Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ade Satria Utama
"Perkembangan teknologi digital telah mendorong peritel untuk beralih dari saluran ritel berupa gerai fisik menjadi gerai online. Namun demikian, core retail competencies tetap sama dan sebuah survei oleh Oxford Institude of Retail menunjukkan bahwa sebagian besar peritel masih menganggap gerai fisik sebagai saluran ritel terpenting. Ketika penelitian yang berkaitan dengan sikap dan intensi pembelian konsumen ritel sangat penting untuk memastikan profitabilitas dan pertumbuhan peritel ritel, di Indonesia, penelitian dengan topik ini masih sangat langka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh 1 self-congruity, retailer awareness, retailer association, dan retailer perceived quality terhadap sikap konsumen terhadap peritel dan 2 sikap konsumen terhadap peritel terhadap intensi pembelian. Penelitian dilakukan di Indonesia, tepatnya di wilayah Jabodetabek, kepada 211 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa self-congruity, retailer awareness, dan retailer association memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap sikap konsumen terhadap peritel. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap peritel secara positif mempengaruhi intensi pembelian mereka. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti merekomendasikan kepada peritel, terutama department store, untuk mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan menciptakan imej yang sesuai dengan imej diri konsumen self-congruity , meningkatkan kesadaran konsumen awareness , dan menawarkan atribut dan karakteristik retailer association yang digemari konsumen.

Research related to retail consumers attitude and purchase intention is imperative to ensure retailers profitability and sustainable growth. In Indonesia, however, it remains a rare research subject. This study aims to determine the impact of 1 self congruity, retailer awareness, retailer association, and retailers perceived quality on consumers attitudes toward retailers and 2 consumers attitudes toward retailers on their purchase intention. The study was conducted in Indonesia, precisely in Jabodetabek area, to 211 respondents. The results show that self congruity, retailer awareness, and retailer association have significant positive impacts on consumers attitudes toward retailer. The results also indicated that consumers attitude toward retailers positively influences purchase intentions. Based on these results, researcher recommend retailers, especially department stores, to develop marketing strategies aimed at creating images that are congruent or in line with consumers self image self congruity , enhancing consumer awareness, and offering attributes and characteristics retailer association favored by consumers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djakasaputra
"Dunia usaha sekarang ini mengalami lingkungan persaingan yang kompleks dan dinamis. Di situasi seperti ini, pelanggan sangat berkuasa untuk menuntut. Mereka berharap memperoleh tingkat kualitas produk yang tinggi dengan biaya yang terjangkau. Perusahaan yang ingin maju harus mendapatkan keunggulan kompetitif untuk produknya, dan mereka harus melakukan inovasi secara kontinyu.
Situasi pasar otomotif dunia pun sudah sedemikian dinamis dan kritis, hal ini mendorong produsen untuk terus menciptakan produk unggulan. Pasar menginginkan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau. Otomatis persaingan bisnis kian ketat, variabel harga dan merek pun menjadi parameter kritis konsumen. Bagi produsen, hal ini berarti efisiensi produksi.
Dalam penelitian ini, diduga konsumen mengevaluasi kualitas berdasarkan dimensi-dimensi kualitas yang penting bagi mereka, bukannya kualitas secara keseluruhan. Evaluasi konsumen yang seperti ini seringkali disebut sebagai pandangan multi dimensi terhadap kualitas. Menghantarkan produk berkualitas ke dunia konsumen membutuhkan semacam pemahaman terhadap dimensi-dimensi kritis yang dipakai oleh konsumen dalam menilai kualitas. Konsumen sering menilai kualitas suatu produk berdasarkan petunjuk yang bersifat informatif yang berhubungan dengan produk tersebut. Petunjuk yang informatif tersebut kadangkala berasal dari intrinsik produk itu sandhi dan dapat pula dari ekstrinsik yang berasal dari luar produk.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model 6 dimensi kualitas untuk produk mobil sedan berdasarkan model konseptual mengenai Perceived Quality yang dikembangkan oleh Bruck. Keenam dimensi kualitas tersebut adalah versatility, ease of use,durability, serviceability, performance dan prestige, yang digunakan untuk mencari tahu dimensi-dimensi kualitas apa saja yang berperan penting di persepsi konsumen dalam menilai produk mobil sedan di Jakarta, untuk itu dilakukan 4 macam treatmen terhadap variabel harga dan merek juga variabel pemasaran lainnya seperti jenis mobil. Dengan menggunakan metoda MANOVA GLM Repeated Measures, hasil akhir analisa dengan software SPSS ver 10.01 didapat dimensi kualitas durability, serviceability dan performance yang signifikan.
