Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Subroto
"ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan penilaian pembaca terhadap kredibilitas
berita yang sama yang diakses dari surat kabar, website, dan apps. Penelitian
dilakukan dengan metode eksperiman terhadap 37 partisipan eksperimen. Adapun dimensi yang diukur adalah completenss, relevance, well written, accuracy, imparsiality, trusworthiness, dan actuality. Penelitian ini menggunakan disain Randomized One-Way Anova. Berdasarkan hasil uji Fhitung > Ftabel (3,505 > 3,28) dan Sig (0,041) < 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan penilaian pembaca terhadap Kredibilitas Berita dari Surat Kabar, Website dan Apps. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kendati beritanya sama namun penilaian pembaca yang mengakses berita dari jenis media berbeda adalah berbeda. Hasil penelitian menunjukkan surat kabar menempati penilaian tertinggi oleh pembaca terkait kredibilitas berita, diikuti oleh website, dan apps. Surat kabar menempati penilaian tertinggi untuk dimensi well writen, objectivity, trustworthiness, dan accuracy Pembaca website memberikan nilai tertinggi untuk dimensi relevance Sedangkan pembaca apps memberikan penilaian tertinggi untuk dimensi completenss, actuality dan imparsiality

ABSTRACT
The study evaluated readers' assessment on credibility of news on certain topics accessed from newspaper, website, and app. The study was conducted by taking experiment to 37 participants. The experiment measured a number of dimensions namely completeness, relevance, well written, accuracy, impartiality, trusworthiness, and actuality. This study used randomized design One-Way ANOVA. Based on the test results F count> F table (3.505> 3.28) and Sig (0.041) <0.05 then Ho was rejected, then it argued that readers had different perspectives when they valued the credibility of news articles on Newspaper, Website and App. The study then concluded that readers found different qualities on the way each media presenting its news. Newspaper had the highest rating for credibility while websites and apps were on the second and the third. The newspaper also had the highest rating in terms of well writen aspect, objectivity, trustworthiness, and accuracy. Readers who
accessed news from website valued the media by its relevance, while readers
thought app offered highest level on completeness, actuality, and impartiality"
2016
T45945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahayan, Avriline M.
"Kredibilitas dan reputasi Indonesia di mana pergaulan internasional memburuk akibat berbagai tragedi yang dideritanya. Tragedi-tragedi ini mencemarkan citra bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah umuk mempelajari strategi-strategi yang telah diterapkan oleh Indonesia dalam rangka membangun kembali identitas internasionalnya. Berbagai departemen dan badan-badan pemerintahan telah menciptakan dan menjalankan strategi-strategi secara independen dan tidak terpadu guna mencapai tujuan mereka masing-masing. Hasilnya tidaklah sebagaimana yang diharapkan. Agar diperoleh basil yang optimal, negara-negara perlu menerapkan prinsip-prinsip nation branding. Pengembangan teknik-teknik nation branding dan memperhatikan berbagai strategi komunikasi pemasaran dan corporate branding.

