Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fikriyatul Arifah
"ABSTRAK
Stroke merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi kejadian stroke berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan dari 8,3? pada tahun 2007 menjadi 12,1? pada tahun 2013. Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu provinsi yang mengalami kenaikan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan kejadian stroke pada penduduk usia ≥ 15 Tahun di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007 dan 2013. Penelitian ini merupakan analisis dari Riskesdas 2007 dan Riskesdas 2013 yang menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah penduduk provinsi Sulawesi Barat yang berusia ≥ 15 tahun yang berhasil diwawancarai sebagai sampel Riskesdas 2007 dan/atau Riskesdas 2013 dan memiliki data variabel penelitian yang lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke pada tahun 2007 adalah usia, hipertensi, dan aktivitas fisik sedangkan pada tahun 2013 yaitu usia, hipertensi, obesitas, obesitas sentral dan aktivitas fisik.

ABSTRACT
Stroke is leading cause of death in Indonesia. According to Riskesdas, prevalence of stroke based on health workers diagnosis in Indonesia has increased from 8,3? in 2007 became 12,1? in 2013. West Sulawesi is one of province that has biggest increasing of stroke prevalence in Indonesia. This study aims to analyze the risk factor that have relationship of stroke cases among population aged ≥ 15 years old in West Sulawesi in 2007 and 2013. This study using cross-sectional design. The participants were member of population of ≥ 15 years old in West Sulawesi who had complete variable data needed. The result showed that the risk factor that have relationship with stroke cases in 2007 are age, hypertension, and physical activity. In 2013, are age, hypertension, obesity, abdominal obesity, and physical activity."
2016
S65229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Fathya Tasya Fuadyah
"Prevalensi stroke mengalami peningkatan pada tahun 2013 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (16,9%) dan Jawa Timur (16%) dibandingkan tahun 2007 (8,4%; 7,7%). Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan perbandingan determinan utama kejadian stroke di Provinsi DIY dan Jawa Timur pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di Provinsi DIY dan Jawa Timur.
Hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke di Provinsi DIY adalah umur , hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, tingkat pendidikan, dan wilayah tempat tinggal. Sementara itu, faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke di Provinsi Jawa Timur adalah umur, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, dan tingkat pendidikan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam upaya pencegahan dan pengendalian stroke di Provinsi DIY dan Jawa Timur.

Stroke prevalence increased in 2013 in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (16,9%) and Jawa Timur (16%) from 2007 (8,4%; 7,7%). This research was conducted to describe the comparison of the main determinant of stroke between DIY and Jawa Timur in 2013. This research used data from Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. The design of this study is cross-sectional. The respondents of this research are resident from DIY and Jawa Timur who are qualified from inclusion and exclusion criteria.
The results of this research showed that age, hypertension, diabetes mellitus, heart disease, education, and residence associated with stroke in DIY. Meanwhile, factors that have association with stroke in Jawa Timur are age, gender, hypertension, diabetes mellitus, heart disease, physical activity, smoking habit, and education. This research is expected to be a consideration in stroke prevention and control program in DIY and Jawa Timur.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Azzahra
"Menurut Riskesdas 2013, di Indonesia prevalensi stroke pada penduduk usia ≥ 15 tahun sebesar 7 permil dan mengalami kenaikan dari tahun 2007 yang sebesar 6 permil. DIY menjadi provinsi dengan prevalensi stroke tertinggi kedua di Indonesia dan prevalensinya melebihi angka nasional yakni sebesar 10,3 permil pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kejadian stroke pada penduduk usia ≥15 tahun di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan data Riskesdas 2018 Provinsi DIY sebanyak 6695 responden. Uji statistik pada penelitian ini adalah uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stroke pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi DIY tahun 2018 yaitu sebesar 1,7%. Uji statistik yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stroke antara lain usia (POR = 3,23 ; 95%CI = 2,03-5,13), aktivitas fisik (POR = 2,86 ; 95%CI = 1,90-4,31), hipertensi (POR = 5,69 ; 95%CI = 3,68-8,79), penyakit jantung (POR = 2,57 ; 95%CI = 1,47-4,48), dan diabetes melitus (POR = 2,44 ; 95%CI = 1,49-3,40). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara usia, aktivitas fisik, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes melitus dengan kejadian stroke pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi DIY. 

