Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193000 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Metha Kemala Rahayu Syafwan
"ABSTRAK
Praktik Spesialis Keperawatan Anak bertujuan untuk melakukan praktik dengan mengaplikasikan peran perawat melalui pendekatan Model Adaptasi Roy. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan diterapkan pada 5 orang klien anak dengan masalah perkemihan yang mengalami ketidakseimbangan cairan, dimana satu orang klien sebagai kelolaan utama yaitu klien sindroma nefrotik relaps dan hipoalbuminemia yang mengalami edema anasarka. Peran sebagai inovator melalui penyusunan program pemberian edukasi manajemen cairan pada keluarga dan perawat yang bertujuan untuk mengurangi kelebihan volume cairan tubuh, mengurangi udema, meningkatkan diuresis, meningkatkan kenyamanan klien anak dengan masalah perkemihan, dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan menerapkan tindakan keperawatan yang berbasis pembuktian ilmiah (evidence based nursing). Hasil praktik ini menunjukkan bahwa Model Adaptasi Roy efektif digunakan pada klien anak dengan masalah perkemihan yang mengalami ketidakseimbangan cairan, dan edukasi efektif untuk mengurangi risiko masalah yang dapat timbul akibat kelebihan volume cairan tubuh.

ABSTRACT
Practice of Pediatric Nursing Specialist aims to practice the application of the role of nurses through the Roy Adaptation Model approach. Role as nurse provider applied to 5 children clients with urinary problems that undergo fluid imbalance, and one major client is a client of relapse nephritic syndrome and hypoalbuminemia who experienced edema within whole body. Role as an innovator by designing fluid management program of education providing for families and nurses which aims to reduce excess body fluid volume, reduce edema, increase diuresis, improve the comfort of children client with urinary problems, and improve the quality of nursing care by implementing nursing actions based on scientific evidence (evidence based nursing). Roy Adaptation Model is proving that education to families and nurses is one of fluid management techniques in children with urinary problems. The result of this practice indicates that this model is effective to be used on the children client with urinary problems with imbalance of fluid and effective education to reduce the risk of problems due to excess body fluid volume.;"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noly Papertu Englardi
"Kesehatan merupakan unsur terpenting dalam mencapai produktifitas kerja, namun rendahnya kesadaran pekerja dalam menjaga kesehatan dapat menyebabkan masalah kesehatan terutama Infeksi Saluran Kemih (ISK). Tujuan penelitian mengidentifikasi hubungan perilaku pemenuhan kebutuhan cairan, eliminasi dan personal hygiene dengan risiko ISK pada pekerja di PT. X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Responden berjumlah 81 orang pekerja bagian produksi PT. X. Pengumpulan data menggunakan 4 kuesioner yaitu kuesioner risiko ISK, pemenuhan kebutuhan cairan, pemenuhan kebutuhan eliminasi, dan kuesioner personal hygiene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan cairan dengan risiko ISK p value 0.023, tidak ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan eliminasi dengan risiko ISK dengan p value 0.055, ada hubungan antara personal hygiene dengan risiko ISK dengan p value 0.00. Saran peneliti, pihak perusahaan memfasilitasi air minum, loker, kebersihan toilet beserta sabun dan pengering tangan, serta pemantauan berkala terhadap pekerja.

