Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97432 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Usaha pembenihan merupakan alternatif pemecahan masalah utnuk mengatasi kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan benih ikan betok, meskipun masih dibatasi oleh rendahnya tingkat keberlangsungan hidup larva, di antaranya karena belum diketahuinya ciri ekologinya. Diperlukan kajian intensif untuk menemukan karakteristik ekologis larva ikan betok di habitatnya."
577 LIMNO 19:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mira Sophia
"Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia, yang memiliki ratusan, bahkan ribuan, sungai dan anak sungai. Sungai Kapuas di Kalimantan Barat, dengan panjang 1.143 kilometer, merupakan sungai terpanjang di Indonesia, yang selama berabad-abad telah membentuk masyarakat yang berkebudayaan sungai, dalam wujud kota-kota tepi sungai dari hulu hingga hilir sungai-sungainya. Dengan mengangkat 'lanting', salah satu bentuk permukiman tepi sungai di Kalimantan, penelitian ini ingin mengungkap fenomena kehadiran permukiman tepi sungai dalam konstitusi masyarakat perkotaan di Kalimantan. Ekologi politik digunakan sebagai pendekatan untuk mengungkap proses-proses sosial, ekonomi dan politik serta lingkungan pada permukiman lanting, untuk memberikan makna yang lebih mendalam terhadap hubungan kota dan sungai, yang merupakan representasi hubungan manusia dan alam yang kompleks. Lokasi studi adalah Kota Sintang, Kalimantan Barat. Penelitian di lapangan dilaksanakan dalam rentang waktu Oktober 2016 hingga Januari 2018. Partisipan berjumlah 25 orang, dengan penentuan partisipan melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling, untuk menghasilkan sampel ilustratif. Data-data diolah dengan mengikuti kaidah teori beralas klasik (classic grounded theory), yang meliputi tahapan pengodean terbuka, penyusunan kategori dan properti (sub kategori) serta kategori inti, yang dijalin oleh proses penulisan memo dan perbandingan konstan hingga mencapai tahap saturasi. Penelitian ini menghasilkan usulan teori substantif baru yaitu 'urbanisme jejaring berbasis sungai' atau 'urbanisme dendritik' yang menawarkan cara pandang baru dalam memahami permukiman tepi air perkotaan sebagai manifestasi dari 'nexus' sosial-ekonomi-politik-lingkungan yang kompleks.

Borneo is the third-largest island in the world, boasting hundreds, if not thousands, of rivers and tributaries. The Kapuas River in West Kalimantan, with a length of 1,143 kilometers, is the longest river in Indonesia, which for centuries has shaped the culture of the community. By using 'lanting', a form of a river settlement in Kalimantan, this study aims to reveal the phenomenon of the river settlements in the constitution of urban society. Political ecology is used as an approach to reveal social, economic, and political as well as environmental processes in the lanting settlement, to give a deeper understanding of the relationship between the city and the river, which represents a complex relationship between human and nature. The study was conducted in Sintang City, West Kalimantan. In carrying out this research, the Glaserian grounded theory method is used. Field research was carried out in the period from October 2016 to January 2018, at two lanting settlements in Sintang City: Pasar Durian and Tanjung Puri, with 25 participants, which were chosen following the purposive and snowball sampling. This research produces a new substantive theory, 'river-based network urbanism' or 'dendritic urbanism' which offers a new perspective in understanding urban waterfront settlements as a manifestation of a complex socio-economic-political-environmental 'nexus'. The political ecology itself can be seen as a novelty to fill the methodological gap in architectural research and urban settlement studies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Caesar Pratomo
