Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160627 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Yulianti
"Kemoterapi fase induksi merupakan fase pertama tahap pengobatan pada anak dengan LLA dan dilakukan hampir segera setelah diagnosis ditegakkan, dimulai dan berlansung selama 4-6 minggu (28-42 hari). Hasil yang dicapai pada fase ini akan menentukan prognosis dan fase kemoterapi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan lama rawat kemoterapi fase induksi pada anak penderita LLA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional, dengan jumlah sampel 94 melalui consecutive sampling.
Analisis yang digunakan dengan uji Spearman. Hasil menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat neutropenia (p value = 0,003) dan riwayat infeksi (p value = 0,000) dengan lama rawat kemoterapi fase induksi. Perawatan atau intervensi yang tepat selama kemoterapi fase induksi perlu menjadi perhatian untuk mencegah atau menurunkan kejadian neutropenia dan infeksi pada anak dengan LLA.

Induction chemotherapy phase is the first stage of the treatment in children with ALL and carried out immediately after been diagnosed, started and occurred at 4 to 6 weeks (28-42 days). The results achieved in this phase will determine the prognostic and the next chemotherapy phase. This study aimed to identified factors related to the length of stay of induction chemotherapy phase in children with ALL. The design used in this study is a cross-sectional design, with 94 samples got through consecutive sampling.
The Spearman test is used for analysis. Result showed a significant relationship between a history of neutropenia (p value = 0.003) and infection history (p value = 0.000) with the length of stay of induction chemotherapy phase. Appropriate treatment or intervention during the induction phase of chemotherapy needs to be concern to prevent or decrease the incidence of neutropenia and infection in children with ALL.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yulianti
"Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah jenis kanker yang disebabkan oleh akumulasi limfoblas di sumsum tulang yang mempengaruhi banyak anak. Keberhasilan pengobatan pada pasien leukemia dapat dinilai berdasarkan tingkat kelangsungan hidup pasien LLA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelangsungan hidup 5 tahun, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan nilai skor prediktor kelangsungan hidup pada anak usia 1-18 tahun yang didiagnosis dengan leukemia limfoblastik akut (LLA) di RSAB Harapan Kita. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yang menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Sampel adalah 130 pasien LLA yang didiagnosis pada tahun 2013-2014 yang diperoleh dari teknik pengambilan sampel non-probabilitas jenis consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan melacak rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan analisis Kaplan-Meier dan Regresi Cox. Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas tingkat kelangsungan hidup pasien LLA tahun 2013-2014 adalah 92,25% dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 60 bulan. Berdasarkan analisis multivariat menggunakan model interaksi regresi Cox, faktor yang paling berpengaruh pada tingkat kelangsungan hidup pasien LLA adalah komorbiditas (p = 0,002; HR = 10,76 CI; 2,38-48,55), remisi (p = 0,001; HR = 13,28 CI2,98- 59,73) dan kambuh (p = 0,014; HR = 7,92 CI; 1,53-41,12).

Acute lymphoblastic leukemia (LLA) is a type of cancer caused by the accumulation of lymphoblasts in the bone marrow that affects many children. The success of treatment in leukemia patients can be assessed based on the survival rate of LLA patients. The aims of this study were to identify 5-year survival, the factors that influence it, and the scoring value of predictors of survival in children aged 1-18 years diagnosed with acute lymphoblastic leukemia (LLA) in RSAB Harapan Kita. This study is an analytic observational study that used retrospective cohort study design. The sample was 130 LLA patients diagnosed in 2013-2014 who were obtained from a non-probability sampling technique consecutive sampling. Data were collected by tracking the patient's medical records. Data were analyzed using Kaplan- Meier analysis and Cox Regression. The results show that the LLA patient's survival rate probability from 2013-2014 was 92.25% with a median survival rate of 60 months. Based on multivariate analysis using Cox regression interaction models, the most influential factors on survival rate of LLA patients were comorbidity (p = 0.002; HR = 10.76 CI; 2.38-48.55), remission (p = 0.001; HR = 13.28 CI2.98-59.73) and relapse (p = 0.014; HR = 7.92 CI; 1.53- 41.12)"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrye Fernandes
"Kemoterapi memiliki dampak terjadinya kelelahan pada anak yang menderita leukemia limfoblastik akut. Kelelahan pada anak dapat diperberat oleh masalah tidur yang dialami anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan masalah tidur dengan kelelahan pada anak dengan leukemia limfoblastik akut yang menjalani satu siklus kemoterapi fase induksi. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pengukuran berulang masalah tidur dan kelelahan pada anak berumur 7-18 tahun (n=62). Pengambilan data dilakukan selama 7 hari yaitu, satu hari sebelum, lima hari selama, dan satu hari setelah kemoterapi.
