Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64303 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Cahyo Nugroho
"Website Inilah.com melalui sebuah karikaturnya menggambarkan bagaimana Hakim Agung berlari keluar dari Gedung Mahkamah Konstitusi yang sedang diamuk massa karikatur yang diberi jdul ;Hukum Rimba di Mahkamah Konstitusi' menggambarkan bagaimana sikap hakim MK menghadapi perilaku agresif sekelompok masyarakat. Meski berbentuk sebuah karikatur, gambar ini merupakan cerminan sikap media. Dalam tulisan kali ini, penulis menggunakan model semoitika Ronald Barthes, dengan konsep konotasi dan denotasi sebagai kunci analisisnya. Dalam paparan denotasi, karikatur ini menggambarkan sosok wanita dan pria setengah berlalri menjauhi bangunan yang akan runtuh. Sosok wanita terdeskripsikan mengucapkan kata-kata verbal bertulisan 'hukum di negeri ini sedang sakit, malah diinjak-injak'. Adapun sosok pria lainnya yang terdeskripsikan sedang mengamati dari kejauhan, sembari mengucapkan kalimat verbal 'sungguh memprihatinkan'. Ada pula sebuah bangunan bertuliskan 'Mahkamah Konstitusi' yang hampir roboh diinjak kaki raksasa, berkaki hitam dan berbulu. Bertuliskan 'Hukum Rimba'. Di depan bangunan 'Mahkamah Konstitus terlihat sebilah pedang dan timbangan berwarna kuning tergeletak di depan bangunan yang akan roboh. Sedangkan dalam konotasi Inilah.com melalui karikaturnya memunculkan sikap kritik terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai terlalu takut dengan sikap massa. Sehungga menunculkan sikap terlalu lunak dan lemah. Karikatur merupakan cermin kerusuhan saat persidangan di Mahkamah Konstitusi, akibat kepercayaan publik kepada lembaga tinggi penegak konstitusi itu mulai pudar."
Jakarta: Badan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia kementrian komunikasi dan informatika, 2015
384 JPPKI 6:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Audi Indrayahya
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan kajian pragmatik pada delapan karikatur Herman Jan Couwenberg mengenai lingkungan kerja di Belanda. Karikatur adalah satire dalam bentuk gambar atau patung, berupa bentuk dua dimensi pictorical dan tiga dimensi sculptural. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ciri-ciri karikatur Couwenberg, sifat humor dan pelanggaran maksim pada lingkungan kerja di Belanda. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori kooperatif Grice, ditemukan bahwa delapan karikatur Couwenberg tersebut antara lain melanggar maksim relevansi, cara, dan kualitas untuk menciptakan humor yang bersifat ironis atau sinis.

ABSTRACT
This research is a pragmatic study on eight caricatures of Herman Jan Couwenberg related to working environment in Netherlands. Caricature is a satire in picture or sculpture form, two dimension pictorical and three dimension sculptural. This research aims to describe the characteristic of Couwenberg caricatures, the elements of humor and the maxim violation in the work environment. By using qualitative research methods and Grice`s cooperative principles, it has found that the eight caricatures of Couwenberg violates the maxim of relevance, manner and quality to create ironic and cynical humor.

"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Stanley Satria Utama
"Konflik antara Rusia dan Ukraina merupakan isu global yang sarat akan sejarah dan budaya. Selama berjalannya konflik, angkatan bersenjata Rusia menggunakan berbagai simbol yang dipakai pada alat tempur mereka. Penelitian ini secara khusus membahas simbol “Z” pada perang antara Rusia dan Ukraina. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes, dengan tujuan penelitian untuk memahami makna konotasi dan denotasi pada simbol “Z”. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analisis. Sumber yang didapatkan berasal dari laman resmi instagram Kementrian Pertahanan Rusia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa makna konotasi pada simbol “Z” memberikan sebuah pesan bermuatan propaganda yang terwujud dari afirmasi kepentingan Rusia dalam konflik di kawasan.

The conflict between Russia and Ukraine is a global issue embedded in history and culture. During the conflict, the Russian armed forces used various symbols on their combat equipment. This research specifically discusses the "Z" symbol in the war between Russia and Ukraine. This research uses Roland Barthes' semiotic theory, with the research objective to understand the connotation and denotation meaning of the "Z" symbol. The research method used in this research is descriptive analysis. The results of this study show that the connotation meaning of the "Z" symbol provides a propaganda message that comes from the affirmation of Russia's interests in the conflict in the region."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
"Tesis ini merupakan kajian semiotik yang dikaitkan dengan kompetensi berbahasa menulis. Penelitian kualitatif ini membahas dimensi notasional (denotasi, konotasi, dan anotasi) dalam penafsiran makna karikatur oleh siswa SMK dikaitkan dengan ciri jenis tulisan (deskripsi, narasi, persuasi, eksposisi, dan argumentasi) yang terdapat di dalam tulisan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur dominan yang terdapat di dalam penafsiran makna karikatur siswa tersebut adalah unsur konotatif, sedangkan ciri jenis tulisan yang dominan terdapat di dalam tulisan mereka adalah ciri tulisan argumentasi. Ada keterkaitan antara dimensi notasional dalam penafsiran makna karikatur dengan ciri jenis tulisan yang terdapat di dalam tulisan siswa SMK tersebut.

