Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fairuz Thifal Ariqoh Iriandi
"Menarche merupakan proses terjadinya menstruasi yang pertama kali dialami oleh remaja. Remaja yang tidak memiliki kesiapan menghadapi menarche lebih rentan terhadap tekanan psikologis seperti depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Desain penelitian adalah cross-sectional terhadap 113 sampel di SMP Negeri, yang diambil dengan metode quota sampling. Data penelitian diuji menggunakan uji Independent sample t-test dan Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kesiapan remaja dalam menghadapi menarche adalah 58,4%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche dengan nilai OR 95% CI = 2,236. Namun, tidak ada hubungan antara usia menarche, sumber informasi, dan dukungan keluarga dengan kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi pelayanan kesehatan terutama perawat untuk memberikan edukasi serta promosi kesehatan bagi remaja mengenai menarche baik melalui institusi pendidikan maupun melalui orang tua.

Menarche is a process of menstruation that happened for the first time in adolescents. Adolescents who do not have the readiness to face the menarche are more vulnerable to psychological distress such as depression. This study aimed to determine the factors related to adolescents readiness to face menarche. Its design was cross-sectional with 113 samples at Junior High School, using quota sampling method. The research data was tested by using Independent sampe t-test and Chi-square test. The result showed that the prevalence of readiness to face menarche in adolescent was 58,4%.
The result showed that there is a relationship between knowledge and adolescents readiness to face menarche with OR 95% CI = 2.236. However, there is no relationship between the age of menarche, resources, and family support with adolescents readiness to face menarche. These results can be the basis for health care especially nurses to provide education and health promotion for adolescents about menarche either through educational institutions and/or through the parents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhini Wulandari Leksono
"Menarche didefinisikan sebagai awal dari terjadinya menstruasi yaitu waktu dimana seorang perempuan mengalami menstruasi pertamanya. Usia menarche cenderung mengalami percepatan selama 100 tahun terakhir, disamping itu terjadi peningkatan persentase remaja yang mengalami menarche dini dari tahun ke tahun. Usia menarche dini berdampak pada kesehatan psikososial dan kesehatan fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menarche pada remaja putri. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni 2022 di SMP PGRI 3 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran antropometri menggunakan timbangan berat badan dan microtoise, serta pengisian kuesioner untuk mengetahui data usia menarche, tingkat stres, kualitas tidur, keterpaparan media elektronik dan internet, keterpaparan lawan jenis, uang jajan, pendidikan orang tua, dan pendapatan orang tua.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,2% responden yang sudah menarche mengalaminya pada usia dini. Faktor-faktor yang mempengaruhi usia menarche pada remaja putri ialah status gizi, keterpaparan lawan jenis, pendapatan orang tua, dan pendidikan ayah sebagai variabel confounding. Status gizi menjadi faktor paling dominan yang mempengaruhi usia menarche. Disarankan agar lebih memperhatikan asupan gizi siswi karena status gizi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi usia menarche.

Menarche is defined as the beginning of menstruation, which is when a woman experiences her first menstruation. The age of menarche tends to accelerate in the last 100 years. Furthermore, the percentage of adolescents experiencing early menarche was increased. Early age of menarche can have an impact on psychosocial and physical health.
This study aims to determine the factors associated with the age of menarche. This study took place in June 2022 at SMP PGRI 3 Jakarta. This study is a quantitative study using cross sectional study design. The data collection were process is conducted with anthropometric measurements using weight scales and microtoise, and self-administrered questionnaire to collect information about age of menarche, stress level, sleep quality, electronic media and internet exposure, boyfriend exposure, pocket money, parental education, and parental income.
The results showed that 36.2% of respondents who had menarche experienced it at an early age. The factors associated with age of menarche are nutritional status, boyfriend exposure, parental income, and father's education as confounding variables. The factor that has the highest association with age of menarche is nutritional status. It is recommended to monitor the nutritional intake of students because nutritional status is the dominant factor that affects the age of menarche.
"
Depok: Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Prabasiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, persen lemak tubuh, usia menarche ibu, sosial ekonomi, dan stimulan eksternal dengan status menarche. Desain penelitian yang yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011 dengan sampel siswi kelas VII dan VIII (umur 11-15 tahun) SMP N 10 Tegal sebanyak 204 orang.
