Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galuhwati
"Bandara Soekarno-Hatta sebagai bagian dari internasional airport, merupakan prasarana yalg penting untuk transportasi. Sebagai suatu sistem yang penting dalam transportasi udarayang harus mempunyai tempat (terminal, landasan pacu, ta:riways). Disamping fasilitas bandara setiap operator harus memperhatikan kualitas pelayanan. Sistem transportasi udara tidak bisa terpisatrkan dari adarrya barrdara sebagai fasilitas utama. Meskipun de.mikian bandara bukan men4nkan tujuan ahkir perjalanan seorang penumpffig, tetapi bandara adalah tempat yang pertama yang dilihat penumpang. Bandara menjadi bagian dari industri transportais udara dan sekarang ini banyak orang menggunakan pesawat sthag:d, pilihan.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia. Berdasarkan data dari PT. Angkasa Pura, BUMN pengelola bandara sekaligus operator mencatat di tahun 2014 jumlatr penumpang mencapai 62.000.000 penumpang. Dimana kapasitas hanya mencapai 18.000.000 juta penumpang. Karena bandara Soekarno -Hattamempunyai masalah operasional dan non-operasional. Masalah operasional seperti kenaikan jumlah penumparrg, tertundanya waktu take-off dan waktu mendarat yang lama sedangkan masalah non-operasional seperti akses ke bandara Soeta susah atau macet, kurangnya taksi maupun transportasi publik.
Kita dapat membayangkan kepadatan dan kemacetan di SHIA dan kondisi yang ada akan mengurangi kepuasan penumpang. Kepuasan penumpang adalah prarr'*ri1g: untuk kelanjutan operasi bandara. SHIA memerlukan pengembangan untuk memperbaiki sistem yang ada dan sekarang SHIA mempunyai sistem baru yaitu Grand Design of SHIA. Peneliti sebelumnya telatr membahas tentang kuantitatfi indikator di SHIA seperti waktu tunggu, waktu proses dan pemanfaatan tempat di terminal menggunakan sofivare simulasi yaitu ProModel verci 7.5.
Dalam penelitian ini akan membahas kualitatif indikator di SHIA untuk melanjutkan penelitian yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel dari kualitas servis sebagai referensi dalam pengembangan.

Soekarno-Hatta Airport, in particular international airports, are omong the most vital transportation infrastructures. As an essentiql system of air *ansryat infrastructure they represent the physical site (terminals, runwoys, taxiways). Besides the airport facilities each operator airport must concern about their service quality. System of air transportation fiever been separated lftrn fftv existence of the airport as the main support. Even though the airport is not the final destination, but it represented the first time looked for customer. The airport becomes the part of industry transportation and nowadays a lot of people uiing air transportation.
Soekarno-Hatta International Airport (SHU) is the biggest and the busiest in Indonesia. Based on data from Angkasa Pura II, the compony that manages or as operator SHU that passengers in 2014 amounted 62 million. V[/hereas the capacity of SHU only 18 million passengers'. Because of that SHIA has ct problem operational and non-operational. Operational problems such as increase of passenger's reduced emergency slots, time delayed take-ffi and landing.lnw. to wait too long ond non-operational problems such os access to SHU ,s congestion,lack of tmi and transportation public.
We can imagine the density ond the congestion in SHM and that conditions will make reducing of passengers' satisfaction. The possenger's sotisfaction is important matter to sustainability operation of the airport. SHIA need improvement to define the performonce of the system and now SHIA has a new system called Grand Design of SHU. Previous researchers tallrcd obout the quantitative indicators at SHU such as waiting time, processing time ,rt:d" utilization oreo terminal simulation technique using one of simulation tool, ProModel version 7.5.
In this research will discuss qualitative indicator in SHIA to continue previous research. The objective of this research is to identify the variables of serttice quality of passenger's service as reference in improving and increosing the service quality that has been provided by SHIA to its consumers and the last objective for lookingfor the relationship between quantitative and qualitative. The method used in this research is a qualitative model of service qua14, meosurement (SERVQUAL) developed by Parasuramon et al., physical meosurements PJP2U service standards established by Director General of Civil Aviation, Republic Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonang Ananta Sakti
"Bandar udara atau yang biasa disebut aerodrome adalah suatu kawasan tertentu di darat atau di air (termasuk bangunan, instalasi, dan peralatan) yang diperuntukkan baik seluruhnya atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara. Dalam menjalankan operasinya, sebuah bandar udara membutuhkan konsumsi listrik untuk mengaliri beberapa fasilitas wajib yang menunjang kegiatan penerbangan. Bandara juga merupakan salah satu konsumen energi terbesar. Energi listrik dan panas harian yang dikonsumsi oleh bandara setara dengan kota berpenduduk 100.000 jiwa dan merupakan salah satu pusat konsumsi energi terbesar dalam masyarakat modern. Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, khususnya di Asia, mengkonsumsi energi listrik yang cukup besar untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Tingginya konsumsi listrik secara langsung berdampak pada meningkatnya biaya langganan listrik. Sehubungan dengan tingginya konsumsi listrik di PT Angkasa Pura II, maka perlu dilakukan pengelolaan energi secara spesifik, khususnya di Gedung Terminal yang merupakan konsumen energi terbesar di Bandara Internasional Soekarno Hatta (74%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peralatan di terminal yang mengkonsumsi listrik dalam jumlah besar dan memberikan analisis ekonomi investasi yang dapat dilakukan untuk menghemat energi.

