Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16912 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meita Ningtyas Mara
"Artikel ini fokus pada representasi gender dalam iklan terutama iklan komersial di televisil. Secara khusus, saya menganalisis bagaimana gambaran Kim Kardashian dalam iklan "The Cranberry Apple Walnut Chicken salad" pada tahun 2009 oleh Carl's Jr. Saya meneliti makna keunikan iklan ini yang menggunakan Kim Kardashian sebagai model seksi. Keseksian tubuh, pakaian, dan gerakan yang sensual dari model digunakan untuk membahas gambaran dan pesan tersembunyi yang ditunjukan oleh iklan. Dengan menggunakan teori gender advertisements oleh Goffman, iklan Carl's Jr. menunjukkan ambivalen terhadap stereotip perempuan yang dibangun oleh masyarakat. Di satu sisi wanita dalam iklan digunakan sebagai model untuk menjual produk makanan. Di sisi lain, iklan digunakan sebagai pemasaran seks yang sensual.

This article is focused on gender representation in advertisements, mainly in commercial television advertisements. In particular, I analyze how the image of Kim Kardashian is used in this ad "The Cranberry Apple Walnut Chicken salad" in 2009 by Carl's Jr. advertising. I examine the meaning of the uniqueness of this ad which is the usage of a sexy model, Kim Kardashian. The model's sexiness, her clothing, and her sensual movements are used to examine a portrayal of hidden messages brought across by the advertisements. By using the Goffman's theory of gender advertisements, Carl's junior advertising shows an ambivalent attitude towards women gender stereotyping which is constructed by society. On the one hand the woman in the ad is used as model to sell the food product. On the other hand, the ad is used provocatively as sex sensual marketing.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Bandar Alkhaldi
"Iklan memiliki peran sentral dalam merefleksikan dan mengonstruksi realitas masyarakat. Di Indonesia, iklan seringkali menampilkan bias gender yang berimplikasi negatif pada langgengnya kultur patriarki di masyarakat. Meskipun telah ada upaya hukum dan etika periklanan, permasalahan ini masih berlanjut karena budaya patriarki terus diproduksi dan direproduksi melalui iklan, media, dan masyarakat. Penulis melihat pentingnya sarana untuk meminimalisasi bias gender yang terjadi, salah satunya melalui penerapan pedagogi feminis bagi calon pengiklan. Sejumlah studi di negara-negara maju menunjukkan bahwa pedagogi feminis dapat menjadi instrumen kunci untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam praktik periklanan, terutama sebagai sarana sosialisasi preventif.

Advertising plays a central role in reflecting and constructing societal reality. In Indonesia, advertisements often portray gender bias, negatively impacting the perpetuation of patriarchal culture. Despite legal and ethical efforts in advertising, the issue persists as patriarchal culture continues to be produced and reproduced through advertisements, media, and society. The author recognizes the importance of tools to minimize gender bias, including the application of feminist pedagogy for prospective advertisers. Numerous studies in developed countries indicate that feminist pedagogy can be a key instrument in achieving gender equality in advertising practices, particularly as a preventive socialization tool.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora
"Konijnklijke Luchtvaart Maatschappij (Maskapai Kerajaan Belanda), yang dikenal dengan inisial KLM, merupakan salah satu maskapai terkenal di dunia. Jurnal ini membahas mengenai indeks, ikon, dan simbol pada iklan banner di website KLM berbahasa Belanda. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui peranan indeks, ikon, dan simbol yang digunakan dalam iklan KLM. Hasil analisis menunjukkan bahwa yang paling memiliki peranan besar adalah ikon dan simbol dibandingkan dengan indeks. Ikon dan simbol digunakan di semua iklan tetapi indeks hanya digunakan pada dua iklan. Ketiga unsur tersebut digunakan untuk menarik perhatian pembaca dan mempermudah pembaca memahami maksud dari iklan KLM tersebut.

