Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Lidya Juniarti
"Latar Belakang: Penelitian pengaruh terapi reperfusi terhadap kesintasan satu tahun pasien STEMI usia lanjut sudah diteliti di negara lain sebelumnya, namun penelitian tersebut di Indonesia belum pernah dilakukan. Karena adanya perbedaan karakteristik, demografi dan budaya serta adanya kontroversi pemilihan terapi sehingga penelitian ini dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu belum banyak yang menggunakan analisis kesintasan, sehingga data survival pasien STEMI usia lanjut yang dilakukan terapi reperfusi sulit didapatkan.
Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi reperfusi terhadap kesintasan satu tahun pada pasien STEMI usia lanjut.
Metode: Penelitian menggunakan metode kohort retrospektif dengan analisis kesintasan. Sampel dikumpulkan dari pasien STEMI usia lebih dari atau samadengan 60 tahun yang dirawat di ICCU RSCM januari 2007- mei 2013, yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu pasien yang mendapat terapi reperfusi dan tidak reperfusi. Kurva Kaplan-Meier digunakan untuk mengetahui kesintasan masing-masing kelompok. Analisis bivariat mengunakan uji log-rank, analisis multivariat menggunakan cox proportional hazard regression. Besarnya hubungan variabel terapi reperfusi dengan kesintasan dinyatakan dengan crude HR dan IK 95% serta adjusted HR dan IK 95% setelah dimasukkan variabel perancu.
Hasil: Terdapat 185 pasien STEMI usia lanjut yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 86 pasien kelompok terapi reperfusi dan 99 pasien kelompok tidak reperfusi. Hasil penelitian ini kelompok terapi reperfusi menurunkan mortalitas pada STEMI usia lanjut dengan crude HR 0,16 (0,07-0,33), p value <0,001, dengan kesintasan kumulatif satu tahun pasien STEMI usia lanjut yang dilakukan terapi reperfusi yaitu 91% (SE 3,1%), sedangkan kelompok tidak reperfusi 54% (SE % 5,0%). Rerata kesintasan pada kelompok terapi reperfusi 339,38 hari, dan kelompok tidak reperfusi 216,71 hari. Analisis multivariat menunjukkan terapi reperfusi merupakan prediktor independen terjadinya kesintasan satu tahun (Adjusted HR 0,17; IK95% 0,08-0,37).
Simpulan: Terapi reperfusi memperbaiki kesintasan satu tahun pada pasien STEMI usia lanjut.

Background: This study was done because of the effect of reperfusion therapy on one year survival in elderly STEMI patients has not been studied in Indonesia. There are differences in characteristic, demographic and culture of elderly patients that had been studied in other countries and there are still controversies of therapy modality in elderly STEMI patients. Most of previous studies do not use survival analysis, hence, survival data of elderly STEMI patients is still limited.
Aim: To know about the effect of reperfusion therapy on one year survival in elderly STEMI patients.
Methods: Retrospective study was done with survival analysis approach. Sample was collected from STEMI patients aged > 60 years old that admitted to hospital in golden period (less than twelve hours) who was hospitalized in ICCU RSCM from january 2007 to may 2013, divided to reperfusion therapy and not reperfusion therapy group. Kaplan Meier curve was used to know survival in each group. Bivariate analysis was done by log rank test and multivariate analysis was done by cox proportional hazard regression test. The relation between reperfusion therapy variables with one year survival denoted as crude HR and 95%CI then as adjusted HR and 95%CI after confounding factors were calculated.
Results: There are 185 STEMI elderly patients that divided into two groups : 86 patients in reperfusion therapy group and 99 patients in not reperfusion therapy group. The result is reperfusion therapy reduces mortality in elderly STEMI patient with crude HR 0,16 (0,07-0,33), p value <0,001, One year survival cumulative in reperfusion therapy group is 91% ( SE 3,1%) and 54% ( SE 5,0%) in not reperfusion therapy group. Mean survival of reperfusion therapy group is 339,38 days, and the not reperfusion therapy group is 216,71 days. Multivariate analysis shows that reperfusion therapy is an independent predictor in one year survival of elderly STEMI patients (Adjusted HR 0,17 ; 95%CI 0,08-0,37).
