Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189826 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Paramita
"Tesis ini membahas bagaimana pengaruh tingkat korupsi dan tingkat volatilitas nilai tukar mata uang di suatu negara mempengaruhi return dari Private equity (PE) pada negara tersebut. Penelitian dimulai dengan melihat apakah volatilitas nilai tukar mata uang memiliki pengaruh yang negatif terhadap return private. Kemudian penelitian ini dilanjutkan dengan melihat apakah corruption perception index memiliki dampak yang positif terhadap return Private equity.. Untuk menghidari bias, penelitian ini juga menggunakan beberapa variabel kontrol yang juga memiliki pengaruh terhadap return private equity, yaitu: pertumbuhan ekonomi (GDP growth), dan tingkat suku bunga (Rf), dan size investasi (ln size PE).
Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel volatilitas mata uang, dan ternyata variabel index persepsi korupsi memiliki dampak yang negatif terhadap return PE. Variabel GDP growth ditemukan tidak memiliki dampak yang signifikan, serta variabel tingkat suku bunga ditemukan memiliki dampak negatif terhadap return PE. Variabel size juga ditemukan memiliki dampak negatif terhadap return PE.
Penelitian ini kemudian memeriksa pengaruh dari variabel-variabel yang sama terhadap investasi PE pada tiga jenis perusahaan investee yang berbeda. Ditemukan bahwa tidak semua variabel berdampak pada performa PE dalam setiap fase. Fase seed/early stage terpengaruhi oleh risk-free rate, tahap growing/expansion dari private equity terpengaruh oleh corruption perception index dan risk-free rate. Dan tahap mature/buyout dari private equity terpengaruh oleh currency volatility index, corruption perception index, dan variabel size.

This thesis explores the impact of Corruption Perception Index and Currency Voltility on Private equity returns in several Asian countries. First, this study detects if the Currency Volatility Index of a country has a negative impact towards the return of Private Equities. Secondly, it also detects wether Corruption Perception Index of a country has a positive effect against private equity return. To avoid research bias, this research include several control variables, that are: economic growth (GDP growth), and risk-free rate (Rf), and investment size (size per deal).
This research found that there are no significant effect of currency volatility index towards private equity returns. This research also found that the corruption perception index (CPI) has negative impacts to the private equity return, and GDP growth is found to have no significant effects on private equity returns, and risk-free rate is found to have negative impact on private equity returns. Size variable is also found to have negative impact on private equity return.
This research also checks the impact of each variables for three different types of private equity investments. We found that not every variables impacts private equity performance in every investment types. The early/seed investment is highly impacted by the risk-free rate, whilst the growing/expansion investment of private equity is highly impacted by the corruption perception index and the risk-free rate. And at last the mature investment of a private equity is highly impacted by the currency volatility index, the corruption index and the size variable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Ananda Putri
"Volatilitas nilai tukar dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan telah dipelajari secara luas. Sepengetahuan saya, tidak ada yang secara signifikan memperhatikan dampaknya pada perusahaan di Indonesia dengan akuisisi. Secara khusus, tujuan utama dari penelitianini adalah untuk mengetahui apakah volatilitas mata uang, Rupiah, memiliki pengaruh statistik yang signifikan terhadap akuisisi internasional dan domestik terkait dengan kinerja keuangan. Untuk tujuan analisis, 60 perusahaan dengan akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara periode 2009-2013 digunakan sebagai sampel. Efek tidak signifikan dari volatilitas Rupiah terhadap tingkat pengembalian saham ditunjukkan oleh regresi linier. Sebagai tambahan, uji coba sampel independen dilakukan dan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara akuisisi internasional dan domestik yang dipengaruhi oleh volatilitas Rupiah.Studi ini membawa nuansa pandangan volatilitas mata uang sehubungan dengan pengembalian saham perusahaan dan berkontribusi pada pembelajaran manajerial mengenai dampak tidak langsung dari volatilitas Rupiah terhadap kinerja keuangan perusahaan di Indonesia.