Airport or commonly known as an aerodrome is a specific area on land or water (including buildings, installations, and equipment) designated either wholly or partly for the arrival, departure, and movement of aircraft. In carrying out its operations, an airport requires electricity consumption to power several mandatory facilities that support aviation activities. Airports are also one of the largest energy consumers. The daily electricity and heat energy consumed by an airport are equivalent to a city with a population of 100,000 and are one of the largest energy consumption centers in modern society. Soekarno Hatta International Airport, as one of the busiest airports in the world, particularly in Asia, consumes a considerable amount of electricity to support its operational activities. The high consumption of electricity directly affects the increased cost of electricity subscriptions. Due to the high consumption of electricity at PT Angkasa Pura II, specific energy management needs to be carried out, particularly at the Terminal Building, as it is the largest energy consumer at Soekarno Hatta International Airport (74%). The purpose of this research is to evaluate the equipment in the terminal that consumes massive amounts of electricity and to provide an economic analysis of investments that can be made to save energy."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dane Viarsyah
"Keberlangsungan sistem transportasi di Jakarta dalam ancaman perubahan iklim. Integrasi dan perencanaan transportasi publik yang baik menjadi alternatif untuk mendukung lahan transportasi dan memecahkan kemacetan dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Karena itu, PT Railink, PT Angkasa Pura II, PT Kereta Api Indonesia dengan sinergi bersama BUMN membangun transportasi berbasis rel yaitu Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan berusaha membuat pelayanan mereka semenarik mungkin, ke sebanyak mungkin orang. Selain itu, Kereta Bandara terhubung dengan Skytrain di bangunan integrasi sebagai titik transfer.
Studi ini menganalisis integrasi waktu untuk melakukan perjalanan menggunakan Kereta Bandara dari Stasiun BNI City ke Skytrain untuk mencapai terminal bandara tujuan penumpang dengan mengamati faktor waktu tempuh berjalan di bangunan integrasi, dan waktu tunggu Skytrain yang ditimbulkan. Sedangkan pada perjalanan Skytrain-Kereta Bandara, analisis dipengaruhi dari waktu tempuh berjalan, durasi pembelian tiket, dan efeknya pada waktu tunggu Kereta Bandara.
Studi diperlukan untuk mengetahui bagaimana dua moda transportasi ini saling terintegrasi secara waktu, mengingat faktor-faktor perjalanan individual harus dijadwalkan. Hasil analisis menunjukkan baik pada perjalanan Kereta Bandara-Skytrain atau pun Skytrain-Kereta Bandara setelah memperhatikan faktor-faktor integrasi, terdapat beberapa jadwal yang tidak saling teintgerasi, dan lebih buruk lagi tidak saling mengakomodir di waktu tertentu.