Conclusion: Reperfusion therapy improves one year survival in elderly STEMI patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Wahyudi
"Dalam menuju target pencapaian MDG?s pada tahun 2015, peran puskesmas sangatlah penting, puskesmas sebagai institusi terdepan tidak hanya pemberi pelayanan kesehatan saja, tetapi juga melaksanakan berbagai program kesehatan untuk mempercepat pencapaian MDG?s tersebut . Beberapa hasil penelitian menunjukkan masih adanya ketidakpuasan yang dialami pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di puskesmas terutama pelayanan kesehatan di unit rawat jalan. Oleh karena itu dalam aplikasinya, puskesmas harus memperhatikan mutu pelayanan kesehatan yang diberikannya agar kepuasan pasien dapat terpenuhi. Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahun 2012 di Puskesmas Cikampek hanya berada pada nilai indeks 78.91 yang artinya puskesmas masih harus meningkatkan mutu pelayanannya agar kepuasan pasien dapat tercapai, karena dengan tercapainya kepuasan pasien maka akan memberikan nilai tambah yang positif bagi Puskesmas Cikampek sendiri, sehingga pada akhirnya puskesmas dapat menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memelihara kesehatannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik pasien dengan persepsinya terhadap mutu pelayanan rawat jalan di Puskesmas Cikampek Kabupaten Karawang pada tahun 2014. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian adalah pasien yang telah mendapatkan pelayanan rawat jalan dan setelah dilakukan penghitungan sampel didapatkanlah sebanyak 96 responden dengan ditambah 15% maka total responden adalah 111 responden, dengan kriteria responden yang telah berumur 16 tahun dan merupakan pasien rawat jalan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan pasien dengan persepsinya terhadap dimensi mutu assurance pada pelayanan rawat jalan di Puskesmas Cikampek, dimana prosentase responden yang puas dengan pelayanan rawat di Puskesmas Cikampek adalah 45.2 % responden dan 54.8 % responden tidak puas dengan pelayanan rawat jalan puskesmas Cikampek.

In towards the achievement of MDG targets by 2015, the role of health center is important, as the health center is not only a leading institution health care providers alone, but also carry out various programs health to accelerate the achievement of the MDG's. puskesmas responsible for the development of health in the working area, so that existence is still very much needed by the community. In its application, health centers should pay attention to the quality of health services that it provides, that patient satisfaction can be met. Cikampek health center should attention to patient satisfaction because it is the achievement of satisfaction patients it will provide added value to the health center positive Cikampek itself, which in turn can be a health center for the community choice to maintain his health.
The purpose of this research is to know relationship of patient characteristics with perceptions of the quality of ambulatory care Cikampek health center street in Karawang district. This study is quantitative research. As for the sample in the study is patient who has received outpatient services, and obtained as much 111 respondents with a simple random sampling technique.
