Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nailul Mona
"ABSTRAK
Mekanisme contagion menyebabkan perilaku menyebar dan ditiru dalam jaringan
sosial. Mekanisme contagion terjadi dalam dua cara, yaitu cohesion dan structural
equivalence. Mekanisme semacam ini juga dapat terjadi pada perilaku bullying
oleh pelajar remaja. Penelitian dilakukan pada jaringan peer group di pondok
pesantren, yang terdiri dari enam angkatan pelajar SMP dan SMA. Dengan
menggunakan pendekatan mixed method dan teknik snowball sampling serta
metode analisis jaringan, penelitian ini bertujuan mengetahui model contagion
yang lebih dominan, focal actor yang berpotensi menyebarkan bullying secara
contagious, serta pesan yang contagious. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
contagion tidak hanya terjadi secara cohesion dan structural equivalence, tapi
juga reversed structural equivalence. Dan contagion secara cohesion lebih
dominan dibanding dengan model contagion lain dalam jaringan bullying ini.

ABSTRACT
Contagion mechanism makes certain behavior spread and imitated on social
network. This mechanism occurs in two ways, by cohesion and structural
equivalence. This mechanism also can occur in the bullying behavior of teenage
student. Study conducted on peer group network in the boarding school, consist of
six generations high school student. Using mixed method approach and snowball
sampling technique with social network analysis method, research?s aims are to
know the most dominant contagion model, focal actor who potentially spread
bullying contagiously, and the contagious message. The results shows that
contagion not only occurs by cohesion and structural equivalence, but also
reversed structural equivalence. And contagion by cohesion are dominant rather
than others in this bullying network."
2016
T46288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailul Mona
"Mekanisme penularan membuat penyebaran perilaku tertentu dan ditiru di jaringan sosial. Mekanisme ini terjadi dalam dua cara, dengan kohesi dan kesetaraan struktural. Mekanisme ini juga dapat terjadi dalam perilaku bullying siswa remaja. Studi yang dilakukan pada jaringan peer group di pondok pesantren, terdiri dari enam generasi siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan campuran dan teknik snowball sampling dengan metode analisis jaringan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penularan terjadi tidak hanya oleh kohesi dan kesetaraan struktural tetapi juga oleh kesetaraan struktural terbalik. Dan penularan oleh kohesi yang dominan dalam jaringan intimidasi ini.
Contagion mechanism makes certain behavior spread and imitated on social network. This mechanism occurs in two way, by cohesion and structural equivalence. This mechanism also can occur in the bullying behavior of teenage student. Study conducted on peer group network in the boarding school, consist of six generation high school student. This study using mixed method approach and snowball sampling technique with social network analysis method. The results shows that contagion occurs not only by cohesion and structural equivalence but also by reversed structural equivalence. And contagion by cohesion are dominant in this bullying network."
2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arsa Ilmi Budiarti
"Seiring dengan teknologi, informasi dan komunikasi yang semakin modern, muncul fenomena baru yaitu cyberbullying sebagai dampak negatif atas perkembangan tersebut. Sifat tanpa-batas dan anonimitas dalam dunia maya seakan menjadi faktor yang tidak bisa terhindarkan dalam mendukung cyberbullying. Dalam skripsi ini, penulis melihat faktor lain dengan asumsi bahwa semakin positif interaksi dalam peer group dan semakin rendah pengalaman bullying serta pengetahuan siswa tentang peraturan sekolah terkait kekerasan maka semakin rendah perilaku cyberbullyingnya. Unit analisis penelitian ini adalah individu yaitu siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta. Data penelitian diperoleh dari hasil survei kuisioner terhadap 336 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa diantara ketiga variabel yang digunakan, interaksi dalam peer group menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku cyberbullying siswa. Hal ini menunjukkan bahwa teman sebaya melalui interaksinya memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam mendukung perilaku cyberbullying siswa.

