Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enny Roossary
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi keinginan karyawan untuk tetap
tinggal di perusahaan menggunakan kerangka Theory of Planned Behavior.
Penelitian ini mengambil sampel di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
Engineering, Procurement, dan Construction, yaitu PT. Rekayasa Industri
(Rekind) dan melibatkan 273 responden (karyawan Rekind) yang masa kerjanya
di bawah 5 tahun dan mayoritas merupakan karyawan dengan usia di generasi Y.
Berdasarkan Theory of Planned Behavior, keinginan karyawan untuk tetap tinggal
di perusahaan dipengaruhi oleh sikap (attitude), norma subyektif (subjective
Norm), dan kontrol perilaku individu (Perceived Behavioral Control). Penulis
menambahkan satu variabel yang mempengaruhi keinginan karyawan untuk tetap
tiggal di perusahaan, yaitu kontrol praktik perusahaan (perceived organizational
work practices) yang terbagi menjadi dua praktik, diihat dari sisi financial dan
non financial. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi
berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sikap, norma subyektif, kontrol
perilaku individu, dan kontrol praktik perusahaan sisi finansial berpengaruh
positif dan nyata terhadap keinginan karyawan untuk tetap tinggal di perusahaan.
Sedangkan kontrol praktik perusahaan sisi non finansial berpengaruh negatif dan
nyata terhadap keinginan karyawan untuk tetap tinggal di perusahaan.

ABSTRACT
The study aims to predict employee?s intention to stay in the company by using
Theory of Planned Behavior Perspective. The sample for this study is 273 from
one of Engineering, Procurement and Construction Company, called PT
Rekayasa Industri (Rekind). The sample are under 5 years of service employees in
rekind which majority consist of Y Generation. Based on Theory of Planned
Behavior, attitude, subjective norm, and perceived behavioral control are affected
intention to stay. Perceived organizational work practices was included as one of
independent variable which is in previous study affected intention to stay. the
hypothesis testing was using Multiple Regression Analysis. The research conclude
that attitudes, subjective norms, perceived behavioral control and perceived
organizational work practices (financial) are positive affected intention to stay.
Perceived organizational work practices (non financial) is negative affected
intention to stay;The study aims to predict employee?s intention to stay in the company by using
Theory of Planned Behavior Perspective. The sample for this study is 273 from
one of Engineering, Procurement and Construction Company, called PT
Rekayasa Industri (Rekind). The sample are under 5 years of service employees in
rekind which majority consist of Y Generation. Based on Theory of Planned
Behavior, attitude, subjective norm, and perceived behavioral control are affected
intention to stay. Perceived organizational work practices was included as one of
independent variable which is in previous study affected intention to stay. the
hypothesis testing was using Multiple Regression Analysis. The research conclude
that attitudes, subjective norms, perceived behavioral control and perceived
organizational work practices (financial) are positive affected intention to stay.
Perceived organizational work practices (non financial) is negative affected
intention to stay;The study aims to predict employee?s intention to stay in the company by using
Theory of Planned Behavior Perspective. The sample for this study is 273 from
one of Engineering, Procurement and Construction Company, called PT
Rekayasa Industri (Rekind). The sample are under 5 years of service employees in
rekind which majority consist of Y Generation. Based on Theory of Planned
Behavior, attitude, subjective norm, and perceived behavioral control are affected
intention to stay. Perceived organizational work practices was included as one of
independent variable which is in previous study affected intention to stay. the
hypothesis testing was using Multiple Regression Analysis. The research conclude
that attitudes, subjective norms, perceived behavioral control and perceived
organizational work practices (financial) are positive affected intention to stay.
Perceived organizational work practices (non financial) is negative affected
intention to stay, The study aims to predict employee’s intention to stay in the company by using
Theory of Planned Behavior Perspective. The sample for this study is 273 from
one of Engineering, Procurement and Construction Company, called PT
Rekayasa Industri (Rekind). The sample are under 5 years of service employees in
rekind which majority consist of Y Generation. Based on Theory of Planned
Behavior, attitude, subjective norm, and perceived behavioral control are affected
intention to stay. Perceived organizational work practices was included as one of
independent variable which is in previous study affected intention to stay. the
hypothesis testing was using Multiple Regression Analysis. The research conclude
that attitudes, subjective norms, perceived behavioral control and perceived
organizational work practices (financial) are positive affected intention to stay.