Health is the most important element in achieving work productivity, but low awareness of workers in maintaining health can cause health problems especially Urinary Tract Infection (UTI). The objective of the study was to identify the relationship of fulfillment of fluid, elimination and personal hygiene with risk of UTI In Working Group of Production Section at PT. X. The method of this study was quantitative using cross sectional method. Respondents were 81 workers of production section at PT. X. Data were collected using 4 questionnaires: UTI risk, fluid fulfillment, elimination fulfillment, personal hygiene, and risk of UTI. The result of the study showed that: there is correlation between fluid fulfillment with risk of UTI (p value 0.023), there is no relation between elimination fulfillment with risk of UTI (p value 0.055), there is correlation between personal hygiene with risk of UTI (p value 0.00). The researcher's suggestion, the company facilitates drinking water, lockers, toilet cleaners with soap and hand dryers, and regular monitoring of workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Estetika
"Infeksi saluran kemih (ISK) pada anak memiliki manifestasi klinis yang tidak khas dan bervariasi sehingga sulit terdiagnosis secara dini. Biakan urin memerlukan waktu hingga lima hari sehingga dapat menyebabkan keterlambatan terapi serta tingginya komplikasi ISK pada anak. Kelainan urinalisis yang saat ini digunakan masih memiliki spesifisitas yang rendah. Penelitian ini merupakan studi diagnostik NGAL urin, kelainan urinalisis, dan kombinasi keduanya, khususnya pada anak usia 2–5 tahun. Penelitian dilakukan menggunakan desain potong lintang pada anak dengan tersangka ISK, yaitu anak dengan salah satu gejala ISK (demam lebih dari 380C, muntah, diare, sakit pinggang, atau gejala lokal saluran kemih) disertai kelainan urinalisis (leukosituria, dan/atau nitrit positif dan/atau leukosit esterase positif) yang berusia 2–5 tahun dan dirawat di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Uji diagnostik pemeriksaan NGAL urin, kelainan urinalisis, dan kombinasi keduanya dibandingkan dengan biakan urin sebagai baku emas. Kombinasi ketiga kelainan urinalisis berupa leukosituria, nitrit dan leukosit esterase positif memiliki sensitivitas 38,1% dan spesifisitas 94,9%. NGAL urin diketahui memiliki sensitivitas 85,7% (IK95%: 63,6–96,9%), spesifisitas 74,3% (IK 95%: 57,8–86,9%), positive predictive value 64,3% (IK95%: 50,6–75,9%), dan negative predictive value 90,6% (IK95%: 76,9–96,5%) pada anak dengan minimal satu kelainan urinalisis. Pemeriksaan NGAL urin hanya meningkatkan spesifisitas kelainan urinalisis berupa leukosituria saja dan tidak meningkatkan spesifisitas pada yang telah memiliki tiga kelainan urinalisis. NGAL urin tidak dianjurkan untuk meningkatkan spesifisitas urinalisis dalam diagnosis ISK pada anak usia 2–5 tahun. Gabungan tiga kelainan urinalisis tanpa NGAL urin sudah memiliki spesifisitas yang baik. Perlu dilakukan penelitian biomarker lain yang dapat mendiagnosis dini ISK dengan lebih baik.

Urinary tract infection (UTI) in children has unspecific clinical manifestations leading to difficulties in its early diagnosis. Using urine culture as the gold standard for diagnosing urinary tract infection may need five days to know and may lead to delayed treatment and high complication rates. Urinalysis abnormalities are used to diagnose UTI early but still have low specificity. This study evaluated the diagnostic value of using urinary NGAL, urinary abnormalities, and their combinations, especially in children aged 2–5 years old. This cross-sectional diagnostic study was conducted in children aged 2–5 years old who were suspected to have UTI (fever more than 380C, vomit, diarrhea, abdominal pain, flank pain, or local UTI symptoms with abnormalities in urinalysis including leukocyturia and/or positive nitrite and/or positive leukocyte esterase) who were hospitalized at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. The diagnostic test was performed to urinary NGAL, urinary abnormalities, and their combination compared with urine culture as the gold standard for UTI diagnosis. Combination of urinary abnormalities (leukocyturia, positive nitrite, and positive leukocyte esterase) can have sensitivity 38.1% and specificity 94.9%. Urinary NGAL has sensitivity 85.7% (IK 95%: 63.6–96.9%), specificity 74.3% (IK 95%: 57.8–86.9%), positive predictive value 64.3% (IK 95%: 50.6–75.9%), and negative predictive value 90.6% (IK 95%: 76.9–96.5%). Combination of urinary NGAL and urinary abnormality can only increase specificity urinalysis which only shows leukocyturia from 74.3% to 97.4% but not increase specificity of three urinary abnormalities. Urinary NGAL is not recommended to increase urinalysis specificity to make early diagnosis of UTI in children aged 2–5 years old. The three combination of urinalysis abnormalities without urinary NGAL have had a good specificity. Further research about other biomarkers to make early diagnosis of UTI in children is needed."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Taralan
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas penggunaan sefuroksim aksetil pada anak dengan ISK, baik dengan dosis konvensional maupun dengan dosis tunggal. Kelompok A (konvensional) diberi dosis 15 mg./kg. Bb./hari secara oral selama tujuh hari berturut-turut. Kelompok B (dosis tunggal) diberi pengobatan 15 mg./kg./bb./ hari juga secara oral, diberikan sekaligus, hanya satu kali pemberian.