According to Riskesdas 2013, the prevalence of stroke in Indonesia in the population aged ≥15 years is 7 per mil and increased from 2007 which was 6 per mil. Special Region of Yogyakarta (DIY) is the province with the second highest prevalence of stroke in Indonesia and the prevalence exceeds the national figure of 10.3 per mil in 2013. This research aimed to determine the factors that can cause stroke in the population aged ≥15 years in DIY Province. Design of this research was cross-sectional and used Riskesdas 2018 data from DIY Province with 6695 respondents. Chi-square statistical test and multiple logistic regression used in this study. The results showed that the prevalence of stroke in the population aged ≥15 years in DIY Province in 2018 was 1.7%. Statistical tests that has a significant relationship with the incidence of stroke included, age ((POR = 3.23 ; 95%CI = 2.03-5.13)), physical activity fisik (POR = 2.86 ; 95%CI = 1.90-4.31), hypertension (POR = 5.69 ; 95%CI = 3.68-8.79), heart disease (POR = 2.57 ; 95%CI = 1.47-4.48), and diabetes mellitus (POR = 2.44 ; 95%CI = 1.49-3.40). The conclusion of this study is there is a relationship between age, physical activity, hypertension, heart disease, and diabetes mellitus with the incidence of stroke in the population aged ≥15 years in DIY Province."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Febrianita Z.
"Stroke tercatat sebagai salah satu penyebab kematian utama yang mengakibatkan sekitar 15,4% dari seluruh kematian di Indonesia. Stroke merupakan penyakit gangguan fungsi otak akibat kelainan vaskuler yang bersifat multikausal atau memiliki banyak faktor risiko. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan gambaran kejadian stroke berdasarkan faktor risikonya pada penduduk berusia ≥ 35 tahun di Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data Riskesdas 2007 yang menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel dari penelitian ini adalah penduduk Provinsi Sumatera Barat berusia ≥ 35 tahun yang memiliki data variabel penelitian yang lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan, prevalensi stroke di Sumatera Barat adalah sebesar 2,0%. Prevalensi stroke tertinggi ditemukan pada penduduk berusia > 74 tahun (4,9%); menderita hipertensi (9,6%), DM (9,7%), dan penyakit jantung (6,5%); tidak pernah mengonsumsi makanan berisiko (3,7%); memiliki berat badan kurang (3,0%); kurang aktivitas fisik (4,0%); mantan perokok (5,5%); berstatus cerai mati (3,6%); tidak pernah sekolah (3,3%); dan tidak bekerja (2,8%). Untuk variabel jenis kelamin, pola makan sayur dan buah, serta pola konsumsi alkohol, tidak terdapat perbedaan prevalensi stroke antara kelompok berisiko dan tidak berisiko.

Stroke is one of leading causes of death in Indonesia, which is 15.4% of entire mortality cases. Stroke is a multicausal disease that refers to the damage of brain caused by vascular disorders. This study aims to estimate the prevalance and to describe the stroke cases due to its risk factor in population of ≥ 35 years old in Sumatera Barat. This study is a secondary data analysis of Riskesdas 2007, which uses cross-sectional survey as study design. The participants were member of population of ≥ 35 years old in Sumatera Barat who had complete variable data needed. The result showed 2% of participants were proved to have a stroke. Stroke prevalance was higher among participant aged > 74 (4,9%); having hypertension (9,6%), diabetes mellitus (9,7%), and heart disease (6,5%); never consumed of salty and fatty food (3,7%); underweight (3,0%); having low level of physical activity (4,0%); widow (3,6%); never went to school (3,3%); and not working (2,8%). For variable of gender, consumption of fruits and vegetables, and alcohol intake, there was no significant different of stroke prevalence between risk and unrisk group."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Dwi Yulianto
"