Hasil analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dengan tingkat kemaknaan 95% menunjukkan hubungan yang signifikan (p<0,001) antara masalah tidur dengan kelelahan. Kesimpulannya masalah tidur menjadi penyebab beratnya kelelahan pada anak sehingga penting untuk dilakukan pengkajian dan memberikan intervensi mengatasi masalah tidur untuk mengurangi kelelahan pada anak. Pelatihan manajemen masalah tidur dan kelelahan menjadi penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam mengatasi kelelahan pada anak leukemia limfoblastik akut yang menjalani kemoterapi fase induksi.

Chemotherapy had an impact of disruption in sleep patterns and fatigue in children who suffer from acute lymphoblastic leukemia. Fatigue in children can be exacerbated by sleep problems experienced by children. This study aimed to analyze the relationship of sleep problems with fatigue in children with acute lymphoblastic leukemia who underwent a cycle of induction phase chemotherapy. The design of this research used descriptive analytic with repeated measurements of sleep problems and fatigue in children aged 7-18 years (n = 62). The data were taken for 7 days, consist of one day before, five days during, and one day after chemotherapy.
The result of data analysis using Pearson correlation test with significance level 95% showed significant relationship (p <0.001) between sleep problems with fatigue. The conclusion were sleep problems cause severe fatigue in children so it is important to do the assessment and provide intervention to overcome sleep problems to reduce fatigue in children. Training on sleep problems and fatigue management becomes important to improve knowledge and abilities of nurses in overcoming fatigue in children with acute lymphoblastic leukemia undergoing chemotherapy on induction phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan koping orang tua dan karakteristik anak dengan tumbuh kembang anak usia batita dan prasekolahpenderita LLA di RSABHarapan Kita Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Jumlah sampel adalah 20 orang, diambil secara consercutive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi phi. Hasil penelitian menunjukkan, dengan a<0,05, ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping orang tua dengan pertumbuhan anak LLA. Ada hubungan bermakna antara mekanisme dan efektifitas koping orang tua dengan perkembangan anak LLA. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan disarankan untuk lebih mengoptimalkanperan serta orang tua agar anak anak penderita LLA dapat mencapai derajat kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan yang normal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T33464
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Rerita
"Acute lymphoblastic leukemia has been known as the most common cancer to occur in childhood. Along the treatment process of ALL, hematologic toxicities including thrombocytopenia has been identified as one of the side effects which may occur in patients during the maintenance phase of chemotherapy. This may cause the treatment to be discontinued and lead to a higher risk of relapse. To prevent a worse prognosis, it is essential to analyze factors which may induce thrombocytopenia. This study aimed to identify association between the occurrence of thrombocytopenia with several factors including gender, age, nutritional status, risk group, and serum albumin level. The research was conducted with a cross sectional retrospective analytical approach towards 101 subjects from Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo within the year of 2014 – 2016. This study revealed that there were 26.7% of patients that experienced thrombocytopenia, with grade 1 thrombocytopenia accounted for most of the case. These patients with thrombocytopenia were mostly male and there were similar proportions between patients with high risk and standard risk. They had a younger age (median of 3.33 years old), had a good nutritional status, and normal serum albumin level. The result of this study revealed a significant association between age with the occurrence of thrombocytopenia (p=0.003). While, no significant association was found between the occurrence of thrombocytopenia with the other factors including gender (p=0.575), nutritional status (p=1.000), risk group (p=0.799) and serum albumin level (p=0.809). In conclusion, age is the only significant factor that influence the occurrence of thrombocytopenia.

Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan pada anak. Angka kelangsungan hidup pasien semakin meningkat seiring dengan berkembangnya kemoterapi dalam tatalaksana penyakit ini. Namun, terdapat risiko untuk pasien mengalami trombositopenia sebagai salah satu efek samping toksisitas dalam fase pemeliharaan kemoterapi. Hal ini menjadi salah satu penyebab penghentian dini terapi yang dapat meningkatkan risiko untuk mengalami relaps. Untuk menghindarinya, dibutuhkan pengkajian terhadap faktor -faktor yang dapat memicu terjadinya trombositopenia pada pasien LLA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antara kejadian trombositopenia yang dialami oleh pasien pada fase pemeliharaan kemoterapi, dengan berbagai faktor meliputi jenis kelamin, umur, status gizi, stratifikasi risiko dan kadar serum albumin. Studi ini dilaksanakan menggunakan metode potong lintang dengan pendekatan retrospektif analitik terhadap 101 data anak dengan diagnosis LLA di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tahun 2014 sampai tahun 2016. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa 26.7% pasien mengalami trombositopenia selama fase pemeliharaan kemoterapi, dengan grade 1 trombositopenia berdasarkan klasifikasi ECOG sebagai kasus terbanyak. Diantara pasien yang mengalami trombositopenia, terdapat lebih banyak pasien laki – laki, dengan proporsi seimbang antara pasien dengan risiko standar dan risiko tinggi. Mayoritas pasien trombositopenia memiliki umur yang lebih muda (median 3.3 tahun), mempunyai status gizi yang baik, dengan kadar serum albumin yang normal. Penelitian ini menunjukan adanya hubungan signifikan antara umur dan kejadian trombositopenia (p=0.003). Sementara, kejadian trombositopenia tidak berhubungan dengan faktor lain seperti; jenis kelamin (p=0.575), status gizi (p=1.000), stratifikasi risiko (p=0.799), dan kadar serum albumin (p=0.809). Umur merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kejadian trombositopenia pada pasien."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyah
"Leukemia Limfoblastik Akut merupakan penyakit keganasan dan sering mengenai anak-anak, infeksi dapat diakibatkan oleh aktifitas bakteri S mutans yang merupakan fokus infeksi. Pada anak Leukemia Limfoblastik Akut terjadi penurunan imunitas tubuh, oleh karena itu terjadi perubahan mikroflora oral. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan aktifitas bakteri S mutans. anak Leukemia Limfoblastik Akut pada fase Kemoterapi induksi, intensifikasi/konsolidasi, pemeliharaan. Bahan dan cara penelitian yaitu plak bakteri S mutans anak Leukemia Limfoblastik Akut, dimasukkan kedalam media Cariostat, diinkubasi selama 48 jam 37°C. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan aktifitas bakteri S mutans pada fase kemoterapi induksi, intensifikasi/konsolidasi, pemeliharaan. Aktifitas bakteri S mutans tertinggi ditemukan pada fase induksi. Kesimpulan yang didapat ditemukan adanya perbedaan aktifitas bakteri S mutans antara fase induksi, intensifikasi/konsolidasi, pemeliharaan.

Background: ALL is a malignant disease and often happen in children, the infection can be caused by bacterial activity of S mutans which is the focus of infection. Children with ALL body immunity's are decreasing which leads to changes in oral microbacteria. Objective: To analyze the differences activity of S mutans bacteria in children with ALL in phase of chemotherapy, induction, intensification /consolidation and maintenance. Methods: collecting S mutans bacteria Plaque from Children with ALL through Cariostat and incubated for 48 h at 37 ° C. Results: There are differences in the activity of S mutans bacteria in the phase of induction chemotherapy, intensification / consolidation and maintenance. The highest activity of S mutants bacteria was found in the induction phase. Conclusion: There are differences in the activity of S mutans bacteria between the induction phase, intensification / consolidation and maintenance."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan koping orang tua dan karakteristik anak dengan tumbuh kembang anak usia batita dan prasekolah penderita LLA di RSAB Harapan Kita Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Jumlah sampel adalah 20 orang, diambil secara consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi phi. Hasil penelitian menunjukkan, dengan α<0,05, ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping orang tua dengan pertumbuhan anak LLA. Ada hubungan bermakna antara mekanisme dan efektivitas koping orang tua dengan perkembangan anak LLA. Ada hubungan yang bermakna antara karakteristik anak dengan perkembangan anak LLA. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan disarankan untuk lebih mengoptimalkan peran serta orang tua agar anak penderita LLA dapat mencapai derajat kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

This research is purposed to identify the correlation between coping of parent and children?s characteristic with growth and development of the toddler and preschool with acute lymphoid leukemia at RSAB Harapan Kita Jakarta. This research is using cross sectional design with 20 respondents by consecutive sampling. The data analyzed by using phi correlation. The result showed that on α < 0,05, there is significant correlation between coping mechanism of parent toward the children?s growth who have been through acute lymphoid leukemia. There is significant correlation between coping mechanism and the effectiveness of coping with the children development. The significant correlation is found between the children?s characteristic with the children?s development. Nurses are suggested to be more optimized the parent role in nursing care. So that, the children with acute lymphoid leukemia can reach good quality of health, growth and develop optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dina Maritha
"Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah keganasan yang paling sering terjadi pada anak-anak. Angka kesembuhan yang besar terjadi akibat terapi kanker saat ini, namun respon toksik yang terkait dan pembentukan radikal bebas meningkatkan angka kematian akibat pengobatan daripada kematian akibat penyakitnya itu sendiri. Komplikasi kemoterapi meningkatkan rasa ingin tahu dokter untuk mempelajari penggunaan antioksidan sebagai pengobatan tambahan pada kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran N-asetilsistein ​​(NAS) sebagai terapi antioksidan pada anak-anak dengan LLA SR (standard risk) selama fase induksi kemoterapi, dan kemungkinan peran mereka dalam pencegahan dan pengendalian komplikasi hati terkait dengan penggunaan agen kemoterapi. Sebuah uji klinis acak tersamar tunggal NAS dibandingkan dengan plasebo yang dilakukan pada pasien anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Hematologi dan Onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada 11 pasien anak-anak usia mereka berkisar antara 2 dan 10 tahun dengan LLA SR yang menjalani kemoterapi fase induksi dan memenuhi kriteria inklusi. Pasien secara acak dialokasikan ke dalam dua kelompok, NAS atau kelompok plasebo. Mereka dievaluasi secara klinis untuk terjadinya komplikasi dan sampel darah dikumpulkan sebagai parameter laboratorium (plasma malondialdehid (MDA), enzim transaminase, dan bilirubin). Sebanyak 11 subjek dilakukan analisis yang terdiri dari 6 pada kelompok n-asetilsistein dan 5 pada kelompok plasebo. Karakteristik subjek didominasi oleh anak laki-laki dengan status gizi kurang. Kadar rerata MDA cenderung mengalami penurunan, sebanyak tiga subjek dari enam subjek pada kelompok perlakuan dan tiga subjek dari lima subjek pada kelompok plasebo. Insidens peningkatan kadar enzim transaminase sebesar 25%. Tidak terjadi kejadian kolestasis pada subjek penelitian. Pengobatan NAS ​​berdasarkan dosis antioksidan cenderung menurunkan kadar MDA, dan mencegah peningkatan enzim transaminase, dan bilirubin.

Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most commonly malignancy in children. Cancer therapies have experienced great success nowadays, yet the associated toxic response and free radicals formation have resulted in significant number of treatment-induced deaths rather than disease-induced fatalities. Complications of chemotherapy increases physicians curiosity to study antioxidant use as adjunctive treatment in cancer. This study aims to evaluate the role of N-acetylcysteine (NAC) as antioxidant therapy in children with ALL during the induction phases of chemotherapy, and their possible role in prevention and control of hepatic complications associated with the use of chemotherapic agents. A randomized single-blind clinical trial of NAC in comparison with placebo conducted in hematology and oncology pediatric patient of Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. The study was performed in 11 pediatric patients with ALL with their ages ranging between 2 and 10 years, undergoing induction phase chemotherapy that fulfilled the inclusion criteria consecutively. Patient were randomly allocated into of two groups, NAC or placebo group. They were evaluated clinically for the occurance of complications and blood samples were collected as the laboratory parameters (plasma malondyaldehide (MDA), transaminase enzyme, and bilirubin). A total 11 participants were included in analysis consisted of 6 in n-acetylcysteine group and 5 in placebo group. Characteristics of subject were predominated by boys and moderate malnourished. Mean MDA levels tended to decrease, as many as three subjects from six subjects in the NAC group and three subjects from five subjects in the placebo group. Incidence of increased levels of the transaminase enzyme by 25%. There was no cholestasis events in the study subjects. NAS treatment based on antioxidant doses tends to reduce MDA levels, and prevent the increase in the transaminase enzyme and bilirubin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T57623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Setyowati
" ABSTRAK
Lama rawat merupakan salah satu indikator untuk menilai mutu pelayanan rumahsakit. Lama rawat berhubungan dengan masalah kesehatan yang dialami baikpenyakit akut maupun kronik. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran lamahari rawat berdasarkan masalah kesehatan pada pasien. Desain penelitian yangdigunakan yaitu deskriptif retrospektif. Sampel penelitian ini diambil dengan tekniktotal sampling data rawat inap pasien pada tahun 2014 di RSAB Harapan Kita. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama hari rawat 10 hari, kasus penyakitakut rata-rata dirawat selama 3 hari dan penyakit kronis rata-rata dirawat selama12 hari. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk meningkatkan mutupelayanan sehingga menurunkan lama rawat pasien.Kata kunci: lama rawat, rumah sakit, masalah kesehatan, anak.
