Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ade Irma Putri Wani
"Pandemi Covid-19 menyebabkan metode blended learning menjadi alternatif metode pembelajaran yang digunakan sejak tahun 2021. Metode pembelajaran blended learning proses pembelajaran yang mengkombinasikan antara model pembelajaran langsung dan tidak langsung. Pembelajaran dengan metode blended learning menimbulkan beragam persepsi pada mahasiswa terhadap penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia terhadap metode blended learning di masa pandemi Covid-19. Penelitian menggunakan desain dekriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Accidental Sampling, dengan jumlah responden sebanyak 433 mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia, yang mengalami pembelajaran blended learning pada masa pandemi Covid-19. Hasil analisa data didapatkan sebesar 80,55% mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia memberikan tanggapan positif terhadap penerapan pembelajaran blended learning. Dengan hasil yang didapatkan berdasarkan dua kuesioner yang digunakan, sebesar 63,1% pada dimensi kontribusi mahasiswa terhadap pembelajaran (kuesioner PBLEQ) dan sebesar 65,86% pada aspek interaksi sosial (kuesioner PST). Diharapkan dari hasil penelitian ini, metode blended learning dapat dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran di masa pascapandemi Covid-19 seperti saat ini, karena telah terbukti dapat membantu keefeketifan pembelajaran di UI, terutama pada penerapan jenis pembelajaran station rotation

The Covid-19 pandemic has caused the blended learning method to become an alternative learning method that has been used since 2021. The blended learning learning method is a learning process that combines direct and indirect learning models. Learning with the blended learning method raises various perceptions on students regarding its application. This study aims to determine the perceptions of undergraduate students at the University of Indonesia towards the blended learning method during the Covid-19 pandemic. This research uses a descriptive design with a quantitative approach. Sampling was carried out using the Accidental Sampling technique, with a total of 433 undergraduate students at the University of Indonesia who experienced blended learning during the Covid-19 pandemic. The results of data analysis obtained by 80.55% of undergraduate students at the University of Indonesia gave positive responses to the application of blended learning. The results obtained based on the two questionnaires used were 63.1% in the dimensions of student contribution to learning (PBLEQ questionnaire) and 65.86% in the aspect of social interaction (PST questionnaire). It is hoped that from the results of this study, the blended learning method can be used as a learning method in the post-Covid-19 pandemic as it is today, because it has been proven to be able to help the effectiveness of learning at UI, especially in the application of station rotation learning types

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
NG Poi Wong
"Blended Learning merupakan proses pembelajaran yang menggabungkan model pembelajaran Traditional Learning dengan Online Learning dimana pada Blended Learning, sejumlah kegiatan-kegiatan penting yang biasanya dilakukan di dalam kelas akan dipindahkan ke dalam lingkungan berbasis online sehingga akan menghemat waktu dari kegiatan-kegiatan tersebut di dalam kelas, misalnya kuis yang biasanya dilakukan di dalam kelas akan dilakukan secara online. Pada tesis ini akan dilakukan evaluasi keefektivitasan dan kinerja terhadap proses belajar mengajar secara Blended Learning dengan mengambil studi kasus pada STMIK Mikroskil Medan pada Jurusan / Program Studi Teknik Informatika, dimana Blended Learning telah dilaksanakan oleh Jurusan / Program Studi Teknik Informatika sejak tahun 2005 dengan memanfaatkan website organisasi kemahasiswaan yakni www.bitsmikro.com sebagai tool untuk Blended Learning, tetapi belum menunjukkan adanya peningkatan mutu dari pelaksanaan Blended Learning tersebut, dan belum optimalnya pemanfaatan tool untuk Blended Learning oleh mahasiswa dan dosen, serta kurangnya keterlibatan alumni dalam membantu pelaksanaan proses belajar mengajar secara Blended Learning. Adapun metodologi yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data melalui kuesioner. Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan terhadap para dosen, mahasiswa, dan alumni yang juga memanfaatkan tool untuk Blended Learning sebagai media untuk memperoleh pengetahuan terkini meskipun telah tamat. Hasil dari evaluasi adalah keefektivitasan dan kinerja dari aktivitas mahasiswa, dosen, dan alumni dalam proses belajar mengajar dengan memanfaatkan tool Blended Learning, serta kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar tersebut, misalnya keterbatasan waktu yang dimiliki dalam mengakses tool Blended Learning.

