Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pujiyanto
"Kini Indonesia berada pada awal tahap kedua epidemi tembakau dengan prevalensi perokok pada penduduk berumur di atas 10 tahun mencapai 23,7%. Dalam memerangi epidemi tembakau, dokter memegang peran kunci membantu pasien berhenti merokok. Untuk mengetahui praktik dokter terkait perilaku merokok pasiennya telah dilakukan survei di Jakarta dengan sampel 96 dokter yang dipilih secara acak. Hasil survei menunjukkan hanya 1 dari 50 dokter yang merokok setiap hari (2,1%). Pengetahuan dan sikap dokter tentang merokok pada umumnya sangat baik, yaitu 93,8% mengetahui dampak negatif perokok pasif, 84,4% mengetahui bahwa rokok dengan kadar tar/nikotin rendah tetap membahayakan, 93,8% setuju menjadikan dokter sebagai role model peri-laku tidak merokok, dan 95,8% setuju dengan kondisi bebas asap rokok di rumah sakit. Namun, dokter yang tidak selalu menanyakan kebiasaan merokok pasien cukup tinggi (66,7%) dan dokter yang tidak selalu memberikan nasehat kepada pasien untuk berhenti merokok (38%). Analisis regresi logistik mene-mukan bahwa dokter yang bekerja di bagian jantung dan paru berpeluang 28,4 kali lebih besar untuk menanyakan kebiasaan merokok pasien daripada dokter yang bekerja di bagian penyakit dalam. Penulis menyarankan agar dilaksanakan pendidikan dokter berkelanjutan tentang bahaya merokok dan pengendalian merokok."
Depok: Fakultas Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
613 KESMAS 4:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perilaku merokok pada perempuan Indonesia cenderung meningkat. Penelitian ini
memfokuskan kajian pembahasan pada perempuan dewasa awal yang diwakili oleh
mahasiswi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi determinan perilaku
merokok pada mahasiswi. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang dengan melibatkan sampel
sejumlah 105 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis univariat untuk masing-masing variabel dan analisis bivariat untuk
mengidentifikasi adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan, tingkat sires, pengaruh agama, pengaruh iklan, pengaruh keluarga, dan
pengaruh teman sebaya dengan perilaku merokok mahasiswi (bermakna pada a =
0,05). Faktor usia diketahui tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku
merokok. Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk pembuatan program
berhenti merokok pada perempuan khususnya perempuan dewasa awal serta
diperlukan penelitian lanjutan yang melibatkan jumlah sample dan desain yang lebih baik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5735
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riny Sumarna
"Perilaku merokok merupakan hal yang sangat mudah dijumpai pada masyarakat karena dianggap sebagai suatu kebiasaan yang tidak membahayakan bagi manusia. Jumlah perokok di dunia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 1,6 milyar, saat ini jumlah perokok telah mencapai 1,3 milyar. Sekitar 22% perempuan di negara-negara industri adalah perokok, dimana angka tersebut diperkirakan mencapai 9% di negara-negara berkembang. (Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal DepKes RI ,2008). Prevalensi perokok saat ini di Indonesia pada laki-laki 11 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan (berturut-turut 55.7% dan 4.4%), tetapi rerata rokok yang dihisap oleh perokok perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki (16 batang dan 12 batang). (Riskesdas, DepKes RI 2007).
Perokok perempuan di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 1,3% menjadi 4,5% selama periode tahun 2001-2004. (Profil Tembakau Indonesia, 2008). Prevalensi merokok umur ≥ 15 tahun berdasarkan tingkat pendidikan di Indonesia tahun 1995, 2001 dan 2004 yaitu pada perempuan dengan tingkat pendidikan lulus perguruan tinggi pada tahun 2001 sebesar 0,6%, tahun 2001 sebesar 0,3% dan tahun 2004 sebesar 3,5%. (Profil Tembakau Indonesia, 2008). Menurut penelitian Kartika Anggun dan Bayu Kurnia mahasiswa FKM UI mengenai Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa UI terhadap Perilaku Merokok di Lingkungan Kampus pada tahun 2009 dengan responden yang diambil secara acak yaitu 65 mahasiswa UI yang sedang merokok pada 7 Fakulas yaitu Fasilkom, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu dan Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Psikologi dan Teknik. Penelitian ini menunjukkan data bahwa menurut jenis kelaminnya maka mahasiswa perokok laki-laki sebesar 77% dan perempuan 23%. Menurut hasil observasi peneliti, FISIP UI merupakan salah satu fakultas dimana banyak didapati mahasiswi ekstensi yang merupkan seorang perokok.
