Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriyani Wulandari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas detail perubahan pengetahuan dan sikap siswa kelas VII
SMP/MTs di lima sekolah kota Depok yang diberi pendidikan sebaya serta faktor
apa saja yang memudahkan dan menghambat pendidik sebaya dalam menyampaikan
informasi pada program Generasi Sehat Tanpa Rokok (GENSTAR). Penelitian ini
menggunakan mixed method, yaitu penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder
dengan studi intervensi dan kualitatif untuk pendalaman dari penelitian kuantitatif
dengan desain rapid assessment procedure. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan
bahwa perubahan rata-rata pengetahuan dan sikap tentang bahaya rokok dan
kandungannya pada siswa kelas VII sebesar 25,4% untuk pengetahuan dan 5,8%
untuk sikap. Adapun faktor yang memudahkan penyampaian informasi adalah media
alat bantu dan pendampingan guru. Kondisi kelas yang berisik menjadi hambatan
hampir semua pendidik sebaya dalam menyampaikan informasi. Apabila hambatanhambatan
tersebut dapat diatasi, program pendidik sebaya GENSTAR akan mampu
memberikan peningkatan yang lebih besar pada pengetahun dan sikap siswa yang
diberi intervensi.

ABSTRACT
This study discusses the changes? detail on knowledge and attitude among 7th grade
students in five schools in Depok which has been educated by peer educator as well
as both the factors that facilitate and inhibit peer educators in conveying information
along the program named Generasi Sehat Tanpa Rokok (GENSTAR). This study
uses a mixed method, namely quantitative design using secondary data of the
intervention studies, and qualitative design as an extend to the quantitative study
using rapid assessment procedure. The results of quantitative research shows the
average changes in knowledge and attitudes toward the dangers of smoking cigarette
and its contents among 7th grade students are increased by 25.4% and 5.8%. The
factors that facilitate the delivery of information are media tools and mentoring
teachers. Noisy classroom conditions inhibit most of the peer educators in conveying
information. If those barriers could be overcome, GENSTAR will be able to provide
greater improvement in knowledge and attitudes of students who were given the
intervention.;;"
2016
S65213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zahrina
"Indonesia menjadi negara ketiga dengan konsumsi tembakau terbesar di dunia dan terus meningkat prevalensinya Paparan asap rokok akan membahayakan bagi orang lain perokok pasif akan menjadi korban dari perilaku merokok yang semena mena Kawasan Tanpa Rokok merupakan peraturan yang harus diterapkan berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Tempat Belajar mengajar menjadi salah satu Kawasan Tanpa Rokok yang ditetapkan oleh Pemerintah Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan yang menjadi contoh dan peduli lingkungan sudah mentapkan UI sebagai kawasan Tanpa Rokok berdasarkan SK Rektor UI Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di universitas Indonesia Tahun 2015 Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan mertode wawancara mendalam dan observasi dengan pendekatan kerangka kerja logis Hasil penelitian adalah Kawasan Tanapa Rokok UI belum memiliki indikator yang sesuai dengan peraturan kementerian kesehatan dan belum optimal dalam pelaksanaannya Faktor kendala utama adalah tidak adanya komitmen konsistensi ketegasan penegakan peraturan kejelasan tanggung jawab dan wewenang Pelaksana Tugas Harian KTR UI sehingga akan berdampak pada alokasi anggaran dan aktivitas dalam pelaksanaan kawasan tanpa rokok serta output yang dicapai.

Indonesia in the third position country with the world 39 s largest tobacco consumption Exposure to cigarette smoke will harm to others passive smokers will become victims of smoking behavior is arbitrary Smoking Area is a rule that should be applied based on Law Number 36 Year 2009 on Health University become one of the smoke free area decided by the Government University of Indonesia as an educational institution have a regulation to be smoke free campus The purpose of this study was to analyze the implementation Smoking Area in the university of Indonesia Year 2015 This is qualitative research with in depth interviews and observations methods with the logical framework approach Results of the study were smoke free area in UI doesn rsquo t have indicators in accordance with the rules and the health ministry has not been optimal in practice The main limiting factor is the lack of commitment consistency and the clear of responsibility and authority of the ldquo Pelaksana Tugas Harian KTR UI rdquo so that it will have an impact on the budget allocation the activity in the implementation of non smoking area as well as the output achieved."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rice Anggrayni
"Pelajar sebagai konsumen harus memiliki perilaku keamanan pangan yang baik untuk mencegah kasus penyakit bawaan makanan di sekolah. Pengetahuan, sikap dan perilaku keamanan pangan pada pelajar dibutuhkan untuk mengembangkan intervensi yang efektif terhadap keamanan pangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (jenis kelamin, umur, uang saku, kelas dan jurusan), pengetahuan, sikap dan perilaku keamanan pangan pada pelajar di SMAN 4 Depok tahun 2015. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan total sampel sebanyak 218 pelajar dari kelas X dan XI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar memiliki pengetahuan keamanan pangan kurang baik (72%), sikap negatif terhadap keamanan pangan (64,7%) dan perilaku keamanan pangan berisiko (71,1%). Berdasarkan analisis bivariat, hanya variabel sikap yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku keamanan pangan pelajar dengan nilai p-value = 0,004 dan nilai OR = 2,523 (CI 95% : 1,380-4,614).