Results of the study shows that there is a relationship between the perception of patient education the quality of outpatient services at the health center with the percentage ikampek 45.2% of patients with ambulatory care health centers and 54.8% Cikampek patients are not satisfied with the service Cikampek outpatient health center.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S57568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrianti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26581
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pristy Septa
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S26585
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Juwitasari
"ABSTRAK
Nama : Vina JuwitasariProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul Tesis : Analisis Budaya Keselamatan Pasien Sebagai Salah Satu Upaya DalamMewujudkan Visi Misi Rumah Sakit Pondok Indah Puri IndahBudaya keselamatan menjadi hal yang diutamakan dalam melaksanakanpelayanan pasien terutama di RS. Penelitian mengenai budaya keselamatan pasien diRumah Sakit Pondok Indah Puri Indah dilakukan untuk memenuhi temuan JCI padatrianneal survey tahun 2016 yaitu belum dilaksanakannya evaluasi terhadap persepsi stafmengenai budaya keselamatan pasien. Metode penelitian ini memakai mix methodexplanatory dengan menganalisis outcome dari hasil survei AHRQ dengan menggunakanpendekatan sistemik Malcolm Baldrige. Instrumen penelitian yang dipakai adalah denganmenggunakan kuesioner HSOPC Hospital Survey of Patient Safety Culture dari AHRQ Agency for Health Research and Quality yang terdiri dari 42 pertanyaan dandikelompokkan dalam 12 dimensi dan dilanjutkan dengan wawancara terstrukturmenggunakan pendekatan 7 aspek dari Malcolm Baldrige yaitu Kepemimpinan, RencanaStartegis, Fokus pada Tim, Fokus pada Pelanggan, Fokus pada Proses, Pengukuran,Analisisdan Manajemen Pengetahuan serta Hasil. Hasil penelitian ini mendapatkan dimensiPembelajaran Organisasi dan Peningkatan Berkelanjutan 77 dan dimensi KerjasamaDalam Unit 76 memiliki hasil persepsi positif yang tertinggi dan digolongkan dalamkategori Baik. Dimensi Respon non-punitive terhadap kesalahan, Staffing dan Serah terimadan transisi mempunyai hasil persepsi positif terendah dan masuk dalam kategori Kurang.Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah perbaikan kebijakan dan prosedur mengenaipenanganan pelaporan insiden yang menjelaskan mengenai respon non-punitif serta RSakan membuat program mengenai budaya keselamatan pasien yang akan dievaluasi secaraberkala.Kata Kunci : Budaya Keselamatan Pasien, AHRQ, Malcolm Baldrige

ABSTRACT
Name Vina JuwitasariStudy Program Hospital Administration, Public Health Faculty, University of IndonesiaJudul Tesis Patient Safety Culture Analysis As An Effort To Actualize Vision and Missionof Pondok Indah Puri Indah HospitalPatient safety culture is a priority to implement a good patient care especiallyin hospital. Research of patient safety culture in Pondok Indah Puri Indah Hospital wasconducted to accomplish JCI Not Met finding in 2016 trianneal survey ldquo there is noevaluation of staf perception on patient safety culture being conducted rdquo . This research isusing a mix method explanatory that analyse the outcome of the survey with sistemicapproach of Malcolm Baldrige. The tool used for this research is HSOPC Hospital Surveyof Patient Safety Culture from AHRQ Agency for Health Research and Quality thatconsist of 42 questions and grouped to 12 dimention then will be continue with structuredinterview using 7 aspect from Malcolm Baldrige Leadership, Strategic Planning, Focus onTeam, Focus on customer, Focus on Process, Measurement, Analysis and KnowledgeManagement and Outcome. The outcome of this research are Organization Learning andContinous Improvement dimention 77 and Teamwork Within Unit 76 dimention hasthe highest results of positive perceptions and classified to Good category. And dimention ofNon punitive respond to error, Staffing and Handoffs and Transition has the lowest resultsof positive perceptions and classified to Poor category. Actions plans and recommendationsfor the hospital are to review the policy and procedure of incident report handling andmanagement that will explain more about the incident management and non punitiveresponds and to create a program that support patient safety culture and will be evaluatedperiodically.Keywords Patient Safety Culture, AHRQ, Malcolm Baldrige,"
2016
T46979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidarta Sagita
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh dokter dan Komite Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko KMKPMR di RS Permata Depok tahun2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien di RS Permata Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan case study dengan metode wawancara mendalam, telaah data sekunder dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja, pengetahuan tentang pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien, kerja rangkap, komunikasi,pengambilan keputusan dan penghargaan berhubungan dengan faktor pencatatan insiden keselamatan pasien oleh dokter, sedangkan pengalaman kerja, komunikasidan penghargaan berhubungan dengan faktor pelaporan insiden keselamatan pasienoleh KMKPMR.

The aim of this research is to identify the supporting and inhibiting factors relating to the recording and reporting the incidence of patients safety at Permata Depok Hospital in 2017. Type of research is qualitative using case studies with in depthinterview, secondary data review and document review.
