Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulpida Rizki
"Depresi merupakan masalah umum yang terjadi pada lansia. Tingginya tingkat depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Spiritual merupakan salah satu kebutuhan dasar lansia yang dapat digunakan sebagai strategi koping dalam menghadapi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dan depresi pada lansia di Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 37 lansia yang dipilih melalui total sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesehatan spiritual dan depresi dengan p value 0,340 (p > 0,05), akan tetapi lansia dengan kesehatan spiritual tinggi lebih berisiko rendah untuk mengalami depresi. Pemberi pelayanan di Sasana Tresna Werdha perlu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan spiritual sebagai salah satu upaya untuk mengurangi gejala depresi pada lansia.

Depression is a common problem which can occur in older adult. High level of depression can affect quality of life. Spiritual is one of basic needs that can be used as coping strategy to solve depression.This study aimed to determine the relationship between spiritual health and depression in older adult in Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur East Jakarta. The study design was cross sectional, involved 37 older adult who were selected through the total sampling.
The result of this study indicated that there was no significant relationship between spiritual health and depression with p value 0,340 (p >0,05), therefore older adult with high spiritual have low risk of suffer depression. Health providers in Sasana Tresna Werdha need to maintain and improve spiritual services in order to reduce the symptoms of depression in older adult.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fajar
"Tekanan darah merupakan alah satu komponen penting tubuh dan hipertensi merupakan masalah umum yang terjadi pada lansia. Kesehatan spiritual meliputi rasa keharmonisan, saling kedekatan diri dengan orang lain, alam dan Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dan tekanan darah pada lansia di Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti RIA Pembangunan Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 42 lansia yang dipilih melalui totalsampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesehatan spiritual dan depresi dengan p value 0,28 p > 0,05 , akan tetapi lansia dengan kesehatan spiritual tinggi lebih berisiko rendah untuk mengalami hipertensi. Pemberi pelayanan di Sasana Tresna Werdha perlu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan spiritual sebagai salah satu upaya untuk mengurangi hipertensi pada lansia.

