Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Prasetyo
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang analisa implementasi kebijakan pengembangan
pariwisata di wilayah pesisir Wabula Kabupaten Buton yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Buton. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan
bahwa tidak berkembanganya Kepariwisataan di Wabula disebabkan oleh
implementasi kebijakan kepariwisataan yang dilakukan oleh aparatur Pemerintah
Daerah tidak berjalan optimal serta lemahnya manajemen pengelolaan pariwisata
yang diterapkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Terdapat beberapa faktor
yang membuat pariwisata menjadi tidak berkembang, seperti kurangnya
kunjungan wisatawan, kurangnya fasilitas dan pelayanan, aksesbilitas yang
kurang memadai, dan tata kelola pariwisata yang dilakukan oleh pihak pemerintah
belum memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir Wabula.

ABSTRACT
This thesis raised the analysis of tourism development policy implementation at
Wabula coastal district, Buton which are made by the Regional Government of
Buton . The results of this research showed that the reasons why Wabula tourism
did not developed are firstly, because of the local government apparatus did not
implementing tourism policies optimally and lack of tourism management
implemented by the Department of Culture and Tourism. There are several factors
that make tourism does not develop, such as the lack of tourist traffic, lack of
facilities and services, inadequate accessibility and tourism management
conducted by the government. All of that factors has not been able to improve the
welfare of the people in Wabula coast.;This thesis raised the analysis of tourism development policy implementation at
Wabula coastal district, Buton which are made by the Regional Government of
Buton . The results of this research showed that the reasons why Wabula tourism
did not developed are firstly, because of the local government apparatus did not
implementing tourism policies optimally and lack of tourism management
implemented by the Department of Culture and Tourism. There are several factors
that make tourism does not develop, such as the lack of tourist traffic, lack of
facilities and services, inadequate accessibility and tourism management
conducted by the government. All of that factors has not been able to improve the
welfare of the people in Wabula coast, This thesis raised the analysis of tourism development policy implementation at
Wabula coastal district, Buton which are made by the Regional Government of
Buton . The results of this research showed that the reasons why Wabula tourism
did not developed are firstly, because of the local government apparatus did not
implementing tourism policies optimally and lack of tourism management
implemented by the Department of Culture and Tourism. There are several factors
that make tourism does not develop, such as the lack of tourist traffic, lack of
facilities and services, inadequate accessibility and tourism management
conducted by the government. All of that factors has not been able to improve the
welfare of the people in Wabula coast]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah Hudiya Permadinata
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep pariwisata berkelanjutan yang diimplementasikan di Samsara Living Museum Bali. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif sebagai jenis penelitiannya. Dalam mendapatkan informan, penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling yang terdiri dari Ida Bagus Agung Gunarthawa sebagai pendiri museum, masyarakat sekitar museum yang sekaligus berperan sebagai pengurus museum,  Dayananda dan Adi sebagai wisatawan, dan Gus Mananda, dosen Fakultas Pariwisata Universitas Udayana selaku akademisi. Data yang didapatkan melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur diolah menggunakan teknik analisis data kualitatif, yakni dengan open coding, axial coding, dan selective coding untuk mendapatkan deskripsi informasi terkait orang, tempat, dan peristiwa yang terkait dengan pengimplementasian pariwisata berkelanjutan di Samsara Living Museum Bali. Penelitian ini memastikan keabsahan menggunakan triangulasi data pada sumber data dan teknik pengumpulan data. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Samsara Living Museum Bali telah mendeskripsikan konsep pariwisata berkelanjutan dalam operasional dan pengembangannya. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat mewawancarai pihak pemerintahan dan mengerucutkan topik penelitian agar analisis dapat dilakukan lebih mendalam.

