Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122544 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karin Sari Saputra
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana sinkronisasi teknologi Web 2.0, yaitu melalui
VoiceThread, dapat membantu pengajar kemahiran berbicara meningkatkan
pemberian balikan formatif di pengajaran berbicara. Penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan VoiceThread mampu menjadi salah satu solusi untuk membantu
pengajar yang hendak memberi balikan secara spesifik, jelas, dan akurat pada kegiatan
performansi lisan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang melibatkan enam
pemelajar EFL di salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebelum VoiceThread
dapat berperan untuk meningkatkan pemberian balikan formatif, penelitian ini
menemukan bahwa pengajar perlu memenuhi lima upaya berikut: (1) Membuat Profil
Pemelajar; (2) Membuat Desain Pemelajaran; (3) Memahami Pemberian Balikan
Formatif; (4) Menentukan Rubrik Penilaian; dan (5) Implementasi VoiceThread.
Implementasi VoiceThread ini didesain tidak hanya bertujuan membantu pengajar
meningkatkan pemberian balikan formatif, tetapi juga membuat siswa dapat
memerhatikan dan memelajari pemberian balikan formatif pengajar. Untuk mencapai
tujuan tersebut, hasil dari penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa pemberian
balikan formatif melalui VoiceThread menjadi bernilai karena merupakan mekanisme
yang mengkombinasikan pertemuan asinkron dan tatap muka. Mekanisme ini
kemudian diistilahkan menjadi action research on blended learning.

ABSTRACT
This thesis discusses how synchronizing Web 2.0 technologies, particularly by using
VoiceThread, is able to help English speaking teachers to improve their formative
feedback in the teaching of speaking skills. This study shows that the use of
VoiceThread able to become one of the solutions to help teachers who want to provide
specific, clear and accurate feedback on oral performance activities. This study is an
action research which involves six EFL learners at one of universities in Indonesia.
Before VoiceThread can contribute to improve teachers? formative feedback, this
study found that teachers need to do the following five matters, they are: (1) Making
learners profile; (2) Making lesson plan; (3) Understanding formative feedback; (4)
Determining assessment rubric; and (5) Implementing VoiceThread. Implementing
VoiceThread is not only designed to help teachers improve their formative feedback,
but also make their students able to notice and learn their teacher?s formative feedback
afterward. To achieve these objectives, the result of this action research study indicates
that giving formative feedback by using VoiceThread is worthwhile since it is a
mechanism that combines the asynchronous learning and face-to-face. Thus, this can
be considered as an action research on blended learning., This thesis discusses how synchronizing Web 2.0 technologies, particularly by using
VoiceThread, is able to help English speaking teachers to improve their formative
feedback in the teaching of speaking skills. This study shows that the use of
VoiceThread able to become one of the solutions to help teachers who want to provide
specific, clear and accurate feedback on oral performance activities. This study is an
action research which involves six EFL learners at one of universities in Indonesia.
Before VoiceThread can contribute to improve teachers’ formative feedback, this
study found that teachers need to do the following five matters, they are: (1) Making
learners profile; (2) Making lesson plan; (3) Understanding formative feedback; (4)
Determining assessment rubric; and (5) Implementing VoiceThread. Implementing
VoiceThread is not only designed to help teachers improve their formative feedback,
but also make their students able to notice and learn their teacher’s formative feedback
afterward. To achieve these objectives, the result of this action research study indicates
that giving formative feedback by using VoiceThread is worthwhile since it is a
mechanism that combines the asynchronous learning and face-to-face. Thus, this can
be considered as an action research on blended learning.]"
