Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jumaini
"Isolasi sosial sebagai salah satu gejala negatif skizofrenia merupakan kegagalan individu untuk menjalin interaksi dengan orang lain akibat dari pikiran-pikiran negatif serta pengalaman yang tidak menyenangkan sebagai ancaman terhadap individu. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh terapi CBSST terhadap kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial di BLU RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group. Sampel berjumlah 60 orang yang meliputi 29 orang kelompok intervensi dan 31 orang kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kognitif dalam menilai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan serta kemampuan psikomotor dalam bersosialisasi meningkat secara bermakna setelah dilakukan terapi CBSST (p value<0.05). Peningkatan kemampuan bersosialisasi lebih tinggi secara bermakna pada kelompok yang mendapat CBSST dibandingkan kelompok yang tidak mendapatkan CBSST (p value<0.05). CBSST direkomendasikan diterapkan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien dengan isolasi sosial.

Social isolation as one of the negative symptoms of schizophrenia is the failure of individuals to establish interaction with others resulting from negative thoughts and unpleasant experiences as a threat to the individual. The purpose of this study was to determine the effects of CBSST therapy on socialization ability the client with social isolation in the Marzoeki Mahdi hospital, Bogor. The research design was quasi-experimental pre-post test with control group. The sample of this research are clients of social isolation with amount of 60 respondents including 29 respondents in the intervention group and 31 respondents in the control group.
The results showed that the cognitive ability to judge ourselves, others and the environment and psychomotor ability in socialization increased significantly after CBSST therapy (p value < 0.05). This research showed significant comparation of socialization ability in socialization between group with CBSST therapy and neither (p value < 0,05). CBSST therapy recommended as nursing therapy used to treat client with social isolation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Wida Rahayuningtias
"Latar Belakang : Isolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif dari skizofrenia. Klien yang mengalami isolasi sosial jika tidak diintervensi dengan segera akan menyebabkan perubahan sensori persepsi : halusinasi dan risiko tinggi mencederai diri, orang lain bahkan lingkungan, serta berkurangnya kepedulian terhadap perawatan diri sendiri.
Kasus : Ny. N, usia 39 tahun selama dua belas hari perawatan di ruang Subadra, RSMM Bogor. Tanda dan gejala yang muncul pada Ny. N terkait masalah isolasi sosial berupa klien senang menyendiri di kamar dan tidak berbaur dengan temannya, tidak berkomunikasi sama sekali, kontak mata minimal, dan menunjukkan respon curiga.
Diskusi : Intervensi yang dilakukan berfokus pada membina hubungan saling percaya dan membangun pertemanan secara bertahap. Intervensi keperawatan yang dilakukan memberikan dampak positif kepada klien yang dibuktikan dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada klien dan terdapat peningkatan nilai kognitif, afektif, dan perilaku klien dalam berinteraksi. Pengukuran nilai kognitif, afektif, dan perilaku klien diukur dengan instrumen kemampuan kognitif dan afektif, serta observasi perilaku klien dengan nilai Alfa Cronbach sebesar 0,945. Rencana tindak lanjut asuhan keperawatan dapat dimaksimalkan melalui asuhan keperawatan yang diperuntukkan bagi individu, keluarga, dan kelompok.
Kesimpulan : Klien dengan kemampuan sosialisasi yang buruk dapat dilakukan intervensi membangun pertemanan secara individu maupun berkelompok untuk meningkatkan kemampuan sosialisasinya. Keberhasilan intervensi yang dilakukan dipengaruhi oleh klien, perawat, dan kondisi lingkungan klien.