Student as the consumer should have a good behavior to prevent foodborne disease at school. Good knowledge, attitude and behavior on food safety were essential for the development of effective educational interventions. The objective of the study was to determine the relationship between student characteristics (sex, age, pocket money, grade and major), knowledge, attitude and food safety behaviors among student of SMAN 4 Depok. This study used Cross sectional design. The sample consisted of 218 participants from tenth and eleventh grade students of SMAN 4 Depok in 2015.
The results show that 72% students have less knowledge on food safety, 64,7% students have negative attitudes on food safety and 71,1% students have risky food safety behaviors. Based on bivariate analysis, attitude has significant relationship towards students food safety behavior with p-values 0,004 and OR 2,523 (CI 95% : 1,380-4,614)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S60162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Novia Choiri Insani
"Skripsi ini membahas mengenai perbedaan proporsi antara pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang, serta faktor lainnya dengan status gizi lebih pada guru SD di Kecamatan Beji, Kota Depok tahun 2015. Metode yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Sampel penelitian adalah guru yang mengajar di SD yang tersebar di Kecamatan Beji, Kota Depok tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gizi lebih sebesar 43,7%. Variabel yang menunjukkan perbedaan proporsi yang signifikan dengan status gizi lebih adalah status perkawinan (OR 3,314 dengan p value 0,036) dan tingkat pendapatan (OR 2,449 dengan p value 0,015). Sedangkan variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang serta asupan energi dan zat gizi makro tidak menunjukkan perbedaan proporsi yang signifikan.

This study was conducted to explored the association of knowledge, attitude, practice of balanced nutrition and other factor with overweight/obesity of primary school in Beji, Depok City, in 2015. A random sample of 144 teachers from 3 private primary school and 8 public primary school in Beji, Depok City constituted the study population. A cross-sectional study was conducted using quantitative datacollection methods on April-May 2015. The combine prevalence of overweight and obesity in sample study was 43,7%. Marital status (OR 3,314 p value 0,036) and income (OR 2,449 p value 0,015) had a significant association with overweight/obesity in sample study. Age, sex, education, knowledge, attitude, practice balanced nutrition, and intake of energy and macronutrient didn?t have significant association with overweight/obesity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidawati
"ABSTRAK
Berbagai ancaman kesehatan fisik yang dialami anak usia sekolah,
umumnya terkait dengan perilaku yang tidak sehat. Sekolah sebagai tempat
mereka belajar dan berinteraksi dengan sesama, juga bisa menjadi tempat
ancaman penularan penyakit, jika tidak dikelola dengan baik. Sekarang ini
sebahagian besar waktu bagi anak usia sekolah dihabiskan di lingkungan sekolah.
Maka dari itu penanaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
menjadi kebutuhan mutlak yang tak bisa di tawar lagi, supaya tercipta sekolah
dengan lingkungan yang sehat. Pemberian intervensi promosi kesehatan sangat
diperlukan dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS pada anak
sekolah. Sekolah dasar di wilayah Kota Administratif Jakarta Timur belum
semuanya yang menjalankan PHBS di sekolah melalui program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh promosi
kesehatan dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS di sekolah
dan melihat besarnya peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek PHBS sebelum
dan sesudah pemberian intervensi promosi kesehatan. Penelitian ini menggunakan
metode pre eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test
design, dengan sampel penelitian adalah siswa kelas 3 dan kelas 4 MI Attahiriyah
Kecamatan Ciracas yang berjumlah 120 siswa, dan diambil secara purposif dari
populasi semua siswa-siswi MI Attahiriyah Kecamatan Ciracas (446 orang).
Analisis data sebelum dan sesudah intervensi dilakukan dengan uji paired T-test
dan untuk melihat basarnya peningkatan perilaku dikaitkan dengan kelas, jenis
kelamin, pendidikan ibu dan pekerjaan ayah dilakukan dengan uji independent Ttest.
Hasil pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
yang signifikan antara nilai rata-rata pengetahuan, sikap dan praktek PHBS
responden antara sebelum dan sesudah intervensi, ditunjukkan oleh nilai P value
0,000. Peningkatan itu sebahagian besar terjadi pada kelompok anak perempuan
dan ayahnya bekerja sebagai pegawai negri sipil (PNS). Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa intervensi promosi kesehatan berupa penyuluhan, simulasi,
praktek dan perrlombaan efektif dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan
praktek PHBS di MI Attahiriyah Kecamatan Ciracas Jakarta Timur.