"Dinoflagellata bentik yang ditemukan menempel pada makroalga dapat menghasilkan ciguatoksin penyebab penyakit Ciguatera Fish Poisoning (CFP). Penelitian tentang Dinoflagellata bentik penyebab CFP pada makroalga dan kaitannya dengan faktor lingkungan telah dilakukan di Gili Matra, Lombok Utara pada tanggal 24–27 Mei 2022. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dinoflagellata bentik pada substrat makroalga di perairan Gili Matra berdasarkan kelimpahan sel dan faktor lingkungan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan makroalga Padina di ketiga gili, kemudian dimasukkan ke botol plastik dan dikocok kuat selama 1 menit. Sampel air dipisahkan dari makroalga, makroalga ditimbang berat basahnya, disaring dengan saringan bertingkat, kemudian diamati di bawah mikroskop cahaya. Dinoflagellata bentik yang ditemukan berpotensi toksik adalah Prorocentrum dan Ostreopsis. Faktor lingkungan dianalisis dengan Analisis Komponen Utama (AKU). Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan Prorocentrum yang paling tinggi ditemukan di Gili Meno, yaitu dengan total 84,89 sel/gr berat basah makroalga dan Ostreopsis yang hanya ditemukan di Gili Meno dengan 37 sel/gr berat basah makroalga. Berdasarkan AKU, Stasiun Gili Meno dicirikan oleh nitrat, fosfat, salinitas, dan intensitas cahaya yang lebih tinggi dari stasiun lainnya. Faktor-faktor lingkungan ini mempengaruhi kelimpahan sel Prorocentrum dan Ostreopsis yang lebih tinggi di stasiun tersebut.

Benthic dinoflagellates found attached to macroalgae can produce ciguatoxin that causes Ciguatera Fish Poisoning (CFP) disease. Research on benthic dinoflagellates causing CFP on macroalgae and their relation to environmental factors was carried out in Gili Matra, North Lombok on 24–27 May 2022. This study aimed to analyze benthic dinoflagellates on macroalgae substrates in Gili Matra waters based on cell abundance and environmental factors. The research was conducted by collecting Padina macroalgae in the three islands, then putting them in a plastic bottle and shaking vigorously for 1 minute. The water sample was separated from the macroalgae, the wet weight of the macroalgae was measured, filtered through a multiseries sieve, and then observed under a light microscope. The potentially toxic benthic dinoflagellates found were Prorocentrum and Ostreopsis. Environmental factors were analyzed by Principal Component Analysis (PCA). The results showed that the highest abundance of Prorocentrum was found in Gili Meno, with a total of 84.89 cells/gr wet weight macroalgae, and Ostreopsis, which was only found in Gili Meno with 37 cells/gr wet weight macroalgae. Based on PCA analysis, Gili Meno Station is characterized by higher nitrate, phosphate, salinity, and light intensity than other stations. These environmental factors influenced the higher abundance of Prorocentrum and Ostreopsis cells in the station."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: [Publisher not identified], 2008
613.1 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Risca Suwarti
"ABSTRAK
Meningkatnya jumlah kebutuhan air baku bagi masyarakat di DKI Jakarta disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Upaya meningkatkan sumber air baku salah satunya dengan memanfaatkan kanal banjir timur (KBT). Masalah dalam penelitian ini adalah kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, pengetahuan dan sikap disekitar KBT menjadi salah satu faktor sumber pencemar, sehingga dari segi kelayakan ekonomi dan lingkungan masyarakat kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor sumber pencemar di KBT, menganalisis nilai kelayakan ekonomi di KBT sebagai pemanfaatan air baku. Metode uji kualitas air dilakukan di laboratorium, dan kelayakan ekonomi dilakukan perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil dari pengaruh kualitas air KBT yang melebihi baku mutu terdapat delapan parameter yaitu TSS, besi, mangan, ammonia, angka permanganat, BOD5, COD, total coliform. Nilai kelayakan ekonomi menunjukkan bahwa hal ini layak untuk digunakan sebagai pemanfaatan air baku di KBT, karena menunjukkan indikator kelayakan positif NPV, nilai IRR 20,3% dan BEP 13,5. Kanal Banjir Timur (KBT) memiliki pasokan air baku yang direncanakan hingga 1.000 L/detik dapat melayani 347.267 Jiwa. Kesimpulan analisis ekonomi dan kelayakan lingkungan adalah bahwa KBT layak untuk digunakan sebagai sumber air baku yang berkelanjutan dan dapat digunakan sebagai air baku tambahan bagi masyarakat di DKI Jakarta

ABSTRACT
