Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kualitas produk adalah satu elemen yang penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan orang yang berkompeten untuk berurusan dengan masalah kontrol kualitas. Penelitian ini dilakukan di PT. PERTAMINA (PERSERO) Gas Domestik Region II. Tujuan dari penelitian ini adalah mengumpulkan informasi mengenai ketersediaan kontrol kualitas dalam perusahaan dan mengkonfirmasi peran pengontrol dalam proses kontrol kualitas untuk meminimalisir produk cacat. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Data sekunder diperoleh melalui riset kepustakaan. Pekerjaan lapangan dilakukan dengan mengumpulkan kuesioner, wawancara, dan observasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengontrol pada PERTAMINA (PERSERO) Gas Domestik Region II memiliki peran dalam kontrol kualitas untuk meminimalisir produk cacat."
JEBI 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sulaeha Rusiadi
"Industri tekstil di Indonesia telah rnemperlihatkan pertumbuhan dan prospek yang menggembirakan. Hal ini dipe ngaruhi oleh per-tumbuhan yang cukup tinggi pada pasar domes tik dan ekspor. Pada tahun 1990, industri tekstil telah berhasil memperkuat posisinya sebagai andalan utama ekspor dan telah menghasilkan devisa sebanyak US $ 2,9 milyar. Semakin mahalnya upah buruh di negar-a maiu, kurangnya lahan, mahalnya harga tanah untuk pabrik serta beban biaya bahan bakar yang relatil tinggi, menyebabkan teriadinya relokasi industri, khususnya industri tekstil, dan negara maju seperti Jepang, Taiwan, dan Hongkong ke negar-a berkem? bang termasuk Indonesia. Adanya paket kebijaksanaan deregu? lasi yang dikeluarkan oleh pemeriritah, semakin mendorong ekspor tekstil kita.
Dalam era globalisasi ini batasan perekonomian antara negara semakin kabur. Perubahan yang terjadi di negara negara lain dapat mempengaruhi industri di Indonesia. Disamping itu makin bertambah banyaknya perusahaan yang berlomba meraĆ­h dan menguasai pangsa pasar dalam industri tekstil, menyebabkan persaingan yang timbul semakin tajam.
PT AP sebagai salah satu pelaku di dalam industri tekstil, yang merupakan pabrik pemintalan terbesar di Indo nesia, harus menerapkan manajemen strategis dalam menghadapi persaingan tersebut. Dengan menggunakan manajemen strategis yang tepat diharapkan perusahaan ini mampu meningkatkan labanya.
Sesuai dengan misi perusahaan serta didukung oleh peluang yang ada di lingkungan dan kekuatan perusahaan dilakukan arah pengusahaan dan sasaran jangka panjang yang meliputi kemampulabaan, produktivitas, posisi bersaing, pengembangan sumber daya manusia, kepemimpinan dalam teknologi, dan tanggung jawab pada masyarakat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Ria Kartini Murat
"ABSTRAK
Perancangan produk dan perancangan jasa tidak mempunyai
perbedaan yang mendasar hanya keduanya? mempunyai proses
operasi yang berbeda. Organisasi-organisasi penyedia jasa
biasanya lebih fleksibel dan dapat merubah kegiatan-kegiatan
mereka lebih cepat dibandingkan dengan organisasi
manufaktur. Konsep perancangan dan pengembangan jasa adalah
jauh lebih sukar dipahami daripada perancangan produk.
Organisasi-organisasi penyedia jasa harus memutuskan
beberapa faktor kunci pelayanannya, yang secara ringkas
dapat diperinci sebagai berikut :
1. Lini pelayanan yang ditawarkan.
Organisasi jasa harus memutuskan seberapa luas lini
pelayanan yang akan ditawarkan.
2. Ketersediaan pelayanan.
Dalam perancangan jasa para manajer perlu
mempertimbangkan kapan jasa harus disediakan. Juga
perusahaan harus menentukan lokasi fasilitasfasilitas
untuk memberikan pelayanan yang baik,
apakah suatu lokasi fasilitas yang terpusat atau
beberapa lokasi yang tersebar.
3. Tingkat pelayanan.
Organisasi harus menyeimbangkan antara tingkat
pelayanan yang diberikan kepada para langganannya
dengan kebutuhan untuk beroperasi secara ekonomik
pada saat yang sama.
Karya akhir ini bertemakan bagaimana meningkatkan
keunggulan suatu organiasi yang memproduksi jasa dengan
menggunakan tehnik pengendalian produksi yang baik. Obyek
penelitian dalam penulisan karya akhir ini adalah Universal
Maintenance Center suatu organisasi yang menyediakan jasa
perbaikan mesin-mesin.
Universal Maintenance Center (UMC) merupakan salah satu
direktorat pada Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)
yang berlokasi di Bandung. Kegiatan operasinya bersifat
khusus yaitu jasa perbaikan (repair), dan overhaul dari
mesin-mesin gas turbin pesawat dan industri.