Blood pressure is one of the important component of body and hypertension is a common problem which can occur in older adult. Spiritual health included relationship with our self, closesnes to other people, nature and God. This study aimed to determine the relationship between spiritual health and depression in older adult in Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti RIA Pembangunan East Jakarta. The study design was cross sectional, involved 42 older adult who were selected through the total sampling. The result of this study indicated that there was no significant relationship between spiritual health and depression with p value 0,340 p 0,05 , therefore older adult with high spiritual have low risk of suffer hypertension. Health providers in Sasana Tresna Werdha need to maintain and improve spiritualservices in order to reduce the symptoms of hypertension in older adult."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Murti Rinta Budiwati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Fitria
"Tesis ini mengkaji perilaku manusia dalam hubungannya dengan ruang, termasuk ruang pribadi dengan batas-batas maya yang terbentuk akibat kebudayaan seseorang. Menggunakan pendekatan perilaku yang merupakan implikasi dari seluruh kegiatan manusia yang didasari oleh kebudayaan sebagai sistem pengetahuan (Spradley dan McCurdy, 1987: 2-3) dan pedoman hidup atau blueprint (Suparlan, 1994) serta konsep teritorialiti dari Deleuze dan Guattari (1987). Kedua konsep yang sating bersesuaian, teritorialiti adalah gambaran atau gagasan yang ada di pikiran manusia yang mempengaruhinya dalam bertingkah laku. Konsep teritorialiti berkaitan dengan konsep deteritorialisasi dan reteritorialisasi yaitu proses pengaburan dan pembentukan teritorialiti yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang baru.
Individu akan mencerap ruang beserta isinya termasuk individu lain yang berada di sekitarnya dan menanggapi sesuai dengan pedomannya. Proses penyesuaian diri merupakan salah satu tanggapan individu terhadap ruang. Berada di lingkungan yang baru seseorang akan menyesuaikan diri dengan pedoman yang ada di lingkungan tersebut. Demikian pula dengan lansia yang tinggal di STW. Mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan STW, baik ruang ragawi maupun ruang dengan batas-batas maya (ruang pribadi).
Walaupun ada lansia yang tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan dan penghuni STW, setidaknya ditemukan empat kiat yang dilakukan oleh penghuni dalam menyesuaikan diri, yaitu dengan: 1) menutup diri, 2) memilih teman 3) mengadakan pendekatan dengan semua penghuni dan 4) tidak menutup diri tapi menghindari ruang yang akan menimbulkan kesulitan pada dirinya. Kiat-kiat tersebut sangat dipengaruhi oleh kebudayaan sebagai pedoman hidup atau acuan sesuai dengan pengalaman dan pengetahuannya yang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pekerjaan, keluarga dan status pernikahan serta tipe kepribadian. Mereka mendeteritorialisasi dan mereteritorialisasi teritoriaiitinya dalam usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan STW.
Dalam kaitannya dengan ruang ragawi, mereka melakukan beberapa penyesuaian terhadap kamar tidur dengan; 1) mengubah perletakkan perabot, 2) menambahkan perabot sesuai kebutuhannya, 3) memilih untuk keluar dan kamar atau melakukan kegiatan di luar kamar tidurnya. Pilihan-pilihan yang diambil oleh penghuni dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuannya.
Berinteraksinya ruang-ruang pribadi dalam ruang publik rentan akan terjadinya konflik. yang Terjadinya konflik di lingkungan STW dapat dilibat sebagai usaha dari penghuni untuk mempertahankan kedudukan sosialnya dan dapat memelihara hubungan dalam kelompok. Terutama penghuni yang pada kehidupan sebelum tinggal di STW, memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakat. Hal ini sesuai dengan tesis Coser (1956) mengenai fungsi konflik sosial.
Penelitian ini menemukan bahwa jarak jarak sosial dalam interaksi lansia penghuni STW tidak dapat diukur dengan jarak ragawi, melainkan melalui isi pembicaraan dan intensitas pertemuan antar penghuni. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan kemampuan pendengaran dan penglihatan yang mengharuskan mereka saling berdekatan ketika berbicara. Sebaliknya mereka enggan untuk duduk berdekatan dengan lawan jenisnya karena khawatir akan menjadi pembicaraan penghuni lain.
Dari penelitian ini diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam merancang rumah khusus lansia, yaitu; 1) perletakkan ruang-ruang bersama untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi penghuni dikaitkan dengan kebudayaan lansia; 2) penataan perabot dalam ruang. Penerapan konsep sosiapetal bagi ruang sosial yang mendukung interaksi antar pemakai dan konsep sociofugal bagi ruang yang menghindari interaksi antar pemakai ruang, dan 3) bahan yang digunakan untuk perabot, hendaknya yang ringan sehingga mudah untuk dipindah-pindahkan ketika ditata kembali sesuai kebutuhan tiap kegiatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pensiun mampunyai tujuan agar Iansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua,
namun dengan pensiun seseorang akan kehilangan penghasilan, kehilangan peran dan
identitas, kedudukan , kegiatan sehari-hari, status dan otoritas (wibawa), kehilangan hubungan
dengan kelompok, dan harga diri. Hal ini merupakan suatu kehilangan yang amat dirasakan
oleh lansia tersebut. Jenis kehilangan yang terjadi dapat berupa : kehilangan orang yang
bermakna, kehilangan milik pribadi, kehilangan kesehatan, dan kehilangan pekerjaan. Untuk
menghadapi proses kehilangan, semua individu membutuhkan mekanisme koping. Koping
yang akan digunakan sangat tergantung pada beberapa aspek seperti usia dan jenis pekerjaan,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, dukungan keluarga, dan motivasi juga oleh kepribadian
dan pengalaman hidup seseorang. sehingga akan berakibat terhadap penggunaan koping oleh
lansia untuk menghadapi setiap masalah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan dukungan keluarga terhadap koping Iansia terhadap pensiun, di sasana tresna
werdha yayasan karya bhakti ria pembangunan Jakarta Timur.
Desain dan metodelogi penelilian ini adalah cross sectional dengan jenis penelitian
deskriftif perbandingan dengan uji statistik Chi - Square . Sampel penelitian berjumiah 20 dari
26 yang diambil secara total sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner.
Hasil penelitian ini dengan kesimpulan ada perbandingan yang bermakna pengaruh
antara jenis kelamin terhadap koping Iansia dengan pensiun ( p : 0,035 ), tidak ada
perbandingan yang bermakna pengaruh tingkat pendidikan terhadap koping lansia dengan
pensiun ( p : 0,550 ), dan tidak ada perbandingan yang bermakna pengaruh antara dukungan
keluarga terhadap koping lansia dengan pensiun ( p : 0,342 ). Penelitian merekomendasikan
pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan sampel yang lebih memadai pada populasi
lansia yang heterogen."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5155
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Lanjut usia (lansia) mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh. Penurunan
fungsi tubuh ini memberi pengaruh pada kemampuan lansia untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Keluarga merupakan kelompok sosial yang unik yang diikat
bersama oleh ikatan generasi, emosi, saling memberi, punya tujuan, orientasi
altruistik dan ada kepemimpinan (Bentler et. al, 1989). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh intensitas kunjungan keluarga terhadap peningkatan
motivasi melakukan aktivitas harian pada lansia yang tinggal di panti werda.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan
mengambil responden sebanyak 24 orang lansia yang diambil dengan cara simple
random sampling di Sasana Tresna Werda Yayasan Karya Bakti Ria
Pembangunan Jakarta Timur. Setelah data dianalisa dengan uji Fisher Exact
diperoleh nilai P =1,45 dan ini lebih besar dari nilai a, yang digunakan yaitu 0,05.
Hasil analisa data ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh intensitas
kunjungan keluarga terhadap peningkatan motivasi lansia melakukan aktivitas
harian. Dari penelitian ini diharapkan muncul penelitian lebih lanjut yang akan
meneliti tentang faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan motivasi lansia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5085
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pramita Arianti
"Kesepian pada lanjut usia merupakan masalah yang dapat terjadi akibat kurangnya dukungan sosial dari keluarga. Kurangnya dukungan sosial tersebut disebabkan karena kesibukan bekerja terutama tinggal di perkotaan. Hal tersebut terjadi diakibatkan tingginya kebutuhan hidup masyarakat di perkotaan. Karya ilmiah ini memaparkan tentang asuhan keperawatan yang diberikan pada salah satu lansia dengan masalah kesepian di STW Karya Bhakti. Intervensi keperawatan dilakukan khususnya terkait terapi life review. Evaluasi keperawatan didapat bahwa klien klien sudah dapat mempertahankan interaksi dengan orang lain dan mendapatkan dukungan sosial dari keluarga.