Indoncsia's credibility and reputation in the eyes of the intemational community have weakened due to the numerous tragedies it suffered. These tragedies are damaging to the country's image. The purpose of this study is to examine the strategies adopted by Indonesia to rebuild its intemational identity. Various government ministries and agencies have designed and implemented independent and non-integrated strategies to accomplish their respective objectives. Consequently, they did not yield the desired outcome. To achieve maximum results, countries need to apply the principles of nation branding. The development of nation branding techniques must incorporate various marketing cornmunications and corporate branding strategies."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33855
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahma Haninda
"ABSTRAK
Kredibilitas aplikasi mobile menjadi semakin penting seiring dengan banyaknya proses komunikasi, layanan, perdagangan, dan kepentingan personal dilakukan secara online. Akses yang luas dan banyaknya sumber yang memastikan ketersediaan informasi secara luas juga membuat penilaian kredibilitas menjadi sangat kompleks. Ketika pengguna tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menilai informasi yang diberikan mereka dapat bergantung pada bintang / rating sebagai isyarat. Pengguna juga mungkin cenderung lebih suka menilai aplikasi berdasarkan ulasan daripada langsung mengevaluasi kualitasnya. Menggunakan LINE Webtoon sebagai objek penelitian, aplikasi mobile ini menawarkan lebih dari 200 judul komik online yang diterbitkan gratis setiap harinya. LINE Webtoon telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna, memiliki lencana bintang 4.5 dan direview oleh 931.354 pengguna di Google Play Store. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengguna tahu apa yang mereka ketahui dengan memeriksa peran penilaian kredibilitas dalam perilaku informasi online pengguna. Penelitian ini menganalisis penilaian kredibilitas pengguna pada aplikasi seluler berdasarkan teori Prominence Interpretation Theory PIT oleh B.J. Fogg dan Information Foraging Theory oleh Pirolli and Card. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran berurutan, metode kuantitatif berdasarkan eksperimen kuasi yang diikuti dengan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam. Hasilnya menunjukkan bahwa bintang star/rating menjadi variabel independen bagi variabel kualitas informasi, sedangkan variabel interpretasi menjadi perantara terhadap korelasi antara bintang dengan kualitas informasi. Penilaian kredibilitas tetap memiliki peran namun tidak terlalu banyak porsinya untuk membangun perilaku informasi online pada pengguna aplikasi LINE Webtoon.

ABSTRACT
The credibility of mobile applications apps has become increasingly important because communication processes, services, commerce, and personal data are all online. Wide scale access and the multiplicity of sources that ensure widespread information availability also make assessing credibility extremely complex. When users do not have sufficient knowledge to judge the given information they may rely on the star rating as a cue. They also may prefer to rate the app based on the review rather than directly evaluate its quality. Using LINE Webtoon as the research rsquo s object, this mobile app offers over 200 online comics updated daily for free. LINE Webtoon has been downloaded by more than 10 million users, get 4.5 stars for rating, and has been reviewed by 931,354 users in the Google Play Store. This research aims to understand how users know what they know by examining the role of credibility assessment in users rsquo online information behavior. This research analyzes the user rsquo s credibility assessment of mobile apps based on Fogg rsquo s prominence interpretation theory PIT and users rsquo information behavior based on Pirolli and Card rsquo s information foraging theory. This research using a sequential mixed methods approach, quantitative based on quasi experiment following by qualitative in depth interview. The results show that star rating being the independent variable for information quality, meanwhile interpretation being the moderating variable for the quality information. The credibility assessment still has a role but not too much for online information behavior construct in LINE Webtoon app user context."
2018
T50216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Zamira
"Penelitian ini mengangkat isu pelibatan influencer Instagram dalam membuat konten promosi produk oleh pelaku bisnis. Kredibilitas influencer yang menjadi promotor produk diduga menjadi prediktor munculnya intensi membeli konsumen yang melihat iklan tersebut. Variabel lain yaitu rasa percaya konsumen terhadap influencer dihipotesiskan sebagai variabel moderator berdasarkan teori Ohanian (1991) yang menyatakan pentingnya sejauh mana influencer dapat dipercaya sebagai komponen kredibilitas sumber. Penelitian ini melibatkan 311 partisipan yang mengisi kuesioner alat ukur intensi membeli (Sia et al, 2009), kredibilitas influencer (Ohanian, 1991), dan rasa percaya konsumen terhadap influencer (Warner-Soderholm et al., 2018 dan Hajli, 2014). Hasilnya, tidak terdapat efek moderasi dari variabel rasa percaya konsumen terhadap influencer Instagram. Terdapat hubungan korelasional antara variabel kredibilitas influencer, intensi membeli, dan rasa percaya konsumen terhadap influencer. Penelitian ini memberikan temuan baru mengenai perilaku konsumen Indonesia dalam menyikapi konten-konten promosi influencer Instagram.