Keadaan yang UMC hadapi sekarang yaitu dibutuhkannya
investasi yang cukup besar untuk menunjang tehnologi canggih
yang digunakan, selain itu sifat produksinya yang bukan
produksi masal dimana sebagian besar suku cadang yang
dipakai harus didatangkan dari luar negeri. Melalui analisa
pendekatan sistem pengendalian produksi didapatkan bahwa
hambatan atau masalah yang menjadi kendala bukan terletak
pada sistem pengendalian produksi yang telah mereka rancang
selama ini tetapi ada pada faktor manusianya (brain ware).
Hasil temuan masalah mengungkapkan bahwa adanya kendala
didalam proses pengendalian produksi terutama disebabkan
oleh
1. Kedudukannya sebagai BUMN membuat UMC kurang
fleksibel karena harus mentaati prosedur, peraturan
yang birokratis, selain ketergantungannya kepada
IPTN sebagai induk organisasi.
2. Dalam hal tehnik UMC harus mentaati segala aturan,
perkembangan tehnik yang dikeluarkan oleh masingmasing
pabrik pembuat dan badan-badan keselamatan
lalu lintas udara baik lokal maupun internasional.
Tujuan penulisan Karya Akhir ini adalah untuk mencari
penyebab masalah utama serta mencoba memberikan alternatif
pemecahan yang mungkin dapat mengatasi masalah dalam sistem
pengendalian preoduksinya. Sedangkan untuk metoda yang
digunakan adalah analisa sistem pengendalian produksi dengan
melalui beberapa tahapan yaitu identifikasi, memahami,
analisa permasalahan serta rekomendasi.
Melalui analisa pendekatan sistem ini didapatkan bahwa
masalah yang menjadi kendala utama adalah banyaknya
peraturan-peraturan pemerintah yang mengikat UMC sebagai
BUMN dan ketergantunggannya pada IPTN sebagai induk
organisasi seperti misalnya proses pengadaan suku cadang,
dana dan yang lebih penting lagi proses pengambilan
keputusan yang rumit dan berkepanjangan. Di pihak lain kita
harus memperhatikan bahwa hampir semua pemakai jasa adalah
dari kalangan penerbangan dan industri minyak dan gas bumi
dimana biaya dan waktu merupakan elemen yang sangat penting
untuk bisnis mereka sehingga dapat disimpulkan UMC kurang
efisien dan produktif.
Dalam mengatasi kendala-kendala tersebut
dicarikan jalan agar paling sedikit UMC dapat terlepas dari
IPTN sebagai induk organisasi untuk dijadikan profit center
tersendiri, bahkan lebih baik lagi jika UMC dapat dijadikan
suatu organisasi swasta.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Agus Prihatono
"Perencanaan pengendalian produksi yang baik akan meningkatkan produktifitas dan kinerja produksi sehingga akan menghasilkan produk dengan mutu tinggi, biaya rendah dan tepat waktu. Hal ini menjadi kriteria yang mutlak diperlukan dalam era globalisasi, terutama bagi industri jasa trasportasi udara di mana persaingan global sudah sedemikian ketat.
Engine Maintenance Shop PT Elang Perkasa yang dipersiapkan untuk menjadi salah satu Strategic Business Unit dan induk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, transportasi udara, harus membenahi sistem pengendalian manajemen yang selama ini terkesan lamban dan kurang informatif agar dapat mencapai tujuan yang dicanangkan. Untuk mendapatkan perencanaan pengendalian produksi yang balk perlu dilakukan beberapa perbaikan yang meliputi struktur organisasi, sistem dan prosedur, keseimbangan beban kerja unit produksi sampai komputerisasi agar proses pelaksanaan menjadi lebih cepat, kekurangan sumber daya manusia tertanggulangi dan kesalahan manusia dapat dikurangi.
Perbaikan pada strukiur organisasi dilakukan melalul penataan kembali terhadap Organisasi yang ada, yaitu dengan memberi kewenangan lebih banyak kepada PPC dalam menjalankan delapan fungsi yang harus dilaksanakannya Untuk itu PPC harus merupakan unit tersendiri dalam organisasi Engine Maintenance Shop dan disamping itu juga menyatukan salah satu fungsinya, yaitu material preparation yang selama ini berada di bawah unit produksi.
Perbaikan keseimbangan beban kerja unit produksi dilakukan dengan penempatan tenaga kerja yang memperhitungkan beban kerja setiap subseksi. Analisa beban kerja dihitung dengan cara melakukan pendataan atas kebutuhan manhours untuk mengerjakan perawatan/ perbaikan setiap part.
Dengan melihat jumlah dan jenis engine yang dirawat serta dengan memperhitungkan keahlian dan banyaknya tenaga kerja yang ada, maka perencanaan dan pengendalian produksi harus dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi Hal ini dipandang perlu karena dengan sistem ini akan dapat mengurangi paper work dan human error, informasi dapat diperoleh lebih cepat dan akurat serta dengan tambahan pendidikan dan pelatihan yang tidak terlalu lama maka sumber daya manusia yang telah ada dapat dimanfaatkan lebih efektif dan efisien.
