Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vina Novia Sari
"Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang kejadiannya terus meningkat sehingga menjadi salah satu ancaman serius bagi dunia kesehatan di Indonesia bahkan dunia. Penanganan diabetes melitus yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi atau kerusakan pada organ lain. Sehingga diperlukan penanganan yang tepat dari berbagai pihak seperti tim medis dan juga dukungan dari orang sekitar seperti keluarga untuk mendorong dan mendukung keberhasilan dari program kesehatan yang dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku perawatan keluarga dengan status diabetes mellitus di Puskesmas Pancoran Mas Depok.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 pada 97 klien diabetes melitus yang melakukan rawat jalan. Status diabetes melitus klien 84,5% dalam keadaan tidak terkontrol. Terdapat hubungan antara perilaku perawatan keluarga dan status diabetes melitus dengan p=0,013 (95% CI, OR=2,06). Selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pengetahuan, kepercayaan, tradisi, dan nilai keluarga dengan status diabetes melitus.

Diabetes mellitus is a metabolic disorder that the incidence continues to increase. It becomes one of the serious threat to Indonesian health status and even the world. Improper practice can cause complications or damage to other organs. Proper practiceis required by various parties such as the medical team and from relatives to encourage and support the success of health programs. The purpose of this study was to determine the relationships between family care behavior and diabetes mellitus status at Puskesmas Pancoran Mas, Depok.
This study used a correlative descriptive design with cross-sectional study conducted between May and June 2016, involving 97 diabetes mellitus clients that outpatient care. Diabetes mellitus status of the clients is 84.5% uncontrolled. The result shows that there is a relationship between family care behavior and diabetes mellitus status (95% CI, p=0.013, OR=2,06). It is necessary to conduct further research about the relationship between knowledge, trust, tradition, and the value of the family with diabetes mellitus status."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nur Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tugas kesehatan keluarga, karakteristik keluarga dan anak dengan status gizi balita. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional, pendekatan cross sectional dengan 167 sampel yang diambil secara proportional cluster sampling. Uji Chi Square ditemukan adanya hubungan yang bermakna status kesehatan balita (p 0,000) dan jumlah anggota keluarga (p 0,032) dengan status gizi balita. Uji regresi logistik menunjukkan status kesehatan balita paling dominan mempengaruhi status gizi balita (p 0,000). Status kesehatan balita sehat berpeluang status gizi baik 7,9 kali dibandingkan dengan balita yang pernah sakit atau sedang sakit. Upaya penanganan masalah gizi balita perlu menekankan pada status kesehatan balita dan status ekonomi keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Wawomeo
"Perilaku kekerasan merupakan salah satu masalah kesehatan remaja yang pada dekade terakhir ini menjadi perhatian pemerintah karena menimbulkan dampak meningkatnya angka kecatatan dan kematian remaja. Intensitas kejadian meningkat bersamaan dengan bertambahnya populasi remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh keluarga, perilaku teman sebaya, dan karakteristik remaja dengan perilaku kekerasan di Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2009. Desain penelitian adalah deskripsi korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel beijumlah 183 remaja usia 10 - 19 tahun yang dipilih secara multistage random sampling. Analisis hasil penelitian menggunakan uji statistik regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan adanya hubungan yang bermakna antara umur remaja, jenis kelamin remaja, dan perilaku negatif teman sebaya dengan perilaku kekerasan (p < 0,05). Sedangkan variabel pola asuh keluarga dan tingkat pendidikan remaja tidak ditemukan hubungan yang bermakna dengan perilaku kekerasan remaja (p > 0.05). Berdasarkan analisis, variabel yang mempunyai hubungan paling dominan dengan perilaku kekerasan remaja adalah perilaku negatif teman sebaya. Remaja yang sering menerima perlakuan negatif teman sebaya mempunyai peluang 5,5 kali lebih tinggi untuk sering melakukan kekerasan dari pada remaja yang jarang menerima perlakuan negatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perilaku kekerasan remaja mempunyai dampak negatif pada remaja, keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Disarankan perawat perlu meningkatkan partisipasi remaja, keluarga, dan masyarakat untuk mencegah perilaku kekerasan remaja.