Koninklijke Luchtvaart Maatschapij (Royal Dutch Airline), well known by initials KLM, is the one of the famous airlines in the world. This journal discussed about index, icon and symbol in banner advertisement on KLM's website. This is an descriptive analysis study which aims to know the role of index, icon and symbol that used in KLM's advertisement. The analysis result shows that icon and symbol have the biggest role than index. Icon and symbol are used in all advertisement but index only used in two advertisement. That three elements are used to fetch up readers appreciation and also to help readers to understand the meaning from the KLM's advertisement.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mandang, Richard D.
"Perkembangan pemasaran maupun periklanan global menyebabkan tampilnya tema pesan global yang seragam dari negara ke negara tanpa penyesuaian dengan konteks budaya lokal. Dalam kampanye periklanan seperti ini tampak yang paling menonjol adalah tema Amerika. Permasalahannya kemudian adalah bagaimana kecenderungan sikap khalayak terhadap iklan-iklan beratribut Amerika ini, apakah pesan-pesan yang beratribut Amerika tersebut dapat diterima oleh khalayak yang berbeda latar budayanya. Untuk mulai menggambarkannya, maka penelitian survei yang bersifat deskriptif ini berusaha menguraikan dalam batasan konteks sikap khalayak terhadap pesan iklan beratribut Amerika. Responden yang ditentukan adalah mahasiswa FISIP UI sejumlah 100 orang dengan obyek penilaian adalah salah satu iklan cetak dari seri iklan Ford dan iklan Lucky Strike. Sikap Khalayak dilihat dalam konteks konsep Hirarki Efek yang dikemukakan Levidge dan Steiner, yang proses penerimaan dari seseorang terhadap Dari data yang diperoleh, setelah didapat hasil bahwa iklan-iklan Ford dan Lucky Strike cenderung memiliki respon kognitif yang tinggi, lebih merupakan objek tertentu. diintepretasikan dan dianalisis, itu atribut-atribut yang dibawa ke dua iklan tersebut yang dianggap mewakili gambaran Amerika, ternyata juga mendapat penilaian yang positif. Kenyataan ini juga mengisyaratkan bahwa atribut-atribut Amerika meski bukan merupakan atribut budaya lokal namun sudah bukan merupakan atribut yang asing. Hasil penelitian menunjukkan iklan-iklan beratribut Amerika telah diterima secara luas bahkan memiliki citra yang positif. Bahkan semakin kuat bobot keamerikaan atribut cenderung juga semakin tinggi bobot penilaian kemenarikan atribut tersebut. Menyimpulkan kenyataan ini, maka kampanye periklanan yang berbeda penampilan atribut budaya dengan khalayak setempat (lokal), yang dalam konteks penelitian ini adalah dengan pendekatan atribut budaya Amerika, tetap dapat menghasilkan efek yang positif bagi khalayak. Di sisi lain kenyataan ini makin mempertegas bersenyawanya budaya Amerika dalam keseharian kita. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S3945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Anggraini
"Banyaknya produk sejenis di pasaran menimbulkan per- Iklan dibutuhkan untuk mengkomunikasikan pro duk guna mendukung penjualan. Dengan banyaknya produk yang diiklankan, iklanpun menjadi beragam baik dari segi jumlah maupun penampilan. saingan ketat. Penulisan skripsi ini bermaksud melihat preferensi konsumen terhadap iklan-iklan yang mengenainya. Iklan seperti apa dan bagaimana yang mereka sukai. Data untuk itu diperoleh 'dengan penelitian lapangan menggunakan kuesioner. Adapaun responden penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Cipinang Besar, Jakarta Timur dari golongan menengah yang membaca salah satu atau lebih majalah wanita Femina, Kartini, Pertiwi dan Sarinah.
Dari penelitian diperoleh hasil, pilihan . iklan yang disukai maupun tidak terbanyak karena ilustrasi ik - lan yang bersangkutan. Kedua terbanyak karena copy,lalu lay-out dan kemudian warna. Dalam iklan shampoo disukai bila tampil dengan model yang cantik dan menarik berambut indah, dengan copy yang memuat keterangan lengkap mengenai shampoo dengan menggunakan kata yang tidak berlebihan serta berkesan sederhana. Bila iklan disukai hal katapilihan iklan dilihat menurut usia, pendidikan dan pengeluaran rumah tangga per-bulan responden, ada perbedaan yang secara umum dapat dikatakan perbedaan tersebut tidak banyak."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Indiani
"Dengan berkembangnya industri non migas saat* ini, persaingan perusahaan-perusahaan sektor tersebut dalam memasar- kan produksinya tentu semakin meningkat, J.klan sebagai sa - lah satu alat promosi yang merupakan bagian dari pemasaran tentunya perlu mendapat perhatian. Sebab melalui beberapa tahapan iklan memungkinkan adanya perubahan sikap pada in - dividu. Dengan meneliti sampai sejauh mana individu terpengaruh iklan, maka satu kunci dari keberhasilan kegiatan periklanan diperoleh, dan karenanya pengenalan iklan seba - gai tahap awal dari kegiatan tersebut perlu diketahui. Sebab dengan mengetahui pengenalan iklan khalayak, maka kesalahan pada tahap berikutnya dapat dihindari. Adapun maksud penulisan skripsi ini, mengetahui sejauh mana pengenalan khalayak pembaca majalah pada iklan ro - kok. Sedang yang menjadi studi dari penelitian ini adalah gambar iklan rokok pada majalah Tempo periode bulan Desember 1986 sampai dengan periode bulan Pebruari 1987, sedangkan populasi dari penelitian ini adalah pembaca majalah Tempo di kecamatan Mampang Prapatan. Data dikumpulkan melalui kepustakaan, observasi di lapangan serta wawancara langsung dengan responden. Data-data yang diperoleh kemudian dicocokkan dengan isi iklan yang menjadi obyek penelitian, sehingga sejauh mana iklan-iklan tersebut diperhatikan dan diingat oleh responden merupakan penggambaran dari pengenalan mereka terhadap iklan-iklan terse - but. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu gambaran adanya kecenderungan bahwa pengenalan khalayak pembaca majalah Tempo terhadap iklan-iklan rokok tersebut relatip tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa iklan pada me - dia cetak memiliki dampak positip terhadap satu kegiatan periklanan. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Andra Darmawan
"Lieferando.de merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan pengantar makanan terbesar di Jerman. Dalam memasarkan jasanya, Lieferando.de menggunakan iklan sebagai media promosi. Iklan yang diterbitkan oleh Lieferando.de acap kali mengundang decak tawa dan menarik perhatian publik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan unsur retorika di dalam iklan yang diterbitkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis retorika yang terdapat dalam iklan Lieferando.de. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat jenis retorika seperti jenis repetisi dan destabilisasi yang digunakan di dalam keenam iklan Lieferando.de yang dianalisis.