Along with the information and communication technology which are increasingly modern, emerging new phenomenon called cyberbullying as a negative impact on those development. Limitlessness and anonymity in cyberspace become factors that can’t be avoided in favor of cyberbullying. In this thesis, the authors examines other factors related to cyberbullying under the assumption that positive interaction within peer group, also lower level of bullying experiences and student’s knowledge about school’s regulations related to violence contributed to lower lever of student’s cyberbullying behavior. The unit of analysis of this study is high school students in Jakarta. Datas were obtained from the results of questionnaire survey towards 336 respondents. The results show that among three variables used, the interaction within peer group becomes the most influential variables on student’s cyberbullying behavior. This statement shows that peer group through their interaction fairly strongly affected student’s cyberbullying behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S61295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minofa Nur Aziza
"Masa kanak-kanak adalah saat di mana kita merasakan kebebasan dan kebahagiaan tanpa batas, penuh dengan petualangan dan tawa. Melalui kenangan ini, kita belajar untuk menghargai hubungan yang mendalam dan menjaga kepercayaan yang telah terbangun sejak dulu. Nostalgia kanak-kanak salah satunya dapat ditinjau dari iklan Youtube Haribo Deutschland. Iklan Haribo Deutschland menggunakan strategi nostalgia yang cerdas untuk menghidupkan kembali kenangan masa kecil yang indah dan membuat hubungan dengan produk permen mereka. Korpus data yang digunakan yaitu dua iklan dengan voice over anak kecil di playlist Haribo TV Spots im Laufe der Zeit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja unsur dalam iklan Haribo Deutschland yang membangun antara nostalgia orang dewasa dan anak-anak dalam isu masyarakat Jerman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teori semiotika Roland Barthes menggunakan unsur penanda (signifier) dan pertanda (signified), serta teori mengenai nostalgia. Hasil penelitian menunjukan iklan Haribo memanfaatkan nostalgia masa kanak-kanak untuk membangun koneksi emosional dengan konsumen dewasa. Strategi ini memposisikan Haribo sebagai kebahagiaan masa kecil konsumen dan loyalitas merek. Visual menarik dan suara anak-anak ceria dalam iklan ini mengingatkan konsumen pada kebahagiaan masa lalu, sehingga meningkatkan kepercayaan dan hubungan emosional dengan merek.
Childhood is a time where we experience unlimited freedom and happiness, full of adventure and laughter. Through these memories, we learn to appreciate deep relationships and maintain the trust that has been built long ago. One of the childhood nostalgia can be seen from the Haribo Deutschland YouTube advertisement. Haribo Deutschland's advertising uses a clever nostalgic strategy to bring back fond childhood memories and create a connection with their candy products. The data corpus used is two advertisements with voice overs of young children in the Haribo TV Spots im Laufe der Zeit playlist. This research aims to find out what elements in the Haribo Deutschland advertisements build nostalgia between adults and children regarding issues in German society. The research method used in this research is qualitative, with Roland Barthes' semiotic theory using signifier and signified elements, as well as the theory of nostalgia. The research results show that Haribo advertisements utilize childhood nostalgia to build childhood happiness. This strategy positions Haribo as an emotional connection with adult consumers and brand loyalty. The attractive visuals and cheerful children's voices in this ad remind consumers of past happiness, thereby increasing trust and emotional connection with the brand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Lusi Apriani
"Bullying merupakan tindakan menyakiti fisik atau psikologis orang lain secara sengaja, dengan menggunakan kekerasan fisik maupun verbal yang dilakukan seorang anak terhadap anak lain secara berulang dengan tujuan memperoleh kepuasan. Perilaku bullying yang terjadi pada usia sekolah dasar dapat menjadi pemicu terjadinya tindak kekerasan di jenjang pendidikan selanjutnya. Tidak hanya itu perilaku bullying ini juga dapat memberikan pengaruh negatif kepada pelaku atau pun korban. Banyak hal yang dapat mempengaruhi anak dalam melakukan bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peer group dengan timbulnya perilaku bullying pada anak usia sekolah di SDN Mekarjaya 22 Depok, dengan responden yang berada di kelas 4, 5 dan 6. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji chi square. Sebanyak 95 siswa diminta untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner penelitian.
Dari hasil analisis didapatkan jumlah siswa yang melakukan perilaku bullying sebanyak 44,2%, jumlah siswa yang masuk ke dalam peer group sebanyak 35,8%, jumlah siswa yang masuk kedalam peer group dan melalcukan perilaku bullying sebanyak 58,8%, jumlah siswa yang masuk kedalam peer group tetapi tidak melakukan perilaku bullying sebanyak 41,2%, jumlah siswa yang tidak masuk ke dalam peer group dan tidak melakukan perilaku bullying sebanyak 63,9% dan jumlah siswa yang tidak masuk ke dalam peer group tetapi melalcukan bullying sebanyak 36,1%.
Hasil penelitian menyimpulkan tidak adanya hubungan antara peer group dengan timbulnya perilaku bullying pada anak usia sekolah (P value = 0,054, α = 0,05). Peneliti merekomendasikan untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi terjadinya perilaku bullying seperti keluarga, media dan lingkungan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5900
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Amalia Zein
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindya Ayu Murti
"Skripsi ini membahas hubungan antara family functioning dan keterlibatan dalam perilaku bullying pada siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Pengambilan data terhadap 302 siswa SMA yang berada di daerah Jakarta dan Depok dilakukan dengan menggunakan dua buah kuesioner. Pertama, Family Assesment Device yang dikembangkan oleh Epstein, Baldwin dan Bishop (1983), kedua, Bullying Questionnaire yang dikembangkan oleh Duffy (2004) dan telah dilakukan modifikasi oleh peneliti dan rekan.
Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara family functioning dan keterlibatan siswa SMA dalam perilaku bullying, dengan r(302) = -0,282, p < 0,05. Hal itu berarti semakin tinggi family functioning, semakin rendah keterlibatan dalam perilaku bullying pada siswa SMA, dan sebaliknya.

This study explored the relationship between family functioning and bullying involvement of senior high school student. This is a quantitative research with correlational design. Two questionnaires, Family Assesment Device (Epstein, Baldwin & Bishop, 1983) and modification of Bullying Questionnaire (Duffy, 2004), were used to obtained data from 302 senior high school student in Jakarta and Depok.
Pearson correlation test indicated negative significant correlation between family functioning and bullying involvement of senior high school student, with r(302) = -.282, p < .05. That means the higher family functioning, the lower bullying involvement of senior high school student, and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Rahmadara
"Tujuan penelitian ini untuk melihat ada tidaknya hubungan antara pola asuh orangtua dengan peran-peran dalam perilaku bullying pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini merupakan ex post facto field study. Partisipan penelitian ini terdiri dari 132 siswa kelas 5 dan 6 dari empat SD Negeri di daerah Jakarta dan Bekasi.
Adapun pola asuh orangtua dibedakan menjadi tipologi yang dibuat Baumrind (1980 dalam Martin & Colbert, 1997) yakni authoritarian, authoritative, permissive dan uninvolved. Sementara peran-peran dalam perilaku bullying adalah peran sebagai pelaku, bystander, defender, dan korban.
Hasil uji Pearson Chi Square yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara pola asuh orangtua dengan peran-peran dalam perilaku bullying pada taraf signifikansi 0.05. Dengan demikian, anak yang memiliki orangtua dengan pola asuh berbeda tidak menjamin ia akan memiliki peran yang berbeda pula dalam perilaku bullying di sekolahnya.

This research was conducted to find the correlation between parenting style and the roles in bullying behavior among elementary students, and how much each parenting style contributes to the roles in bullying behavior. This study is an ex post facto field study. Participants of this study consisted of 132 students in grade 5 and 6 of the four primary schools in Jakarta and Jakarta.
The foster parents can be divided into patterns created Baumrind typology (1980 in Martin & Colbert, 1997) which is authoritarian, authoritative, permissive and uninvolved. While roles in bullying behavior is the role of a bully, bystander, defender, and the victim.
Pearson Chi-Square test results obtained in this study showed no significant relationship between parent and parenting roles in bullying behavior at the 0.05 level. Thus, children who have parents with different parenting does not guarantee it will have different role in bullying behavior at school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Junifrius
"Upaya menanamkan pemahaman dan kesadaran (awareness) di antara guru-guru merupakan sebuah alternatif intervensi dini guna pemecahan masalah bullying di sekolah. Bagaimanapun peran guru sangat strategis sebagai agen perubahan yang memiliki kapital sosial dan kognisi.
Dalam TA ini, intervensi khusus ditujukan kepada para guru-guru di mana dengan cara sharing informasi dan usaha-usaha. lainnya diharapkan guru mempunyai pemahaman dan juga pada gilirannya adanya kesadaran tentang kasus bullying di sekolah tempat mereka mengajar. Kesediaan guru-guru untuk terlibat dalam usaha pengurangan-idealnya penghentian-kasus bullying dapat menjadi suatu penggerak utama bagi kemajuan suatu sekolah yang pada gilirannya akan mendatangkan efek domino pada yang lainnya, seperti orang tua, masyarakat dan pemerintah. Dalam konteks sekolah setempat, guru-guru dapai menjadi titik acuan dari suatu hubungan sosial yang sehat bagi siswa-siswi.
Baseline study tugas akhir ini dilakukan melalui pengamatan, sharing, survey (angket) dan diskusi. Adapun teori yang dipakai dalam intervensi adalah teori kognisi dan reducative strategy.
Hasil yang diperoleh dari usaha intervensi ini adalah dengan adanya komitmen nyata dari sekolah untuk lebih memperhatikan hubungan yang sehat antar siswa dan kesadaran guru akan pentingnya peran serta nyata dari mereka dalam menciptakan kondisi yang kondusif yaitu lingkungan sekolah tanpa bullying (no bullying School).