Blended Learning is a study process that combines Traditional Learning and Online Learning study model. In Blended Learning, some activities that usually hold in the class will be moved to online-based environment in order to retrench time of the activities, such as quiz that usually hold in class will be hold in an online manner. This study explores the effectiveness and performance evaluation toward learning process with Blended Learning by taking case studies in STMIK Mikroskil Medan in the field of Informatic Technology. Blended Learning has been hold by the field of Informatic Technology since 2005 by using the website of students organization, namely www.bitsmikro.com as tool for Blended Learning. It hasn?t shown the qualities improvement of Blended Learning. Neither students nor lecturers have yet to utilize the Blended Learning tool optimumly. In addition, alumnus? involvement is still not adequate in facilitating Blended Learning. The methodology used is gathering data through questionaire. Evaluation that hold in this research done toward the lecturers, students, and alumnus that also using tool for Blended Learning as a media to obtain the latest knowledge although have been graduated. The outcome of this evaluation is the effectiveness and performance if students, lecturers, and alumnus? activities in learning process with Blended Learning, as well as hindrances encountered in the learning process, such as the limited time in accessing Blended Learning tools."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelya Dwi Astuti
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan perbedaan pola interaksi antara pemelajaran tatap muka dan forum diskusi asinkronus dalam blended learning di Universitas Indonesia. Vrasidas and McIsaac (1999) mendefinisikan interaksi sebagai proses yang terdiri dari tindakan timbal balik dari dua atau lebih pelaku dalam konteks yang tersedia. Pola interaksi yang dilihat adalah pelaku interaksi yang paling banyak melakukan interaksi, kategori interaksi yang paling banyak dilakukan dosen, dan kategori interaksi yang paling banyak dilakukan mahasiswa baik pada forum diskusi asinkronus maupun pemelajaran tatap muka. Konten interaksi dari sampel Matakuliah Pengembangan Terintegrasi B (MPKT B) tersebut dianalisis menggunakan Analisis Interaksi Pembelajaran Campuran. Hasil analisis konten kualitatif dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pola interaksi pada pelaku interaksi dan kategori interaksi yang paling banyak dilakukan dosen. Sementara itu, tidak ditemukan perbedaan kategori interaksi yang paling banyak dilakukan mahasiswa.

ABSTRACT
This research was conducted to find the differences of patterns of interaction in face-to-face learning and asynchronous discussion forums in blended learning at the University of Indonesia. Vrasidas and McIsaac (1999) defines the interaction as a process that consists of reciprocal action of two or more actors in the given context. Patterns of interaction which is seen are which actors who do more interactions, which category of interaction that most teachers do, and which category of interaction that most students do both on the asynchronous discussion forums and face-to-face learning. Content of interactions of the sample from Matakuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi B (MPKT B) were analyzed using the Analisis Interaksi Pembelajaran Campuran. Results of the qualitative content analysis of this research shows that there are differences in patterns of interaction of interaction actors and category of interaction that most teachers do. Meanwhile, there is no differences in the category of interaction that most students do.
"
2015
S59026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasis D. Dwiyogo
Depok: Rajawali Pers, 2018
371.3 WAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shakira Amirah
"Latar Belakang Persepsi mahasiswa berhubungan erat dengan proses pembelajaran yang ada. Seiring dengan perubahan dan peralihan sistem pembelajaran menuju sistem pembelajaran bauran, staf pengajar mengalami penyesuaian peran. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi mahasiswa preklinik pendidikan kedokteran FKUI terhadap peran staf pengajar di masa pembelajaran bauran. Metode Pendekatan kualitatif dengan desain studi fenomenologi digunakan untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa preklinik FKUI terhadap peran staf pengajar dalam masa pembelajaran bauran. Focus group discussion (FGD) dilakukan pada mahasiswa preklinik, dengan minimal dua FGD dari setiap tingkatannya. Setelah pengumpulan data, dilakukan member checking dan analisis tematik berdasarkan transkripsi FGD yang dilakukan secara verbatim. Hasil Hasil penelitian ini diperoleh melalui enam FGD yang melibatkan 44 narasumber dari mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran UI dengan mempertimbangkan jenis kelamin dan IPK mahasiswa. Dari hasil penelitian ini didapatkan tiga tema besar, yakni (1) Komunikasi dan interaksi staf pengajar dengan mahasiswa dalam pembelajaran bauran, (2) Faktor staf pengajar dalam memfasilitasi pembelajaran bauran, dan (3) Adaptasi staf mengajar dan mahasiswa dalam pembelajaran bauran. Kesimpulan Pembelajaran bauran memberikan fleksibilitas pada staf pengajar dan mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Apa pun pendekatan pembelajarannya dan peran staf pengajar yang diterapkan, mahasiswa mengharapkan staf pengajar yang mendorong partisipasi aktif mereka dalam pembelajaran di berbagai kesempatan.

