Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irene Faulina
"ABSTRAK
termasuk di dalamnya Ragam Hias yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi deskripsi bangunan beserta Ragam Hias, dimulai dari bagian halaman depan,
bangunan utama, dan bangunan tambahan. Deskripsi yang telah dilakukan kemudian di
analisis dengan Pada tahap ini dilakukan pengklasifikasian pada komponen-komponen
kelenteng dilakukan untuk melihat sejauh mana kelenteng Gie Yong Bio menerapkan aturan
dasar pembuatan kelenteng. Pada pengklasifikasian terdapat keterangan dari masing-masing
komponen kelenteng untuk menjelaskan komponen-komponen kelenteng baik arsitektural
maupun ragam hias. Analisis kontekstual juga dilakukan untuk melihat keletakan kelenteng
Gie Yong Bio terhadap lingkungan sekitarnya guna mengetahui penerapan fengshui pada
kelenteng Gie Yong Bio. Hasil dari Analisis yaitu Kelenteng Gie Yong Bio tidak menerapkan
semua aturan dalam pembuatan kelenteng secara arsitektural dan lebih berfokus pada
penerapan fengshui

ABSTRACT
The focus of this study is the Gie Yong Bio Temple from Architectural Perspective. This
Study also includes the description of the building and the decorative motifs Starting from the
front yard to the main building, and additional building. The Description then would be
analyse, in this step this study classified components of the temple to find how this temple
applied the fundamental rules of building temple in general. Contextual analysis is also
conducted to see the position of Gie Yong Bio temple in its Environtment which affected by
fengshui. The result of this study finds that the Gie Yong Bio temple was built according to
some of the rules of temple although it was more focused on the fengshui rules."
2015
S58497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Hansel Suryatenggara
"Skripsi ini memfokuskan pembahasan mengenai Kelenteng Boen Tek Bio dari segi arsitektural termasuk komponen pendukung yang ada menurut aturan Feng Shui dan komponen hias, Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendeskripsian dari mulai halaman depan, bangunan utama, bangunan pendukung di sebelah samping dan belakang, berikut peranan kelenteng ini dalam festival dan kegiatan masyarakat Cina di Tangerang.
Hasil deskripsi kemudian dilanjutkan dengan perbandingan dengan analisis singkat yang terdiri dari analisis umum menurut aturan arsitektural dan analisis khusus yang meliputi pengunaan metode feng shui. Hasil analisis menyatakan keberadaan Kelenteng Boen Tek Bio sebagai kelenteng yang mengikuti gaya asli pencitraan di Cina Selatan dengan perbedaan yang signifikan dan mendasar.
The study focuses Boen Tek Bio Chinese Temple on its architectural orientation. The methods used description of the building, starts from the front courtyard, main hall, and the supportive structure on the rear and aft sides and its account in maintaning several festivities and social affairs on Chinese society in Tangerang.
The results of the descriptive phase proceeds to analythic phase consists of general and specific analysis which includes basic Chinese Architectural Designs and the usage of feng shui methods. The overall results of this study remarks Boen Tek Bio Chinese Temple to maintain its architectural styles to the original Southern Style with significant differences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S212
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Hansel Suryatenggara
"Skripsi ini memfokuskan pembahasan mengenai Kelenteng Boen Tek Bio dari segi arsitektural termasuk komponen pendukung yang ada menurut aturan Feng Shui dan komponen hias, Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendeskripsian dari mulai halaman depan, bangunan utama, bangunan pendukung di sebelah samping dan belakang, berikut peranan kelenteng ini dalam festival dan kegiatan masyarakat Cina di Tangerang.
Hasil deskripsi kemudian dilanjutkan dengan perbandingan dengan analisis singkat yang terdiri dari analisis umum menurut aturan arsitektural dan analisis khusus yang meliputi pengunaan metode feng shui. Hasil analisis menyatakan keberadaan Kelenteng Boen Tek Bio sebagai kelenteng yang mengikuti gaya asli pencitraan di Cina Selatan dengan perbedaan yang signifikan dan mendasar.
The study focuses Boen Tek Bio Chinese Temple on its architectural orientation. The methods used description of the building, starts from the front courtyard, main hall, and the supportive structure on the rear and aft sides and its account in maintaning several festivities and social affairs on Chinese society in Tangerang.
The results of the descriptive phase proceeds to analythic phase consists of general and specific analysis which includes basic Chinese Architectural Designs and the usage of feng shui methods. The overall results of this study remarks Boen Tek Bio Chinese Temple to maintain its architectural styles to the original Southern Style with significant differences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1544
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Artista Rahman
"Penelitian ini menganalisis ragam hias pada Klenteng Hok Tek Bio, Salatiga, dengan tujuan untuk memahami jenis, distribusi, dan makna simbolis dari motif-motif hias yang terdapat pada bangunan tersebut. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan fokus pada motif hewan, tumbuhan, figuratif, dan pola geometris. Komponen yang dianalisis mencakup bentuk, warna, penempatan, serta nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian mengungkap bahwa ragam hias pada Klenteng Hok Tek Bio memiliki peran penting sebagai elemen dekoratif sekaligus simbol harmoni kosmis, keseimbangan spiritual, dan perlindungan. Temuan ini juga menunjukkan bahwa distribusi ragam hias mencerminkan hierarki spiritual klenteng, dengan altar utama sebagai pusat ibadah yang dikelilingi ornamen bermakna. Penelitian ini menegaskan pentingnya ragam hias sebagai medium pelestarian tradisi Tionghoa dan adaptasinya dalam konteks budaya lokal.

