Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhika Audi Prathama
"Penerapan Knowledge Management di perusahaan nampaknya sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada era globalisasi ini. Kurangnya pengelolaan pengetahuan di divisi Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk dapat menghambat proses pemerataan kompetensi karyawan. Hal ini terjadi karena terbawanya pengetahuan yang unik seiring dengan karyawan yang pensiun atau pindah ke perusahaan lain, sehingga dibutuhkan suatu solusi untuk menyimpan dan menyebarkan pengetahuan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model yang sesuai untuk sistem manajemen pengetahuan di perusahaan. Penelitian dilakukan pada divisi Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk dimana lokasi setiap pegawai tersebar di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi contingency factor dari Sabherwal & Fernandez karena cocok diterapkan pada perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan empat proses manajemen pengetahuan, yaitu externalization, routines, socialization for knowledge discovery, socialization for knowledge sharing.
Berdasarkan proses-proses yang dianalisis, maka didapatkan lima teknologi, yaitu document management, article management, online library, forum discussion, dan chatting. Semua proses dan teknologi tersebut dijadikan dasar untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Application of Knowledge Management in the company seems to have become a basic necessity in this era of globalization. Lack of knowledge management in the division Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk can hinder the process of equalization competence of employees. This happens because the entrainment unique knowledge as employees retire or move to another company, so company need a solution to store and disseminate such knowledge.
This study aims to obtain an appropriate model for the knowledge management system in the company. The study was conducted at the Medical Representative division of PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk where the location of each employee throughout Indonesia. This study uses a methodology contingency factor of Sabherwal and Fernandez as compatible to the company. Based on research conducted found four knowledge management process, namely externalization, routines, socialization for knowledge discovery, socialization for knowledge sharing.
Based processes are analyzed, it obtained five technologies, namely document management, article management, online library, discussion forums, and chat. All the processes and the technology is used as the basis for the development of knowledge management systems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuki Arsanti
"Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan adanya pengetahuan dan pemerataan pengetahuan antara pegawai akan meningkatkan kemampuan kompetensi dan kompetitif organisasi tersebut sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik secara langsung dan tidak langsung oleh semua pegawai. Dalam membangun sistem manajemen pengetahuan diperlukan penetapan prioritas dalam proses manajemen pengetahuan sehingga dapat dilihat baik kesesuaian pengetahuan yang dibutuhkan dengan teknologi yang akan dipakai. Sistem manajemen pengetahuan yang dikembangkan dalam bentuk prototipe akan menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, externalization, internalization dan exchange dengan menghasilkan fitur yang diambil berdasarkan kesesuaian teknologi yang dipilih yaitu manajemen dokumen, forum diskusi, chatting, dan wiki. Langkah-langkah yang dipakai sehingga menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan adalah dengan menggunakan solusi manajemen pengetahuan yang melihat faktor kontingensi yang ada di organisasi sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan manajemen pengetahuan yang spesifik untuk organisasi saat ini dan fasilitas untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Knowledge is an important thing to be owned by organization. With knowledge sharing among employees improves the competence and competitiveness of an organization and employees will benefit from that. Knowledge Management System development need priority of the process and technology compatibility of the Knowledge Management that will be used. Knowledge Management System will be developed in prototype and including process knowledge management such as combination, externalization, internalization, and exchange with feature like document management, forum discussion, chatting, and wiki. The steps to develop knowledge management using knowledge management solutions that apprehend contingency factors within the organization so it can be identified spesific current needs and facilities for the development"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabi Himawan
"Sebagai perusahaan jasa pelayanan purna jual menjadi competitive advantage bagi Perusahaan XYZ yang bergerak sebagai penyedia layanan mesin ATM Divisi Servis memegang peranan utama dalam hal ini yaitu mendampingi bank sebagai klien dalam mengatasi masalah masalah pada mesin ATM Pembagian pengetahuan knowledge menjadi penting untuk dilakukan Namun demikian pembatasan terhadap hak akses pada sistem informasi pengetahuan perusahaan yang saat ini diatur oleh kantor global menyebabkan tidak seluruh karyawan dapat memanfaatkannya Hal ini menyebabkan banyak pengetahuan yang tidak terekam dan tingginya ketergantungan terhadap karyawan senior Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem lokal yang dapat mengelola dan mendokumentasikan pengetahuan pada divisi ini Penelitian ini dilakukan untuk merancang knowledge management system yang sesuai dengan kebutuhan Divisi Servis Pendekatan yang dilakukan menggunakan metodologi Fernandez 2010 dan ditambah satu proses dari Tiwana 2000 Pengumpulan data dilakukan melalui observasi wawancara mendalam in depth interview dan kuesioner Hasil dari penelitian ini adalah rancangan model knowledge management system dan prototipe nya.