Introduction Students' perceptions are closely related to the existing learning process. Along with the change and transition of the learning system towards a blended learning system, teaching staff have changing roles. This study aims to explore the perceptions of FKUI preclinical students on the role of teaching staff in the blended learning period. Method A qualitative approach with a phenomenological study design will be used to explore the perceptions of FKUI preclinical students on the role of teaching staff in blended learning environment. Focus group discussions (FGD) will be conducted for pre-clinical students, with a minimum of two FGDs from each study year. After data collection, member checking and thematic analysis will be carried out based on the FGD verbatim transcripts. Results These research results were obtained through six Focus Group Discussions (FGD) involving 44 informants, including pre-clinical students from the Faculty of Medicine at the University of Indonesia, taking into account the students' gender and GPA. From this research, three major themes were identified, namely (1) Communication and interaction between teaching staff and students in blended learning, (2) Factor of teaching staff in facilitating blended learning, and (3) The adaptation of teaching staff and students in blended learning. Conclusion The blended learning provides flexibility for teaching staff and students in communication and interaction. Regardless of the learning approach and the role of the teaching staff applied, students expect teaching staff to encourage their active participation in learning on various occasions."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taris Zahratul Afifah
"Pandemi Covid-19 membuat metode pembelajaran bauran berpotensi makin sering digunakan dalam pendidikan kedokteran. Berbagai studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan regulasi diri mahasiswa dengan lingkungan pembelajaran bauran. Blended Learning Questionnaire (BLQ) merupakan instrumen yang dikembangkan di University of Western Sydney, Australia untuk mengukur regulasi diri mahasiswa kedokteran dalam lingkungan pembelajaran bauran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh BLQ versi bahasa Indonesia untuk digunakan pada mahasiswa kedokteran Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu penerjemahan, telaah ahli, wawancara kognitif, uji pilot, dan pengumpulan data akhir dengan BLQ versi bahasa Indonesia. Validitas isi diukur berdasarkan nilai Content Validity Index (CVI). Validitas konstruksi diukur dengan metode exploratory factor analysis (EFA). Reliabilitas diukur dari konsistensi internal dengan nilai Cronbach’s alpha.
Seluruh butir pernyataan yang menyusun BLQ versi bahasa Indonesia mendapatkan nilai CVI≥0.83. Hasil EFA mengekstraksi 5 faktor. Faktor 4 dan 5 memiliki nilai Cronbach’s alpha≤0,7. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa BLQ versi bahasa Indonesia memiliki validitas isi yang baik untuk mengukur tingkat regulasi diri mahasiswa kedokteran Indonesia dalam lingkungan pembelajaran bauran. Namun, instrumen ini belum memiliki validitas konstruksi yang baik sehingga saat ini belum dapat digunakan pada mahasiswa kedokteran Indonesia. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan validitas konstruksi dan konsistensi internal dari instumen ini.

Covid-19 pandemic has made blended learning as a more common learning environment design in medical education. Many studies have shown that there is a relationship between students' self-regulation and blended learning environment. The Blended Learning Questionnaire (BLQ) is an instrument developed at the University of Western Sydney, Australia to measure self-regulation of medical students in a blended learning environment. This study aims to obtain the Indonesian version of the BLQ to be used in Indonesia’s medical education setting.
This research was conducted in several stages, namely translation, expert review, cognitive interviews, pilot testing, and final data collection using the Indonesian version of the BLQ. Content validity is measured based on the value of the Content Validity Index (CVI). Construct validity was measured by exploratory factor analysis (EFA) method. Reliability is measured from internal consistency with Cronbach's alpha value.