This research focused on the issue of the growing numbers of Instagram influencers creating product promotional content by business owners. Influencer’s credibility is hypothesized as a predictor in purchase intention of the consumers who are exposed to the advertisement. Consumer’s trust in influencers is also hypothesized as a moderator due to Ohanian’s (1991) source credibility theory that included trustworthiness as a component in building source credibility. The study recruited 311 participants who filled in an online questionnaire on purchase intention (Sia et al, 2009), influencer’s credibility (Ohanian, 1991), and consumer’s trust in influencers (Warner-Soderholm et al., 2018 and Hajli, 2014). The result shows that there was no moderation effect on consumer’s trust in Instagram influencers to between the variable of influencer credibility and purchase intention. Correlational relationship were found between influencer credibility, purchase intention, and consumer’s trust in influencer. This research obtained new findings on Indonesian consumer behaviour towards Instagram influencer’s promotional content in Instagram."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Irfandani
"Proses persidangan kasus korupsi e-KTP yang melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto menarik perhatian media untuk memberitakannya. Selain diberitakan melalui teks pemberitaan persidangan ini juga turut ditampilkan melalui informasi visual berbentuk foto. Tulisan ini membahas tentang stigma terhadap Setya Novanto yang diperlihatkan melalui berita foto di media berita berbasis online. Kumpulan berita foto yang telah penulis kumpulkan dibahas dengan menggunakkan pemikiran dari Becker dan Cohen terkait kategori tingkah laku menyimpang untuk melihat kategori stigma terhadap Setya Novanto yang diperkuat melalui berita foto. Hasil tulisan ini melihat bahwa berita foto persidangan Novanto bisa dikatakan mencerminkan kategori baik dalam penjelasan Becker maupun Cohen.

The trial process of the e-KTP (electronic-Identity Card) corruption case involving former chairperson of Indonesian parliament Setya Novanto, attracted media attention to report it. In addition to being reported through the text of the news, this trial was also displayed through visual information in the form of photographs. This article discusses the stigma against Setya Novanto which is shown through photo news in online-based news media. The collection of photo news that the author has collected is discussed by using the explanation of Becker and Cohen regarding the category of deviant behavior to see the category of stigma against Setya Novanto reinforced through photo news. The results of this paper to see that the news photos of Novanto's trial can be said to reflect the categories both in Becker's and Cohen's explanation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Altyo Pradana
"Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses terjadinya trial by the press dalam pemberitaan mengenai kasus kopi ber-sianida yang dilakukan oleh poskotanews.com. Dalam melakukan pemberitaan mengenai kasus ini, poskotanews dipengaruhi oleh agenda setting dan nilai berita kejahatan yang dikemukakan oleh Yvonne Jewkes untuk menambah daya tarik dari sebuah berita. Penulis menggunakan analisis isi deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek dan karakteristik dari pesan yang terdapat dalam pemberitaan mengenai kasus kopi ber-sianida yang dilakukan oleh poskotanews.com. Hasil penelusuran pemberitaan poskotanews.com mengenai kasus kopi ber-sianida menunjukkan bahwa terdapat pemberitaan yang tidak berimbang dan cenderung menyudutkan Jessica Kumala Wongso yang menjadi tersangka tunggal dalam kasus tersebut. Hal ini memicu terjadinya praktik trial by the press terhadap Jessica dalam pemberitaan yang dilakukan oleh poskotanews.com.

