Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karimah Sausan
"Perkembangan industri fashion yang pesat sejak lama tidak hanya terjadi di atas pergelaran busana atau butik-butik saja, namun juga pada penggunaan bahasa pada keterangan yang menyertai foto. Dalam artikel fashion, foto adalah hal yang penting untuk mendukung artikel. Foto yang didukung dengan keterangan foto akan semakin memperkuat rasa penasaran pembaca, sehingga dapat tertarik untuk melanjutkan proses membaca. Pada penelitian ini kita akan melihat majas apa saja yang muncul pada lima keterangan foto yang menjadi korpus, dan menelaah apakah fungsi yang didukung oleh majas yang bersangkutan sesuai dengan fungsi sebenarnya dari keterangan foto. Metode penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif, dengan pengambilan data dari lima keterangan foto dari lima artikel mengenai trend mode musim panas 2014 di web fashion "Modeblog". Hasilnya ditemukan bahwa setiap keterangan foto memiliki lebih dari dua majas, dan majas-majas tersebut memuat fungsi informatif keterangan foto, namun juga memuat fungsi seruan, fungsi pengalihan, dan fungsi ekspresif.

The rapid development in Fashion Industry has occurred for quite a while not only on catwalks or in the boutiques, but it can also be found in the usage of language especially in the texts, below photo's in fashion article. The text usually gives explanation of the photos, and it stimulates the eagerness of the readers to read the article completely. In this paper, we will try to find out what kind of figure of speeches are being used in the five texts which are found below the photos taken from 5 editions of "Modeblog.nl", and we try to identify the functions of the figure of speeches. This analysis uses the quantitative research method, and the data's are taken from "Modeblog.nl", which talk about the fashion trends in the Summer of 2014. The results show that every text below the photo's contains more than 2 figure of speeches, and the function fulfilled by the figure of speeches in all of the texts is definitely the informative function. Functions such as the appealing function, the distracting function, and the expressive function are also identified, but they are not always found in every texts of the photos.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadhira
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang gaya bahasa dalam film Korea Selatan berjudul Mother yang disutradarai oleh Bong Joon Ho tahun 2009. Film bergenre drama thriller ini menceritakan perjuangan seorang ibu dalam mengungkap kasus hukum yang menimpa putra semata wayangnya bernama Do Joon. Do Joon adalah seorang anak penderita keterbelakangan mental yang dituduh membunuh siswi SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan gaya bahasa apa yang terdapat dalam film Mother. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif agar dapat menjelaskan penggunaan gaya bahasa kiasan dalam kajian ilmu semantik menurut Gorys Keraf. Hasil dari penelitian yang penulis temukan terdapat tiga jenis gaya bahasa yaitu gaya bahasa metafora,ironi dan inuendo.

ABSTRACT
This journal presents figure of speech from South Korea film titled Mother who is directed by Bong Joon Ho in 2009. This drama thriller film is about a mother who struggle to reveal the truth behind his only son, Do Joon, lawsuit. Do Joon is a young man with down syndrome accused of killing a high school girl . This journal aims to understand the usage of figure of speech in Mother film. To analyze, author uses descriptive-qualitative method to explain the implicitly figure of speech in linguistics study from Gorys Keraf. There are three types of figure of speech that successfully analyzed in the film: metaphor, irony and innuendo."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadhira
"Penelitian ini membahas tentang gaya bahasa dalam film Korea Selatan berjudul Mother yang disutradarai oleh Bong Joon Ho tahun 2009. Film bergenre drama thriller ini menceritakan perjuangan seorang ibu dalam mengungkap kasus hukum yang menimpa putra semata wayangnya bernama Do Joon. Do Joon adalah seorang anak penderita keterbelakangan mental yang dituduh membunuh siswi SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan gaya bahasa apa yang terdapat dalam film Mother. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif agar dapat menjelaskan penggunaan gaya bahasa kiasan dalam kajian ilmu semantik menurut Gorys Keraf. Hasil dari penelitian yang penulis temukan terdapat tiga jenis gaya bahasa yaitu gaya bahasa metafora,ironi dan inuendo.