Hasil penelitian menunjukan sebanyak 78,9% responden sudah mengalami menarche dengan rata-rata usia menarche 12,24 ± 0,954 tahun. Variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan status menarche adalah status gizi, persen lemak tubuh, usia menarche ibu, dan pendidikan bapak.
Penulis menyarankan agar pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan Kota melakukan pemantauan status gizi secara berkala. Untuk pencegahan, pemantauan status gizi sebaiknya dilakukan pada siswi di sekolah dasar sehingga bisa mencegah terjadinya obesitas yang berisiko menarche dini dan bisa mencegah kekurusan yang berisiko menarche lambat.

The objective of this study was to identify the association between nutritional status, body fat percentage, maternal age at menarche, socio-economic, and external stimulant to menarche. A cross sectional survey was conducted with 204 students class VII and VIII (age 11-15) at SMP N 10 Tegal in May 2011.
The result showed that 78.9% of respondents had attained menarche with an average age of menarche is 12.24 ± 0.954 years. The variables that have a significant association with menarche status are nutritional status, body fat percentage, maternal age at menarche and father's education.
The author suggests school and Department of Health to monitor nutritional status of students. For prevention, monitoring should be done in the elementary school. We can prevent obese that can cause early menarche and also prevent underweight that can cause late menarche.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Tejabaswara
"Latar belakang: Menars merupakan kondisi ketika seorang remaja putri mengalami menstruasi pertama kali. Di Indonesia, usia menars diketahui mengalami tren penurunan. Menars dini dapat meningkatkan berbagai risiko terjadinya masalah- masalah kesehatan, di antaranya masalah reproduktif dan psikologis. Perubahan gaya hidup hingga asupan nutrisi diyakini menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usia menars baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara indeks massa tubuh, aktivitas fisik, pekerjaan orang tua dan pendapatan orang tua.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional. Pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesioner, dan wawancara 24 hour recall dilakukan dalam pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Kruskal- Wallis dan Mann-Whitney. Uji post-hoc Mann-Whitney juga dilakukan untuk variabel yang signifikan.
Hasil: Didapatkan 352 sampel yang sudah menstruasi dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Jakarta, Depok, Bandung dan Tegal. Rerata usia menars berada pada usia 12 tahun. Berdasarkan analisis data, didapatkan terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan usia menars (p < 0,000). Namun, tidak didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik, pekerjaan orang tua dan pendapatan orang tua terhadap usia menars (p > 0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan usia menars, sedangkan aktivitas fisik, pekerjaan orang tua dan pendapatan orang tua tidak berhubungan dengan usia menars.

Background: Menstruation is a condition when a young woman experiences her first menstruation. In Indonesia, the age of menstruation is known to be experiencing a decreasing trend. Early menstruation can increase the risk of various health problems, including reproductive and psychological problems. Changes in lifestyle and nutritional intake are believed to be factors that can influence the age of menstruation both directly and indirectly. For this reason, this study aims to analyze the relationship between body mass index, physical activity, parental employment, and parental income.
Methods: This research was conducted with a cross-sectional design. Measurement of body weight and height, filling out questionnaires, and 24-hour recall interviews were carried out in data collection. Data analysis in this study used the Kruskal-Wallis and Mann-Whitney tests. Mann-Whitney post-hoc tests were also performed for significant variables.
Result: There were 352 menstruating samples from elementary and junior high schools in Jakarta, Depok, Bandung and Tegal. The average age of menstruation is 12 years. Based on data analysis, it was found that there was a relationship between body mass index and age at menarche (p < 0.000). However, there was no significant relationship between physical activity, parental employment, and parental income on menstrual age (p > 0.05).
