Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153730 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andry Dwihatmojo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses, indikator, dan
mengetahui hambatan proses pengambilan keputusan dalam memilih lokasi
kegiatan Peningkatan kapasitas Pemandu Selam pada Kementerian Pariwisata.
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data
berupa wawancara mendalam dan observasi lapangan. Berdasarkan hasil
penelitian, proses pengambilan keputusan terdiri dari beberapa tahapan,
diantaranya adalah menentukan alternatif-alternatif pilihan, mengumpulkan data
dan informasi serta menganalisanya, dan menentukan pilihan dari berbagai
alternatif-alternatif yang menjadikan pengambilan keputusan termasuk ke dalam
pengambilan keputusan rasionalitas terbatas. Beberapa indikator yang digunakan
dalam proses pengambilan keputusan diantaranya adalah arahan pimpinan,
destinasi prioritas yang dikhususkan pada destinasi-destinasi yang termasuk
kedalam developing area, keamanan dan keselamatan, pemerataan, dan informasi
industri wisata selam. Terdapat beberapa hambatan yang dijumpai pada proses
pengambilan keputusan, diantaranya adalah terbatasnya anggaran kegiatan,
hambatan karena adanya arahan pimpinan, dan hambatan terakhir adalah karena
data dan informasi yang digunakan dalam pemilihan lokasi kegiatan tidak secara
lengkap dan akurat.

ABSTRACT
This study aims to analyze the process, indicators, and know the resistance
decision-making process in choosing the location of activities Increased capacity
Guides Dive at the Ministry of Tourism. This research approach is qualitative data
collection methods such as in-depth interviews and field observations. According
to the research, decision-making process consists of several stages, including the
determining of alternatives, collecting data and information and analyze it, and
make a selection from a variety of alternatives makes the decision belongs to the
limited rationality decision making. Some of the indicators used in the decision
making process of which is the direction of the leadership, a priority destination
devoted to the destinations included into developing area, security and safety,
equity, and the dive tourism industry information. There are some obstacles
encountered in the decision-making process, including the activities budget
constraints, barriers for their direction of the leadership, and the last obstacle is
that the data and information used in the location selection is complete and
accurate."
2016
S64754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oscar Leonard Josua Mangaraja Manaloe
"Pulau Pari adalah gugusan dari Kepulauan Seribu yang terletak diantara 50 50' LS-050 52' LS dan 1060 34' BT-1060 38' BT. Pulau Pari yang memiliki potensi akan wisata, sehingga perlu adanya pengelolaan mengenai hal tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya analisis mengenai terumbu karang, daya dukung lingkungan, perilaku wisatawan, dan usulan mengenai skenario pengelolaan wisata selam. Pendekatan riset yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan mix method (kuantitatif dan kualitatif). Analisis yang digunakan pada riset ini adalah kondisi terumbu karang, data kelimpahan ikan karang, kesesuaian lahan perairan, daya dukung kawasan, dan analisis perilaku wisatawan. Hasil kondisi terumbu karang di Pulau Pari pada Stasiun 1 dan 4 adalah kategori sangat buruk, Stasiun 2 kategori baik, dan Stasiun 3,5, dan 6 termasuk dalam kategori buruk. Hasil pada kesesuian wisata pada perairan Pulau Pari termasuk dalam kategori S2 dengan pengertian termasuk dalam kategori sesuai. Pada kegiatan wisata selam, maka akan sangat terkait dengan wisatawan. Pada analisis perilaku wisatawan sebanyak 50 responden, mendapatkan hasil bahwa 58% wisatawan pernah melakukan perilaku destruktif. Hasil Analisis menunjukkan bahwa wisata selam sendiri menyumbang 7,26% kerusakan terumbu karang. Daya dukung wisata berfungsi untuk menetapkan jumlah wisatawan, dimana didapatkan hasil 22 orang/hari dan usulan dibagi menjadi 3 zona pemanfaatan yaitu : zona inti, zona penyangga, dan zona pemanfaatan.