This journal presents figure of speech from South Korea film titled Mother who is directed by Bong Joon Ho in 2009. This drama thriller film is about a mother who struggle to reveal the truth behind his only son, Do Joon, lawsuit. Do Joon is a young man with down syndrome accused of killing a high school girl . This journal aims to understand the usage of figure of speech in Mother film. To analyze, author uses descriptive-qualitative method to explain the implicitly figure of speech in linguistics study from Gorys Keraf. There are three types of figure of speech that successfully analyzed in the film: metaphor, irony and innuendo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andreani Ayudhaningtri
"Puisi merupakan salah satu media penyampaian ungkapan perasaan penyair dengan bahasa yang indah dan padat. Makna yang terdapat dalam suatu puisi dapat diungkapkan melalui penggunaan kata, frasa, dan kalimat serta gaya bahasa. Paper ini membahas makna dan penggunaan gaya bahasa dalam puisi Heilloze Wandeling karya Jan Campert. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui jenis makna dan gaya bahasa yang terdapat dalam puisi Heilloze Wandeling.
Analisis makna pada paper ini didasarkan pada pembagian makna secara konotatif dan denotatif, sementara analisis gaya bahasanya dilakukan berdasarkan 7 kelompok besar gaya bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penggunaan 2 gaya bahasa yang dominan yaitu gaya bahasa asonansi, hiperbola dan terdapatnya penggunaan makna denotatif dan konotatif secara sporadis yang membuat puisi ini terasa hidup, menarik dan bermakna dalam dilihat dari segi bahasa dan maknanya.

Poetry is one of the media that delivers the feelings of the poet using the beauty of language and its deep meanings. The meaning of poetry can be brought to the reader?s attention by using words, phrases, sentences and figure of speeches. By using the qualitative descriptive approach, this paper tends to identify the meanings and the use of figure of speeches in the poem Heilloze Wandeling written by Jan Campert.
This study is based on the two meanings namely the denotative- and connotative meanings and also the 7 categories of figure of speeches. The study shows that assonance and hyperbole are the two most commonly used figure of speeches in the poem and that the denotative- and connotative meanings are used sporadically in every couplet throughout the poem. Those two components (namely types of meanings and the figure of speeches) make the poetry come to live, attractive and deeply meaningful.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Frida Junia
"ABSTRAK
Perkembangan busana muslim dan jilab di Indonesia sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan antusias masyarakat muslim, khususnya kaum wanita muslimah yang kini mulai menggemari busana muslim dan jilbab bergaya modern dengan beragam jenis style dan fashion. Selain itu pemerintah juga ingin menjadikan Indonesia sebagai World Islamic Fashion Center pada tahun 2020. Kondisi ini tidak terlepas dengan adanya peran para fashion blogger muslim yang mulai memperkenalkan berbagai jenis style fashion busana muslim yang modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kedekatan psikologis fashion blogger terhadap sikap konsumen pada fashion blog serta minat pembelian pada berbagai produk yang ditampilkan oleh fashion blogger dengan adanya variabel moderasi yakni fashion leadership dan LOV interpersonal value. Data diolah dengan menggunakan metode hierarchical regression serta linear regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedekatan psikologis fashion blogger mempengaruhi sikap konsumen terhadap fashion blog dan minat pembelian terhadap produk yang ditampilkan fashion blogger muslim. Dan variabel moderasi fashion leadership mampu memberikan pengaruh terhadap hubungan kedekatan psikologis fashion blogger pada sikap dan minat beli konsumen. Sedangkan LOV interpersonal value tidak memiliki pengaruh moderasi pada hubungan antara kedekatan psikologis fashion blogger terhadap minat beli konsumen serta sikap terhadap situs fashion blog. Dan pengujian hipotesis terakhir menunjukan bahwa sikap terhadap fashion blog memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat pembelian.