Conclusions: There is a relationship between body mass index (BMI) and age at menarche, while physical activity, parental occupation and parental income are not related to age at menarche.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Hardiningsih
"Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang remaja putri atau disebut menstruasi pertama. Penurunan usia menarche pada remaja putri diduga disebabkan oleh beberapa faktor seperti status gizi, genetik, asupan gizi, stimulan psikis, dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status menarche pada siswi SD dan SMP Islam As-syafi’iyah Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 105 siswi kelas 4, 5 SD dan 1, 2 SMP. Data dianalisis dengan uji chi-square dan uji t independen.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 53,3% responden sudah menarche dengan rata-rata usia menarche 11,24±0,85 tahun, dengan usia menarche termuda adalah 9,6 tahun dan usia menarche tertua adalah 13 tahun. Penelitian ini juga menunjukan bahwa status menarche berhubungan dengan status gizi (IMT/U) (p-value = 0,004), asupan serat (p-value = 0,01), keterpaparan media cetak (p-value = 0,01), keterpaparan media elektronik (p-value = 0,002), pendidikan ayah (p-value = 0,01), dan pendidikan ibu (p-value = 0,011). Disarankan adanya program pendidikan kesehatan reproduksi remaja dimulai dari sekolah dasar dan diawasi oleh sekolah dan orang tua.

Menarche was first bleeding from uterus that occurs in adolescent girl called first menstruation. Decrease the age of menarche in adolescent girl thought to be caused by several factors such as nutritional status, genetic, nutrition intake, mental stimulant, and socio-economic. The purpose of this study was to determine the factors that associated with menarche status in adolescent girls at As-Syafi’iyah moslem elementary school and junior high school Bekasi. This study was conducted using cross-sectional study design, sampling technique using a total sampling methods. The study sample consisted of 105 students grades 4, 5 elementary school and 1, 2 junior high school. Data were analyzed by chi-square test and independent t test.
These results indicate that 53.3% of respondent had menarche at an average age of menarche is 11.24 ± 0.85 years, with the youngest age of menarche was 9.6 years and the oldest age of menarche was 13 years. This study also showed that menarche status associated with nutritional status (p-value = 0.004), fiber intake (p-value = 0.01), print media exposure (p-value = 0.01), electronic media exposure (p-value = 0.002), father's education (p-value = 0.01), and mother’s education (p-value = 0.011). Suggested the existence of adolescent reproductive health education program starting in primary school and supervised by the school and parents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Putri Maretta
"Usia menarche yang semakin dini dari tahun ke tahun menunjukkan adanya suatu tren pada usia menarche remaja perempuan. Menarche merupakan salah satu ciri remaja perempuan telah mengalami pubertas. Menarche mengakibatkan munculnya dorongan seksual pada remaja yang dimulai dengan ketertarikan pada lawan jenis dan berujung pada perilaku seksual berisiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia menarche dan perilaku seksual remaja. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, melibatkan 119 sampel siswa perempuan sekolah menengah pertama di Depok berusia 12-17 tahun. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan April 2014, dengan menggunakan kuisioner baku dari BKKBN, yang telah di uji coba terlebih dahulu.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia menarche dengan perilaku seksual remaja (p=0,187 ; p>0,05), dengan rerata usia menarche remaja adalah 12,65 ± 1,01 tahun. Selain itu diperoleh juga lebih dari seperempat jumlah responden telah melakukan perilaku seksual beresiko berat. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar pendidikan kesehatan reproduksi di berikan pada tiap tahap perkembangan anak.

Earlier age of menarche indicates a trend age of menarche. Menarche is one of girl?s characteristic who has been in puberty. Menarche resulted in the emergence of teenager?s sexual incitement that starts with an attraction to opposite gender and lead to high risk sexual behavior eventually. The purpose of this research is to find out the correlation between age of menarche and sexual behavior in adolescent. The design of research is cross sectional, with 119 respondens who are girl students from junior high school with range of age between 12-17 years old in Depok. The data collection was conducted on April 2014, using quetionaire from BKKBN that has been tested. The result shows that there is no a meaningful correlation between the age of menarche with sexual behavior in teenager (p=0,18 ; p>0,05), and the average age of menarche is 12,65± 1,01 year. Moreover, the research also finds that a quarter of the responden have done high risk sexual behavior. This research recommend to health education of female reproduvtive system must be given to every step of child development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindayati
"Menstruasi pertama atau menarche adalah tanda dimulainya haid yaitu keluamya cairan darah berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Secara umum menarche merupakan dimulainya kematangan kapasitas reproduksi seorang wanita dengan ditandai berkembangnya karakteristik seksual sekunder seorang wanita. Keadaan ini menandakan kesiapan seorang wanita untuk berhubungan seksual, hamil dan melahirkan. Jika dalam usia remaja telah terjadi kehamilan maka akan terjadi kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan gizi antara kebutuhan untuk bertumbuh remaja itu sendiri dengan kebutuhan gizi untuk janin yang dikandungnya. Dengan demikian akan terjadi kekurangan gizi diantara keduanya, akan terjadi gizi kurang dan anemia untuk ibunya sedangkan untuk bayi akan lahir dengan berat badan rendah.
Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi tentang hubungan faktor berat badan lahir, status gizi (IM1) dan pola konsumsi iemak, persen lemak tubuh, sosial ekonomi orangtua, umur menarche ibu keterpaparan media massa dan aktivitas olahraga dengan umur menarche remaja putri 9- 15 tahun di Perunmas Kp Baru Kota Pariaman. Waktu penelitian pada bulan Maret - April 2007 dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional dan bersifat deskriptif analitik. Besar sampel sebanyak 255 remaja putri. Analisis data dilakukan secara bertahap dimulai dari univariat untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel, bivariat untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel status menarche (chi square) dan multivariat untuk mengetahui fuktor yang paling dominan dilakukan dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan dari 255 responden sebanyak 158 orang (61,9 %) telah menarche. Rata- rata umur menarche adalah 12,1 ± 0,91 tahun. Umur menarche termuda 9,2 tahun dan tertua adalah 14 tahun. Berat badan lahir responden lebih besar atau sama dengan 2.500 gram (86,5 %), status gizi responden kategori normal (78,8 %), persen lemak tubuh kategori normal (62,4%) , FFQ konsumsi lemak dengan kategori sering berturut-turut !auk hewani, !auk nabati dan makananjajanan (53,3 %, 50,5% dan 52,6 %), pendidikkan orangtua SLTA (41,2 %). Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara berat badan lahir, status gizi, persen lemak tubuh, Frekuensi lauk nabati, uang jajan, status pekerjaan ayah dan aktivitas olahraga dengan status menarche.
Dari basil uji multivariat terdapat 4 variabel independen berhubungan secara be!lilllkna dengan status menarche yaitu variabel status gizi, frekuensi lauk nabati, berat badan lahir, dan persen lernak tubuh dengan status menarch. Status gizi rnerupakan faktor yang paling dominan. Rernaja dengan status gizi baik lebih cepat menarche 11,320 kali dibandingkan remaja dengan status gizi kurang setelah dikontrol oleh, persen lemak tubuh, berat badan lahir dan frekuensi !auk nabati. Oleh sebab itu disarankan untuk rneningkatkan program promosi kesehatan khususnya kebutuhan gizi remaja untuk menanggulangi kekurangan gizi yang berakibat teljadinya berat badan lahir rendah. Program promosi gizi dan kesehatan reproduksi sudah harus diberikan sedini mungkin, karena remaja mernerlukan persiapan gizi yang baik untuk menjadi calon ibu untuk dapat melahirkan anak dengan berat badan bayi lebih besar dari 2.500 gram.

First menstruation or menarche is a sign of menstruation started when blood drew from process of uterus partition shedding which have some blood vessel. In general menarche is a maturity of women's reproduction capacity which signed by women's secondary sexual grow. In this condition, women ready for sexual activities, pregnant and get birth. This a faster women get menarche the sooner they can do active sexual activities, pregnant and birth deliveri. If young girls had pregnant can be competition in nutrient need between young girl's needed and fetoes needed that hers pregnancies on the other hand. So can be malnutrition all of them, calories protein malnutrition and anemia for young girls and giving low birth weight for the baby.
This research's aim to have some information about the relation of birth weight, nutrition status (BMI), body fat percentage, fat consumption, the girls snack cost, mother's menarche age, parent's social economic (education, occupation, income of parents,have children, nwnber of family size, cost of day food) explanted of information of adult's mass media and sport activities with menarche status of young girls 9 - 15 years old in Perumnas Kp Baru Pariaman City. Research Period on March - April 2007 by cross sectional design and descriptive analytic. The nwnber of samples are 255 young girls is taken randomly from the estate. The data analysis including univariate, bivariate (chi square) and multivariate (multiple logistic regression).