ABSTRACT
Various threats have threatened physical health of children in school age,
particularly in their unhealthy attitudes. Since school is a place for study and to
interact each other, it could be a threatened place to spread the disease if it does
not manage well. Nowadays, children in school age mostly waste their time in
school’s environment. Therefore, the clean and healthy behavior (PHBS) at school
has been a necessary that can’t be ignored in order to establish a healthy school
environment. The giving of health promotion intervention is needed in increasing
student’s attitude, knowledge, and practice of the clean and healthy behavior
(PHBS). Not all of elementary schools in East Jakarta’s administrative town area
have conducted PHBS in their school through Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
program. This research is aimed to observe the influence of health promotion in
increasing knowledge, attitude, and practice of PHBS at school and to observe
how far the increasing of knowledge, attitude, and practice of PHBS after and
before the health promotion intervention is given. This research employs pre
experimental method by using one group pre test and post test design. The sample
is the third and fourth year students of MI Attahiriyah, ,Ciracas Subdistrict
number in 120 students which is taken purposely from the whole population of MI
Attahiriyah’s students in Ciracas Subdistrict ( 446 persons). The analysis of pre
and post intervention giving is conducted with paired T-test and to observe how
far the increasing of student’s attitude which is related to class, sex, parent’s
education is conducted through independent T-test. The result of data processing
shows that there is a significant increasing of respondent’s average mark of
knowledge, attitude, and practice on PHBS before and after intervention, it is
shown by P value 0,000. This increasing occurs in girl’s group and students
whom their father is a civil servant (PNS). Thus, the writer concludes that health
promotion intervention like illumination, simulation, practice, and competition is
an effective way in increasing the student’s knowledge, attitude, and practice of
PHBS in MI Attahiriyah, Ciracas Subdistrict, East Jakarta.
"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahsana Nadia
"Saat ini Indonesia berada diperingkat ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia sebanyak 61,4 juta setelah China dan India, 64,7 persen berasal dari kalangan pria. Selain itu Indonesia memiliki prevalensi perokok aktif tertinggi sebanyak 36, 1% orang dewasa, dan 67% pria remaja (the global youth tobacco survey 2011). Ditambah lagi dengan belum diratifikasinya kerangka kerja pengendalian tembakau atau lebih dikenal Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Maka remaja masih dapat dengan mudahnya mendapatkan rokok karena belum adanya pengendalian yang legal dari pemerintah. Selain itu pada riset pendahuluan yang telah dilakukan sejumlah 24,3% responden mengaku merokok karena mengikuti pergaulan yang ada disekitarnya. Oleh karen itu, program kampanye Yayasan Jantung Indonesia melalui Keren Tanpa Rokok "Asik bareng" diciptakan dengan tujuan untuk memberikan tindakan pencegahan kepada remaja supaya tidak melakukan kegiatan merokok. Kampanye ini akan diadakan mulai dari bulan Januari 2015 hingga Juni 2015. Budget yang dikeluarkan untuk menjalankan strategi tersebut berjumlah Rp. 155.117.160,-