ABSTRACT
The development of fashion moslems and jilab in Indonesia is very rapid at present. It is characterized by enthusiastic the Moslem community, especially women moslem girls who is now began to like wearing Moslem fashion and jilbab style of modern with various types of style and fashion. In addition the government also wants to make Indonesia as World Islamic Fashion Center in 2020. This condition can not be separated with the role of the Moslem fashion bloggers who started to introduce various kinds of fashion styles of modern Moslem. This study aims to analyze the influence of psychological closeness fashion blogger on the attitudes of consumers on a fashion blog as well as interest in purchasing the various products displayed by fashion bloggers with fashion leadership and LOV interpersonal value as variabel moderating. The data is processed by using hierarchical regression and linear regression.The results showed that psychological closeness fashion blogger influence consumer attitudes towards fashion blog and purchase intention of the products displayed by Moslem fashion bloggers. And moderating variable fashion leadership able to give ffect to psychological closeness relationships fashion blogger on consumer attitudes and buying interest. While the value of LOV interpersonal haven?t a moderating effect on the relationship between psychological closeness fashion blogger on consumer purchase intention and attitude toward the fashion blog. And the last hypothesis testing showed that attitudes towards fashion blog has a significant positive effect on consumer purchase intention.
"
2015
S60661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Octiana Pratiwi
"Dunia Mode atau Fashion kini tidak hanya menjadi bagian dari dunia wanita saja, tetapi juga pria. Kini juga semakin banyak artikel yang menuliskan tentang perkembangan fashion dari kedua gender tersebut. Penulisan artikel fashion untuk wanita dan pria tentunya berbeda karena kedua gender tersebut memiliki cara yang berbeda juga dalam berbahasa. Dalam jurnal ini perbedaan penulisan artikel tersebut akan difokuskan ke pemilihan adjektiva dari masing-masing artikel dengan menggunakan teori language and gender dari Lakoff (2004). Hasilnya artikel untuk pembaca wanita memang memiliki adjektiva yang lebih bervariasi daripada adjektiva yang terdapat pada artikel untuk pembaca pria.
Fashion world is not only a part of women?s world but men?s too. Nowadays more and more article which wrote about the fashion development from both gender. The writing of fashion article in the article adressing women and men is indeed different because both gender have their own language style to express their opinion. In this journal, the difference in the writing fashion article will be focused on the choice of the adjective in each article. The aims of this research is to explain about women?s and men?s language, mainly the choice of the adjective in two fashion article from Dutch fashion website using language and gender theory by Lakoff (2004). The result is the article that adressing women?s reader has more adjective variation than the article adressing men?s reader."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Surya Cempaka
"ABSTRAK
Tesis ini membahas praktik distinction yang dilakukan oleh seorang fashion blogger melalui media blog hingga dirinya mencapai label yang diakui sebagai influencer. Fokus yang dianalisis adalah praktik distinction blogger bernama Anastasia Siantar yang terdiri dari serangkaian strategi penempatan kapital ekonomi, sosial, budaya, dan simbolik dalam arena yang dikuasainya, yaitu fashion. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode analisis semiotika sosial. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepemilikan kapital ekonomi menjadi sumber utama seorang mendapatkan label influencer yang kemudian diikuti oleh kepemilikan kapital sosial; informasi yang disajikan blog dengan arena khusus seperti blog Anaz memiliki agenda khusus pemiliknya untuk mempertahankan posisi pada kelompok sosial dominan yang kerap mendikte selera mereka kepada pasar; dan media sosial milik personal memberikan contoh gaya hidup konsumeris, dan pihak yang diuntungkan adalah yang memiliki kapital paling banyak, terutama kapital ekonomi. Adapun implikasi penelitian ini adalah kebaruan teoritis terkait sistem kepemilikan kapital yang digunakan melalui tahap kesadaran pemiliknya, dalam kasus ini seorang fashion influencer. Ia mengalami proses sadar kepemilikan kapital secara bertahap dari kapital ekonomi, kapital sosial, kapital budaya, dan akhirnya mencapai kapital simbolik. Kemudian, hasil penelitian juga memberikan pemahaman bahwa praktik distinction oleh opinion leader memiliki fungsi mengakumulasi kapital untuk terus berkuasa dan mendominasi arenanya.

