Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164260 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Astuti
"[Skripsi ini membahas pengaruh dari manajemen modal kerja terhadap nilai
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009 hingga 2013. Pengolahan data dilakukan dengan model regresi efek
tetap. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan non-linear antara manajemen
modal kerja dan nilai perusahaan. Hubungan non-linear ini mengindikasikan
adanya titik optimal dari manajamen modal kerja dan perusahaan-perusahaan
yang berusaha untuk mencapai titik optimal tersebut akan mencapai peningkatan
nilai perusahaan. Analisis lebih lanjut membuktikan bahwa terdapat 48
perusahaan yang memiliki hubungan berlawanan dengan teori dan hasil regresi
dikarenakan faktor internal dan eksternal perusahaan., This study aims to analyze the impact of working capital management to the value
of manufacturing firms that are listed in Indonesia Stock Exchange from 2009 to
2013. Data is processed by fixed effect regression model. The result indicate the
existence of optimal level of working capital management and firms that converge
to that optimal level will achieve higher firm value. This study prove that there is
48 firms who have different relationship with theory and regression result because
of internal and external factors of those firms.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanette Nafira Ridwan
"Setiap perusahaan memiliki preferensi strategi permodalannya masing ? masing, ada yang cenderung lebih suka menggunakan ekuitas dan ada juga yang lebih meyukai pendanaan menggunakan utang. Tingkat leverage atau tingkat utang perusahaan merupakan salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan menggunakan sampel perusahaan di sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi periode 2009 hingga 2013, penelitian ini melihat pengaruh beberapa variabel, yaitu leverage, Return on Equity, Capital Expenditure, dan Sales Growth terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini membahas lebih dalam mengenai pengaruh tingkat leverage terhadap nilai perusahaan karena hubungan antara tingkat leverage dan nilai perusahaan yang tidak linear.

Every company has their preference in terms of capital structure, some may like equity more than debt, but others may prefer debt in their financing. Firm's leverage or debt level is one of the most important aspects that have impact on their firm's market value. Using the sample of companies in manufacturing sector of listed firms in BEI from 2009 until 2013, this paper examine the relationship between share price and capital structure, return on equity, capital expenditure and also sales growth. The result shows that there is a significant impact from those variables towards firm's share price. Also this papper has more in depth analyses on capital structure, since it was proven that capital structure have both positive and negative effect towards firm's value."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardina Dahlan
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis adanya pengaruh cash conversion cycle dan financial constraint terhadap firm value. Evaluasi dilakukan pada periode sebelum, saat, dan setelah krisis keuangan global pada tahun 2008 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia untuk sektor non keuangan. Pengujian menggunakan metode regresi linier berganda dengan melibatkan 116 perusahaan. Variabel financial constraint yang digunakan terdiri dari 6 proksi, yaitu Altman z score, size perusahaan (sales), dividend payout ratio, cash flow, external financing, dan interest coverage. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen modal kerja yang menggunakan pengukuran cash conversion cycle berpengaruh negatif terhadap firm value. Sementara itu variabel financial constraint dengan proksi dividend payout ratio, cash flow, dan interest coverage berpengaruh negatif terhadap firm value, dan proksi yang lainnya tidak. Selain itu, penelitan juga membuktikan bahwa ada perbedaan firm value pada periode sebelum, saat, dan setelah krisis keuangan global pada tahun 2008.

This research aims to analyze if there is effect of cash conversion cycle and financial constraint to firn value. Evaluation is held before, during, and after global financial crisis 2008 for Indonesian Stock Exchange listed company in non financial sectors. Research used multiple linear regression and involved 116 companies. Financial constraint variable used consists of 6 proxies, they are Altman z score, company size (sales), dividend payout ratio, cash flow, external financing, and interest coverage. Research had shown if cash conversion cycle affect its firm value. Moreover, financial constraint variable using proxy cash flow , dividend payout ratio, and interest coverage have negative effect to firm value. Beside that, research proves that there is firm value difference before, during, and after global financial crisis 2008."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangemanan, Andriani
"Dalarn melakukan investasi di pasar modai, investor akan bcrusaha memilih
saham-mam yang memniki kineaja yang lebih bam dm mam-sanam nimfa.