Violence behavior is an adolescent health problem which becomes attention of govemment because it makes the impact of improving documentation number and adolescent mortality. The occurance intensity increased the same as the increase og adolescent population. This study purpose to find the relationship between family care design, match friend behavior, and adolescent characteristic with violence behavior among adolescent at Pancoran Mas Depok in 2009. This study used a cross sectional approach with correlation description design. The samples were 183 adolescent with the age between 10-19 years old which were choosed by multistage random sampling methods. Analysis study result used statistic test with multiple logistic regression. Study result found that there was meaning relationship between adolescent age, adolescent sex, and negative behavior of match friend with violence behavior (p<0,05). While the variable of family care design and education level of adolescent was not found meaning relationship with adolescent violence behavior (p>0,05). Based on analysis, the variable which has most dominant relationship with adolescent violence behavior was negative behavior of match friend. Adolescent who was often receive negative behavior of match friend had an opportunity 4,39 times to do violence higher than adolescent who was seldom receive negative behavior. Based on study was concluded that adolescent violence behavior had the negative effects to adolescent, family, society and govemment. It was suggested that nurse need improve adolescent participation, family, and society to prevent adolescent violence behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Puspita Sari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dengan anak balita yang menderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok. Penelitian ini melibatkan 92 ibu dengan anak balita ISPA sebagai responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar keluarga memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap ISPA (63%), sikap yang negatif terhadap ISPA (54,3%), dan perilaku keluarga dalam merawat balita dengan ISPA yang tergolong baik (51,1%). Penelitian ini dapat dijadikan data dasar untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan tentang ISPA kepada keluarga.

This study purposed to describe knowledge level, attitude, and behavior’s family with children who had suffer Acute Respiratory Infections (ARI) in working area of Puskesmas Pancoran Mas Depok. This study involved 92 mothers with children who had suffer ARI as respondents who were taken by using purposive sampling technique. Results showed that most families have a high knowledge of the ARI (63%), negative attitudes towards the ARI (54.3%), and the behavior of the family in caring for children with ARI are classified as good behaviour (51.1%). This research can be used as a basic data to enhance health promotions about ARI to family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malehah Khoeronisa
"ABSTRACT
Selama penuaan, lansia mengalami penurunan kemampuan yang dapat menyebabkan gangguan pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Gangguan kemampuan yang dapat dialami lansia diantaranya status kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status kognitif dengan status fungsional lansia di Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok. Jumlah sampel sebanyak 108 lansia yang tinggal di Kelurahan Pancoran Mas dengan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination MMSE dan Instrumental Activity Daily Living IADL . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara status kognitif dengan status fungsional lansia p value = 0,000; a = 0,05; OR = 37,000 . Hasil penelitian ini yaitu gangguan kognitif pada lansia dapat memberikan dampak lebih lanjut pada status fungsional lansia dan kualitas hidup lansia. Hendaknya, pelayanan kesehatan melalui instansi Puskesmas dan Posbindu dapat memberikan stimulasi kognitif dan mengajak lansia berpartisipasi pada lingkungan untuk menurunkan risiko kebergantungan lansia pada lingkungan.