Loneliness in elderly is a problem that can occur due to a lack of social support from family. Lack of social support is caused by busy work mainly people who live in urban areas. It can happen because high demand for living in urban areas. This paper explain about nursing care for elderly with loneliness in STW Karya Bhakti. Nursing intervention have been done especially about life review therapy. Nursing evaluation have been obtained that client can maintain interaction with others and have social support from family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruby Larasaty
"Jumlah lanjut usia Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. Hal tersebut masih belum didukung dengan kelengkapan pelayanan kesehatan khusus lansia. Hadirnya nursing home dapat membantu kebutuhan masyarakat akan perawatan lansia holistik. Masalah yang banyak ditemukan di nursing home adalah masalah gangguan tidur. Penelitian di berbagai belahan dunia menyebutkan bahwa gangguan tidur yang banyak terjadi pada lansia adalah insomnia. Terapi farmakologis banyak digunakan dalam mengatasi insomnia meskipun memiliki efek samping berbahaya. Pada karya ilmiah akhir ini akan dibahas mengenai kasus Ibu SS yang mengalami insomnia. Peneliti mengkaji efektifitas terapi back massage pada Ibu SS dalam mengatasi insomnia. Hasil menunjukan bahwa setelah 7 minggu terapi dilaksanakan pada minggu keempat pola tidur terbentuk. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa terapi back massage memberikan efek bagi peningkatan kualitas dan kuantitas tidur seseorang. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah untuk memperluas topik penelitian dengan menambahkan terapi lain seperti akupuntur dan aromaterapi dalam menciptakan kualitas tidur yang baik bagi residen.

The amount of geriatric population is increasing each year. But many countries haven’t providing complete health services yet for tackling this issue. Nursing home care is one of many solutions for geriatric population. One of crucial problems founded in geriatric is sleep disturbance. Research from all over nations show that the prevalence of insomnia is the highest occurred in elderly than any kind of sleep disturbance. For omitting insomnia problem, many elder used pharmacology therapy. But, pharmacology therapy gives negative side effects. This research will talk about Ibu SS case which has insomnia problem. Research assessed the effective of beck massage therapy for tackling insomnia problem. Result shows that after seven weeks implementation, resident finally has sleep pattern. Several research from all over the world also show that back massage therapy can definitely reduce insomnia problem and increase quality and quantity of sleep in adult residents. Suggest for next research are for widening the topic of the research such as researching the effect of aromatherapy and acupuncture for tackling insomnia problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Yuniarti
"Skripsi ini berfokus pada kajian suffering dan coping mechanism pada lansia di sebuah panti werdha swasta di daerah Cibubur, yaitu Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan. Melalui wawancara mendalam dan pengamatan terlibat saya berupaya memahami bagaimana suffering dapat terbentuk dan bagaimana upaya yang dilakukan lansia untuk menghadapinya hingga dapat keluar dari situasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa bentuk strategi coping mechanism dilakukan oleh lansia guna melepaskan diri dari situasi yang membuat mereka tertekan. Terwujudnya tindakan berupa strategi ini didorong oleh agensi yang dimiliki lansia sebagai aktor. Dijelaskan pula berbagai bentuk tindakan lansia ketika mengalami suffering, strategi coping mechanism yang mereka lakukan sebagai bentuk upaya menanggulanginya, serta bagaimana bentuk-bentuk strategi tersebut dapat mereka wujudkan.