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswi ekstensi di FISIP UI menyatakan bahwa dari 10 orang mahasiswi ekstensi FISIP UI 6 diantaranya merupakan seorang perokok. Atas dasar hal tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi di FISIP UI tahun 2009. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil sebagai responden ditentukan dengan teknik Non Random (Non Probability) Sampling yaitu dengan menggunakan purposive sampling.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, perilaku, pengaruh teman, keterpaparan iklan rokok tidak langsung, pengaruh orang tua dan keterpaparan ikan oleh media (cetak dan elektronik) dengan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi angkatan 2007 di FISIP UI tahun 2009. Namun apabila dilihat OR dari analisis bivariat memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna, karena memiliki OR yang tinggi yaitu pada hubungan keterpaparan iklan rokok oleh media dengan perilaku merokok (OR=3,8), hubungan keterpaparan iklan rokok tidak langsung dengan perilaku merokok (OR=2,947), hubungan pengaruh orang tua dengan perilaku merokok (OR=2,386).
Penelitian ini menyimpulkan diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan yang benar-benar bermakna dalam mempengaruhi perilaku merokok mahasiswi ekstensi angkatan 2007 di FISIP UI dan untuk menemukan variabel lain yang berhubungan dengan perilaku merokok pada mahasiswi."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maya Azkiyati
"ABSTRAK
Harga diri pada remaja dipengaruhi oleh hasil eksplorasi yang remaja lakukan,
diantaranya adalah mencoba perilaku merokok. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan perilaku merokok dengan harga diri remaja laki-laki yang
merokok. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif. Pengambilan
sampel pada 94 remaja (usia rata-rata 16,28 tahun) di SMK Putra Bangsa pada
Mei 2012 dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian
menggunakan skala perilaku merokok dan skala harga diri Rosenberg (r tabel
reliabilitas: 0,711). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
merupakan bukan perokok harian, tipe perokok ringan, perilaku merokok tinggi,
dan harga diri positif. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara perilaku merokok dengan harga diri remaja laki-laki yang
merokok (p value = 0,025; α = 0,05). Disarankan agar institusi pendidikan, dinas
kesehatan, dan LSM anti rokok bekerja sama untuk melakukan tindakan
pencegahan dan penghentian perilaku merokok pada remaja.

ABSTRACT
The adolescent?s self esteem is likely affected by explorative experience, such as
the desire to try smoking. The aim this study was to explore the relationship of
the smoking behavior with the self esteem of male adolescent smoker. A
descriptive correlative design was used. The sample were 94 male adolescence
(mean age 16,28 years old) at SMK Putra Bangsa on Mei 2012. The instrumen
used smoking behavior?s scale and Rosenberg?s self esteem (r table reliability:
0,711). The result of this study revealed that the most respondents were not daily
smokers, classified as mild smokers, had high smoking behavior, and had a
positive self esteem. The result of this study showed that there was a meaning
correlation between the smoking behavior and the male adolescent?s self esteem
(p value = 0,025; α = 0,05). It is suggested to education institution, health
departement, and social organization for anti-smoking, to work together to stop
and prevent smoking behavior on adolescent."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42586
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Bagus Aprilianto
"Perilaku merokok saat pandemi COVID-19 merupakan salah satu masalah kesehatan utama karena meningkatkan risiko perokok terjangkit COVID-19 stadium kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang dampak perilaku merokok terhadap COVID-19, sikap keluarga dan teman terkait perilaku merokok, persepsi terhadap keterpaparan iklan rokok dan keterpaparan edukasi bahaya rokok dengan perubahan perilaku merokok penduduk dengan usia di atas 10 tahun dalam masa pandemi COVID-19 di Kota Bogor. Desain studi dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan analisis bivariat dan stratifikasi (variabel kovariat: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan adiksi). Populasi penelitian adalah perokok aktif seminimalnya tiga bulan sebelum pandemi COVID-19 atau tiga bulan sebelum mengisi kuesioner daring dengan usia di atas 10 tahun di Kota Bogor. Hasil penelitian mengemukakan 77% responden tidak mengalami perubahan perilaku merokok. Penelitian ini tidak menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan tinggi tentang dampak perilaku merokok terhadap COVID-19 (PR=1,38;95%CI=0,795-2,39;p=0,32), dorongan berhenti merokok dari keluarga (PR=1,15;95%CI=0,69-1,92;p=0,72) dan dari teman (PR=1,16;95%CI=0,68-1,99;p=0,72),  persepsi negatif terhadap merokok setelah terpapar iklan rokok (PR=0,61;95%CI=0,36-1,05;p=0,13), dan keterpaparan edukasi bahaya rokok tingkat “Tinggi” (PR=1,59;95% CI=0,95-2,67;p=0,12) dengan perubahan perilaku merokok penduduk di Kota Bogor. Pemasifan edukasi berbasis konseling dan keluarga, serta larangan iklan rokok di dunia maya dapat meningkatkan kemungkinan penurunan perokok.

