Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sanny Sunaryo
"ABSTRAK
Saat ini Indonesia memiliki dua institusi perwakilan perdagangan di luar negeri, yakni: Atase Perdagangan di 23 negara dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di 18 negara. Kedua institusi tersebut memiliki tugas untuk
meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia. Penelitian bertujuan untuk melihat efektivitas anggaran Atase Perdagangan dan ITPC terhadap kinerja ekspor nonmigas Indonesia di 30 negara selama periode tahun 2008-2014. Model estimasi yang digunakan adalah Random Effect dengan menggunakan data panel. Hasil yang diperoleh bahwa peningkatan anggaran ITPC dan Atase Perdagangan akan meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia pada tahun berikutnya. Peningkatan anggaran Atase Perdagangan akan meningkatkan ekspor nonmigas
Indonesia pada sektor industri, pertanian, dan pertambangan, sedangkan peningkatan anggaran ITPC hanya mampu meningkatkan ekspor nonmigas sektor industri.

ABSTRACT
Indonesia currently has two trade representative institutions abroad, namely:Trade Attaché in 23 countries and the Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) in 18 countries. Both institutions should improve the Indonesian non-oil and gas exports. The study aims to investigate the effectiveness of ITPC and Trade Attaché budget to Indonesian non-oil and gas export performance in 30 countries over period 2008-2014. The model estimation is Random Effect that using panel data. The result shows that an increase Trade Attaché and ITPC budget will increase Indonesian non-oil and gas exports in the next year. An increase Trade Attaché will increase Indonesian non-oil and gas exports in industry sector, agriculture sector, and mining sector, while an increase ITPC budget only able to increase Indonesian non-oil and gas exports in industry sector."
2016
T46347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Adi Perdana
"

Studi ini membahas pentingnya fasilitasi perdagangan dalam kinerja logistik untuk mendorong ekspor Indonesia. Penelitian ini menggunakan model gravitasi struktural untuk menganalisis pengaruh kinerja logistik terhadap besarnya ekspor produk tekstil dari Indonesia ke negara-negara mitra dagangnya di seluruh dunia. Secara khusus, studi ini menggunakan Logistics Performance Index (LPI) sebagai proksi untuk fasilitasi perdagangan dan LPI sebagai cerminan kebijakan perdagangan non-diskriminatif dari negara asal. Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan data perdagangan intranasional dalam persamaan gravitasi struktural untuk memastikan bahwa efek estimasi untuk kebijakan ekspor non-diskriminatif dalam logistik dapat diidentifikasi walau dengan adanya fixed effect. Hasil estimasi menunjukkan bahwa LPI dapat berperan dalam memperluas ekspor produk tekstil dari Indonesia.


This study discusses the importance of trade facilitation in logistic performance to boost Indonesia’s export. This work uses a structural gravity model to analyse the effect of logistics performance with respect to the export magnitude of textile products from Indonesia to its trading partner countries worldwide. In particular, it employs the Logistics Performance Index (LPI) as a proxy for trade facilitation and as a non-discriminatory trade policy of the origin country. Further, this study considers intranational trade in the structural gravity equation to ensure that the estimation effects for the non-discriminatory export policy in logistics can be identified in the presence of the fixed effect. The estimation results reveal that the LPI could play a role in expanding the export of textile products from Indonesia.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Ismaharli
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fasilitasi perdagangan terhadap ekspor Indonesia dengan Intra ASEAN dengan menggunakan 2 (dua) indikator fasilitasi perdagangan yaitu lingkungan peraturan dan infrastruktur sektor jasa. Analisis dilakukan dengan menggunakan data panel dari 6 (enam) Negara Anggota ASEAN (Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina Singapura, dan Thailand) periode 2006-2015 dan diestimasi dengan Fixed Effect Model. Hasil empiris menunjukkan bahwa infrastruktur sektor jasa berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan ekspor Indonesia dengan Intra ASEAN dan lingkungan peraturan tidak berpengaruh signifikan. Faktor lain yang meningkatkan ekspor Indonesia secara signifikan adalah GDP Indonesia dan dummy ATIGA, sementara populasi Indonesia, GDP Negara Anggota ASEAN, dan tarif, berdampak menurunkan ekspor Indonesia.