The increasing number of raw water demands for people in DKI Jakarta is caused by population growth, so there is a need to increase the daily needs of raw water. One of the efforts to increase raw water sources is by utilizing the East Flood Canal (KBT). The problems in this research is the quality, quantity, and continuity, as well as the social community (knowledge, attitude) around KBT to be one of the pollutant source factors, so in terms of economic and environmental feasibility the community lacks clean water for daily needs consumptions. This study aims to analyze pollutant source factors at KBT, analyze the economic and environmental feasibility of KBT as utilization for raw water demands. Water quality test methods are carried out in the laboratory, and economic feasibility is calculated by Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), and Internal Rate of Return (IRR). The results of the influence of KBT water quality that exceeds the quality standard are eight parameters, namely TSS, iron, manganese, ammonia, permanganate number, BOD5, COD, total coliform. The results of the economic viability value indicates that it is feasible to be utilizes raw water in the KBT, because it shows an indicator of positive NPV feasibility, an IRR value of 20.3% and BEP 13.5. East Flood Canal (KBT) has planned a raw water supply of up to 1,400 L/s and can serve 347.267 people. The conclusion of economic analysis and environmental feasibility is that the KBT is feasible to be used as a sustainable source of raw water and can be used as an additional raw water for the community in DKI Jakarta.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T51674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zendy Rachel Virginia
"Penelitian mengenai penilaian kualitas perairan Situ Agathis Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat telah dilakukan pada bulan Oktober--November 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkaji penggunaan makro invertebrata yang bersifat perifitik untuk menilai kualitas perairan Situ Agathis. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive random sampling, mengambil tumbuhan yang terdapat pada kolom air di stasiun inlet, midlet dan outlet serta melakukan pengukuran parameter lingkungan. Sampel yang diperoleh dianalisis menggunakan Family Biotic Index FBI, indeks keragaman Shannon-Wiener, dan indeks Dominansi Simpson. FBI digunakan untuk mengujikualitas air berdasarkan nilai toleransi dari tiap family, dan nilai FBI Situ Agathis adalah 6,71 yang termasuk kedalam perairan berkualitas buruk dengan tingkat pencemaran berat. Indeks keanekaragaman H' pada Situ Agathis adalah 1,93 tergolong keanekaragaman sedang yang artinya jumlah individu tidak seragam dannilai dominansi Situ Agathis sekitar 0,21.yang menunjukan tidak terdapatnya jenismakroinvertebrata yang dominan di Situ Agathis karena nilai dominansi beradadibawah 0,5.

A research of Water Quality Assessment in Situ Agathis, Universitas Indonesia,Depok has been done from October November 2016. The reasearch was aimed toidentify and analyze the use of perifitic macroinvertebrates for assesing waterquality of Situ Agathis. Macroinvertebrates samples were taken using purposiverandom method by collecting plants sampel in three different stations inlet,midlet, and outlet of Situ Agathis, along with measurement of physical andchemical parameters. Macroinvertebrates sampel were identified and analyzedusing Family Biotic Index FBI , Shannon Wiener diversity index, and Simpson 39 sdominance index. The FBI value of Situ Agathis were classified as poor qualitywith score 6.71. The biodiversity index value of Situ Agathis was 1.93 andclassified as moderate diversity. The dominancy index of Situ Agathis was 0.21,and it indicated that there was no dominancy among macroinvertebrates familyfound in Situ Agathis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"enelitian ini bertujuan memperoleh informasi mengenai komunitas fitoplankton di perairan rawa sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan kolam rawa. Penelitian dilaksanakan di rawa Danau Bangkau, Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dari bulan April sampai Desember 2011. Pengambilan contoh fitoplankton dilakukan di tiga titik pada kedalaman 0 - 50 cm dari tiga kolam rawa yang terdapat di rawa Danau Bangkau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan fitoplankton, ditinjau dari tingkat kelimpahan, indeks keanekaragamannya dan indeks keseragamannya, di kolam rawa mendukung untuk kehidupan ikan. Kolam rawa dapat dikembangkan sebagai usaha alternatif untuk mengatasi penurunan produksi ikan akibat aktivitas penangkapan yang berlebih."