This research aims to describe the concept of sustainable tourism implemented at the Samsara Living Museum Bali. The study employs a qualitative approach with descriptive case study as its research type. In obtaining informants, this research utilizes the snowball sampling technique, including Ida Bagus Agung Gunarthawa as the founder of the museum, the local community around the museum who also serve as museum administrators, Dayananda and Adi as tourists, and Gus Mananda, a lecturer from the Faculty of Tourism at Udayana University acting as an academician. Data obtained through interviews, field observations, and literature studies are processed using qualitative data analysis techniques, namely open coding, axial coding, and selective coding to obtain descriptions of information related to individuals, places, and events associated with the implementation of sustainable tourism at the Samsara Living Museum Bali. This research ensures validity by employing data triangulation on data sources and data collection techniques. Findings from this research indicate that the Samsara Living Museum Bali has embodied the concept of sustainable tourism in its operations and development. For future research, it is recommended to interview governmental authorities and narrow down the research topic for a more in-depth analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kelvin Ruliandy
"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfokuskan upaya pada praktik pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Konsep pariwisata ini memiliki peran penting dalam menciptakan dampak positif jangka panjang pada aspek lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi. Pergeseran perilaku wisatawan yang didorong oleh meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan setelah pandemi COVID-19 membuat tren ini semakin terlihat. Jakarta saat ini sedang berfokus untuk meningkatkan efektivitas strategi pariwisatanya dengan mengedepankan konsep pariwisata berkelanjutan. Dorongan ini muncul karena adanya permasalahan pariwisata berkelanjutan di Jakarta yang teridentifikasi melalui evaluasi Renstra Disparekraf DKI Jakarta. Oleh karena itu, Jakarta harus memastikan bahwa inovasi menjadi dasar utama dalam mengembangkan strategi pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Jakarta, dengan fokus pada aspek inovasi. Metode yang digunakan adalah Innovation Maturity Assessment, yang menilai sejauh mana para pemangku kepentingan pariwisata di Jakarta mampu menerapkan praktik-praktik pariwisata berkelanjutan. Hasil dari pengujian ini menjadi dasar dalam merancang strategi untuk memperbaiki aspek-aspek yang masih memiliki kelemahan. Strategi yang terbentuk kemudian dianalisis dengan menggunakan Strategy to Mission Matrix untuk menentukan tingkat prioritas dari setiap strategi yang diusulkan.

The Ministry of Tourism and Creative Economy is focusing its efforts on sustainable tourism practices in Indonesia. This tourism concept has a significant role in creating long-term positive impacts on the environmental, social, cultural, and economic aspects. A shift in tourist behaviour, driven by an increased focus on sustainability after the COVID-19 pandemic, has made this trend even more noticeable. Jakarta is currently focusing on increasing the effectiveness of its tourism strategy by prioritizing the sustainable tourism concept. This encouragement arises because of the sustainable tourism problems in Jakarta identified through the evaluation of the DKI Jakarta Disparekraf Strategic Plan. Therefore, Jakarta must ensure that innovation is the primary basis for developing tourism strategies. This research aims to design a sustainable tourism development strategy in Jakarta, focusing on innovation aspects. The method used is an Innovation Maturity Assessment, which assesses the extent to which tourism stakeholders in Jakarta are able to implement sustainable tourism practices. The results of this test are the basis for designing strategies to improve aspects that still have weaknesses. The strategies formed are then analyzed using the Strategy to Mission Matrix to determine the priority level of each proposed strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nur Hidayat
"ABSTRAK
Kampung Laut merupakan daerah yang mengalami perubahan bentang alam, dari wilayah perairan menjadi wilayah daratan. Perubahan bentang alam tersebut juga membawa perubahan di masyarakat antara lain terkait pengelolaan sumber daya, dari common menjadi private. Tulisan ini menguraikan bagaimana pengelolaan wisata trekking mangrove dalam dinamika pengelolaan sumber daya di Kampung Laut. Penelitian menggunakan metode etnografi dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta focus group discussion FGD . Tulisan ini mencoba menunjukkan pengelolaan wisata trekking mangrove secara common. Di sini juga akan dijelaskan mengenai dampak wisata dari segi ekonomi, bagaimana wisata trekking mangrove berkontribusi bagi ekonomi masyarakat setempat.

ABSTRACT
Kampung Laut is a region that already had landscape change, from estuary to land. Landscape change also bring alteration to the people there, resources management among others, from common to private. This thesis try to explain about mangrove tourism in terms of land changing and change of resource management in Kampung Laut. The research conducted with ethnography methodology and data collection method that been used are in depth interview, partisipatory observation, and focus group discusiion FGD . This thesis try to explain mangrove tourism management in lsquo common rsquo way. This also will explain about the impact of mangrove tourism from the economic side, how mangrove tourism contribute to local people rsquo s economy."
2017
S69555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annaba Nadya Cahyani
"ABSTRAK
Aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar destinasi wisata, baik positif maupun negatif. Suatu lingkungan yang tidak terjaga karena aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan efek domino bagi kepariwisataan itu sendiri sehingga pembangunan kepariwisataan perlu memerhatikan lingkungan sebelum lingkungan kehilangan kemampuan dan daya tariknya sebagai destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik dari Van Meter dan Van Horn. Metode post positivist digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam implementasinya, pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta masih memiliki kendala dalam hal keterbatasan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Aspek lainnya yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam membangun pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta adalah lingkungan itu sendiri. Masih belum ada regulasi atau kebijakan untuk mengatur keberlanjutan lingkungan terutama terkait dengan konsumsi air dan manajemen limbah.