Dari 54 kasus yang dapat dievaluasi, secara keseluruhan kesembuhan klinis terjadi pada 26 dari 39 kasus ISK simtomatik (66,6%); piuria menghilang pada 23 dari 30 penderita (76%),sedang eradikasi kuman hanya didapatkan pada 43% kasus (23 dari 54 kasus). Dari 27 penderita yang termasuk kelompok pengobatan konvensional, kesembuhan klinis didapatkan pada 59,2% kasus, piuria menghilang pada 55,5% kasus sedang eradikasi kuman hanya mencapai 40,7%. Pada kelompok terapi dosis tunggal (27 kasus) kesembuhan klinis didapatkan sebesar 59% dari kasus yang semula termasuk ISK simtomatik. Piuria menghilang pada 13 dari 22 {59%) kasus, sedang eradikasi kuman hanya mencapai 44,5%.
Pada sub kelompok ISK simpleks (38 kasus), diperoleh hasil sebagai berikut: Kesembuhan klinis, piuria yang menghilang dan eradikasi kuman secara berturut-turut sebesar 64,7%, 58,8% dan 64,7% dengan terapi konvensional, sedangkan dengan pengobatan dosis tunggal diperoleh angka sebesar 52,4% baik kesembuhan klinis, hilangnya piuria maupun eradikasi kuman. Terapi konvensional sedikit lebih baik dibandingkan dengan terapi dosis tunggal, meskipun secara statistik perbedaan tersebut tidak bermakna.
Pada sub kelompok ISK kompleks (16 kasus), belum dapat diambil kesimpulan yang berarti karena jumlah kasusnya terlalu kecil. Dengan pengobatan konvensional diperoleh kesembuhan klinis, piuria menghilang dan eradikasi kuman secara berturut-turut didapatkan pada 5, 3 dan 4 kasus dari 10 penderita, sedangkan dengan terapi dosis tunggal kesembuhan klinis, piuria menghilang serta eradikasi kuman didapatkan masing- masing pada 2 dari 6 kasus.
Sebagai kesimpulan, pada subkelompok ISK simpleks hasil pengobatan dengan terapi konvensional sedikit lebih baik dibandingkan dengan pengobatan dosis tunggal, sedangkan pada subkelompok ISK kompleks efektifitas pengobatan tampaknya lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok ISK simpleks meskipun belum dapat ditarik kesimpulan yang pasti karena jumlah kasus yang belum mencukupi.

ABSTRACT
Treatment Of Urinary Tract Infection In Children With Cefuroxime AxetilThe aim of this study is to evaluate the efficacy of oral cefuroxime axetil 15 mg./kg. bw. either given conventionally for seven days or as a single -one - shot dose. Fifty-four cases were feasible for evaluation. Clinical recovery was achieved in 26 out of 39 symptomatic patient (66,6%%), pyuria disappeared in 23 out of 30 cases (76%). Bacterial eradication was found in 23 out of 54 cases {43%).
Twenty-seven cases were treated conventionally. Clinical recovery was achieved in 59,2% of the cases, pyuria disappeared in 55,5% , but eradication rate was only 40,7% of the cases. Similar result was also obtained from the group of single-dose treatment. Clinical recovery was achieved in 59% of the cases, pyuria disappeared in 59% and eradication rate was only 44,5%.
From this report we conclude that clinical recovery was fair but this drug was not so effective in eradicating urinary tract infection, either in conventional or in single dose treatment.
Conventional treatment in simplex UTI revealed that clinical cure rate was 64,7%, pyuria disappeared in 58,8% and the eradication of pathogens were found in 64,7%, while in those patient who treated with single dose regimen, the clinical cure rate, disappearance rate of pyuria and pathogen eradication activity were 52,4% consecutively.