Background : Social isolation is one of negative symptoms of schizophrenia. Client with social isolation if not intervened immediately will cause a perceptual sensory change: hallusinations and high risk of self-injury and environment, and less awareness against self-care.
Case Report : Mrs. N, 39 years old in 12 days of treatment in Subadra room, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Signs and symptoms that appear on Ny. N related issues of social isolation are happy to be alone in the room and not mingle with friends, not communicate at all, minimal eye contact, and show a suspicious response.
Discussion : Nursing intervention focuses on building trust and making friendships in stages. Nursing orders have a positive impact on client as evidenced by decreased signs and symptomps of social isolation and there is an increase scale in cognitive, affective, and client behaviour in interacting. Measurement of cognitive, affective, and client behaviour are measured by cognitive and affective ability and client behaviour instrument with Cronbach's Alfa value of 0.945. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized both individually, family, and group.
Conclusion : Clients with poor socialization skills can be intervened to build friendship individually or in groups to improve socialization ability. The success of the intervention undertaken is influenced by client, nurse, and client environmental conditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kens Napolion
"Isolasi sosial adalah salah satu gejala negatif dari skizofrenia (Stuart, 2009) yang paling banyak ditemukan di ruang Bratasena. Isolasi sosial dapat diartikan sebagai keadaan seorang individu yang mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, dkk, 2011). Social skills training merupakan salah satu pendekatan psikoedukasional untuk memperbaiki kekurangan pada beberapa kemampuan interpersonal dalam berinteraksi dengan orang lain (Stuart &Laraia, 2005). Cognitive behavior therapy merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang didasarkan pada teori bahwa tanda dan gejala fisiologis berhubungan dengan interaksi antara pikiran, perilaku dan emosi (Pedneault, 2008).
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penerapan terapi social skills training dan cognitive behavior therapy pada klien isolasi sosial dengan pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau. Penerapan social skills trainingdilakukan pada 26 kliendan cognitive behavior therapydilakukan pada 15 orang klien di ruang Bratasena pada kurun waktu 20 Pebruari - 20 April 2012.
Hasil terapi Social skills training sangat efektif pada 26 klien isolasi sosialdengan menunjukkan peningkatan dalam berkomunikasi, baik secara verbal maupun non verbal. Terapi Cogntive behavior therapy juga menunjukkan efektifitasnya dimana sebanyak 15 klien mampu menunjukkan kemampuan mengubah pikiran otomatis yang negatif terhadap diri, orang lain, dan lingkungannya. Berdasarkan hasil di atas perlu direkomendasikan bahwa social skills trainingdan cognitive behavior therapydapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan perlu disosialisasikan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan.

Social isolation is one of the negative symptoms of skizofrenia (Stuart, 2009) is mostcommonly found in the Bratasena. Social isolation can be interpreted as the state of an individual who had a reduction or even not at all able to interact with others around them, may feel rejected, not accepted, lonely, and unable to establish meaningful relationships with others (Keliat, et al, 2011). Social skills training is one approach psikoedukasional to correct deficiencies in some interpersonal skills in interacting with others (Stuart &Laraia, 2005). Cognitive behavior therapy is a form of psychotherapy that is based on the theory that the physiological signs and symptoms associated with the interaction between thoughts, behaviors and emotions (Pedneault, 2008).
Purpose of this final scientific work is to describe the application of social skills training therapy and cognitive behavior therapy in client's social isolation with Peplau Interpersonal Relations Model approach. Application of social skills training carried out at 26 clients and cognitive behavior therapy performed on 15 clients in the Bratasena during the period 20 February - 20 April 2012.
Social skills training outcomes are very effective in social isolation with 26 clients showed an increase in communication, both verbal and non verbal. Cogntive therapy behavior therapy also showed its effectiveness in which as many as 15 clients were able to demonstrate the ability to change negative automatic thoughts to yourself, others and the environment. Based on the above results need to be recommended that social skills training and cognitive behavior therapy can be used as standard therapy nursing specialists need to be socialized to whole structure of health services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Syukri
"Cognitive Behaviour Social Skill Training dirancang untuk meningkatkan fungsi kognitif dan keterampilan sosial pada klien skizofrenia. Meliputi keterampilan mengidentifikasi pikiran dan perilaku negatif, melawan pikiran negatif dengan tanggapan rasional, mengubah perilaku negatif dengan memilih perilaku baru (komunikasi dasar) untuk dilatih, keterampilan komunikasi untuk menjalin persahabatan, dan mengatasi situasi sulit, evaluasi manfaat latihan (McQuaid, 2000; Jumaini, 2009).
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diperolehnya gambaran hasil penerapan terapi Cognitive Behaviour Social Skill Training pada klien halusinasi dan isolasi sosial dengan menggunakan pendekatan model hubungan interpersonal Peplau di ruang Yudistira Rumah Sakit dr Marzuki Mahdi Bogor. Penerapan Cognitive Behaviour Social Skill Training dilakukan pada 17 klien di ruang Yudistira mulai 9 September- 12 November 2013.
Hasil terapi Cognitive Behaviour Social Skill Training meningkatkan fungsi kognitif dan perilaku sosial serta menurunkan tanda dan gejala pada klien yang mengalam halusinasi dan isolasi sosial. Berdasarkan hasil penelitian perlu direkomendasikan bahwa terapi Cognitive Behaviour Social Skill Training dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa yang dapat digunakan pada klien yang mengalam halusinasi dan isolasi sosial.