2015
T44278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Henri Erasmus Ndolu
"Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, serangan siber terhadap jaringan semakin meningkat dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, sistem deteksi intrusi (IDS) berbasis anomali menggunakan pembelajaran mesin menjadi salah satu pendekatan untuk mendeteksi serangan siber. Tetapi, penggunaan algoritma tunggal dalam IDS memiliki kekurangan dalam mendeteksi jenis serangan yang memiliki kelas minoritas dalam dataset. Selain itu, penggunaan dataset yang tidak seimbang dan tidak mencerminkan kondisi saat ini juga mempengaruhi kinerja IDS. Untuk meningkatkan kinerja IDS, diusulkan metode hibrid dengan menggunakan Long Short Term Memory (LSTM) dan Random Forest (RF), dengan dataset terbaru CIC-CSE-IDS2018. Dalam pembentukan model hibrid, model lapisan satu menggunakan LSTM untuk klasifikasi biner, mengklasifikasikan aliran data sebagai data normal atau data serangan. Data normal diklasifikasikan kembali dengan model lapisan dua dan data serangan diklasifikasikan kembali dengan model lapisan tiga. Jika hasil model lapisan dua diklasifikasikan sebagai data normal, maka merupakan hasil akhir, dan jika diklasifikasikan sebagai data serangan maka diklasifikasikan kembali dengan model lapisan tiga secara multikelas menggunakan RF. Hasil klasifikasi multikelas lapisan tiga merupakan hasil akhir dari model hibrid ini. Berdasarkan pengujian dan analisis, model hibrid dengan evaluasi terbaik di peroleh menggunakan dataset dengan rasio 3 : 1. Model hibrid ini mencapai hasil klasifikasi multi kelas dengan accuracy 99,7618%, precision 99,1901%, recall 96,8809% dan f1-score 97,9508%.

With today's rapid development of information technology, cyber attacks against networks are increasing and causing significant financial losses. Therefore, an anomaly-based intrusion detection system (IDS) using machine learning is one approach to detecting cyber attacks. However, the use of a single algorithm in IDS has drawbacks in detecting types of attacks that have a minority class in the dataset. In addition, the use of unbalanced datasets that do not reflect current conditions also affects IDS performance. To improve IDS performance, a hybrid method is proposed using Long Short Term Memory (LSTM) and Random Forest (RF), with the latest CIC-CSE-IDS2018 dataset. In the hybrid model, the layer one model uses LSTM for binary classification, classifying the data stream as normal data or attack data. Normal data is reclassified by layer two model and attack data is reclassified by layer three model. If the result of the second layer model is classified as normal data, then it is the final result, and if it is classified as attack data then it is reclassified with the third layer model in a multiclass manner using RF. The results of the three layer multiclass classification are the final results of this hybrid model. Based on testing and analysis, the hybrid model with the best evaluation was obtained using a dataset with a ratio of 3:1. This hybrid model achieved multiclass classification results with 99.7618% accuracy, 99.1901% precision, 96.8809% recall and f1-score 97.9508%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Craig, Dorothy Valcarcel
San Francisco: Jossey-Bass, 2009
370.72 CRA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Kirna; Ida Bagus Nyoman Sudria; I Made Tegeh
"Efektivitas suatu inovasi pembelajaran tidak bisa mengabaikan aspek penting karakteristik siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan respons siswa SMA terhadap pembelajaran kimia yang di-sampaikan secara blended learning (BL), dan (2) menjaring harapan siswa terhadap konten dan pe-ngelolaan pembelajaran kimia yang disampaikan secara BL. Untuk memperoleh gambaran tentang respons dan harapan siswa tersebut, 140 angket disebarkan secara online ke siswa SMA kelas XI MIA yang tersebar di 7 SMA di 7 kabupaten/kodya di Bali, yaitu SMAN 1 Gianyar, SMAN 1 Side-men Karangasem, SMAN 2 Semarapura, SMAN 5 Denpasar, SMAN 1 Singaraja, SMAN 1 Kuta Utara, dan SMAN 1 Kediri Tabanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 110 siswa yang mengisi angket respos siswa terhadap BL dan 106 responden yang mengisi angket harapan siswa terhadap konten online dan pengelolaan BL. Siswa SMA memberikan respon yang positif terhadap penerapan BL dan memberikan masukan yang berguna untuk mengembangkan konten online dan pengelolaan BL untuk siswa SMA."
