Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165998 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Ruth Dwi Pratiwi
"Pembelian impulsif sebagai salah satu tipe pembelian sudah menjadi bagian dari perilaku konsumen Indonesia masa kini. Faktor faktor intrinsik maupun ekstrinsik sudah sejak lama dianalisis dan diuji sebagai indikator terbentuknya perilaku impulsif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kelima faktor intrinsik yaitu kepribadian budaya shopping enjoyment tendency materialism dan impulsive buying tendency terhadap pembelian impulsif. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain kuantitatif yakni konklusif deskriptif dan cross sectional design Metode pengumpulan data melalui survey dengan menyebar 220 kuesioner kepada responden yang pernah melakukan pembelian impulsif produk pakaian dalam 3 bulan terakhir Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian Extraversion kepribadian Agreeableness kepribadian Neuroticism budaya Individualism Materialism dan Impulsive Buying Tendency memiliki pengaruh positif terhadap pembelian impulsif produk pakaian pada mahasiswa UI.

Impulsive buying as one of the purchase type has been a part of Indonesia consumer Intrinsic and extrinsic factors have been analyzed and tested for many previous studies as an indicator of how an impulsive behavior established. The goal of this study is to examine the effect of five intrinsic factors namely personality culture materialism shopping enjoyment tendency and impulsive buying tendency on impulsive buying behaviour. This study is designed with consclusive descriptive design and survey method Data is collected by distributing 220 questionairre to those who have made a clothes impulsive buying on the last 3 months The findings of the study confirmed that the three personality constructs the cultural construct of Individualism shopping enjoyment tendency and materialism show a significant impact on impulsive buying among the students of University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Ardiningrum
"Perkembangan teknologi di Indonesia tengah mengalami kemajuan yang pesat. Salah satu kemajuan teknologi yang sedang marak adalah munculnya situs atau aplikasi jual beli. Kemunculan ini mampu membuat masyarakat dengan mudah berbelanja maupun berjualan hanya dengan mengakses situs ataupun aplikasi jual beli melalui perangkat pintar. Namun, kemudahan yang didapatkan juga memiliki sisi negatif, yaitu dapat menyebabkan masyarakat cenderung berperilaku impulsif saat berbelanja. Konsumen yang memiliki perilaku ini membeli suatu barang atau jasa dengan spontan tanpa pertimbangan. Perilaku online impulsive buying dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor intrinsik konsumen. Selain itu, individu yang cenderung berperilaku impulsif saat berbelanja umumnya berusia 18 sampai dengan 39 tahun, yang mana termasuk dalam fase dewasa awal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor intrinsik yang dapat memengaruhi perilaku pembelian impulsif pada individu yang telah memasuki usia dewasa awal. Pengambilan sampel dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa FMIPA UI menggunakan metode purposive sampling dan terdapat 396 sampel berdasarkan the 10-times rule. Peneliti menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dan Multi-Group Analysis Partial Least Square (MGA-PLS) dalam penyelesaian masalah penelitian, serta bootstrap untuk mengevaluasi inner model. Hasil penelitian menunjukkan kepribadian neuroticism, materialism, shopping enjoymet tendency, dan impusive buying tendency berpengaruh secara signifikan terhadap online impulsive buying behavior. Selain itu, tidak terdapat perbedaan pengaruh diantara setiap kategori dalam variabel demografi jenis kelamin, domisili, dan pendapatan mahasiswa.

