan tasks. Precipitation factors stem from non-adherence to taking drugs, prohibition of parents to not go out, and shelter. The purpose of case reports to convey nursing care perceptory sensory disorders: auditory hallucinations on Tn. R is 24 years old. Implementation of nursing care using Stuart 39;s adaptation of stress model approach as a foundation in doing mental nursing care. Nursing actions performed using the strategy implementation approach. Staretegi implementation is to teach how to control hallucinations by rebuking, obedient medication, conversation, and schedule activities. Alternative problem solving using behavior modification strategy approach. Behavior modification strategies are very effective to help clients control the signs and symptoms of auditory hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly
"Isolasi sosial adalah salah satu tanda negatif dari skizofrenia. Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Praktik profesi ners merupakan proses pembelajaran di lahan praktek dengan melakukan asuhan keperawatan kepada klien secara langsung. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan isolasi sosial pada Tn. P dengan skizofrenia paranoid. Proses asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama enam hari rawat pada tanggal 7 - 12 Mei 2018 pada Tn. P dengan usia 32 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
Hasil didapatkan masalah keperawatan utama adalah isolasi sosial. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan klien berinteraksi secara bertahap. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien dilihat dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada aspek kognitif, afektif, fisiologis dan sosial, namun belum tampak penurunan pada aspek perilaku. Faktor yang menyebabkan klien sulit membina hubungan dengan perawat yaitu faktor internal dimana klien memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan dan faktor eksternal dimana klien menganggap perawat sebagai stressor yang membahayakan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Social isolation is among of the negative symptoms of schizophrenia. Social isolation is characterized by decline or loss inability to interact with others. Clinical practice learning in clinic providing nursing care directly to clients. This paper aimed to analyze the nursing care of social isolation on Mr. P with schizophrenia paranoid. The nursing care process is based on the standard of generalist nursing care witch provided for six days from May 7th throughout 12th 2018 on Mr. P aged 32 years male.
Main nursing problem was social isolation. Nursing intervention was emphasized on client's ability to establish mutual relationship and improve client's communication skills gradually. Nursing interventions affected client positively as manifested gy decreased signs and symptoms of social isolation on the cognitive, affective, physiological and social aspects, but there had not been a decline in behavioral aspects. Client's barriers in establishing relationship with nurses were internal factors in which clients had negative judgments about themselves, others and the environment and external factors where clients considered the nurse as a threatening stressor. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized for individually, family, group and community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatul Hidayah
"Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronik yang terjadi pada masyarakat perkotaan akibat perubahan gaya hidup seperti diet tidak sehat dan kurang melakukan aktivitas fisik. Masalah fisik tersebut sering sekali disertai dengan masalah psikososial, dan ansietas merupakan masalah psikososial yang sering muncul. Ansietas merupakan bentuk respon stres situasional yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman dan kekhawatiran. Karya ilmiah ini melaporkan hasil asuhan keperawatan ansietas pada klien dengan diabetes melitus. Implementasi keperawatan yang dilakukan selama tiga hari perawatan berupa teknik relaksasi tarik napas dalam, distraksi, hipnosis lima jari. Evaluasi hasil didasarkan pada respon subjektif dan objektif klien dan berdasarkan hal tersebut teknik distraksi dapat secara efektif menurunkan ansietas. Penerepan intervensi keperawatan generalis ansietas, terutama teknik distraksi direkomendasikan untuk diberikan pada klien ansietas dengan diabetes melitus.

Diabetes mellitus is one of the chronic diseases that occur in urban communities due to lifestyle changes such as unhealthy diet and inactivity physical. Physical problems are often accompanied by psychosocial problems, and anxiety is a frequent psychosocial problem. Anxiety is a form of situational stress response characterized by feelings of discomfort and anxiety. This scientific work reports the results of anxiety nursing care on clients with diabetes mellitus. Implementation of nursing performed during three days of treatment in the form of relaxation techniques deep breath, distraksi, hypnosis five fingers. Evaluation of outcomes is based on the client 39;s subjective and objective response and on the basis of this distraction technique can effectively decrease anxiety. The forefront of general anxiety nursing interventions, particularly distraction techniques, is recommended to be given to anxiety clients with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ayu Rahayu S. Paneo
"Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobaterium Tuberculosis dan ditularkan melalui percikan dahak. Penularan penyakit ini semakin berkembang dan mengakibatkan pada peningkatan penularan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Berbagai macam program yang dilakukan untuk menurunkan angka kasus TBC adalah diterbitkannya PIS-PK dimana perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang bertanggung jawab tercapainya program tersebut. Kinerja perawat menjadi landasan yang paling penting diketahui untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan program.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kinerja perawat dan kemandirian keluarga dengan upaya pencegahan TBC yang dilakukan oleh keluarga di Kota Gorontalo. Metode penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel 155 keluarga. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang memiliki penderita TBC dan telah dilakukan kunjungan rumah minimal 2 kali kunjungan.
Analisis menggunakan uji chi square yang menunjukkan terdapat hubungan antara kinerja perawat dan kemandirian keluarga dengan upaya pencegahan TBC di Kota Gorontalo dengan nilai p<0.05. Analisis lebih lanjut menggunakan regresi logistik berganda yang menunjukkan terdapat variabel kinerja perawat merupakan variabel yang paling berhubungan dengan upaya pencegahan TBC setelah dikontrol variabel kemandirian keluarga.

Tuberculosis is an infectious disease caused by tbacterium Mycobaterium Tuberculosis and it transmitted through sputum sparks. Transmission of TBC is growing and resulting in increased transmission in the family and community environment. One program carried out to reduce the number of TB cases is PIS-PK where nurses are one of the health workers responsible for achieving the program. Nurse&'s performance is the most important value to measure how far the program is successful.
This study aims to determine the relationship between nurse performance and family autonomy with TB prevention efforts carried out by family members in Gorontalo City. The method of this study was cross sectional with 155 family member’s sample. Sampling using purposive sampling. The sample of this study are family members who have TB patients and have at least 2 homevisits.
Analysis using is chi square test showed that there was a relationship between nurse performance and family autonomy with efforts to prevent tuberculosis in Gorontalo with a value of p <0.05. Further analysis using multiple logistic regression shows that there is a variable nurse performance which is the variable most associated with efforts to prevent tuberculosis after being controlled by family autonomy variables.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>