Durability mencerminkan daya tahan suatu produk dalam beroperasi, serviceability meliputi aspek perbaikan dan kemudahan akses untuk melakukan perbaikan serta tanggung jawab dan keramahan petugas dalam menanggulangi masalah yang dihadapi konsumen. Dan performance adalah kinerja produk yang keandalannya dapat dipercaya konsumen. Ketiga dimensi kualitas ini juga secara tidak langsung mencerminkan betapa rasionalnya persepsi konsumen dalam menilai kualitas produk mobil sedan. Kesimpulan yang didapat menunjukkan bahwa pemasar harus mampu memberi porsi yang lebih pada dimensi-dimensi kualitas yang dianggap signifikan dimata konsumen agar program-program pemasaran yang dilakukannya dapat berjalan sesuai dengan apa diharapkan oleh konsumen.

Recently business world have experienced complex and dynamic competitive environment. In this situation, customers are very powerful to demand. They wish got high grade quality product with the reached cost. The company which want to be better must get competitive advantage for their product, and they must do innovation in a continue manner.
In automotive world market also had dynamic and critical situation, this matter pushed producent always to create superior product. Market wants to the best quality product with the reached price. Automatically, the business competition is stricter, price and brand name variables become a critical parameter to consumer. For producent, this meant efficiency of production.
In this study, consumer was estimated to evaluation quality depend on which important dimension of quality for them, not an overall of quality. This evaluation often called as a multidimensional perspective of quality. Delivering quality products to consumer world requires an understanding of the critical dimensions and cues that consumer use to judge quality. Consumer often judges quality of product based on informative cues that relation with the product. The informative cues mentioned occasionally came from the product itself and also could from the outside of the product.
This study did with using six dimensions of quality model for car product, based on conceptual model about perceived quality that developed by Bruck. Six dimensions of quality are versatility, ease of use, durability, serviceability, performance and prestige, that used to know what dimension is more important on consumer perception when judge product of car in Jakarta. For that, four treatment did to price and brand name variables and also others marketing variables such as type of car, with using Manova GLM Repeated Measures that included in software SPSS ver 10.0I.The results shows that durability, serviceability and performance are dimensions of quality that significant for consumer.
Durability reflects how well the product is in operation and the length of time the product works properly. Serviceability involves aspect maintenance of product and reliability of service and also the responsiveness of service personnel. And Performance refers to how well the product does what it is supposed to do. This three dimensions also reflect how rational consumer perception in judge quality product of car. This conclusion shows that marketer must determine the relevant quality dimensions for a product and the cues that are salient for judging those dimensions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Priambodo
"Peran mahasiswa dalam negara sering diistilahkan sebagai agent of change (Sanit, 1988). Sejarah mencatat berbagai tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa yang berhasil membawa keadaan yang lebih baik di negara tempatnya berada. Peran mahasiswa dalam sejarah Indonesia bahkan telah membuat mahasiswa Indonesia memiliki identitas politik yang khas, sumber legitimasi peran politik mahasiswa. Mahasiswa mempunyai kedudukan yang tinggi di mata masyarakat maupun image media.
Namun disisi Iain kita mendapati kesan dan kenyataan yang berlawanan ketika memasuki alam nyata kampus. Kita dapati suasana kantin-kantin yang dipenuhi mahasiswa berorientasi kesenangan semata, atau iklim studi oriented saja tanpa peduli dengan masalah-masalah di sekelilingnya. Suatu situasi-kondisi nyata yang sangat jauh dari idealisme agent of change mahasiswa.
