Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Setiastri
"Tesis ini membahas metode pembelajaran yang diterapkan di salah satu tempat kursus di Kampung Inggris yang bernama Kursus X dari kacamata Community Language Learning. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Data penelitian diperoleh dari data observasi kegiatan belajarmengajar di kelas dan di kamp, wawancara dengan ketua lembaga, pengajar dan pemelajar, dan kuesioner yang diisi oleh pemelajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan di Kursus X berbeda dengan metode pembelajaran pada umumnya. Terdapat empat tipe metode pembelajaran yang diterapkan di Kursus X. Berdasarkan keempat tipe metode pembelajaran tersebut tidak ditemukan kesamaan konsep dengan kaidah yang ada dalam Community Language Learning.
Sementara itu hasil temuan observasi kegiatan di kamp menunjukan bahwa aktivitas santai dan minim tekanan selama pemelajar berada di kamp membuat pemelajar memiliki hubungan yang erat dengan pengajar seperti dalam CLL. Hal itu merangsang pemelajar untuk lebih produktif dalam memproduksi ujaran dalam bahasa target. Lebih lanjut hasil penelitian ini menyarankan penerapan kegiatan pembelajaran kamp yang lebih variatif dan lebih menarik, khususnya untuk paket pembelajaran liburan. Penerapan kegiatan pembelajaran juga harus berdasarkan suatu kurikulum dan silabus, sebagai pedoman bagi para pengajar. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat lebih terstruktur dan dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan penguasaan bahasa pemelajar.

This thesis analyses the application of teaching and learning methods at one of the English course in Kampung Inggris Pare using a camp concept, named Kursus X, from the point of view of the Community Language Learning approach. This study is a quantitative research with a descriptive analytical design. The data of the study were gained from the observation of the teaching and learning process in the classroom and the interaction of the students in the camp. Besides, the data were also gained from interviews with the head of the course, the teachers and the students, and from the students? questionnaire. The result of the study show that the methods applied in the Kursus X were not based on established language teaching methods. There are four types of methods identified in Kursus X. Most of the methods use drilling and translation in the application. Moreover, there were a lot of differences between the application of teaching and learning program in Kursus X and the concept of Community Language Learning.
However, the observation result of the students? activities in the camp showed differently. The environment and the activities that the students experienced in the camp could create an intimate relationship between the students? and their teachers, as stated in CLL. The students were encouraged to produce more utterances in the target language in that situation. The findings of this study suggest that the camp program offered, especially the holiday program, should apply interesting and fun activities and teachers should vary their teaching methods. Additionally, application of the teaching and learning process should be based on a wellplanned curriculum and syllabus. This will create structured teaching and learning activities and it also could increase students? self-confidence, motivation and achievement in learning a language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Ahmadi
"ABSTRAK
Jurnal ini memuat hasil penelitian yang saya lakukan terhadap penggunaan bahasa Inggris oleh suatu kelompok pedagang kaki lima di Desa Tulungrejo yang masuk dalam sebuah wilayah yang dikenal publik dengan julukan ?Kampung Inggris?. Studi kasus dilakukan melalui pendekatan adaptasi dan logika memahami kondisi dan situasi yang ada sebagai landasan awal agar dapat memahami upaya kelompok ini melakukan negosiasi identitas bagi lingkungannya. Para pedagang kaki lima ini melihat industri jasa yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal dan berjualan sebagai kondisi dan situasi yang tepat bagi mereka untuk digunakan sebagai agensi agar mereka dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh industri jasa kursus tersebut pada aktifitas pembelajaran bahasa Inggris sebagai topik utamanya. Dalam prosesnya, para pedagang kaki lima ini memanfaatkan industri jasa kursus di desa mereka sebagai fasilitator dalam aktivitas pembelajaran mereka dan agen sosial untuk melakukan sosialisasi dan upaya negosiasi identitas kelompok mereka bagi pihak industri jasa kursus dan warga desa lainnya. Upaya untuk mendapat pengakuan identitas ini baru dapat direalisasikan pada pihak industri jasa kursus,sedangkan bagi warga desa, proses negosiasi oleh kelompok PKL ini masih terus diupayakan dan direalisasikan oleh para PKL ini.