Technological developments in Indonesia are currently experiencing rapid progress. One of the technological advances that is currently popular in Indonesia is the emergence of buying and selling sites or applications. This emergence makes it easier for people to shop or sell by simply accessing buying and selling sites or applications through smart phone. However, this convenience also has a negative side, which can cause people tend to behave impulsively when shopping. Consumers who have this behavior buy an item or service spontaneously without consideration. Online impulsive buying behavior can be affected by various factors, one of which is the consumer's intrinsic factor, that is big five personality traits, culture, materialism, shopping enjoyment tendency, and impulsive buying tendency. Individuals who tend to behave impulsively when shopping are usually aged 18 to 39 years, which is in the early adult phase. Therefore, this study will examine further about the intrinsic factors that can influence impulsive buying behavior in individuals who have entered early adulthood. Sampling was carried out at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Indonesia by distributing questionnaires to students who fit the required criteria using a purposive sampling method and there are 396 samples whose number is determined by the 10-times rule. Researchers use Partial Least Square and Multi-Group Analysis methods to solve this research problem, and bootstrap to evaluate the inner model. The results showed that the personality of neuroticism, materialism, shopping enjoyment tendency, and impulsive buying tendency had a significant effect on online impulsive buying behavior. There is no difference in the influence between each category in the demographic variables of gender, domicile, and student income."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alverga Feliza Reyfica
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh media sosial terhadap fomsumerisme, yaitu sebuah konsep di mana konsumsi dilakukan tidak semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan, melainkan akibat kekhawatiran akan tertinggal. Fomsumerisme berasal dari dua kata, yaitu FoMO (Fear of Missing Out) dan consumerism. Bauman (2005) menjelaskan bahwa masyarakat saat ini diatur oleh estetika. Masyarakat saat ini adalah masyarakat kartu kredit. Ketertinggalan suatu momen dapat dianggap sebagai pemborosan peluang. Studi-studi terdahulu menemukan bahwa terdapat pengaruh media sosial terhadap fenomena fomsumerisme, terutama untuk barang eksklusif. Peneliti setuju dengan pendapat tersebut, namun berdasarkan limitasi studi terdahulu, belum banyak studi yang membahas pengaruh media sosial terhadap fomsumerisme mahasiswa akan produk yang tidak eksklusif, seperti produk yang sedang populer. Peneliti berhipotesis bahwa makin tinggi tingkat penggunaan media sosial seorang mahasiswa, maka makin tinggi pula tingkat fomsumerismenya akan produk populer, dan sebaliknya. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan studi terdahulu yang menjelaskan bahwa media sosial berpengaruh pada fenomena FoMO di mana fenomena ini juga merupakan alasan atas konsumsi suatu produk baru di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan kuesioner pada responden yang merupakan mahasiswa aktif FISIP UI yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat penggunaan media sosial dengan fomsumerisme mahasiswa pada produk populer. Pengaruh dimensi apresiasi pada variabel tingkat penggunaan media sosial terhadap fomsumerisme mahasiswa merupakan yang paling kuat di antara tiga dimensi tingkat penggunaan media sosial lainnya, yaitu dimensi atensi, durasi, dan frekuensi. Sementara itu, dimensi fomsumerisme yang paling dipengaruhi oleh tingkat penggunaan media sosial adalah dimensi Desire for Belonging.

This study aims to measure the influence of social media on fomsumerism, a concept where consumption is driven not solely by need fulfillment but by the fear of missing out. The term "fomsumerism" combines "FoMO" (Fear of Missing Out) and consumerism. Bauman (2005) posited that contemporary society is governed by aesthetics. Previous studies have established a link between social media and fomsumerism. While acknowledging these findings, it is noted that limited research has specifically addressed the impact of social media on student fomsumerism towards non-exclusive products, such as currently popular items. The hypothesis posits that higher usage of social media among students correlates with higher levels of fomsumerism towards popular products, and vice versa. Data for this research was collected through questionnaires administered to active students of the Faculty of Social and Political Sciences at the University of Indonesia (FISIP UI). The findings reveal a significant relationship between social media usage and student fomsumerism towards popular products. Among the dimensions assessed—appreciation, attention, duration, and frequency—the dimension of appreciation showed the strongest influence of social media usage on student fomsumerism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkhi Triya Putra