551 LIMNO 18:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sari Nurhidayati
"Penelitian di ekosistem mangrove Tanjung Lesung, Banten bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang struktur dan komposisi vegetasi; potensi produksi dan kecepatan dekomposisi serasah, dan produksi C,N, P; serta kemampuan menyimpan dan menyerap karbon mangrove. Struktur dan komposisi vegetasi diukur dengan transek kuadrat dengan total luasan pengamatan 3300 m2. Produksi serasah dihitung menggunakan perangkap serasah ukuran 1x1 m2. Laju dekomposisi serasah diukur selama 84 hari dengan pengamatan setiap 14 hari sekali. Cadangan karbon diestimasi dengan persamaan allometrik. Total spesies vegetasi yang ditemukan di areal penelitian adalah 7 spesies dari 6 famili. Vegetasi tingkat pohon dan belta didominasi oleh Lumnitzera racemosa dengan kerapatan 670 pohon/ha dan 2252 pohon/ha. Produksi serasah sebesar 1,571 ± 0,924 g/m2/hari, tersusun atas daun 1,563 ± 0,916 gr/m2/hari (99,50%) dan ranting sebesar 0,008 ± 0,048 gr/m2/hari (0,50%). Laju dekomposisi serasah sebesar 0,09 ± 0,07 gr/hari dengan persentase serasah daun yang terdekomposisi/hilang sebesar 47,9 ± 15,5%. Potensi unsur hara dari serasah daun sebesar 0,025 ± 0,002 g C/m2/hari; dan 0,001 ± 0,0006 g N/m2/hari; serta 0,0003 ± 0,00026 g P/m2/hari. Rata-rata unsur karbon yang terlepas dari serasah daun selama proses dekomposisi sebesar 5,36 ± 2,24%, sementara untuk nitrogen sebesar 0,009 ± 0,008%, dan total phosfat sebesar 0,0012 ± 0,00038%. Biomassa dan kandungan karbon di atas dan bawah permukaan tanah sebesar 24,29 ton/ha dengan 11,4 ton C/ha, kandungan karbon tanah sebesar 127,88 ton C/ha. Total cadangan karbon mangrove di Tanjung Lesung sebesar 139,296 ton C/ha, sebesar 91,8% cadangan karbon tersimpan dalam tanah. Kemampuan menyerap CO2 atmosfer sebesar 24,522 Ton CO2/ha untuk tingkat pohon dan 4,79 Ton CO2/ha untuk tingkat anakan.