Being a service company, after sales service is a competitive advantage for Company XYZ, as ATM machine service provider. In this case, Service Division holds the main role, i.e. handles the banks as their clients in dealing problems related to ATM machines. Distribution in knowledge is critical. Nonetheless, the limitation policy in the access right on the company knowledge information system, which is currently regulated by the global head office, have made not every staffs could benefit it. It leads to unrecorded knowledge and high dependency to the senior staffs. Therefore, there is a need to create a local system that could organize and document the knowledge in this devision.
This study was performed to design a knowledge management system that accommodates the Servise Division needs. The approach on this study uses methodology from Fernandez (2010) and one process from Tiwana (2000). Data collection used observation, in-depth interview, and questionnaire. Result of this study is a design of knowledge management system model and its prototype.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Ardian Fatoni
"Manajemen pengetahuan kini menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan. Pemerataan pengetahuan di antara pegawai dapat meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan. Pengelolaan pengetahuan yang terkelola dengan baik akan meningkatkan kompetensi pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pengetahuan unik yang dimiliki pegawai yang telah pensiun ataupun yang telah keluar diharapkan dapat tersalurkan ke pegawai lainnya dan terdokumentasi dalan suatu sistem.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model yang sesuai untuk sebuah sistem manajemen pengetahuan. Penulis menggunakan metode Fernandez karena memberikan solusi dari kebutuhan, proses hingga fitur yang dibutuhkan. Penelitian dilakukan di bagian Divisi Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit, dimana lokasi bekerja pegawai terpisah dan tersebar di beberapa provinsi. Diharapkan pegawai dapat mendokumentasikan dan menyebarkan pengetahuan yang dimiliki melalui sistem manajemen pengetahuan. Sehingga semua pegawai bisa memanfaatkan pengetahuan ini untuk memberikan layanan dukungan yang lebih baik bagi perusahaan.

Knowledge management has becomes essential for a company. Equitable distribution of knowledge among employees can improve the competitive ability of the company. Well managed of knowledge management, will increase employee competence in doing their jobs. A unique knowledge possessed by employees who have retired or who have been resigned is expected to be transferred the knowledge to other employees and documented in a system.
This research aimed to design an appropriate model for a knowledge management system. In this research the researcher used the method of Fernandez because it provided solutions of need, process until features requirement. The study was conducted at the Division of Restructuring and Credit Resolution, in which employees work in separate location and spread in several provinces. Employees are expected to document and transfer knowledge through a knowledge management system. So, that all employees can utilize the knowledge to provide better support services for the company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ali Aman
"Pengetahuan dewasa ini menjadi hal sangat penting dimiliki baik bagi individu maupun organisasi. Adanya sebuah pengolahan pengetahuan sebagai aset merupakan tujuan dari beberapa organisasi terutama organisasi yang bergerak pada teknologi informasi. Pengelolaan pengetahuan yang baik pada perusahaan, akan berpengaruh terhadap organisasi baik dalam membantu proses penjualan dan peningkatan produktivitas sehingga akhirnya meningkatkan revenue perusahaan. PT Aplikanusa Lintasarta pada tim penjualan produk VAS (IT Service) memiliki beberapa permasalah yang menuntut adanya Knowledge Management System.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan soft system methodology (SSM), organizational culture assessment instrument (OCAI), knowledge audit, dan teori manajemen pengetahuan. SSM dipakai untuk memetakan kondisi pengetahuan dari kegiatan manusia dan mencari pola yang sesuai untuk pendekatan pengetahuan pada organisasi. OCAI akan membantu untuk melihat kondisi budaya organisasi. Knowledge audit akan memberikan peta pengetauan (knowledge map) yang akan membantu dalam mengidentifikasi fitur KMS yang tepat.
Penelitian pada karya akhir ini menghasilkan sebuah fitur bagi pengembangan KMS antara lain adalah knowledge directory, e-training, manajemen dokumen, forum diskusi, wiki, blog dan chat. Fitur KMS ini yang dirancang menjadi sebuah prototipe KMS.

Today knowledge become very important to have both for individuals and organizations. The existence of a processing knowledge as an asset is the aim of several organizations, especially organizations engaged in information technology. Good knowledge management in the company will affect both organizations in helping the sales process and increasing productivity thus ultimately increasing the company's revenue. PT Aplikanusa Lintasarta on VAS (IT Service) product sales teams has some problems that demand a Knowledge Management System.