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab dan akibat antara peran interaksi parasosial yang terjadi di social commerce platform dalam mempengaruhi online impulse buying. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kemunculan berbagai situs e-commerce di Indonesia, mulai dari tokopedia, bukalapak, hingga carousell.com membuat persaingan bisnis e-commerce menjadi semakin ketat. Maka dari itu perlu adanya inovasi dalam pemanfaatan fitur situs e-commerce seperti social commerce, yang merupakan inovasi e-commerce baru yang sedang dikembangkan oleh beberapa situs e-commerce di Indonesia dan merupakan kombinasi antara media social dan e-commerce. Penelitian ini dilakukan pada situs social commerce yaitu Carousell www.carousell.com salah satu Social Commerce Platform berbasis gambar yang baru saja hadir di Indonesia dalam empat tahun terakhir. Penelitian ini berhasil mengumpulkan 211 responden namun hanya 180 responden yang layak untuk diteliti yang merupakan pengguna aktif Carosuell.com. Dengan menggunakan skala pengukuran likert, kuisioner penelitian disebarkan dengan metode convinience sampling, dan kuesioner penelitian didistribusikan melali layanan google docs. Penelitian ini meggunakan 33 indikator berdasarkan variabel penelitian. Adapun variabel-variabel penelitian ini terdiri dari Information fit-to-task, visual appeal, perceived usefulness, perceived enjoyment, similarity, expertise, likability, parasocial interactions, impulse buying tendency, dan urge to buy impulsively. Hasil menunjukkan bahwa interaksi parasosial memberikan dampak pada kecenderungan pembelian impulsif,. Persepsi kegunaan dan juga nteraksi parasosial pada social commerce platform mempengaruhi persepsi kenikmatan yang dirasakan oleh pengguna yang selanjutnya berpengaruh terhadap dorongan untuk membeli secara impulsif,. Implikasi, batasan, dan diskusi disediakan

ABSTRACT
This study aims to investigate the cause and effect relationship between the role of parasocial interaction that occurs in the social commerce platform in affecting online impulse buying. This is motivated by the emergence of various e commerce sites in Indonesia, ranging from tokopedia, bukalapak, to carousell.com make e commerce business competition becomes more stringent. Therefore it is necessary to innovate in the utilization of ecommerce site features such as social commerce, which is a new e commerce innovation that is being developed by several e commerce sites in Indonesia and is a combination of social media and e commerce. This research was conducted on the social commerce site Carousell www.carousell.com one of the Social Commerce Platform based image that has just been present in Indonesia in the last four years. This study managed to collect 211 respondents but only 180 respondents who deserve to be investigated who is an active user of Carosuell.com. By using the Likert measurement scale, the research questionnaire was distributed by convinience sampling method, and the research questionnaire distributed by service google docs. This research uses 33 indicators based on research variables. The research variables consist of information fit to task, visual appeal, perceived usefulness, perceived enjoyment, similarity, expertise, likability, parasocial interactions, impulse buying tendency, and urge to buy impulsively. The results show that parasocial interactions have an impact on the impulsive buying tendency. The perception of usability and also the parasocial nteraksi on the social commerce platform affects the perceived enjoyment perceived by the user, which further influences the impulsive buying impulse. Implications, limitations, and discussions are provided."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwina Aurelia
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi harga terhadap produk iPad oleh mahasiswa Universitas Indonesia dan faktor mana yang paling berpengaruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 100 mahasiswa Universitas Indonesia dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan di analisis menggunakan uji mean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yang membentuk persepsi harga iPad pada mahasiswa Universitas Indonesia.