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2015
370 JPP 48 (1-3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Schmuck, Richard A.
Australia: Skylight, 1998
001.42 SCH p;001.42 SCH p 1998 (2);001.42 SCH p 1998 (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Argyris, Chris
London : Jossey-Bass, 1987
300.72 ARG a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arlington: Skilight Propessional Dev, 2000
001.42 PRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rida Indah Fariani
"Pendidikan vokasi memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu (1) berfokus pada perolehan kompetensi dan keterampilan tertentu, dan (2) mengutamakan pengajaran praktis. Dengan karakteristik tersebut, mahasiswa dituntut untuk memenuhi target kompetensi dan keterampilan yang sama yang telah ditetapkan. Disisi lain, adanya keragaman karakteristik mahasiswa dapat menyebabkan perbedaan dalam hal proses belajar. Untuk mencapai target kompetensi yang diharapkan dan mengakomodir keragaman mahasiswa, penggunaan konsep personalized e-learning dapat menjadi pilihan. Sementara itu, dengan karakteristik kurikulum vokasi yang mengutamakan pengajaran praktikum, penggunaan model pembelajaran bauran dapat menjawab tantangan ketika pembelajaran daring tidak dapat sepenuhnya diterapkan pada pendidikan vokasi. Oleh karena itu, penggunaan konsep personalized learning pada pembelajaran bauran dapat menjadi solusi. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk (1) membangun model personalisasi pembelajaran bauran (p-PB) yakni model yang menggunakan konsep personalized learning dalam konteks kurikulum vokasi yang bersifat serial dan diintegrasikan dengan model pembelajaran bauran; (2) membangun purwarupa sistem berdasarkan model; dan (3) mengukur dampak implementasi sistem terhadap pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah exploratory sequential mixed method. Metode kualitatif digunakan dalam studi literatur dan evaluasi model, sementara metode kuantitatif digunakan dalam survei mengenai pembelajaran praktikum pada pendidikan tinggi vokasi dan eksperimen dalam melakukan evaluasi pada implementasi sistem p-PB.
Model p-PB yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen yakni model mahasiswa, model knowledge, dan model personalisasi. Model mahasiswa mengklasifikasikan mahasiswa berdasarkan tingkat pengetahuan (dasar, menengah, lanjut) dan gaya belajar sesuai teori Felder Silverman Learning Style Model (FSLSM) dengan fokus pada dua gaya dominan. Model knowledge memberikan anotasi pada learning object dengan tingkat kesulitan (mudah, sedang, sulit) dan disesuaikan dengan dimensi dalam teori FSLSM. Pada model personalisasi, strategi personalisasi yang diusulkan mencakup rekomendasi learning object dan sistem umpan balik yang sesuai dengan model mahasiswa. Sistem umpan balik memberikan rekomendasi berdasarkan hasil asesmen dan jika dibutuhkan akan berulang untuk memastikan mahasiswa menguasai kompetensi sebelum melanjutkan modul. Hal ini untuk mengakomodir kurikulum pendidikan tinggi vokasi yang berfokus pada penguasaan kompetensi secara berurutan. Model p-PB diintegrasikan dengan pembelajaran bauran yang mengkombinasikan model station rotation dan flipped classroom, di mana tingkat pengetahuan dijadikan station dalam pengajaran sinkronus dan asinkronus.