The writing of this final project is aimed to explain how the process of trial by the press came to be on the news published by poskotanews.com regarding the cyanide coffee case. In publishing news regarding the aforementioned case, poskotanews is influenced by agenda setting and crime news values brought up by Yvonne Jewkes to add appeal on certain news. The author uses descriptive analysis aiming to describe various aspects and characteristics from the messages delivered by poskotanews.com on the news regarding the cyanide coffee case. Searches conducted on news published by poskotanews.com regarding the cyanide coffee found articles that are inconsistent and directly pointing to Jessica Kumala Wongso as the only suspect in the case. The aforementioned action led to the acts of trial by the press towards Jessica in the news published by poskotanews.com. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Hendry Roris P.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik suap wartawan daring dan proses gatekeeping media daring dalam memproduksi berita rilis. Ada lima tingkatan level yang mempengaruhi produksi rilis menjadi berita, tiga diantaranya adalah wartawan, sumber berita dan organisasi media Reese dan Shoemaker, 1996 . Metode studi kasus dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap empat belas informan yang berasal dari lima kategori, yaitu enam informan wartawan media daring baik yang mengikuti organisasi profesi maupun tidak, empat informan dari kalangan narasumber, dua informan dari perusahaan media daring, satu dari organisasi profesi dan satu lagi dari Dewan Pers.
Data penelitian menunjukkan bahwa praktik suap berita rilis telah terjadi secara masif dan terpola dengan baik yaitu menggunakan perantara yang disebut kordinator lapangan Korlap. Ada juga narasumber yang secara langsung mengirim rilis agar diterbitkan oleh wartawan media daring dengan janji akan diberikan uang. Praktik suap menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terpola dan masif di kalangan wartawan media daring.
Studi ini menunjukkan bahwa selain faktor upah dan pengawasan, munculnya praktik suap di kalangan wartawan media daring disebabkan beragam faktor lain, seperti adanya sistem kebijakan ngepos dan kebijakan target berita pada wartawan media daring. Penelitian ini telah mampu menunjukkan bukti empiris, terjadinya praktik suap dalam produksi berita rilis, yang dimulai dengan adanya kesepakatan antara pemberi suap giver dan penerima suap receiver . Selain itu, penelitian ini mendukung pernyataan penelitian sebelumnya bahwa wartawan yang berada di lapangan, memiliki kesempatan untuk menyembunyikan atau menonjolkan fakta Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese: 1996.

The purpose of this study is to find out the practice of bribery of online journalists and the process of gatekeeping online media in producing news releases. There are five levels that affect news production, three of them are journalists, news sources and media organizations Reese and Shoemaker, 1996. The case study method was conducted with in depth interviews on fourteen informants from five categories six informants from online journalists who be members or non members of professional organizations, four informants came from news sources, two informants from online media companies, one from professional organizations and one more from the Press Council.
Research data shows that the practice of bribery news releases have occurred in a massive and well patterned that is using an intermediary called Koordinator Lapangan Korlap. There are also news sources who directly send their release to be published by online journalists with the money deal. Bribery becomes customary and is done in a patterned and massive manner among online media journalists.
This study shows that in addition to wage and supervisory factors, the emergence of a bribery among online journalists is due because of many factors, such as a ngepos and kuota berita policy system. This study has been able to show empirical evidence, the occurrence of bribery in the news production of news releases, which begins with an agreement between the giver and the receiver of the bribe. In addition, this study supports the previous research statement that journalists who are in the field, have the opportunity to hide or accentuate the facts Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese 1996 .
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Dipta Maula
"ABSTRAK
Persaingan untuk meningkatkan traffic di antara media-media online menyebabkan munculnya judul-judul berita yang bersifat clickbait. Judul clickbait adalah judul berita yang tidak menggambarkan dan menjelaskan isi berita agar memancing pembacanya untuk membuka tautan berita yang akan berdampak pada kenaikan traffic. Penggunaan judul clickbait disebut dapat menimbulkan misleading di benak pembaca serta tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik. Makalah ini menemukan fakta bahwa masih banyak media online di Indonesia yang menggunakan judul bersifat clickbait dalam pemberitaannya. Namun, penulisan judul clickbait ternyata tidak terlalu berpengaruh pada persepsi pembaca atas isi berita. Meski begitu, penulisan judul berita yang bersifat clickbait dinilai mengganggu oleh pembaca.

