Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9802 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Click, Phyllis
"Presents the information needed by those involved in after-school programs. This title also presents the research and information on school-age child care, and offers many practical applications and activities that can be put to use immediately in a child care setting. "
Singapore: Wadsworth/Clengage Learning , 2012
305.234 CLI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Khairunnisa
"Peningkatan atensi terhadap penggunaan Screen Time orang tua maupun anak sudah menjadi bagian integral dalam kehidupan. Sayangnya, anak usia sekolah saat ini lebih sering beraktivitas dengan hanya menatap layar selama waktu yang lama. Hal itu, membuat anak terpapar layar dengan durasi yang melebihi rekomendasi sehingga menimbulkan efek negatif terhadap tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran Screen Time dan mengidentifikasi hubungan lama Screen Time dengan perkembangan sosial. Penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional pada 285 responden orang tua yang sesuai dengan kriteria inklusi melalui metode stratified sampling. Instrumen SCREENS-Q untuk mengukur Screen Time dan Strength and difficulties Questionnaire (SDQ) mengukur perkembangan sosial. Hasil penelitian menunjukkan 74,4% anak mengalami Screen Time berlebihan dan terdapat hubungan antara lama Screen Time dengan setiap sub-skala perkembangan sosial (p value <0,05). Peneliti merekomendasikan adanya sosialisasi dan kerjasama pihak tenaga kesehatan dengan orang tua untuk mencari solusi bersama mengatasi permasalahan ini.

Increasing attention to the use of Screen Time for parents and children has become an integral part of life. Unfortunately, today's school-age children are more active by just staring at the screen for a long time. This causes children to be exposed to screens for a duration that exceeds the recommendations, which has a negative effect on children's development. This study aims to look at the description of Screen Time and identify the relationship between long Screen Time and social development. The study used a cross-sectional approach to 285 parents who fit the inclusion criteria through a stratified sampling method. The SCREENS-Q instrument to measure Screen Time and the Strength and Difficulty Questionnaire (SDQ) to measure social development. The results showed that 74.4% of children experienced excessive Screen Time and there was a relationship between the length of Screen Time and each social development sub-scale (p value <0.05). Researchers recommend socialization and collaboration between health workers and parents to find solutions together to overcome this problem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Vera Linda
"Setiap orangtua memiliki harapan agar anaknya dapat menjadi manusia dewasa yang mandiri, sehingga sejak kecil anak dilatih untuk mandiri. Terbentuknya kemandirian anak bergantung pada pengasuhan orangtua terhadap anak dalam menghadapi tuntutan kemandirian dari lingkungannya. Ada tiga teknik asuhan yang dikemukakan Hoffman, yaitu power assertion, love withdrawal dan induction. Selain teknik asuhan, sejumlah faktor demograiis terkait dengan teknik asuhan anak, seperti status pekerjaan ibu, pendidikan ibu, status ekonomi, urutan anak, ukuran kcluarga, adanya anggota keluarga lainnya serta jenis kelamin anak diperkirakan berpengaruh terhadap kemandirian anak.
Penulis melakukan penelitian untuk menguji pemikiran di atas, mengingat sepanjang yang diketahui penulis, di Indonesia belum banyak penelitian yang secara khusus menitik beratkan pada topik ini Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, melibatkan sejumlah anak pcrempuan dan anak laki-laki di kelas 5 - 6 SD. Untuk memperoleh data mengenai kemandirian anak, teknik asuhan dan data demogratis digunakan kuesioner. Seluruh data di olah menggunakan program SPSS ver.11.01.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa teknik asuhan memberikan sumbangan yang signiiikan terhadap kemandirian. Ibu yang menerapkan teknik asuhan induction cenderung memiliki anak dengan tingkat kemandirian tinggi. Sebaliknya ibu yang menggunakan teknik asuhan power assertion memiliki anak dengan tingkat kemandirian rendah. Ibu yang menerapkan teknik asuhan love withdrawal memiliki anak dengan tingkat kemandirian menengah. Dari faktor deinografis hanya tingkat pendiclikan ibu yang berperan signilikan terhadap kemandirian anak.
Semakin tinggi pendidikan ibu cenderung mempunyai anak dengan tingkat kemandirian tinggi. Sebaliknya semakin rendah pendidikan ibu akan memiliki anak dengan tingkat kemandirian rendah. Sejumlah faktor lain tampak mempengaruhi hasil yang diperoleh. Untuk penelitian selanjutnya, beberapa saran diberikan berkaitan dengan hal itu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ila Wati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tinggal dengan ibu tunggal terhadap kecenderungan anak usia sekolah untuk bekerja dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Hasil dari penelitian ini adalah anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk bekerja dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan orang tua lengkap. Apabila pendapatan keluarga diinteraksikan dengan ibu tunggal, pendapatan keluarga kelompok tertinggi pada anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk bekerja dibandingkan dengan pendapatan keluarga kelompok terendah dan kelompok menengah. Hal tersebut terjadi karena ada hubungan yang kuat antara ibu yang bekerja dengan anak bekerja.