This paper focuses on the suffering and coping mechanism that are experienced by elderly in a private home care in Cibubur, called Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan. Through in-depth interviews and participant observations, I seek to understand how suffering could be formed and what actions that elderly do to get out of that situation. The study showed that some forms of coping mechanism strategies were carried out by the elderly to escape themselves from situations that made them depressed. The realization of these strategies is driven by the agency owned by the elderly as an actor. This paper also explains various forms of elderly actions when they were in suffering situation, coping mechanism strategies that they embodied as a form of effort to deal with that situation, and how these forms can be actualized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Felly
"

Penurunan fungsi kognitif atau daya ingat merupakan salah satu gejala kepikunan. Lansia yang berusia diatas 60 tahun memiliki tingkat resiko yang lebih besar untuk mengidap gangguan kesehatan ini. Pendekatan desain yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah biophilic design. Biophilic Design memberikan sebuah strategi desain berkelanjutan (sustainable design) yang melihat hubungan manusia dengan lingkungan alami.  Biophilic Design bertujuan untuk menciptakan habitat yang berbasis hubungan alam, dengan cara mengintegrasikan alam, baik dengan material alami maupun bentuk-bentuk alami kedalam ruang. Biophilic Design mampu mengurangi tingkat stres, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umum (well-being), dan juga meningkatkan fungsi kognitif (daya ingat) dan kreatifitas seseorang (Browning, Ryan, & Clancy, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana biophilic design membantu meningkatkan daya ingat lansia di sebuah sasana tresna werdha. Sasana tresna werdha yang diteliti dalam penelitian ini adalah sasana werdha milik swasta yang berada di Kota Jakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 poin instrumen asesmen biophilic design yang dikembangkan berdasarkan 14 pola Biophilic Design untuk mengidentifikasi keberadaan biophilic design secara kuantitatif. Untuk mengukur daya ingat lansia digunakan tabel Clinical Dementia Rating (CDR) dan Memory Card Games. Pengukuran CDR dilakukan setiap hari dengan melihat perubahan perilaku lansia. Sedangkan, Memory card games dilakukan saat sebelum diterapkan intervensi dan saat tiga kali tahapan masa intervensi. Penelitian ini dilakukan selama 1,5 bulan. Biophilic design mampu mempengaruhi penurunan tingkat demensia pada lansia dengan rentang usia 60-85 tahun yang berada di STW Ria Pembangunan, Cibubur. Penurunan tingkat demensia sebesar 1.00 poin atau 20% pada 61.11% lansia. Biophilic design ini menjadi implementasi yang baik di berbagai jenis bangunan, untuk meningkatkan quality of life manusia, dalam konteks ini adalah daya ingat manusia.

 


The lack of cognitive function or memory is one of the indicator of dementia. Elderly people who are aged in 60 years old or more have bigger risk to suffer from this dementia. One of the design approaches can fulfil this need is biophilic design. Biophilic design gives a sustainable design strategy which seeks the relation between human and natural environment (Degroff & Wood, 2015). The objective of biophilic design is to create a habitat based on the natural relations which integrated the natural systems, either the natural material or natural shapes into the habitat. Biophilic Design can reduce stress, improve health and well-being, and also improve cognitive function (memory) and creativity of human (Browning, Ryan, & Clancy, 2014). This research seeks how biophilic design increase the memory of elderly in the nursing home. The nursing home in this research is located in Jakarta. This research uses 43 instrument points of assessment in Biophilic Design which developed based on Browning’s. et al., 14 patterns of biophilic design to identify the existence of biophilic design quantitatively. To measure the elderly memory this research uses Clinical Dementia Rating (CDR) and Memory Card Games. CDR measurement was done everyday in observing changes in elders behaviour. Meanwhile, Memory Card Games was done prior intervention was applied, when every single  intervention steps had been done. This research was conducted for 1.5 month. Biophilic design could affect the decrease in dementia level in elders with age ranging from 60-85 years old located in STW Ria Pembangunan, Cibubur. The decrease of Dementia level of 1.00 points or 20% in 61.11% elders. It will be a great implementation in any building function to improve the human’s quality of life, in this case is increase human memory.

 

"
2019
T53371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>