The sustainability of transportation systems in Jakarta is under threat from climate change. Better integration and planning of public transportation is an alternative to support land transportation and to solve the congestion problem to Soekarno-Hatta International Airport. Hence, PT Railink, PT Angkasa Pura II, PT Kereta Api Indonesia with its BUMN synergy built rail-based transportation called Airport Train and tries to make their service as attractive as possible, to as many persons as possible. Moreover, Airport Train is connected with Skytrain in an integrated building as a transferring point.
This study analyzes the time integration to travel using the Airport Train from BNI City Stastion to Skytrain to reach the airport terminal of the passengers destination by observing the walking time factor at integrated building and its effect on waiting time of Skytrain. And also Skytrain-Airport Train by identifying the walking time, ticket purchasing time, and its effect on Airport Train waiting time.
Study is necessary to know whether these two modes of transport can be integrated in time and, individual journeys must in some way be scheduled. The results of the analysis show that both on Airport Train-Skytrain and Skytrain-Airport Train after observing the factors of analysis there are several schedules that are not integrated each other, even worse can not accommodate each other at certain times.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finkan Danitasari
"Bidirectional Long-Short Term Memory (BiLSTM) yang merupakan perpanjangan dari LSTM dimana dapat meningkatkan efisiensi model dan akurasi pada skenario klasifikasi berdasarkan time series data atau data deret waktu yang lebih panjang secara berulang. Penelitian ini menggunakan algoritma BiLSTM untuk membangun model prakiraan cuaca harian di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Set data yang digunakan adalah data parameter cuaca udara permukan (synoptic) per jam Stasiun Meteorologi Kelas 1 Soekarno-Hatta periode Januari 2018 – Desember 2022. Terjadi ketidakseimbangan pada set data maka digunakan teknik SMOTE dan ADASYN untuk menangani masalah tersebut. Output penelitian ini adalah kondisi cuaca yang dikategorikan menjadi cerah, cerah berawan, berawan, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir. Hasil yang diperoleh akan melalui verifikasi dan evaluasi model dengan mencari nilai akurasi dengan membandingkan prakiraan cuaca hasil output model dengan data cuaca aktual menggunakan tabel kontingensi multikategori. Setelah mendapatkan hasil perbandingan akurasi masing-masing model, diperoleh Model BiLSTM – ADASYN mendapatkan nilai akurasi rata-rata tertinggi dibandingkan model lainnya, yaitu sebesar 83,2%. Penelitian ini diharapkan dapat diimplementasikan dan mampu menaikan nilai verifikasi prakiraan cuaca Bandar Udara Soekarno-Hatta demi mendukung keselamatan penerbangan di Indonesia.