ABSTRACT
During aging, the elderly experience a decrease in ability that can cause disruption to the fulfillment of daily needs. Impaired ability that can be experienced by elderly include cognitive status. This study aims to determine the relationship of cognitive status with functional status of older people in Kelurahan Pancoran Mas Depok City.. The number of samples was 108 older people taken by proportional random sampling technique. Data were collected using Mini Mental States Examination MMSE and Instrumental Activity Daily Living IADL questionnaires. The results showed that there was significant correlation between cognitive states and functional status p value 0,000 a 0,05 OR 37,000 . The results of this study are cognitive impairment in the elderly can provide further impact on the functional status. The health services through Puskesmas and Posbindu should encourage elderly to participate in the environment to reduce the risk of functional impairment of older people on the community. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yefrida
"Pemberian Air Susu Ibu secara baik dan benar merupakan bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif yaitu pemberian hanya Air Susu Ibu saja tanpa makanan dan minuman pendamping hingga bayi berusia 4 bulan, dalam hal ini termasuk pemberian kolostrum. Namun angka pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif ini masih rendah, serta adanya penurunan dalam pemberian Air Susu Ibu ini. Dan hal tersebut di atas untuk mendapatkan gambaran bagaimana perilaku ibu dalam Air Susu Ibu dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif, maka dilakukan penelitian di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas. Jenis penelitian ini tergolong jenis penelitian survey dengan menggunakan quistioner sebagai alat pengumpul data, populasi dan sampel adalah ibu-ibu menyusui yang mempunyai bayi berusia 4-6 bulan yang terdaftar sebagai warga di Kelurahan Depok, dan penentuan sampelnya dilakukan secara total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden masih memberikan Air Susu Ibu pada bayinya secara eksklusif sehanyak 75,6%, namun masih ada yang memberikan secara non eksklusif 24,4%, hubungan antar dua variabel yang menunjukkan hasil yang bermakna adalah keyakinan ibu dalam pemberian Air Susu Ibu, sikap ibu dalam pemberian Air Susu Ibu, Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pemberian Air Susu Ibu, Dorongan keluarga ibu dalam pemberian Air Susu Ibu, Status pekerjaan ibu dalam hubungannya dengan pemberian Air Susu Ibu. Beberapa variabel walaupun tidak bermakna namun menunjukkan pola hubungan yang jelas yaitu pada ibu yang berada pada usia <35 tahun mempunyai perilaku eksklusif dalam pemberian Air Susu Ibu dan masih ada yang non eksklusif, sedangkan yang usia > 35 tahun ada yang mempunyai perilaku eksklusif dan juga non eksklusif dalam pemberian Air Susu Ibu.
Demikian juga variabel tingkat pendidikan, ibu yang mempunyai pendidikan tinggi ada yang mempunyai perilaku eksklusif dan non eksklusif dalam pemberian Air Susu Ibu dan yang berpendidikan rendah demikian juga halnya. Dan mengenai status ekonomi dalam hal ini mengenai pendapatan keluarga dalam satu bulannya, yang berpendapatan tinggi, sedang dan rendah masing-masing ada yang mempunyai perilaku eksklusif dan non eksklusif dalam pemherian Air Susu Ibu pada bayinya. Dan dari hubungan Multi variabel menunjukkan bahwa variabel yang dominan yang benar-benar sigrufikan adalah variabel keyakinan ibu dalam pemberian Air Susu Ibu, dari hasil persamaan regresi yang didapat ternyata mampu menjelaskan 75,63% terhadap populasi.
Dan berdasarkan hasil penelitian disarankan, perlu lebih ditingkatkan penyuluhan dan pengembangan materi penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui tentang perilaku pemberian Air Susu ibu yang baik. Bagi Puskesmas dan kader-kader Posyandu yang tidak harus dilakukan di Posyandu saja tetapi lebih luas lagi jangkauannya ke masyarakat, serta bagi penentu kebijakan perlu diberlakukan rawat gabung di tempat tempat bersalin. Dan bagi peneliti lebih lanjut, perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai pengaruh program yang dilakukan Puskesmas tentang pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif dengan melihat lama, tempat tinggal, pengaruh suku dan lainnya sesuai dengan perkembangan penelitian.