The volatility of exchange rate and its impact on firms financial performance has been extensively studied. To the best of my knowledge, none have significantly paid attention to the impact on firms in Indonesia with acquisitions. In particular, the main objective of this study is to investigate whether the currency volatility, Rupiah, has significant statistical influence on international and domestic acquisitions with regard to financial performance. For the purpose ofanalysis, 60 firms with acquisitions listed on Indonesia Stock Exchange between the periods of 2009 ndash 2013 are used as sample. An insignificant effect of the volatility of Rupiah to stock returns was shown by linear regression. In addition, an independent samples testwas conducted and showed that there was no significant difference between international and domestic acquisitions on being affected by the volatility of Rupiah. This study brings a nuanced view of currency volatility with respect to firms stock returns and contributes tomanagerial learning on an indirect impact on Rupiah is volatility towards firms financial performances in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Putra Adimanggala
"Penelitian ini berutujuan untuk menganalisa efek dari pandemic COVID-19 yang terjadi di Indonesia terhadap volatilitas pasar saham di Indonesia, dengan menggunakan beberapa variabel yaitu, exchange rate USD/IDR, harga emas, dan harga minyak. Metode yang digunakan untuk pengolahan data yaitu Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) dengan alat yang digunakan adalah EVIEWS.

This research aims to analyze the effect of COVID-19 pandemic that happens globally towards stock market volatility in Indonesia. Several variabels that are used in this research are, USD/IDR exchange rate, price of gold, and price of oil. The method that this research use is Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) which processed by EVIEWS. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamelih Wongsoatmojo
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh dari volatilitas tingkat bunga dan nilai tukar terhadap volatilitas imbal hasil saham perbankan di Bursa Efek Indonesia. Penulis mengumpulkan keduapuluh data harian penutupan harga saham yang disesuaikan selama periode penelitian yang dimulai 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Juli 2013. Tingkat bunga berdasarkan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun, nilai tukar berdasarkan nilai tengah kurs USD/IDR dan indeks pasar menggunakan indeks pasar saham LQ 45.
Uji hipotesis dilakukan menggunakan metode GARCH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bunga memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap 4 dari 20 imbal hasil saham perbankan, nilai tukar memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap 3 dari 20 imbal hasil saham perbankan dan indeks pasar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap 16 dari 20 imbal hasil saham perbankan.
Hasil penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa volatilitas tingkat bunga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap volatilitas 9 imbal hasil saham perbankan dan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas 3 imbal hasil saham perbankan, sementara volatilitas nilai tukar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap volatilitas 7 imbal hasil saham perbankan dan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap volatilitas 4 imbal hasil saham perbankan.

The purpose of this study is to examine empirically the effect of Interest Rate and Exchange Rate Volatility on Banks Stock Returns Volatility in IndonesiaaStockcExchange. Twenty daily adjusted closing individual banks stock price were collected in the period beginning 1 January 2004 and ending on 31 July 2013. The interest rate is based on 10 year Indonesia Government Bond yield, the foreign exchange rate is based on currency exchange rate USD/IDR and LQ 45 index are used for the market index.
Hypothesis testing is done using GARCH estimation models. The result suggest that interest rate have a negative and significant impact in 4 out of the 20 conditional bank stock return, exchange rate have a negative and significant impact in 3 out of the 20 conditional bank stock return and market index have a positive and significant impact in 16 out of the 20 conditional bank stock return.
The result further show that interest rate volatility have a positive and significant impact in 9 out of the 20 conditional bank stock return volatility and have negative and significant impact in 3 out of the 20 conditional bank stock return volatility, whereas foreign exchange volatility have positive and significant in 7 out of the 20 conditional bank stock return volatility and have negative and significant impact in 4 out of the 20 conditional bank stock return volatility.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randa Silvano Bangun
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pembentukan mata uang tunggal di ASEAN-5 dengan meneliti hubungan antara volatilitas nilai tukar dengan variabel optimum currency area (OCA) menggunakan Dollar Singapura sebagai mata uang acuan. Penelitian ini menggunakan metode Error Correction Model (ECM) dengan periode penelitian pada tahun 1975-2010. Hasil analisis penelitian ini didasari oeh variabel kriteria OCA membuktikan Dollar Singapura bukan merupakan mata uang acuan yang ideal untuk ASEAN-5, dengan Thailand dan Malaysia merupakan negara yang paling mendekati untuk membentuk mata uang tunggal dengan Singapura. Sedangkan Indonesia dan Filipina belum siap.