Cognitive Behaviour Social skills training was designed to improve cognitive function, communication and social skills for in schizophrenia clients. Covers the skills to identify negative thoughts and behavior, resist negative thoughts with rational responses, changing negative behavior by choosing a new behavior (basic communication) for training, communication skills to build friendships, and cope with difficult situations, evaluation of the benefits of exercise (McQuaid, 2000; Jumaini, 2009).
Objective this final assignment was to found describing result of Application of cognitive behaviour social skills training therapy management on Social isolation and hallucinations client with interpersonal relationship Peplau Model approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Application of c ognitive behaviour social skills training therapy was done to 17 clients since 9 September-12 November 2013.
Finding was revealed cognitive behaviour social skills training exactly effective to improves cognitive function and social behavior and reduce the signs and symptoms of hallucinations . Base on this finding, recommended cognitive behaviour social skills training become to specialist standard therapy in psychiatric nursing and may used for
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Aulia Herdiyana
"Cognitive Behaviour Social Skill Training dirancang untuk meningkatkan fungsi kognitif dan keterampilan sosial pada klien skizofrenia. Meliputi keterampilan mengidentifikasi pikiran dan perilaku negatif, melawan pikiran negatif dengan tanggapan rasional, mengubah perilaku negatif dengan memilih perilaku baru (komunikasi dasar) untuk dilatih, keterampilan komunikasi untuk menjalin persahabatan, dan mengatasi situasi sulit, evaluasi manfaat latihan (McQuaid, 2000; Jumaini, 2009).
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diperolehnya gambaran hasil penerapan terapi Cognitive Behaviour Social Skill Training pada klien halusinasi dan isolasi sosial dengan menggunakan pendekatan model hubungan interpersonal Peplau di ruang Yudistira Rumah Sakit dr Marzuki Mahdi Bogor. Penerapan Cognitive Behaviour Social Skill Training dilakukan pada 17 klien di ruang Yudistira mulai 9 September- 12 November 2013.
Hasil terapi Cognitive Behaviour Social Skill Training meningkatkan fungsi kognitif dan perilaku sosial serta menurunkan tanda dan gejala pada klien yang mengalam halusinasi dan isolasi sosial. Berdasarkan hasil penelitian perlu direkomendasikan bahwa terapi Cognitive Behaviour Social Skill Training dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa yang dapat digunakan pada klien yang mengalam halusinasi dan isolasi sosial.