Penelitian ini berangkat dari kesenjangan fakta-fakta tersebut diatas. Penelitian ini berangkat dari pertanyaan bagaimana sesungguhnya deskripsi / gambaran umum partisipasi politik di kalangan mahasiswa. Lalu dalam perkembangannya penelitian ini dilengkapi dengan pertanyaan bagaimana hubungan partisipasi mahasiswa tersebut dengan variabel-variabel prediktornya.
Secara umum mahasiswa didefinisikan sebagai suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya selalu dalam ikatannya dengan perguruan tinggi. Perguruan tinggi didefinisikan sebagai lembaga pendidikan formal diatas sekolah lanjutan atas yang terutama mernberikan pendidikan teori dari suatu ilmu pengetahuan disamping mengajarkan suatu ketrampilan (skill) tertentu (Sarwono, 1978). Secara lebih operasional mahasiswa didefinisikan sebagai setiap orang yang secara resmi terdaftar unruk mengikuti pelajaran-pelajaran di suatu tempat pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.
Sementara partisipasi politik didefinisikan sebagai kegiatan warga negara sebagai warga sipil (private citizens) secara individual atau kelompok yang bertujuan mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah dalam hal pemilihan pemimpin dan penetapan kebijakan publik, termasuk didalamnya semua bentuk aktivitas yang dimaksud mempengaruhi pemerintah. Partisipasi terbagi dalam bentuk-bentuk conventional dan unconventional. Menurut Dalton (1996), terdapat tiga potensial prediktor partisipasi, yaitu karakteristik personal, pengaruh kelompok, dan sikap politik, yang terdapat pada diri seseorang.
Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif merupalkan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu untuk menentukan adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat. Dalam penelitian bentuk ini tidak digunakan dan tidak dilakukan pengujian hipotesis. Hasil yang diperoleh lebih merupakan gambaran tentang karakteristik suatu kelompok sampel yang dapat menjelaskan suatu gejala. Penelitian deskriptif tidak meramalkan hasil yang akan diperoleh dan hasil yang diperoleh adalah gambaran yang mendetil tentang masalah (Setiadi, Matindas, dan Chairy, 1998).
Melalui penelitian ini ingin diketahui bagaimana gambaran tingkat partisipasi pada setiap bentuk-bentuk partisipasi. Juga ingin diketahui bagaimana gambaran hubungan partisipasi dengan variabel-variabel prediktor partisipasi. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia. Semuanya berjumlah 92 orang. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Alat pengumpul data tersebut adalah kuesioner bentuk-bentuk partisipasi, kuesioner pengaruh keiompok, dan kuesioner sikap politik. Data mengenai karakteristik personal diperoleh dari data kontrol. Teknik pengolahan data adalah statistik deskriptif dan perhitungan korelasi serta perhitungan perbandingan mean.
Penelitian ini menemukan bahwa tingkat partisipasi mahasiswa secara umum pada berbagai bentuk partisipasi adalah rendah. Terdapat hubungan antara partisipasi mahasiswa dengan variabel prediktor 'pengaruh kelompok' dan variabel prediktor 'sikap politik'. Penelitian ini juga menemukan bahwa besar kedua variabel prediktor tersebut beserta aspek-aspeknya adalah tinggi kecuali untuk aspek ?kepuasan politik'. Partisipasi mahasiswa berhubungan dengan tingkat keaktifan di organisasi kemahasiswaan. Usia berhubungan dengan partisipasi electoral activity. Dan terakhir, perbedaan fakultas, asal suku, pilihan organisasi diluar kampus, persepsi aktivis nonaktivis, agama yang dianut, persepsi ideologi, dan persepsi peer group terdekat; rnenyebabkan adanya perbedaan partisipasi secara umum pada bentuk-bentuk partisipasi yang ada."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S3006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulan Fitriani
"Kegiatan matematika dihadapi oleh setiap individu setiap hari. Sejak masa kanak-kanak hingga usia lanjut, tiap individu pasti berhubungan dengan matematika. Matematika sudah mulai dipelajari oleh anak ketika ia berada di lingkungan rumah. Setelah itu, ia akan mempelajarinya lebih dalam di jenjang pendidikan (sekolah). Matematika hanyalah satu di antara pengetahuan dan ketrampiian yang dipelajari di sekolah. Untuk mempelajari suatu pengetahuan atau ketrampiian, diperlukan kesiapan individu yang bersangkutan yaitu, kematangan, pengalaman, relevansi mated dan metode instruksional, serta sikap emosional.