ABSTRACT
Tourism activites can affect the environment, either good effects or negative impacts. Unprotected environment may creates domino effect to the tourism activities itself so that the development of tourism must give more attention to the environment before the environment loses its power and attraction to become a tourism destination. This research aims to analyze the implementation of tourism development policy in Yogyakarta City by using Van Meter and Van Horns theory of policy implementation. The research method used in this study is post-positivist and the technique on collecting data is by conducting in depth interview, observation, and literature studies. Results of this study find that there is still limitation of human resources, both from their quality and quantity. Another aspect that needs more attention on tourism development in Yogyakarta is the environment itself where regulation or policy is needed in order to manage the sustainability of the environment, specifically in relation to water consumption and waste management."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ressy Amalia Zuvara
"Penelitian yang diangkat dalam tesis ini adalah mengenai keberlanjutan pengembangan wisata di kawasan Geopark Ciletuh melalui partisipasi masyarakat. Permasalahan dalam tesis ini adalah masih adanya masyarakat penambang emas ilegal di kawasan Geopark yang melakukan pengolahan secara tradisional, sehingga mencemari lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan masyarakat terhadap keberlanjutan Geopark, kontribusi dan manfaat dari adanya kawasan Geopark, serta mengembangkan konsep model partisipasi masyarakat di Kecamatan Ciemas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data berupa studi literatur, wawancara mendalam, dan observasi. Analisis data menggunakan analisa naratif kualitatif dan partisipatif, berdasarkan kriteria kawasan Geopark. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pelaksanaan pengembangan wisata di kawasan Geopark, masih belum berkelanjutan, terutama dalam aspek sosial, yakni dari segi kesiapan pengetahuan masyarakat dan lemahnya dukungan dan peran pemerintah dalam melakukan pendampingan dan pengawasan. Belum berubahnya pola pikir masyarakat untuk tidak mencemari lingkungan juga dinilai dapat menjadi permasalahan jangka panjang yang dapat merusak potensi geologi di kawasan Geopark kedepannya. Sementara itu, manfaat dari keberadaan Geopark dengan munculnya mata pencaharian baru, dinilai masih belum menggugah masyarakat untuk berkontribusi dan mengembangkan potensi wisata di kawasan Geopark. Konsep model partisipasi masyarakat yang dapat digambarkan yakni dengan model partisipasi interaktif dan komunikatif melalui proses dialogis tatap muka dan pertemuan formal/informal sebagai sarana jaring aspirasi terkait pemberdayaan hasil tani berkelanjutan, sosialisasi konservasi dan bahan kimia berbahaya, serta peningkatan pendidikan dan pelatihan wisata, dengan melibatkan kerjasama pemerintah daerah, Perusahaan, dan Akademisi terhadap masyarakat di Kecamatan Ciemas. Kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan konsep model partisipasi masyarakat adalah dengan penguatan kelompok atau komunitas. Dimana dapat menjadi wadah untuk tercapainya partisipasi dalam mengembangkan potensi wisata di kawasan Geopark Ciletuh, sehingga dapat memicu pertumbuhan wisata dan kesejahteraan masyarakat yang juga peduli terhadap lingkungan sehingga berkelanjutan.