Cognitive Behaviour Social skills training was designed to improve cognitive function, communication and social skills for in schizophrenia clients. Covers the skills to identify negative thoughts and behavior, resist negative thoughts with rational responses, changing negative behavior by choosing a new behavior (basic communication) for training, communication skills to build friendships, and cope with difficult situations, evaluation of the benefits of exercise (McQuaid, 2000; Jumaini, 2009).
Objective this final assignment was to found describing result of Application of cognitive behaviour social skills training therapy management on Social isolation and hallucinations client with interpersonal relationship Peplau Model approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Application of cognitive behaviour social skills training therapy was done to 17 clients since 9 September-12 November 2013.
Finding was revealed cognitive behaviour social skills training exactly effective to improves cognitive function and social behavior and reduce the signs and symptoms of hallucinations. Base on this finding, recommended cognitive behaviour social skills training become to specialist standard therapy in psychiatric nursing and may used for hallucinations and social isolation clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly
"Isolasi sosial adalah salah satu tanda negatif dari skizofrenia. Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Praktik profesi ners merupakan proses pembelajaran di lahan praktek dengan melakukan asuhan keperawatan kepada klien secara langsung. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan isolasi sosial pada Tn. P dengan skizofrenia paranoid. Proses asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama enam hari rawat pada tanggal 7 - 12 Mei 2018 pada Tn. P dengan usia 32 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
Hasil didapatkan masalah keperawatan utama adalah isolasi sosial. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan klien berinteraksi secara bertahap. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien dilihat dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada aspek kognitif, afektif, fisiologis dan sosial, namun belum tampak penurunan pada aspek perilaku. Faktor yang menyebabkan klien sulit membina hubungan dengan perawat yaitu faktor internal dimana klien memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan dan faktor eksternal dimana klien menganggap perawat sebagai stressor yang membahayakan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Social isolation is among of the negative symptoms of schizophrenia. Social isolation is characterized by decline or loss inability to interact with others. Clinical practice learning in clinic providing nursing care directly to clients. This paper aimed to analyze the nursing care of social isolation on Mr. P with schizophrenia paranoid. The nursing care process is based on the standard of generalist nursing care witch provided for six days from May 7th throughout 12th 2018 on Mr. P aged 32 years male.
Main nursing problem was social isolation. Nursing intervention was emphasized on client's ability to establish mutual relationship and improve client's communication skills gradually. Nursing interventions affected client positively as manifested gy decreased signs and symptoms of social isolation on the cognitive, affective, physiological and social aspects, but there had not been a decline in behavioral aspects. Client's barriers in establishing relationship with nurses were internal factors in which clients had negative judgments about themselves, others and the environment and external factors where clients considered the nurse as a threatening stressor. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized for individually, family, group and community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wakhid
"Latihan ketrampilan sosial dirancang untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan sosial bagi seseorang yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi meliputi keterampilan memberikan pujian mengeluh karena tidak setuju menolak permintaan orang lain tukar menukar pengalaman menuntut hak pribadi memberi saran pada orang lain pemecahan masalah yang dihadapi dan bekerjasama dengan orang lain Michelson 1985
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diperolehnya gambaran hasil penerapan manajemen terapi latihan ketrampilan sosial pada klien isolasi sosial dan harga diri rendah dengan menggunakan pendekatan model hubungan interpersonal Peplau di ruang Antareja Rumah Sakit dr Marzuki Mahdi Bogor Penerapan latihan ketrampilan sosial dilakukan pada 18 klien di ruang Antareja mulai 10 September 9 November 2012
Hasil terapi latihan ketrampilan sosial merupakan terapi yang tepat dan dapat digunakan pada klien yang mengalam isolasi sosial dan harga diri rendah dimana seluruh klien dapat melakukan setiap sesi pada terapi latihan ketrampilan sosial
Berdasarkan hasil penelitian perlu direkomendasikan bahwa terapi latihan ketrampilan sosial dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa yang dapat digunakan pada klien yang mengalam isolasi sosial dan harga diri rendah