Matematika seringkali dianggap sebagai 'momok' yang menakutkan oleh anak-anak. Hal ini tidak terlepas dad pengaruh banyak hal, di antaranya orangtua, kelompok, dan kesan mengenai guru matematika yang menakutkan. Perhatian terhadap usaha pembentukan sikap positif terhadap matematika masih dirasakan kurang. Padahal, sikap positif terhadap matematika perlu ditanamkan sedini mungkin. Apabila murid tertinggal dalam penguasaan matematika maka akan berpengaruh pada kelangsungan pendidikan pada jenjang berikutnya.
Sekolah yang berbeda dalam menggunai;an fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi anak didiknya. Pengalaman yang berbeda dapat membentuk sikap yang berbeda pula. Pengalaman yang diterima oleh anak di sekolah akan berbeda antara satu dan lainnya, demikian pula halnya dalam pelajaran matematika. Oleh karena itu ingm diketahui bagaimanakah sikap anak kelas 1 SD terhadap matematika. Selain itu ingin juga diketahui apakah ada perbedaan sikap terhadap matematika antara dua sekolah yang berbeda yaitu sekolah yang menggunakan fasilitas alam (Sekolah Alam) dan sekolah yang tidak menggunakan fasilitas alam (SD Perguruan Cikini).
Subyek dalam penelitian ini sebanyak 13 anak, 5 subyek berasal dari Sekolah Alam dan 6 subyek berasal dari SD Perguruan Cikini. Metode pengukuran sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Metode ini dipilih karena merupakan metode yang cocok untuk digunakan pada anakanak. Dalam wawancara ini terdapat 13 aitem pertanyaan inti yang digolongkan ke dalam 4 kelompok besar yaitu suasana belajar di sekolah, kegiatan bermain, kegiatan sehari-hari, dan suasana belajar di rumah. Selain itu juga terdapat 3 aitem tambahan.
Pertanyaan diajukan dengan menggunakan alat bantu gambar sebanyak 13 buah. Penggunaan gambar dilakukan agar perhatian anak dapat tetap terfokus pada jalannya penelitian. Pertanyaan yang diajukan mempunyai dua altematif pilihan jawaban {fixed-altemative items). Jawaban yang didapatkan kemudian dikategorikan menjadi positif dan negatif. Jawaban positif terhadap suatu aitem menandakan bahwa subyek mendukung aitem tersebut dan mempunyai sikap yang positif terhadap aitem itu. Untuk mengetahui ada/tidaknya perbedaan sikap, dilakukan perhitungan dengan menggunakan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek yaitu anak kelas 1 SD memiliki sikap yang positif terhadap matematika. Berdasarkan pengelompokkan aitem pertanyaan, sebagian besar memiliki jawaban yang positif dan diasumsikan memiliki sikap yang positif. Apabila dilihat perbandingan antara subyek yang belajar di sekolah yang menggunakan fasilitas alam (Sekolah Alam) dan yang tidak (SD Perguruan Cikini), tidak ada perbedaan sikap terhadap matematika. Namun ada perbedaan yang cukup mencolok di dalam aitem-aitem pertanyaan kelompok 3 yaitu kegiatan sehari-hari. Subyek di Sekolah Alam dapat dengan lebih baik menerapkan pengetahuannya ke dalam kegiatan sehari-hari.