Research in mangrove ecosystem of Tanjung Lesung, Banten aims to obtain information of vegetation structure and composition; production, decomposition rates, nutrient contribution of mangrove litter; and potential carbon stocks. Structure and composition of vegetation measured by quadrant method, with total observation area is 3300 m2. Litter production was collected using the litter-trap (1 x 1m) during two months. Litter decomposition rates were measured for 84 days with observations every 14 days. Carbon stock are estimated by allometric equation. The diversity of mangrove vegetation consists of 7 species from 6 families. At the tree level and sapling, vegetation is dominated by Lumnitzera racemosa has the density around 670 tree/ha and 2252 tree/ha. Litter production is about 1,571 ± 0,924 g/m2/day, that consist of leaf 1,563 ± 0,916 gr/m2/day (99,50%) and stalk 0,008 ± 0,048 gr/m2/day (0,50%). Litter decomposition rate is about 0,09 ± 0,07 gr/day with the percentage of litter decomposed of 47,9 ± 15,5%. The potential of litter nutrient are 0,025 ± 0,02 g C/m2/day; 0,001 ± 0,0006 g N/m2/day; and 0,0003 ± 0,00026 g P/m2/day. Carbon average that was detached from litter during decomposition is 5,36 ± 2,24%, while for nitrogen is 0,009 ± 0,008%, and total phosphate is 0,0012 ± 0,00038%. Biomass and carbon stock above and below the ground surface are 24,29 ton/ha with 11,4 tons C/ha. Carbon stock of sedimen mangrove is 127,88 ton C/ha. Total carbon stock of mangrove in Tanjung Lesung, Banten is about 139,296 ton C/ha, where 91,8% of them stored in sediment mangrove. The ability to absorb CO2 in atmosphere is 24,522 tons CO2/ha for trees level and 4,79 tons CO2/ha for sapling.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Khalisya Soraya
"Mangrove asosiasi merupakan daerah vegetasi yang tumbuh di daerah pesisir dibelakang zona mangrove sejati. Mangrove asosiasi jenis Pluchea indica dan Sesuvium portulacastrum dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan logam berat pada akar, batang, dan daun dari Pluchea indica dan Sesuvium portulacastrum. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Juli 2018 di tambak Blanakan, Subang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling. Kandungan logam berat dianalisis menggunakan Shimadzu 6300 Atomic Absorption Spectrophotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pluchea indica dan Sesuvium portulacastrum mampu menyerap logam berat. Kandungan Cu, Zn dan Pb tertinggi pada Pluchea indica, dengan konsentrasi masing-masing sebesar 18,61mg/kg di stasiun tiga, 27,40 mg/kg, dan 15,70 mg/kg di stasiun satu. Konsentrasi Cu, Zn, dan Pb pada organ Sesuvium portulacastrum dengan konsentrasi masing-masing sebesar,  8,88 mg/kg, 18,41 mg/kg, dan 14,55 mg/kg di stasiun 1, dengan konsentrasi tertinggi ditemukan pada akar. Sementara itu, pada sedimen kandungan Zn (101,27 mg/kg) > Pb (31,27) > Cu (10,88) pada stasiun 1. Berdasarkan uji manova 3 arah diperoleh bahwa organ tumbuhan, jenis tumbuhan, dan lokasi (stasiun) berpengaruh terhadap nilai Cu, Zn, dan Pb. Pluchea indica memiliki faktor biokonsentrasi Cu lebih dari 1 di semua stasiun pada semua organ (akar, batang, dan daun), sedangkan di Sesuvium portulacastrum pada akar. Faktor-faktor translokasi yang lebih dari 1 ditemukan pada Pluchea indica yaitu pada Cu, Zn, dan Pb masing-masing di stasiun 1 dan 3 daripada Sesuvium portulacastrum hanya pada Zn di stasiun 3. Penting untuk mempelajari kemungkinan Pluchea indica dan Sesuvium portulacastrum sebagai bioindikator dan akumulator logam berat.