Conventional treatment in complex UTI showed that the clinical cure, disappearance of pyuria and the eradication of pathogens were found in five, three and four cases respectively, while in the group of single dose therapy the clinical cure, disappearance of pyuria and the eradication on microorganism were only found in two out of six cases (30%) respectively.
In simple UTI, there was a tendency of better result obtained in the group of conventional treatment in compare with the group of single dose regimen.
In complicated UTI, cure rate was lower than in simple UTI, especially in those cases who treated with single dose regimen although the final conclusion cannot be drawn yet due to the inadequacy of the sample size.
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Putri Sulistyaningrum
"Penerapan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem perkemihan dengan menggunakan teori adaptasi Roy memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam beradaptasi terhadap perubahan gangguan tubuh yang disebabkan oleh stimulus fokal, stimulus residual, dan stimulus konstektual. Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan yaitu kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal. Implementasi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan tersebut adalah manajemen cairan, monitoring cairan, dan terapi pengganti ginjal berdasarkan intervensi keperawatan yang meliputi aktivitas regulator dan aktivitas kognator. Praktek keperawatan berbasis bukti dengan terapi musik pada 11 pasien hemodialisis terbukti tidak mampu menurunkan hipertensi intradialisis. Sementara, penerapan proyek inovasi dengan pemberian edukasi ambulasi dini pasca transplantasi ginjal melalui media lembar balik mampu meningkatkan pengetahuan pasien.

The application of nursing care to patients with urinary system disorders using Roy`s Adaptation theory has the aim of increasing the patient's ability to adapt to changes in bodily disorders caused by focal stimuli, residual stimuli, and contextual stimuli. Nursing diagnoses that often appear in patients with urinary system disorders are excess fluid volume associated with kidney dysfunction. Nursing implementation carried out to overcome nursing diagnoses is fluid management, fluid monitoring, and renal replacement therapy based on nursing interventions which include regulator activities and cognator activities. Evidence-based nursing practice with music therapy in 11 hemodialysis patients proved to be unable to reduce intradialysis hypertension. Meanwhile, the implementation of innovation projects with the provision of early ambulation education after kidney transplantation through media back sheets can improve patient knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Indra
"Praktik spesialis keperawatan medikal bedah bertujuan menerapkan peran perawat spesialis dalam memberikan asuhan keperawatan medikal bedah lanjut dalam menangani pasien sesuai dengan spesialisasinya untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Praktik spesialisasi yang dilaksanakan menggunakan pendekatan teori model adaptasi Roy. Residen dalam pelasanaan praktik spesialisasi ini berperan dalam memberikan asuhan keperawatan pada satu kasus kelolaan dan 30 kasus resume pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. Peran residen yang berperan sebagai peneliti yaitu menerapkan tindakan keperawatan berdasarkan pada pembuktian ilmiah (evidence based nursing ) yaitu intervensi Auricular Acupressure terhadap xerostomia pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis. Peran residen sebagai agen perubahan dalam pengembangan keperawatan yaitu melakukan kegiatan inovasi yaitu untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam membatasi cairan dengan judul sehat dengan pembatasan cairan (“SE-GARAN”).

Practice of Medical surgical nursing specialist aims to implement the role of specialist nurses in providing advanced medical surgical nursing care in treating patients based on the suitable specialization in order to improve the quality of nursing services. Specialization practice is carried out by using theoretical approach of Roy's adaptation model. Residents in this specialization practice give the role in providing nursing care in one managed case and 30 resume cases in patients with urinary system disorders. The resident role who acts as a researcher is to implement nursing actions based on scientific evidence (evidence based nursing), namely the Auricular Acupressure intervention for xerostomia in kidney failure patients that undergoing hemodialysis. The resident's role as a change agent in nursing development is to carry out innovative activities, namely to increase patient compliance in limiting fluids by using the healthy term with fluid restrictions ("SE-GARAN")."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusi Sofiyah
"ABSTRAK
Karya Ilmiah akhir ini dilatar belakangi oleh adanya penurunan sistem imunitas
pada anak kanker. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan diterapkan pada 5
orang pasien anak kanker yang mengalami masalah penurunan sistem imunitas.