This study was designed by using a soft systems methodology (SSM) approach, organizational culture assessment instrument (OCAI), knowledge audit, and knowledge management theory. SSM is used to map the knowledge of human activities and look for patterns that correspond to the organization's approach to knowledge. OCAI will help to see the condition of the organizational culture. Knowledge audit will result in giving the knowledge map that will assist in identifying the appropriate feature of KMS.
Research in this thesis resulted in a feature for the development of KMS include knowledge directory, e-training, document management, discussion forums, wikis, blogs, and chat. The KMS feature is designed into a prototype KMS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilatifah Nur Hidayat
"Knowledge merupakan aspek penting di dalam suatu perusahaan. Knowledge juga menjadi dasar yang dalam proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan knowledge yang buruk dapat berdampak pada kinerja perusahaan. Divisi Information Technology (DIT) merupakan salah satu divisi di Telkom yang menyadari akan pentingnya pengelolaan knowledge. Saat ini pengelolaan knowledge di DIT belum dilakukan secara merata dan terstruktur. Hal tersebut berakibat pada banyaknya pengetahuan yang hilang, sulitnya mencari dan mengakuisisi pengetahuan, tidak ada repositori pengetahuan, dan proses pembelajaran terhambat. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk merancang KMS yang sesuai dengan kebutuhan DIT Telkom. Penelitian ini menggunakan KMS design method dari Becerra Fernandez untuk mengidentifikasi KM solution. Kemudian untuk mendapatkan kebutuhan fungsional dan non-fungsional KMS, penulis melakukan wawancara dengan pihak terkait. Setelah requirement didapatkan, penulis merancang KMS dengan menggunakan teknik prototyping. Untuk analisis gamification, penulis menerapkan kaleidoskop gamification. Hasil rancangan KMS dievaluasi dengan menggunakan teknik PSSUQ. Penulis juga merancang arsitektur KMS dengan menerapkan seven-layer arsitektur KMS dari Tiwana. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa proses KM yang dibutuhkan oleh DIT Telkom adalah socialization (for knowledge discovery), direction, routines, dan combination. Kemudian elemen gamification yang dibutuhkan adalah point, reward, dan leaderboard. Hasil evaluasi rancangan KMS menunjukkan nilai PSSUQ sebesar 2,783 yang berarti rancangan dapat diterima oleh pegawai DIT.

Knowledge is a fundamental component within a corporation. Insufficient management of knowledge can adversely affect firm performance as it serves as the foundation for the decision-making process. The Information Technology Division (DIT) is a division within Telkom that recognizes the significance of knowledge management. Presently, the implementation of knowledge management in DIT lacks uniformity and organization. Consequently, there is a significant loss of knowledge, challenges in locating and obtaining knowledge, absence of a knowledge repository, and hindered learning process. In order to address this issue, a study was carried out with the objective of developing a Knowledge Management System (KMS) that is tailored to the specific requirements of DIT Telkom. This study employs Becerra Fernandez's KMS design methodology to discern appropriate Knowledge Management (KM) solutions. To obtain the functional and non-functional requirements of KMS, the author conducted interviews with relevant stakeholders. Once the requirements were acquired, the author developed the KMS utilizing prototyping methodologies. The author utilized kaleidoscopic gamification for the purpose of analyzing gamification. The outcomes of the KMS design were assessed utilizing the PSSUQ methodology. The author implemented the KMS architecture by utilizing Tiwana's seven-layer KMS architecture. The research findings indicate that the KM processes required by DIT Telkom include socialization (for knowledge discovery), directions, procedures, and combination. The necessary gamification components are points, awards, and leaderboards. The evaluation findings of the KMS design indicate a PSSUQ value of 2.783, signifying that the design is acceptable to DIT personnel."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ferdinan
"Pengetahuan merupakan hal yang krusial untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan Manajemen pengetahuan penting dilakukan dalam perusahaan untuk menjamin bahwa setiap pengetahuan yang melekat pada setiap pegawai dapat menjadi pengetahuan perusahaan juga PT BCI Asia merupakan sebuah perusahaan jasa media untuk proyek konstruksi Produk utama BCI Asia yang dijual kepada calon pelanggan adalah Project Leads Kompleksitas fitur produk Project Leads yang ditawarkan oleh BCI Asia merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi setiap karyawan Tingkat kemampuan penguasaan karyawan terhadap produk yang baik tentunya akan mendukung tingkat penjualan Knowledge Management System merupakan teknologi yang memungkinkan proses pengidentifikasian pengelolaan dan transfer pengetahuan berjalan efektif dan efisien Pada penelitian ini menghasilkan rancangan model KMS yang sesuai dengan kebutuhan PT BCI Asia Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan metodologi Tiwana Tiwana 1999 dan analisis faktor kontingensi Fernandez 2004 Hasil rancangan model tersebut tertuang pada prototipe yang memiliki fungsi fungsi untuk menunjang proses manajemen pengetahuan di PT BCI Asia.