ABSTRACT
This study examines the practice of distinction by a fashion blogger through media blog in order to reach a label that is recognized as an influencer. The focus analyzed is activities of a blogger named Anastasia Siantar, which consist of series of economic, social, cultural, and symbolic capitals in the field in which she is well informed about, namely fashion. This study is a qualitative research with descriptive design and social semiotic analysis method. The results conclude that the ownership of economic capital becomes the primary source in achieving the label of influencers which is then followed by the ownership of social capital information presented by blogger with special field such as the Anastasia Siantar rsquo s blog has a special agenda of its owners to maintain a position on the dominant social group that often dictates their tastes to the market and personalized social media provide an example of a consumerist lifestyle, in which would benefit those with the most capitals, especially the economic capital. As for the implications of this research is the theoretical novelty regarding the system of capital ownership used through the stage of consciousness of the owner. An influencer experienced the gradual conscious process of capital ownership of economic capital, social capital, cultural capital, and finally reached symbolic capital. Then, the results of the study also provide an understanding that the practice of distinction by opinion leader has the function of accumulating capital to continue in power and dominate certain arena."
2018
T51215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Adriana Rahmawati
"Perkembangan zaman telah mengubah nilai dan fungsi kawat gigi atau behel sebagai alat bantu kesehatan menjadi simbol status di masyarakat perkotaan. Munculnya tren behel diiringi oleh adanya keinginan dan kemampuan pasar untuk menciptakan produk instan dari behel, yaitu behel fashion. Studi ini ingin melihat bagaimana pergeseran nilai dan fungsi behel melalui pemaknaan orang yang menggunakan behel fashion dan dampaknya terhadap diri mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan bantuan survei karakteristik sosial.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna behel fashion memaknai behel sebagai simbol status ekonomi, status sosial, dan aksesori yang menunjang penampilan. Terdapat tiga dampak dalam diri pengguna behel fashion, yaitu dampak kesehatan, dampak psikologis, dan dampak sosial. Dampak psikologis berupa peningkatan rasa percaya diri dan dampak sosial yaitu penerimaan di lingkungan pergaulan ternyata berbanding terbalik dengan dampak buruk yang terjadi pada kesehatan gigi dan mulut mereka yang menunjukkan bahwa pengguna behel fashion lebih mementingkan status sosial dibandingkan status kesehatan.

The times have changed the value and function of braces that used to be as a health aid to be a symbol of status in urban communities. The emergence of this trend is accompanied by the desire and ability of the market to create instant products from braces, which is fashion braces. The aim of the study is to see the shifts in value and function through people's interpretation who wear fashion braces and its impact on them. The method used in this research is qualitative with the help of the social characteristics survey.
The result of this study indicates that fashion braces users interpret braces as a symbol of economic status, social status, and accessories that support their appearances. There are three impacts within the fashion braces users: health, psychological, and social impacts. Psychologically, the impact is in the increasing of self-confidence and socially, the impact is in the acceptance in the social environment which apparently inversely related to adverse impact in their oral health. This indicates that fashion braces users are more concerned with their social status than their health.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Firdaus
"Skripsi ini membahas tentang kosakata bahasa Arab laras tata busana yang diteliti melalui kajian morfo-semantik. Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif. Tujuan analisis ini adalah memaparkan analisis pembentukan kata dan analisis makna dalam kosakata bahasa Arab laras tata busana. Data-data dalam skripsi ini secara garis besar didapatkan dari Fashion Glossary fashionglossary.herokuapp.com, kamus istilah tata busana daring berbahasa Arab-Inggris/Inggris-Arab yang disusun oleh Muhammad Abdul Hamid Hagag. Peneliti menggunakan 126 kosakata sebagai sampel penelitian. Penulis menemukan dua proses pembentukan secara morfologis arabisasi dan derivasi dan dua proses pembentukan secara semantis metafora dan penerjemahan dalam korpus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembentukan morfologis yang paling banyak muncul adalah cara derivasi yang berjumlah 25 data dan proses pembentukan semantis yang paling banyak muncul adalah cara penerjemahan yang berjumlah 43 data. Secara morfologis, hal ini menunjukkan kekayaan gramatika bahasa Arab karena memiliki pola pembentukan kata-kata baru yang sepadan dengan kosakata dalam menghasilkan kosakata baru. Sedangkan secara semantis, hal ini menunjukkan bahwa dalam bahasa Arab belum terdapat padanan terhadap konsep kosakata laras tata busana bahasa Inggris sehingga pembentukannya dihasilkan dengan cara menerjemahkan per kata.

