Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stevie Augusta Putra Kodrat
"Skripsi ini membahas mengenai alur pelayanan pasien peserta BPJS Kesehatan di RSU Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan metode simulasi event diskrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur pelayanan pasien peserta BPJS Kesehatan di RSU Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini dan mengetahui kemungkinan intervensi operasional yang dapat diterapkan untuk dapat meningkatkan alur pelayanan dari sistem yang sudah ada. Indikator yang menjadi penilaian mengenai kinerja pelayanan adalah waktu total yang dibutuhkan pasien mulai dari masuk hingga keluar sistem (length of stay) yang dihitung dengan satuan dasar menit. Dengan dua skenario alternatif yang diusulkan yaitu perubahan waktu buka poli dan penambahan jumlah petugas administrasi, didapatkan hasil bahwa perubahan waktu buka poli dapat mengurangi length of stay secara signifikan.
This study investigates the flow of BPJS Kesehatan patient service at RSU Kota Tangerang Selatan by using disecrete event simulation. The aims of this study are to analyze the current flow of BPJS Kesehatan patient service at RSU Kota Tangerang Selatan, and to identify the operational interventions which can be implemented to improve the patient flow. The indicator to measure the service flow performance is the total time needed for patient to walk through the system (or length of stay) based on minutes. Between two alternative scenarios, which are the alteration of polyclinic opening times and the addition of administration staffs, the result shows that the alteration of polyclinic opening times may decrease the patient length of stay significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Mahardika
"

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan pasien dan merekayasa ulang proses bisnis pada proses pengobatan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang diterapkan pada salah satu rumah sakit di Kota Depok. Pengambilan data dilakukan melaluikuesionerservice qualityyang diisi oleh 123 responden serta wawancara dengan pihak rumah sakit. Digunakan metode Servqual dan metode Business Process Reengineering pada penelitian ini.

Kecepatan pelayanan dan proses yang panjang merupakan gap tertinggi yang terjadi pada proses pelayanan pasien.

Melalui simulasiproses Business Process Reengineering didapatkan peningkatan sebesar 76% pada proses administrasi, 71% pada proses pemeriksaan dan 94% pada proses penebusan obat.


This study was conducted to determine patient’s satisfaction and re-engineer of business processes in the treatment of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan which applied to the one of hospital in Depok. Data were collected through service quality questionnaires which filled out by 123 respondent and interviews with the officers of the hospital. This study used ServQual method and Business Process Reengineering method. Speed of the service and long process is the highest gap that occurs in the process of patient care.

Through simulating the Business Process Reengineering,obtained increase of 76% in the administrative process, 71% on the examination and 94% on the redemption of the drug.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Wahyuni
"Skripsi ini membahas gambaran serta hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status kepesertaan dengan kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor. Rancangan penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat uji Chi-Square. Hasil penelitian menggambarkan kepuasan pasien sebesar 93,9% dan menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara umur, pekerjaan, dan status kepesertaan,dengan kepuasan pasien.