Perceived organizational work practices (non financial) is negative affected
intention to stay]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reeves, Tom Kynaston
London : McGraw-Hill, 1981
658.3 REE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nur Alamsyah
"Penelitian ini untuk menguji sikap pegawai terhadap perubahan dengan sejumlah faktor atau variabel yang mempengaruhi sikap pegawai terhadap perubahan, yaitu faktor kepercayaan pada organisasi dan kepercayaan pada supervisor serta komitmen organisasi. Penelitian dilakukan terhadap pegawai organic PT TGI sebagai responden dengan menyebarkan kuisioner sebagai metode pengumpulan data. Analisis pengolahan data kuisioner menggunakan structural equation modeling untuk mengetahui pengaruh employee’s trust dan attitude toward organizational change dengan menggunakan faktor organizational commitment sebagai mediator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan langsung antara employee’s trust terhadap attitude toward organizational change adalah tidak signifikan. Sementara melalui organizational commitment, pengaruh tidak langsung employee’s trust terhadap attitude toward organizational change adalah positif dan signifikan.

This study to examine the attitude of employees towards change with a number of factors or variables that influence employee attitudes towards change, namely the factor of trust in the organization and trust in supervisors and organizational commitment. The research was conducted on organic employees of PT TGI as respondents by distributing questionnaires as a data collection method. Questionnaire data processing analysis used structural equation modeling to determine the effect of employee's trust and attitude toward organizational change using organizational commitment as a mediator. The results showed that the direct relationship between employee's trust and attitude toward organizational change was not significant. Meanwhile, through organizational commitment, the indirect effect of employee's trust on attitude toward organizational change is positive and significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanti Ida Pola
"Skripsi ini membahas analisa hubungan antara corporate ethical values, organizational commitment, dan person-organization fit pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan PT Promexx Pusat Stationary. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software Lisrel 8.51. Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate ethical values mempunyai hubungan secara positif terhadap person-organization fit pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan PT Promexx Pusat Stationary. Hubungan secara negatif ditunjukkan antara corporate ethical values dan organizational commitment pada PT Promexx Pusat Stationary sedangkan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk hasilnya positif. Hubungan secara positif ditunjukkan antara organizational commitment dan person-organization fit pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan PT Promexx Pusat Stationary.

This thesis discusses the analysis of the relationship between corporate ethical values, organizational commitment, and person-organization fit on PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. and PT Promexx Pusat Stationary. This study uses Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel?s software 8.51. The results showed that corporate ethical values have a positive relationship to the person-organization fit on PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. and PT Promexx Pusat Stationary. A negative relationship between corporate ethical values and organizational commitment are shown on PT Promexx Pusat Stationary while on PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. positive results. A positive relationship between organizational commitment and person-organization fit are shown on PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. and PT Promexx Pusat Stationary."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Dhyana
"ABSTRAK
Televisi merupakan media massa yang sampai sekarang banyak dimanfaatkan orang sebagai alat untuk mendapatkan informasi.