Feeding Air Susu Ibu (ASI) in a proper way a very mean to increase the human resources specially when it is presented in Exclusive method, that the only ASI and colostrums are given without any supplementary foods or beverages until the baby get its age of 4 month. Unfortunately such method is still rarely applied, show up in low number, even decreased. Those circumstance drives a research at Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, to figure of mother behaviors with ASI and any related factors to that Exclusive behavior.The research was a questioner based survey to absorb much datas, populations and samples of baby at Kelurahan Depok. The sample determination is a total sampling.
Results proven all the respondents feed ASI Exclusively 75,6% to babies, while 24,4% un Exclusive significant result are Convictions of ASI feeding, Mother's Attitude, Health Ulcers Supports, Mother's Family Supports, and the Work Position of Mothers. Though still it present couple of unsignificant variables, however, it indicates a clear - relationship pattern with is happened to less than 15 - years aged. Either does this is happened to those aged more than 35 - years.
High-level educational variable has an influence to Exclusive and un-Exclusive behaviors ASI feeding, either does the-level one. Economically it happens to all mothers that has high, medium, or low priced income per month. Relationship of multi-variables indicate that the most-significant one is Mother Convictions to ASI feeding. Regressional equation show it by 75,63% of population.
Based on research itself, it is recommended to share knowlegment to pregnant mother and to those feeding, of about how to give ASI in proper ways. To Puskesmas and youths of Posyandu it is recommended share widely in community. And to the discretioners are necessarily have to enable common-cares of patient in confined places. Evantually, researches quiet necessary to take some next seeking about the influence of Puskesmas program of ASI feeding. It is should have done by looking upwards the time it took, the place it got surrounded tribal-impact analysis. and other factors according to future research propagation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Febriyeni
"Banyak penelitian membuktikan bahwa insiden ISPA semakin meningkat. Salah satunya dipengaruhi oleh pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada periode tahun pertama kehidupan anak di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas, Depok. Desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Sampel penelitian sebanyak 62 orang ibu yang dipilih menggunakan metode consecutive sampling. Hasil penelitian mendapatkan ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada periode tahun pertama kehidupan anak (ρvalue = 0,021; α = 0,05). Sedangkan berdasarkan karakteristik, didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin anak, status gizi, berat badan lahir, status imunisasi, pemberian vitamin A, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan status ekonomi keluarga dengan kejadian ISPA.Penelitian ini merekomendasikan pentingnya sosialisasi terus-menerus mengenai pemberian ASI eksklusif untuk menurunkan kejadian ISPA pada anak.

Many studies prove that incidence of acute respiratory infections (ARI) has increased. One of which is influenced by exclusive breastfeeding. The aims of this study were to identify the correlation between exclusive breastfeeding with ARI incidence in child's first year of life period in Puskesmas Pancoran Mas, Depok. The design of this study was correlative with the descriptive approach (cross-sectional). Thestudy using 62 samples of mothers that was recruited by consecutive sampling technique. The results showed that there was a significant correlation between exclusive breastfeeding with the incidence of ARI in child's first year period of life (ρ value = 0.021; < α = 0,05). Meanwhile,based on the characteristics,there were no significant correlations between genders of child, nutrition status, birth weight, and immunization status, administration of vitamin A, mother’s education, mother’s employment, and economic status of the family, with incidence of ARI.The study recommended the importance of sustained socialization of exclusive breastfeeding is in order to decrease the incidence of ARI in children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Intan Rahayu Pertiwi
"Status nutrisi merupakan hal yang paling penting dan harus dipantau pada proses tumbuh kembang anak, termasuk balita. Masa balita adalah masa emas dari seluruh perjalanan kehidupan seseorang karena pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat terjadi pada masa ini. Peran dari orang tua, terutama ibu adalah hal yang terpenting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu, perilaku ibu, dan sikap ibu tentang gizi seimbang terhadap status nutrisi balita. Teknik pengambilan sampel digunakan secara stratified random sampling untuk 21 Posyandu yang tersebar di masing-masing 21 RW wilayah Kelurahan Pancoran Mas, Depok. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan metode Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan sebesar 77,6% ibu berpengetahuan baik, 81,3% ibu bersikap baik, dan 83,2% ibu berperilaku baik tentang gizi seimbang dan sebanyak 76,6% balita memiliki status nutrisi yang normal. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p<0,05) antara pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang gizi seimbang dengan status nutrisi balita. Hasil ini dapat menjadi acuan petugas kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan yang lebih baik dalam meningkatkan status nutrisi balita dengan edukasi kepada orangtua, maupun kader kesehatan.