Smoking behaviour during COVID-19 pandemic is major health problem because smoking can increase risk of smokers contracting COVID-19 critical. This study aims to determine relationship between knowledge level about COVID-19 smoking impacts, family and friends’ attitudes toward smoking, perception toward cigarette advertisements exposure, and education about smoking dangers exposure level with changes in smoking of residents aged over 10 years during COVID-19 in Bogor City. This study design is cross sectional with bivariate and stratification analysis (covariate variable: age, gender, educational level, and addiction). The study population is active smokers at least smoke three months before COVID-19 pandemic begins in Indonesia or three months before filling online questionnaire, aged over 10 years in Bogor City. This study found that 77% respondents smoke with same amount before and after COVID-19 pandemic. This study hasn’t able to show significant relationship between “high” knowledge level about COVID-19 smoking impacts (PR=1,38;95%CI=0,795-2,39;p=0,32), quit smoking encouragement from family (PR=1,15;95%CI=0,69-1,92;p=0,72) and friends (PR=1,16;95%CI=0,68-1,99;p=0,72), negative perception on smoking after cigarette advertisements exposure (PR=0,61;95%CI=0,36-1,05;p=0,13), and high exposure level of education about smoking danger (PR=1,59;95%CI=0,95-2,67;p=0,12) with changes in smoking of residents in Bogor City. Optimization counselling and family-based education, also establishing cyberspace’s cigarette advertisement ban regulation to reduce smokers’ number. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nova Nurhayati
"ABSTRAK
Prevalensi perokok pada remaja mengalami peningkatan. Mortalitas serta
morbiditas yang berkaitan dengan rokok juga terus meningkat. Tujuannya
diketahuinya proporsi perilaku merokok dan faktor – faktor yang berhubungan
pada siswa/i remaja Paket B atau setara SMP di PKBM Bina Insan Mandiri, Kota
Depok. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan
cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan responden yang merokok ada 35.3
% dengan usia 10 – 20 tahun dan faktor – faktor yang berhubungan secara
signifikan dengan perilaku merokok adalah jenis kelamin, sikap terhadap rokok,
persepsi responden terhadap kemudahan untuk mendapatkan rokok, persepsi
responden terhadap kemampuan untuk membeli rokok yang diinginkannya dan
perilaku teman yang merokok. Saran untuk peningkatan promosi kesehatan
tentang efek merugikan dari rokok dan perokok pasif, pembentukan teman sebaya
untuk mengingatkan remaja dalam hal merokok, pembuatan kebijakan tentang
kawasan tanpa rokok di Yayasan Bina Insan Mandiri

ABSTRACT
Prevalence of smoking in adolescents is increasing. Both mortality and morbidity
associated with smoking also increased. The aim of this study was to assess the
proportion of smoking behavior and factors related to students smoking behavior
in the above school. This study was a cross sectional survey. The results showed
35.3 % of the students, aged 10 -20 years smoked. The following variables i.e sex,
attitudes toward smoking, perceptions of both accesibility and abbility to purchase
cigarettes and friends who smoked correlated significantly with smoking behavior
among students. It is sugessted to intensify of health promotion about the
detrimental effects of smoking and passive smoking the establishment of peers to
support no smoking behavior and making policy of free smoking area in the
institusion."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kidder, Tracy
Bandung : Qanita , 2004
610.92 KID mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Sondang
"Remaja merokok bukanlah hal yang mengagetkan lagi, berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 prevalensi umur pertama kali merokok penduduk provinsi Riau (umur 15-19 tahun) sebesar 49.5 % lebih tinggi dari prevalensi nasional yaitu 43.3 %, dengan peningkatan jumlah perokok tersebut akan sangat membahayakan status kesehatan masyarakat dimasa depan.