Ini terbukti dengan adanya hasil penelitian Universitas Hasanuddin yang mengatakan bahwa 97% informasi masyarakat Desa Kota didapat dari Televisi. Kenyataan ini dimanfaatkan oleh stasiun-stasiun Televisi Swasta untuk pelancar pendidikan non formal masyarakat, seperti ceramah Agama Islam yang dilakukan oleh RCTI yang diberi nama Hikmah Fajar. Yang menjadi permasalahan adalah adalah hubungan antara perhatian dengan pemahaman dan sikap permisa terhadap isi ceramah Hikmah Fajar di RCTI.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perhatian, pemahaman dan sikap serta hubungan antara tingkat perhatian dengan pemahaman dan sikap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta terhadap isi ceramah Hikmah Fajar di RCTI. Teori yang digunakan adalah teori yang berhubungan dengan perhatian, pemahaman dan sikap, diantaranya ialah Cognitive Behavior dari Stephen W. Littlejohn. Metode yang digunakan ialah methode survey, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan angket. Obyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta sebagai sampel utama, dan masyarakat Kelurahan Cireundeu sebagai sampel pembanding. Sampel diambil dengan sistem sampling cluster satu tahap, jumlah sampel diambil dengan rumus Yamane. Analisa data menggunakan analisa deskriptif dengan cara distribusi frekuensi tabel tunggal. Untuk melihat hubungan antara variabel dilakukan analisa statistik korelasi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara perhatian, pemahaman dan sikap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta terhadap isi ceramah Hikmah Fajar di RCTI, akan tetapi hubungannya itu hanya sampai menunjukkan tingkat yang cukup memadai, karena itu disarankan perlu ada penelitian lanjutan dengan menggunakan metode dan desain lain."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugiharti
"Dalam rangka memberikan upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan keluarganya, maka Pemerintah (Departemen Tenaga Kerja) menyusun Jamsostek. Di Indonesia dari sekitar 151.000 perusahaan, baru 30 persen yang sudah menjadi anggota Program Jamsostek. Di Jawa Timur dan 24.000 perusahaan, baru sekitar 29 persen yang ikut Program Jamsostek (berita media elektronika tanggal 19 Desember 1994).
Disain penelitian adalah kuantitatif, suatu tipe studi observasional dengan rancangan kasus kontral. Untuk memperkuat data kuantitatif yang ada, dilakukan wawancara mendalam agar diketahui hubungan kemungkinan kecelakaan kerja pada suatu perusahaan dan kemampuan perusahaan membayar iuran JHT bagi karyawannya dengan keikut sertaan perusahaan dalam Program Jamsostek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap mempunyai hubungan dengan keikutsertaan perusahaan dalam Program Jamsostek. Jika pengetahuan pengusaha tentang Program Jamsostek dengan katagori rendah akan menyebabkan perusahaan belum ikut Program Jamsostek 16 kali dibandingkan dengan pengetahuan tinggi. Jika sikap pengusahan tentang Program Jamsostek dalam katagori kurang baik, akan menyebabkan perusahaan belum ikut Program Jamsostek sebesar 2,91 kali dibandingkan dengan sikap baik. Jika pembinaan yang dilakukan oleh petugas pengawas Depnaker dalam katagori kurang baik akan menyebabkan perusahaan belum ikut Program Jamsostek sebesar 18,86 kali dibandingkan dengan pembinaan yang baik.
Variabel independen utama yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap pengusaha, secara statistik signifikan dan secara teori variabel-variabel tersebut penting. Faktor yang berperan sebagai kovariat selain variabel utama adalah pendidikan, jumlah karyawan,pembinaan oleh petugas pengawas. Pengetahuan pengusaha terhadap keikutsertaan Program Jamsostek akan meningkat menjadi 32,970 setelah dikontrol oleh faktor pendidikan dan pembinaan (p kurang dari 0,001 dan Likelihood Ratio Statistik sama dengan 19,75).

To manage the social security of labors and their families, the Government c.q. Department of Labor Force has formed the social security program. In Indonesia, among the 151.000 companies has approximately registed 30 persen as the members of social security program, while in East Java from approxiamately 24.000 companies has been registered 29 persen. (Television News at 19th December 1994).
The research design is quantitative, an observational study for the program of Case Control. For strengthening the quantitative data has been interdepth interviewed to six employers in connection with the probability occurring the duty accident and the ability paying contribution for old age retirement program in the participation of Jamsostek Program.
Conclusion from this research there are close relevant between the knowledge and attitude with the participation of company in the Jamsostek Program. In case the knowledge of employers concerning the Jamsostek Program is low, this will result the company not interested to joint the Jamsostek Program is 16 times comparing with the high category owning by the employers. In case the attitude of employers not fully interested for Jamsostek Program, this will result the Company not join the program is 2,91 times comparing the full interested one. Moreover, the motivation from the Department of Labor Force is very important, the figures is 18,86 times for the comparison of effective and not effective motivation.