The results of this studyare work experience, knowledge, work load, communication, decision making andreward related to the factors of recording the incidence of patients safety by the doctors, while work experience, communication and reward are related the factorsof reporting the incidence of patient rsquo s safety by The Hospital Committee of Patient Safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Beginta
"Pelaporan kesalahan pelayanan merupakan usaha untuk memperbaiki sistem pelayanan dalam mencapai pelayanan yang aman. RSUD Kab Bekasi dalam mengembangkan program keselamatan pasien sejak tahun 2009, yang terlihat dari laporan tahunan program keselamatan pasien, terdapat indikasi perlunya peningkatan kesadaran setiap personil dalam melaporkan kesalahan pelayanan, termasuk perawat pelaksana di unit rawat inap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi perawat pelaksana dalam melaporkan kesalahan pelayanan serta mencari hubungannya dengan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim.
Penelitian dirancang dengan disain cross sectional dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2011.Responden merupakan keseluruhan perawat pelaksana di unit rawat inap RSUD Kab. Bekasi dan didapatkan 77 kuesioner yang dapat dianalisa. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan multivariat dengan menggunakan metode component based structural equation modeling dengan aplikasi komputer SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, kerja tim dan persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat dalam penilaian sedang. Didapatkan pula adanya pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim terhadap persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat. Total pengaruh sebesar 89%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah persepsi pelaporan kesalahan = 0,12.budaya keselamatan pasien + 0,30.kepemimpinan transaksional ? 0,22.kepemimpinan transformasional + 0,37.kerja tim + 0,26.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan perlunya peningkatan faktor-faktor yang terbukti memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pelaporan dapat menjadi dasar usaha perbaikan. Terdapat pula faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini yang mempengaruhi perawat dalam melaporkan kesalahan pelayanan yang masih perlu digali agar pelaporan kesalahan pelayanan di masa depan dapat meningkat.

Reporting errors is an attempt to improve the system in achieving a safe service. From a report in 2010 in RSUD Kab. Bekasi seen that the number of cases or incidents reported has increased, but still needs to improve awareness of any personnel, including nurse in inpatient units. The aim of this study is to measure the nurse?s perception in the reporting of sevice delivery errors and to find a relationship between the behavior to other factors: patient safety culture, leadership style, and team work.
This study was using cross-sectional design by questionnaire as a measuring tool. Data was collected in November 2011 from the entire nurse at the inpatient unit of the hospital as respondens. There are 77 questionnaires that can be analyzed. The data obtained were analyzed using multivariate methods by component-based structural equation modeling with computer applications SmartPLS.
The results of this study suggest patient safety culture, leadership style, teamwork and the perception of service delivery error reporting by nurses are in intermediate conditions. It was found that there are relationship obtained either directly or indirectly from patient safety culture, leadership style, and teamwork to service delivery error reporting by nurses. This research model can explain the real state of 89%. Linier equation from this model is reporting perception = 0,12.patient safety culture + 0,30.transactional leader ? 0,22.transformational leader + 0,37.team work+ 0,26.
From this study it can be concluded that factors that are proven to provide positive influence of this research can be the basis of improvement efforts. In addition, there are other factors that are not included in this study that should be considered that better reporting of medical errors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T28981
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Oktavia
"Tesis ini membahas pengaruh pemaparan hasil survei kepuasan pasien yangditampilkan dalam bentuk analisis diagram kartesius terhadap peningkatankepuasan pasien. Penelitian dilakukan di poli umum Puskesmas I Cilongok terakreditasi madya dan Puskesmas Jatilawang terakreditasi utama. Respondenpada penelitian ini adalah pasien dewasa yang memanfaatkan fasilitas kesehatanpoli umum yang berjumlah 480 orang. Penelitian ini adalah Quasi Eksperimendengan model rancangan pre test ndash; post test design. Hasil penelitian menunjukkankarakteristik sosiodemografi responden pada survei awal dan survei akhir terdapattidak homogenitas pada umur dan jenis kelamin sedangkan hasil pemaparan hasilanalisis diagram kartesius kepuasan pasien berpengaruh secara bermakna terhadappeningkatan kepuasan pasien di poli umum Puskesmas I Cilongok dan PuskesmasJatilawang setelah dilakukan intervensi. Hasil lainnya yaitu adanya perbedaanyang bermakna antara kepuasan pasien di Puskesmas I Cilongok yangterakreditasi madya dengan kepuasan pasien di Puskesmas Jatilawang yangterakreditasi utama. Selain itu intervensi berupa pemaparan hasil analisis diagramkartesius kepuasan pasien berpengaruh terhadap pergeseran atribut kepuasanpasien di kuadran A prioritas pada Puskesmas I Cilongok dari 6 atribut menjadi4 atribut dan pada Puskesmas Jatilawang dari 1 Atribut menjadi 3 atributsedangkan pada kuadran D berlebih juga mengalami pergeseran pada PuskesmasI Cilongok dari 2 atribut menjadi 2 atribut dan pada Puskesmas Jatilawang dari 7atribut menjadi tidak ada.