The research in this thesis is about the sustainability of tourism development in the Ciletuh Geopark area through community participation. The problem in this thesis is that there are still illegal gold mining communities in the Geopark area who carry out traditional processing, thus polluting the surrounding environment. The purpose of this study is to analyze community knowledge about the sustainability of the Geopark, the contributions and benefits of the existence of the Geopark area, and to develop the concept of a model for community participation in Ciemas District. This study used a qualitative method with data collection in the form of literature studies, in-depth interviews, and observations. Data analysis used qualitative and participatory narrative analysis, based on Geopark area criteria. The results of the study show that at the implementation stage of tourism development in the Geopark area, it is still not sustainable, especially in the social aspect, namely in terms of the readiness of the community knowledge and the weak support and role of the government in providing assistance and supervision. The people mindset that has not changed yet to not pollute the environment is also considered to be a long-term problem that can damage the geological potential in the Geopark area in the future. Meanwhile, the benefits of the existence of the Geopark with the emergence of new livelihoods are considered to have not yet motivated the community to contribute and develop tourism potential in the Geopark area. The concept of a community participation model that can be described is an interactive and communicative participation model through a face-to-face dialogic process and formal/informal meetings as a means of aspirational netting related to empowering sustainable agricultural products, socializing conservation and hazardous chemicals, as well as increasing tourism education and training, by involving collaboration between local government, companies and academics for the community in Ciemas District. The conclusion obtained from the preparation of the concept of community participation model is by strengthening groups or communities. Where it can be a forum for achieving participation in developing tourism potential in the Ciletuh Geopark area, so that it can trigger tourism growth and people welfare who also care about the environment so that it is sustainable."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrafi Daffa Robby
"Istilah ecotourism pertama kali muncul pada 1980-an ketika praktik berkelanjutan diakui dalam industri pariwisata yang berkembang, menjadi sub-cabang dari industri pariwisata. Kosta Rika dan Norwegia adalah dua negara yang terkenal dengan keindahan alamnya, memiliki sektor pariwisata yang berkisar pada alam dan keberlanjutan. Penelitian ini menggabungkan kerangka coevolutionary yang dikembangkan oleh Lewin dan Volberda (1999) untuk membahas perubahan dan bagaimana industri ekowisata dan institusi pemerintah berevolusi bersama dan perubahan coevolutionary-nya. Industri Ecotourism telah berkembang dan masih berkembang, undang-undang lingkungan dan pariwisata yang diberlakukan oleh pemerintah telah mendukung industri Ecotourism. Penelitian ini menekankan perbedaan bagaimana Kosta Rika dan Norwegia memiliki latar belakang sejarah yang berbeda, praktik penegakan hukum dan pemahaman tentang Ecotourism yang pada akhirnya membantu membentuk industri di masing-masing negara.

The term ecotourism first emerged in the 1980s when sustainable practices were acknowledged in a growing tourism industry, becoming a sub-branch of the tourism industry. Costa Rica and Norway are two countries well-known for their natural beauty, having tourism sectors that revolves around nature and sustainability. This research incorporates the coevolutionary framework developed by Lewin and Volberda (1999) to discuss the changes and how the ecotourism industry and government institutions coevolves and its coevolutionary changes. The Ecotourism industry has evolved and is still growing, environmental and tourism laws enacted by the government have supported the Ecotourism industry. The research emphasizes the difference in how Costa Rica and Norway have different historical backgrounds, law enforcement practices and understanding of Ecotourism that eventually helped shape the industry in each country."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisasono Jokopityo
"Tesis ini membahas perubahan peran Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) sebagai salah satu lembaga think tank pemerintah sekaligus lembaga pendidikan tingkat nasional yang bertujuan untuk mendidik
calon pemimpin tingkat nasional. Sesuai dengan teori daur hidup organisasi posisi Lemhannas saat ini berada pada posisi puncak yang berfungsi mulai menurun pasca UU ASN yang tidak menjadikan pendidikan Lemhannas sebagai prasayarat
bagi pejabat esselon 1 dan esselon 2 sebagai kenaikan jenjang kepangkatan. Keberadaan Lemhannas RI di usia nya yang sudah lebih dari 50 tahun membuat Lemhannas harus berbenah dini agar tidak terlena dan selalu waspada dengan
perubahan yang sangat cepat dalam mendidik calon-calon pemimpin tingkat nasional. Setidaknya ada tiga perubahan mendasar yang harus dilakukan oleh Lemhannas RI dengan mengadopsi konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni
(1) Pendidikan dan Pengajaran, (2) Penelitian dan Pengembangan, dan (3) Pengabdian Masyarakat. Pendidikan Tingkat Nasional yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan pendekatan Soft Systems Methodology (SSM). SSM dipilih karena memandang dunia (sosial) sebagai hal yang kompleks, problematik, misterius, dikarakteristikan oleh pertarungan sudut pandang atau clashes of worldview serta bersifat soft ill structured. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lemhannas RI harus melakukan perubahan pada bidang pendidikan, pengkajian,
dan pengabdian masyarakat. Hasil kajian merekomendasikan Lemhannas RI harus melakukan pembenahan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan fungsi Lemhannas diawal pembentukannya sebagai upaya Lemhannas RI menjadi Lembaga Berkelas Dunia.