The prime variable independent concerning the research is knowledge and attitude of employers. The methods of significant statistics and the methods of variables theory is quite important. Beside the prime variable as the factor of covariate, the education, numbers of employees, motivation from the supervisor is also having role on this matter. The knowledge of employer concerning the Jamsostek program is very much influenced for joining the program by the fact of increasing to become 32.970 after controlling and motivating by supervisor (p0.001 and Likelihood Ratio Statistics 19.75)."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumgum Gumelar Fajar Rakhman
"Masa remaja ditandai dengan munculnya tingkah laku untu mencoba hal-hal baru untuk memenuhi rasa ingin tahu atau ingin bertingkah laku seperti orang dewasa, antara lain seperti penyalahgunaan obat dan merokok. Kebiasaan merokok dapat kita temui di berbagai tempat di mana saja dan dllakukan saipapun balk Itu lakl-laki ataupun perempuan di dunia in! termasuk juga di kalangan remaja. Pada masa remaja inilah kebiasaan merokok sering kali dimulai seiring dengan perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa (Hurlock : 1980)
Sebuah studi menegaskan bahwa kebanyakan perokok mulai antara umur 11 dan 13 tahun dengan sigaret pertama, dan 85% sampai 90% sebelum berumur 18 tahun (Laventhal et all, 1988). Ada petunjuk bahwa di Indonesia perilaku merokok mulai dalam usia lebih muda. Diketahui pula bahwa semakin muda seseorang mulai merokok, makin banyak ia merokok jika menginjak dewasa (Sih Setija Utama et all, 1993 dalam Bret, 1995).
Faktor penentu dari tingkah laku yang tampak (overt) dari individu adalah seberapa besar intensi individu untuk menampilkan atau tidak menampilkan tingkah laku tersebut (Fishbein & Ajzen,1975). Intensi menurut Ajzen (1988) dapat digunakan untuk meramalkan seberapa kuat keinginan individu untuk menampilkan dan seberapa banyak usaha yang direncanakan atau dllakukan individu untuk menampilkan suatu tingkah laku. Intensi adalah lokasi individu dalam suatu dimensi probabilitas subyektif yang meliputi hubungan antara dirinya dengan suatu tindakan. Dalam reasoned action theory oleh Martin Fishbein & leek Ajzen (1975) digambarkan bahwa intensi merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu faktor yang bersifat pribadi yang teriihat dari sikap terhadap tingkah laku dan faktor yang mencerminkan pengaruh sosial yaitu norma subyektif.
Dalam perkembangan selanjutnya menurut Ajzen (1988) teori di atas belum cukup untuk menjelaskan sepenuhnya untuk terjadinya tingkah laku. Sehingga selain sikap terhadap tingkah laku dan norma subyektif, dia menambahkan faktor ketiga yaitu faktor perceived behavioral control, yang menjelaskan persepsi individu mengenai kontrol yang ia miliki sehubungan dengan suatu tingkah laku. intensi seseorang dapat diramalkan melalui tiga hal utama, yaitu sikapnya tertiadap tingkah laku tersebut, norma subyektif yang dimiliki dan perceived behavioral control (PBC). Dan dalam pengembangan teorinya teori ini disebut theory of planned behavior. Berdasarkan teori ini akan diteliti mengenai intensi remaja untuk merokok.
Dengan metode Accidental (non pmbability) sampling, diperoleh 144 subyek sebagai sampel penelitian. Daii data tersebut diolah dengan menggunakan program komputer untuk mendapatkan deskripsi sampel, mean dan hasll anallsis regresi berganda.
Hasil penelitian diperoleh bahwa intensi responden untuk merokok baik secara keseluruhan ataupun berdasarkan jenis kelamin berada di bawah mean teoiitis. Berarti secara keseluruhan intensi remaja untuk merokok agak rendah yang artinya agak tidak ingin merokok. Dan dan ketiga variabel intensi, maka sikaplah yang paling berperan dalam intensi remaja untuk merokok.
Dengan demikian hipotesis penelitian bahwa sikap terhadap tingkah laku memiliki sumbangan yang signifikan terhadap tingkah laku diterima. Hupotesis yang menyatakan bahwa ada sumbangan yang signifikan daii norma subyektif terhadap intensi untuk merokok diterima. Demikian juga diterimanya hipotesis yang meriyatakan ada sumbangan yang signifikan dari perceived behavior control terhadap intensi remaja untuk merokok."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Anindya Dwi P.L.