Knowledge is crucial to an organization Knowledge management is important to guarantee all individual knowledges become company knowlege PT BCI Asia is a media services company which specialized in construction projects The main product of BCI Asia is Project Leads Complexity in Project Leads rsquo s features offered by company brings a challenge to the staff The high degree knowledge of employee in a product will impact the degree of product rsquo s selling Knowledge Management System is a technology that enable process of identification manage and transfer of knowledge more effective and efficient The result of this research is a knowledge management system model for BCI Asia This research use Tiwana methodology Tiwana 1999 and contingency factor analysis Fernandez 2004 The design of the model is embodied in prototypes that have functions to support knowledge management process in BCI Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Rosi
"Pengetahuan merupakan hal yang krusial untuk dimiliki oleh suatu organisasi untuk meningkatkan kemampuan kompetitif dalam menghadapi hambatan dan tantangan dalam menjalankan tugas yang diembannya. Pengetahuan yang tersebar dan sulit untuk digunakan, merupakan kendala yang terdapat pada Direktorat ABC pada instansi XYZ. Dalam meraih percepatan, penberdayagunaan teknologi informasi dapat digunakan sebagai wadah terciptanya suatu manajemen pengetahuan yang efektif bagi Direktorat ABC dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Pengelolaan eksplisit dari pengetahuan dan proses yang terkait dengan pengetahuan tersebut, seperti penciptaan pengetahuan, penyimpanan pengetahuan, perpindahan pengetahuan, dan pengaplikasian pengetahuan dapat dilakukan melalui manajemen pengetahuan. Melalui manajemen pengetahuan, diharapkan Direktorat ABC dapat memenuhi kebutuhannya akan pembelajaran, meningkatkan efektivitas dari penggunaan pengetahuan, serta mengurangi kemungkinan hilangnya pengetahuan yang melekat pada individu-individu pegawai.
Knowledge management system (KMS) merupakan teknologi informasi yang dapat memungkinkan manajemen pengetahuan berjalan dengan efektif. KMS juga dapat membantu perkembangan organisasi menjadi sebuah organisasi pembelajaran dan merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi untuk menjadi sebuah organisasi pembelajaran. Perubahan-perubahan yang dapat terjadi di dalam dan di luar organisasi mengharuskan organisasi untuk terus menerus belajar dan beradaptasi, agar dapat mengikuti perubahan dan berada di depan perubahan tersebut agar dapat tetap mempertahankan eksistensinya dan tidak tertinggal dalam permasalahan terkait perubahan.
Penelitian ini menghasilkan prioritas pengembangan terhadap proses manajemen pengetahuan dan rancangan model knowledge management system Direktorat ABC. Rancangan model tersebut tertuang pada prototipe yang memiliki fungsi-fungsi untuk menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, socialization for knowledge discovery, externalization, internalization, socialization for knowledge sharing, exchange, direction, dan routines.

Knowledge is crucial to an organization to enhance the competitive capabilities in the face of obstacles and challenges in carrying out the tasks. Scattered knowledge and difficult to use is a constraint contained in the Direktorat ABC on XYZ agency. To achieve acceleration, use of information technology can be used as a container creation of effective knowledge management for Direktorat ABC in implementing duties and functions.
Knowledge scattered and difficult to use is a constraint contained in the Direktorat ABC on XYZ agency.Management of explicit knowledge and the processes related to knowledge, such as the creation of knowledge, storage of knowledge, transfer of knowledge, and application of knowledge can be done through knowledge management. Through knowledge management, Direktorat ABC is expected to meet its needs for learning, enhance the effectiveness of the use of knowledge, as well as reduce the possibility of loss of knowledge that attached to individual employees.
Knowledge management system (KMS) is an information technology that allows management of knowledge runs effectively. KMS help the development of the organization into a learning organization and it is essential for an organization to become a learning organization. The changes that can occur inside and outside the organization requires the organization to continuously learn and adapt, in order to keep up with changes and ahead of these changes in order to maintain its existence and not fall behind in the change-related issues.