ABSTRAK
This Journal contains my research report of an use of English language by a group of civil whose majority are consisted of small vendor merchant as the main subject located in Tulungrejo Village, a place that also known as ?Kampung Inggris? or literally English Village. The study case uses adaptation and situational logical awareness approach as its basic understanding to identify how this group manages as a process of negotiating their identity and their existence toward the communities in their village, both course industry and the other villager with symbolical acts or negotiating with by integrating specific social values. This merchant group is managed to use foreign language course industry in their village as their vehicle for achieving their developed goals by involving themselves in the activity of English learning and organization activity related to it. Later, they will heavily rely to this course industry as their learning facilitator and also as their social agency partner in order to negotiate their group activities and identity to their surroundings. These processes are still ongoing. So, the current result is that this merchant group manages to gain recognition from the language course industry as an overall precognitive statement, while them still under process of negotiating their identity toward the villager.
"
2016
S63664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dinamikan mayarakat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya terkontrol oleh adat istiadat. Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika masyarakat tradisional Kampung Naga yang bertujuanuntuk: 1) Mengidentifikasi adat istiadat masyarakat Kampung Naga, 2) mengidentifikasi dinamika masyarakat, 3) merekomendasikan strategi pemberdayaan masyarakat . Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Peneliti menggunakan alat instrumen uatam (human instrument) dengan alat bantu pedoman wawancara, observasi dan field note dengan subjek 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Adat istiadat terdiri dari tradisi wasiat, amanat, pentangan dan akibat; 2) Dinamika masyarakat terdiri atas perubahan teknologi, mata pencaharian, pendapatan dan kepemilikan fasilitas hidup; 3) strategi pemberdayaan direkomendasikan melalui inovasi yang bersifat adaptif terhadap adat istiadat."
MIMBAR 28:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ninuk Retna Sumiarsih
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas penggunaan bahasa Indonesia oleh pengajar bahasa Inggris di kelas Bahasa Inggris Umum tingkat dasar dan menengah. Perbedaan tingkat kemampuan bahasa Inggris pemelajar dari dua kelas digunakan sebagai variabel untuk mengetahui apakah tingkat kemampuan bahasa asing pemelajar mempengaruhi penggunaan bahasa pertama pengajar. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif kuantitatif. Data diperoleh dari proses observasi, wawancara dengan pengajar, kuesioner untuk pemelajar, dan video-stimulated recall dengan pengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan penggunaan bahasa Indonesia oleh pengajar di kelas Bahasa Inggris Umum tingkat dasar lebih bervariasi dibandingkan di tingkat menengah. Selain itu, persentase penggunaan bahasa Indonesia juga lebih besar terjadi di kelas Bahasa Inggris Umum tingkat dasar dibandingkan menengah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan bahasa asing pemelajar mempengaruhi tujuan dan persentase penggunaan bahasa pertama oleh pengajar.

ABSTRACT
The focus of this study is the use of Indonesian by an English teacher in elementary and intermediate level of General English class. The study tries to find out whether the students’ English proficiency level affects the use of Indonesian by the English teacher. The design of the study is a case study with both quantitative and qualitative approaches. The instruments used to collect data are classroom observations, an interview with the teacher, a questionnaire for the students, and video-stimulated recall with the teacher. The findings show that, first, the purposes of using Indonesian by the teacher are more varied in the Elementary class than in the intermediate class. Second, the percentage of using Indonesian by the teacher is also higher in the elementary class than in the intermediate class. In conclusion, students’ English proficiency level affects how often the teacher uses the first language and the purposes for using it.
;The focus of this study is the use of Indonesian by an English teacher in elementary and intermediate level of General English class. The study tries to find out whether the students’ English proficiency level affects the use of Indonesian by the English teacher. The design of the study is a case study with both quantitative and qualitative approaches. The instruments used to collect data are classroom observations, an interview with the teacher, a questionnaire for the students, and video-stimulated recall with the teacher. The findings show that, first, the purposes of using Indonesian by the teacher are more varied in the Elementary class than in the intermediate class. Second, the percentage of using Indonesian by the teacher is also higher in the elementary class than in the intermediate class. In conclusion, students’ English proficiency level affects how often the teacher uses the first language and the purposes for using it.
;The focus of this study is the use of Indonesian by an English teacher in elementary and intermediate level of General English class. The study tries to find out whether the students’ English proficiency level affects the use of Indonesian by the English teacher. The design of the study is a case study with both quantitative and qualitative approaches. The instruments used to collect data are classroom observations, an interview with the teacher, a questionnaire for the students, and video-stimulated recall with the teacher. The findings show that, first, the purposes of using Indonesian by the teacher are more varied in the Elementary class than in the intermediate class. Second, the percentage of using Indonesian by the teacher is also higher in the elementary class than in the intermediate class. In conclusion, students’ English proficiency level affects how often the teacher uses the first language and the purposes for using it.