Currently, Indonesia is ranked third in the number of active smokers in the world as much as 61.4 million after China and India, 64.7 percent came from among men. In addition, Indonesia has the highest prevalence of active smokers were 36, 1% of adults, and 67% of male adolescents (the global youth tobacco survey 2011). Coupled with yet ratified framework for tobacco control or better known as Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). So teens can still easily get cigarettes because of the absence of legal control of the government. In addition to the preliminary research that has been done a number of 24.3% of respondents admitted to smoking by following the association that is around. Therefore, the campaign Yayaasan Jantung Indonesia through Keren Tanpa Rokok "Asik Bareng" was created with the aim to provide preventive measures to teens that do not perform activities permitted. The campaign will be held from January 2015 to June 2015. Budget issued to execute the strategy amounted to Rp. 155.117.160, -
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fauziah
"Sejak tahun 1996, Program PHBS adalah merupakan salah satu kebijakan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Program ini meliputi 5 (lima) tatanan yaitu rumah tangga tempat kerja, tempat umum, institusi sekolah dan tempat ibadah. Program ini diarahkan kepada perubahan perilaku mengenai hidup bersih dan sehat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku siswa sekolah dasar dan faktor mana yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku siswa.
Penelitian ini dilakukan di 2 (dua) Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Lorok Pakjo Palembang yang dilaksanakan pada bulan Januari 2004 sampai dengan bulan Maret 2004. Jumlah sampel penelitian adalah 386 orang siswa yang terdiri Bari kelas IV, V dan VI di Sekolah Dasar Negeri 26 dan Sekolah Dasar Negeri 27 Kelurahan Lorok Pakjo Palembang, jenis penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional.
Analisis yang digunakan adalah Analisis Univariat, Bivariat, Multivariat. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi perilaku siswa yang baik adalah 72,3%.
Dari analisis Bivariat, di dapat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa di 2 Sekolah Dasar (dengan dan tanpa program PHBS) adalah program PHBS, tingkat pendidikan ibu serta sikap siswa terhadap program PHBS. Dari analisis Multivariat didapatkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku siswa adalah program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Disarankan agar dilaksanakan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi siswa sekolah dasar yang belum mendapat program PHBS agar nantinya dapat meningkatkan perilaku siswa mengenai hidup bersih dan sehat.
Daftar Bacaan : 29 (1985 - 2001)

Factors Toward Behaviour Elementary Student in 2 Primary School Lorok Pakjo Palembang, 2004Since 1996, Program for Improving Health Behaviour (PHBS) was one of the policies of the center for Health Education, Health Department Republic of Indonesia. This program involved five settings are Home, School, Health Institution, Work Place and Public Place. This program focused on how to improve health behaviour.
The objective of this study is to describe factors related to the behaviour of elementary student and the dominant factors of student behaviour.
This study was carried out on January until March 2004 at 2 (two) state Primary School ini Lorok Pakjo Palembang. The respondent of this study were 386 students of grade IV, V and VI in State Primary School 26 and 27 Lorok Pakjo Palembang.
This study was Cross-Sectional, using Univariate, Bivariate and Multivariate analysis. The result showed that the proportion of good health behaviour is 72,3 percent
The Bivariate analysis showed, that factors related to student behaviour are PHBS program, level of mother's education and attitude toward PHBS program. Multiivariat analysis that the most dominate factor was improving health behaviour program.
It is recommended that PHBS program should be implemented at primary school which do not have PHBS program to improve health behaviour of the students.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Fauziyah
"Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara. Salah satu komplikasi penyebab kematian bayi di Indonesia adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). Perawatan metode kanguru atau PMK merupakan salah satu perawatan yang efektif bagi BBLR.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran karakteristik pengetahuan sikap dan praktik petugas kesehatan tentang perawatan metode kanguru pada BBLR. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling sebanyak 37 orang dari ruang perinatologi, rawat gabung, VK dan poli kebidanan. Instrumen penelitian disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dibuat uji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 di RSUD Kota Depok.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu 28 (75,7%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, setengah dari responden 19 (51,4%) memiliki sikap yang positif dan dua dari tiga responden 24 (64,9%) memiliki praktik yang kurang terhadap PMK pada BBLR.
Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk memberikan pelatihan guna meningkatkan pemahaman yang seragam tentang PMK. Bagi peneliti lain disarankan agar dapat memperbaiki standar instrumen untuk menilai PSP pada PMK dengan menguji kuesioner baik uji validitas maupun uji reliabilitas.