The focus of this study is descibe and discusses an overview as well as the relationship of age, sex, education, employment, and membership status with BPJS Kesehatan patient satisfaction to outpatient healthcare of Palang Merah Indonesia Hospital Bogor. The study design is descriptive quantitative with cross sectional approach. Data was collected by questionaires, they were analyzed by univariate and bivariate Chi-Squaretest. The result of this research shows that 93,9% of the patient are satisfied with hospital service. Beside, there is a significant realtionship between age, employment, and membership status,withpatient satisfaction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Raditya
"Laporan Magang ini menganalisis kesesuaian kebijakan prosedur administrasi pasien Rumah Sakit Pusat Kanker National Dharmais dengan Peraturan BPJS Kesehatan (2014) dan kepatuhan system IT Medical Record dengan Peraturan Menteri Kesehatan (2013). Laporan ini kemudian menjelaskan alur proses administrasi pasien BPJS Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional Dharmais. Laporan ini juga membahas IT Medical Record untuk menilai data pasien dan menghitung biaya yang dikenakan. Hasil analisis pemeriksaan menyimpulkan bahwa Rumah Sakit Dharmais telah memenuhi BPJSK (2014) dan PMK (2013) dalam memberikan pelayanan kesehatan dan program telah dijaga dengan baik.
This internship report analyzes the compliance of Dharmais National Cancer Center Hospital patient administration procedure with BPJS Kesehatan (2014) regulation and the compliance of IT Medical Record with Peraturan Menteri Kesehatan (2013) Regulation. The report then describes the process flow of BPJS Kesehatan patient administration of Dharmais National Cancer Center Hospital. It also discussed the IT Medical Record for assessing the data of the patient and calculating the fee to be charged. The result of audit analysis concludes that Dharmais National Cancer Center Hospital has complied with BPJSK (2014) and PMK (2013) in giving health services and that the system has been well maintained."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Perdana Kusumah
"Rumah sakit memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminatif dan efektif. Salah satunya adalah pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian integral sistem pelayanan RS yang bertanggung jawab memastikan ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. KMK 129/Menkes/SK/II/2008 menyebutkan bahwa RS wajib memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang salah satunya adalah Waktu Tunggu Pelayanan Obat. RS Jantung Hasna Medika Cirebon melayani 4000-5000 kunjungan rawat jalan setiap bulan dengan 92% diantaranya pasien BPJS Kesehatan. Rerata pencapaian waktu tunggu obat racikan hanya tercapai ≤ 72% dan obat jadi ≤40%. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kecepatan pelayanan resep rawat jalan pasien BPJS Kesehatan di instalasi farmasi RS Jantung Hasna Medika Cirebon menggunakan Lean Hospital. Metode penelitian ini adalah operational research dengan pendekatan kualitatif dengan sumber data primer diambil melalui observasi langsung dengan teknik time and motion study, telaah dokumen, wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian ditemukan 2 jenis waste yaitu 99,31% waste waiting dan 0,69% waste motion, setelah dilakukan intervensi berupa optimalisasi e-resep, 5S dan visual management serta continuous flow dan process balancing terjadi penurunan lead time dari 01:24:47 menjadi 00:25:30 detik atau menurun sebesar 59 menit 17 detik (69,93%). Kesimpulan penelitian ini bahwa Lean Hospital merupakan metode atau tool yang tepat untuk meningkatkan value to waste ratio dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah untuk pasien. Penelitian ini belum maksimal dikarenakan pilihan lean hospital tools sangat terbatas mengingat waktu yang juga terbatas. Sehingga saran peneliti adalah meminta manajemen RS untuk menjadikan penelitian ini sebagai langkah awal continuous improvement untuk dapat dilanjutkan menggunakan tools lain dan di unit pelayanan yang berbeda.

Hospitals have an obligation to provide safe, high quality, anti-discriminatory and effective services. One of them is pharmacy services as an integral part of the hospital service system that is responsible for ensuring the availability of safe, high quality and efficacious drugs. KMK 129/Menkes/SK/II/2008 states that hospitals are required to meet the Standards of Minimum Services (SPM), one of which is the Waiting Time for Drug Services. RS Jantung Hasna Medika Cirebon serves 4000-5000 outpatient visits every month with 92% of them being BPJS Kesehatan patients. The average waiting time for concoction drugs was only achieved by 72% and non-concoction drugs achieved by 40%. The purpose of this study was to increase the speed of outpatient prescription services for BPJS Kesehatan patients at the pharmacy installation of the RS Jantung Hasna Medika Cirebon using Lean Hospital. This research method is operational research with a qualitative approach. Primary data sources taken through direct observation with time and motion study techniques, in-depth interviews and Focus Group Discussion (FGD). The results of the study found 2 types of waste, namely 99.31% waiting waste and 0.69% motion waste, after intervention in the form of optimizing e-prescription, 5S and visual management as well as continuous flow and process balancing there was a decrease in lead time from 01:24:47 to 00:25:30 or decreased by 59 minutes 17 seconds (69.93%). The conclusion of this study is that Lean Hospital is the right method or tool to increase the value to waste ratio by reducing wasting time and increasing additional value for patients. This research has not been maximized because the choice of lean hospital tools is very limited considering the time is short. The researcher's suggestion is to encourage the hospital management to use this research as the first step of continuous improvement by using other tools in another service units."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sona Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persalinan operasi sesar pada pasien BPJS Kesehatan di Rumah Sakit X menurut faktor risiko yang mendorong terjadinya persalinan operasi sesar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Pendekatan secara kuantitatif menggunakan data sekunder yang didapatkan dari data rekam medis persalinan pada pasien BPJS Kesehatan di Rumah Sakit X, jumlah sampel sebanyak 240 responden. Faktor risiko pada ibu hamil meliputi umur ibu berisiko (< 21 tahun dan > 35 tahun) sebesar 28,8%, tinggi badan ibu berisiko (≤ 145 cm) sebesar 5,4%, jarak kehamilan berisiko (≤ 24 bulan) sebesar 25,4%, paritas yang berisiko (> 3 persalinan) sebesar 5%, graviditas yang berisiko (> 3 persalinan) sebesar 20,4%, proporsi ibu memiliki riwayat kegagalan kehamilan 22,9%, dan proporsi ibu memiliki riwayat operasi sesar sebesar 51,7%. Faktor risiko pada janin meliputi berat badan bayi berisiko (< 2500 dan > 4000 gram) sebesar 11,7%, proporsi denyut jantung janin tidak normal (< 120 dan > 160 kali/menit) sebesar 3,8%, umur kehamilan berisiko (< 37 dan ≥ 42 minggu) sebesar 5%, letak janin kondisi sungsang sebesar 5,8% dan kondisi lintang sebesar 2,9%. Kemudian, pasien BPJS Kesehatan di Rumah Sakit X yang memiliki faktor komplikasi obstetri 42,9%.