Nutritional status is the most important aspect for the growth process of a human. The children under five of age period is the golden period of the human life because rapid growth and development occur during this period. The role of the parents, particularly the mother are paramount. The purpose of the study is to determine the relationship between mother?s knowledge level, attitudes and behaviour about nutritional balance toward the nutritional status of children under five years old. The sampling technique used stratified random sampling from 21 Posyandus scattered in each 21 RW at Pancoran Mas, Depok. Data were analyzed using univariate and bivariate with Chi-Square.
The results indicated 77.6% of the mothers has good knowledge, 81.3% of mothers has good attitude and 83.2% of mothers has good behaviour on nutritioal balance and as much as 76.6% children had normal nutritional status. Thus, the results for bivariate analysis showed that the knowledge level, attitudes, and behavior?s of mothers about nutritional balance toward the nutritional status of children under five years old is correlated significantly. These results can be a reference for health care workers to conduct better health promotion to improve nutritional status of infants by educating parents and health cadres.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Elida Hairunida Br.
"Posyandu berguna untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Dengan sampel 298 ibu balita yang dipilih secara acak di 20 posyandu.
Hasil penelitian didapatkan ibu balita yang berperilaku baik berkunjung ke posyandu masih rendah sebanyak 39,9%. Ada 5 variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu yaitu lebih banyak pada ibu yang berpendidikan dibawah SMP, berpengetahuan baik, bersikap positif, memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) serta membutuhkan pelayanan posyandu.
Disarankan untuk melakukan dan meningkatkan monitoring upaya promosi kesehatan dengan supervisi langsung ke posyandu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan yang ada di Posyandu.

Posyandu is useful to empower communities and to provide the easiest of obtaining basic health services. The objectives of this study was conducted to determine the related factors with the behavior visits to posyandu on toddlers mothers in the working area of health center Depok Pancoran Mas in 2012. This study was a descriptive with cross sectional design. There were 298 samples of toddlers mothers randomly chosen in 20 posyandu.
The results obtained are wellbehaved toddler mothers as much as 39.9%. There are five variables that were statistically related with the behavior visits to posyandu namely: there were more on educated mothers under Junior School, good knowledge, positive thinking, the ownership of Health Child Card (KMS) and the needs to posyandu.
It is further recommended to perform and improve the monitoring of health promotion efforts with direct supervision to posyandu and provide counseling to the public about the existing activities in posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Leila Mutia
"ABSTRAK
Menarche adalah haid pertama yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana fungsi sistem reproduksi dalam keadaan sehat dan tidak hamil. Umur menarche cenderung menurun jika tidak disertai dengan pemenuhan gizi yang sesuai kebutuhan dan dapat mempengaruhi perkembangan fungsi organ tubuh sehingga menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi yang berdampak pada gangguan haid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan status menarche dengan disain cross sectional yang dianalisis menggunakan uji chi-square dan t-test. Sampel penelitian sebanyak 113 responden yang dilakukan di SDN Pancoran Mas 2 Depok pada Maret 2011.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 87% responden belum menarche dan 23% responden sudah menarche. Rata-rata usia menarche adalah 133.69 ± 7.002 bulan. Dengan usia termuda 121 bulan dan usia tertua 145 bulan. Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara status gizi dengan status menarche dengan nilai p=0.007. Terdapat juga hubungan yang signifikan antara usia menarche ibu dengan status menarche responden dengan nilai p=0.001. Perlu diadakan penyuluhan dan program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) di sekolah tentang kesehatan reproduksi terutama menarche dan gizi pada remaja, khususnya melibatkan ibu dalam kegiatan ini.

ABSTRACT
Menarche is the first menstruation which is a sign of maturity of a woman, in which the function of reproductive system in good health and did not pregnant. Age of menarche tends to decrease if have not accompanied by adequate intake of nutrients which could caused reproductive dysfunction and menstrual disorders.
The purpose of this study is to identify the relationship between nutritional status and the status of menarche with cross-sectional design and statistical analysis used was chi-square and t-test. The study have been done with 113 respondents conducted in SDN Pancoran Mas Depok 2 in March 2011.
Results showed 87% of respondents have not menarche and 23% of respondents have menarche. The average age of menarche was 133.69 ± 7.002 months. The youngest age was 121 months and the oldest age was 145 months. Bivariate analysis showed a significant relationship between nutritional status with the status of menarche and p=0.007, there was also significant relationship between mother?s age of menarche with status of menarche and p=0,001. Need to establish a counseling and communitation, information and education (CIE) programs at school about reproductive health particularly menarche and nutritions in adolescents, especially those involving mothers in these activity.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>