Peneliti menyarankan dilalcukannya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab teijadinya pembentukan sikap yang sama. Peneliti juga manyarankan supaya penelitian yang sejenis mempertimbangkan lebih lanjut pilihan jawaban yang tersedia serta jumlah pertanyaan. Hal ini tentu saja hams disesuaikan dengan karakteristik subyek yang dipilih. Selain itu alat bantu gambar juga perlu diperhatikan, apakah memang diperlukan dan alat bantu apakah yang paling sesuai untuk digunakan. Hal ini untuk mencegah pengamh gambar terhadap jawaban yang diberikan oleh subyek. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insan Purnama
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kebangkitan Islam yang terjadi di seluruh dunia muslim, termasuk di dalamnya Indonesia. Salah satu fenomena kebangkitan Islam itu adalah semaraknya gerakan dakwah yang dilakukan kaum muda muslim. Pada tingkat sekolah menengah terdapat organisasi Rohani Islam yang merupakan organisasi otonom dari OSIS sekaligus termasuk ke dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Aktivitas Rohis lebih cenderung tertuju kepada aktivitas dakwah yang dilakukan oleh pelajar muslim kepada pelajar muslim yang lain. Tudingan eksklusivisme sering diarahkan kepada Rohis sebab anggota Rohis sering menonjolkan identitas kerohisannya sehingga muncul kesan berbeda dengan individu lainnya. Pembiasaan diri yang dilakukan anggota Rohis terhadap identitas kelompoknya senantiasa dijaga melalui mekanisme internal mereka. Pada sisi lainnya, anggota Rohis pun merupakan bagian dari anggota masyarakat lainnya. Karena itu, penelitian ini mendasarkan kepada permasalahan apakah kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat mempengaruhi pembiasaan diri mereka dalam kelompok.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat dengan pembiasaan diri mereka dalam kelompok. Jika ada hubungan, seberapa erat hubungan itu terjadi.
Penelitian ini mendasarkan pada teori kelompok, identitas kelompok, dan interaksi sosial. Berdasarkan teori tersebut dan pengalaman empirik, disusun dua hipotesis penelitian. Kedua hipotesis penelitian ini adalah: (1)Ho: Tidak ada hubungan antara kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat dengan pembiasaan diri mereka dalam kelompok; dan (2) Ha: Ada hubungan antara kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat dengan pembiasaan diri mereka dalam kelompok.
Untuk tujuan penelitian ini, dengan menggunakan teknik multistage random sampling ditarik sampel sebanyak 45 anggota Rohis dari tiga SMUN, yaitu SMUN 30, SMUN 68, dan SMUN 27. Pengumpulan data dan pengukuran skor variabel penelitian memakai kuesioner penelitian. Adapun pengolahan dan analisis data menggunakan program komputer SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) berdasarkan hasil korelasi secara keseluruhan terbukti bahwa tidak ada hubungan antara kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat dengan pembiasaan diri mereka dalam kelompok; dan (2) demikian juga hasil korelasi berdasarkan pada tiap-tiap sekolah, jenis kelamin, kerangkapan organisasi, dan ada tidaknya keluarga/kerabat yang aktif dalam organisasi Islam ternyata terbukti kedua variabel tidak ada hubungan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Annisa Indrasari
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi bagaimana ketakutan mempengaruhi perilaku konsumen terhadap obat herbal dan konvensional dengan menganggap penghindaran penyakit sebagai alasan dari hubungan tersebut dan juga dengan melihat perbedaan kultur antara orang Belanda dan orang Indonesia. Penilitian empiris terhadap 81 responden dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ketakutan memberi pengaruh positif ke perilaku terhadap obat herbal, penghindaran penyakit tidak menjadi alasan dibalik hubungan tersebut, dan kultur mempengaruhi perilaku terhadap obat herbal secara independen, atau terpisah dari ketakutan. Walaupun hasil dari penelitian bisa berkontribusi terhadap studio bat herbal, tidak ada hasil signifikan mengenai obat konvensionil.