Purwarupa sistem p-PB dikembangkan dengan metodologi SDLC. Rekomendasi dan umpan balik yang diberikan menggunakan pendekatan knowledge-based. Knowledge direpresentasikan dengan menggunakan ontologi dan diimplementasikan dengan knowledge graph. Knowledge graph tidak hanya menghubungkan learning object, tingkat kesulitan, gaya belajar, dan hasil asesmen mahasiswa dalam jaringan yang terstruktur, tetapi juga berfungsi sebagai sistem penyimpanan dan pengelolaan data knowledge. Dengan menggunakan knowledge graph, sistem dapat menelusuri jalur yang paling relevan dan efisien untuk memberikan rekomendasi learning object dan umpan balik yang dipersonalisasi.
Evaluasi terhadap purwarupa sistem p-PB dilakukan dengan metode eksperimen berupa implementasi sistem dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Eksperimen dilakukan pada dua mata kuliah di salah satu perguruan tinggi vokasi di Jakarta yakni mata kuliah Pemrograman 1 dan Perancangan Proses Manufaktur. Kelas eksperimen menggunakan sistem p-PB dalam pembelajaran, sementara kelas kontrol menggunakan LMS institusi dan tidak menggunakan sistem p-PB. Hasil implementasi menunjukkan kelas eksperimen mencapai tingkat pencapaian hasil belajar yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol pada kedua mata kuliah yang diuji. Persepsi dan kepuasan mahasiwa mengenai tingkat kegunaan sistem p-PB cukup baik dengan skor SUS 74,36. Dari wawancara mahasiswa didapat sistem dapat meningkatkan pemahaman, kepercayaan diri, dan antusiasme mahasiswa. Dapat dikatakan terdapat pengaruh positif sistem p-PB terhadap hasil belajar dan pengalaman belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi implementasi pada perkuliahan dan institusi sejenis lainnya.

Vocational education has several main characteristics, namely (1) focusing on the acquisition of specific competencies and skills, and (2) prioritizing practical teaching. With these characteristics, students are required to meet the same competency and skill targets that have been set. On the other hand, the diversity of students’ characterisitcs can lead to differences in the learning process. To achieve the expected competency targets and accommodate student diversity, the use of personalized e-learning concepts can be an option. Meanwhile, given the vocational curriculum's emphasis on practical teaching, the use of blended learning models can address the challenges when online learning cannot be fully applied to vocational education. Therefore, the use of personalized learning concepts in blended learning can be a solution. Thus, this research aims to (1) develop a personalized blended learning (p-BL) model, which uses the personalized learning concept in the context of a vocational curriculum that is sequential and integrated with the blended learning model; (2) develop a system prototype based on the model; and (3) measure the impact of system implementation on learning in vocational higher education.
The methodology used in this research is exploratory sequential mixed method. Qualitative methods are used in literature studies and model evaluation, while quantitative methods are used in surveys on practical learning in vocational higher education and experiments to evaluate the implementation of the p-BL system.
The p-BL model developed in this research consists of three components: the student model, the knowledge model, and the personalization model. The student model classifies students based on knowledge level (basic, intermediate, advanced) and learning style according to the Felder Silverman Learning Style Model (FSLSM) theory with a focus on two dominant styles. The knowledge model annotates learning objects with difficulty levels (easy, medium, hard) and aligns them with dimensions in the FSLSM theory. In the personalization model, the proposed personalization strategies include recommending learning objects and a feedback system tailored to the student model. The feedback system provides recommendations based on assessment results and, if necessary, repeats to ensure students master the competencies before proceeding to the next module. This accommodates the sequential competency mastery focus of vocational higher education curricula. The p-BL model is integrated with blended learning that combines the station rotation model and flipped classroom, where knowledge levels are used as stations in synchronous and asynchronous teaching.
The p-BL system prototype is developed using the SDLC methodology. Recommendations and feedback are provided using a knowledge-based approach. Knowledge is represented using ontology and implemented with a knowledge graph. The knowledge graph connects learning objects, difficulty levels, learning styles, and student assessment results in a structured network and serves as a data storage and management system. Using the knowledge graph, the system can trace the most relevant and efficient paths to provide personalized learning object recommendations and feedback.