AbstractLieferando.de is one of the biggest food delivery service companies in Germany. Lieferando.de uses advertisements as its media campaign to promote its service. Lieferando.de often releases funny and interesting advertisements to attract public rsquo s attention as it uses rhetorical operation in its advertisements. This research takes aim to find out the rhetorical operation in Lieferando.de rsquo s advertisements. The result of the research shows that there are two kinds of rhetorical operations, such as repetition and destabilization found in six advertisements of Lieferando.de."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yurita Indriany
"Saat ini iklan menjadi semakin beragam dan menarik, penggunaan selebriti menjadi salah satu usaha yang dilakukan agar target konsumen tertarik kepada produk. Beberapa produsen menggunakan selebriti Indonesia sebagai bintang iklan, sementara yang lain menggunakan selebriti internasional sebagai bintang iklannya. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas iklan pada iklan yang menggunakan selebriti internasional dan nasional, serta membandingkan hasil yang diperoleh dari kelompok remaja dan dewasa madya. Efektivitas iklan diukur dengan 4 skala yaitu sikap terhadap iklan, merek, bintang iklan, dan intensi membeli.
Iklan penelitian dibuat fiktif dengan menggunakan bintang iklan yaitu Luna Maya sebagai selebriti nasional dan Angelina Jolie sebagai selebriti Internasional, dan produk shampoo yang diiklankan bermerek Natural Shine yang juga fiktif. Hipotesis penelitian ini adalah remaja akan lebih menyukai iklan dengan selebriti internasional sedangkan dewasa akan lebih menyukai iklan dengan selebriti nasional. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan metode independent samples t-test dan metode 2-related samples test. Hasil penelitian dari 50 orang remaja dan 50 orang dewasa madya menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima dan diperoleh nilai yang signifikan.

Today, advertisements have become more varying and interesting. The use of celebrities in the advertisement is one of usual effort to get the consumer interest for any particular products. Some of the producers using native celebrities as their endorser, while the others using international celebrities. The objective of this research is to compare the ad effectiveness while using native and international celebrities as its endorser. And also this comparison is subjected for teenage and middle adulthood group of people. There are four scales to measure the ad effectiveness such as attitude toward the ad, attitude toward the brand, attitude toward the endorser and purchase intention.
The advertisement that made for this research is fictive. Luna Maya is used as native endorser and Angelina Jolie as international endorser. Natural Shine is become the brand of this fictive advertisement. The hypothesis said that teenager will prefer the use of international celebrity for ad endorser; in other hand, adult will prefer native celebrity. The data was collected by questioner and analyzed by independent samples t-test and 2-related samples test method. The result shown that the hypothesis is accepted under the significant value through 50 teenagers and 50 adult.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Rachmawati R
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh iklan pelangsing tubuh di televisi terhadap citra tubuh remaja putri. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Televisi merupakan salah satu bentuk media yang banyak diminati. Hal ini terbukti bahwa hampir semua keluarga memiliki televisi. Munculnya berbagai iklan di televisi yang diantaranya kerap menayangkan iklan pelangsing tubuh dan juga adanya respon teman-teman sebaya akibat interaksi dan sosialisasi dengan lingkungan menyebabkan munculnya kesenjangan antara citra tubuh ideal dengan keadaan tubuh yang sebenarnya. Citra tubuh merupakan konsep multidimensional yang meliputi perasaan, pikiran dan perilaku seseorang terhadap tubuhnya (Thompson et al, 1999 dalam Botta, 2003). Apabila seseorang terlalu memperhatikan citra tubuhnya, maka ia akan melebih-lebihkan ukuran tubuhnya dari ukuran yang sebenarnya dan dapat melakukan diet atau olahraga secara berlebihan (Botta, 1999). Penelitian ini terdiri dari 98 remaja putri berusia 15-18 tahun dan berdomisili di Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala iklan pelangsing tubuh, citra tubuh dan objektifikasi diri. Berdasarkan penghitungan regresi, adjusted R square sebesar 0,25 menunjukkan bahwa varian iklan pelangsing tubuh di televisi memiliki pengaruh terhadap citra tubuh remaja putri sebesar 25% saja. Namun demikian dapat dikatakan secara umum sebagian besar remaja putri SMA mempunyai citra tubuh negatif (52%) karena mereka memberikan atensi yang cukup besar pada iklan pelangsing tubuh di televisi (56,1%).