Mangrove-associated plants is an area of vegetation that grows in the coastal area behind the true mangrove zone. Mangrove-associated plant are Pluchea indica and Sesuvium portulacastrum can be used as bioindicators of heavy metals pollution in the aquatic environment such as brackish water ponds. The purpose of this research was to analyze the heavy metals content in roots, stems, and leaves (Pluchea indica and Sesuvium portulacastrum). This research was conducted on January to Juli 2018 in Blanakan Ponds, Subang. Sampling was done using purposive random sampling method. Heavy metals content were analyzed using the Shimadzu 6300 Atomic Absorption Spectrophotometer. Result showed that Pluchea indica and Sesuvium portulacastrum were able to absorb heavy metals. The highest Content of Cu, Zn, and Pb in Pluchea indica, respectively 18,61 mg/kg at station 3, 27,40 mg/kg and 15,70 mg/kg at station 1. Concentration of Cu, Zn and Pb in organ Sesuvium portulacastrum, respectively 8,88 mg/kg, 18,41 mg/kg and 14,55 mg/kg at station 1, with highest concentration were found in roots. Meanwhile, sediments of Zn content (101.27 mg / kg)> Pb (31.27)> Cu (10.88) at station 1. Based on manova test showed that plant organs, plant species, and location (station) affected the values of Cu, Zn, and Pb. Pluchea indica had bioconcentration factor of Cu more than 1 at all stations in all organs (roots, stems, and leaves), while in Sesuvium portulacastrum in roots. Translocation factors more than 1 were found in Pluchea indica for Cu, Zn, and Pb at station 1 and 3 respectively than Sesuvium portulacastrum only Zn at station 3. It is important to study the possibility of Pluchea indica and Sesuvium portulacastrum as bioindicator and accumulator of heavy metals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T51762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wezia Berkademi
"Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) adalah jenis ikan endemik yang hidup dominan di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Kegiatan penangkapan yang intensif dan tidak ramah lingkungan serta perubahan kualitas perairan danau menyebabkan terjadinya penurunan produsi dan ukuran ikan Bilih setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu perairan danau Singkarak, alat tangkap yang ramah lingkungan sesuai dengan ketentuan Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) serta pemahaman stakeholders yang terdiri dari nelayan, konsumen, pedagang, dan pengambil kebijakan terhadap sumber daya ikan Bilih.
Analisis ini dilakukan secara holistik dalam kerangka konsep Social-Ecological System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai BOD, COD, total fosfat, dan TSS di perairan danau berada di atas baku mutu perairan Kelas II yang disyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Selain itu penggunaan alat tangkap yang tidak selektif menyebabkan 57,83% ikan Bilih yang tertangkap berada dalam kondisi belum matang gonad dan 42,19% berada pada kondisi sedang matang gonad. Sesuai dengan sembilan kriteria yang ditetapkan FAO melalui CCRF diketahui bahwa jaring langli dengan mata jaring besar dari ¾ inci sebagai alat tangkap ramah lingkungan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar stakeholders tidak memahami kondisi ikan Bilih dan sistem pemijahannya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan ikan Bilih secara holistik melalui pengaturan mata jaring yang digunakan nelayan yaitu besar dari ¾ inci dan pembatasan jumlah alat tangkap sesuai dengan kondisi lestari (MSY) serta koordinasi lintas sektor pemerintahan untuk meningkatkan mutu perairan Danau Singkarak. Pengaturan ini akan meningkatkan penerimaan nelayan optimal mencapai Rp 1.375.637.000 dalam jangka panjang.

Bilih fish (Mystacoleucus padangensis Blkr) is endemic fish species that live dominantly in Lake Singkarak, West Sumatra. The intensive activities and environmentally unfriendly fishing gear and changes in the water quality of the lake cause the declining Bilih fish production and decreased size of Bilih fish per year. This study is aimed at analyzing the quality of Lake Singkarak waters, environmentally friendly fishing gear in accordance with the provisions of the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) and the understanding of stakeholders that consists of fishermen, consumers, merchants, and policy makers on Bilih fish resource.
This analysis is conducted holistically within the framework of the concept of Social-Ecological Systems. The results of research shows that the value of BOD, COD, total phosphate, and TSS in the lake waters is above the water quality standard Class II required by the Government Regulation Number 82 of 2001. In addition, the unselective use of fishing gear causes 57.83% of Bilih fish caught in immature gonads conditions and 42.19% at moderate mature gonad conditions. As per the criteria established by the FAO CCRF, it is known that langli net with size larger than ¾ inch is environmentally friendly fishing gear.
The results of the study also indicate that the majority of stakeholders do not understand the conditions and spawning system of Bilih fish. Therefore, it is necessary to manage Bilih fish in a holistic manner by setting the mesh used by the fishermen namely greater than ¾ inch and limiting the number of fishing gear in accordance with the maximum sustainable yield (MSY) and cross-sector coordination of government to increase the quality of the waters of Lake Singkarak. This setting will increase the optimal fishermen revenues up to IDR 1 .375.637.000 in the long term.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>