All of the items of Indonesian version of the BLQ get CVI≥0.83. EFA results extract 5 factors. Factors 4 and 5 have a Cronbach's alpha value≤0.7. These results indicate that the Indonesian version of the BLQ has good content validity for measuring the level of self-regulation of Indonesian medical students in a blended learning environment. However, this instrument does not have good construct validity so that currently it cannot be used on Indonesian medical students. Further research is needed to improve the construct validity and internal consistency of this instrument.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Kirna; Ida Bagus Nyoman Sudria; I Made Tegeh
"Efektivitas suatu inovasi pembelajaran tidak bisa mengabaikan aspek penting karakteristik siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan respons siswa SMA terhadap pembelajaran kimia yang di-sampaikan secara blended learning (BL), dan (2) menjaring harapan siswa terhadap konten dan pe-ngelolaan pembelajaran kimia yang disampaikan secara BL. Untuk memperoleh gambaran tentang respons dan harapan siswa tersebut, 140 angket disebarkan secara online ke siswa SMA kelas XI MIA yang tersebar di 7 SMA di 7 kabupaten/kodya di Bali, yaitu SMAN 1 Gianyar, SMAN 1 Side-men Karangasem, SMAN 2 Semarapura, SMAN 5 Denpasar, SMAN 1 Singaraja, SMAN 1 Kuta Utara, dan SMAN 1 Kediri Tabanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 110 siswa yang mengisi angket respos siswa terhadap BL dan 106 responden yang mengisi angket harapan siswa terhadap konten online dan pengelolaan BL. Siswa SMA memberikan respon yang positif terhadap penerapan BL dan memberikan masukan yang berguna untuk mengembangkan konten online dan pengelolaan BL untuk siswa SMA."
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2015
370 JPP 48 (1-3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge: Cambridge University Press, 2016
418.007 1 THE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rida Indah Fariani
"Pendidikan vokasi memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu (1) berfokus pada perolehan kompetensi dan keterampilan tertentu, dan (2) mengutamakan pengajaran praktis. Dengan karakteristik tersebut, mahasiswa dituntut untuk memenuhi target kompetensi dan keterampilan yang sama yang telah ditetapkan. Disisi lain, adanya keragaman karakteristik mahasiswa dapat menyebabkan perbedaan dalam hal proses belajar. Untuk mencapai target kompetensi yang diharapkan dan mengakomodir keragaman mahasiswa, penggunaan konsep personalized e-learning dapat menjadi pilihan. Sementara itu, dengan karakteristik kurikulum vokasi yang mengutamakan pengajaran praktikum, penggunaan model pembelajaran bauran dapat menjawab tantangan ketika pembelajaran daring tidak dapat sepenuhnya diterapkan pada pendidikan vokasi. Oleh karena itu, penggunaan konsep personalized learning pada pembelajaran bauran dapat menjadi solusi. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk (1) membangun model personalisasi pembelajaran bauran (p-PB) yakni model yang menggunakan konsep personalized learning dalam konteks kurikulum vokasi yang bersifat serial dan diintegrasikan dengan model pembelajaran bauran; (2) membangun purwarupa sistem berdasarkan model; dan (3) mengukur dampak implementasi sistem terhadap pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah exploratory sequential mixed method. Metode kualitatif digunakan dalam studi literatur dan evaluasi model, sementara metode kuantitatif digunakan dalam survei mengenai pembelajaran praktikum pada pendidikan tinggi vokasi dan eksperimen dalam melakukan evaluasi pada implementasi sistem p-PB.
Model p-PB yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen yakni model mahasiswa, model knowledge, dan model personalisasi. Model mahasiswa mengklasifikasikan mahasiswa berdasarkan tingkat pengetahuan (dasar, menengah, lanjut) dan gaya belajar sesuai teori Felder Silverman Learning Style Model (FSLSM) dengan fokus pada dua gaya dominan. Model knowledge memberikan anotasi pada learning object dengan tingkat kesulitan (mudah, sedang, sulit) dan disesuaikan dengan dimensi dalam teori FSLSM. Pada model personalisasi, strategi personalisasi yang diusulkan mencakup rekomendasi learning object dan sistem umpan balik yang sesuai dengan model mahasiswa. Sistem umpan balik memberikan rekomendasi berdasarkan hasil asesmen dan jika dibutuhkan akan berulang untuk memastikan mahasiswa menguasai kompetensi sebelum melanjutkan modul. Hal ini untuk mengakomodir kurikulum pendidikan tinggi vokasi yang berfokus pada penguasaan kompetensi secara berurutan. Model p-PB diintegrasikan dengan pembelajaran bauran yang mengkombinasikan model station rotation dan flipped classroom, di mana tingkat pengetahuan dijadikan station dalam pengajaran sinkronus dan asinkronus.
Purwarupa sistem p-PB dikembangkan dengan metodologi SDLC. Rekomendasi dan umpan balik yang diberikan menggunakan pendekatan knowledge-based. Knowledge direpresentasikan dengan menggunakan ontologi dan diimplementasikan dengan knowledge graph. Knowledge graph tidak hanya menghubungkan learning object, tingkat kesulitan, gaya belajar, dan hasil asesmen mahasiswa dalam jaringan yang terstruktur, tetapi juga berfungsi sebagai sistem penyimpanan dan pengelolaan data knowledge. Dengan menggunakan knowledge graph, sistem dapat menelusuri jalur yang paling relevan dan efisien untuk memberikan rekomendasi learning object dan umpan balik yang dipersonalisasi.