The purpose of this research is to analyze the feasibility to form a currency union in ASEAN-5 through the investigation of how well the optimum currency area (OCA) criteria variabels could explain the exchange rate volatility by using Singapore Dollar as an anchor currency. This research uses Error Correction Model (ECM) Method with 1975-2010 research period. Based on OCA criteria, this study results show that Singapore Dollar is not suitable as anchor currency and not all ASEAN-5 countries such as Indonesia and Philipines could form currency union."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Shasazuhni
"Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana arus masuk portofolio saham dan obligasi dapat mempengaruhi tingkat volatilitas nilai tukar, dengan menggunakan data bulanan dari Amerika Serikat terhadap tujuh negara berkembang di Asia (China Mainland, China Taiwan, Filipina, India, Indonesia, Malaysia, dan Thailand) antara Tahun 2010 dan 2022. Penelitian ini menggunakan model statistik seperti Ordinary Least Square (OLS), Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH), dan Threshold Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (TGARCH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus neto portofolio saham dan arus neto portofolio obligasi mempunyai dampak yang signifikan terhadap volatilitas nilai tukar, dan penelitian ini juga menemukan bahwa arus neto portofolio saham memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap volatilitas nilai tukar dibandingkan dengan arus neto portofolio obligasi.

This research explores how inflows of stock and bond portfolios impact the level of volatility in exchange rates, using monthly data from the United States vis a vis seven emerging Asia countries (China Mainland, China Taiwan, The Philippines, India, Indonesia, Malaysia, and Thailand) between 2010 and 2022. The study uses statistical models such as Ordinary Least Square (OLS), Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH), and Threshold Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (TGARCH). The findings indicate that net stock and net bond flows have a significant impact on exchange rates volatility, and net stock flows have a more significant impact on exchange rates volatility rather than net bond flows."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana Tenriani
"Private equity adalah salah satu alternatif sumber pendanaan dalam bentuk ekuitas yang tidak tercatat dalam bursa. Sebagai wilayah yang memiliki kawasan emerging dan frontier market, tingkat investasi private equity di Asia Tenggara mengalami peningkatan. Investasi private equity yang terjadi selalu melibatkan exit strategy (strategi keluar). Dengan menggunakan data dari sembilan negara selama 17 tahun kebelakang, dalam penelitian ini ditemukan bahwa dari semua pilihan strategi keluar yang tersedia mayoritas perusahaan private equity keluar melalui jalur merger. Singapura dengan mayoritas pendanaan dilakukan pada perusahaan teknologi informasi merupakan negara dengan jumlah keluar dan total pendanaan terbesar. Selain itu dengan menggunakan regresi logistik multinomial, penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor seperti tahap investasi, total pendanaan, dan durasi pendanaan mempengaruhi strategi keluar yang dipilih oleh perusahaan private equity. Namun demikian, hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya pengaruh sektor industri dari perusahaan penerima dana, maupun tingkat pertumbuhan GDP terhadap pemilihan strategi keluar.