Terdapat beberapa perbedaan dalam penetuan ruang lingkup pekerjaan fungsi perencanaan pengendalian produksi antara yang biasa diterapkan pada industri manu facturing dengan industri perawatan engine pesawat terbang yang hanya melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan. Tetapi secara global dapat dikatakan sama, sehingga dengan demikian konsep dasar yang dipakai dapat diterapkan pada PPC Engine Maintenance Shop PT Elang Perkasa dengan beberapa modifikasi untuk penyesuaian. Dalam penerapan usaha perbaikan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari commit ment pihak manajemen dan pelaksana produksi sendiri, schingga apa yang selama ini menjadi kendala dapat ditanggulangi yang pada gilirannya tujuan untuk menghasilkan perawatan Jet engine sesuai dengan world tnii around time dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulina Ulfah
"ABSTRAK
lndustri jasa perhotelan yang semakin berkembang, memberikan banyak
pilihan bagi konsumen untuk menentukan pelayanan yang sesuai dengan
keinginannya. Sehingga konsumen memiliki posisi sebagai penentu keberhasilan
suatu produk atau jasa, di mana konsumenlah yang akan menentukan kualitas dari produk atau jasa ltu sendiri.
Hotel Bumi Karsa sebagai pendatang baru pada industri jasa perhotelan
memiliki peluang yang besar dalam menarik konsumen dengan fasillitas bintang
tiga plus yang dimilikinya, dibandingkan kompetitorya. Namun Hotel Bumi Karsa
harus dapat menanamkan kepercayaan kepada konsumennya dengan melakukan peningkatan atau perbaikan kualitas pelayanannya.
Usaha peningkatan kualitas dilakukan dengan pengembangan produk atau
jasa yang berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen (Voice of Customer).
Metode Quality Function Deployment (QFD) menerjemahkan Volce of Customer
(VOC) menjadi karakteristik kualitas produk atau jasa, sehingga perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang dilakukan berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dalam memberikan usulan rencana peningkatan kuliatas pelayanan pada
Hotel Bumi Karsa, dilakukan penyebaran kuesioner kepada konsumen pengguna
jasa Hotel Bumi Karsa untuk mengidentifikasi VOC yang menjadi input pada
matriks House of Qualify (QFD, fase perencanaan). Selanjutnya VOC
dikembangkan menjadi respon teknis yang merupakan karakteristik kualitas produk atau jasa, di mana dalam hal ini merupakan rencana operasional peningkatan kualitas pelayanan yang akan dilakukan oleh Hotel Bumi Karsa.
Berdasarkan analisa tingkat kepentingan konsumen, tingkat kepuasan
konsumen dan rencana strategik pihak manajemen Hotel Bumi Karsa, maka
ditentukan tingkat kepentingan konsumen secara keseluruhan (Overall
lmportance), yang menghasilkan uruian prioritas respon teknis. Respon teknis
yang menjadi prioritas tersebut dijadikan sebagai usulan rencana peningkatan kualltas pelayanan pada Hotel Bumi Karsa.

"
2001
S50406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaputra
"Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui dampak penerapan TQM dan standar kriteria ISO 9000 terhadap mum produk yang dihasilkan perusahaan. Persaingan bebas yang berlangsung sangat ketat telah memaksa perusahaan untuk memilih strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan ini. Di dalam pasar yang dikendalikan oleh konsumen, produsen harus memilih strategi yang tepat, yaitu dengan cara membuat prduk yang berkualitas. Pendekatan TQM dan ISO 9000 menawarkan sesuatu yang barn dan bersifat komprehensif bagi peningkatan mutu produk. Penelitian menyimpulkan bahwa TQM telah berhasil meningkatkan mutu produk perusahaan. Oleh karena perusahaan tempat melakukan penelitian belum menerapkan ISO 9000 disarankan untuk segera menerapkannya karena hal ini merupakan sesuatu yang mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Solihah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juran, Joseph M., 1904-2008
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996
658.562 JUR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Yamasari
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji penerapan TQM dan hubungannya dengan fleksibilitas operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak signifikan dari TQM pada fleksibilitas operasional adalah positif. Nilai utama dari hasil penelitian dapat menunjukkan pengaruh TQM terhadap fleksibilitas operasional pada rumah sakit di Jakarta dalam rangka meningkatkan kinerja rumah sakit dan efisiensi Delapan dimensi TQM digunakan dalam penelitian ini yaitu Leadership Training Employee Management Information and Analysis Supplier Management Process Management Focus consumer dan Countinuos Improvement. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 245 responden karyawan yang bekerja di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Delapan belas hipotesis yang diujikan diuji dengan Structural Equation Modelling SEM.

Focus of this study is to examine the implementation of TQM and its relationship to operational flexibility. The result show that the significant impact of TQM on operational flexibility has been argued to be positive. The value of the paper is that it points out the influence of TQM on operational flexibility at hospital in Jakarta in order to improve hospital performance and efficiency Eight dimension of TQM are used to this research which are Leadership Training Employee Management Information and Analysis Supplier Management Process Management Focus consumer and Countinuos Improvement. Data in this research is collected from 245 responden who work at RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Sixteen hypoteses in this research are tested by Structrual Equation Modelling SEM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>