Penelitian ini membahas tentang perilaku merokok pada siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok di Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku merokok pada siswasiswi Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok serta faktor-faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel 150 orang siswa dan siswi dengan pengambilan sampel proportional stratified random sampling.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, sikap, keterjangkauan terhadap rokok, keterpaparan iklan promosi rokok, perilaku merokok anggota keluarga dan perilaku merokok teman terhadap perilaku merokok responden. Berdasarkan hasil penelitian untuk melindungi remaja disarankan untuk memasukkan kurikulum bahaya merokok pada pelajaran bimbingan konseling, mengoptimalkan Usaha Kesehatan Sekolah dan kegiatan Palang Merah remaja serta mengoptimalkan peraturan kawasan bebas asap rokok dilingkungan sekolah dengan memberikan sanksi jika peraturan dilanggar.

Adolescent smoking is not a surprise anymore, based on data Riskesdas in 2010 the prevalence of smoking population ages the first time the province of Riau (age 15-19 years ) was 49.5% higher than the national prevalence is 43.3%, with an increasing number of smokers would be very dangerous to the future health status.
This study discusses the behavior of smoking in junior secondary school students in Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok Bangkinang barat, Kampar district, the purpose of this study was to determine the picture of smoking behavior in students of Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok, and the factors associated with it. This study uses quantitative methods with cross-sectional study design (cross sectional) with a sample of 150 were male and female students.
The results of this study found that there is a relationship between gender, attitude, affordability of cigarettes, cigarette promotional advertising exposure, smoking behavior of family members and friends smoking behavior of smoking behavior of respondents. Based on the results of research in order to protect teenagers are advised to include the dangers of smoking in the subject curriculum counseling, optimizing School Health Efforts and Red Cross youth activities and to optimize the regulatory environment smoke-free area schools with sanctions if rules are violated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sapariah
"Merokok merupakan masalah kesehatan yang dapat menirnbulkan berbagai penyakit bahkau kematian, penyakit yang berkaitan dengan merokok merupakan permasalahan kesehatan terbesar yang menyebabkan 8,4 juta kematian pertahun (Depkes RI, 2004). Penelitian dilakukau di RSPG Cisarua Bogor untuk mengideutifikasi faktor-falctor yang rnempengamhi perilaku merokok pada penunggu pasien.Metode penelitian deskriflif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Dari 116 oramg, teridentiiikasi sebanyak 71,6% merokok. Hasil uji statistik chi square, dengan P value sebesar 0,003 dan 0,005 terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan perilaku petugas dengan perilaku merokok. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan, sikap dan peraruran dengan perilaku merokok. Untuk menindaklanjuti diharapkan adanya pengawasan secara Iangsung dari pimpinan rumah sakit berupa teguran atau pemberian sanksi kepada setiap perokok."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5795
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Meidina
"Prevalensi perokok yang berhasil berhenti merokok di Indonesia diketahui menunjukkan angka yang rendah. Mahasiswa merupakan sekelompok individu yang mengonsumsi rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh smoking abstinence self-efficacy (SASE) dan frekuensi perilaku merokok terhadap perilaku sehat mahasiswa Universitas Indonesia yang memiliki keinginan berhenti merokok. Perilaku sehat yang diukur dalam penelitian ini meliputi sarapan, kudapan, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, konsumsi rokok, dan menimbang berat badan. Penelitian korelasional ini melibatkan 153 partisipan yang terdiri dari 102 laki-laki, dan 51 perempuan dengan usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SASE adalah prediktor yang lebih kuat memengaruhi perilaku sehat dibandingkan dengan frekuensi perilaku merokok. Pengukuran yang lebih mendalam terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku sehat pada perokok yang ingin berhenti dapat dieksplor lebih jauh.

Prevalence of smokers who succeed in their quit attempt in Indonesia is decreasing. Undergraduate students are a group of people who consume cigarettes. This study aims to investigate the effect of smoking abstinence self-efficacy (SASE) and cigarette smoking frequency on health behavior among undergraduate students of Universitas Indonesia who willing to quit smoking. The aspect of health behavior that are measured in this study are breakfast, snacking, physical activity, consumption of alcohol, consumption of cigarettes, and keep in healthy weight. The correlational study took a participants totally 153 students, 102 male, and 51 female in 18-25 years old. Results indicated that SASE was the strongest predictor of health behavior rather than cigarette smoking frequency. Further measurements related to factors that can influence health behavior in smokers who willing to quit can be explored further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>