This study analyzes the decorative motifs of Hok Tek Bio Temple in Salatiga, aiming to understand the types, distribution, and symbolic meanings of the motifs in the structure. This research employs a qualitative descriptive approach, focusing on animal, plant, figurative, and geometric motifs. The components analyzed include form, color, placement, and the philosophical values embedded within them. The findings reveal that the decorative motifs of Hok Tek Bio Temple play a significant role as decorative elements while symbolizing cosmic harmony, spiritual balance, and protection. The study also highlights that the distribution of motifs reflects the spiritual hierarchy of the temple, with the main altar serving as the focal point of worship, surrounded by meaningful ornaments. This research underscores the importance of decorative motifs for preserving Chinese traditions and their adaptation within the local cultural context."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardea Jesica
"ABSTRAK
Rumah adalah sebuah bangunan tempat tinggal bagi manusia. Banyak cara untuk membuat sebuah rumah menjadi ideal, salah satunya dengan menggunakan konsep-konsep fengshui. Salah satu hunian tinggal yang menerapkan konsep fengshui adalah sebuah hunian tinggal yang berlokasi di Jambi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan di antara konsep-konsep fengshui, yaitu Qi, Yin Yang, dan WuXing dalam membentuk fengshui dan bagaimana penerapan konsep tersebut ke dalam sebuah hunian tinggal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah informasi tentang Fengshui dalam kebudayaan Cina yang diterapkan oleh etnis Cina di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan dan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lokasi, lingkungan, bentuk, dan interior pada obyek yang diteliti diterapkan konsep-konsep fengshui. Namun, ada juga beberapa konsep fengshui yang tidak diterapkan.Rumah adalah sebuah bangunan tempat tinggal bagi manusia. Banyak cara untuk membuat sebuah rumah menjadi ideal, salah satunya dengan menggunakan konsep-konsep fengshui. Salah satu hunian tinggal yang menerapkan konsep fengshui adalah sebuah hunian tinggal yang berlokasi di Jambi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan di antara konsep-konsep fengshui, yaitu Qi, Yin Yang, dan WuXing dalam membentuk fengshui dan bagaimana penerapan konsep tersebut ke dalam sebuah hunian tinggal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah informasi tentang Fengshui dalam kebudayaan Cina yang diterapkan oleh etnis Cina di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan dan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lokasi, lingkungan, bentuk, dan interior pada obyek yang diteliti diterapkan konsep-konsep fengshui. Namun, ada juga beberapa konsep fengshui yang tidak diterapkan.

ABSTRACT
A house is a building for human habitation. There are many ways to make an ideal home, one of which is employing the concepts of fengshui. A house that applies the concept of fengshui on the interior and esterior is a house that located in Jambi. The problem in this research is how the relationship between fengshui concepts, Qi, Yin Yang, and WuXing in forming fengshui and how the application of the concept into a residence. This study aims to add information about Fengshui in Chinese culture applied by ethnic Chinese in Indonesia. The research method used is literature and field.. The research results known that the location, environment, shape, and interior on the object under study applied fengshui concepts. However, there are also some fengshui concepts that are not applied. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Nuzulul Barkah Farisco
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan bentuk dan tata letak bangunan, ornamentasi, dan feng shui yang diaplikasikan pada klenteng Dharma Rahayu Indramayu. Pada pembahasannya dapat dilihat apakah klenteng ini dibangun sesuai dengan aturan feng shui yang umumnya diterapkan dalam bangunan suci dan penerapan yang umumnya ada dalam suatu arsitektur Cina. Selain itu, dapat dilihat ragam ornamen yang terdapat dalam klenteng Dharma Rahayu, apakah memiliki korelasi atau tidaknya terkait letaknya yang berada di wilayah pesisir Jawa. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk merekonstruksi salah satu hasil kebudayaan etnis Cina yang terdapat di Indramayu, berupa bangunan suci Klenteng. Hasil dari penelitian ini berupa klenteng Dharma Rahayu dibangun berdasarkan unsur feng shui dan aturan umum yang terdapat dalam bangunan Cina, khususnya bangunan suci. Ornamen yang terdapat dalam klenteng Dharma Rahayu berkaitan erat dengan letaknya yang dekat dengan perairan, dilihat dari beberapa jenis ornamen yang terdapat dalam klenteng Dharma Rahayu. Klenteng Dharma Rahau dibangun oleh masyarakat Cina yang berasal dari wilayah Cina bagian selatan, terlihat dari bentuk bangunan klenteng yang umumnya terdapat di wilayah Cina bagian selatan.