The infant mortality rate (IMR) is one indicator to determine the status in a country. One complication caused of IMR is LBWB. The KMC is one effective care for LBWB of the evidence-based.
The purpose of this research is to assess knowledge attitude and practice of health personnel toward KMC for LBWB. This research used survey method design. The total sample was taken consisting 37 person from perinatology, rooming in, delivery room, and clinics obstetrics. The KAP instrument was develop by researcher based on related studies and assess in term of its validity and reliability. This research was conducted in December 2015 in Depok Hospital.
The results showed that the majority of the respondents 28 (75.7%) had good level of knowledge, about half of the respondent 19 (51.4%) had a positive attitude and two of three of respondents 24 (64.9%) had insufficient practice of KMC.
Recommendation was made to the hospital management related to training to improve uniform comprehension about KMC. In addition, recommendation for the other researcher regarding improvement of the standard instrument for assessing KAP on KMC in term related to both questioner all its validity and reliability.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalia Wardiah
"ABSTRAK
Nama : Rizalia WardiahProgram Studi : Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Analisis Hubungan Pengetahuan Tentang Kawasan Tanpa Rokok KTR dengan Persepsi Siswa Terhadap Penerapan Kebijakan KTR di SMANegeri 5 Padang Tahun 2017Pembimbing : Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr. PHKawasan tanpa rokok atau lebih sering disebut dengan istilah KTR, merupakan upayapemerintah dan pemegang kepentingan dalam menurunkan angka prevalensi perokok diIndonesia yang semakin meningkat tiap tahunnya.Kebijakan KTR ini dilandasi UUNomor 36 Tahun 2009 Pasal 115 tentang kesehatan.Penerapan KTR di lingkungansekolah didukung dengan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 tentang KawasanTanpa Rokok di Lingkungan Sekolah, yang mempunyai tujuan dasar untuk melindungipara generasi muda yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dari paparan asaprokok yang berbahaya dan secara tidak langsung diharapkan menurunkan angkaperokok pada pelajar.Faktanya masih banyak pelajar serta tenaga pendidik dan pegawaidi lingkungan sekolah sering melanggar peraturan ini, bahkan tidak memperdulikanperaturan ini, sedangkan area tempat mereka merokok adalah kawasan tanparokok.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuantentang kawasan tanpa rokok KTR dengan persepsi siswa terhadap penerapan KTR diSMA N 5 Padangdengan subyek dari penelitian adalah seluruh siswa. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif survai analitik dengan pendekatan rancangan studicrosssectional. Sampel yang menjadi subyek penelitian ini adalah sebanyak 143responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara.Hasil penelitian menyatakan bahwa, hipotesis terjawab dengan adanya hubungan antarapersepsi siswa terhadap penerapan kawasan tanpa rokok dengan status merokok siswa pvalue=0,001 , dengan pengetahuan siswa tentang kawasan tanpa rokok pvalue=0,001 . Sedangkan antara persepsi siswa terhadap penerapan kawasan tanparokok dengan pendapatan orang tua tidak ada hubungan pvalue=1,000 , status merokokorang tua tidak ada hubungan pvalue=0,617 , anggota keluarga merokok tidak adahubungan pvalue=1,000 , pengetahuan siswa terhadap bahaya merokok tidak adahubungan, pvalue=0,365 . Tidak ada interaksi variabel utama dengan variabelkonfounding.Kata kunci:Pengetahuan, Persepsi, KTR

ABSTRACT
Name Rizalia WardiahStudy Program Public Health ScienceTitle Analysis Of The Relationship Of Knowledge About No Smoking AreaWith The Perception Of Students In Senior High School Of 5 PadangYear 2017Counsellor Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr. PHNon smoking area or more commonly referred to as KTR, is an effort by thegovernment and stakeholders in reducing the prevalence rate of smokers in Indonesiawhich is increasing every year. KTR policy is based on Law Number 36 Year 2009Article 115 on health. The application of KTR in the school environment is supportedby Permendikbud Number 64 Year 2015 on Non Smoking Areas in School Areas,which has the basic purpose of protecting the young generation who are studying inschools from exposure to tobacco smoke that is harmful and indirectly expected toreduce the number of smokers on students. In fact there are still many students andeducators and staff in the school environment often violate this rule, even ignore thisrule, while the area where they smoke is a non smoking area. This study was conductedto analyze the relationship between knowledge about non smoking areas KTR withstudents perceptions of KTR implementation in SMA N 5 Padang with the subjects ofthe study were all students. This research is a quantitative research of analytic surveywith cross sectional study design approach. The sample that became the subject of thisresearch is 143 respondents. Data collection is done through interview.The result of the research stated that the hypothesis was answered by the relationbetween the perception of the students on the application of non smoking area with thestudents 39 smoking status pvalue 0.001 , with the students 39 knowledge about the nonsmokingarea pvalue 0.001 . Meanwhile, between the perception of the students on theapplication of non smoking area with parent income no relationship pvalue 1,000 ,parental smoking status no relationship pvalue 0.617 , family members smoking norelationship pvalue 1,000 , danger of smoking no relationship, pvalue 0.365 . Thereis no major variable interaction with confounding variables.Key words Knowledge, Perception, No Smoking Area"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49929
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>