This thesis discusses the Arabic vocabulary of the fashion that is examined through morpho semantic studies. The method of this analysis is qualitative method. The purpose of this analysis is to explain about word forming analysis and meaning analysis in the Arabic vocabulary fashion. The data in this thesis was obtained from Fashion Glossary fashionglossary.herokuapp.com, online dictionary of the Arabic English English Arabic fashion terms created by Muhammad Abdul Hamid Hagag. The researcher discovers 126 vocabulary as the research sample. The researcher discovers the two morphological forming process arabization and derivation and two semantical forming process metaphors and translations in the research corpus. The results of this study indicate the morphological forming process that appear the most is derivation with 25 data and semantical forming process that appear the most is translation with 43 data. Morphologically, this shows the richness of Arabic grammar because it has a pattern of new words formation that is commensurate with the vocabulary in generating new vocabulary. While semantically, this shows that in Arabic there is no equivalent to the concept of English fashion barrel vocabulary therefore its formation is produced by translating per word.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hindya Rasti Wahyu Paramastri
"Penelitian ini mengenai majas perbandingan yang terdapat pada lirik-lirik lagu karya Utada Hikaru dalam album debutnya yang berjudul First Love. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui majas perbandingan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu Utada Hikaru dalam album First Love dan dan untuk menjelaskan makna dibalik majas perbandingan yang terkandung pada lirik-lirik lagu tersebut. Sumber data yang digunakan adalah sepuluh lirik lagu karya Utada Hikaru yang terdapat di dalam album First Love. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori majas perbandingan menurut Moeliono (1989) yang terdiri dari simile, metafora dan personifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan majas perbandingan hanya ditemukan di dalam 7 lirik lagu dan total ungkapan majas perbandingan berjumlah sebanyak 12 ungkapan. Ungkapan majas perbandingan tersebut terdiri dari 4 ungkapan majas simile, 2 ungkapan majas metafora dan 6 ungkapan majas personifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Utada Hikaru menggunakan ketiga macam majas perbandingan di dalam 7 lirik lagu ciptaannya. (2) Di balik ungkapan simile, metafora dan personifikasi yang dibuat oleh Utada Hikaru terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Utada Hikaru kepada para pendengar lagunya.

The focus of this study is about figure of speech by comparison in song lyrics that written by Utada Hikaru on her debut album, First Love. The purpose of this study is to know figure of speech by comparison in the Utada Hikaru?s song lyrics on First Love album and to explain the meaning behind figure of speech by comparison in the lyrics. The data are 10 songs lyrics taken fromUtada Hikaru?s First Love album. The method that used in this study is descriptive analysis. This study using figure of speech by comparison theory by Moeliono (1989) that consists of simile, metaphor and personification.
The results of this study showed that figure of speech by comparison expressions are found only in the seven song lyrics and the total amount of expressions are twelve expression. It consists of four simile expressions, two metaphor expressions, and six personification expressions. The conclusions of this study are Utada Hikaru use the three types of figure of speech by comparison in the song lyrics that written by herself. Then, behind the expressions of simile, metaphor and personification which created by Utada Hikaru has messages that Utada Hikaru wants to tell to the her listener.
"
2016
S62610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>