This thesis is a semiotic study of language associated with writing competence. This qualitative study discusses the notational dimension (denotation, connotation, and annotation) on the interpretation of the meaning of caricature by vocational students associated with characteristic of writing types (description, narration, persuasion, exposition, and argumentation) in their writings. The results showed that the dominant element contained in the interpretation of the meaning of caricatures by the students is connotative element, and the dominant feature of the type of writing that appeared in their texts is the characteristic of argumentation. There is a linkage between notational dimension in the interpretation of the meaning of caricature and the characteristics of the writing types that appeared in the vocational students texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28333
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Supriyatna Marizar
"Semiotics is a science of signs and/or sign systems. Which is essentially a theoretical approach to communication and aims to establish widely applicable principles. The problem is that it is a too theoretical and speculative approach. The semioticians make no attempt to prove or disprove their theories in an objective, scientific way. Semiotic is an application of linguistic methods to objects other than languange. A semiotic approach is to understand an approach to the text of the context. Semiotics is created by the representatives of a narrow circle of scientific disciplines, first of all, of logic, architecture, arts, and linguistics."
Jakarta: Akademika (Jurnal Pendidikan Tinggi Universitas Tarumanegara), 2004
AKDMK 6:2 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kahfie Nazaruddin
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015
302.2 KAH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Agustin
Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, Garba Budaya, Media Lintas Inti Nusantara, 2001
741.5 AUG k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mellysa Pia Beauty
"“The Blue Kite” (藍風箏 Lán fēngzheng) adalah sebuah film yang diproduksi tahun 1993 dan disutradarai oleh Tian ZhuangZhuang. Film yang dibintangi oleh Lu Liping dan Pu Quanxin mengambil latar pada kehidupan sebuah keluarga dan masyarakat pada Masa Revolusi Kebudayaan. Film yang diceritakan dari sudut pandang Tietou ini dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu Ayah, Paman,dan Ayah Tiri. Hal yang menarik dalam film ini adalah pemilihan simbol “Layang-Layang Biru” sebagai judul film dan memiliki keterkaitan antara beberapa adegan dalam film yang bila dianalisis dengan pendekatan semiotic menyimbolkan suatu makna tertentu.
The Blue Kite” (藍風箏 Lán fēngzheng) is a 1993 film directed by Tian Zhuangzhuang. This film, starring Lu Liping and Pu Quanxin, was set in a family during the Cultural Revolution era. The story was narrated from the viewpoint of Tietou, and was divided into three parts: that of the Father, the Uncle, and the Stepfather. This paper focuses on this film's choice of the "Blue Kite" symbol as its title, as well as this title's connection to a few scenes in the film that can be analyzed using semiotics to reveal certain meanings"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman
"Umberto Eco adalah semiotikawan yang berusaha meletakkan teori semiotika, sebagai teori membaca tanda, melalui unit-unit kultural. Secara garis besar teorinya mengacu pada sebuah proses yang disebut semiosis, yang mana itu adalah sesuatu yang dapat berpengaruh, beraksi, dan digambarkan, dan itu semua adalah hasil dari kerjasama antara tanda, objeknya, dan interpretannya. Teori itu sangat dipengaruhi oleh pemikiran Charles Sanders Peirce, yang mana jika ditarik lebih jauh akan jatuh pada teori Kantian Legacy.
Unit-unit kultural itu dapat kita andaikan sebagai kategori-kategori Kant yang ada dalam pikiran sebagai alat untuk melakukan interpretan. Namun, ada hal yang paling penting dari penemuan Umbertio Eco dalam bidang semiotika adalah dia berhasil memisahkan semiotika signifikasi, sebagai semiotika umum, dengan semiotika komunikasi melalui unit-unit kultural, walaupun landasan acuan utamanya masih bersifat signifikasional yang bekerja pada medan semantik.

Umberto Eco is semiotician who tries to put the theory of semiotics, as theory of reading sign, through the cultural units. Broadly speaking, semiotics refers to a prosess called semiosis, in which it is an influence, an action, and that all involve in a cooperation of three subjects, such as sign, its object, and its interpretant. His theory is strongly influenced by Charles Sanders Peirce’s thought, which if his theory is pulled further will fall in the Kantian Legacy theory.
The cultural units can be assumed as Kant’s categories on our mind as a tool for interpret. However, there is the most important thing of discovery Umberto Eco in semiotics is he successfully to differentiate the signification semiotics, as general semiotics, with the communication semiotics through the cultural units, although its main reference is still significational working on semantic field.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika
Jakarta: Metalingua Jurnal Peneliatian Bahasa, 2011
MET 9:1(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>