The aim of this study is to see the impact of living with single mother on the likelihood of school-age children to work using IFLS (Indonesia Family Life Survey) 2014 data. The result of logistic regression show that children who living with single mother more likely to work than those living with complete parents. While family income as family resource is the mediating role of single mother, children in higher income bracket are more likely to work than those in lower and middle income bracket. Since there is a strong relation between both mothers and children who work.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiveni Elisabhet
"Anak usia sekolah merupakan tahapan perkembangan psikososial yang berada pada tahap Industry vs Inferiority. Analisa yang dilakukan sesuai dengan pendekatan teori Eric Ericson yaitu berkaitan dengan aspek perkembangan dan tugas perkembangan psikososial di tahapan Industry. Hasil dari pemberian terapi pada karya ilmiah ini adalah adnya perubahan aspek perkembangan, tugas perkembangan dan kecerdasan emosional pada anak usia sekolah. Rekomendasi untuk karya ilmiah berikutnya adalah melakukan analisa dengan kombinasi pendekatan teori psikoanalisa Sigmun Freud dan menganalisa peran kader dalam pendidikan kesehatan di kelompok sehat serta faktor-faktor yang memicu tumbuh kembang anak usia sekolah.

School-aged children are a stage of psychosocial development that is at the stage of industry and inferiority. The method used is the series of cases. The analysis was carried out in accordance with Eric Ericson’s theoretical approach, which is related to developmental aspects and psychosocial development tasks at the industrial stage. The results of therapy in this scientific work are changes in the aspects of development, developmental tasks and emotional intelligence in school-aged children. The recommendation for the next scientific work is to carry out an analysis using a combination of the psychoanalytic theory of Sigmund Freud and to analyze the role of executives in health education in healthy groups and the factors that trigger the growth and development of the school- age children
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evin Novianti
"Anak usia sekolah yang belum mampu mengolah masalahnya dengan tepat, rentan berperilaku emosional. Tujuan penelitian memperoleh gambaran pengaruh terapi kelompok Assertiveness Training (AT) terhadap kemampuan komunikasi ibu mengelola emosi anak usia sekolah. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi asertif ibu pada kelompok yang mendapat AT meningkat secara bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Pada kelompook ibu yang tidak mendapat AT, kemampuan komunikasi ibu menurun secara bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Kemampuan anak mengelola emosi meningkat bermakna (p< 0,05; α= 0,05) yang ibunya mengikuti AT, sedangkan pada kelompok yang ibunya tidak mendapat AT menurun bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Terapi ini direkomendasikan pada pelayanan kesehatan di masyarakat khususnya anak usia sekolah.

At school age, children may not be able to treat the problem appropriately, behave emotionally vulnerable. The research objective picture of the influence of group therapy get assertiveness training (AT) on the communication skills to manage emotions mothers of school-age children. Samples in the intervention group and the control of each 32 people. The results showed an increase in assertive communication skills mothers in the group receiving AT increased significantly (p<0.05; α=0.05). In kelompook mothers who did not receive AT, communication skills mothers were significantly decreased (p<0.05; α=0.05). Child’s ability to manage emotions increased significantly (p< 0.05; α= 0.05) whose mothers followed the AT, whereas in the group whose mothers did not receive AT decreased significantly (p< 0.05; α= 0.05). This therapy is recommended for health care in the community, especially school-age children."
Depok: Universitas Diponegoro. Fakultas Kedokteran ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 UI-JKI 15:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yeria Allen Friskila
"ABSTRAK
Perilaku sehat pada anak usia sekolah harus diperkenalkan sejak dini agar dapat menjadi generasi penerus bangsa yang sehat. Keluarga memiliki peran dan fungsi penting tempat anak usia sekolah bertumbuh dan berkembang membentuk perilaku. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan secara mendalam makna peran dan fungsi keluarga dalam meningkatkan perilaku sehat pada anak usia sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi fenomenologi deskriftif. Hasil penelitian didapatkan tujuh tema, yaitu pengetahuan keluarga tentang perilaku sehat, ragam perilaku sehat pada anak usia sekolah, upaya pembiasaan perilaku sehat, ragam sumber informasi dalam mengoptimalkan perilaku sehat, keterbatasan dalam menerapkan perilaku sehat, harapan keluarga, dan pembiasaan perilaku sehat. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi keperawatan yaitu untuk pengembangan ilmu keperawatan keluarga khususnya perilaku keluarga yang menjadi contoh anak berperilaku sehat.