Abstrak

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Sekumpulan faktor risiko yang dapat berinteraksi bersama terdiri dari obesitas sentral, kadar trigliserida tinggi, kadar kolesterol HDL rendah, kadar GDP tinggi, dan hipertensi dikenal dengan istilah sindrom metabolik (IDF, 2006). Seseorang yang mengalami sindrom metabolik mempunyai peluang 3 kali untuk mengalami serangan jantung dan stroke (IDF, 2006). Sementara, menurut IDF (2006)diestimasi bahwa 20-25% penduduk dewasa di dunia mengalami sindrom metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sindrom metabolik dengan kejadian stroke pada penduduk berusia ≥ 15 tahun di Indonesia setelah dikontrol oleh variabel kovariat. Desain studi penelitian yaitu potong lintang (cross sectional) dengan menggunakan data Riskesdas 2018. Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diperoleh sebesar 24.451 responden. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh proporsi stroke berdasarkan diagnosis dokter sebesar 1,2%. Proporsi sindrom metabolik diperoleh sebesar 24,4%. Hasil analisis multivariat diperoleh hubungan yang signifikan antara sindrom metabolik dengan kejadian stroke (nilai p = 0,000) dengan aPOR sebesar 2,415 (95% CI: 1,883-3,099) dan diperoleh adanya variabel confounding yaitu variabel jenis kelamin dan usia. Sindrom metabolik dapat menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan dalam upaya pencegahan dan pengendalian stroke di Indonesia.

Kata Kunci: Sindrom Metabolik; Stroke; Riskesdas 2018

 


Abstract

Stroke is a non-communicable disease that becomes one of public health problems in the world, including in Indonesia. A group of risk factors that can be interacted together including central obesity, high triglyceride levels, low HDL levels, high GDP levels, and hypertension are known as metabolic metabolism (IDF, 2006). The person who has metabolic syndrome has a chance 3 times to have heart attacks and strokes (IDF, 2006). Meanwhile, according to IDF (2006) it is estimated that 20-25% of the adult population in the world having metabolic syndrome. This research aims to study the relationship between metabolic syndrome and stroke event in population aged ≥ 15 years old in Indonesia after being controlled by covariate variables. The design study of this research is cross sectional using data from Riskesdas 2018. The sample of this research that met the inclusion and exclusion criteria was 24,451 respondents. Based on the result of the analysis, the proportion of strokes based on the doctor's diagnosis is 1.2%. The proportion of metabolic syndrome obtained is 24.4%. The results of multivariate analysis obtained a significant relationship between metabolic syndrome and stroke event (p = 0,000) with aPOR of 2,415 (95% CI: 1,883-3,099) and obtained confounding variables such as gender and age. Metabolic syndrome can be an important factor to consider in efforts to prevent and control stroke event in Indonesia.

Keywords: Metabolic Syndrome; Stroke; Riskesdas 2018

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahwa Elae Azzahra
"Stroke menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Menurut riskesdas 2018 bahwa prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebesar 1,09%. Provinsi Bangka Belitung menjadi salah satu provinsi dengan prevalensi stroke yang melebihi angka nasional dan urutan ketujuh tertinggi dari hasil Riskesdas pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor kondisi kesehatan dan perilaku terhadap kejadian stroke pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi Bangka Belitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi cross sectional dengan analisis univariat dan bivariat. Sumber data yang digunakan dari Riskesdas 2018. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stroke pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,6%. Uji statistik yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stroke antara lain diabetes melitus (PR = 6.11; 95% CI = 3.65-10,22), hipertensi (PR = 9,09; 95%CI = 5,91-13,98), obesitas (PR = 2,12; 95%CI = 1,38-3,25), dan aktivitas fisik (PR = 3,44; 95%CI = 2,25-5,26). Menerapkan perilaku hidup sehat dan cek rutin kesehatan terutama yang memilki risiko seperti diabetes melitus, hipertensi, dan obesitas.