The finding of result are found that 255 respondent, 158 samples (61,9 %) have menarche. The average of the age of menarche 12,1± 0,91 years. The youngest age of menarche 9,2 years old and the oldest is 14 years. Birth weight respondent 2.500 grams (86,5 %), nutrition status respondent in normal category (78,8 %), body fut percentage in normal category (62,4 %), Frequency fat conswnption with category often in succession animal fat, vegetables fut and snack (53,3 %, 50,5 %, and 52,6 %), parent's education categories are senior high school (41,2 %).
Bivariat analysis result shows significant relation between birth weight, nutrition status, body fat percentage , Frequency of vegetable fat, the girls snack cost, father job's status and sport activities with menarche status. According to result of multivariate research, there's 4 independent variable that significant relation with menarche status that are birth weight, nutrition status variable, frequency of vegetable fat and body fat percentages with menarche status. The dominant factor is nutrition status because the Odds Ratio value of nutrition status is the highest than others variables. Young girls whose good nutrition status occurring of menarche 11,320 times than young girls whose under nutrition status after controlled birth weight, body fat percentages and frequency of vegetables fat variables. We suggest to promote teenager nutrient needs and the risks/ danger of food lack and teenager reproduction health information has known in earlier age,because young girls needs good nutrition preparing tobe good mother whose have a baby birth weight more than 2.500 grams.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T11513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Yuli Mirani
"Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar penyakit kardiovaskuler yang mempeng hipertensi pada remaja akhir. Penelitian metode cross sectional ini melibatkan 95 orang mahasiswa yang berusia 18-20 tahun yang diikutsertakan secara accidental. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian hipertensi pada usia remaja akhir sebesar 11,6%.
Hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa hipertensi berhubungan secara signifikan dengan obesitas dan jenis kelamin (p 0,005 dan p 0,046; α 0,05). Hipertensi ditemukan lebih banyak pada remaja obesitas (33,3%) dan laki-laki (17,2%). Saran untuk penelitian selanjutnya agar memperluas faktor hipertensi lainnya yang mungkin ditemukan pada remaja, serta untuk mahasiswa usia remaja agar rutin memeriksakan tekanan darah dan memperbaiki gaya hidup.

Hypertension is a major risk factor of cardiovascular disease which influences morbidity and mortality entire world. Recently, incidence of hypertension has increased in adolescence. Objective of this study was to identified the related factors of hypertension in late adolescents. This study applied cross sectional metodh involved 95 students aged 18-20 years who were enrolled accidentally. The prevalence of hypertension in this subjects was 11,6%.
The results of Chi Square test showed that hypertension significantly related to obesity and gender (p 0,005 and p 0,046; α 0,05). Hypertension were found the greater prevalences in obese (33,3%) and male (17,2%) late adolescents. It is recommended for further research to extended the another factors of hypertension which may be found in adolescents and also suggested to the students for monitoring routinely blood pressure and changing lifestyle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Aprilia
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi, persen lemak tubuh, asupan gizi (energi, karbohidrat, lemak, dan protein), usia menarche ibu, dan sosial ekonomi keluarga (pekerjaan dan pendidikan orang tua) dengan status menarche pada siswi SD Negeri Depok Jaya 1 Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross - sectional dengan jumlah sampel sebanyak 115 siswi kelas 4,5, dan 6 SDN Depok Jaya 1 Kota Depok. Tehnik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dan data dianalisis menggunakan uji chisquare.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30,4% responden sudah menarche dengan rata - rata usia menarche 10,37 ± 0,37 tahun, dengan usia termuda yang mengalami menarche adalah usia 9 tahun dan usia tertua yang mengalami menarche adalah usia 11 tahun. Variabel - variabel yang memiliki hubungan dengan status menarche adalah status gizi (IMT/U) (p value = 0,023), persen lemak tubuh (p value = 0,000), dan asupan lemak (p value = 0,000). Untuk itu, disarankan adanya edukasi tentang kesehatan reproduksi mengingat usia menarche yang semakin cepat.

The purpose of this study was to determine the associated between nutritional status, body fat percentage, nutrient intake (energy, carbohydrates, fats, and proteins), mother's menarche age, and family socio-economical status (parents' occupation and education) with female students' menarche status. This study used cross-sectional design with a total sample of 115 female students grades 4, 5, and 6 elementary school of SDN Depok Jaya 1. This research used total sampling method and the data were analyzed by chi-square test.