ABSTRACT
Healthy behaviors in school age children should be introduced early in order to become the next generation a healthy nation. The family has an important role and function of a school age children grow and develop shaping behavior. The purpose of this study to describe in depth the meaning of the role and function of the family in promoting healthy behaviors in school age children. The method used is descriptive phenomenological study. The result showed seven themes, namely family knowledge about healthy behaviors, types of health behavior in school age children, efforts habituation healthy behaviors, types of resources in optimizing healthy behaviors, limitations in implementing healthy behavior, family expectations, and habituation healthy behaviors. The results of this study have implications for nursing is to the development of nursing science communities, especially the behavior of the family is an example of a healthy child behaves."
2017
T47301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Mutiara Dewi
"ABSTRAK
Storytelling merupakan salah satu alternatif intervensi dalam asuhan atraumatik keperawatan anak di rumah sakit untuk mengurangi efek negatif akibat hospitalisasi. Storytelling dapat diberikan sebagai distraksi terhadap ketakutan anak yang dialami selama dalam perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas storytelling terhadap takut akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperiment dan metode yang digunakan adalah non-equivalent control group pretest-posttest design. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi 1 (storytelling) dan kelompok 2 yaitu kelompok kontrol dimana jumlah total responden n=32, di RSAB Harapan Kita Jakarta. Pengambilan data responden menggunakan sistem blok yang dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2020. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa intervensi storytelling berpengaruh signifikan terhadap penurunan takut hospitalisasi anak usia sekolah di rumah sakit sebelum dan sesudah pemberian intervensi (P value =0,000 < 0,05). Selain itu juga ada perbedaan bermakna selisih skor takut pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol terhadap skor takut hospitalisasi (P value = 0,000 < ). Storytelling dapat diterapkan dalam
asuhan keperawatan pasien anak di rumah sakit untuk membantu meminimalkan trauma atau takut anak.

ABSTRACT
Storytelling is one of the alternative interventions in pediatric nursing atraumatic care in hospitals to reduce the negativeaffects of hospitalization. Storytelling can be given as distraction to the fears a child experiences during treatment. This study aims to determine the effectiveness of storytelling againts fear due to hospitalization in school- age children in hospital. This study is a quantitative study with a quasi-experimental researchdesign and the method used in non-equivalent control group pretest-posttest design. Subjects in this study consisted of two groups namely the intervention first group (storytelling) and second group namely the control group.The total number of respondens was n=32, at the Harapan Kita Maternity and Children Hospital in Jakarta. Respondent data collection using a block system conducted from June to July 2020. Bivariat analysis results show that storytelling intervention has a significant effect on reducing fear of hospitalization of school-age children in hospitals before and after
administration of the intervention (P value =0,000 < 0,05). In addition, there is also a significant deifference between the fear score in the intervention group and the control group (P value = 0,000 < ). Storytelling can be applied in nursing care of pediatric patients in hospitals to help minimize trauma or fear of children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmadi
"Obesitas merupakan fenomena saat ini yang banyak terjadi pada semua umur tak terkecuali anak usia sekolah. Pola makan yang salah serta gaya hidup kurang gerak merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya obesitas selain faktor keturunan. Dampak yang terjadi pada anak-anak maupun dewasa merupakan hal yang mengkhawatirkan bagi individu, keluarga dan masyarakat. Keluarga merupakan orang terdekat bagi anak dan berfungsi melakukan perawatan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arti dan makna pengalaman keluarga dalam merawat anak usia sekolah dengan obesitas di kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan adalah keluarga baik ayah atau ibu (care giver) yang mempunyai pengetahuan cukup dan mampu menjelaskan fenomena, dan dapat berbahasa Indonesia. Jumlah partisipan keseluruhan ada 8 orang. Data yang dikumpulkan berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Colaizzi. Penelitian ini mengidentifikasi 9 tema. Persepsi keluarga dengan anak obesitas mempunyai tema yaitu persepsi baik dan persepsi buruk anak obesitas. Hambatan keluarga dalam perawatan obesitas mempunyai tema norma keluarga yang tidak tepat. Makna pengalaman keluarga merawat anak obesitas mempunyai tema perasaan membolehkan dan melarang, kepercayaan (believe) keluarga yang salah tentang anak obesitas, obesitas bukan hambatan percaya diri dan mekanisme koping pada anak. Harapan keluarga dalam perawatan obesitas mempunyai tema perbaikan pola makan pada anak obesitas dan dukungan keluarga yang mempunyai tema memotivasi anak obesitas mencapai berat badan ideal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran perawatan anak usia sekolah dengan obesitas serta bermanfaat untuk mengurangi kejadian obesitas di masyarakat dan membuat kebijakan untuk mencegah obesitas bagi pemerintah.