ABSTRACT
This undergraduate thesis talked about how is the correlation between shape, layout, and ornamentation in Dharma Rahayu temple is applied. This study observed the correlation between feng shui and basic rule of chinese architecture which is applied in Dharma Rahayu temple. Moreover, it can be seen ornament type in Dharma Rahayu temple, which has correlation or not with location in north coast of Java. Purpose of this research is to reconstruction one of the Chinese culture in Indramayu in the past, which is sacred building. At the end of this research, the result from the analysis is Dharma Rahayu Temple built with feng shui and general rule of basic chinese architecture, especially for sacred building. The ornamentation in this temple closely related with the location that near from sea and also river, it can be seen from motif in Dharma Rahayu temple that is divided into several types of ornamentation. Dharma Rahayu temple build by people from south China, it can be seen from the shape, ornament, and also deity inside the temple that is generaly aplicate from south China temple."
2016
S66878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilla Andriani Parmita
" ABSTRAK
Kelenteng merupakan salah satu bangunan keagamaan yang sering menjadi obyek penelitian arkeologi. Kelenteng dibangun dengan menerapkan aspek-aspek yang ada pada arsitektur tradisional Cina, Ilmu fengshui dan ornamen. Penelitian ini membahas mengenai penerapan arsitektur tradisional Cina, ilmu fengshui, dan ornamen pada Kelenteng Dewi Welas Asih di Cirebon. Penelitian ini menggunakan tahapan metode arkeologi, yaitu observasi, pengolahan data, dan intepretasi. Pada tahap pengolahan data digunakan analisis bentuk dan analisis khusus. Hasil dari penelitian ini adalah Kelenteng Dewi Welas Asih hampir menerapkan seluruh aspek yang ada pada arsitektur tradisional Cina, namun tidak sepenuhnya menerapkan aspek yang ada pada ilmu fengshui. Diketahui juga bahwa terdapat empat tipe ornamen yang dapat diidentifikasi pada kelenteng, yaitu fauna, flora, manusia, dan benda buatan manusia.

ABSTRACT
Chinese temple is one of the religious buildings that often become the object of archaeological research. Chinese temple was built by applying Chinese traditional architecture, fengshui, and ornament. This research is talking about the applying of those three aspects in Dewi Welas Asih Temple in Cirebon. This research used three stages of archaeological method, which are observation, data processing, and interpretation. In data processing stage, the collected data then analyzed by form analysis and specific analysis. The results of this research are Dewi Welas Asih Temple almost applied every aspect in Chinese traditional architecture. However, this temple only applied several aspects in fengshui. Dewi Welas Asih Temple also has four types of ornaments that can be identified, those are fauna, flora, human and man-made objects.
"
2016
S61762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Cahya Perdana
"Klenteng adalah salah satu bangunan keagamaan yang sering dijadikan objek penelitian arkeologi. Pada bangunan klenteng biasanya banyak terdapat ornamen atau hiasan yang berada di bagian dalam bangunan maupun luar bangunan klenteng. Selain itu, pada pembangunannya sering menerapkan aturan umum arsitektur tradisional Cina dan aturan fengshui.
Penelitian ini membahas mengenai ornamen, penerapan arsitektur tradisional cina dan aturan fengshui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan Klenteng Shia Jin Kong tidak memiliki banyak ornamen dan apakah sepenuhnya menerapkan aturan umum dan fengshui.
Dalam penelitian ini digunakan tahapan metode arkeologi, yaitu observasi, pengolahan data, dan interpretasi. Pada tahap pengolahan data digunakan analisis ornamen dan analisis kronologi.
Hasil dari penelitian ini adalah Klenteng Shia Jin Kong merupakan klenteng rakyat yang dibangun pada akhir abad 19. Klenteng Shia Jin Kong juga menerapkan hampir semua aspek arsitektur tradisional Cina dan aturan fengshui.