The result of this research showed that 30.4% of respondents had menarche at average age of 10.37 ± 0.37 years old, with the youngest age of menarche was 9 years old and the oldest one was 11 years old. Variables which have relation to menarche status are nutritional status (IMT/U) (p value = 0.023), body fat percentage (p value = 0.000), and fat intake (p value = 0.000), Thereof, a reproductive health education was suggested in elementary school as menarche age was sooner.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Damayanti
"Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya rata-rata umur menarche dan hubungan antara faktor sosial ekonomi, tempat tinggal, IMT, dan rangsangan psikis dengan umur menarche. Disain penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional dengan jumlah sampel 401 orang, Populasi dan sampel penelitian ini adalah mahasiswi baru Ul, perempuan, berumur 16-20 tahun yang masuk ke UI melalui jalur UMPTN/ PMDK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur menarche mahasiswi baru UI adalah 12,25 + 0,12 tahun dan median umur menarche adalah 12 tahun. Umur menarche termuda 9 tahun dan tertua 16 tahun. 26,7% responden mengalami menarche sebelum berumur 12 tahun dan 73,3% responden mengalami menarche pada umur 12 tahun atau lebih. Jumlah anggota keluarga mempunyai hubungan bermakna dengan umur menarche (p=0,021 a=0,05). Sedangkan variabel sosial ekonomi lainnya yakni tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orang tua tidak berhubungan dengan umur menarche. Variabel tempat tinggal, IMT dan rangsangan psikis sebelum menarche juga tidak berhubungan dengan umur menarche.
Dalam penelitian ini diperoleh juga rata-rata umur menarche ibu dari 57 responden. Rata-rata umur menarche ibu dan anaknya berbeda 2 tahun (14,6 + 0,52 tahun dan 12,6 + 0,35 tahun). Umur menarche termuda ibu sama dengan anak, yakni 10 tahun, namun umur menarche tertua ibu (19 tahun) Iebih tua 3 tahun daripada umur menarche anak (16 tahun). Sayangnya, tidak terbukti adanya hubungan antara umur menarche ibu dengan umur menarche anak.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menggunakan disain penelitian yang lebih baik dan mengadakan penelitian yang menganalisis umur menarche di Indonesia menurut waktu sehingga dapat membuktikan ada/ tidaknya secular trend terhadap umur menarche di Indonesia, Dengan adanya percepatan umur menarche, diharapkan dapat dilakukan pendidikan kesehatan reproduksi pada umur yang Iebih muda, yaitu pada usia sekolah SD dan SMP untuk mengantisipasi masalah kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan umur menarche.

The objectives of this research are to know the rate of menarcheal age and the relationship among social-economic factors, residence, 1MT, psicological stimulus and menarcheal age. The design of research is cross sectional study with 401 people for samples. Population and samples are new students of UI, female, 16-20 year old, which came to UI by UMPTN/ PMDK.
This research shows that rate of menarcheal age of samples is 12,25 + 0,12 year and median of menarcheal age is 12 years. The youngest age is 9 year old and the oldest is 16 year old. 26,7% respondent got menarche before 12 year and 73,3% among them got menarche in 12 year old or more. Family members had a significant relationship with menarcheal age (p=0,021, a=0,05). But, others social-economic factors such as parent's education parent's occupation, and parent's income had not a significant relationship with menarcheal age.
This research also got menarcheal age of mothers from 57 respondents. The rate of menarchel age of mother is older than her daughter (mother = 14 + 0,52 year and daughter = 12,6 + 0,35 year). The youngest age of mother is similar to the age of daughter but the oldest age of mother is 19 year, older 3 years than daughter. Unfortunately, we have no evidence about relatioship between mother and daughter menarcheal age.
Base on the result of the study, for next research was suggested to use a better research design and to analyzed menarcheal age by time in Indonesia so we can proof the secular trend of menarcheal age in Indonesia. By menarcheal age accelaration, we espect to have a reproduction health education in younger female, such as female in elementary and junior high school to anticipate the reproduction health problem that related to menarcheal age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>