This study aims to determine the description of cesarean delivery in BPJS Health patients at Hospital X according to the risk factors that encourage cesarean delivery. This research uses quantitative research with cross sectional method. The quantitative approach uses secondary data obtained from medical records of childbirth in BPJS Health patients at Hospital X, the number of samples is 240 respondents. Risk factors for pregnant women include the age of the mother at risk (< 21 years and > 35 years) of 28.8%, the height of the mother at risk (≤ 145 cm) of 5.4%, the distance between pregnancy at risk (≤ 24 months) of 25, 4%, parity at risk (> 3 deliveries) by 5%, gravidity at risk (> 3 deliveries) by 20.4%, proportion of mothers having a history of pregnancy failure 22.9%, and proportion of mothers having a history of cesarean section 51, 7%. Risk factors for the fetus include at-risk baby weight (< 2500 and > 4000 grams) of 11.7%, proportion of abnormal fetal heart rate (< 120 and > 160 beats/minute) of 3.8%, gestational age at risk (< 37 and 42 weeks) by 5%, the position of the fetus in the breech condition by 5.8% and the latitude by 2.9%. Then, BPJS Health patients at Hospital X who have obstetric complications factors are 42.9%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuanakotta, Minerva Gabriela
"Pelayanan BPJS Kesehatan merupakan salah satu pelayanan publik yang disediakan Pemerintah Indonesia bagi masyarakat melalui berbagai fasilitas kesehatan, diantaranya adalah Rumah Sakit Palang Merah Indonesia di Kota Bogor dan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi di Kabupaten Bogor. Kedua rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit tipe B dengan standar yang telah diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014. Oleh karena itu seharusnya perbedaan kualitas pelayanan diantara kedua rumah sakit tersebut tidak terjadi. Faktanya ditemukan bahwa Rumah Sakit Palang Merah Indonesia memiliki kualitas pelayanan BPJS Kesehatan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan menjadikan dimensi-dimensi faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu input, lingkungan, dan proses sebagai dasar dalam menganalisis. Data Primer diperoleh melalui wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor yang mendorong terjadinya perbedaan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia dan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi adalah faktor kuantitas sumber daya manusia, faktor kuantitas dan kualitas sarana prasarana, faktor dana, faktor kebijakan, serta faktor tindakan medis dan tindakan non medis yang diberikan.

BPJS Health Insurance services are one of the public services provided by the government for the community through various health facilities, including Palang Merah Indonesia Hospital in Bogor City and the Ciawi Public Hospital in Bogor Regency. Both hospitals are type B hospitals with standards that have been regulated through Health Ministerial Regulation Number 56 of 2014. Therefore, differences in service quality between the two hospitals should not occur. The fact is found that Palang Merah Indonesia hospital has better quality in BPJS Health Insurance services when compared to the Ciawi Public Hospital.
This study uses a post-positivist approach by making the dimensions of factors that affect the quality of service, such as input, environment, and process as the basis for analyzing. Primary data were obtained through in-depth interviews, while secondary data were obtained from literature studies.
The results of this study found that the factors driving the differences in the quality of BPJS Health Insurance services at Palang Merah Indonesia Hospital and Ciawi Public Hospital are the quantity of human resources, the quantity and quality of infrastructure, funding factors, policy factors, and medical and non- medical action factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Nurulita
"Tesis ini membahas implementasi pelayanan berorientasi pasien di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan dan hubungannya dengan persepsi tenaga kesehatan tentang dukungan organisasi yang dirasakan oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan untuk terus meningkatkan pelayanan berorientasi pasien khususnya pada dimensi preferensi pasien, dan keterlibatan keluarga dalam rencana perawatan pasien ; membangun sistem reward bagi tenaga kesehatan yang transparan; menyediakan fasilitas platform penyampaian saran perbaikan baik online maupun offline; memfasilitasi tenaga kesehatan dengan pelatihan manajemen stress dan komunikasi efektif dan empatik dalam menunjang pelaksanaan pelayanan berorientasi pasien yang lebih baik.