Pari Island is a cluster of the Thousand Islands, located between 50 50' LS-050 52' LS dan 1060 34' BT-1060 38' BT. Pari Island which has the potential to be tourist, so it needs the management about it. Based on this, the need for analysis of the coral reefs, the carrying capacity of the environment, tourist behavior, and proposals regarding the dive tourism management scenarios. Approach to research carried out in this study using a mixed method (quantitative and qualitative). The analysis used in this research is the condition of coral reefs, reef fish abundance of data, land suitability waters, the carrying capacity of the region, and the analysis of tourist behavior. The result of the condition of coral reefs in Pulau Pari at Station 1 and 4 is a very bad category, Station 2 good category, Station 3,5, 6 stations included in the category of bad. The yield on the suitability travel in Pari Island waters included in the S2 category with the understanding included in the appropriate category. At the dive tourism activities, it will be associated with tourists. In rating the behavior analysis of 50 respondents, get the result that 58% of tourists ever do destructive behavior. Analysis showed that the dive tourism alone accounts for 7.26% of coral reef damage. Tourism carrying capacity is used to set the number of tourists, which showed 22 people/day and the proposed utilization are divided into 3 zones, namely: core zone, buffer zone, and the zone of utilization. At the dive tourism activities, it will be associated with tourists. In rating the behavior analysis of 50 respondents, get the result that 58% of tourists ever do destructive behavior. Analysis showed that the dive tourism alone accounts for 7.26% of coral reef damage. Tourism carrying capacity is used to set the number of tourists, which showed 22 people/day and the proposed utilization are divided into 3 zones, namely: core zone, buffer zone, and the zone of utilization. At the dive tourism activities, it will be associated with tourists. In rating the behavior analysis of 50 respondents, get the result that 58% of tourists ever do destructive behavior. Analysis showed that the dive tourism alone accounts for 7.26% of coral reef damage. Tourism carrying capacity is used to set the number of tourists, which showed 22 people/day and the proposed utilization are divided into 3 zones, namely: core zone, buffer zone, and the zone of utilization."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnan Solihin
"[ABSTRAK
Memilih pemimpin politik merupakan salah satu proses pengambilan keputusan yang paling
sulit dilakukan. Dalam hal ini, masyarakat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang
jarang dilakukan (rata-rata satu kali per lima tahun) serta terdapat batasan waktu (waktu
pencoblosan) yang sempit untuk dapat menentukan pemimpin berdasarkan informasi terbatas
yang didapatkan. Maraknya kasus korupsi dan kasus etik lainnya yang menimpa para
pemimpin politik menunjukan bahwa masyarakat masih belum memilih pemimpin yang
terbaik. Selain itu, banyak penelitian menyatakan bahwa jalan pintas kognitif digunakan oleh
hampir semua pemilih saat pemilihan pemimpin politik (Hafner-Burton dkk 2011; Lau dan
Redlawsk, 2001;Steenbergen, Hangarter dan de Vries, 2011). Hal ini dikarenakan, manusia
memiliki sumber daya kognitif yang terbatas, di sisi lain sangat sedikit masyarakat yang
memiliki waktu dan energi untuk mengembangkan jenis pengetahuan dan minat di bidang
politik (Lau & Redlawks, 2013). Oleh karena itu, fokus penelitian intervensi ini yakni untuk
meningkatkan kapasitas dari penyelenggara pemilu sebagai pihak yang bertugas dan berperan
penting dalam proses pemilihan pemimpin politik. Hasil uji statistik dekriptif menyatakan
bahwa political efficacy partisipan pelatihan lebih renda pada saat sebelum intervensi (mean =
3.2, sd = 0.5) dibandingkan dengan setelah intervensi (mean = 1.2, sd = 0.5). Selain itu,
penelitian ini menyatakan bahwa partisipan memiliki kecanggihan politik khususnya dalam
mengidentifikasi heuristik dan bias dalam proses pemilihan pemimpin politik lebih rendah saat
sebelum intervensi (mean = 1.2, sd = 0.5) dibandingkan dengan setelah intervensi (mean = 1.8,
sd = 0.3).