Private equity is one of funding alternatives in the form of equity that is not listed on the stock exchange. As an emerging and frontier market region, The Southeast Asia have an increasing level of private equity investment. Exit strategy is one of the stages on private equity funding cycle. By using data from nine countries for the past 17 years, this study find merger as the most frequently chosen for private equity exit vehicle in Southeast Asia investee company. Singapore which the majority of funding made on information technology sector is the country with the highest number of exits and the biggest committed capital. Using multinomial logistic regression, this study found that factors such as investment stage, total funding, and funding duration can affect the exit strategy by private equity firms. In contrast, the results of this study do not show the impact of either industrial sector of the investee nor the GDP annual growth rate on the choice of an exit strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad H. Haikal
"Pada penelitian ini dilakukan perhitungan terhadap koefisien korelasi fluktuasi nilai tukar mata uang antar negara-negara Asia Tenggara. Dari hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa nilai tukar mata uang negaranegara Asia Tenggara mayoritas berkorelasi dengan korelasi positif. Pada saat krisis moneter tahun 1998, distribusi koefisiennya bergeser kearah kanan terhadap bidang horizontal, manandakan bahwa mayoritas korelasi mereka adalah positif dan saling menguatkan.

In this research have done calculation towards correlation coefficient of exchange fluctuation between two currency in South East Asia. From calculation result obtained summary that currency exchange South East Asian Countries majority have correlation with positive correlation. On crash monetary in 1998, coefficient distribution shift to right towards horizontal, sign that majority of correlation them are positive and strong each other.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esra Yepasa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh implementasi e-government terhadap persepsi korupsi di negara berkembang wilayah Asia Pasifik. Transparansi sebagai salah satu prinsip Good Governance diharapkan dapat menjadi alat pemberantasan korupsi yang efektif di wilayah tersebut. Egovernment dalam penelitian ini menggunakan E-government Development Index EGDI yang diterbitkan United Nations. Sampel penelitian terdiri dari 23 negara dengan 109 observasi periode tahun 2010 hingga 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-government memberi pengaruh negatif signifikan pada negara dengan tingkat implementasi e-government yang lebih tinggi. Hasil tersebut menjadi masukan bagi negara-negara berkembang Asia Pasifik untuk segera meningkatkan implementasi e-government-nya agar upaya pemberantasan korupsi dapat berjalan maksimal.

The purpose of the study is to analyze the effect of e-government implementation on corruption perception level in Asia Pacific developing countries. Transparency, one of good governance principles, is expcted to become an effective tool to curb corruption. e-government in this study is measured by e-government Development Index EGDI composed by United Nations. The sample consists of 23 countries with 109 observations, covering the period from year 2010 2015. The result reveals that e-government has negative effect on corruption when e-government implementation level is high.
Using three sub components of EGDI, it found that the telecommunication infrastructure index has negative effect on corruption. The result is clearly important to bring awareness to developing countries in Asia Pacific region to move forward their e-governments implementation and telecommunication infrastructure to the next level as one of the effective anti corruption strategies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Afif
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikansi pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham maskapai penerbangan. Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang sangat bergantung dengan penggunaan minyak dalam hal operasional. Oleh karenanya, harga minyak memberikan dampak yang besar terhadap beban yang harus ditanggung oleh maskapai penerbangan. Dengan metode time series menggunakan model GARCH (1,1), peneliti berhasil membuktikan, bahwa perubahan harga minyak dunia akan mempengaruhi sebagian besar return saham maskapai penerbangan di kawasan Amerika Utara dan Eropa. Selain faktor perubahan harga, faktor lainnya, yakni volatilitas harga minyak juga ternyata meningkatkan risiko saham maskapai penerbangan di seluruh kawasan yang diteliti. Risiko ini akan mempengaruhi return dan harga saham maskapai penerbangan yang diperdagangkan di bursa.

This study aims to analyze the significance of the effect of oil price change on airlines stock return. Airlines industry is one of the most dependent sectors for oil usage, in terms of operational activities. Hence, oil price provides a big impact for expenses that airlines must pay. With GARCH (1,1) model, the researcher finds that oil price change affects airline stock return, mostly in Asia-Pacific and Europe. Moreover, in addition to oil price change, another factor, which is oil price volatility also increases the risk for the airlines stock in all particular observed regions. This risk will affect price and return of airline stocks in the market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>