The objective of this research is to analyze factors which construct consumer price perception to iPad product by University of Indonesia students and want to know the factors the most influence. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 customers of University of Indonesia students, collected using non probability sampling and purposive sampling This research used questionnaire as research instrument and analyzed using mean test. The result of this research shows there six factors construct iPad product by University of Indonesia Student."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Fatimah Tuszahro
"Promosi penjualan flash sale yang menerapkan scarcity marketing berupa keterbatasan kuantitas produk dan kuantitas waktu semakin marak di e-commerce dan mendorong konsumen melakukan pembelian impulsif. Apalagi konsumen perempuan cenderung mudah terpengaruh pembelian impulsif pada produk hedonis. Dihipotesiskan bahwa scarcity marketing berupa keterbatasan kuantitas stok dan keterbatasan waktu pada produk hedonis saat flash sale memengaruhi perilaku pembelian impulsif khususnya pada konsumen perempuan dan terdapat interaksi antara stok terbatas dan waktu terbatas terhadap perilaku pembelian impulsif. Untuk menguji hipotesis ini, sebuah eksperimen dengan desain penelitian 2x2 faktorial dilakukan. Terdapat 214 responden perempuan yang berusia 17-33 tahun terlibat dalam penelitian ini. Hasil analisis dengan faktorial ANOVA menemukan bahwa keterbatasan kuantitas stok (F(1, 210) = 0.32, p = 0.57) dan keterbatasan waktu (F(1, 210) = 1.76, p = 0.18) pada produk hedonis serta interaksi keduanya (F(1, 210) = 0.17, p = 0.68) tidak memengaruhi pembelian impulsif pada konsumen perempuan.

Promotional flash sales that apply scarcity marketing in the form of limited product quantities and limited time periods are becoming more prevalent in e-commerce, driving consumers to make impulsive purchases. Especially, female consumers tend to be more influenced by impulsive purchases for hedonic products. It was hypothesized that scarcity marketing in the form of limited stock quantities and limited time during flash sales for hedonic products would influence impulsive buying behavior, particularly among female consumers, and that there would be an interaction between limited stock and limited time on impulsive buying behavior. To test this hypothesis, a 2x2 factorial experimental research design was conducted. A total of 214 female respondents aged 17-33 years were involved in this study. The results of the factorial ANOVA analysis found that limited stock quantities (F(1, 210) = 0.32, p = 0.57) and limited time (F(1, 210) = 1.76, p = 0.18) for hedonic products, as well as the interaction between the two (F(1, 210) = 0.17, p = 0.68), did not affect impulsive purchasing behavior among female consumers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Hurun Hayana
"Penggunaan internet yang semakin luas dengan munculnya e-commerce telah mengakibatkan perubahan pada pola belanja konsumen. Perubahan pola belanja konsumen saat ini yang banyak menggunakan e-commerce ternyata telah membuka peluang bagi para konsumen untuk melakukan pembelian impulsif secara online. Beberapa peneliti melaporkan  bahwa banyak konsumen online melakukan pembelian impulsif. Namun pembahasan tentang pembelian impulsif online dan berbagai aspeknya yang masih perlu untuk digali, peneliti bermaksud untuk meneliti secara empiris hubungan langsung dan tidak langsung faktor/rangsangan eksternal yaitu rangsangan website, rangsangan pemasaran, dan rangsangan situasional serta hubungan langsung dan efek moderasi religiusitas intrinsik dan ekstrinsik terhadap perilaku pembelian impulsif online muslim di Indonesia saat menggunakan e-commerce Shopee. Penelitian ini didesain menggunakan pendekatan kuantitatif dengan basis data survei. Metode analisis kuantitatif yang digunakan adalah partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM). Penggunaan metode PLS-SEM ditujukan untuk menganalisis faktor stimulus eksternal dan religiusitas terhadap kecenderungan pembelian impulsif ketika menggunakan aplikasi belanja online “Shopee” pada muslim Indonesia dengan pendekatan Stimulus-Organism-Response (SOR). Penelitian ini menemukan bahwa  rangsangan pemasaran yaitu atribut harga, religiusitas intrinsik dan religiusitas ekstrinsik mempengaruhi pembelian impulsif online. Pembelian impulsif online muslim di Indonesia saat menggunakan e-commerce Shopee juga dipengaruhi oleh rangsangan website yaitu kualitas dari website dan rangsangan situasional yaitu variasi pilihan barang secara tidak langsung yang dimediasi oleh penjelajahan hedonis. Selain itu juga terdapat efek moderasi dari religiusitas intrinsik yang dapat melemahkan dan religiusitas ekstrinsik yang dapat memperkuat hubungan  penjelajahan hedonis terhadap pembelian impulsif online muslim di Indonesia saat menggunakan e-commerce Shopee.