This study aimed to analyze the effect of trade facilitation on Indonesian exports performance to Intra ASEAN by using 2 (two) indicators of trade facilitation which are regulatory environment and services sector infrastructure. Analyses were performed using panel data from six (6) ASEAN Member States (Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Philippines Singapore, and Thailand) during the period of 2006-2015 and estimated by Fixed Effect Model. The empirical results show that infrastructure services are affecting positively and significantly in improving Indonesia's exports to the Intra ASEAN and the regulatory environment does not have substantial impact. Another factor that increases Indonesia?s export significantly is Indonesia's GDP and dummy ATIGA, meanwhile, population of Indonesia, GDP of the ASEAN Member States and tariff are the factors that reducing Indonesia?s export."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayleen Victoria Nathanie
"Institusi merupakan kunci keberhasilan ekonomi dengan memberi pengaruh terhadap perdagangan. Kinerja perdagangan Indonesia masih mengalami surplus yang terbatas bersamaan dengan kualitas institusi Indonesia yang masih rendah apabila dibandingkan rata-rata negara ASEAN dan negara berpendapatan menengah ke atas. Berdasarkan banyak penelitian yang telah membuktikan pengaruh signifikan institusi terhadap perdagangan, penulis membuat penelitian untuk melihat pengaruh kualitas institusi terhadap kinerja ekspor Indonesia. Penelitian ini menggunakan data kualitas institusi 172 negara mitra dagang termasuk Indonesia pada tahun 2005-2018, dengan variabel dependennya menggunakan ekspor Indonesia. Model pada penelitian ini menggunakan trade gravity dan diestimasi menggunakan OLS dan PPML fixed effect negara dan tahun. Penelitian ini menemukan bahwa kualitas institusi negara mitra dagang ternyata memberi pengaruh negatif yang signifikan terhadap ekspor Indonesia, yang mungkin disebabkan regulasi perdagangan yang semakin ketat. Kemudian, apabila kualitas institusi Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara tujuan, maka ekspor akan meningkat. Hal ini mungkin disebabkan oleh pertimbangan biaya transaksi yang diperhitungkan importir dengan kualitas institusi lebih tinggi dari Indonesia.

Institutions are the key to economic success by influencing trade. Indonesia's trade performance is still experiencing a narrow surplus along with the low quality of Indonesia's institutions compared to ASEAN countries and Upper Middle Income countries. Based on many studies that have proven the significant relationship between institutions and trade, this study aims to see the effect of institutional quality on Indonesia's export performance. This study uses institutional quality data of 172 trading partner countries including Indonesia in 2005-2018, with Indonesia's export as its dependent variable. This study uses trade gravity model and estimated using country and time fixed effect OLS and PPML. This study found that the institutional quality of trading partner countries has a significant negative effect on Indonesia's exports, that may be caused by increasing trade regulation from importers. If Indonesia's institutional quality is higher than the destination country, the export will increase. This is due to the transaction cost considerations that higher institution importers consider."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Rachmita
"Penganggaran Berbasis Kinerja merupakan suatu produk reformasi pada sistem penganggaran di Indonesia. Reformasi ini terlaksana semenjak diberlakukannya paket undang-undang di bidang pengelolaan keuangan negara. Kementerian Luar Negeri, sebagai salah satu Kementerian, juga menerapkan penganggaran berbasis kinerja. Dikarenakan keunikannya, sistem pelaksanaan anggaran di Kementerian Luar Negeri, khususnya Perwakilan RI di luar negeri, menjadi hal yang cukup kompleks karena waktu dan jarak yang harus ditempuh dalam pertanggungjawabannya. Dalam skripsi ini, akan diketahui mengenai pelaksanaan anggaran pada Perwakilan RI di Australia. Hasil penelitian menyarankan agar Perwakilan RI di Australia mempertahankan kinerja sesuai prosedur demi kelancaran pelaksanaan anggarannya.