Karya ilmiah akhir ini bertujuan mendeskripsikan penerapan model Adaptasi Roy
dalam asuhan keperawatan pada anak kanker yang mengalami penurunan sistem
imunitas. Peran residen sebagai peneliti yaitu dengan membuktikan edukasi
terapeutik sebagai salah satu teknik edukasi dalam pencegahan infeksi pada
pasien dengan penurunan sistem imunitas. Hasil praktik ini menunjukkan edukasi
terapeutik mampu meningkatkan tingkat kepatuhan keluarga dalam pencegahan
infeksi. Dalam melakukan asuhan keperawatan, diharapkan mampu melakukan
edukasi terapeutik dalam melakukan tindakan pencegahan perluasan infeksi.

ABSTRACT
The background of scientific by decline the immunity system for children with
cancer. Role as nursing care applied 5 patients with cancer children whose
decline the immune system. This final scientific thesis to describe the experience
the cult residency application Roy Adaptation models in nursing care in children
with cancer whose decline immune system. The role of residence as researchers
to prove Therapeutic Education as one of education method in prevention of
infection in patients with immune system deficiencies. The result of practice
shows that therapeutic education can improve level of compliance family to
prevention infection. In doing nursing care, should be able therapeutic education
take precautions extension of infection.;"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Susilowati
"Pendahuluan: Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang diakibatkan adanya mikroorganisme yang mencederai sistem perkemihan termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. ISK dapat terjadi pada perawat dan menjadi penyumbang terbesar kasus tenaga kesehatan yang mengalami ISK. Kebiasaan menahan BAK (BAK), kurang minum air putih, hygiene, penggunaan celana dalam bukan berbahan katun, dan bekerja long shift perawat dapat menyebabkan munculnya gejala ISK pada perawat. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala ISK pada perawat. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 271 perawat yang berdinas di ruang rawat inap dan rawat jalan, diambil dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner data sosiodemografi, dan kuesioner faktor-faktor yang memengaruhi gejala ISK. Analisis statistik dilakukan dengan uji chi square dan uji regresi logistik biner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada 95% CI tidak ada hubungan usia (p=0,171), jenis kelamin (p=0,056), kebiasaan menahan BAK (p=0,077), kurang minum air putih (p=0,869), hygiene (p=0,780), penggunaan celana dalam bukan berbahan katun (p=0,224), bekerja long shift (p=0,178) dengan gejala ISK. Sedangkan variabel pendidikan ada hubungan dengan gejala ISK (0,018). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berpengaruh adalah pendidikan memiliki nilai signifikasi (p=0,008). Simpulan: Terdapat hubungan antara pendidikan dengan gejala ISK. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan perawat dalam pencegahan terkait ISK.

Introduction: Urinary Tract Infection (UTI) is an infection caused by microorganisms injuring the urinary system including the kidneys, ureters, bladder and urethra. UTIs can occur in nurses and are the largest contributor to health workers experiencing UTIs. The habit of holding in urination (BAK), not drinking enough water, hygiene, using non-cotton underwear, and working nursing shifts can cause UTI symptoms in nurses. Objective: To analyze the factors associated with symptoms of UTI in nurses. Method: The research design is quantitative research with cross sectional study. The sampling technique is simple random sampling, involved 271 nurses who have been working in inpatient and outpatient wards. Data collection is carried out by filling out a sociodemographic data questionnaire and a questionnaire of factors that influence UTI symptoms. Statistical analysis was conducted using chi square and binary logistic regression test. Result: The results of the study showed that at 95% CI there was no association of age (p=0.171), gender (p=0.056), habit of holding urin (p=0.077), lack of drinking water (p=0.869), hygiene (p=0.780) , use of non-cotton underwear (p=0.224), working long shifts (p=0.178) with symptoms of UTI. Meanwhile, education appears to be associated with UTI symptoms (0.018). The results of the multivariate analysis show that the most influential factor is education, the interaction was significant (p=0.008). Conclusion: There is a relationship between education and UTI symptoms. It is hoped that this research can provide knowledge and improve nurses' abilities in preventing UTI."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widiastuty Anggerainy
"Selama menjalani perawatan di rumah sakit, anak dapat mengalami masalah gangguan istirahat tidur. Tujuan studi kasus ini adalah untuk memberikan gambaran pemenuhan kebutuhan istirahat/tidur pada anak dengan penyakit akut melalui penerapan intervensi terapi musik menggunakan pendekatan model adaptasi Roy. Pengkajian perilaku dan stimulus dilakukan pada keempat mode adaptasi terhadap kelima kasus terpilih yang menunjukkan gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat/tidur. Penetapan tujuan dan implementasi ditujukan untuk mempromosikan adaptasi, memanajemen stimulus, dan meningkatkan koping agar klien berada pada respon adaptif. Intervensi terapi musik terbukti efektif meningkatkan kualitas tidur anak dan dapat diaplikasikan pada anak dengan penyakit akut yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat/tidur.