The widespread use of the internet with the emergence of e-commerce has resulted in changes in consumer shopping patterns. Changes in consumer shopping patterns today, which use a lot of e-commerce, have opened up opportunities for consumers to make online impulsive buying. Several researchers report that many online consumers make impulse buying. However the discussion about online impulsive buying and its various aspects still need to be explored, the researcher intends to empirically examine the direct and indirect relationships of external factors/stimuli, such as website stimuli, marketing stimuli, and situational stimuli as well as direct relationships and moderating effects of intrinsic and extrinsic religiosity on online impulse buying behavior of Muslims in Indonesia when using Shopee e-commerce. This study was designed using a quantitative approach with a survey database. The quantitative analysis method used is partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM). The use of the PLS-SEM method is intended to analyze external stimulus factors and religiosity towards impulse buying tendencies when using the online shopping application "Shopee" for Indonesian Muslims using the Stimulus-Organism-Response (SOR) approach. This study found that marketing stimuli (price attributes), intrinsic religiosity and extrinsic religiosity has a direct effect on online impulsive buying. Muslim online impulsive buying in Indonesia when using Shopee e-commerce are also influenced by website stimuli (quality of the website) and situational stimuli (variety of selection)  indirectly mediated by hedonic browsing. In addition, there is also a moderating effect of intrinsic religiosity which can weaken and extrinsic religiosity which can strengthen the relationship of hedonic browsing of online impulse buying of Muslims in Indonesia when using Shopee e-commerce."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rineta Mahacitra
"Fans rela untuk merogoh kocek yang tidak sedikit demi membeli photocard yang jumlahnya terbatas di pasaran. Fenomena dicurigai terjadi karena adanya scarcity marketing. Oleh karena itu, dilakukan penelitian eksperimen 2x2 faktorial untuk mengetahui pengaruh dari scarcity marketing terhadap pembelian impulsif pada fans K-Pop grup NCT. Dengan N = 157, ditemukan bahwa interaksi antara limited-quantity scarcity marketing dan limited-time scarcity marketing mampu meningkatkan perilaku pembelian impulsif. Selain itu, photocard yang dijual dalam jumlah yang banyak namun masih dalam kategori terbatas dan dijual dengan waktu terbatas menjadi kondisi di mana pembelian impulsif paling banyak terjadi. Hal ini dapat dijelaskan oleh teori Yerkes-Dodson.

-Pop fans are eager to spend their money on K-Pop merchandise that is sold in the market in limited quantity and only in certain periode. This phenomenon can happen due to the effect of scarcity marketing. Therefore, this research try to explain the effect of scarcity marketing towards impulsive buying by conducting a 2 x 2 factorial experiment. With N = 157, it is found that the interaction of limited-quantity scarcity marketing and limited-time scarcity marketing increase impulsive buying. Moreover, a condition in which photocard is sold in a limited yet not very scarce with limited time to buy is the most significant condition to increase impulsive buying. This can be explained by Yerkes-Dodson theory."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Berlina Backsin
"Idealnya konsumen yang puas terhadap produk atau jasa akan melakukan komunikasi kepada kerabatnya secara word of mouth, sehingga mampu mempengaruhi pendapat dan perilaku orang lain sampai memunculkan minat beli terhadap produk atau jasa tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi word of mouth terhadap minat beli mahasiswa UI Depok terhadap produk Maicih. Penelitian menggunakan konsep Marketing Public Relations, Komunikasi Word of Mouth, Word of Mouth dan Komunikasi Interpersonal, Minat Beli. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif. Data yang diperoleh menggunakan metode angket dengan teknik accidental sampling pada mahasiswa UI Depok yang merupakan khalayak sasaran Maicih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi word of mouth terhadap minat beli khalayak, khususnya pada dimensi sumber dan pesan.