This thesis discusses the implementation of patient-oriented care at Tangerang Selatan General Hospital and its relationship with the perceived organizational support by healthcare workers. This research is quantitative with a cross-sectional design. The results suggest that the management of Tangerang Selatan General Hospital should continuously improve patient-oriented care, especially in the dimensions of patient preferences and family involvement in patient care plans. Additionally, the hospital should establish a transparent reward system for healthcare workers, provide platforms for submitting improvement suggestions both online and offline, and facilitate healthcare workers with stress management training and effective, empathetic communication to support the implementation of better patient-oriented care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Ti
"ABSTRAK
gan meningkatnya jumlah peserta BPJS setiap tahunnya dan jumlah kunjungan rawat jalan dan kasus rawat inap di rumah sakit umum juga meningkat, terjadi penurunan dalam kepuasan pasien peserta BPJS. Kepuasan peserta dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah pelayanan. Objek penelitian ini dilakukan di sebuah rumah sakit umum daerah di Jakarta. Pada penelitian ini digunakan metode ServQual dan AHP Analytical Hierarchy Process dengan dimensi yang ditentukan berdasarkan literatur dan pendapat ahli dan melibatkan 400 responden yang merupakan pasien BPJS pada unit rawat jalan. Berdasarkan gap analysis, pelayanan keseluruhan mendapatkan nilai kesenjangan negatif terbesar dengan sub-dimensi kebersihan dan kenyamanan ruang periksa dan kamar mandi dengan nilai kesenjangan negatif terbesar. Namun, dengan nilai kesenjangan yang diberikan bobot kepentingan oleh ahli, dimensi kepercayaan merupakan dimensi yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan dengan subdimensi dokter mengecek kondisi pasien dengan tepat menjadi hal yang harus diprioritaskan.

ABSTRACT
With the increasing amount of BPJS user every year and the increase of number of outpatient and inpatients in hospitals, there is a decrease in satisfaction of BPJS patients. Satisfaction of BPJS patient is affected by various factors, one of the is service. The research is done in a public hospital in Jakarta. In this research ServQual and AHP Analytical Hierarchy Process method is used with dimensions taken from literatur and expert opinions. This research involved 400 respondents of which are BPJS patients in the outpatient unit. Based on the gap analysis, overall service received the biggest negative gap score with the subdimension cleanliness of check up room and toilets as the biggest negative gap score within it. However, based on the weighted gap score by experts, trust is the dimension with the utmost priority to improve with the sub dimension doctor checking the patients condition correctly being the most prioritize sub dimension. "
2017
S67557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhana
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kejadian pending claims pasien rawat inap BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah (RSU HGA) pada bulan pelayanan Januari hingga Desember 2022 sebanyak 493 berkas dari total pengajuan 5.603 berkas (8,8%). Adapun total tagihan yang mengalami penundaan pembayaran klaim sebesar Rp3.924.719.300 dari total yang diajukan Rp27.912.112.900 (14,06%). Kejadian pending claims di RSU HGA seharusnya tidak terjadi atau dapat diminimalisir apabila pengelolaan klaim dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab pending claims pasien rawat inap BPJS kesehatan di RSU HGA, serta memberikan alternatif solusi pengelolaan klaim pasien rawat inap BPJS Kesehatan di RSU HGA. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan di Unit Casemix, Instalasi Rawat Inap, dan Instalasi Rekam Medik RSU HGA, pada bulan April hingga Mei 2023. Sumber data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan cara wawancara mendalam dan observasi, sedangkan data sekunder melalui telaah dokumen dan telaah literatur. Hasil penelitian menunjukkan gambaran pending claims pasien rawat inap BPJS Kesehatan di RSU HGA pada tahun 2022 antara lain terkait pengisian resume medis (33,1%), permintaan konfirmasi BPJS Kesehatan terkait masalah medis dan koding (33,1%), ketidaklengkapan berkas penunjang klaim (17,6%), ketidaktepatan pemberian kode tindakan medis (3,6%), diagnosis primer (2,8%) dan sekunder (2,1%), ketidaksesuain administrasi klaim (3,5%), serta kasus KLB yang diklaimkan ke BPJS Kesehatan (4,2%). Terjadinya keterlambatan dalam pengajuan klaim BPJS Kesehatan oleh RSU HGA kepada BPJS Kesehatan dengan rata-rata keterlambatan 5,7 hari. Pending claims dan keterlambatan pengajuan klaim RSU HGA disebabkan karena faktor input dan proses.  Faktor input antara lain faktor man yaitu terkait jumlah dan kompetensi SDM, money yaitu ketersediaan dana pelatihan staf, method yaitu ketersediaan peraturan internal RS, dan machine yaitu sistem informasi RS. Sedangkan faktor proses antara lain kelengkapan dan ketepatan waktu pengisian resume medis, kurangnya melampirkan bukti penunjang berkas klaim, ketepatan pemberian kode penyakit dan prosedur, permintaan konfirmasi oleh verifikator BPJS Kesehatan terkait permasalahan medis dan koding, serta administrasi klaim. Peneliti menyarankan kepada manajemen RSU HGA untuk melakukan kajian ulang Analisis Beban Kerja (ABK) Unit Casemix dan penempatan posisi staf koder, meningkatkan kompetensi petugas melalui pelatihan baik internal maupun eksternal, pengembangan sistem informasi yang dimiliki oleh rumah sakit untuk keperluan sosialisasi, monitoring dan evaluasi terkait pengelolaan klaim BPJS Kesehatan, mengembangkan kebijakan pemberian reward dan punishment kepada dokter spesialis, serta mengimplementasikan manajemen risiko SIMRS. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan kebijakan pengelolaan klaim BPJS Kesehatan di RSU HGA.