ABSTRACT
Competition to increase traffic between online media led to the emergence of clickbait headlines. Clickbait title are headlines that do not describe and explain the content of the news in order to provoke readers to open the news link which will have an impact on the increase in traffic. The use of so-called title clickbait can cause misleading in the reader's mind and not in accordance with the rules of journalism. The paper found that many online media in Indonesia that use titles are clickbait in reporting. However, writing the title clickbait did not much affect the reader's perception on the news content. Even so, writing headlines that are clickbait rated disturb readers."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Walijundi Akbar
"Berita online sebagai media yang saat ini umum digunakan individu untuk mendapatkan informasi memiliki berbagai fitur baru yang tidak ada pada berita cetak, salah satunya adalah kolom komentar. Fitur baru ini tidak selalu menguntungkan melainkan dapat pula merugikan berita yang membawanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika dari bentuk berita dan jenis komentar terhadap penilaian kualitas berita serta enjoyment individu dalam membaca berita online. Dilakukan eksperimen daring dengan rancangan 2 Komentar Sopan vs Tidak Sopan x 2 Komentar Berbobot vs Tidak Berbobot x 2 Format Teks vs Infografik dengan 252 partisipan berusia 18-34 tahun yang paling tidak membaca satu artikel berita online setiap harinya. ANOVA faktorial menunjukkan berita yang mengandung komentar tidak sopan dinilai berkualitas lebih rendah dan menghasilkan tingkat enjoyment yang rendah sedangkan tidak terdapat pengaruh dari bentuk berita terhadap keduanya. Walaupun begitu, bentuk berita menghasilkan penilaian berita yang lebih rendah apabila disertai komentar tidak sopan. Implikasi komentar tidak sopan pada berita terhadap brand media berita serta tingkah laku membaca berita audiens didiskusikan.

Unlike traditional print news, online news whether it appears in the form of text or infographics, enables readers to comment on a news article immediately. This feature facilitates audience participation. At the same time, previous research also showed that online news readers might use comments from other readers to evaluate the quality of the news article. This study examined the influence of news form,uncivil comment, and substance of the comments on perceived quality and enjoyment of online news. Online experiment with 252 participants Age 18 34, at least read online news every day was conducted using 2 civil vs. uncivil comment x 2 substantiated vs. unsubstantiated reasoning x 2 infographic vs. text news factorial design. The result suggested that uncivil comment negatively affected perceived quality and enjoyment in online news. News form and substance of the comment had no main effect on perceived news quality or news enjoyment. However, an interaction news form and civility was found infographic news was perceived more negatively when it received uncivil comments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desintya Afta Crissanti
"Penyebaran berita palsu sering terjadi di internet dan media sosial. Kemampuan literasi media, termasuk pengetahuan tentang kepemilikan media, penting untuk membantu kita mengevaluasi informasi. Kepemilikan media mempengaruhi konten berita yang diciptakan oleh media tersebut. Oleh karena itu, mengetahui kepemilikan media dapat membantu konsumen menelaah kembali berita yang dipublikasi oleh media. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah edukasi tentang kepemilikan media dapat memengaruhi persepsi kredibilitas berita daring. Peneliti melakukan studi eksperimental dengan desain between-subject post-test only. Sebanyak 132 mahasiswa sarjana Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Apparent Reality and Source Credibility Indices digunakan untuk mengukur persepsi kredibilitas. Hasil analisis independent samples t-test menunjukkan bahwa edukasi literasi media tentang media ownership tidak berpengaruh pada persepsi kredibilitas artikel berita.

The spread of fake news often occurred on the internet and social media. Media literacy skills, including media ownership knowledge, are crucial to help us evaluate the information that we receive. Media ownership could affect how news contents were created by the media. Knowing media ownership could help consumers analyze news content published by the media. This study aimed to see whether education about media ownership could affect the perception of credibility of online news. An experimental study using between-subject post-test only design on 132 undergraduate University of Indonesia students was conducted. Apparent Reality and Source Credibility Indices was used to measure perception of credibility. Independent t-test analysis showed that education on media ownership did not affect perception of credibility of online news."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>