Bcrbagai penelitian terdahulu telah menunjukkan adanya dua anomali di pasar modal
yang dikenal sebagai smalljirrn eject dan value qiect. Smalkfirm qkct adalah
kondisi dimana return saham dai penmahaan-perusahaan yang berukuran kecil
mcngungguli return saham dari porusahaan-perusahaan berukuran besar. Value e_@2*ct
adalah kondisi dimana remm saham perusahaan-perusahaan dmgan rasio P/B yang
rendah mcngungguli return pemsahaan-perusahaan dengan rasio P/B yang tinggi.
- Akan tetapi hasil peneliiian Jensen, Johnson dan Mercer (1997,l998)
menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, keberadaan kedua fenomcna di atas sangat
dipengaruhi oleh kondisi monster. Tidak selamanya strategi inveatasi dengan
memanfaatkan kedua fenomena terscbut dapat memberikan return yang tinggi.
Fcnomcna smalljirm eject dan value eject hatlya ditemui secara konsistcn dan
signilikan pada saat kondisi moneter bcrada dalam periods ckspansif.
Tujuan dari pcnelitian ini adalah untuk mclihat apakah kondisi scrupa juga
dapat ditemui di Indonesia, khususnya di Bursa Efek Jakarta. Apakah fenomena
smallgirm eject dan value eject dipengaruhi oleh kondisi moneter dan dalam
kondisi yang bagaimanakah kedua fenomena torsebut mempunyai nilai yang
signiEkan. Selain itu juga diipelajari bagaimana huhungan antara return saham
dengan rasio P/B, ukuran pcrusahaan sorta kondisi monetef. Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa hanya dalam kondisi moneter yang
ekspansif fcnomena smallqirm e_1?éct dan value eject mempunyai nilai yang
signiikan. Dalam periode tcrsebut, return yang diberikan oleh portfolio saham-
saham yang termasuk ke dalam kelompok ?value? dan ?smalljirm? secara signitikan
mcngungguli return portfolio kelompok ?growth? dan ?Iarge;firm?. Sebaliknya
dalam perriode restriktii kedua fenomena tersebut tidak menunjukkan nilai yang
signiiikan.
Melalui analisis rcgresi dapat dilihat adanya hubungan negatif yang
signitikan antara return saham dengan xasio P/B dan return saham dCll@1 ukumn
penlsahaan sorta hubungan positif yang signifikan antara return saham dengan
kondisi moneter. Hasil regresi lainnya menurqukkan bahwa dalam kondisi moneter
yang ekspansiii return saham perusahaan-perusahaan yang termasuk kc dalam
kelompok ?S>alue? dan ?small¢/?irrn" lcbih tinggi daripada return saham-saham yang
terrnasuk kc dalam kelompok lainnya.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menggunakan
slrategi investasi yang berkaitan dengan fenomcna value qééct dan srnallfirm eject
investor hams mempcrhatikan kondisi moneter. Hanya dalam kondisi ekspansif saja
kedua strategi tersebut dapat mcmberikan return yang tinggi. Dengan demikian
dalam kondisi monetzr yang reslriklill sebaiknya investor tidak menggunakan kedua
strategi tersebut.

Abstract
When investing in capital market, investors will try to choose stocks that can
give higher retum. Previous researches had found that there are two anomalies in the
capital market, known as small-limi effect and value effect. Small-tirm effect is a
condition in which stock returns from small iinns are higher than retums from large
lirms. Value eifect is a condition in which stock returns ii'om iirms with low price-
to-book (P/B) ratio are higher than retums from firms with high P/B Ratio.
However, Jensen, Johnson and Mercer (1997, 1998) had folmd that in the
United States monetary policy has a Bi@mC3Ilt impact on small-Hrm and value
effect. Investor does not always receive high return by using investment strategies
which exploits small-firm and value elfect phenomenon Both phenomenons can
only be seen consistently and signidcantly in expansive monetary condition.