"Organisasi merupakan sebuah unit sosial yang memiliki tujuan bersama dari individu yang tergabung didalamnya tentu akan terus dihadapkan dengan perubahan. Perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi tidak dapat dihindari karena lingkungan kehidupan manusia yang sangat dinamis sehingga organisasi harus terus beradaptasi. Hal penting dari keberhasilan sebuah program perubahan organisasi adalah kesiapan individu dalam menghadapi perubahan tersebut. Hal tersebut disebabkan karena sebuah organisasi dapat berfungsi apabila individu didalamnya bersedia melakukan hal-hal yang dapat memajukan organisasi tersebut. Salah satu hal yang mempengaruhi kesiapan individu terhadap perubahan adalah proses komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan, dimana tipe gaya komunikasi atasan memiliki peran dalam proses komunikasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur kesiapan untuk berubah dan alat ukur tipe gaya komunikasi atasan. Responden penelitian sebanyak 90 orang yang merupakan karyawan Perusahan A dan B, dimana kedua perusahaan tersebut merupakan BUMN di Indonesia.
Hasil analisis korelasi menggunakan Spearman Correlation menunjukkan bahwa dari keempat tipe gaya komunikasi yang ada, tipe gaya komunikasi afiliasi memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kesiapan individu terhadap perubahan. Lebih lanjut, ditemukan bahwa tingkat pendidikan terakhir seorang individu berpengaruh terhadap kesiapan individu terhadap perubahan.

Organization is a social unit that has a common goal between its members who will be continuously faced with organizational changes. Changes that occur within an organization are inevitable because the environment of human life is very dynamic so the organization must continue to adapt. The most important thing from the success of an organizational change program is individuals? readiness in facing such changes. The reason is because an organization can function if the individuals in the organization are willing to do things that promote the organization. The communication style type of one's supervisor is one thing that affects an individual's readiness to change.
This study uses a quantitative approach to measure readiness to change and communication style for leaders. Survey respondents were 90 people who are the employees of Company A and B, where both companies are state-owned enterprises in Indonesia.
The result of correlation analysis using Spearman Correlation showed that out of the four types of communication styles that exist, the affiliationcommunication style has a significant negative relationship with the individual's readiness for change. Furthermore, it was found that the highest education level of an individual affects the individual's readiness to change."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Guruh
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikka Rafiansyah
"This paper is analyzing the effectiveness of PT. Liga Indonesia Baru's PR Campaign on changing the attitude of Persija Jakarta and Persib Bandung supporters. As quantitative research, this paper uses online surveys to gather data from the respondents. Using Jim Macnamara's (2005): pyramid model of PR research which incorporates awareness, attitude, and behavior elements to determine a campaign's effectiveness, the research has found that PT. LIB has distributed the campaign in a good way. However, the message that PT. LIB created in this campaign is not influential enough to change the attitude of Persija Jakarta and Persib Bandung supporters. One recommendation for this paper is future researchers can also analyze this campaign in other supporter groups such as Bonek (Persebaya Surabaya supporters) and Aremania (Arema Malang supporters).

Penelitian ini menganalisis tentang efektivitas kampanye hubungan masyarakat dari PT. Liga Indonesia Baru dalam
mengubah sikap dari pendukung Persija Jakarta dan Persib Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan metode survei yang diselenggarakan secara daring. Menggunakan teori Jim Macnamara (2005):
pyramid model of PR research yang menggunakan elemen awareness, attitude, dan behavior untuk menentukan
keefektifan suatu kampanye, penelitian ini menemukan bahwa PT. LIB telah mendistribusikan kampanye mereka
dengan cukup baik. Akan tetapi, kampanye tersebut tidak cukup untuk mengubah sikap dan perilaku pendukung
Persija Jakarta dan Persib Bandung. Rekomendasi untuk penelitian berikutnya adalah menganalisis efektivitas
kampanye terhadap kelompok suporter sepakbola lainnya untuk , seperti Bonek (pendukung Persebaya Surabaya)
dan Aremania (pendukung Arema Malang).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>