During hospitalization, the child may experience sleep disorder problems. The purpose of this case study is to provide an overview of the need for rest/sleep in children with acute illness through the application of music therapy interventions using Roy's adaptation model approach. Behavioral and stimulus assesstmen were conducted in all four modes of adaptation to the five selected cases showing impaired fulfillment of rest/sleep needs. Goals setting and implementations aimed at promoting adaptation, managing stimuli, and increasing coping so that clients are in an adaptive response. Interventions of music therapy have proven to be effective in improving child's sleep quality and can be applied to children with acute illness who experience impaired fulfillment of rest/sleep needs. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Insan Kharis
"Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang cukup sering terjadi, terutama pada pasien-pasien anak dan geriatri, wanita, serta pasien-pasien rawat inap di rumah sakit. Walaupun ISK seringkali dapat diterapi dengan antibiotik, diketahui terdapat masalah resistensi kuman ISK yang cukup tinggi terhadap antibiotik ampisilin, kotrimoksazol, dan kloramfenikol di Indonesia serta di negara-negara berkembang lainnya. Dalam penelitian ini, dilakukan uji disc-diffusion untuk mengidentifikasi efek antibakterial ekstrak etanol 70% daun Delonix regia terhadap pertumbuhan dua spesies bakteri Gram-negatif yang paling sering menyebabkan ISK, Escherichia coli dan Proteus mirabilis. Daun Delonix regia yang telah dikeringkan diekstrak dengan pelarut etanol 70%. Kemudian, ekstrak diencerkan empat kali dalam brain-heart infusion, menghasilkan ekstrak cair dengan kandungan 64 mg/mL, 32 mg/mL, 16 mg/mL, dan 8 mg/mL dan diteteskan ke atas disc kosong. Selanjutnya, zona hambat yang terbentuk pada biakan-biakan Escherichia coli dan Proteus mirabilis dihitung dengan jangka sorong. Dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Tidak terbentuk zona hambat di sekitar disc yang mengandung ekstrak daun Delonix regia. Dua faktor utama yang kemungkinan mempengaruhi hasil penelitian adalah jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak yang digunakan. Selain itu, target molekular zat aktif yang diekspresikan oleh kedua spesies bakteri coba serta jenis produk Delonix regia yang digunakan mungkin turut berpengaruh pada hasil penelitian.

Urinary tract infections (UTIs) are common infections among children, geriatrics, women of all ages, and hospital inpatients. While UTIs can be successfully treated with antibiotics, it is currently known that there are high levels of antibiotic resistance to ampicillin, co-trimoxazole, and chloramphenicol among UTI pathogens in Indonesia and other developing countries. In this study, antimicrobial susceptibility testing using disc-diffusion method was performed to identify the antibacterial activity of 70% ethanolic extract of Delonix regia leaf against two common UTI pathogens, Escherichia coli and Proteus mirabilis. Dry Delonix regia leaves were extracted in 70% ethanolic solvent. It was then diluted four times in brain-heart infusion, giving four solutions with extract concentrations of 64 mg/mL, 32 mg/mL, 16 mg/mL, and 8 mg/mL. Afterward, the zones of inhibition formed on agar plates with Escherichia coli and Proteus mirabilis colonies were measured using vernier scale. This method was repeated three times. No evident zone of inhibition was formed around discs containing Delonix regia extract of all concentrations. Two main factors probably affecting the results of this study are extract solvent and concentrations used. Other factors, such as molecular targets expressed by both species of bacteria and products of Delonix regia likely play minor roles."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>