This thesis discusses the changing role of the National Resilience Institute of the Republic of Indonesia (Indonesian National Resilience Institute) as one of the
government think tank at the same national level educational institutions aimed at educating future leaders of the national level. In accordance with the organizational life cycle theory Lemhannas position is currently at the top of the function began to decline following Law ASN does not make education as a prerequisite for the National Resilience Institute officials echelon echelon 1 and 2 as a rise in the ladder. The existence of National Resilience Institute RI at his age are already more than 50 years makes Lemhannas must clean up early so as not to be complacent and always be alert to the rapid changes in educating future leaders of national level. There are at least three fundamental changes that must be made by the National Resilience Institute of RI by adopting the concept of Three Pillars of Tertiay Education (Tri Dharma Perguruan Tinggi), namely (1) Education and Promotion, (2) Research and Development, and (3) Community Service. The National Education Education and Teaching, Research and Community Service. The study, conducted by researchers using the approach of Soft Systems
Methodology (SSM). SSM selected for viewing the world (social) as complex, problematic, mysterious, characterized by fights or clashes of viewpoints are soft worldview and ill structured. The results showed that the National Resilience Institute of RI must make changes in the field of education, assessment, and community service. The study results recommend the National Resilience Institute of RI must make improvements to the duties and functions in accordance with the National Resilience Institute function at the beginning of its formation as an attempt Lemhannas RI become World Class Organization.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaili Indra Pithata Dewi
"Penelitian ini mendeskripsikan upaya serta hambatan dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan di Desa Wisata Brayut, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Brayut dikembangkan sebagai pariwisata berbasis masyarakat melalui upaya pengembangan kesadaran dan peningkatan ekonomi masyarakat, penguatan kapasitas, pendayagunaan kekayaan sumberdaya alam, sumber daya manusia, dan budaya. Pengembangan Desa Wisata Brayut mendorong berbagai upaya peningkatan ekonomi, pelestarian budaya dan kearifan lokal, serta pelestarian lingkungan alam sebagai bentuk pembangunan yang berkelanjutan. Hambatan yang dialami dalam pengembangan Desa Wisata Brayut antara lain masih terbatasnya sumber daya manusia dan sarana prasarana.

This research discusses the efforts done and obstacles facedby Desa Wisata Brayut in developing sustainable tourism village using descriptive qualitative approach. The results indicate that the Village Tourism Brayut developed as community based tourism as a form of empowerment by building awareness and improving the economy of society, strengthening capacity, utilization of natural resources, human resources, and culture. The development of Desa Wisata Brayut encourages various efforts to improve the economy, the preservation of local culture and wisdom, and the preservation of the natural environment as a form of sustainable development. Moreover, the obstacles experienced by Desa Wisata Brayut in the development of sustainable tourist villages include lack of human resources and infrastructure facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Zulkarnain
"Tesis ini membahas tentang strategi kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Belitung. Pengembangan pariwisata diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Strategi pengembangan pariwisata diperoleh dengan menggunakan pendekatan SWOT, sedangkan kebijakan pengembangan pariwisata diperoleh dengan menggunakan pendekatan AHP. Data diperoleh dari wawancara langsung kepada stakeholder terkait. Hasil Perhitungan SWOT menunjukan strategi WO merupakan strategi utama yang harus dilakukan oleh PEMDA Kabupaten Belitung. Sedangkan hasil perhitungan AHP menunjukan bahwa prioritas utama strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Belitung adalah Pengembangan Destinasi Wisata dengan bobot 43%. Hambatan utama dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Belitung adalah Lemahnya Kelembagaan. Sedangkan altenatif kebijakan yang menjadi prioritas adalah optimalisasi destinasi dan atraksi wisata yang sudah ada dengan bobot prioritas sebesar 35,5%.

The focus of this study is Policy and Strategy of Tourism Development in Belitung District. Tourism is supposed to increase the welfare of the local community. Tourism development strategy is obtained by using the SWOT approach, while the policy of tourism development is obtained by using the AHP approach. Data obtained from the interviews to the relevant stakeholders. SWOT results indicate that Weaknesses-Opportunity (WO) strategy is the main strategy that should be adopted by PEMDA of Belitung District. The results of the AHP calculations show that priority of tourism development strategy is the development of tourism destinations with a 43% . The greatest impediment is the instutional weaknesses. While alternative policy priority is to optimize the destinations and attractions that already exist with priority weight 35.5%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T32161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>