Chinese temple is one of the religious buildings that often become the object of archaeological research. At the temple building there are usually lots of ornaments or decorations that were inside the building and outside the building of the temple. In addition, the construction often apply the general rule of traditional Chinese architecture and the rules of feng shui.
This study discusses the ornament, the application of traditional Chinese architecture and the rules of feng shui. The purpose of this study was to determine the factors that led to Shia temple Jin Kong does not have a lot of ornaments and they are fully apply the general rule and fengshui.
In this study used the stages of archaeological methods, ie observation, data processing and interpretation. At this stage of the analysis used data processing and analysis ornament chronology.
The results of this study are Shia Jin Kong Temple is a folk temple built in the late 19th century temple Shia Jin Kong also implemented nearly all aspects of traditional Chinese architecture and the rules of feng shui."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S69971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rais Ramdhany
"Penelitian ini merupakan upaya dalam melihat memori kolektif yang terdapat pada Kelenteng Tek Hay Bio di Semarang. Pada Kelenteng Tek Hay Bio terdapat sebuah tokoh manusia yang dianggap berjasa dan mengingat tokoh tersebut memiliki peranan besar bagi masyarakat sekitar dan dijadikan sebagai dewa utama serta letaknya pada bagian bangunan utama Kelenteng. Memori kolektif ini diwujudkan dalam bentuk sebuah ritual atau peringatan kebesaran bagi tokoh tersebut serta dilengkapi sesajian pada ritualnya. Juga melalui sebuah representasi yang muncul. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data (observasi langsung dan studi literatur), pengolahan data dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Kelenteng Tek Hay Bio terdapat memori kolektif oleh sebagian kelompok masyarakat etnis Tionghoa di Kota Semarang yang layak untuk diingat dan dikenang serta perwujudan memori kolektif tersebut melalui sebuah representasi sehingga terjadi keterkaitan satu sama lain.

This research is an attempt to see the collective memory found in the Tek Hay Bio Temple in Semarang. At Tek Hay Bio temple can be found a human figure that is considered meritorious and remembers that the figure has a large role for the surrounding community and for the community and is used as the main deity and is located in the main building part of the temple. This collective memory is manifested in the form of a ritual or commemoration of greatness for the figure and is equipped with offerings on the ritual. Also through a representation that appears. The research method used is data collection (direct observation and study of literature), data processing and interpretation. The results showed that in Tek Bio Bio Temple there is a collective memory by some ethnic Chinese communities in the city of Semarang that deserves to be remembered and remembered and the embodiment of the collective memory through a representation so that there is a connection to one another.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Natalia
"Pemeluk agama Khonghucu merupakan sebagian kecil dari penduduk di Kecamatan Gunung Sindur yang mayoritas pemeluk agamanya adalah Islam. Namun demikian, terdapat lima kelenteng yang tersebar di Kecamatan tersebut. Kelenteng yang sudah berdiri lebih dari tiga puluh tahun dan memiliki umat yang rutin untuk melakukan sembahyang di kelenteng pada Kecamatan ini adalah kelenteng Hoo Tek Bio dan kelenteng Kwan Im Bio Kahuripan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jangkauan kelenteng terhadap umat Khonghucu dan pola persebaran tempat tinggal umat Khonghucu di Kecamatan Gunung Sindur, Bogor. Analisis secara deskriptif dan secara spasial akan digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jangkauan kelenteng Hoo Tek Bio lebih jauh dari pada kelenteng Kwan Im Bio Kahuripan. Umat Khonghucu di kelenteng Hoo Tek Bio dipengaruhi oleh keterkaitan dan ketergantungan umat terhadap leluhur, sedangkan umat Khonghucu di kelenteng Kwan Im Bio Kahuripan dipengaruhi oleh kedekatan kelenteng dengan pasar dan tempat tinggal umatnya yang berada pada kawasan perdagangan. Berdasarkan dari hasil Analisis Tetangga Terdekat (NNA) menunjukan bahwa tempat tinggal umat Khonghucu di dua kelenteng membentuk pola yang mengelompok.

The Confucianist only made small proportion to the Islam dominated community of Gunung Sindur subdistrict. Despite of that, five Confucianism temples spreaded across the region. The Confucianism temple have been stood for more than thirty years and followers are attending routinely to pray in the region is Hoo Tek Bio and Kwan Im Bio Kahuripan temple. This research aims to know the service of the temple to reach its followers and residential distribution pattern of the followers in Gunung Sindur subdistrict, Bogor. Descriptive analysis and spatial analysis is used to answer the purpose of thie research. The results of the research showed that service of the Hoo Tek Bio temple further more than Kwan Im Bio Kahuripan temple. The confucianism of the Hoo Tek Bio temple influenced by connection and depended of the ancestor, whereas followers Kwan Im Bio Kahuripan temple influenced by nearest of the temple in the market and residential of the followers that are on the trade. The Nearest Neighbour Analysis (NNA) result show a clumped pattern distribution of confucianist in the region.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>