Performance-Based Budgeting is a product of budgeting system reformation in Indonesia. This reformation implemented since the enactment of the financial management?s regulations. Ministry of Foreign Affairs, as one of the Ministry in Indonesia, also implementing performance-based budgeting. Because of its uniqueness, budget execution system at the Ministry of Foreign Affairs, in particular RI Representatives abroad, be quite complex due to the time and distance that must be taken in to account. In this thesis, will be known about the implementation of the budget in the Representatives of Indonesia in Australia. The results suggested that the representatives of Indonesia in Australia to maintain the performance of appropriate procedures for expeditious implementation of the budget."
Depok: Program Sarjana Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fajri Nur Alamsyah
"Investor institusi, terutama luar negeri, memiliki kemampuan investasi yang lebih baik dibandingkan investor individu sehingga mereka mendapatkan tingkat pengembalian lebih baik. Belakangan, investor institusi luar negeri mempertimbangkan corporate social responsibility (CSR) sebagai salah satu aspek dalam investasi mereka. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh performa CSR perusahaan terhadap kepemilikan institusi luar negeri yang terdiri atas institusi keseluruhan, independent, dan gray perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2022. Menggunakan 426 observasi tahun-perusahaan, ditemukan bahwasanya performa CSR berpengaruh secara signifikan terhadap kepemilikan institusi independent dan gray luar negeri secara positif. Sementara itu, performa CSR tidak berpengaruh terhadap kepemilikan institusi keseluruhan luar negeri. Dapat ditarik kesimpulan institusi luar negeri independent dan gray mempertimbangkan CSR sebagai aspek dalam keputusan investasi dikarenakan adanya assymetry information. Di sisi lain, institusi luar negeri secara keseluruhan menilai CSR perusahaan di Indonesia tidak menambah nilai yang mereka miliki dan dilakukan sebagai greenwashing semata. CSR pun dapat digunakan sebagai aspek pertimbangan investasi, dengan mempertimbangkan upaya greenwashing yang mungkin dilakukan perusahaan.

Institutional investors, particularly foreign investor, possess distinct advantages over individual investors, enabling them to achieve higher returns. Recently, foreign institutional investors have increasingly incorporated corporate social responsibility (CSR) into their investment criteria. This study seeks to examine the impact of corporate’s CSR performance on foreign institutional ownership, encompassing overall, independent, and gray institutions of publicly listed companies on the Indonesia Stock Exchange from 2012 to 2022. Using 426 year-firm observation, this study reveals that CSR performance significantly influences independent and gray institutional ownership positively among Indonesia’s public companies. Meanwhile, CSR performance shows no significant effect on overall foreign institutional ownership. These findings suggest that independent and gray foreign institutions integrate CSR considerations into their investment decisions, likely due to information asymmetry. In contrast, foreign institutions as a whole perceive corporate CSR activities in Indonesia as potentially lacking added value to them and possibly indicative of greenwashing practices. CSR performance serves as an consideration aspect in investment decisions, taking into account potential greenwashing efforts from companies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinova Fauri
"Kinerja pelabuhan menjadi salah satu unsur yang penting dalam dunia perdagangan internasional mengingat sebagian besar perdagangan melalui jalur laut. Maka dari itu diperlukan efisiensi dalam pelayanan kinerja kepelabuhanan untuk nantinya bisa mengurangi biaya ekonomi yang tinggi dari mulai waktu tunggu kapal, hingga proses kepabeanan barang. Dengan menggunakan analisis regresi 2SLS, penulis mendapatkan bagaimana penurunan rata-rata persentase yard to occupancy ratio sebesar 10% secara signifikan dapat meningkatkan ekspor sebesar 0.34%. Peningkatan efisiensi kegiatan bongkar muat di dermaga sebesar 10% juga secara signifikan dapat meningkatkan ekspor sebesar 1.17%.