, The focus of this study is the use of Indonesian by an English teacher in elementary and intermediate level of General English class. The study tries to find out whether the students’ English proficiency level affects the use of Indonesian by the English teacher. The design of the study is a case study with both quantitative and qualitative approaches. The instruments used to collect data are classroom observations, an interview with the teacher, a questionnaire for the students, and video-stimulated recall with the teacher. The findings show that, first, the purposes of using Indonesian by the teacher are more varied in the Elementary class than in the intermediate class. Second, the percentage of using Indonesian by the teacher is also higher in the elementary class than in the intermediate class. In conclusion, students’ English proficiency level affects how often the teacher uses the first language and the purposes for using it.
]"
2015
T45230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fries, Charles Carpenter
Ann Arbor: University of Michigan Press, 1951
407 FRI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Tendiami
"ABSTRAK
Keterampilan memberikan instruksi merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang pengajar kelas bahasa asing. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan memberikan instruksi tersebut adalah melalui kegiatan pendampingan sejawat peer coaching . Tesis ini bertujuan untuk melihat manfaat yang diberikan oleh kegiatan pendampingan sejawaat tersebut terhadap keterampilan memberikan instruksi pengajar. Metode paduan dengan pendekatan time series design digunakan untuk menganalisis data yang didapat dari hasil observasi/pengamatan kelas dan pascakonferensi, serta nilai evaluasi 4 orang pengajar dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat manfaat yang cukup signifikan dari kegiatan pendampingan sejawat terhadap keterampilan memberikan instruksi khususnya pada pengajar yang memiliki kedekatan secara personal dibandingkan pada pengajar yang kurang dekat secara personal. Secara umum penelitian ini mendukung ide kegiatan pendampingan sejawat sebagai salah satu cara untuk menigkatkan kompetensi pengajar. Kata kunci: Pendampingan sejawat peer coaching ; keterampilan memberikan instruksi

ABSTRACT
Giving instruction is one of the basic skills that a language teacher must have. There are several ways to improve this skill one of them is by doing a peer coaching program. This study aims to observe the effect of a peer coaching program to improve instruction giving skills of the EFL teachers. A mixed method research using a time series design is used to analyze the data obtained from observation and post conference session, as well as the teachers rsquo evaluation scores by the supervisor. The result reveals that the peer coaching program has significant effect on teachers rsquo giving instruction skills especially those pairs of teachers who know each other well and have more teaching experience. The findings generally support the idea that the peer coaching program can be considered as a tool to improve teachers rsquo teaching competence. Keywords Peer coaching giving instruction"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udi Samanhudi
"Upaya pengembangan pembelajaran menulis dalam bahasa Inggris di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran beragam hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru maupun paraktisi dalam bidang ini. Penelitian kualitatif yang dilakukan tersebut lazimnya ditujukan untuk mengeksplorasi beragam problematika maupun solusi atas permasalahan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini ditujukan untuk menguji peran dan kontribusi penelitian kualitatif dalam bidang pembelajaran bahasa Inggris di Indonesiakhususnya dalam pembelajaran menulis yang selama ini ditengarai masih menghadapi banyak tantangan. Hasil analisis menunjukan bahwa penelitian kualitatif sangat tepat diterapkan dalam konteks pembelajaran bahasa Ineeris di Indonesia karena mampu mengekplorasi, menggambarkan, menawarkan solusi atas beragam permasalahan yang ada serta berperan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran bahasa Ingggris khususnya pada keterampilan menulis."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2017
400 BEBASAN 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang nature dan strategi komunikasi dalam belajar bahasa Inggris terhadap efektivitas akuisisi menjadi inspirasi peneliti dalam studi ini
"
MIILMIA
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ibnu Hanif
"ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk membahas bahasa Inggris sebagai bahasa di ASEAN, dengan memperhatikan pentingnya penggunaan Bahasa Inggris di Masyarakat Ekonomi ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN telah dibentuk untuk merealisasikan agenda integrasi ekonomi regional dalam salah satu wilayah ekonomi terbesar di dunia. Beberapa penelitian terdahulu juga telah membuktikan bahwa bahasa Inggris tidak hanya diperkenalkan di tahap awal sekolah dasar, tetapi juga digunakan sebagai media pengajaran di beberapa negara lain di kawasan ASEAN. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas bagaimana bahasa Inggris memainkan peran penting dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Menggunakan metode analisis deskriptif, makalah ini akan membahas sejarah bahasa Inggris di negara-negara ASEAN dan juga bagaimana bahasa Inggris bisa menjadi bahasa dominan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Argumen dalam makalah ini didukung oleh sumber yang berasal dari penelitian terdahulu, dan argument tersebut akan mengilustrasikan pentingnya belajar bahasa Inggris untuk anggota Masyarakat Ekonomi ASEAN untuk dapat berhasil dalam ekonomi global di masa depan.