Ideally, a satisfied consumer will communicate to their relatives by word of mouth to influence others?s opinion and action and also to affect the emergence of their purchase intention towards a product or service. The purpose of this research is to analyze the influence of word of mouth communication in UI Depok?s students?s purchase intention towards Maicih product. For the concepts, researcher uses Public Relations, Word of Mouth Communication, Word of Mouth and Interpersonal Communication and Purchase Intention as concepts. This is an explanative research and uses quantitative approach. Questionnaire method with an accidental sampling carried out on UI Depok?s students as the Maicih?s target market. As a result, this study found a fairly strong influence between word of mouth communication towards people?s purchase intention, mostly in source dan message dimension."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhini Risfa Jacinda
"Tingginya tingkat persaingan antara penyedia e-wallet adalah salah satu faktor yang mempengaruhi persaingan antara penyedia e-wallet. Persaingan harga adalah strategi penetapan harga yang terkait dengan peran negatif harga. Dalam studi sebelumnya, ditemukan bahwa peran negatif harga yang terdiri dari mavenisme harga, kesadaran nilai, kesadaran harga dan kecenderungan penjualan mempengaruhi perilaku pembelian impulsif. Meningkatnya perkembangan e-wallet juga mempengaruhi pola konsumsi generasi sekarang yang memiliki banyak kebutuhan untuk pengembangan teknologi dan digitalisasi termasuk e-wallet. Semakin banyak dompet elektronik adalah salah satu alat pembayaran tertinggi yang digunakan oleh generasi milenial. Perilaku pembelian impulsif yang bergerak dari emosi, perasaan, keinginan, dan rasionalitas dapat terjadi pada semua orang di latar belakang apa pun.
Penelitian ini ingin mengetahui apakah harga mavenisme, kesadaran nilai, kesadaran harga, kecenderungan jual dan kecenderungan kupon dapat memengaruhi pembelian impulsif pada milenium sebagai pengguna e-wallet GO-PAY dan apakah tingkat religiusitas juga dapat memengaruhi perilaku pembelian impulsif ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna GO-PAY yang beragama Islam dan generasi milenial, total 338 responden. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan mengolah data kuesioner yang memiliki skala Likert 1-6 menggunakan SPSS 22 dan Lisrel 8.80. Studi ini menemukan bahwa harga mavenisme dan kecenderungan penjualan mempengaruhi pembelian impulsif secara signifikan dan negatif. Sedangkan kesadaran nilai dan kesadaran harga mempengaruhi pembelian impulsif secara signifikan dan positif. Sedangkan kecenderungan kupon kupon dan religiusitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif.

The high level of competition between e-wallet providers is one of the factors affecting competition between e-wallet providers. Price competition is a pricing strategy that is related to the negative role of prices. In a previous study, it was found that the negative role of prices consisting of price mavenism, value awareness, price awareness and sales trends influence impulsive buying behavior. The increasing development of e-wallets also affects consumption patterns of the current generation that have many needs for technological development and digitalization including e-wallets. More and more electronic wallets are one of the highest payment instruments used by millennials. Impulsive buying behavior that moves from emotions, feelings, desires, and rationality can occur to anyone in any background.
This study wants to find out whether the price of mavenism, value awareness, price awareness, selling tendencies and coupon tendencies can influence impulsive purchases in the millennium as a GO-PAY e-wallet user and whether the level of religiosity can also influence this impulsive buying behavior. The sample used in this study was GO-PAY users who were Muslim and millennial generation, totaling 338 respondents. This study uses Structural Equation Modeling (SEM) by processing questionnaire data which has a 1-6 Likert scale using SPSS 22 and Lisrel 8.80. This study found that the price of mavenism and the tendency of sales affect impulsive purchases significantly and negatively. Whereas value awareness and price awareness affect impulsive purchases significantly and positively. While the tendency of coupons and religiosity coupons do not have a significant influence on impulsive buying behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>