The purpose of this research is to leam whether the same condition can be
found in Indonesia, especially in the Jakarta Stock Exchange. Does monetary
condition have any effect on small-Elm and value eEect ? In what kind of monetary
condition that we can find small-Itirm and value eifect had significant value ? In
addition we also learn about the relationship between stock return, price-to-book
ratio, inn size and monetary condition
The results show that only in expansive monetary condition small-5111 and
value eH`ect had signiicant values. In that period, returns from ?value? and ?small-
lirm? portfolios are significantly higher than returns from ?growth? and ?large-firm"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Dyah Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh karakteristik perusahaan yang meliputi ukuran perusahaan size , jenis industri, umur perusahaan age , liquidity, leverage, profitability, dan tax management terhadap tax dispute sengketa pajak yang terjadi pada perusahaan manufaktur, bahan tambang, dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor perusahaan manufaktur meliputi perusahaan Hasil Industri Untuk Konsumsi serta Industri Dasar dan Bahan Kimia. Sedangkan jenis industri lainnya meliputi perusahaan bahan tambang dan pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regresi logistik untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan atas tahun pajak 2008-2015 terhadap tax dispute yang diukur dengan adanya SKP yang diterbitkan pada tahun 2013-2016.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 49,7 dari total perusahaan dalam sampel mengalami kasus tax dispute sengketa pajak . Sedangkan 66,8 dari total perusahaan yang mengalami tax dispute sengketa pajak adalah perusahaan industri manufaktur. Karakteristik perusahaan berupa ukuran perusahaan size , umur perusahaan age , liquidity, profitability dan tax management mempengaruhi tax dispute perusahaan secara signifikan. Secara spesifik, penelitian ini menemukan bahwa: 1 kenaikan Size meningkatkan peluang tax dispute sebanyak 1,91 kali; 2 pertambahan Age meningkatkan peluang tax dispute 1,01 kali; 3 kenaikan Liquidity menurunkan peluang tax dispute sebanyak 0,41 kali; 4 kenaikan Profitability menurunkan peluang tax dispute sebanyak 0,98 kali; dan 5 tax management yang agresif meningkatkan peluang tax dispute sebanyak 1,06 kali. Namun demikian, penelitian ini tidak dapat menemukan pengaruh signifikan jenis industri dan leverage terhadap tax dispute.

This study aims to determine the influence of corporate characteristics that include the size of the company size , type of industry, age of the company age , liquidity, leverage, profitability, and tax management against tax dispute occurred in manufacturing, mining, and agricultural listed on the Indonesia Stock Exchange. The manufacturing sector includes the company 39 s Industrial Products for Consumption as well as Basic Industry and Chemicals. While the types of non manufacturing industries include mining and agricultural companies. This research is a quantitative research with logistic regression method to know the influence of corporate characteristic on fiscal year 2008 2015 to tax dispute as measured by SKP issued in year 2013 2016.
The results of this study indicate that 49.7 of the total companies in the sample experienced tax dispute cases. While 66.8 of the total companies experiencing tax dispute is a manufacturing industry company. Characteristics of the company in the form of company size size , age of company age , liquidity, profitability and tax management affect the tax dispute company significantly. Specifically, the study found that 1 Size increment increases the probate tax dispute by 1.91 times 2 increase in age increases the probability of tax dispute 1.01 times 3 increase in Liquidity decreases tax dispute probability by 0.41 times 4 increase in Profitability decreases the probability of tax dispute by 0.98 times and 5 aggressive tax management increases the probability of tax dispute 1,06 times. However, this study can not find a significant influence of industry type and leverage to tax dispute.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Melinda