Bidirectional Long-Short Term Memory (BiLSTM) which is an extension of LSTM which can improve model efficiency and accuracy in classification scenarios based on time series data or longer time series data repeatedly. This study uses the BiLSTM algorithm to build a daily weather forecast model at Soekarno-Hatta International Airport. The data set used is hourly synoptic weather parameter data for Class 1 Soekarno-Hatta Meteorological Station for the period January 2018 – December 2022. There was an imbalance in the data set, so the SMOTE and ADASYN techniques were used to deal with the problem. The output of this research is weather conditions which are categorized into sunny, sunny, cloudy, cloudy, light rain, moderate rain, heavy rain, and thunderstorms. The results obtained will go through model verification and evaluation by looking for accuracy values ​​by comparing the weather forecast output model results with actual weather data using multi-category contingency tables. After getting the results of comparing the accuracy of each model, it was obtained that the BiLSTM – ADASYN model had the highest average accuracy value compared to other models, which was 83.2%. This research is expected to be implemented and able to increase the value of weather forecast verification at Soekarno-Hatta Airport in order to support flight safety in Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Jamilah
"Pertumbuhan dari transportasi udara mengindikasikan bahwa dalam beberapa dekade terakhir industri ini memiliki peranan pada ekonomi regional dan integrasi pada perekonomian dunia Industri penerbangan terus tumbuh dengan cepat meski tidak bersamaan dengan pertumbuhan profitabilitas yang kuat dan konsisten akibat persaingan yang ketat Belobaba 2009. Namun pertumbuhan ini menghadapi sebuah tantangan yang besar untuk maskapai bandara pembuat kebijakan dan politisi Masalah khusus yang dihadapi adalah pertumbuhan permintaan pada jasa penerbangan tidak diiringi oleh pertumbuhan yang respektif dari kapasitas bandara. Oleh sebab itu banyak bandara di seluruh dunia mengalami kekurangan kapasitas Dampak dari kurangnya kapasitas bandara adalah terjadinya congestion atau kepadatan baik di udara maupun di darat akibat antrinya pesawat untuk lepas landas dan mendarat yang menyebabkan delay Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh PT Angkasa Pura II dan PT AirNav Indonesia adalah melalui kebijakan Improved Runway Capacity 72. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan tingkat delay penerbangan per menit di Bandara Internasional Soekarno Hatta Penurunan tingkat delay penerbangan per menit pada penerbangan domestik lebih tinggi dibandingkan tingkat penerbangan internasional dan penurunan tingkat delay penerbangan per menit untuk leg keberangkatan lebih tinggi dibandingkan leg kedatangan.

Growth Of Air Transport indicated that the several recent decades in the industry have the initial role of regional economic and integration to the world economic The airline industry continues its rapid growth despite not being followed by the growth and consistent of profitability as the result of fierce competition Belobaba 2009. However the growth is facing a big challenges for airlines airports policy makers and politicians Some special issues is that the growth of demand for aviation services is not accompanied by the respective growth from airport capacity. Therefore there are lots of airports worldwide experiencing capacity shortage. Impact From the lack of capacity of the airport is gridlock or density both in the air and on the ground plane due to the queue to takeoff and landing that causes delays. One policie which is pursued by PT Angkasa Pura II and PT AirNav Indonesia is Capacity Runway 72. This research conclude there is a declining rate per minute flight delay at Soekarno Hatta International Airport after IRC 72 applied. The decrease rate per minute flight delay for domestic flights is higher compared to international flights and a decrease in rate per minute flight delay for departure rather than arrival."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Amalia Putri
"Laporan ini bertujuan untuk menganalisis bisnis model yang diterapkan oleh PT AGD di bandara Soekarno-Hatta. Analisis dilakukan dengan mengacu pada Porter’s Five Forces Model. Riset pasar yang dilakukan selama proses magang merupakan sumber dari analisis. PT AGD melakukan riset pasar dengan tujuan mengetahui permintaan pasar dan kompetitor di wilayah bandara Soekarno-Hatta. Analisis bisinis model di lakukan untuk mengetahui posisi layanan cargo service lini satu dari PT AGD. Hasil analisis dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam pengembangan bisnis agar dapat bersaing dengan pesaing yang ada.

This report aims to analyze the business model applied by PT AGD at Soekarno-Hatta international airport. The analysis is carried out by referring to Porter's Five Forces Model. The source of the analysis is the market research carried out during the internship. PT AGD conducts market research with the aim of knowing market demand and competitors in the Soekarno-Hatta international airport area. The business model analysis was carried out to determine the position of the line 1 cargo service from PT AGD. The results of the analysis can be used to assist decision-making in business development in order to compete with existing competitors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuffahati Meydina Wafiyah Putri
"

Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu institusi penegakan hukum yang bertugas menangani penyelundupan narkoba melalui Bandara Soekarno-Hatta. Visualisasi terhadap peran bea dan cukai dalam menangani kasus penyelundupan narkoba memiliki unsur penggentarjeraan. Unsur tersebut dapat dianalisa menggunakan pendekatan kriminologi visual melalui berbagai foto Trophy shot Bea dan Cukai yang dipublikasi melalui berita online. Tulisan ini berfokus pada konteks visual, mengulas bagaimana visualisasi peran Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta dalam menangani kasus penyelundupan narkoba melalui foto trophy shot Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang dipublikasikan oleh portal berita online dalam kurun waktu 2017-2019. Kerangka berpikir dan analisis tulisan ini dilandasi pada pemikiran Stack (2010) dan Winters (2014) terkait karakteristik hukuman, konsep Trophy Shot yang dikemukakan oleh Linemann (2016), dan konsep image work policing. Karakteristik Hukuman yang dimaksud adalah Kepastian (certainty), Kelancaran (celerity), Keparahan (severity), dan Proporsionalitas. Penulis mengelompokkan foto trophy shot yang menggambarkan peran Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta dalam menangani penyelundupan narkoba ke dalam 4 jenis, yaitu Trophy shot saat petugas Bea dan Cukai menjalankan tindakan pemolisian pencegahan penyelundupan narkoba, Trophy shot barang bukti, Trophy shot pelaku penyelundupan narkoba, dan Trophy shot saat konferensi pers berlangsung. Hasilnya, Trophy shot yang memvisualisasikan peran Bea dan Cukai dalam menangani kasus penyelundupan narkoba dapat membangun citra tentang efek penggentarjeraan dan menggambarkan penerapan image work policing.

 


Soekarno-Hatta Airport Directorate General of Customs and Excise is one of the law enforcement institutions tasked with handling drug smuggling through Soekarno-Hatta Airport. Visualization of the role of Customs and Excise in handling drug smuggling cases has an element of general deterrence. These element can be analyzed using visual criminology approach through various trophy shot of Customs and Excise that published through online news. This paper focuses on the visual context, reviewing how the visualization of the role of the Customs and Excise of Soekarno-Hatta Airport in handling drug smuggling cases through a trophy shot of Customs and Excise of Soekarno-Hatta Airport that published by online news portals in the period 2017-2019. The thinking and analysis framework of this paper is based on the thought of Stack (2010) and Winters (2014) regarding the characteristics of punishment, the concept of the trophy shot that proposed by Linemann (2016), and the concept of image work policing. The characteristics of the punishment referred to are certainty, celerity, severity and proportionality. The Author grouped trophy shot photos that illustrate the role of Customs and Excise of Soekarno-Hatta Airport in dealing with drug smuggling into 4 types, namely (1) Trophy shots when customs and excise officers carry out policing measures to prevent drug smuggling, (2) Trophy shots of drug smugglers, (3) Trophy shots of evidence, and (4) Trophy shot during the press conference. As a result, the Trophy shot that visualizes the role of Customs and Excise in handling drug smuggling cases can build an image of the deterrence effects and illustrates the application of image work policing.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Evraim Licardo
"Bandar Udara Soekarno Hatta merupakan bandara Internasional terbesar di Indonesia, namun belakangan ini sering terjadi peningkatan jumlah penumpang pertahunnya. Pada periode Januari-Oktober 2011 jumlah penumpang telah mencapai 41 juta orang yang tidak sebanding dengan kapasitas bandara yaitu 22 juta penumpang per tahun. Hal ini memicu perlunya manajemen lalu lintas selama pembangunan bandara Soekarno-Hatta di Terminal 3. Dengan menggunakan metode VISSIM, output yang didapatkan yaitu berupa volume, kecepatan dan tundaan. Dimana didapatkan hasil scenario terbaik yaitu pemindahan arus kendaraan yang menuju terminal 3 melalui terminal 1 dan 2 kemudian masuk melalui jalan atau sodetan yang telah dibuat sebelumnya. Dan untuk kendaraan yang akan parkir, akan disediakan lokasi parkir sementara.