ABSTRACT
Choosing political leaders is one of the most difficult decision-making process. In this case,
society is being confronted with a rare decision (on average once every five years) and narrow
time limit (time of voting) to be able to determine the leader based on the limited information.
Rampant corruption and other ethical cases which affecting political leaders showed that
people still not able to choose the best leaders. In addition, many studies suggest that the
cognitive shortcuts used by almost all voters during the election of political leaders (Hafner-
Burton et al 2011; Lau and Redlawsk, 2001; Steenbergen, Hangarter and de Vries, 2011). This
is because humans have limited cognitive resources, on the other hand, only a few people who
have enough time and energy to develop the knowledge and interest in politics (Lau &
Redlawks, 2013). Therefore, the focus of this intervention study is to increase the capacity of
the election organizers as the party in charge and play the important role in the process of
selecting political leaders. Descriptive statistical test results stating that the political efficacy
of training participants is low before the intervention (mean = 3.2, sd = 0.5) compared to after
the intervention (mean = 1.2, sd = 0.5). In addition, this study stated that the participant has the
sophistication of politics especially in identifying heuristics and biases in the process of
selecting political leaders lower before the intervention (mean = 1.2, sd = 0.5) compared to
after the intervention (mean = 1.8, sd = 0.3)., Choosing political leaders is one of the most difficult decision-making process. In this case,
society is being confronted with a rare decision (on average once every five years) and narrow
time limit (time of voting) to be able to determine the leader based on the limited information.
Rampant corruption and other ethical cases which affecting political leaders showed that
people still not able to choose the best leaders. In addition, many studies suggest that the
cognitive shortcuts used by almost all voters during the election of political leaders (Hafner-
Burton et al 2011; Lau and Redlawsk, 2001; Steenbergen, Hangarter and de Vries, 2011). This
is because humans have limited cognitive resources, on the other hand, only a few people who
have enough time and energy to develop the knowledge and interest in politics (Lau &
Redlawks, 2013). Therefore, the focus of this intervention study is to increase the capacity of
the election organizers as the party in charge and play the important role in the process of
selecting political leaders. Descriptive statistical test results stating that the political efficacy
of training participants is low before the intervention (mean = 3.2, sd = 0.5) compared to after
the intervention (mean = 1.2, sd = 0.5). In addition, this study stated that the participant has the
sophistication of politics especially in identifying heuristics and biases in the process of
selecting political leaders lower before the intervention (mean = 1.2, sd = 0.5) compared to
after the intervention (mean = 1.8, sd = 0.3).]"
2016
T45377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Ariyani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan informasi Laporan Keuangan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan dan penganggaran belanja modal dan belanja pemeliharaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa informasi dalam Laporan Keuangan telah digunakan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan peraturan perundangan. Akan tetapi, penggunaan informasi tersebut belum optimal karena informasi Laporan Keuangan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan manajerial. Agar laporan keuangan dapat berperan dalam proses pengambilan keputusan, maka perlu penyusunan analisis atas Laporan Keuangan, pengintegrasian sistem informasi, koordinasi antar bagian yang lebih intensif dan pelatihan sumber daya manusia.

This research aims to analyze the using of financial statements on capital and asset maintenance expenditures decision making in the Ministry of Finance MoF of Republic Indonesia. This study uses qualitative case study method. The result of this study shows some of the financial statements information has been used in decision making process. Even so, the use of the information in decision making process was not optimal since the information provided could not meet the manager rsquo s needs completely. To optimize the use of financial statement in the decision making, MoF should prepare financial statements analysis, integrate information system, coordinate every divisions more intensively, and develop its human resources."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mawaddah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kapasitas pengambilan keputusan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan prinsip good environmental governance terutama dalam pengendalian pencemaran udara. Teori yang digunakan adalah konsep good environmental governance (GEG) yang didalamnya terdapat tujuh prinsip bagaimana membangun tata kelola lingkungan yang baik. Pendekatan penelitian ini adalah post positivist dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar memenuhi prinsip GEG karena sudah berdasarkan prinsip deliberative, efficeient, science-based, dan risk-based namun terdapat prinsip yang belum dilaksanakan secara maksimal yaitu transparent, accountable, open and balance. Hal ini disebabkan kapasitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan hidup mengalami beberapa kendala seperti terbatasnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian pencemaran udara, terbatasnya perangkat hukum dan kewenangan, hubungan antar SKPD, hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta, serta jumlah dan kualitas sumber daya manusia.

ABSTRACT
This research aims to describe decision making capacity by DKI Jakarta Province Government on how to manage environment based on Good Environmental Governance (GEG) principal, especially on air pollution. The research use the concept of good environmental governance in which there are seven principles of how build good environmental governance. The approach was post positivist using literature review and depth interview. Most of the results meet GEG principles which are deliberative, efficient, science-based, dan risk-based, but there are principles have not been implemented maximally which are transparent, accountable, open and balance. It is due to the capacity of Jakarta?s Provincial Government in environmental management having some obstacles such as public awareness limitation related to air pollution control importance, a set of law and authority limitation, relationship inter-SKPD, relationship between central government and province government, and quantity and quality of human resource
"
2016
S64054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Secilea
"Pariwisata sudah menjadi bagian dari budaya postmodern terkait gaya hidup dan kelas sosial. Pariwisata mendorong pergerakan ekonomi dengan pemenuhan gaya hidup masyarakat konsumtif. Pariwisata di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya promosi dan peningkatan pembentukan citra positif. Pariwisata tidak lagi menjadi pengalaman yang otentik melainkan sebuah konstruksi situasi yang diharapkan oleh penciptanya dirasakan sebagai pengalaman menarik bagi wisatawan.
Salah satu peningkatan upaya promosi pariwisata melalui pembuatan strategi pencitraan. Mengadopsi konsep simulasi sebagai salah satu bentuk perwujudan Pariwisata Indonesia yang oleh creator pencitraan ingin ditanamkan kedalam benak calon wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan kerangka berpikir Jean Baudrillard mengenai pencitraan. Proses pencitraan disandingkan dengan kenyataan dilapangan sehingga dapat memaparkan jurang antara pencitraan dengan kenyataan di lapangan.
Melalui metode penelitian kualitatif yang mengambil lokasi di Jakarta, data-data dikumpulkan melalui teknik depth interview, observation dan didukung analisa semiotika pada iklan pariwisata. Dengan teori postmodern dari Jean Baudrillard mengenai pencitraan dan simulasi mewarnai penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini.