"Di tengah permasalahan seperti pemanasan global, gesekan sosial, dan tata kelola, gagasan keberlanjutan telah tumbuh kuat di dalam industri. Indeks ESG (environmental, social, governance) diperkenalkan untuk mengukur kinerja laporan berkelanjutan perusahaan. Penelitian ini menguji hubungan antara kinerja ESG perusahaan dan nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa lebih lanjut tentang bagaimana skor kontroversi, menjadi bagian dari keseluruhan indeks, mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan data perusahaan tercatat dari 22 negara di Asia dari tahun 2014 hingga 2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari indikator keuangan, variabel yang berasal dari indeks ESG, rasio Tobin's-Q untuk mengukur nilai perusahaan, dan vektor dari variabel kontrol. Hasil penelitian ini menemukan bahwa skor indeks ESG dan skor kontroversi signifikan secara statistik dalam memperkirakan nilai perusahaan. Temuan ini menunjukkan bahwa ESG lingkungan, ESG sosial, ESG tata kelola, dan kinerja skor gabungan dari ESG signifikan secara statistik untuk memperkirakan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan di negara lain. Bertentangan dengan konsepsi umum, skor kontroversi ESG secara mengejutkan menunjukkan hubungan yang positif dengan nilai perusahaan. Penelitian menduga bahwa hubungan positif dapat terjadi karena kepercayaan publik yang dibangun perusahaan. Ketika perusahaan mengeluarkan laporan terkait dengan situasi atau permasalahan mereka saat ini, hal tersebut memberikan sinyal kepada publik bahwa perusahaan bersedia untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas. Temuan ini menunjukkan bahwa kinerja skor ESG yang lebih tinggi berkorelasi dengan peningkatan nilai perusahaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan mengungkapkan laporan keberlanjutan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan nilai perusahaan tetapi juga untuk menunjukkan kemampuan berkelanjutan dari perusahaan.

Amidst the issues of global warming, social friction, and governance, the idea of sustainability has grown firmly within industries. The environmental, social, and governance (ESG) index was introduced to measure how sustainable is a company in doing business. This study examines the relationship between ESG index and company value. Moreover, we also examine further on how the controversy score, being a part of the whole index, influence the company market value. We employ a dataset of companies from 22 countries in Asia which representing the Asian market from 2014 through 2018. Our data comprises the financial indicators, the variables derived from the ESG index, Tobin’s-Q ratio to measure company value, and a vector of control variables. Looking deeper to the data, we found that ESG index score and its controversy score are statistically significant in estimating the company value. Our findings indicate that ESG-environmental, ESG-social, ESG-governance, and the ESG-combined score's performance are statistically significant to estimate the company value. Our results are in accordance with the previous research conducted in other countries. Contradicting to the common conception, ESG-controversy score surprisingly shows a positive relationship with the company value. We suspect that the positive relationship occurs due to the trust that the company built. When the company releases the report their current situation or issues, it provides a signal to the public of their willingness to have both transparency and accountability. Our findings show that higher ESG scores performance is correlated with the increase in company value. This study suggests that providing such disclosure on environmental, social, and governance aspects are essential not only to increase company value but also to show the company resilience and sustainability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Boutilda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal sebagai keputusan pendanaan terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013. Adapun variabelvariabel yang digunakan adalah LDA (Long-term debt to total assets) , DA (Total debt to total assets), SIZE, dan SG (Sales growth) sebagai variabel bebas dan ROE (Return on Equity) sebagai variabel terikat. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2009-2013. Model penelitian ini menggunakan metode fixed effect.
Hasil pengujian model data panel ini menunjukkan bahwa DA dan SG memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap nilai ROE, sedangkan LDA dan SIZE memiliki pengaruh signifikan yang negatif terhadap nilai ROE.
This study aimed to analyze the effects of capital structure as financing decisions on profitability of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange periods 2009-2013. The variables used for the analysis are LDA (Long-term debt to total assets), DA (total debt to total assets), SIZE, and SG (sales growth) as the independent variable and ROE (Return on Equity) as the dependent variable. The research data used in this study were secondary data obtained from the company's financial statements published by the Indonesia Stock Exchange (IDX) and the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) in 2009-2013. This research model using fixed effect method.