The aim of this study was to see the impact of losing weight advertising on television to adolescent girl?s perception of body image. This research used quantitative approach. Nowadays, television is one of the common and favorite media, especially for adolescent girls. There are many losing weight advertising which emphasize the important of physical attractiveness. This fact has also made various responses to adolescent girls and her peers because of their interaction and socialization. Neverthless, it is possible that adolescent females would have a discrepancy between their ideal and real body image. Body image is multidimensional self-attitude toward one?s evaluations and affective experiences regarding their own bodies (Thompson et al, 1999 in Botta, 2003). According to Botta (1999), someone who always pays attention about body image may overestimate the shape and size of the body. Dieting and exercising are often viewed as the way to lose weight. Participants were 98 adolescent girls recruited from two senior high school in Depok. At baseline, these students were in 10th to 12th grade and ranged in age from 15 to 18 years. The data collected by using Losing Weight Advertising on Television Scale, Body image and Self-objectification Scale. This research based on regression counting found (adjusted R square 0,25, l.o.s= 0.05) that 25% variances of losing weight advertising on television impact how adolescent girls perceive their body image. Even though, the overall results indicate a tendency of having the negative body image of participants (52%) and 56 % participants give their higher attention toward losing weight advertising on television."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Maria Radeningsih
"Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuasi eksperimen dengan 2 group design - posttest only dimana penelitian dilakukan pada 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK). Masing-masing kelompok terdiri dari 36 siswa kelas 2 SMUN 109. Pada kedua kelompok ini diberikan 8 lembaran iklan yang sama hanya saja wajah sang model yang berbeda. Pada KE diberikan materi iklan dengan menggunakan selebriti sedangkan pada KK diberikan materi iklan dengan tidak menggunakan selebriti.. Penyeleksian selebriti dilakukan dengan menggunakan Q rating.
Pengukuran brand awareness berdasarkan brand recall test - jenis free recall yang diperkenalkan oleh Rositter & Percy. Subyek diminta untuk menyebutkan kembali jenis produk, merek, headline atau slogan dan ilustrasi iklan yang baru saja. Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan membandingkan t test kedua kelompok.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa penggunaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand awareness pada konsumen remaja. Hal ini terbukti dengan nilai t=2,170, p=0,03 (p< 0,05). Dari keempat aspek yang direcall ternyata nilai skor recall merek & headline memberikan kontribusi yang besar pada hasil ini. Terbukti dengan nilai t =2,740 p=0,008 (p<0,05) untuk skor recall merek sedangkan nilai t untuk recall headline t=3,452 p=0,001 (p<0,05). Dari hasil ini dapat disimpulkan penggunaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap recall merek dan headline.

The research use Queasy Experimental research type with 2 groups design - posttest only. Respondent is divided into 2 groups which are experimental group (KE) and control group (KK). Each group consists of 36 respondents; they are students of SMUN 109 grade 2. All respondents in each group receive 8 print ads. The stimulus which is used in both groups almost the same, the differences only the face of the model. Experimental group is given print ads that use celebrity where control group is given print ads which use non celebrity. The selection of celebrity is using Q rating.
Brand recall test - free recall which is introduced by Rositter and Percy is used to measure the brand awareness. Respondent is asked to recall the product type, brand name, headline or tagline and illustration of each ad that has been seen. T test is used to analyze the data by comparing the mean score of both groups.
The result of this research that celebrity endorsement does impact the brand awareness significantly for teen consumers. This is proven by value of t=2,170, p=0,03 (p< 0,05). Based on 4 aspects which are measured, score of brand name and headline recall have given big contribution for this result with t =2,740 p=0,008 (p<0,05) for brand name recall and t value for headline recall is t=3,452 p=0,001 (p<0,05). We can conclude that celebrity endorsement does impact to brand name recall and headline.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>