Tourism has become part of the postmodern culture related with lifestyle and social class. Tourism encourage economic movement with fulfillment of consumer society life style. Indonesia tourism can not be separated from promotion efforts to increase positive image. Tourism then no longer be an authentic experience but a result of new reality construction that is expected by the creator can be perceived as an interesting experience for tourists.
One way among a lot more ways to increase tourism promotion is through the branding strategies. Simulation concept then adopted as a form of manifestation of Indonesia Tourism. This study aims to determine how is tourism branding strategy concept created by the Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia. Jean Baudrillard framework of thinking are used with regards on how the image is form that could be implement. The image then parallel with the reality so it can describe the gap between image and reality.
Through qualitative research methods which took place in Jakarta, the data collected through depth interview techniques, observation and supported with semiotics analysis of Indonesia tourism advertising. Jean Baudrillard's postmodern theory and the simulation then could enhance the research of branding strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Argado Schwarzkophf
"Studi Mandiri ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Melalui Website Oleh Kementerian Pariwisata. Data diperoleh menggunakan data kualitatif dengan mewawancarai beberapa karyawan yang terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara dalam pencapaian target tahun 2016. Asisten Deputi berperan besar dalam pencapaian target tersebut dimana Asisten Deputi melakukan kegiatan teknis promosi dan periklanan secara online. Pasar dari Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara adalah warga asing maupun warga Indonesia yang berada di luar Indonesia. Pelanggan tersebut disebut oleh Kementerian Pariwisata dengan wisatawan mancanegara.

The objective of this independent study is to analyze the tourism communication marketing strategies using online media by deputy assistant of Marketing Communication Development of Tourism Ministry. Data was collected using qualitative techniques along with interviewing employees whom are involved in the activities of the Deputy Assistant of Marketing Communication Development which are undertaken in order to achieve their targets in 2016. The Deputy assistant team has a big role in achieving those targets, which is assistant deputy doing promotion technical and advertising online. Market of the deputy assistant marketing communication development are foreigner and Indonesian who lives outside Indonesia called foreign tourist.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Lovenia A.P.
"ABSTRAK
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
melakukan aktivitas media relations yang dilaksanakan oleh Humas yang
tergabung dalam Pusat Komunikasi Publik untuk mencapai publisitas yang
dapat digunakan untuk penyebarluasan informasi mengenai pariwisata dalam
negeri kepada masyarakat khususnya calon wisatawan nusantara. Penelitian ini
mencoba menganalisis secara deksriptif mengenai aktivitas media relations
untuk mencapai publisitas yang dapat mendukung promosi pariwisata dalam
negeri dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara
mendalam serta melakukan studi pustaka seperti data yang didapatkan dari
sumber literatur kepustakaan berupa buku-buku, surat kabar, artikel/tulisan
pada media massa dan internet, foto, dokumen dan website Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kesimpulan penelitian ini memperlihatkan bahwa Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyadari bahwa media merupakan hal yang
sangat penting untuk dapat menyebarluaskan informasi mengenai promosi
pariwisata dalam negeri, dan hubungan dengan media tersebut dapat
diupayakan melalui aktivitas media relations yang dilakukan oleh Humas
secara konvensional dan special treatement walaupun dalam prakteknya
terdapat banyak hambatan. Humas juga telah melakukan peran, fungsi serta
tugasnya dalam upaya pencapaian publisitas pendukung promosi pariwisata
dalam negeri melalui aktivitas media relations tersebut.