The p-BL system prototype evaluation was conducted using experimental methods involving system implementation with an experimental class and a control class. The experiment was carried out in two courses at a vocational higher education institution in Jakarta, namely Programming 1 and Manufacturing & Process Design. The experimental class used the p-BL system in learning, while the control class used the institution's LMS and did not use the p-BL system. The implementation results showed that the experimental class achieved significantly higher learning outcome levels compared to the control class in both tested courses. From 51 students in the experimental class, the student perceptions and satisfaction with the usability of the p-BL system were quite good with a SUS score of 74.36. Interviews with 12 students revealed that the system could enhance students' understanding, confidence, and enthusiasm. It can be said that there is a positive impact of the p-BL system on student learning outcomes and learning experiences. The results of this study can serve as a basis for implementation in similar courses and institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
NG Poi Wong
"Blended Learning merupakan proses pembelajaran yang menggabungkan model pembelajaran Traditional Learning dengan Online Learning dimana pada Blended Learning, sejumlah kegiatan-kegiatan penting yang biasanya dilakukan di dalam kelas akan dipindahkan ke dalam lingkungan berbasis online sehingga akan menghemat waktu dari kegiatan-kegiatan tersebut di dalam kelas, misalnya kuis yang biasanya dilakukan di dalam kelas akan dilakukan secara online. Pada tesis ini akan dilakukan evaluasi keefektivitasan dan kinerja terhadap proses belajar mengajar secara Blended Learning dengan mengambil studi kasus pada STMIK Mikroskil Medan pada Jurusan / Program Studi Teknik Informatika, dimana Blended Learning telah dilaksanakan oleh Jurusan / Program Studi Teknik Informatika sejak tahun 2005 dengan memanfaatkan website organisasi kemahasiswaan yakni www.bitsmikro.com sebagai tool untuk Blended Learning, tetapi belum menunjukkan adanya peningkatan mutu dari pelaksanaan Blended Learning tersebut, dan belum optimalnya pemanfaatan tool untuk Blended Learning oleh mahasiswa dan dosen, serta kurangnya keterlibatan alumni dalam membantu pelaksanaan proses belajar mengajar secara Blended Learning. Adapun metodologi yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data melalui kuesioner. Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan terhadap para dosen, mahasiswa, dan alumni yang juga memanfaatkan tool untuk Blended Learning sebagai media untuk memperoleh pengetahuan terkini meskipun telah tamat. Hasil dari evaluasi adalah keefektivitasan dan kinerja dari aktivitas mahasiswa, dosen, dan alumni dalam proses belajar mengajar dengan memanfaatkan tool Blended Learning, serta kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar tersebut, misalnya keterbatasan waktu yang dimiliki dalam mengakses tool Blended Learning.

Blended Learning is a study process that combines Traditional Learning and Online Learning study model. In Blended Learning, some activities that usually hold in the class will be moved to online-based environment in order to retrench time of the activities, such as quiz that usually hold in class will be hold in an online manner. This study explores the effectiveness and performance evaluation toward learning process with Blended Learning by taking case studies in STMIK Mikroskil Medan in the field of Informatic Technology. Blended Learning has been hold by the field of Informatic Technology since 2005 by using the website of students organization, namely www.bitsmikro.com as tool for Blended Learning. It hasn?t shown the qualities improvement of Blended Learning. Neither students nor lecturers have yet to utilize the Blended Learning tool optimumly. In addition, alumnus? involvement is still not adequate in facilitating Blended Learning. The methodology used is gathering data through questionaire. Evaluation that hold in this research done toward the lecturers, students, and alumnus that also using tool for Blended Learning as a media to obtain the latest knowledge although have been graduated. The outcome of this evaluation is the effectiveness and performance if students, lecturers, and alumnus? activities in learning process with Blended Learning, as well as hindrances encountered in the learning process, such as the limited time in accessing Blended Learning tools."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>