This research was motivated by the occurrence  of pending claims of  BPJS Kesehatan inpatients at Hasanah Graha Afiah General Hospital (RSU HGA) in the service month of January to December 2022 as many as 493 files from a total of 5,603 files (8.8%). The total bills that experienced delays in claim payment amounted to Rp3,924,719,300 from the total submitted Rp27,912,112,900 (14.06%). The occurrence of pending claims  at HGA Hospital should not occur or can be minimized if claims management can be managed properly. Therefore, this study aims to identify the causes  of pending claims of  BPJS Kesehatan inpatients at HGA General Hospital, as well as provide alternative solutions for managing BPJS Kesehatan inpatient claims at HGA General Hospital. This research is a case study research with a qualitative approach. Data collection was carried out at the Casemix Unit, Inpatient Installation, and Medical Record Installation of HGA Hospital, from April to May 2023. Data sources include primary data and secondary data. Primary data are taken by means of in-depth interviews and observations, while secondary data through document review and literature review. The results showed a picture of pending claims for BPJS Kesehatan inpatients at HGA Hospital in 2022, including those  related to filling out medical resumes (33.1%), BPJS Kesehatan confirmation requests related to medical problems and coding (33.1%), incomplete claim support files (17.6%), inaccuracy in providing medical action codes (3.6%), primary (2.8%) and secondary (2.1%) diagnoses, claims administration discrepancies (3.5%), and outbreak cases claimed to BPJS Kesehatan (4.2%). There was a delay in submitting BPJS Kesehatan claims by HGA Hospital to BPJS Kesehatan with an average delay of 5.7 days. Pending claims and  delays in submitting HGA hospital claims are caused by input and process factors.  Input factors include man factors, namely related to the number and competence of human resources, money, namely the availability of  staff training funds, methods, namely the availability of  internal hospital regulations, and machines, namely hospital information systems. Meanwhile, process factors include the completeness and timeliness of filling out medical resumes, the lack of attaching supporting evidence for claim files, the accuracy of providing disease codes and procedures, requests for confirmation by BPJS Kesehatan verifiers related to medical problems and coding, and claim administration. The researcher suggested to the management of HGA Hospital to conduct a review of the Workload Analysis (ABK) of the Casemix Unit and the placement of coder staff positions, improve the competence of officers through training both internal and external, develop information systems owned by the hospital for socialization, monitoring and evaluation purposes related to BPJS Kesehatan claim management, develop reward and punishment policies to specialists, as well as implementing SIMRS risk management. The findings of this research are expected to contribute to the development of BPJS Kesehatan claim management policies at HGA General Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>