Stroke is a health problem in the world including in Indonesia. According to Riskesdas 2018, the prevalence of stroke in Indonesia based on a doctor's diagnosis is 1,09%. Bangka Belitung Province is one of the provinces with a prevalence of stroke that exceeds the national rate and ranks seventh highest from the results of Riskesdas 2018. This study aims to determine the relationship between health conditions and behavioral factors with stroke in populations aged ≥ 15 years in Bangka Belitung Province. The method used in this study was a cross-sectional study design with univariate and bivariate analysis. The data in this study are secondary data from Riskesdas 2018. The results showed that the prevalence of stroke in populations aged ≥ 15 years in Bangka Belitung Province was 1.6%. Statistical tests that have a significant relationship with stroke include diabetes mellitus (PR = 6.11; 95% CI = 3.65-10,22), hypertension (PR = 9,09; 95%CI = 5,91-13,98), obesity (PR = 2,12; 95%CI = 1,38-3,25), and physical activity (PR = 3,44; 95%CI = 2,25-5,26). Healthy lifestyle behaviors and regular health checks, especially for those who have risks such as diabetes mellitus, hypertension, and obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Delia
"Hipertensi disebut sebagai "silent killer disease" atau "penyakit pembunuh diamdiam" karena menyerang seseorang tanpa gejala. Sekitar satu miliar penduduk dunia menderita hipertensi dan setiap tahun terjadi 7,1 juta kematian terkait hipertensi. Sementara itu di Indonesia, hipertensi menduduki peringkat ketiga penyebab kematian utama untuk semua usia dengan proporsi (6,8%). Data Riset Kesehatan Dasar (2013) menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 25,8%. Penelitian ini membahas tentang perbedaan faktor risiko hipertensi pada wilayah prevalensi hipertensi tinggi dan rendah di Indonesia Tahun 2013. Hipertensi pada penelitian ini diambil dari hasil pengukuran tekanan darah pertama dimana responden hipertensi adalah yang mempunyai tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional, jumlah sampel sebanyak 62.371 anggota rumah tangga, di Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Bali dan Papua. Analisa hubungan dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang berbeda dengan kejadian hipertensi pada wilayah prevalensi tinggi dan rendah di Indonesia adalah tingkat pendidikan. Pada wilayah prevalensi hipertensi tinggi, kejadian hipertensi dengan proporsi terbesar ada pada responden yang tidak/belum pernah sekolah (53,5%) sedangkan pada wilayah prevalensi hipertensi rendah ada pada tingkat pendidikan tidak Tamat SD/MI (25,3%). Oleh karena itu perlu diadakan penyuluhan secara rutin dan menyeluruh mengenai hipertensi.