Soekarno-Hatta Airport is the largest international airport in Indonesia, but this often happens later increased an annual number of passengers. In the period January-October 2011 passenger numbers had reached 41 million people who are not proportional to the capacity of 22 million passengers a year. This triggered the need for traffic management during construction of the Soekarno-Hatta Airport at Terminal 3. By using the method VISSIM, output acquired namely form of volume, speed and delay. Where obtained the result scenario is transfer the current vehicles heading terminal 3 through terminal 1 and 2 and went through road or watercourse that have been made before. And for vehicle parking, which will be provided temporary parking location."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Dialusi Artha J.
"Tesis ini mengevaluasi kebijakan Reoperasionalisasi Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) untuk mengurangi Kepadatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan tidak berkurangnya kepadatan CGK setelah diimplementasikannya kebijakan reoperasionalisasi HLP dan merekomendasikan penegakan disiplin pemanfaatan slot time oleh maskapai penerbangan; penetapan kuota pemanfaatan slot time per season beserta sanksinya; pembenahan sistem antrian dan pengenaan landing fee yang sama untuk seluruh tipe pesawat pada jam sibuk; penerapan sistem dan prosedur operasi bandara secara sistemik dan komprehensif; moratorium penambahan rute penerbangan baru; dan pemberlakuan parking fee progresif.

The focus of this study is the change in the congestion of The International Airport of Soekarno-Hatta (CGK) after the reoperationalization of Halim Perdanakusuma Airport (HLP). This research is quantitative descriptive interpretive. The data were collected by means of documentation, observation, and in-depth interview. The researcher suggests all related stakeholders to control the use of allocated slot time among airlines; to give punishment on the underusage of allocated slot time; to improve queuing system; to incorporate flat rate charges per aircraft irrespective of size, especially in peak hours; to incorporate systemic and comprehensive procedure regarding airport operations; to incorporate moratorium of new flight permits; and to incorporate progressive parking fee.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Mutia Desiana
"Pertumbuhan lalu lintas udara mendorong PT. Angkasa Pura II melakukan pengembangan berupa grand design Bandara Internasional Soekarno Hatta. Pengembangan ini berdampak pada peningkatan beban pengolahan air limbah yang masuk ke STP-745. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik air limbah, kinerja STP eksisting, dan proyeksi peningkatan beban air limbah yang masuk ke STP sampai tahun 2030. Debit inlet STP tahun 2013 adalah 7.289 m3/hari dan debit outlet adalah 5.691 m3/hari.
Hasil proyeksi tahun 2030 menunjukkan debit air limbah meningkat sebesar 14.735 m3/hari. Hasil evaluasi menunjukkan waktu detensi pada unit grit and grease remover, aerasi dan sedimentasi kondisi ekesisting belum memenuhi kriteria desain. Unit pengolahan STP-745 masih dapat mengolah air limbah sampai tahun 2030. Pada unit aerasi dilakukan penambahan nilai MLSS menjadi 3 kg/m3 dan pada unit sedimentasi rasio QR/Q ditingkatkan menjadi 100 agar kinerja pengolahan lebih optimal. Hasil analisa karakteristik efluen STP menunjukkan kualitas efluen berada di bawah baku mutu pengelolaan air limbah domestik.

The growth of air traffic motivates PT. Angkasa Pura II in doing a grand design in Soekarno Hatta International Airport. The grand design affects the increase of wastewater load that is treated STP 745 Sewage Treatment Plant 745 . This research is aimed to study the characteristic of wastewater, the existing STP performance, and projecting the increase of wastewater load that enters the STP until 2030. STP inlet flow in 2013 was 7.289 m3 day and outlet discharge was 5.691 m3 day.
The projection result until 2030 shows the increase of wastewater discharge is 14.735 m3 day. The result of evaluation shows detention time in grit and grease remover, aeration and sedimentation unit of existing conditions are not matching the design criteria. The existing STP is still capable to treat wastewater until 2030. In the aeration unit, MLSS value is increased to 3 kg m3 and for sedimentation unit, QR Q ratio is increased to 100 in order to optimize STP performance. Result from analyzing the effluent characteristics shows that the effluent quality is still in the range as standardized by domestic wastewater management.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>