Obesity is phenomena that dwelly with most of all people include school age children. Pattern of eat and sedentary life style and also genetic cause obesity and dangerous for individu, family and community. Family are the closest with children and caring for children. This study was aimed to provide deep understanding and meaning of family to explain school age children and how the family caring children with obesity in Yogyakarta. This study was descriptive phenomenology with indepth interview method. The participant were family (father or mother) whose caring school of children with obesity, have enough knowledge to explained the phenomena and able to spoke Indonesian language well. Data were gathered by indepth interview recording and field notes, and analyzed with Colaizzi’s analysis method. This study involved 8 participants. This study identified 9 themes, obesity child’s family have themes good perception, and bad perception. Inhabated family in caring obesity have themes norm in ineffective pattern. Mean of experiences of obesity child’s family have themes wrong of pattern of care feel of agree and do not agree, family’s believe of wrong to children with obesity, obesity was not make down of self confidence and child coping mechanism. Family hope in caring obesity child have themes to repair eat pattern of child obesity and to family enhance have themes expect to motivation children with obesity to ideal body. The result of this study were expected to explained caring of child age obesity and function to decrease incident obesity in community, and for the government to make police obesity prevence. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Novita Sari
"Anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok usia yang sangat berisiko mengalami masalah kesehatan terkait perilaku hidup sehat. Latihan fisik merupakan salah satu indikator perilaku hidup sehat untuk anak usia sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh, anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok usia tertinggi yang termasuk kategori kurang dalam latihan fisik. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kelebihan berat badan atau obesitas dan tekanan darah tinggi. Praktik SETIA (Senam Setiap Hari) merupakan salah satu upaya promotif untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SETIA terhadap IMT dan tekanan darah anak usia sekolah. Desain penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen jenis pretest dan posttest with control group. Jumlah responden di kelompok intervensi yaitu 33 partisipan dan 31 responden di kelompok kontrol yang diseleksi dengan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan pooled t-test. Intervensi diberikan selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh SETIA terhadap IMT (p value = 0,034) dan tekanan tekanan darah (p value =0,004) pada anak usia sekolah usia 10-12 tahun. Penelitian ini dapat direkomendasikan sebagai salah satu bentuk upaya promotif untuk meningkatkan latihan fisik pada anak usia sekolah dan pencegahan penyakit tidak menular.

School-age children are one of the age groups who are very at risk of experiencing health problems related to healthy living behavior. Physical exercise is one indicator of healthy living behavior for school-aged children. Based on the data obtained, school-age children are one of the highest age groups in the category of lack of physical exercise. This condition can cause various health problems such as being overweight or obese and high blood pressure. SETIA (Daily Gymnastics) Practice is one of the promotive efforts to reduce the risk of non-communicable diseases in children. This study aims to determine the effect of SETIA on BMI and blood pressure in school-age children. The design of this study uses a quasi-experimental type of pretest and posttest with control group. The number of respondents in the intervention group was 33 participants and 31 respondents in the control group were selected by simple random sampling. Data analysis used paired t-test and pooled t-test. Interventions were given for 4 weeks. The results showed the influence of SETIA on BMI (p value = 0.034) and blood pressure and pressure (p value = 0.004) in school-aged children aged 10-12 years. This research can be recommended as a form of promotive effort to improve physical exercise in school-age children and prevention of non-communicable diseases."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>