ABSTRACT Length of stay is one indicator to assess the quality of hospital services . Length ofrelated health problem experienced by both acute and chronic disease. The purposeof this study was length of stay description based on the patient rsquo s health problems.The desain of study descriptive retrospective. The sample of study was taken bytotal sampling technique of data hospitalization of patients in 2014 in RSABHarapan Kita. The results showed that the average length of stay of 10 days , casesof acute illness on average treated for 3 days and the average chronic diseasestreated for 12 days. The study recommends that the nurses have to optimize thequality of care in order to reduce length of stay."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S66639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipih Karniasih
"Tingginya angka pengundurn diri perawat manajer di RSAB Harapan Kita adalah masalah serius dan sangat berhubungan dengan kepuasan kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan kerja perawat manjer di ruang rawat inap RSAB dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara potong lintang, di mana pengukuran kepuasan kerja perawat manajer sebagai
variabel terikat yang terkait dengan fungsi-fungsi manajemen. Penelitian dilakukan untuk menganalisa hubungan variabel bebas yaitu : usia, lama kerja, tingkat pendidikan dan karakteristik pekerjaan yaitu: penghargaan, beban kerja dan kebijakan organisasi pada
waktu yang bersamaan. Uji Kai Kuadrat digunakan untuk mengukur hubungan antar karakteristik individu dan pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat manajer. Untuk
melihat variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat manajer digunakan uji multivariat regresi logistik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat manajer sejumlah 80 orang yang bekerja di ruang rawat inap RSAB, dan sampel berjumlah 66 perawat manajer. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi teori Smith dalam bentuk kuesioner. Kuesioner telah
diuji validitas dan realibilitasnya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara karakteristik individu: usia, lama kerja, tingkat pendidikan dan karakteristik pekerjaan: beban kerja dan kebijakan organisasi dengan kepuasan kerja perawat manajer di mana p value <0,05. Variabel bebas yang paling berpengaruh adalah beban kerja dan kebijakan organisasi di Mana p value < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian teridentifikasikan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja perawat manajer adalah faktor beban kerja dan kebijakan organisasi di mana p value <0,05.

The Maternity and Child Harapan Kita Hospital Jakarta has a serious problem related to high turnover of nurse?s managers and it could related to job satisfaction.
The objective of this study is to obtain the description of job satisfaction of nurse's managers at the Maternity and Child Harapan Kita Hospital and the related factors.
This study is descriptive analitical design with cross sectional data collection. The Chi Square is to measure the correlation between nurse's managers characteristic
(age, length of job experience, educational background) and job characteristics (reward system, work load, and organisation policy).
Population of this study were the nurse?s managers at Maternity and Child Harapan Kita Hospital. The number of sample is 66 nurse?s managers. Instrument was developed from Job Description Index of Smith, through 54 quesioners which has been tested for it's validity and realibility.
The result of the study shown the correlation between nurse's managers characteristic and job characteristic with nurses manager's job satisfaction (p value <0,05)
The study shown that factor & which mostly related to Nurse Managers Job Satisfaction are nurse work-load and organisation policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>