Keunikan pendekatan ini adalah di mana guru-guru yang sebelumnya punya pemahaman-pemahaman lama (belief) dan sikap terhadap indikator kasus bullying mengalami perubahan setelah mengikuti proses intervensi yang dilakukan. Sikap positif ditunjukkan melalui kesediaan untuk memberikan masukan-masukan konstruktif untuk bersama-sama mengatasi masaiah bullying.
Sebagaimana disebutkan di awal, bahwa intervensi ini hanyalah merupakan usaha rintisan yang sangat awal maka sudah barang tentu pada tahapan selanjutiiya, penulis menyarankan untuk merealisasikan secara lebih atas keterlibatan banyak aspek untuk mengatasi persoalan bullying di sekolah tersebut, misalnya menyediakan layanan media yang memberi akses ke semua pihak, termasuk orang tua siswa, guna memantau hat yang terkait dengan pergaulan antar siswa, dan juga terbentuknya kelembagaan yang khusus dimaksudkan untuk meminimalisasi bullying dan tentunya pada tingkat yang lebih makro, adanya kemauan Yayasan untuk membuat kebijakan bersama untuk bullying.

Afford of cultivating knowledge and awareness about bullying among teachers is the very early initial alternative of intervention to prevent and to reduce bullying case in schools. Teacher, as an agent of change, has a unique and strategic role that brings about social change since he/she has social capital and cognitive aspect as well.
In this TA (Final Assignment), the intervention especially goes to the teachers by sharing of information on bullying and another methods in order teachers to have knowledge and as consequently they are aware of their school's situation and students and get themselves involved to be persons who are main mover that bring about revolving effect for wider spectrum of communities such as parents, society and government. For this context, teacher could also be a point of reference for students in creating a healthy social relationship.
Baseline study was done by tracing, observation, sharing, survey and discussion. The foundational theories of intervention are cognitive theory and reductive strategy by Kurt Lewin (quoted by Zaltmant).
The results of intervention are such as getting knowledge, awareness and commitment to be no-bullying school.
The uniqueness of this intervention is refreezing the new values and paradigm of teacher about bullying and in turn, developing positive behavior by giving some strategic, integrated and concrete input in order to reduce bullying.
As stated above, this project is only a beginning and early intervention, it is my hope and suggestion to follow up this intervention by further and vivid works namely integrated program which involve many aspect such as wider communities (parent, society and government) and policy on bullying.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Nurlita
"ABSTRAK
Matilda 1996 ialah film komedi-fantasi yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karanganpenulis Inggris, Roald Dahl. Film ini menceritakan tentang hubungan dan perjuangan seorang anak cerdasbernama Matilda dalam melawan intimidasi dari orang-orang dewasa yang jahat di sekitarnya, yaitu keluarga dankepala sekolahnya sendiri. Selain itu, film ini pun dapat digunakan sebagai sumber analisis untuk memahamimasalah psikologis dan sosiologis di masyarakat; dalam kasus ini ialah isu merisak. Penulis menemukan banyakpenelitian yang telah membahas novel Matilda dari perspektif kelas sosial, namun masih sedikit yangmenganalisis adaptasi film ini dari perspektif risak. Dengan menggunakan teori identitas sosial dari Henri Tajfel,artikel ini bertujuan untuk menemukan kompleksitas penindasan dengan menganalisis elemen visual dantekstual yang terdapat di dalam film. Artikel ini pun menunjukkan bagaimana perbedaan dalam kelompokmempengaruhi motif merisak dan bagaimana karakter utama dalam film ini dapat terlepas dari intimidasitersebut.Kata kunci: identitas sosial; lsquo;in-group rsquo; ndash; lsquo;out-group rsquo;; merisak; sastra anak

ABSTRACT
Matilda 1996 is a fantasy comedy movie adaptation of a novel with the same title written by Roald Dahl. Ittells about the relationship of a brilliant child, Matilda, with adult villains; her family and her principal. Thismovie explores Matilda rsquo;s struggles and fights over bullying from adult villains. This movie could be used as asource of analysis to understand psychological and sociological issues in the society; in this case bullying issue.While a lot of academic texts have discussed the novel from the perspective of social class, not many haveanalyzed the movie adaptation from the bullying perspective. By using Henri Tajfel rsquo;s framework of socialidentity, this article aims to discover the complexity of bullying by analyzing the visual and textual elements ofthe movie. This article shows the distinction within a group by analyzing the motif of bullying and how the maincharacter overcome it.Keywords: children rsquo;s literature; bullying; social identity; lsquo;in-group rsquo; - lsquo;out-group 39; "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>