The results of this research are priority for the development of knowledge management and knowledge management system design model for the Direktorat ABC. The design of the model is embodied in prototypes that have functions to support the knowledge management processes which are combination, socialization for knowledge discovery, externalization, internalization, socialization for knowledge sharing, exchange, direction, and routines.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiemas Rangga Yonathan Sembor
"PT XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri keamanan identitas. Penelitian ini mengangkat tema permasalahan pengelolaan pengetahuan yang kurang efektif di Unit Bisnis MO PT XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Knowledge Management System (KMS) di Unit Bisnis MO PT XYZ serta merancang sistemnya. Analisis kebutuhan knowledge management system menggunakan metodologi Becerra-Fernandez dan analisis Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) dalam pengumpulan dan analisis data. Instrumen pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, focus group discussion, dan survei kuesioner. Analisis OCAI pada penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki budaya pasar. Selain itu, analisis metodologi Becerra-Fernandez menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan di organisasi penelitian, yaitu sosialisasi baik itu knowledge discovery maupun knowledge sharing, pertukaran, arahan, dan kombinasi. Fitur KMS yang dikembangkan pada penelitian ini adalah grup chat, manajemen dokumen, dan case-based reasoning. Perancangan KMS menggunakan metode prototyping, diagram UML, dan arsitektur sistem Tiwana. Diagram UML yang digunakan meliputi use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, dan behavioral state machine diagram. Rancangan sistem menghasilkan 12 use-case dan 4 aktor. Arsitektur sistem yang dirancang meliputi interface layer, access and authentication layer, collobarative intellignce and filtering, application layer, transport layer, middleware and legacy integration layer, dan repository layer. Prototipe sistem divalidasi dengan menggunakan pendekatan user acceptance test.

.XYZ is a company engaged in the identity security industry. This study raises the theme of less effective knowledge management problems in MO Business Unit. This study aims to analyze the needs of Knowledge Management System (KMS) in MO Business Unit XYZ and design the system. The analysis of the knowledge management system used the Becerra-Fernandez methodology and analysis of the Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). This study used a mixed method in data collection and analysis. The data collection instruments used included interviews, focus group discussions, and questionnaire surveys. The OCAI analysis in this study shows that organizations have a market culture. In addition, the analysis of the Becerra-Fernandez methodology resulted in a priority of knowledge management processes in research organizations, namely socialization for both knowledge discovery and knowledge sharing, exchange, direction, and combination. The KMS features developed in this study are chat group, document management, and case-based reasoning. KMS design used prototyping methods, UML diagrams, and Tiwana system architecture. UML diagrams used include use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, and behavioral state machine diagram. The system design produced 12 use cases and 4 actors. System architecture are designed include interface layer interface, access and authentication layer, collobarative intelligence and filtering, application layer, transport layer, middleware and legacy integration layer, and repository layer. The system prototype is validated using the user acceptance test approach."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Sari
"LAMPTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan) didirikan dengan berlandaskan pada dasar hukum, sosiologis, filosofis, dan teknis. LAMPTKes merupakan organisasi yang akan melakukan penilaian akreditdasi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia. Proses akreditasi tidak terlepas dari peran berbagai pihak agar dapat menentukan kelayakan sebuah organisasi. Proses akreditasi akan menentukan kualitas dari pendidikan tinggi yang akan berpengaruh langsung pada kulitas keluarannya (sumber daya manusia berkualitas). Organisasi menangkap sebuah peluang dimana proses kerja akreditasi bisa sesuai dengan harapan dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan. Analisis dari penelitian ini menghasilkan kebutuhan proses manajemen pengetahuan pada LAMPTKes. Proses manajemen pengetahuan tersebut adalah exchange, combination, extenalization, internalization, dan socialization for knowledge sharing. Sistem manajemen pengetahuan yang dirancang untuk mendukung proses-proses tersebut adalah sistem yang mempunyai fungsi sebagai lesson learned system, document management, document collaboration, dan groupware untuk CoP (Community of Practice).

LAMPTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan) was established based on a legal basis, sociological, philosophical, and technical. The accreditation process is inseparable from the role of various stakeholders in order to determine the feasibility of an organization. The accreditation process will determine the quality of higher education that will impact directly on the quality of their output (qualified human resources). Organizations capture an opportunity which the accreditation process can work in line with expectations by using a knowledge management system. The analysis of this research result is the need of knowledge management processes in LAMPTKes. The knowledge management process is exchange, combination, externalization, Internalization, and socialization for knowledge sharing. Knowledge management system designed to support these processes is a system which has a function as a lesson learned the system, document management, document collaboration and groupware for CoP ( Community of Practice ).
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>