This thesis discusses the effect of exposure of patient satisfaction survey resultswhich is shown in the form of Cartesian diagram analysis to increase consumersatisfaction. The research was conducted in the general public health center ofcilongok 1 middle accredited and jatilawang health center main accredited .Respondents in this study were adult patients who using public health facilitieswhich amounted to 48 people. This research is quasi experiment with pre testdesign model post test design. The result of the research showed that the resultof the analysis of cartesian diagram of patient satisfaction had a significant effecton the increase of patient satisfaction in the general polyclinic of general publichealth center 1 Cilongok and general public health center jatilawang afterintervention, with p value 0,006 for general public health center 1 Cilongok and pvalue 0.0001 for general public health center jatilawang. Other result that there isa significant difference between patient satisfaction at general public health centerI Cilongok which middle accredited with patient satisfaction at general publichealth center jatilawang which main accredited with p value 0.0001. Besides thatintervention in the form of exposure result of analysis of cartesian patient diagramhave an effect on patient attribute shift in quadrant A priority at general publichealth center 1 Cilongok from 6 attribute become 4 attribute and at general publichealth center jatilawang from 1 attribute become 3 attribute."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Adythia Pratiwi
"Perilaku Perawat memiliki pengaruh yang kuat terhadap kebutuhan dan keberhasilan edukasi pasien yang bertujuan mengidentifikasi determinan perilaku perawat dalam pemberian edukasi pasien dengan desain cross sectional. Penelitian menggunakan total sampling dengan 210 sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari berbagai tinjauan literatur yang kemudian diuji validitas dan reliabilitas. Mayoritas perawat memiliki karakteristik sebagai berikut: berjenis kelamin perempuan, berumur < 35 tahun, tidak mengikuti D3 Keperawatan, memiliki total pengalaman < 10 tahun, berstatus PNS, sudah mengikuti pelatihan (dalam tiga tahun belakangan), tetapi memiliki pengetahuan yang kurang terkait pemberian edukasi pasien. Terdapat hubungan antara umur, pencapaian, kebijakan, kondisi kerja, supervisi, dukungan sosial, dan fungsi perencanaan kepala ruangan dengan perilaku perawat dalam pemberian edukasi pasien (p=0,001-0,037), variabel yang paling dominan mempengaruhi perilaku perawat dalam pemberian edukasi pasien adalah dukungan sosial (OR=5,186). Manajer keperawatan beserta seluruh jajaran rumah sakit perlu membuat program penunjang pemberian edukasi pasien, melengkapi segala sarana dan prasarana yang ada, beserta mempersiapkan sumber daya yang kompeten.