The results of the panel data model testing shows that the DA and SG has a significant positive effect on the value of ROE, while LDA and SIZE has a significant negative effect on the value of ROE.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Fardhina Henryani
"Ownership structure memiliki keterkaitan secara langsung dengan struktur modal perusahaan dimana biaya modal merupakan komponen utama dalam penghitungan economic value added guna mengukur nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, kepemilikan institutional, dan kepemilikan pemerintah terhadap economic value added yang digunakan sebagai sebuah pengukuran nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan unbalanced panel data sejumlah 182 data observasi dari sampel seluruh perusahaan yang listed selama periode 2007-2011 dan menerbitkan dividen secara rutin setiap tahunnya selama tahun penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap economic value added, (2) kepemilikan publik memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added, (3) kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added, (4) kepemilikan pemerintah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap conomic value added, (5) struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, kepemilikan institusional, kepemilikan pemerintah) secara simultan memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added.

Ownership structure has a direct relationship with company’s capital structure where the cost of capital is the main component in the calculation of economic value added to measure the firm value. This research aims to analyze the effect of ownership structure that consists of managerial ownership, public ownership, institutional ownership, and government ownership on economic value added which used as a measurement of firm value. This research uses an unbalanced panel data of 182 observations data of all listed companies that listed in the period 2007-2011 and issuing dividend regularly every year during the research's year.
The result shows: (1) managerial ownership has no significant effect on economic value added, (2) public ownership has a significant positive effect on economic value added, (3) institutional ownership has a significant positive effect on economic value added, (4) government ownership has no significant effect on economic value added, (5) ownership structure (managerial ownership, public ownership, institutional ownership, government ownership) simultaneously has a significant positive effect on economic value added.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Khair
"Penelitian dilakukan pada industri perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia menggunakan data periode tahun 2006-2013 yang menggambarkan satu siklus industri, 2006-2009 yang menggambarkan masa resesi industridan2010-2013 yang menggambarkan masa ekspansi industri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa leverage tidak memiliki korelasi dan pengaruh terhadap market value added (MVA). Sedangkan economic value added (EVA) memiliki korelasipositif dengan MVA dan korelasi negatif hanya terjadi pada periode resesi.EVA memiliki pengaruh negatif terhadap MVA di ketiga periode tersebut pada perbankan di Indonesia.

The research took evidence from banks listing on Indonesia Stock Exchange for 2006 - 2013. Data Used from three different period, 2006-2013 as a industry cycle, 2006-2009 as downturn period, and 2010 -2013 as upturn period. The research found that there is no correlation and effect of leverage to market value added (MVA). On the other hand, economic value added (EVA) has positive correlation to MVA and negative correlation in downturn period. EVA has negative effect to MVA in the three different period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hauwtan, Pegeen
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan intrinsic value dan perkiraan harga yang tepat untuk membeli dan menjual saham PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk. Hal tersebut untuk analisis fundamental dilakukan dengan top-down analysis, yang diawali dengan analisis ekonomi makro, analisis industri perusahaan dan yang terakhir analisis perusahaan itu sendiri, untuk menilai bagaimana kinerja perusahaan dan prospeknya di masa depan. Data-data yang dipergunakan untuk melakukan analisis ini antara lain laporan tahunan perusahaan selama tahun 2005-2009, dan data keadaan industri saat ini.
Hasil dari analisa ini menunjukkan bahwa nilai intrinsik dari saham PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk undervalued terhadap nilai wajar. Hal tersebut diperkuat analisis teknikal dengan menggunakan fibonnaci retracement dan fibonnaci extention. Dengan hasil perhitungan analisis fundamental dan teknikal tersebut, maka disarankan investor untuk melakukan buy untuk saham tersebut pada level harga Rp.7500,00 dan menjual kembali pada level harga Rp.9.224,00.

This study was aimed to determine the intrinsic value and estimate the right price to buy and sell shares of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. It is used for fundamental analysis whish is done using top-down analysis, which begins with macroeconomic analysis, company's industry analysis and the analysis of the company itself, to assess the performance of the company and its prospects in the future. The data used for this analysis include the company's annual report for the year 2005-2009, and data of current industry conditions.
The results of this analysis indicate that the intrinsic value of the shares of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk is undervalued against the fair value. This is reinforced by using technical analysis, specifically Fibonacci retracement and Fibonacci extensions analysis. With the calculation of fundamental and technical analysis, the recommended price level for investors to buy the stock is at Rp.7,500.00 and to sell it back at the price level of Rp.9.224.00.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28208
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>