Social skills training was designed to improve communication and social skills for someone was experienced difficulties in their interaction skills include giving reinforcement complain because they do not agree reject the request of other exchange experience demanding personal rights give advice to others problem solving and working with people sharing experience ask for privacy Michelson 1985
Objective this final assignment was to found describing result of Application of social skills training therapy management on Social isolation and low self esteem client with interpersonal relationship Peplau Model approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor Application of social skills therapy was done to 18 clients since 10 September 9 November 2012
Finding was revealed social skills training exactly effective may used for client with social isolation and low self esteem where all of clients who have done social skills therapy
Base on this finding recommended social skills training become to specialist standard therapy in psychiatric nursing and may used for social isolation and low self esteem clients Key word social skills training social isolation low self esteem Peplau interpersonal model
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah
"Isolasi Sosial merupakan salah satu gejala negatif skizofrenia. Isolasi sosial adalah kondisimenyendiri yang dialami seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatuyang negatif atau keadaan yang mengancam. Masalah sosial seringkali merupakan sumberutama keprihatinan keluarga dan penyedia layanan kesehatan, karena efeknya lebih menonjodaripada gejala kognitif dan persepsi.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini untukmenggambarkan penerapan terapi generalis, terapi aktivitas kelompok sosialisasi, dan social skill training pada pasien isolasi sosial dengan pendekatan teori hubungan interpersonal Hildegard E. Peplau. Terapi diberikan dan dinalisa pada 35 pasien di ruang Bratasena.
Hasilpenerapan terapi generalis, terapi aktivitas kelompok dan social skill training dapatmenurunkan gejala isolasi sosial dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada pasien.Berdasarkan hasil diatas perlu direkomendasikan integrasi tindakan keperawatan generalisindividu dan kelompok serta terapi spesialis social skill training pada pasien isolasi sosial.

Social isolation is one of negative symptoms of schizophrenia. Social isolation as a solitaryexperience of a person and shyness toward others as something negative or threateningcircumstances. Social problems are often a major source of concern families and health careproviders, because the effect is more pronounced than cognitive symptoms and perception.
The purpose of this final scientific paper was to describe the implementation of generaltherapy, socialization activity group therapy and social skill training toward social isolationclients using interpersonal relationship theory Hildegard E. Peplau rsquo s were conducted to 35selected clients at Bratasena rsquo s ward.
Results there were reductions in symptoms of socialisolation and increase in the client 39 s ability to socialize. Based on the result above, integratedtherapies as general therapy, socialization activity group therapy and social skill training onclients with social isolation is recommended.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wagiono
"

Terapi aktivitas kelompok adalah intervensi keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebagai terapi terhadap sekelompok pasien dengan masalah keperawatan yang sama dan di dalamnya terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi sarana untuk merubah perilaku dari maladaptif menjadi perilaku adaptif. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan berkaitan dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, seperti kelompok klien yang mengalami halusinasi. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek dari terapi aktivitas kelompok terhadap peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis kasus dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien Tn. C  yang dirawat di rumah sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dengan diagnosis keperawatan utama halusinasi pendengaran. Hasil dari pemberian terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi selama sepuluh hari perawatan menunjukkan bahwa terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi mampu meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi, terutama pada sesi ke-4 yaitu mengontrol halusinsi dengan cara bercakap-cakap. Kesimpulan dari analisis ini adalah terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi berpengaruh terhadap kemampuan klien mengontrol halusinasi.


 

 


Group activity therapy is a nursing intervention carried out by nurses as a therapy for a group of patients with the same nursing problems, and in which interdependent interaction dynamics occur, need each other, and become a means to change maladaptive behavior into adaptive behavior. Group activity therapy stimulation of perceptions is therapy that uses activity as a stimulus and is related to experience or life to be discussed in groups, such as groups of clients who experience hallucinations. The final scientific work aims to determine the influence of group activity therapy on increasing the client's ability to control hallucinations. The method used is to analyze cases in the provision of nursing care to clients of Mr. C  who was admitted in Marzoeki Mahdi hospital Bogor with the main nursing diagnosis of auditory hallucinations. The results of group activity therapy: stimulation of perceptions for ten days of treatment showed that group activity therapy: perceptual stimulation was able to improve the client's ability to control hallucinations, especially in the 4th session namely controlling the province by means of conversation. The conclusion of this analysis is group activity therapy: stimulation of perceptions influences the clients ability to control hallucinations.

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>