ABSTRACT
This paper aims to discuss English as a language in ASEAN, with attention to its importance in the ASEAN Economic Community. The ASEAN Economic Community has been established to objectify the regional economic integration agenda within one of the largest economic regions in the world. Certain research has also proven that English is not only introduced early in the primary school stage, but also is used as a medium of instruction in several other countries within the ASEAN region. This paper will therefore discuss how English plays an important role in the ASEAN Economic Community. Using descriptive analysis methods, it will examine the history of English in ASEAN countries and also how English may through necessity become the dominant language within the ASEAN Economic Community. Sources of many differing studies have been used which will support the arguments made in this paper, and these arguments will promote the importance of learning English for ASEAN Economic Community members to be able to succeed within the global economy in the future.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Mutiara
"Seiring dengan mendunianya bahasa Inggris, kebutuhan untuk belajar bahasa Inggris pun meningkat. Hal ini kemudian mendasari pendirian lembaga bahasa Inggris yang menggunakan bahasa Inggris dalam iklan mereka meskipun ditujukan kepada masyarakat lokal yang tidak berbahasa Inggris. Banyak studi yang menunjukkan seringnya penggunaan bahasa Inggris dalam iklan, tetapi hanya sedikit yang meneliti tentang alasan pemilihan bahasa Inggris dibanding bahasa lokal dalam iklan oleh masyarakat, terutama yang digunakan oleh lembaga bahasa Inggris.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan bahasa Inggris dalam iklan sebagai penentu kemungkinan preferensi masyarakat terhadap lembaga bahasa Inggris tertentu. Melalui sebuah wawancara, para peserta yang terdiri dari mahasiswa/i Indonesia menilai sejumlah iklan lembaga bahasa Inggris dalam bahasa Inggris dan padanan Indonesianya. Mereka kemudian diminta untuk mengungkapkan preferensi mereka terhadap bahasa Inggris atau padanan Indonesianya, alasan preferensi, dan ada atau tidaknya perbedaan persepsi mengenai profesionalisme lembaga yang bersangkutan dari kedua versi iklan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan dalam bahasa Inggris lebih diapresiasi daripada padanan Indonesianya, dan peserta menganggap penggunaan bahasa Indonesia kurang menarik dan tidak cocok untuk mengiklankan lembaga bahasa Inggris. Mereka memilih iklan yang menggunakan bahasa Inggris dengan tingkat kesulitan tertentu, yang kemudian mempengaruhi pendapat mereka tentang kualitas lembaga bahasa Inggris yang diiklankan. Temuan dalam penelitian ini dapat berfungsi sebagai dukungan empiris untuk penelitian lebih lanjut mengenai daya tarik bahasa Inggris dan dampak penggunaan bahasa lokal dalam iklan pada kalangan masyarakat tidak berbahasa Inggris.

As English has become a universally spoken language, the necessity to learn English has also increased. This translates to the establishment of English language centers that employ English on their advertisements despite being displayed among local people. Studies have demonstrated frequent use of English in advertising, but little is known about people’s preference for English versus local languages, particularly as utilized by English language centers.
The purpose of this study is to identify the use of English in advertising as a possible determinant of people’s preference for certain English language centers. Through an interview, Indonesian participants that consisted of college students judged a number of ads of English language centers in English and the Indonesian equivalent. They were subsequently asked to express a preference for the English or the Indonesian equivalent, the respective reasons, and whether or not there were differences in perception of both versions of ads regarding the professionalism of advertised language centers.
Results showed that the English ads were appreciated better than the Indonesian ones, and participants considered the use of Indonesian unappealing and unsuitable to advertise English language centers. They chose advertisements that made use of English with a certain degree of sophistication, and that influenced their opinions about advertised English language centers. The findings may serve as empirical support for the persuasiveness of English and the impact of the use of local languages in advertising among a non-English-speaking society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>