Nurse behavior has a strong influence on the need and trust of patient education which identifies determinants of nurse behavior in presenting patient education with a cross sectional design. The study used total sampling with 210 samples according to the inclusion criteria. The instrument used was a modification of various literature reviews which tested its validity and reliability. The majority of nurses have the following characteristics: female, <35 years old, not attending D3 Nursing, having total experience <10 years, civil servant status, having attended training (in the last three years), but lacking knowledge related to providing patient education . There is a relationship between age, policies, policies, working conditions, supervision, social support, and the planning function of the head of the room with the behavior of nurses in providing patient education (p = 0.001-0.037), the most dominant variable affecting the behavior of nurses in providing patient education is social support (OR = 5,186). Nursing managers and the ranks of the hospital need to create a support program to offer patient education, complete all existing facilities and infrastructure, as well as prepare competent resources."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisnawati
"Suatu pelayanan kesehatan belum dapat dikatakan berkualitas, jika pasien tidak merasa puas. Studi terkait kepuasan pasien telah banyak dilakukan dimanca negara antara lain Amsterdam, Swedia, Norwegia, Brazil, United Kingdom. Kepuasan pasien terhadap hasil perawatan Ortodonti berkisar antara 34% - 75 %. Rentang yang lebar ini kemungkinan disebabkan cukup sulit mencari Alat Ukur yang standar dan relevan untuk menilai kepuasan pasien. Tujuan : memperoleh Alat Ukur Kepuasan pasien Ortodonti yang valid dan reliabel. Menilai korelasi antara kepuasan pasien dengan keberhasilan perawatan yang diukur menggunakan Index Complexity Outcome and Need (ICON) Metode : Telah dilakukan studi potong lintang pada pasien Ortodonti di klinik Ortodonsia Rumah Sakit Khusus Gigi Mulut FKG-UI. Penelitian berlangsung 2 tahap, yaitu melakukan adaptasi lintas budaya kuesioner Academic Centre of Dentistry Amsterdam (ACTA).Mencari faktor risiko Usia, jenis kelamin, pendidikan, Etnis, sosio- ekonomi yang berperan terhadap Kepuasan pasien dan mencari korelasi antara Kepuasan Pasien (subjektif) dengan Keberhasilan perawatan (objektif) yang diukur menggunakan Index Complexity Outcome and Need. (ICON) Hasil: Setelah dilakukan Translasi dan Adaptasi Lintas Budaya kuesioner ACTA dan Principle Component Analysis diperoleh 5 domain dan 34 pertanyaan yang valid dan reliabel. Analisis multivariat menemukan faktor pendidikan dan sosio ekonomi yang berperan terhadap Kepuasan pasien. Korelasi antara Kepuasan pasien dengan keberhasilan perawatan ortodonti adalah sebesar r=0.364. Kesimpulan: Telah diperoleh Alat Ukur Kepuasan Pasien Adaptasi Lintas Budaya dari Kuesioner ACTA yang valid dan reliabel. Sebanyak 87,59 % responden puas dengan perawatan Ortodonti di RSKGM FKG-UI. Terdapat korelasi sedang antara Kepuasan pasien (subjektif) dengan keberhasilan perawatan ortodonti (objektif).

Health care can not be high quality unless the patient is satisfied. Studies about patient satisfaction have been done in Amsterdam, Swedia, Norwegia, Brazil, United Kingdom, and many more. Patient satisfaction with orthodontic results range from 34% - 75 %. Previous studies showed different factors have been explored and different instrument have been used. It makes comparisons between studies difficult. Objective : to obtain measurment tools for patients satisfaction which is valid and reliable through cross cultural adaptation; find out correlation between satisfaction with risk factors such age, gender, education, ethnic, socio-economic. Then correlation between satisfaction and treatment outcome using Index Complexity Outcome and Need. Method : a cross sectional studies was done on 137 patients from orthodontic clinic at Dental Hospital, Faculty of Dentistry Universitas Indonesia. Result : After Principle component analysis was done, we obtained the cross cultural adaptation questionnaire from ACTA which consist of 5 domain with 34 items that is valid and reliable. Multivariat analysed found that education and socioeconomic give an influenced on patient satisfaction. Conclusion: this study obtained questionnaire that is cross cultural adaptation from ACTA which valid and reliable. Mostly patient 87,59 % who have been treated at RSKGM FKG Universitas Indonesia were satisfied with the result. And there is moderate correlation between patient satisfaction and treatment outcome which assed by Index of Complexity Outcome and Need (ICON) "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>