ABSTRACT
The objective of this study is to investigate how fear influences a consumer?s attitude towards herbal and conventional medicine, whilst considering how disease avoidance can explain the relationship, and how the attitudes differ in the Dutch and Indonesian culture. In order to achieve the objective, empirical research on 81 participants was performed. The results show that fear influences a positive attitude towards herbal medicine. Moreover, disease avoidance did not explain the relationship, and that culture, separate from fear, independently influenced the consumer?s attitude towards herbal medicine. Despite the contribution for herbal medicine, no significant remarks were found for conventional medicine;"
2016
S64573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryaningtyas Tri Hapsari
2003
S3265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Pandutomo
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persepsi yang timbul dari pribadi konsumen terhadap suatu produk perbankan, yaitu produk SMS Banking Mandiri, berpengaruh pada pembentukan sikap konsumen terhadap produk SMS Banking Mandiri itu sendiri. Sehubungan dengan tujuan tersebut hipotesis yang diajukan adalah untuk mengetahui apakah variable TAM (Technology Acceptance Model) yaitu : Usefulness, Ease of Use, Compatibility, Credibility, Self Efficacy, Risk, dan Cost mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Attitude serta apakah variabel Attitude memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Intention to Use.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank Mandiri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, dan penentuan besarnya sampel adalah dengan menggunakan convenience sampling yaitu sebesar 200 orang. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer adalah dengan metode kuesioner. Analisis penelitian ini dengan menggunakan pengujian instrumen (uji validitas dan reliabilitas) dan analisis kuantitatif (Regresi Linier Berganda, Uji R2, Uji Statistik-t, Uji F).
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua variabel TAM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Attitude, namun variabel Attitude memiliki pengaruh yang relatif signifikan terhadap Intention to Use. Sebesar 64,6% pembentukan Attitude dipengaruhi oleh variabel TAM tersebut dan untuk variabel Attitude terhadap variabel Intention to Use mempunyai pengaruh sebesar 44,5%.

The objective of this research is to discover if the personal perception of a consumer toward a Banking product, which is SMS-Banking Mandiri, have a relation in creating consumer attitude toward SMS-Banking Mandiri it self. According to the objective, the hipotesis is to find if TAM (Technology Acceptance Model) with variable: Usefulness, Ease of Use, Compatibility, Credibility, Self-Efficacy, Risk, and Cost have a significant relation toward variable Attitude, and does variable Attitude have a significant relation toward Intention to Use.
The population in this research is the customers of Bank Mandiri. The sampling technique is using non probability sampling and number of sampel decided by using convenience sampling which is 200 respondents. Data resources come from primary and secondary data. The primary data collected using questionaire. The analysis is using instrumen test (validity and reliability test) and quantity test (Multiple Linear Regresion, R2 test, T-test, F-test).
The result of research is showing that not all TAM variables have significant relations with Attitude variable, however, the Attitude variable have a relatively significant relation with variable Intention to Use. About 64,6% Attitude variable influenced by TAM variables and Attitude variable have influence toward Intention to Use variable around 44,5%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T30229
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Waluyo
"Sikap merupakan salah satu faktor yang berperan pada bagaimana konsumen mengevaluasi informasi Oleh karena itu, sikap konsumen terhadap mobil merek X berperan dalam perilaku membeli. Dengan demikian, maka diasumsikan adanya perbedaan sikap antara konsumen yang membeli dan yang tidak membeli mobil merek X. Tujuan penelitian ini untuK melihat perbedaan sikap antara konsumen yang membeli dan tidak membeli mobil merek X. Teori sikap dari Schiffman dan Kanuk (2000) dan perilaku membeli dari Schiffman dan Kanuk (2000) digunakan dalam pembuatan pengukuran skala sikap konsumen terhadap mobil merek X. Responden yang terlibat berjumlah 64 orang yang terdiri dari 32 orang yang membeli dan 32 orang yang tidak membeli. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara sikap konsumen yang membeli dan yang tidak membeli mobil merek X. Kesimpulan dari penelitian ini adalen sikap .konsumen yang membeli mobil merek X cenderung bersikap positif teri adap mobil merek X dan sikap konsumen yang tidak membeli mobil merek X cenuerung bersikap negatif terhadap mobil merek X. Disarankan-untuk memberikan informasi tentang mobil merek X yang jebih baik untuk membentuk sikap konsumen yang lebih positif, sehingga dapat mendorong semakin banyak konsumen membeli mobil merek X."
2004
S3500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>