ABSTRACT
Ministry of Tourism and Creative Economy, Republic of Indonesia
holds media relations activities that is implemented by Public Relations which
is incorporated in Centre of Public Communication in efforts to achieve
publicity which can be used to dissemination of information about domestic
tourism promotion especially candidate of domestic tourism. This thesis try to
analize in descriptive way about media relations activity to achieve publicity for
supporting domestic tourism promotion by using qualitative approach through
in depth interviews, and also doing literature study such as data obtained from
literature sources in form books, newspaper, article/posts on mass media and
internet, photos, document and website of Ministry of Tourism and Creative
Economy.
Conclusion of this thesis shows that Ministry of Tourism and Creative
Economy realize that media is a very important thing to dissemination
information about promotion of domestic tourism, and media relations can be
pursued through media relations activities conducted by the Public Relations in
conventional and special treatment although in practice there are many
obstacles. Public Relation also has done the role, functions and duties well in
supporting efforts to achieve publicity for tourism promotion activities in the
country through the media relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Rusdianto Berto
"Disertasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi struktur kesenjangan informasi beserta celah-celah struktur dan dinamika peran tertius di dalam jaringan informasi pariwisata selam pada Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo. Pengumpulan data dilakukan melalui desain exploratory sequential mix-methods terhadap 20 (dua puluh) pemangku kepentingan industri pariwisata selam dan 62 (enam puluh dua) pemandu selam lokal. Berdasarkan hasil koding tematik dan analisis jaringan menggunakan lensa teori celah struktur, studi ini menemukan beberapa temuan menarik. Pertama, informasi-informasi sosiokultural lebih mendominasi struktur kesenjangan informasi pariwisata selam daripada informasi-informasi teknis kepariwisataan itu sendiri. Kedua, terdapat beberapa aktor yang mampu memainkan peran keperantaraan informasi melalui strategi tertius gaudens dan tertius iungens, sehingga dapat mengokupasi posisi-posisi yang signifikan di dalam celah-celah struktur jaringan informasi pariwisata selam, terutama dalam hal diskursus informasi sosiokultural. Ketiga, dari temuan beberapa tertius sebelumnya, salah seorang di antaranya begitu kompeten dalam memainkan peran dan strategi bertransformasi menjadi tertius contingens dengan piawai memainkan peran dan strategi dualitas tertius gaudens dan tertius iungens, baik secara bergantian maupun bersamaan, sebagai bentuk mekanisme adaptasinya terhadap kondisi gejolak jaringan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi konsep strategi keperantaraan informasi tertius contingens tersebut.

This dissertation aims to explore the structure of information gaps along with the structural holes and dynamics of tertius roles in the dive tourism information network in Komodo National Park, Labuan Bajo. The data are gathered by exploratory sequential mix-methods design of 20 (twenty) dive tourism industry stakeholders and 62 (sixty-two) local dive guides. Based on the results of thematic coding and network analysis using the lens of structural holes theory, this study found several interesting findings. First, sociocultural information dominates the structure of diving tourism information gaps rather than the tourism technical information itself. Second, there are several actors capable of playing the roles of information brokerage through the tertius gaudens and tertius iungens strategies, so they can occupy a significant position in the structural holes of dive tourism information network, especially in the case of sociocultural information discourse. Third, from the findings of several tertius before, one of them was so competent in playing tertius duality strategies, both serially or simultaneously, as a form of adaptation mechanism to the network churn conditions, thus causing her to transform into a tertius contingens. Further studies are needed to explore the information brokerage concept of tertius contingens strategy. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D2777
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isfina Rusvitasari
"Penelitian ini bertujuan menganalisis permasalahan pengelolaan keuangan per komponen akun pada laporan keuangan Kementerian Pariwisata ditinjau dari empat kriteria pemberian opini menurut UU No 15 Tahun 2004 dan bertujuan memberikan rekomendasi upaya perbaikan yang harus dilakukan Kementerian Pariwisata untuk mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan dilihat dari empat kriteria pemberian opini terdapat permasalahan pengelolaan keuangan pada akun pendapatan negara, belanja negara, persediaan, aset tetap, dan utang kepada pihak ketiga. Upaya perbaikan yang harus dilakukan yaitu: pembuatan peraturan internal, restrukturisasi SDM, pembentukan tim ad hoc, dan peningkatan efektivitas satuan tugas SPI.

This study is aimed to analyze financial management issues on Ministry of Tourism Financial Statements accounts refer to criteria in determining the opinion therefore according to UU No. 15 2004 and to provide the recommendation to improve the financial management accountability to get an unqualified opinion. Data are analyzed by descriptive qualitative method.
The results show issues in income, expenditure, inventory, fixed asset, and debt to third parties. The major efforts must be done: making the internal regulations, restructuring of human resources, forming of ad hoc team, and increasing the effectiveness of the task force of internal control.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>