Evaluasi terhadap purwarupa sistem p-PB dilakukan dengan metode eksperimen berupa implementasi sistem dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Eksperimen dilakukan pada dua mata kuliah di salah satu perguruan tinggi vokasi di Jakarta yakni mata kuliah Pemrograman 1 dan Perancangan Proses Manufaktur. Kelas eksperimen menggunakan sistem p-PB dalam pembelajaran, sementara kelas kontrol menggunakan LMS institusi dan tidak menggunakan sistem p-PB. Hasil implementasi menunjukkan kelas eksperimen mencapai tingkat pencapaian hasil belajar yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol pada kedua mata kuliah yang diuji. Persepsi dan kepuasan mahasiwa mengenai tingkat kegunaan sistem p-PB cukup baik dengan skor SUS 74,36. Dari wawancara mahasiswa didapat sistem dapat meningkatkan pemahaman, kepercayaan diri, dan antusiasme mahasiswa. Dapat dikatakan terdapat pengaruh positif sistem p-PB terhadap hasil belajar dan pengalaman belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi implementasi pada perkuliahan dan institusi sejenis lainnya.

Vocational education has several main characteristics, namely (1) focusing on the acquisition of specific competencies and skills, and (2) prioritizing practical teaching. With these characteristics, students are required to meet the same competency and skill targets that have been set. On the other hand, the diversity of students’ characterisitcs can lead to differences in the learning process. To achieve the expected competency targets and accommodate student diversity, the use of personalized e-learning concepts can be an option. Meanwhile, given the vocational curriculum's emphasis on practical teaching, the use of blended learning models can address the challenges when online learning cannot be fully applied to vocational education. Therefore, the use of personalized learning concepts in blended learning can be a solution. Thus, this research aims to (1) develop a personalized blended learning (p-BL) model, which uses the personalized learning concept in the context of a vocational curriculum that is sequential and integrated with the blended learning model; (2) develop a system prototype based on the model; and (3) measure the impact of system implementation on learning in vocational higher education.
The methodology used in this research is exploratory sequential mixed method. Qualitative methods are used in literature studies and model evaluation, while quantitative methods are used in surveys on practical learning in vocational higher education and experiments to evaluate the implementation of the p-BL system.
The p-BL model developed in this research consists of three components: the student model, the knowledge model, and the personalization model. The student model classifies students based on knowledge level (basic, intermediate, advanced) and learning style according to the Felder Silverman Learning Style Model (FSLSM) theory with a focus on two dominant styles. The knowledge model annotates learning objects with difficulty levels (easy, medium, hard) and aligns them with dimensions in the FSLSM theory. In the personalization model, the proposed personalization strategies include recommending learning objects and a feedback system tailored to the student model. The feedback system provides recommendations based on assessment results and, if necessary, repeats to ensure students master the competencies before proceeding to the next module. This accommodates the sequential competency mastery focus of vocational higher education curricula. The p-BL model is integrated with blended learning that combines the station rotation model and flipped classroom, where knowledge levels are used as stations in synchronous and asynchronous teaching.
The p-BL system prototype is developed using the SDLC methodology. Recommendations and feedback are provided using a knowledge-based approach. Knowledge is represented using ontology and implemented with a knowledge graph. The knowledge graph connects learning objects, difficulty levels, learning styles, and student assessment results in a structured network and serves as a data storage and management system. Using the knowledge graph, the system can trace the most relevant and efficient paths to provide personalized learning object recommendations and feedback.
The p-BL system prototype evaluation was conducted using experimental methods involving system implementation with an experimental class and a control class. The experiment was carried out in two courses at a vocational higher education institution in Jakarta, namely Programming 1 and Manufacturing & Process Design. The experimental class used the p-BL system in learning, while the control class used the institution's LMS and did not use the p-BL system. The implementation results showed that the experimental class achieved significantly higher learning outcome levels compared to the control class in both tested courses. From 51 students in the experimental class, the student perceptions and satisfaction with the usability of the p-BL system were quite good with a SUS score of 74.36. Interviews with 12 students revealed that the system could enhance students' understanding, confidence, and enthusiasm. It can be said that there is a positive impact of the p-BL system on student learning outcomes and learning experiences. The results of this study can serve as a basis for implementation in similar courses and institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>