Port performance has been a key role for international trade due to high significant share for goods transported in sea. For that reason, efficiency needed necessarily for port performance and services that hopefully later could reduce high economic cost that consist of waiting time until custom process. With 2SLS method of analysis, the writer found that reducing yard to occupancy ratio by 10% on average, could significantly increase the export by 0.34%. Moreover, increasing effective time for loading/unloading at dock could also bring higher export by 1.17%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikbal
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa komponen anggaran gaji dan operasional kantor, anggaran promosi, anggaran pengamatan pasar, dan anggaran dukungan teknis kantor ITPC di 18 negara sehingga dapat diketahui pengaruh dan efektifitas komponen-komponen anggaran tersebut terhadap permintaan ekspor non migas Indonesia selama periode 2005-2013. Hasil estimasi menemukan bahwa setiap 1% kenaikan total anggaran ITPC akan meningkatkan rata-rata ekspor non migas Indonesia di negara-negara yang memiliki kantor ITPC sebesar $63.6 juta (ceteris paribus).
Walaupun secara total anggaran kantor ITPC berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan ekspor non migas, namun terdapat dua komponen anggaran, yaitu anggaran promosi dan pengamatan pasar yang tidak menunjukkan pengaruh dan signifikansi. Besaran komposisi masing-masing komponen anggaran ITPC sebaiknya diformulasikan kembali agar dapat lebih mendukung kegiatan ITPC sebagai lembaga promosi produk Indonesia di luar negeri.

ABSTRACT
This research aims to analyzes components of salary and operational office budget, promotion, market survey, and technical support of ITPC budget in 18 countries so that it can be seen the influence and the effectiveness of components the budget to the demand for exports non-oil and gas Indonesia over the period 2005-2013. The estimation results found that every 1% rise in ITPCs total budget will raise $63.6 million on the average of Indonesia export non oil and gas in the ITPC countries (ceteris paribus).
Although budget of ITPCs in total have had a positive impact and significant on exports non-oil and gas, but there were two components budget, namely Promotion and Market Research who shows no influence and significance to exports. The amount of each components ITPCs budget should be reformulated, so it can provide more support the work ITPC as an institution that promote Indonesian products abroad.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Reza Kurniawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari volatilitas nilai tukar rupiah terhadap kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke sepuluh negara mitra dagang utama. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ekspor nonmigas Indonesia selama periode 2004q1 sampai dengan 2011q4, sedangkan ukuran volatilitas yang digunakan adalah moving average standard deviation. Dengan menggunakan metode regresi GLS, hasil penelitian menunjukkan adanya dampak negatif yang signifikan dari kenaikan volatilitas nilai tukar rupiah terhadap kinerja eskpor nonmigas Indonesia.

This study aims to determine the impact of exchange rate volatility on Indonesia`s non-oil export performance to ten main trading partners. The sampel used in this study is the value of Indonesia`s non-oil export during 2004q1 until 2011q4, while the measurement of volatility is constructed using moving average standard deviation. Applying GLS regression method, the study found the existence of significance negative impact of increasing exchange rate volatility to Indonesia`s non-oil export performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Maharani Timala
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh konektivitas fisik dan konektivitas institusi dalam Master Plan ASEAN Community terhadap kinerja perdagangan intra-ASEAN. Analisa dilakukan terhadap tujuh negara anggota ASEAN dengan data panel periode 2006-2014 dan diestimasi dengan Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konektivitas fisik tahun sebelumnya di negara eksportir dan importir akan meningkatkan ekspor intra-ASEAN. Peningkatan konektivitas institusi ASEAN akan meningkatkan ekspor intra-ASEAN. Untuk masing-masing negara anggota ASEAN, peningkatan konektivitas fisik eksportir dan importir tahun sebelumnya akan meningkatkan ekspor Indonesia dan Thailand ke intra-ASEAN. Peningkatan konektivitas institusi eksportir dan importir akan meningkatkan ekspor Malaysia dan Thailand ke intra-ASEAN.

ABSTRACT
This thesis aims to analyze the effect of physical and institutional connectivity which define in Master Plan ASEAN Connnectivity on intra trade of ASEAN. The analysis conducted seven ASEAN Countries by using panel data regression with Fixed Effect Model during 2006-2014. The research found that better physical connectivity from previous year in importing and exporting country increasing intra-ASEAN export. Better institutional connectivity in ASEAN increasing intra-ASEAN export. While in each ASEAN country, better physical connectivity from previous year of exporting country increasing Cambodia, Singapore and Phillipines export. Better physical connectivity of exporting and importing country from previous year increasing Indonesia and Thailand export to intra-ASEAN. Better institutional connectivity of exporting country increasing Malaysia and Thailand export to intra-ASEAN."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>