Hypertension is called the silent killer because most of patients are being attacked without any symptoms. Based on NHNES, in last two decades shows that there is increase of hypertension of adults around 29-31% in US. In Indonesia, hypertension is the third rank leading cause of death for all ages and its proportion around 6.8%. Riskesdas 2013 has found the ranges about 25.8% of prevalence of hypertension in Indonesia. This study discusses the difference of hypertension risk factor between high and low prevalence 2013 at four provinces in Indonesia. The hypertension study described the results of first blood pressure measurement of respondents who have hypertension about systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diaslostic ≥ 90 mmHg. This research is quantitative using cross sectional design which has taken sample size around 62 371 household in four provinces (Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Bali and Papua). This study analysis used the chi square test and logistic regression. The result has figured out that incidence of hypertension between high and low prevalence at four regions in Indonesia because of education. High prevalence occurred to the largest proportion of respondents who do not go to school (53.5%). Meanwhile the lower region of prevalence occurred to respondents who have not completed elementary school (level SD/MI around 25.3%). Thus, there should be regular and comprehensive counseling about hypertension. It means the lower education respondent has, the higher hypertension happened.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Stroke merupakan penyebab utama disabilitas kronis dan penyebab kematian urutan ke tiga terbanyak pada orang dewasa (Satyanegara, 1998). Menurut Lumbantobing (2001) stroke dapat terjadi pada setiap usia, dari bayi sejak lahir sampai pada usia lanjut. Makin tinggi usia seseorang makin banyak kemungkinan untuk terserang stroke. Sedangkan menurut Misbach (1999) usia terkena stroke antara 18 sampai 95 tahun, wanita lebih banyak dibandingkan pria, yaitu 53,8 : 46,2. faktor yang menimbulkan percepatan serangan stroke diantaranya usia dan jenis kelamin, sehingga sering digunakan sebagai referensi dalam pendidikan kesehatan pada pasien risiko stroke. Novianti (2000) yang meneliti hubungan faktor resiko usia dan jenis kelamin terhadap terjadinya serangan stroke didapatkan nilai koefisien korelasi ( r ) = 0,49 yang bermakna mempunyai hubungan yang rendah antara usia dan jenis kelamin pria. Hasil penelitian ini, peneliti menggunakan desain deskriptif perbandingan antara kelompok usia 20 sampai 89 tahun, dengan jumlah kelas = 7, kelompok wanita ( Y ) 39,61 dengan SDy 18,8. Uji statistik yang digunakan adalah uji independen didapatkan t hitung 4,14. Setelah ditunjuk pada tabel distribusi t pada nilai kemaknaan 0,05 dan df = 37, nilai kritisnya adalah 2,042, maka t hitung lebih besar dari t tabel (nilai kritis) atau p=a, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara faktor risiko usia dan jenis kelamin terhadapt serangan stroke."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5047
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2006
616.81 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
"Case fatality rate penyakit stroke di RS PMI mempunyai angka tertinggi dibandingkan dengan penyakit lain pada periode tahun 1986 sampai 1988. Umur harapan hidup bangsa Indonesia masih relatif rendah yaitu 56.5 tahun (pada laki-laki) dan akan ditingkatkan menjadi 65 - 68 tahun pada tahun 2000. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi stroke pada laki-laki di RS PMI Bogor. Pencapaian obyek ini dimaksudkan untuk memberikan, bahan masukan Pemerintah guna merumuskan langkah-langkah intervensi pencegahan penyakit stroke, khususnya di Bogor.
Pengumpulan data sekunder dilakukan pada bulan April - Juli 1989 pada 72 kasus stroke dan 72 kontrol (penderita the paru) mencakup periode tahun 1986 - 1988. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisa pasangan, stratifikasi, dan multiple logistic reoresion by conditional method.
Hasil penting yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa faktor hipertensi dan hiperglikemi dibuktikan mempunyai hubungan positif dengan stroke. Faktor hiperkolesterolemi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan stroke. Faktor hipertensi merupakan faktor yang paling dominan mampu menimbulkan stroke. Faktor hipertensi dan hiperglikemi ini mempunyai pengaruh dose respone terhadap stroke. Makin tinggi tensi dan kadar glukosa darah makin tinggi pula risiko stroke.
Diusulkan beberapa alternatif intervensi pencegahan penyakit stroke, di Bogor. Misalnya dengar mengadakan skrining, pengontrolan dan pelayanan penderita hipertensi dan hiperglikemi, memberikan penyuluhan rutin kepada masyarakat luas tentang bahaya hipertensi dan Cara mendapatkan pelayanan yang baik dan murah, meningkatkan ketrampilan aparat kesehatan dalam menangani kasus penyakit hipertensi dan hiperglikemi. Sasaran intervensi dalam penelitian ini terbatas pada laki-laki dengan umur 40 tahun atau lebih."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>